Anda di halaman 1dari 3

Tablet salut film adalah tablet kempa yang disalut dengan salut tipis yang dapat

berwarna ataupun tidak. Tablet salut film dibuat dengan bahan polimer yang larut
dalam air dan akan hancur dengan cepat di dalam saluran cerna.

Penyalutan tablet dilakukan agar dapat mengendalikan pelepasan obat dari tablet.
Selain itu, rasa dan bau yang tidak enak dari tablet dapat ditutupi apabila dilakukan
penyalutan pada tablet. Penyalutan tablet juga meningkatkan stabilitas, hal ini karena
obat terlindungi dari pengaruh luar seperti perlindungan dari udara luar atau cahaya.
Tujuan lain penyalutan tablet adalah mencegah inkompatibilitas obat, memperlama
waktu disolusi, memudahkan pengemasan obat, memudahkan identifikasi sediaan
obat, dan membuat obat menjadi estetik dengan zat warna yang ditambahkan.

Tipe salut film digunakan karena banyak keuntungan yang didapatkan, antara lain
yaitu proses pembuatan tablet cepat dilakukan, peningkatan berat tablet minimum,
hanya sekitar bertambah 2-4%, luas area produksi berkurang, serta film adalah pelapis
yang mempunyai sifat adhesi yang sangat baik.

Untuk penyalutan tablet, maka harus diperlukan optimasi peralatan yang


digunakan, formulasi sediaan tablet, dan variabel saat selama proses pembuatan tablet
salut ini. Sebelum dilakukannya penyalutan, maka dilihat terlebih dahulu bentuk
tablet. Bentuk tablet yang baik adalah cone cup atau sedikit melengkung yang tidak
membentuk sudut. Selain bentuk tablet, hal yang penting lainnya adalah nilai
friabilitas dari tablet. Nilai friabilitas atau kerapuhan tablet yang baik harus lebih kecil
daripada 1%. Nilai friabilitas tablet merupakan hal penting karena dalam penyalutan
tablet, tablet akan diputar oleh alat, karena itu maka tablet harus tidak mudah hancur
dan nilai friabilitas tablet harus baik. Apabila nilai friabilitas atau kerapuhan tinggi,
maka hal ini akan mengakibatkan partikel halus dan kasar terbentuk, partikel itu akan
menempel pada permukaan tablet saat proses penyalutan tablet, hal itu akan
menyebabkan permukaan tablet yang disalut cacat.

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebelum penyalutan, yaitu ciri-
ciri tablet. Tablet harus dipastikan licin agar lapisan penyalut bisa melekat atau
melapisi semua bagian permukaan dari tablet dengan merata. Selain itu, tablet yang
akan disalut harus mempunyai stabilitas fisika yang baik agar dapat bertahan terhadap
beban mekanis di dalam alat penyalut. Selain itu, tablet juga harus memiliki bentuk
bundar bikonveks atau telur, ataupun oval bikonveks dengan tinggi sisi yang kecil.
Tablet tidak boleh memiliki bidang datar.

Dalam penyalutan lapis film pada tablet biasanya mengandung jenis-jenis bahan
seperti polimer (pembentukan selaput), surfaktan, pewarna, pemanis atau perasa atau
pengharum, pengkilap, plasticizer, dan pelarut. Apabila polimer saja yang digunakan
maka akan menghasilkan lapisan film yang mudah terkelupas, rapuh, ataupun mudah
pecah. Plasticizer merupakan solusi untuk memperbaiki itu, karena dapat
meningkatkan fleksibilitas dari lapisan tipis penyalut tersebut.

Sebelum dilakukan penyalutan, ditimbang sebanyak … tablet dan


didapatkan bobot tablet sebesar ….gram. Kemudian ditimbang … tablet untuk
pengujian dan didapatkan bobot awal tablet sebesar 13,04375 gram. Tablet yang
digunakan harus dipastikan sudah memenuhi syarat dimana tablet harus mempunyai
friabilitas dan kekerasan yang baik sesuai dengan literature. Setelah itu, opadry
dilarutkan dalam etanol hingga didapatkan larutan 150 ml, larutan opadry dimasukan
ke dalam alat penyemprot secukupnya. Tablet yang sudah ditimbang dimasukkan ke
dalam alat coating dan roda pemutar diputar sehingga proses penyemprotan mulai
dilakukan. Semua tablet harus tersemprot secara merata ketika dilakukan proses
penyemprotan larutan opadry.

