Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Peran Obat dan Penggolongan Obat


“Laporan ini disusun sebagai tugas mata kuliah Farmakologi”
Dosen: Indari,S.Kep.,Ners.M.Kep

Disusun oleh:
Nama: M.Haidar Asyraf D
Frichel Tri Febriandi
Rafli Wahyudi
Odi Naga G T S

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI, SAINS, DAN KESEHATAN
RST DR SOEPRAOEN
MALANG
2020

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan karunnia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini di waktu yang tepat.

Kami berharap dengan disusunnya makalah ini dapat membantu sebagian mahasiswa yang
membaca mendapat informasi lebih dan memudahkan dalam pembelajaran mata kuliah Farmakologi.
Kami juga berharap makalah ini sudah tersusun dengan baik dan benar. Walaupun kami menyadari
masih banyak kekurangan yang harus kami perbaiki di makalah ini. Semoga kami terus menjadi
mahasiswa yang ingin belajar dari kesalahan.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
LATAR BELAKANG....................................................................................................................................1
RUMUSAN MASALAH..............................................................................................................................1
TUJUAN PENULISAN................................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................2
DEFINISI OBAT.........................................................................................................................................2
PENGGOLONGAN OBAT...........................................................................................................................2
CONTOH CONTOH OBAT.........................................................................................................................3
MACAM MACAM SEDIAAN BENTUK OBAT..............................................................................................4
PERANAN OBAT.......................................................................................................................................4
BAB III..........................................................................................................................................................6
KESIMPULAN...........................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dewasa ini, perkembangan perkembangan ilmu farmasi sudah semakin maju. Banyak sekali
macam macam jenis sediaan farmasi yang dikembangkan. Segala macam penggolongan obat pun sudah
semakin diperbaharui dengan adanya peraturan dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun
2000 yang mengganti penggolongan jenis obat menjadi 5 golongan saja. Kebutuhan obat di kalangan
masyarakat sangatlah penting dan mutlak untuk menunjang kesehatan mereka.

Pelayanan farmasi pun kini semakin baik karena menunjang kepentingan kesehatan masyarakat.
Ilmu yang berkenaan dengan pelayanan Farmasi seperti Farmasetika pun terus mengalami perubahan
dan peningkatan menjadi lebih baik. Para mahasiswa pun kini dituntut unntuk mampu membedakan
segala jenis obat berdasarkan beberapa aturannya.

RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan obat?
2. Berdasarkan apa sajakah penggolongan obat itu?
3. Apa saja contoh obat?
4. Apa saja peran obat?

TUJUAN PENULISAN
1. Mengerti tentang definisi obat
2. Dapat menggolongkan obat
3. Dapat menjelaskan contoh sediaan obat

1
BAB II

PEMBAHASAN
DEFINISI OBAT
Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan untuk dipergunakan dalam menentukan
diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala
penyakit, luka atau kelainan jasmani rohani pada manusia atau hewan termasuk untuk
memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia.

Pengertian obat secara khusus :

1. Obat Baru
Adalah obat yang berisi zat (berkhasiat/tidak berkhasiat), seperti pembantu, pelarut,
pengisi, lapisan atau komponen lain yang belum dikenal sehingga tidak diketahui khasiat dan
kegunaannya
2. Obat Essensial
Adalah obat yang paling banyak dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan masyarakat dan
tercantum dalam daftar Obat Essensial Nasional (DOEN) yang ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan RI.
3. Obat Jadi
Adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk salep, cairan suppositoria,
capsul, pil, tablet, serbuk, atau bentuk lainnya yang secara teknis sesuai dengan Famakope
Indonesia atau buku resmi lain yang ditetapkan pemerintah.
4. Obat Paten
Adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama pembuat yang telah diberi
kuasa dan obat itu dijual dalam kemasan asli dari perusahaan yang memproduksinya.
5. Obat Asli
Adalah obat yang diperoleh langsung dari bahan bahan alamiah, diolah secara sederhana
berdasarkan pengalaman dan digunakan dalam pengobatan tradisional.
6. Obat Tradisional
Adalah obat yang didapat dari bahan alam diolah secara sederhana berdasarkan
pengalaman dan digunakan dalam pengobatan tradisonal.
7. Obat Generik
Adalah obat yang nama resminya tercantum dalam Farmakope Indonesia dengan zat khasiat
yang dikandungnya.

