Anda di halaman 1dari 8

Strategi Peningkatan Daya Saing Daerah Kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Utara

Fadhilah
fadhilahbasri@mail.ugm.ac.id

Luthfi Muta’ali
Luthfi.mutaali@gmail.com

Abstract
Competitiveness is part of the evaluation of a novel autonomous region. North Kalimantan
province as a new autonomous region which consists of 4 regencies; Bulungan, Malinau,
Nunukan and Tana Tidung and a city, Tarakan. This research aims to identify the regional
competitiveness characteristics of the North Borneo Province as well as its competitiveness on
the regency/city level and to analyze prioritized strategies to increase regency/city
competitiveness. The method uses the quantitative approach by collecting primary data through
questionnaire and secondary data. The analysis employs scaling and AHP (Analytical Hierarchy
Process) processed by using the Expert Choice software. The result of this study is (1) the aspect
of regional facility/infrastructure become the most competitive aspect in the province of North
Kalimantan whereas the human resource is the least competitive, (2) Malinau Regency has the
highest regional competitiveness level whereas Tana Tidung Regency has the least
competitiveness level, and (3) a prioritized strategy in increasing the competitiveness level of
regencies Bulungan, Nunukan,Tana Tidung, and the city of Tarakan is by mapping the regional
potential whereas Malinau Regency sets to strengthen physical infrastructure.

Keyword: Regional Competitiveness, North Kalimantan, AHP, Prioritized Strategy

Abstrak
Daya saing daerah merupakan bagian dari evaluasi daerah otonom baru (DOB). Provinsi
Kalimantan Utara sebagai sebuah DOB terdiri atas Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau,
Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana Tidung, dan Kota Tarakan. Penelitian ini bertujuan
mengidentifikasi karakteristik daya saing daerah Provinsi Kalimantan Utara, mengidentifikasi
daya saing daerah kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Utara, dan menganalisis prioritas
strategi peningkatan daya saing kabupaten/kota. Metode penelitian menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan pengumpulan data primer melalui kuesioner dan data sekunder. Teknik
analisis menggunakan penskalaan dan analisis Analytical Hierarchy Process (AHP) melalui
software Expert Choice. Hasil penelitian ini adalah (1) Aspek fasilitas wilayah/ infrastruktur
menjadi aspek yang paling berdaya saing di Provinsi Kalimantan Utara sedangkan sumber daya
manusia merupakan aspek yang kurang berdaya saing, (2) Kabupaten Malinau merupakan
wilayah yang memiliki daya saing daerah yang paling kuat sedangkan Kabupaten Tana Tidung
menjadi wilayah dengan daya saing daerah yang lemah, dan (3) Prioritas strategi peningkatan
daya saing Kabupaten Bulungan, Nunukan, Tana Tidung, dan Kota Tarakan adalah memetakan
potensi daerah sedangkan prioritas Kabupaten Malinau adalah memperkuat infrastruktur fisik.