Tablet yang sudah siap untuk disalut dimasukkan ke dalam panci penyalut yang
berbentuk spheris. Panci penyalut ini dapat berputar searah jarum jam pada sebuah
sumbu miring dimana sudut kemiringannya dapat diatur. Kecepatan putaran panci
juga dapat diatur. Selanjutnya tablet dalam panci disemprot dengan larutan penyalut
sedikit demi sedikit secara manual menggunakan alat semprot khusus sambil panci
berputar. Adapun larutan penyalut yang digunakan adalah opadry. Opadry adalah
pelapis film yang berfungsi untuk menggabungkan antara polimer, plastizier, dan
pigmen. Keuntungan penggunaan opadry adalah kemampuannya dalam menghasilkan
tablet salut dengan kekuatan tarik tinggi dan sifat adhesi yang baik. Larutan opadry
yang dibuat dipastikan memiliki viskositas yang tepat dimana larutan tidak boleh
terlalu pekat. Hal ini dikarenakan akan terbentuk lapisan tebal sehingga akan terjadi
perlengketan.

Pada proses penyemprotan larutan penyalut perlu diperhatikan jarak antara tablet
dengan alat penyemprot dan sudut kemiringan alat penyemprot. Bila terlalu dekat
maka tablet akan menjadi lengket dan cenderung untuk bersatu. Sebaliknya bila
terlalu jauh, penyemprotan menjadi tidak efisien karena tidak mengenai tablet. Pada
saat penyemprotan dilakukan juga penarikan debu dari tablet sesekali menggunakan
alat vacum dan juga digunakan blower untuk memberikan udara panas agar pelarut
dalam larutan penyalut cepat menguap sehingga tablet tidak lengket. Pancaran
semburan diarahkan kepada tablet-tablet inti yang ada dalam panci penyalut,
sedangkan suplai udara hangat diarahkan tidak jauh dari daerah semburan. Uap bahan
pelarut dihisap pada bagian sisi atas panci, dimana jumlah udara yang melintasi alat
penghisap harus lebih besar daripada suplai udara hangat, sehingga uap bahan pelarut
tidak mengalir keluar dari panci. Proses melembabkan inti yang diakhiri dengan
pengeringan udara harus berlangsung cepat, jika ingin menjamin homogenitas lapisan.

Adapun hasil penyalutan yang didapatkan kurang baik, karena pemukaan tablet
ada yang mengelupas. Hal ini kemungkinan terjadi karena kecepatan penyemprotan
yang berlebihan dan tidak merata. Selain itu dapat juga karena distribusi cairan
penyalut yang kurang baik dan jarak penyemprotan yang kurang baik. Hal ini dapat
diatasi dengan cara yaitu jarak penyemprotan diatur dengan baik, kecepatan
penyemprotan dikurangi, dan kondisi pengeringan ditingkatkan.

Setelah itu, dilakukan evaluasi pada tablet salut film yang dihasilkan agar dapat
diketahui apakah tablet memenuhi persyaratan atau tidak. Evaluasi tablet yang
dilakukan adalah uji friabilitas dan uji waktu hancur. Uji friabilitas dilakukan dengan
alat friabilator yang bertujuan untuk menguji tingkat kerapuhan tablet terhadap
gesekan dan bantingan dimana berhubungan dengan kehilangan bobot karena terjadi
pengikisan pada permukaan tablet. Uji ini merupakan uji ketahanan permukaan tablet
apabila terjadi gesekan selama proses pengemasan, pengiriman, dan penyimpanan.
Nilai friabilitas tablet yang didapatkan adalah sebesar 0,375% yang memenuhi syarat.
Uji waktu hancur dilakukan pada 6 tablet. Waktu hancur tablet sebelum penyalutan
pada 6 tablet masing-masing sama yaitu sebesar 3 menit 45 detik dan waktu hancur
akhir pada 6 tablet secara berurutan, yaitu tablet pertama 1 menit 45 detik, tablet
kedua 3 menit 22 detik, dan waktu hancur tablet ketiga, keempat, kelima, dan keenam
adalah 3 menit 39 detik. Hal ini sesuai dengan persyaratan pada Farmakope Indonesia
yaitu semua tablet tidak lebih dari 60 menit untuk tablet salut gula/salut selaput.

Anda mungkin juga menyukai