PENGGOLONGAN OBAT
Obat dapat digolongkanberdasarkan beberapa kriteria penggolongan dan dimaksudkan untuk
peningkatan keamanan dan ketepatan serta pengamanan distribusi.
1. Obat Bebas
Adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter disebut OTC (Over The Counter),
terdiri atas obat bebas dan obat terbatas. Penandaan obat bebas diatur berdasarkan S.K
Menkes RI Nomor 2380/A/SKA/1983 tentang tanda khusus untuk obat bebas dan bebas

2
terbatas. Di Indonesia,obat golongan ini ditandai dengan lingkaran berwarna hijjau dengan
garis tepi berwarna hitam.
2. Obat Bebas Terbatas
Adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli
bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus pada
kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna
hitam.
Obat bebas terbatas juga mempunyai tanda tanda peringatan yang selalu tercantum pada
kemassan obat, berupa empat persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5cm dan
lebar 2cm. tanda peringatan ini memuat pemberitahuan penggunaan obat dan ditulis
dengan tinta putih.
3. Obat Wajib Apotek
Adalah obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker Pengelola Apotek atau disingkat APA
kepada pasien. Tujuan OWA ini adalah memperluas keterjangkauan obat untuk masyarakat.
Obat obat yang digolongkan dalam golongan ini merupakan obat obatan yang diperlukan
bagi kebanyakan penyakit yang diderita pasien.
4. Obat Keras
Adalah obat yang mempunyai khasiat tinggi dan harus dengan resep dokter untuk
mendapatkannya. Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
0239/A/SKA/III/1986 penandaan obat keras dengan lingkaran berwarna merah dan bergaris
tepi hitam serta huruf K yeng menyentuh garis.
5. Obat Psikotropika dan Narkotika
Adalah zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf
pusat dan menimbulkan kelainan perilaku disertai dengan munculnya halusinasi, ilusi,
gangguan berfikir, perubahan perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan dan efek
stimulasi bagi penggunanya. Tanda pada golongan obat ini adalah palang merah didalam
lingkaran putih bergaris tepi merah.

CONTOH CONTOH OBAT


A. Obat Bebas
Tablet Vit.C 100mg, 250mg, tablet B complex, tablet Bi 100mg, tablet multivitamin, promag,
bodrex, biogesic, Panadol, diatabs, entrostop, dan sebagainya.
B. Obat Bebas Teebatas
Tinctura Iodii (P3)= antiseptic, gargarisma kan (P2)= obat kumur, rokok asthsma (P4)= obat
astna, tablet santonin 30mg (P1)= obat cacing, obat batuk, obat pilek, krim antiseptic, neo
rheumacyl neuro, antimo, visine.
C. Obat Wajib Apotik
Clindamicin 1 tube, obat luar untuk acne, diclofenac 1 tube, obat luar untuk anti inflamasi,
ibuprofen, obat alergi kulit(salep hidrokortison), infeksi kulit dan mata (salep oksitetrasiklin).
D. Obat Keras
Semua obat injeksi, obat antibiotic (chloramphenicol, penicillin, tetracylin, ampicillin), obat
antibakteri (sulfadiazine, sulfasomidin), amphetaminum, hydantoinum/ obat anti epilepsy,
Vit K.