Kata Kunci: Daya Saing Daerah, Kalimantan Utara, AHP, Prioritas Strategi

1
PENDAHULUAN di Provinsi Kalimantan Utara,
mengidentifikasi daya saing daerah di setiap
Otonomi daerah merupakan salah satu kabupaten/kota, dan menganalisis prioritas
warisan kolonial yang berkembang di strategi peningkatan daya saing di daerah
Indonesia hingga saat ini. Kebijakan tersebut setiap kabupaten/ kota. Perlu diketahui
sangat tepat diterapkan karena Indonesia bahwa Provinsi Kalimantan Utara terdiri
merupakan salah satu negara kepulauan dari 5 kabupaten/ kota diantaranya adalah
dengan bentuk wilayah yang tidak kompak. Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau,
Perlunya hak dalam mengelola wilayah Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana
masing-masing disebabkan karena setiap Tidung, dan Kota Tarakan. Ibukota provinsi
wilayah memiliki potensi dan permasalahan terletak di Kabupaten Bulungan yang dalam
yang berbeda-beda. Perkembangan otonomi sejarahnya merupakan wilayah induk di
daerah dari awal kemerdekaan hingga saat Kalimantan Utara.
ini telah membentuk 542 daerah otonom
yang terdiri atas 34 provinsi, 415 kabupaten, METODE PENELITIAN
dan 93 kota (Kementerian Dalam Negeri,
2014). Sejak tahun 2012, Indonesia resmi Penelitian ini menggunakan
memiliki 34 provinsi dimana provinsi pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan
termuda merupakan Kalimantan Utara (UU data primer meliputi observasi dan
RI No. 20 Tahun 2012). wawancara terstruktur menggunakan
Evaluasi daerah otonom baru (DOB) kuesioner AHP. Cara pengumpulan data
perlu dilakukan pada Provinsi Kalimantan sekunder dilakukan dengan melakukan
Utara dalam rangka menilai sejauh mana pengumpulan data terkait kemampuan
penerapan daerah otonom yang telah ekonomi daerah, fasilitas wilayah/
diterapkan. Daya saing daerah merupakan infrastruktur, iklim berinvestasi, dan sumber
bagian dari evaluasi DOB. Evaluasi tersebut daya manusia (PP No. 6 Tahun 2008). Data
penting untuk dilakukan mengingat bahwa sekunder yang dikumpulkan merupakan data
wilayah tersebut baru saja terbentuk series dari tahun 2013 – 2016 yang
sehingga harus memiliki daya saing daerah merupakan tahun setelah pembentukan
yang kuat agar mampu menjadi DOB yang provinsi baru. Beberapa studi penelitian
mapan dan mampu bersaing dengan wilayah terdahulu yang sejenis memberikan
lain yang sudah terlebih dahulu terbentuk. pemahaman dan gambaran terhadap objek
Penguatan aspek yang unggul menjadi salah penelitian.
satu kunci daya saing karena aspek tersebut Fokus kemampuan ekonomi daerah
mampu menunjang wilayah untuk terdiri atas variabel pengeluaran konsumsi
berkembang. Tidak hanya aspek, strategi rumah tangga perkapita, pertumbuhan
peningkatan daya saing pada setiap ekonomi, pengeluaran konsumsi non pangan
kabupaten/kota akan menjawab penguatan perkapita, dan produktivitas total daerah.
daya saing daerah Provinsi Kalimantan Fokus fasilitas wilayah/infrastruktur terdiri
Utara mengingat bahwa terdapat potensi dan atas variabel panjang jalan, ketersediaan
permasalahan yang berbeda-beda pada sekolah, rasio guru dan murid, ketersediaan
setiap Kabupaten/kota. fasilitas kesehatan, tenaga medis,
Penelitian ini dilakukan di kabupaten/ ketersediaan peribadatan, ketersediaan pos,
kota yang terdapat di Provinsi Kalimantan fasilitas bank, ketersediaan air bersih,
Utara. Penelitian ini memiliki tujuan ketersediaan daya listrik, rumah tangga
mengidentifikasi karakteristik daya saing pengguna listrik, dan ketersediaan
daerah termasuk aspek yang berdaya saing penginapan (PP No. 6 Tahun 2008).

2
Fokus iklim berinvestasi terdiri atas kemudian diolah menggunakan Software
variabel angka kriminalitas, pelayanan Expert Choice. Kuesioner tersebut
perizinan, jumlah perda pajak dan retribusi melibatkan stakeholder pemerintah, swasta,
daerah, dan jumlah peraturan daerah yang dan masyarakat perwakilan dari Kabupaten
mendukung iklim usaha. Fokus sumber daya Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten
manusia terdiri atas variabel tingkat Nunukan, Kabupaten Tana Tidung, dan
partisipasi angkatan kerja, tingkat Kota Tarakan.
ketergantungan, dan indeks pembangunan Teknik analisis tujuan ketiga data
manusia (PP No. 6 Tahun 2008). diawali dengan mengidentifikasi tujuan,
Analisis data dilakukan berdasarkan aspek, kriteria, stakeholder, dan prioritas
pada masing - masing tujuan penelitian. yang membentuk sistem hirarki. Selanjutnya
Tujuan pertama, mengidentifikasi dilakukan penyusunan struktur hirarki dari
karakteristik daya saing daerah Provinsi sudut pandang menyeluruh. Kemudian
Kalimantan Utara dilakukan dengan analisis dilakukan komparasi berpasangan dengan
deskriptif yang digunakan untuk menentukan tingkat kepentingan pada setiap
mendeskripsikan atau menggambarkan tingkatan hirarki berdasarkan pendapat yang
karakteristik daya saing daerah berdasarkan ada. Selain itu juga dilakukan penyusunan
pengumpulan data sekunder. matrik pendapat individu yang pada
Tujuan kedua, mengidentifikasi daya akhirnya dilakukan pengolahan data dengan
saing daerah Kabupaten/kota di Provinsi software Expert Choice (Saaty, 1993).
Kalimantan Utara dengan menggunakan
analisis indeks daya saing daerah. Analisis HASIL DAN PEMBAHASAN
ini menunjukkan daya saing masing-masing
a. Karakteristik daya saing daerah
kabupaten/ kota berdasarkan kondisi
Provinsi Kalimantan Utara
kemampuan ekonomi daerah, fasilitas
Karakteristik daya saing daerah terdiri
wilayah/ infrastruktur, iklim berinvestasi,
atas empat fokus utama diantaranya adalah
dan sumber daya manusia berdasarkan
kemampuan ekonomi daerah, fasilitas
pengumpulan data sekunder.
wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi,
Teknik analisis data tujuan pertama
dan sumber daya manusia.
dan kedua diawali dengan menentukan
indikator yang digunakan dalam mengukur 1. Kemampuan ekonomi daerah
daya saing daerah, menyusun indeks, Peran kemampuan ekonomi daerah
melakukan teknik standarisasi dengan terhadap daya saing Provinsi Kalimantan
metode matematik, menyusun indeks Utara dapat dilihat dari beberapa hal salah
komposit sekaligus pembobotan, satunya adalah pertumbuhan ekonomi. Hal
menentukan kelas klasifikasi, menentukan tersebut karena pertumbuhan tersebut
kelas interval, dan membuat grafik serta mencerminkan kondisi ekonomi wilayah.
melakukan pemetaan indeks daya saing Rata-rata pertumbuhan ekonomi paling
daerah (Muta’ali, 2015). tinggi terjadi di Kabupaten Malinau sebesar
Tujuan ketiga, menganalisis prioritas 6.55%. Diikuti 6.38% di Kota Tarakan,
strategi peningkatan daya saing daerah 5.86% di Kabupaten Nunukan, 3.53% di
Kabupaten/ kota di Provinsi Kalimantan Kabupaten Bulungan, dan 3.11% di
Utara menggunakan analisis Analytical Kabupaten Tana Tidung. Hal tersebut
Hierarchy Process (AHP). Analisis tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten Malinau,
diawali dengan pengumpulan data kuesioner Kota Tarakan, dan Kabupaten Nunukan
AHP yang didapatkan di lapangan yang memiliki pertumbuhan diatas pertumbuhan
ekonomi Kalimantan Utara sebesar 5.81%.

3
2. Fasilitas wilayah/infrastruktur Kabupaten Tana Tidung sebesar 63.97. Hal
Peran fasilitas wilayah/infrastruktur tersebut menujukkan bahwa Kota Tarakan
terhadap daya saing Provinsi Kalimantan merupakan salah satu wilayah dengan
Utara dapat dilihat dari beberapa hal salah kategori IPM yang tinggi. Angka tersebut
satunya adalah panjang jalan. Rata-rata rasio menunjukkan bahwa masyarakat Tarakan
panjang jalan tertinggi dimiliki oleh sebagian besar memiliki kehidupan yang
Kabupaten Kabupaten Malinau sebesar 0.33 layak, kualitas pendidikan yang baik, dan
kilometer per jumlah kendaraan. Diikuti harapan hidup yang tinggi. Bahkan, perlu
oleh Kabupaten Bulungan sebesar 0.13, pula diketahui bahwa nilai IPM yang
Kabupaten Tana Tidung sebesar 0.06, dihasilkan tersebut lebih tinggi dari angka
Kabupaten Nunukan 0.02, dan Kota Tarakan IPM Kalimantan Utara yaitu sebesar 68.65.
sebesar 0.00. Hal tersebut menunjukkan
bahwa Kabupaten Malinau memiliki Tabel 1. Indeks daya saing Provinsi Kalimantan
infrastruktur jalan yang sangat siap. Utara
Walaupun memiliki rasio terbesar namun Kab/kota
Aspek Indeks
sebagian besar jalan memiliki kondisi yang 1 2 3 4 5
rusak. Sedangkan Tarakan memiliki rasio KED 127 289 104 233 184 Sedang
panjang yang kecil namun 80% jalan yang FIW 427 687 573 431 748 Tinggi
dimiliki dalam keadaan baik. IB 281 18 350 254 52 Sedang
SDM 142 190 151 0 217 Rendah
3. Iklim berinvestasi Ket: (1) = Kabupaten Bulungan, (2) = Kabupaten Malinau, (3) = Kabupaten
Nunukan, (4) = Kabupaten Nunukan, (5) = Kota Tarakan; KED =
Peran iklim berinvestasi terhadap daya Kemampuan ekonomi daerah, FIW = Fasilitas wilayah/ infrastruktur, IK =
saing Provinsi Kalimantan Utara dapat Iklim berinvestasi, SDM = Sumber daya manusia.
Sumber: Pengolahan Data Sekunder, 2018
dilihat dari beberapa hal salah satunya
adalah angka kriminalitas. Rata-rata angka
Aspek yang berdaya saing di Provinsi
kriminalitas terbesar terdapat di Kabupaten
Kalimantan Utara berdasarkan Tabel 1
Malinau sebesar 15.57 kasus per jumlah
adalah fasilitas wilayah/ infrastruktur.
penduduk. diikuti dengan Kota Tarakan
Infrastruktur menjadi salah satu fokus
sebesar 15.01, Kabupaten Bulungan sebesar
perhatian Gubernur Kalimantan Utara. Salah
13.35, Kabupaten Tana Tidung sebesar
satu program utama yang dilakukan oleh
11.89, dan Kabupaten Nunukan sebesar
pemerintah provinsi adalah memperbaiki
10.61. Hal tersebut menunjukkan bahwa
jalan nasional dan provinsi yang rusak di
Kabupaten Nunukan menjadi salah satu
daerah yang berbatasan dengan Negara
wilayah di Kalimantan Utara yang cukup
Malaysia.
kondusif sehingga memiliki potensi yang
Aspek daya saing daerah yang paling
besar sebagai sasaran wilayah untuk
lemah adalah sumber daya manusia.
investasi.
Besarnya tingkat ketergantungan yang
4. Sumber daya manusia mencapai angka diatas 50% menunjukkan
Peran sumber daya manusia terhadap bahwa sebagian besar penduduk usia belum/
daya saing Provinsi Kalimantan Utara dapat tidak produktif ditanggung oleh penduduk
dilihat dari beberapa hal salah satunya usia produktif. Hal tersebut tentu sangat
adalah indeks pembangunan manusia (IPM). tidak ideal mengingat bahwa Provinsi
Rata-rata IPM terbesar dimiliki oleh Kota Kalimantan Utara merupakan provinsi
Tarakan sebesar 74.44. Diikuti dengan termuda yang membutuhkan penduduk usia
Kabupaten Malinau sebesar 70.18, produktif dalam jumlah yang melimpah
Kabupaten Bulungan sebesar 69.29, dalam rangka mempercepat perkembangan
Kabupaten Nunukan sebesar 64.05, dan wilayahnya.

4
b. Daya saing daerah Kabupaten/kota di
Provinsi Kalimantan Utara
Daya saing daerah kabupaten/kota di
Provinsi Kalimantan Utara ditunjukkan
melalui perbandingan daya saing kelima
kabupaten/ kota yang ada terdiri dari
Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau,
Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana
Tidung, dan Kota Tarakan. Sinergitas daya
saing kabupaten/kota mampu mendukung
daya saing provinsi sehingga dapat bersaing
dengan provinsi lain yang sudah terlebih Gambar 1. Peta Indeks Daya Saing Kab/Kota di
dahulu terbentuk serta mampu bersaing Provinsi Kalimantan Utara
dengan negara tetangga terdekat yaitu
Negara Malaysia. Wilayah yang memiliki daya saing
daerah yang paling lemah adalah Kabupaten
Tabel 2. Indeks Daya Saing Kab/kota di Provinsi Tana Tidung (KTT). Kondisi fasilitas
Kalimantan Utara wilayah/ infrastruktur dan SDM yang
Aspek dimiliki paling lemah dibandingkan
Kab/ kota Indeks
KED FIW IB SDM kabupaten/kota lain. Permasalahan utama
1 127 427 281 142 Sedang
adalah pembangunan aspek kesejahteraan
2 289 687 18 190 Tinggi
3 104 573 350 151 Sedang
masyarakat. Upaya dalam meningkatkan
4 233 431 254 0 Rendah pembangunan manusia terkendala akibat
5 184 748 52 217 Sedang minimnya pelayanan dasar baik itu
Ket: (1) = Kabupaten Bulungan, (2) = Kabupaten Malinau, (3) = Kabupaten pelayanan infrastruktur penunjang maupun
Nunukan, (4) = Kabupaten Nunukan, (5) = Kota Tarakan; KED =
Kemampuan ekonomi daerah, FIW = Fasilitas wilayah/ infrastruktur, IK = ketersediaan sumber daya manusia yang
Iklim berinvestasi, SDM = Sumber daya manusia.
berkualitas dan berdaya saing.
Sumber: Pengolahan Data Sekunder, 2018
c. Prioritas strategi peningkatan daya
Kabupaten/kota yang memiliki daya saing daerah Kabupaten/kota di
saing daerah tertinggi berdasarkan tabel 2 Provinsi Kalimantan Utara
adalah Kabupaten Malinau. Aspek yang Prioritas strategi peningkatan daya
memberikan kontribusi terbesar terhadap saing daerah kabupaten/kota di Provinsi
tingginya daya saing yang dihasilkan adalah Kalimantan Utara dihasilkan berdasarkan
fasilitas wilayah/infrastruktur. Besarnya persepsi stakeholder. Stakeholder tersebut
peran aspek tersebut dipengaruhi oleh adalah pemerintah, swasta, dan masyarakat
beberapa prioritas pembangunan wilayah yang mewakili masing-masing kabupaten/
yang tertuang dalam Rencana Pembangunan kota. Persepsi stakeholder digunakan dalam
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) penyusunan prioritas strategi.
Kabupaten Malinau tahun 2014 – 2019. Perbandingan strategi menunjukkan
Perkembangan infrastruktur terlihat prioritas strategi yang dipilih oleh setiap
dari panjang jalan yang miliki, jumlah wilayah dalam mewujudkan tujuan daya
bandar udara, dan jumlah pelabuhan yang saing daerah. Strategi peningkatan daya
dimiliki Kabupaten Malinau. Perlu diketahui saing daerah menurut Kemendagri (2013)
bahwa wilayah ini memiliki panjang jalan diantaranya adalah memetakan potensi
terpanjang, memiliki dua bandar udara daerah, memperkuat infrastruktur ekonomi,
domestik, dan sebuah pelabuhan speedboat. meningkatkan kualitas SDM, sinergitas

5
provinsi dan Kabupaten/kota, menciptakan produk, dan mendorong ekonomi rakyat
inovasi produk, mendorong ekonomi rakyat dengan menggunakan produk lokal.
dengan menggunakan produk lokal. 2. Kabupaten Malinau
Kabupaten Malinau merupakan salah
Tabel 3. Perbandingan Prioritas Strategi satu kabupaten yang yang terdapat di
Peningkatan Daya Saing Daerah Provinsi Kalimantan Utara. Kabupaten ini
Kabupaten/kota Prioritas Strategi
menjadi salah satu daerah pemekaran
Bulungan Memetakan potensi daerah
Kabupaten Bulungan berdasarkan Undang-
Memperkuat infrastruktur
Malinau
ekonomi undang Nomor 47 Tahun 1999.
Nunukan Memetakan potensi daerah
Tana Tidung Memetakan potensi daerah
Tarakan Memetakan potensi daerah
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2018

Tabel 3. menunjukkan bahwa


Kabupaten Bulungan, Nunukan, Tana Gambar 3. Prioritas Strategi Peningkatan Daya
Tidung, dan Kota Tarakan menentukan Saing Kabupaten Malinau
strategi memetakan potensi daerah sebagai Sumber: Pengolahan Data Primer, 2018
prioritas strategi wilayahnya. Sedangkan Prioritas utama strategi peningkatan
Kabupaten Malinau menentukan strategi daya saing daerah Kabupaten Malinau
memperkuat infrastruktur ekonomi sebagai adalah memperkuat infrastruktur ekonomi.
prioritas strategi wilayahnya. Prioritas selanjutnya secara berurutan adalah
memetakan potensi daerah, meningkatkan
1. Kabupaten Bulungan
kualitas SDM, menciptakan inovasi produk,
Kabupaten Bulungan merupakan
mendorong ekonomi rakyat dengan
kabupaten induk sekaligus ibukota Provinsi
menggunakan produk lokal, dan sinergitas
Kalimantan Utara dimana ibukota kabupaten
provinsi dan kabupaten/kota.
ini terletak di Tanjung Selor. Kabupaten ini
terbentuk berdasarkan UU Nomor 27 Tahun 3. Kabupaten Nunukan
1959 yang diresmikan pada tanggal 12 Kabupaten Nunukan merupakan salah
Oktober 1960. satu kabupaten yang yang terdapat di
Provinsi Kalimantan Utara. Kabupaten ini
terbentuk pada tahun 1999 sebagai
pemekaran Kabupaten Bulungan yang
terbentuk berdasarkan pertimbangan luas
wilayah, peningkatan pembangunan, dan
peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Gambar 2. Prioritas Strategi Peningkatan Daya Wilayah ini berbatasan langsung dengan
Saing Kabupaten Bulungan Negara Malaysia.
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2018
Prioritas utama strategi peningkatan
daya saing daerah Kabupaten Bulungan
adalah memetakan potensi daerah. Prioritas
selanjutnya secara berurutan adalah
meningkatkan kualitas SDM, memperkuat
infrastruktur ekonomi, sinergitas provinsi Gambar 4. Prioritas Strategi Peningkatan Daya Saing
Kabupaten Nunukan
dan kabupaten/kota, menciptakan inovasi Sumber: Pengolahan Data Primer, 2018

6
Prioritas utama strategi peningkatan
daya saing daerah Kabupaten Nunukan
adalah memetakan potensi daerah. Prioritas
selanjutnya secara berurutan adalah
meningkatkan kualitas SDM, memperkuat
infrastruktur ekonomi, menciptakan inovasi
produk, mendorong ekonomi rakyat dengan Gambar 6. Prioritas Strategi Peningkatan Daya
menggunakan produk lokal, dan sinergitas Saing Kota Tarakan
provinsi dan kabupaten/kota. Sumber: Pengolahan Data Primer, 2018
Prioritas utama strategi peningkatan
4. Kabupaten Tana Tidung
daya saing daerah Kota Tarakan adalah
Kabupaten Tana Tidung (KTT)
memetakan potensi daerah. Prioritas
merupakan pemekaran dari Kabupaten
selanjutnya secara berurutan adalah
Bulungan. Wilayah ini terbentuk
memperkuat infrastruktur ekonomi,
berdasarkan Undang-undang Nomor 34
menciptakan inovasi produk, meningkatkan
Tahun 2007 tentang Pembentukan
kualitas SDM, mendorong ekonomi rakyat
Kabupaten Tana Tidung.
dengan menggunakan produk lokal, dan
sinergitas provinsi dan kabupaten/kota.
KESIMPULAN
1. Karakteristik daya saing daerah di
Provinsi Kalimantan Utara menunjukkan
bahwa aspek yang yang paling berdaya
Gambar 5. Prioritas Strategi Peningkatan Daya saing adalah fasilitas wilayah/
Saing Kabupaten Tana Tidung infrastruktur. Sedangkan aspek yang
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2018
paling lemah adalah sumber daya
Prioritas utama strategi peningkatan
manusia. Aspek Kemampuan Ekonomi
daya saing daerah Kabupaten Tana Tidung
daerah dan iklim berinvestasi memiliki
adalah memetakan potensi daerah. Prioritas
daya saing yang sedang.
selanjutnya secara berurutan adalah
2. Daya saing daerah yang paling kuat di
meningkatkan kualitas SDM, memperkuat
Provinsi Kalimantan Utara terdapat di
infrastruktur ekonomi, menciptakan inovasi
Kabupaten Malinau. Sedangkan daya
produk, sinergitas provinsi dan
saing daerah paling lemah terdapat di
kabupaten/kota, dan mendorong ekonomi
Kabupaten Tana Tidung. Kabupaten
rakyat dengan menggunakan produk lokal.
Bulungan, Kabupaten Nunukan, dan
Potensi yang dimiliki wilayah ini meliputi
Kota Tarakan memiliki daya saing yang
pertanian; pertambangan dan penggalian;
sedang.
serta bangunan.
3. Prioritas Strategi peningkatan daya saing
5. Kota Tarakan daerah Kabupaten Bulungan, Nunukan,
Kota Tarakan merupakan satu-satunya Tana Tidung, dan Tarakan adalah
kota sekaligus kota pulau yang terdapat di memetakan potensi daerah. Sedangkan
Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kota prioritas Kabupaten Malinau adalah
Tarakan berlandasakan pada semboyan memperkuat infrastruktur ekonomi.
“Tarakan Kota BAIS” yang berarti Bersih, Prioritas tambahan yang juga perlu
Aman, Indah, Sehat, dan Sejahtera. Wilayah dipertimbangkan oleh pemerintah
ini merupakan salah satu pintu utama adalah memperkuat fasilitas wilayah/
perekonomian Provinsi Kalimantan Utara. infrastruktur.

7
SARAN Tata Ruang, dan Lingkungan.
Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas
1. Sumber daya manusia yang terdapat di Geografi (BPFG).
Provinsi Kalimantan Utara masih rendah Peraturan Bupati Bandung Nomor 23 Tahun
dibandingkan dengan aspek lain 2015 Tentang Rencana Kerja
sehingga prioritas peningkatan kualitas Pembangunan Daerah (RKPD)
SDM harus menjadi perhatian khusus Kabupaten Bandung Tahun 2016
pemerintah. Hal tersebut disebabkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
karena sebagai provinsi termuda di Nomor 6 Tahun 2008 Tentang
Indonesia maka sebuah wilayah perlu Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
memiliki SDM yang berkualitas yang Pemerintah Daerah.
mampu mendukung program strategis Saaty, Thomas L. (1993). Pengambilan
daerah sehingga menciptakan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses
perkembangan wilayah yang kuat dan Hirarki Analitik untuk Pengambilan
mampu berdaya saing dengan wilayah Keputusan dalam Situasi yang
lain yang sudah terlebih dahulu Kompleks. Setiono L, penerjemah;
terbentuk. Peniwati K, editor. Jakarta: PT.Pustaka
2. Kabupaten Malinau memiliki potensi Binaman Pressindo. Terjemahan dari:
yang besar untuk menjadi prioritas Decision Making for Leaders The
pembangunan strategis Kalimantan Analytical Hierarchy Process for
Utara. Namun, ada hal yang perlu Decisions in Complex World.
dibenahi yaitu iklim berinvestasi karena Undang-undang Republik Indonesia Nomor
ketika aspek tersebut dibenahi maka 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan
akan mendukung perkembangan Provinsi Kalimatan Utara.
perekonomian wilayah tersebut sehingga
kedepannya mampu menjadi wilayah
unggulan di Provinsi Kalimantan Utara.
3. Pemilihan responden sangat
mempengaruhi hasil AHP. Responden
yang tepat akan menunjukkan hasil yang
tepat pula. Selain itu, semakin banyak
stakeholder yang terlibat maka akan
menghasilkan prioritas yang tepat
sasaran. Hasil pengolahan data dengan
menggunakan metode AHP sangat
dipengarui oleh persepsi responden
dimana semakin objektif persepsi
responden maka hasilnya akan
mendekati kebenaran.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Dalam Negeri. (2014).
Pembentukan Daerah - daerah
Otonomi di Indonesia sampai dengan
tahun 2014. Jakarta: Kemendagri.
Muta’ali, Lutfi. (2015). Teknik Analisis
Regional untuk Perencanaan Wilayah,

Anda mungkin juga menyukai