E. Obat Psikotropika dan Narkotika

3
Sabu sabu, opium, ganja, kokain, kodein, morfin, obat bius sintesis

MACAM MACAM SEDIAAN BENTUK OBAT


1. Bentuk padat
- Serbuk
Adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan
- Tablet
Adalah sediaan farmasi padat berbentuk bundar pipih cembung dan padat.
- Pil
Adalah sediaan dalam bentuk bulat yang mengandung satu atau lebih bahan obat.
- Kapsul
Adalah sediaan padat berupa serbuk dalam cangkang yang keras atau lunak dan dapat
larut
- Suppositoria
Adalah sediaan padat dalam berbagai bobot yang diperuntukkan untuk pemakaian
melalui rektal, vagina, dan uretra.
2. Bentuk setengah padat
- Salep
Adalah sediaan berbentuk setengah padat untuk pemakaian topical pada kulit dan
selaput lendir
- Cream
Adalah sediaan berbentuk setengah padat yang terdiri dari satu atau lebih bahan obat
dalam bahan dasar yang sesuai.
- Gel
Adalah sediaan yang bermassa lembek yang berupa suspense yang terbentukdari
senyawa organic masing masing terbungkus dan saling terserap oleh cairan.
- Emulsi
Adalah sistem dua fase yang salah satu cairan terdispersi dalam cairan lainnya yang
membentuk tulisan kecil
3. Bentuk cair
- Sirup
Adalah sediaan berupa cairan yang mengandung sukrosa.
- Eliksir
Adalah sediaan berupa cairan yang biasanya hidroalkoholik, jernih dan manis. Biasanya
untuk pemakaian oral.
- Infus intravena
Adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas pirogen, sedapat mungkin
dibuat isotonis terhadap darah, dan disuntikkan langsung kedalam vena dalam volume
yang relative banyak.

PERANAN OBAT
Obat merupakan salah satu komponen yang tidak dapat tergantikan dalam pelayanan
kesehatan. Obat berbeda dengan kommoditas perdagangan, karena selain merupakan
komoditas perdagangan, obat juga memiliki fungsi sosial. Obat berperan sangat penting dalam

4
pelayanan kesehatan karena penanganan dan pencegahan berbagai penyakit tidak dapat
dilepaskan dari tindakan terapi dengan obat atau farmakoterapi. Seperti yang telah dituliskan
pada pengertian obat diatas, maka peran obat secara umum adalah sebagai berikut:
1) Penetapan diagnose
2) Untuk mencegah penyakit
3) Menyembuhkan penyakit
4) Memulihkan (rehabilitasi) kesehatan
5) Mengubah fungsi normal tubuh untuk tujuan tertentu
6) Peningkatan kesehatan
7) Mengurangi rasa sakit

5
BAB III
KESIMPULAN
Obat merupakan suatu zat tunggal atau campuran yang digunakan untuk bagian dalam
maupun untuk untuk pencegahan,diagnosa dan pengobatan. Beberapa jenis obat secara
khusus antara lain obat jadi,obat generik,obat essensial,obat tradisional, dll. Penggolongan
obat dapat dibedakan berdasarkan peraturan dalam perundang undangan
kesehatan,penggunaan,fisiologis dan biokimia didalam tubuh,serta cara kerja obat tersebut.
Sediaan obat juga terdiri dari berbagai macam ada yang dalam bentuk padat,setengah
padat,cairan,dan gas. Adanya bentuk sediaan obat juga membantu pasien dalam
mengkonsumsi obat seperti menutupi rasa pahit obat dengan penggunaan kapsul. Bahan
obat juga terdapat berbagai macam sumber seperti tumbuhan,hewan,sintetis, serta
mikroba atau fungi.

6
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. Drs, Apt. Ilmu Farmasi. 1984. Jakarta: Ghalia Indonesia. Ansel, C.

Howard. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. UI Press

Aslam, Mohammed, Chik Kaw Tan, Adi Prayitno. 2003. Farmasi Klinis (Clinical Pharmacy).
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Bagian Farmakologi Fakultas Kedokeran Universitas Indonesia. 1995.


Farmakologi dan Terapi. Jakarta

Browsing Internet melalui situs search engine www.google.com

Hand-out Kuliah Biomedik Farmakologi Program Studi Rekam Medis


FMIPA Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Hand-out Kuliah Farmakologi Program Studi Farmasi Universitas Ahmad


Dahlan Yogyakarta

Muhlis, Muhammad, S.Si, Apt. 2003. Diklat Kuliat Farmasetika I. Yogyakarta: Fakultas
Farmasi Universitas Ahmad Dahlan

Undang-undang Bidang Kesehatan dan Farmasi. Departemen Kesehatan


Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai