Anda di halaman 1dari 50

GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG

MANFAAT WUDHU YANG BENAR BAGI KESEHATAN DI


DESA PASIR SIALANG KECAMATAN BANGKINANG
KABUPATEN KAMPAR TAHUN 2020

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan


Pendidikan Program Studi D-III Keperawatan
Universitas Abdurrab

Oleh:

MERLIS
1814401016

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2020
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Diperiksa, Disetujui Untuk Dipertahankan
Didepan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII Keperawatan
Universitas Abdurrab Pekanbaru

Nama : Merlis
NIM : 1814401016
Judul KTI : Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang manfaat Wudhu
Yang Benar bagi kesehatan Di Desa Pasir Sialang Kecamatan
Bangkinang Kabupaten Kampar Tahun 2020”

Pekanbaru, November 2020

Pembimbing I Pembimbing II

(Ns. Lora Marlita, S.Kep,. M.Kep (Ns.Roni Saputra, S.Kep,. M.Kes)


NIK.144010316023 NIK.144010112002
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Proposal Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Diterima Oleh Tim Penguji Proposal
Karya Tulis Ilmiah Program Studi D-III Keperawatan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Abdurrab Pekanbaru

Nama : Merlis
Nim : 1814401016
Judul KTI : Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat
Wudhu Yang Benar Bagi Kesehatan Di Desa Pasir
Sialang Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar
Tahun 2020

Pekanbaru, Desember 2020

Ketua Penguji

(Ns. Lora Marlita, M. Kep)


NIK : 144010316023

Penguji I Penguji II

(Ns. Yulia Febrianita, S. Kep., M. Kep) (Ns. Ainil Fitri, M. Kep)


NIK : 144010910014 NIK : 144010915067

Mengesahkan
Ketua Program Studi D III Keperawatan
Universitas Abdurrab
Pekanbaru

(Ns. Putri Wulandini S, S. Kep., M. Kes)


NIK : 144010111015

4
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT atas karunia dan rahmat-NYA sehingga

peneliti telah dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah dengan judul

“Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat Wudhu Yang Benar Bagi

Kesehatan Di Desa Pasir Sialang Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar

Tahun 2020”.

Dalam penyelesaian Penelitian ini, peneliti merasakan betapa besarnya

manfaat bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak, sehingga dapat dijadikan

suatu pedoman dan landasan peneliti dalam menggali semua permasalahan yang

erat kaitannya dengan Proposal.

Sehubungan dengan itu, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam menyusun Proposal

Karya Tulis Ilmiah ini, mudah-mudahan mendapat pahala disisi ALLAH SWT

yang maha kuasa, Aamin. Dengan segala kerendahan hati, peneliti mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Prof. Susi Endrini, S.Si., M.Sc., PhD selaku Rektor Universitas Abdurrab

Pekanbaru.

2. Dr. Feriandri Utomo, M.Biomed seklaku Dekan Universitas Abdurrab

Pekanbaru

3. Ns. Putri Wulandini, S.Kep, M.Kes selaku ketua program studi Diploma

Keperawatan Universitas Abdurrab Pekanbaru

i
4. Ns. Lora Marlita, S.Kep,.M.Kep selaku pembimbing I Karya Tulis Ilmiah

yang telah meluangkan waktu, memberi masukan dan bimbingan sehingga

Propsal Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan

5. Ns.Roni Saputra, S.Kep,.M.Kes selaku pembimbing II Karya Tulis Ilmiah

yang telah meluangkan waktu, memberi masukan dan bimbingan sehingga

Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.

6. Seluruh Staf Dosen Keperawatan yang telah membantu dalam proses

penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah

7. Rekan-rekan beserta sahabat seperjuangan Program Studi D-III

Keperawatan Universitas Abdurrab Pekanbaru. Terimakasih atas bantuan

dan dorongan kepada peneliti baik selama mengikuti pendidikan maupun

dalam menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga segala

kebaikan mendapatkan balasan dari ALLAH SWT.

Peneliti menyadari bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak

kekurangan, untuk itu peneliti berharap adanya masukan berupa kritikan dan saran

yang membangun dan mendukung untuk kesempurnaan dalam penulisan Karya

Tulis Ilmiah ini sehingga bermanfaat bagi pembaca.

Pekanbaru,November 2020

Merlis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL........................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. i
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 4
1.4.1 Manfaat Teoritis .............................................................. 4
1.4.2 Manfaat Praktis ............................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 6
2.1 Pengetahuan ............................................................................. 6
2.1.1 Defenisi............................................................................ 6
2.1.2 Tingkat Pengetahuan....................................................... 7
2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan....................... 9
2.1.4 Pengukuran Pengetahuan................................................. 12
2.2 Wudhu ...................................................................................... 13
2.2.1 Definisi .......................................................................... 13
2.2.2 Fardhu – Fardhu Wudhu................................................ 14
2.2.3 Syarat Syah Wudhu........................................................ 14
2.2.4 Hal yang Membatalkan Wudhu...................................... 16
2.2.5 Manfaat Wudhu Bagi Kesehatan.................................... 17
2.3 Kerangka Konsep ..................................................................... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 24

iii
3.1 Jenis Dan Rancangan Penelitian .............................................. 24
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 24
3.3 Populasi .................................................................................... 24
3.4 Sampel ...................................................................................... 24
3.5 Instrumen Penelitian ................................................................. 25
3.6 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 26
3.6.1 Data Primer ..................................................................... 26
3.6.2 Data Sekunder ................................................................. 26
3.7 Pengolahan dan Analisa Data.................................................... 27
3.7.1 Pengolahan Data ............................................................. 27
3.7.2 Analisa Data..................................................................... 28
3.8 Etika Penelitian ........................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 31

iv
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Definisi Operasional ........................................................................ 22
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuisioner Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang
Wudhu Yang Benar bagi Kesehatan................................................. 25

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Tabel 2.1 Kerangka Konsep Penelitian .......................................................... 21

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga kesehatan dalam hal apapun,

baik kesehatan lahir maupun batin. Salah satu contohnya yaitu dengan cara

berwudhu. Wudhu merupakan ajaran islam yang sangat penting dan merupakan

syarat sahnya shalat. Selain itu, rukun-rukun dan sunnah-sunnah wudhu

memberikan manfaat yang sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia. Namun

masih jarang manusia yang mengetahui manfat wudhu tersebut, serta kurangnya

keseriusan dalam melaksanakan rukun-rukun maupun sunnah-sunnah wudhu.

Padahal wudhu sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia. Contohnya

berkumur yang merupakan sunnah wudhu, memiliki manfaat diantaranya dapat

menjaga kesehatan mulut, kebersihan gigi, menghilangkan bau mulut, dan

sebagainya. Dari contoh ini Allah SWT menyediakan cara menjaga kesehatan

dengan gratis tidak perlu membayar mahal, namun sering kita tidak menyadari hal

tersebut. (Imam, 2010)

Penelitian yang dilakukan oleh Sagiran, dkk, meneliti tentang pengaruh

wudhu dalam shalat tahajud. Subjek dalam penelitian ini berjumlah sepuluh orang

yang terdiri dari lima orang pengamal shalat tahajud dan lima orang bukan

pengamal shalat tahajud dan tiap subjek diambel sampel air liur-nya untuk

dihitung konoli bakterinya. Hasil analisis statis membuktikan bahwa pengamal

shalat tahajud memiliki rata-rata jumlah angka kuman yang lebih sedikit

dibandingkan dengan yang bukan pengamal shalat tahajud. Hal ini membuktikan

1
bahwa wudhu dalam shalat tahajud dapat dapat mengontrol populasi angka kuman

dirongga mulut yang dapat juga mencegah dari masalah-masalah pada mulut

seperti sakit tenggorokan dan radang gusi.(Sagiran, 2012).

Selnjutnya penelitian yang dilakukan Leopold Werner von Enrefels

(seorang psikiater dan sekaligus neurolog berkebangsaan Austria), menemukan

sesuatu yang menakjubkan tentang wudhu. Ia mengemukakan sebuah fakta yang

sangat mengejutkan, bahwa pusat-pusat syaraf yang paling peka dari tubuh

manusia ternyata berada pada dahi, tangan dan kaki. Pusat-pusan syaraf tersebut

sangan sensitive terhadap air segar. Dengan senantiasa membasuh air segar pada

pusat-pusat syaraf tersebut, maka berarti orang tersebut juga memelihara

kesehatan dan keselarasan pusat syarafnya.(Syarif Hidayatullah, 2014)

Sedangkan, penilitian Mokhtar Salem dalam bukunya prayers a sport for

the body and soul menemukan bahwa Faktor-faktor terjadinya kanker kulit

membuktikan bahwa sebagian besar penyebabnya adalah bersentuhannya kulit

dengan materi kimia-materi kimia. Oleh sebab itu, cara terbaik untuk mencegah

kanker kulit adalah dengan menghilangkan sisa-sisa bahan kimia tersebut dari

permukaan kulit, yaitu dengan cara sering dicuci untuk mengurangi pengaruh

materi terhadap sel-sel kulit. Sehingga apabila wudhu yang dilakukan secara

berulang-ulang setiap hari akan mampu menghilangkan bakteri-bakteri dikulit.

Sebagaimana halnya wudhu juga akan menjadikan seorang muslim bersih,

disukai, dan diterima oleh lingkungannya.(Syarif Hidayatullah, 2014).

Sejumlah pejabat menganjurkan wudhu sebagai langkah pencegahan

penyebaran virus corona. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dia mengajak umat

2
Muslim di Jawa Barat untuk menjaga wudhu. Upaya tersebut diyakini bisa

membantu mencegah virus corona atau Covid-19. Kemudian, wakil wali kota

Depok Pradi Supriana memberikan tip jitu adalah senantiasa berwudhu. ”Air

wudhu merupakan obat mujarab untuk pencegahan agar tidak terjangkit segala

macam virus, termasuk virus corona.” Sementara itu, Wakil Sekjen MUI

Nadjamudin Ramly mengatakan, selain sebagai syarat sah shalat, berwudhu juga

dinilai dapat mencegah penyebaran virus corona, menurut dia, jika masyarakat

sering berwudhu, bakteri dan kuman yang ada di tubuh manusia dapat

dibersihkan. Salah satunya yang terpenting adalah bagian tangan. Najmudin

menambahkan, berwudhu pun menjadi salah satu yang dikedepankan dalam

agama islam untuk menjaga kebersihan.(Republika.co.id)

Selain itu adapun manfaat wudhu bagi kesehatan adalah mencegah penyakit

pernapasan (ISPA) dan penyakit rongga hidung, mencegah hidung agar tetap

bersih dan sehat, memperlancar aliran darah dan menormalkan suhu tubuh,

membantu meringankan funsi ginjal dan jantung serta membuat kulit menjadi

tampak cerah dan bersih.(Akrom, 2010)

Pengetahuan masyarakat tentang manfaat wudhu adalah mensucikan badan

yang dilakukan oleh umat muslim dan merupakan bagian dari kegiatan wajib

untuk memastikan kebersihan sebelum melakukan ibadah shalat serta untuk

mencegah dari berbagai macam penyakit tetapi ada juga yang tidak mengetahui

akan manfaat wudhu tersebut.

Berdasarkan hasil survey yang peneliti lakukan pada tanggal 15 Desember

2020 terhadap 15 orang yang peneliti wawancarai mengenai manfaat wudhu bagi

3
kesehatan. Dimana 15 orang yang peneliti wawancarai singkat, peneliti

menanyakan apa manfaat wudhu bagi kesehatan sehingga lima orang menjawab

seperti bisa mencegah kuman, mencegah kanker kulit dan meningkatkan

konsentrasi dan sepuluh orang diantaranya mereka tidak mengetahui manfaat

wudhu bagi kesehatan dan mereka cenderung diam, dan tidak mengetahui sama

sekali. Selanjutkan peneliti juga menanyakan apakan wudhu bisa meredahkan

amarah dan diantara mereka ada yang bisa menjawab dan ada juga yang diam.

Dari uraian latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Masyarakat tentang Manfaat wudhu

yang Benar bagi Kesehatan di Desa Pasir Sialang Kecamatan Bangkinang

Kabupaten Kampar”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian

ini adalah bagaimanakah “Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat

Wudhu Yang Benar bagi Kesehatan di Desa Pasir Sialang Kec. Bangkinang Kab.

Kampar?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Masyarakat

Tentang Manfaat Wudhu Yang Benar Bagi Kesehatan di Desa Pasir Sialang Kec.

Bangkinang Kab. Kampar.

4
1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoriti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan tentang Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat

Wudhu Yang Benar Bagi Kesehatan di Desa Pasir Sialang Kec. Bangkinang

Kab. Kampar.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Profesi Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi

dan masukan untuk perawat tentang Manfaat Wudhu Yang Benar

Bagi Kesehatan.

b. Bagi Peneliti lain

Manfaat untuk peneliti lain diharapkan dapat menjadi wacana

untuk penelitian tentang Manfaat Wudhu Yang Benar Bagi Kesehatan.

c. Bagi Masyarakat

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumber

informasi dan masukan untuk masyarakat tentang Manfaat Wudhu

Yang Benar Bagi Kesehatan.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Definisi

Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan pengetahuan terjadi setelah

orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindaraan

terjadi melalui panca indra manusia yaitu indra penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga. (Notoadmojo, 2014)

Pengetahuan (knowledge) adalah hal yang diketahui oleh orang atau

responden terkait dengan sehat dan sakit atau kesehatan. Pengetahuan

diperoleh dari hasrat ingin tahu. Semakin kuat hasrat ingin tahu manusia

akan semakin banyak pengetahuan (Jalaluddin, 2013).

Rasa ingin tahu mendorong manusia mengemukakan pertanyaan.

Bertanya tentang dirinya, lingkungan di sekelilingnya, ataupun berbagai

peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Begitulah cara manusia mengumpulkan

pengetahuan. Keterarahan manusia terhadap objek hanya mungkin

menimbulkan pengetahuan kalau dalam diri manusia sebagai subjek sudah

terdapat kesamaan-kesamaan prinsip atau kategori yang memungkinkan

manusia dapat mengenal dan menangkap objek yang diamati.Kalau tidak,

objek ituakan berlalu begitu saja. Pengetahuan yang dapat disimpulkan,

manusia adalah makhluk berpikir yang selalu ingin tahu tentang sesuatu.

Manusia memperoleh pengetahuan melalui berbagai cara. Jika sekedar ingin

6
tahu tentang sesuatu, cukup dengan menggunakan pertanyaan secara

sederhana. Namun di samping itu, adakalanya pengetahuan itu diperoleh

melalui pengalaman yang berulangulang terhadap sesuatu dalam peristiwa

atau kejadian (Jalaluddin, 2013).

Pengetahuan diperoleh dari pengalaman manusia terhadap diri dan

lingkungan hidupnya, cara memperoleh nya melalui yang teramati oleh

indera seperti mata, dan telinga. Sebagai contoh siswa merasa tidak nyaman

dan mudah terserang penyakit akibat sampah yang menumpuk dan tidak

menjaga kebersihan akan menimbulkan bau dan penyakit.

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2010) tingkat pengetahuan yang

tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu :Tahu

(know), memahami (comprehension), aplikasi (application), analisis

(analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation). Pengetahuan yang

dapat dijabarkan sesuai arti dan para ahli yang sudah ditetapkan.

1. Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembalai (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.

2. Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi

tersebut secara benar.Orang yang telah paham terhadap objek atau materi

7
harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3. Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi dapat

diartikan penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dalam

konteks atau situasi yang lain.

4. Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur

organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Sintesis

menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru.Sintesis dapat juga diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menyusun rumusan baru dari rumusan-rumusan yg telah ada.

5. Evaluasi berkaitan dengan kemampuan justifikasi atau penilaian terhadap

suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian terhadap suatu materi atau

objek berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada (Wawan dan Dewi, 2011).

8
2.1.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruh Pengetahuan

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah :

a. Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun

orang lain. Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas

pengetahuan seseorang.

b. Tingkat Pendidikan

Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan

seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi

akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan

seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.

c. Keyakinan

Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa

adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini bisa

mempengaruhi pengetahuan seseorang, baik keyakinan itu sifatnya

positif maupun negatif.

d. Fasilitas

Fasilitas–fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat

mempengaruhi pengetahuann seseorang, misalnya radio, televisi,

majalah, Koran, dan buku

e. Penghasilan

Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan

seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka

9
dia akan mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas

sumber informasi.

f. Sosial Budaya

Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat

mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap

sesuatu.

g. Umur

Umur adalah lamanya tahun dihitung sejak dilahirkan hingga

penelitian ini dilakukan. Umur merupakan periode penyesuaian

terhadap pola-pola kehidupan baru. Pada masa ini merupakan usia

reproduktif, masa bermasalah, masa ketegangan emosi, masa

ketrampilan, sosial, masa komitmen, masa ketergantungan, masa

perubahan nilai, masa penyesuaian dengan hidup baru, masa kreatif.

Pada dewasa ini ditandai oleh adanya perubahan-perubahan jasmani

dan mental, semakin bertambah umur seseorang maka akan semakin

bertambah keinginan dan pengetahuannya tentang kesehatan. Umur

yang lebih cepat menerima pengetahuan adalah 18-40 tahun

(Notoadmojo, 2013 ).

h. Sumber Informasi

Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan

mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang

memperoleh informasi, maka ia cenderung mempunyai pengetahuan

yang lebih luas. Sumber informasi adalah segala sesuatu yang

10
menjadi perantara dalam menyampaikan informasi, merangsang

pikiran dan keamanan (Notoatmodjo, 2013).

Sumber informasi adalah suatu proses pemberitahuan yang

dapat membuat seseorang mengetahui informasi dengan mendegar

atau melihat sesuatu secara langsung maupun tidak langsung.

Semakin banyak informasi yang didapat akan semakin luas

pengetahuan seseorang (Depdikbud, 2016).

2.1.4 Pengukuran Pengetahuan

Sulaiman (2011) menyatakan bahwa pengukuran pengetahuan dapat

dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi

materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman

pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan

dengan tingkatan pengetahuan. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka

semakin tinggi pula pengetahuan seseorang,Adapun tingkatan pengukuran

pengetahuan adalah :

1. Pengetahuan baik bila skor >75%-100%

2. Pengetahuan cukup bila skor 60%-75%

3. Pengetahuan kurang bila skor <60%

2.2 Wudhu

2.2.1 Definisi

Wudhu adalah syariat Islam guna membersihkan anggota wudhu

dengan air yang suci menyucikan berdasarkan syarat dan rukun tertentu

11
untuk menghilangkan hadats kecil. Cara bersuci ini adalah salah satu yang

membedakan kaum muslimin dari umat-umat lain. Sebelum ini tidak ada

persyaratan bagi umat lain untuk bersuci dengan cara berwudhu untuk

melakukan shalat dan ibadah mereka. Wudhu yang diperlukan untuk shalat

memiliki fardhu-fardhunya yang tidak boleh dilewatkan, dan wudhu tidak

akan dianggap sah kecuali semua itu harus dipenuhi. Dasarnya adalah

firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala, “Apabila kamu hendak mengerjakan

shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan

sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki (Al-

Maidah:6)”

2.2.2 Fardhu-Fardhu Wudhu

Fardhu–Fardhu yang disepakati adalah apa yang disebutkan dalam

ayat yang mulia diatas. Yang secara ringkas bisa disebutkan adalah

membasuh muka, membasuh kedua tangan hingga siku, menyapu kepala,

dan membasuh kedua kaki hingga mata kaki.

a. Membasuh Muka

Fardhu atau rukun sebagaimana sebagian fuqaha menyebutkan

yang pertama wudhu adalah membasuh muka. Sedangkan apa yang

disebut dengan muka telah diketahui, baik dari segi bahasa ataupun

syari’at. Maka perlu dikiranya disini memberikan batasan dan definisi

sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian fuqaha. Wajah itu adalah

12
antara tempat tumbuhnya rambut hingga bagian bawah dagu dari sisi

panjangnya dan antara kedua daun telingan.

b. Membasuh Kedua Tangan Hingga Kedua Siku Kedua

Fardhu wudhu atau rukun kedua adalah tangan hingga siku. Satu

hal yang perlu diperhatikan adalah Hendaknya tidak ada batas

penghalang yang mencegah sampainya air pada kulit. Seperti lilin dan

yang semisal dengannya. Itulah makanya, senantiasa mengigatkan

bahwa Adanya cat kuku yang disebut manicure yang kini banyak

dipakai dikalangan perempuan itu mencegah sahnya wudhu. Sebab

disana ada sepuluh tempat pada sepulu jari dimana air tidak sampai

menyentuh kulit dikarenakan tertutup oleh cat kuku itu. Jika seorang

wanita juga mencat kedua belah kuku kakinya, maka yang demikian itu

akan lebih–lebih menjadikan wudhu tidak sah.

c. Menyapu Bagian Kepala

Fardhu atau rukun ketiga adalah mengusap kepala, sebagaimana

yang allah firmankan, ‘’Dan sapulah kepalamu’’ (Al– Maidah: 6) Yang

dimaksud dengan mengusap adalah membasahi dengan air. Dan ini

tidak mungkin bisa tercapai kecuali dengan cara menggerakkan anggota

tubuh yang membasuh dengan menempelkan pada yang dibasuh. Oleh

sebab itu, jika seseorang hanya meletakkan tangan di kepala atau yang

lainnya, maka itu tidak disebut sebagai mengusap. Adapun yang terkait

dengan bagian yang harus dibasuh di kepala seperti hadist yang berarti

dibawah, yaitu: “Artinya: Dari Amru bin yahya dari ayahnya dari

13
abdillah bin zaid pernah mendengarkan adzan katanya: ‚Aku pernah

melihat Rasulullah SAW berwudhu, maka beliau membasuh wajahnya

sebanyak tiga kali dan tangannya tiga kali dan membasuh kakinya dua

kali, dan mengusap kepalanya dua kali.‛(Sunan An-Nasa’i)”

Berdasarkan hadist diatas Muttaqfaqun Alaihi nya ialah menurut

lafazh dari keduannya, ‚memulai dengan bagian depan kepalanya,

kemudian menggerakkan kedua tangannya sampai ke tengkuknya,

kemudian mengembalikannya ke bagian dimana beliau memulai gerak

tersebut. d. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki. Allah Swt

berfirman yang Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan

shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan

sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata

kaki‛. (Q.S. Al-Maidah : 6)”

2.2.3 Syarat Syah Wudhu

Syarat sah wudhu adalah sampainya air ke kulit. Apabila make up,

cat, tinta dan lainnya menyebabkan air wudhu tidak sampai ke kulit,

wudhunya menjadi tidak sah.

2.2.4 Hal-Hal Yang Membatalkan Wudhu

Syariat menetapkan hal –hal yang membatalkan wudhu, yaitu:

a. Keluarnya Madzi Termasuk yang membatalkan yang keluar dari

kemaluan depan seseorang laki–laki adalah madzi. Madzi adalah

14
seseuatu yang keluar dari penis seorang lelaki setelah dia bercumbu,

melihat, atau berpikir mengenai seks. Dia adalah air yang kental

yang keluar dengan cara mengalir dan tidak memancarkan laksana

mani. Sedangkan wadi adalah air yang berwarna putih yang keluar

setelah buang air kecil.

b. Keluarnya Angin dari anus Diantara yang membatalkan wudhu

adalah keluarnya angin dari anus (kentut). Abdullah Bin Zaid

meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda yang bunyi artinya

“Artinya: Dari Abdullah Bin Zaid katanya: pernah seseorang

mengadu kepada Rasulullah tentang seorang yang merasakan

mengeluarkan kentut ketika shalat. Jawab beliau: ‚jangan dibatalkan

shalatnya, sampai benar-benar ia mencium bau kentut atau

mendengar suaranya.‛(Sunan An-Nasa’i)”

2.2.5 Manfaat wudhu bagi kesehatan

a. Berkumur-kumur

Berkumur-kumur ketika melakukan wudhu dapat :

a. Menghilangkan bau mulut

Berkumur-kumur ketika melakukan wudhu, tentu akan dapat

menghilangkan bau mulut yang tidak sedap. Dengan berkumur-

kumur ditambah dengan menyikat gigi, insya allah mulut akan

15
menjadi segar dan gigi pun bisa terhindar dari berbagai macam

penyakit.(Musbikin, 2010, hal. 15)

b. Mencegah penyakit pilek

Penelitian kedokteran modern membuktikan bahwa dengan

berkumur dengan air setiap hari dapat mencegah penyakit

demam dan pilek pada diri seseorang. Dan juga berkumur dapat

membersihkan tenggorokan dari bekteri dan mikroba sebelum ia

menyebar dan menimbulkan penyakit.(Musbikin, 2010)

c. Menjaga kesehatan gigi

Berkumur atau membasuh mulut tiga kali setiap wudhu

ditambah dengan menggunakan siwak merupakan cara yang

paling baik untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang

terselip pada gigi. Hal ini merupakan salah satu prinsip

prlindungan paling pokok dalam dalam menjaga kesehatan gigi.

(Musbikin, 2010)

d. Pencegahan dini dari penyakit periodontitis

Membersihkan mulut dengan cara menggosok gigi atau

berkumur-kumur ketika wudhu ini, dapat menghilangkan plak

yaitu lapisan tipis dan transfaran dipermukaan gigi yang melekat

erat pada gigi, sehingga menghindarkan seseorang dari penyakit

periodontitis yaitu gusi tanpak memerah, lunak, mengkilat

karena bengkaknya, dan mudah berdarah, bahkan dari

16
peradangan itu kadang-kadang jadi bernanah. Jika proses sudah

cukup jauh, peradangan itu sudah mencapai dentin yang banyak

ujung saraf perasa. Penderita akan merasa ngilu jika kalau

meminum atau memakan makanan yang panas, dingin, ataupun

manis.(Musbikin, 2010)

e. Intnsyaq (memasukkan air kedalam hidung serta

mengeluarkannya saat wudhu)

Dengan melakukan istinsyaq sebanyak tiga kali saat berwudhu,

maka mikroba dan bakteri yang berada didalam lubang hidung

akan ikut keluar. Seperti yang sudah diketahui, bahwa

kebanyakan penyakit disebabkan mikroba yang masuk melalui

hidung dan tenggorokan, kemudian pindah kedalam tubuh

sehingga timbullah penyakit. Ini merupakan penemuan

kedokteran yang terdapat dalam hikmah instinsyaq disaat

bewudhu agar hidung terbebas dari bakteri, virus dan penyakit.

Dengan instinsyaq juga akan menghindarkan seseorang terserang

penyakit sinusitis yaitu peradangan rongga-rongga udara disekitar

hidung. (Musbikin, 2010)

f. Membasuh wajah

Membasuh wajah dengan air ketika wudhu, juga akan dapt

mencegah munculnya jerawat pada diri seseorang. Jerawat terkadang

muncul secara tiba-tiba dan tidak dapat dihindari, terutama bagi

mereka yang berkulit wajah kering dan berminyak. Sehingga begitu

17
terkena panas terik matahari seperti di pantai, jerawatpun langsung

muncul. Oleh sebab itu, dengan membasuh air kewajah setiap wudhu

akan membuat kulit wajah tidak terlalu kering dan kulit yang

berminyak pun hilang dan bersih dari kotoran yang menempel pada

kulit wajah.(Musbikin,2010)

Dan juga air wudhu yang dibasuhkan ke wajah, akan dapat

menyegarkan kulit wajahdan lebih jauh hal ini akan berpengaruh

pada mata sehingga menjadi lebih fresh dan tidak terasa melelahkan

serta dapat menyembuhkan sakit mata.(Musbikin, 2010)

g. Membasuh tangan

Membasuh tangan ketika wudhu akan menghilangkan kotoran

yang ada pada tangan. Yang demikian ini tentu sangat besar sekali

manfaatnya dalam rangka untuk menghilangkan debu, mikroba atau

berbagai macam bibit penyakit, sebab banyak sekali penyakit besar

yang sering kali dialami oleh seseorang seperti: penyakit kulit hingga

diare berawal dari kotoran yang ada pada tangan.(Musbikin, 2010)

Manfaat lain dari membasuh tangan hingga siku ketika wudhu

adalah untuk menghilangkan keringat dari permukaan kulit dan

membersihkan kulit dari lemak yang dipartisi oleh kelenjar kulit, dan

ini biasanya menjadi tempat yang ideal untuk berkembang biaknya

bakteri.(Musbikin, 2010)

h. Mengusap kepala

18
Manfaat mengusap kepala ketika berwudhu adalah mengurangi

tekanan darah tinggi atau hipertensi dan pusing kepala. Sebab air

dingin yang dibasuhkan kewajah ataupun kekepala akan memiliki

pengaruh yang baik untuk aktivitas dan kebugaran seseorang, dan

dapat menghilangkan penyakit kepala serta kelelahan otak.

(Musbikin, 2010)

Manfaat bagi rambut adalah membuat rambut menjadi lebih

bersih dan terasa segar. Bahkan apabila kita mempelajari ajaran

islam tidak hanya memperhatikan kebersihan rambut kepala tetapi

juga menyuruh kita untuk merapikan rambut, sehingga enak

dipandang. (Musbikin, 2010)

i. Mengusap dua telinga

Membasuh kedua telinga berguna untuk menghilangkan debu

yang menempel, atau kotoran dari udara yang menumpuk dan

menempel, pada zat lilin yang dikeluarkan oleh telinga. Penumpukan

tersebut dapat menyebabkan lemahnya pendengaran ataubahkan

peradangan kuping yang bila menyebar kebagian dalam dapat

mengacaukan keseimbangan tubuh, karena telinga bagian dalam

menjadi pusat keseimbangan tubuh.(Al-khuli, 2011)

j. Menbasuh kaki

Termasuk hal yang penting dalam berwudhu adalah membasuh

kaki. Karena kedua kaki sepanjang hari, sering berada dalam sepatu

atau kaos kaki, sehingga sering menimbulkan bau yang tidak sedap.

19
Bau yang tidak sedap tidak akan hilang kecuali bila dibasuh berkali-

kali dan benar-benar bersih. Oleh karena itu, diantara sunah wudhu

adalah membersihkan sela-sela antara jari-jari kaki dengan jari-jari

tangan untuk menghilangkan keringat dan kotoran yang menumpuk

didalamnya.

Dan membasuh sela-sela jari dengan baik dapat mencegah

tumbuhnya jamur dan mencegah pembekakan.(Al-Khuli, 2011)

Membasuh kaki ketika wudhu akan membuat kaki terasa

nyaman dan segar, melemaskan otot-otot kaki yang tegang. Bahkan

apabila ketika membasuh kaki disertai dengan memijat secara baik,

juga dapat mendatangkan perasaan tenang dan nyaman karena

telapak kaki merupakan cerminan seluruh perangkat tubuh. Dengan

cara memijat kaki tatkala wudhu berlangsung secara tidak lansung

telah memijat syaraf-syaraf yang menghubungkan keseluruh tubuh

dan ini juga salah satu cara agar kaki menjadi lebih cantik.(Musbikn,

2010)

k. Wudhu merupakan salah satu metode relaksasi yang sangat mudah

dilakukan, bahkan sebagai rutinitas sebagai umat muslim.(Akrom,

2010)

l. Basuhan air wudhu juga menyebabkan normalisasi suhu tubuh

karena bertemunya suhu panas dalam tubuh dengan suhu dingin air.

Tubuh menjadi sejuk dan membuat peredaran darah lancar.(Anis,

2012)

20
m. Membasuh telapak tangan ketika berwudhu bisa mencegah penyakit

yang berhubungan dengan organ seperti : daerah ginjal, maag,

jantung, lambung, dan tenggorokan.(Hembing, 2010)

2.3 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan abstraksi (Intisar/ringkasan) yang

terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal yang khusus.Sehingga konsep hanya

dapat diamati dan diukur melalui konstruk yang dikenal dengan istilah

variable (Notoatmodjo 2010).

Kerangka konsep pada penelitian ini pada dilihat pada skema dibawah

ini :

Gambar 2.1
Kerangka Konsep Penelitian

Pengetahuan masyarakat tentang Hasil Ukur

Manfaat Wudhu Yang benar bagi Baik : >75%-100%


Kesehatan Cukup : 60%-75%
Kurang : <60% (Sulaiman, 2011)

2.4 Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah defenisikan Variabel secara operasional

bersadarkan karakteristik yang diamati,ditentukan berdasarkan parameter

yang dijadikan ukuran dalam penelitian (Arikunto 2010). Defenisi

operasional pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

21
Tabel 2.1
Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur Skala Hasil Ukur


independen Operasional Ukur
Pengetahuan Segala sesuatu yang Kuesioner Ordinal Baik : >75%-100%
Masyarakat diketahui oleh Cukup : 60%-75%
tentang masyarakat tentang Kurang : <60%
Manfaat manfaat wudhu yang (Sulaiman,2011)
Wudhu Yang benar bagi kesehatan
benar Bagi
Kesehatan

22
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Dengan desain

Deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama

untuk melihat gambaran atau Deskriptif tetang suatu keadaan secara objektif

( Setiadi, 2010).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Lokasi Penelitian ini akan Dilakukan di Desa Pasir Sialang

Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada Bulan Desember – januari

2021.

3.3 Populasi

Populasi merupakan keseluruan objek penelitian atau objek yang

diteliti (Arikunto 2010). populasi pada penelitian ini adalah masyrakat yang

ada di Desa Pasir Sialang berjumlah 1.680 orang.

23
3.4 Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili keseluruhan populasi (Arikunto,2010).

Sampel dalam penelitian ini adalah masyrakat Desa Pasir Sialang yang

berjumlah 1.680 orang terdiri dari 950 orang laki-laki dan 730 orang

perempuan.teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah purpsive sampling yaitu pengambilan sampel sesuai dengan

kehendaki penelitian.(Arikunto,2010).

Untuk menghitung total sampel yang diambil dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

n = 20% X N

Keterangan :

n= besar sampel

N= besar populasi

n = 20%×1.680

n = 336

Adapun yang menjadi kretiria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Seluruh masyarakat Desa Pasir Sialang

b) Bersedia menjadi responden

c) Bisa membaca dan menulis

24
3.5 Instrumen Penelitian

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan kuesioner (quesioner) juga

sering dikenal sebagai angket (Suharsimi Arikuto, 2013), yang menanyakan

isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.Kedalaman

pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan

tingkat-tingkat pengetahuan. Selaian itu, angket juga cocok digunakan bila

jumlah responden cukup besar dan terbesar di wilayah yang luas. Angket

dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan

kepada responden secara langsung atau melalui pos atau internet (Sugioyono,

2013).

Kuisioner terdiri dari pernyataan yang berbentuk pilihan daftar tilik (check

list) dengan skala guttman yang berisikan penyataan ya, tidak. Kuisioner yang

diisi akan dicocokan dengan masing-masing kunci jawaban. Kuisioner

berjumlah 15 pertanyaan. Skor untuk setiap jawaban pertanyaan berikut 0

sampai 1, cara skoring untuk setiap jawaban pernyataan adalah sebagai

berikut:

Skor untuk item-item positif

Salah diberi skor 0, dan Benar diberi skor 1.

Skor untuk item-item negatif

Salah diberi skor 0, dan Benar diberi skor 1.

25
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuisioner Gambaran Pengetahuan Masyarakat tentang

Manfaat Wudhu Yang Benar bagi Kesehatan

Variabel Aspek yang No.item Jumlah Favorabl Unfavorabl

diketahui item e(+) e(-)


Gambaran Segala sesuatu 1,2,3,4,5 20 10 10
yang diketahui
pengetahuan oleh ,6,7,8,9,
masyarakat
tentang
masyarakat 10,11,12
manfaat
wudhu yang
tentang manfaat benar bagi ,13,14,1
kesehatan
wudhu yang 5,16,17,

benar bagi 18,19,20

kesehatan
20 10 10

3.6 Metode Pengumpulan Data

3.6.1 Data primer

Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan

kuisioner, yaitu berbentuk angket dengan cara mengajukan sejumlah

pertanyaan kepada responden yang dijadikan objek penelitian.

3.6.2 Data Sekunder

Pengumpulan data dengan mengumpulkan data sekunder yaitu data

yang diperoleh dari studi kepustakaan, yaitu buku-buku dan literatul yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti dan data lain akan mendukung

penelitian diperoleh dari internet, dokumentasi.

26
3.7 Pengolahan dan Analisa Data

3.7.1 Pengolahan Data

Pengolahan data adalah cara untuk mengolah data agar dapat

disimpulkan dan ditransformasikan menjadi sebuah informasi. Dimana

sebelum pengolahan data ini diperlukan analisa data terlebih dahulu

(Hidayat, 2017). Tahap pengolahan data sebagai berikut:

a. Editing

Tahapan pertama yaitu mencek nama dan kelengkapan identitas

maupun data responden serta memastikan bahwa semuan jawaban telah

diisi sesuai petunjuk.

b. Coding

Tahap kedua yaitu memberi kode atau angka tertentu pada

kuesioner untuk mempermudah proses tabulasi dan analisis data.

c. Memasukan data (data entery)

Tahap ketiga yaitu memasukkan dari kuesioner ke dalam perangkat

lunak program statistik.

d. Pembersihan data (clening)

Tahap keempat yaitu mencek kembali data yang telah dimasukkan

untuk mengetahui adanya kesalahan pengkodean ataupun

ketidaklengkapan data.

e. Analyzing

27
Tahap kelima adalah menganalisis data yang telah diperoleh,

diolah, danditabulasi dengan menggunakan komputer. Analisis

dilakukan dengan caraanalisis univariat.

3.7.2 Analisa Data

Setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan pengolahan data.

Pengolahan data dan menggunakan bantuan komputer. Analisa univariat

yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya

dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentasi dari tiap

variabel (Natoatmojo, 2012) data diubah dalam bentuk presentase kemudian

data tersebut diubah ke data kuantitatif berupa kategori pengetahuan baik,

cukup, dan kurang. Menurut Nursalam (2017) adalah:

1. Gambaran pengetahuan baik, apabila responden mampu menjawab

semua pernyataan yang benar 1-15 dari 20 pernyataan dengan benar,

dengan presentase ≥75%-100%

2. Gambaran pengetahuan cukup, apabila responden mampu menjawab

pernyataan 1-12 dari 20 pernyataan dengan benar, dengan presentase

60%-75%.

3. Gambaran pengetahuan kurang, apabila responden mampu menjawab

pernyataan 1-10 dari 20 pernyataan dengan benar, dengan presentase

<60%.

Setelah masing-masing responden mendapat kategorinya kemudian

dihitung jumlah reponden pada masing-masing kategori tingkat pengetahuan

dan kemudian dipresentasikan dengan rumus sebagai berikut :

28
P = F/N x 100%

Keterangan :

P : presentase yang dicari

F : frekuensi

N : Jumlah jawaban yang benar

Setelah diperhitungkan melalui item diatas, maka peneliti melakukan

interpretasi dari hasil tes dengan cara membuat kategori untuk setiap

kriteria.

3.8 Etika Penelitian

Etika dalam penelitian merupakan salah satu hal yang penting dalam

pelaksanaan penelitian, karena penelitian keperawatan akan berhubungan

secara langsung dengan manusia. Etika penelitian harus sangat diperhatikan

karena manusia mempunyai hak asasi yang harus dihormati dalam kegiatan

penelitian. Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan antara lain :

1. Informed consend yaitu peneliti memberikan lembar permohonan

menjadi responden dan persetujuan menjadi responden pada calon

responden. Jika responden menolak, maka peneliti tidak akan

memaksakan dan menghormati hak responden.

29
2. Anonymity, maksudnya nama responden hanya diketahui oleh peneliti.

Pada publikasi juga tidak dicantumkan nama responden melainkan

menggunakan kode angka.

3. Confidentiality, yaitu data atau informasi yang didapat selama

penelitian akan dijaga kerahasiannya dan hanya peneliti yang dapat

melihat data tersebut.

4. Do not harm, yaitu meminimalkan kerugian dan memaksimalkan

manfaat penelitian yang timbul pada penelitian ini.

5. Fairtreatment, yaitu melakukan perlakuan yang adil dan memberikan

hak yang sama pada setiap responden.

30
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Akrom, Muhammad. (2010). Terapi Wudhu : Sempurna Shalat, Bersihkan


Penyakit. Yogyakarta: Mutiara Media.

Arikunto.( 2010 ). Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan : Jakarta Graha


Ilmu.

Anis Muftuhin. (2012). Rahasia-Rahasia Besar di Balik Perintah Wudhu:


Hikmah, Manfaat, Faedah. Jakarta: Rabitha Press

Al-Khuli, H. (2011). Rahasia Gerakan-Gerakan Shalat (Cet. XII). Yogyakarta:


Diva Press.

A.Wawan & Dewi M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusi.Cetakan II. Yogyakarta : Nuha Medika

Hidayat. (2017). Metode penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.


Jakarta: Salemba Medika.

Hidayatullah, Syarif. (2014). Dahsyatnya Ibadah-Ibadah Siang Hari. Yogyakarta:


Diva press.

Musbikin, I. (2010). Wudhu Sebagai Terapi Upaya Memelihara Kesehatan


Jasmani dengan Perawatan Ruhani. Yogyakarta: Nusamedia

M. Hembing Wijayakusuma. 2010. 10 Menit Menuju Sehat dengan Terapi


Refleksi Telapak Tangan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakata: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:


Rineka Cipta.

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 3. Jakarta:


Selemba Medika.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2020). Panduan Praktis Klinis: Pneumonia


2019-nCov. PDPI: Jakarta

31
Sagiran. (2012). Tafsir Al-Mishbah Jilid 4. Jakarta: Penerbit Lentera Hati.

Setiadi. ( 2010 ) . Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. Jakarta Graha Ilmu

Sulaiman. (2011). Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan : Jakarta Graha


Ilmu.

Sulaeman, Umar. 2011. Analisis pengetahuan, sikap, dan perilaku beragama


siswa. Alauddin university press: Makassar
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung : CV Alfabeta.

32
KUISIONER PENGUMPULAN DATA PENELITIAN
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang manfaat Wudhu Yang Benar
bagi kesehatan

A. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah basmallah terlebih dahulu sebelum anda memulai menjawabnya.

2. Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan teliti sebelum anda

menjawab.

3. Pilihlah alternatif jawaban yang sudah tersedia sesuai dengan kata hati

anda kemudian berikan contreng (√) pada kolon yang sudah disediakan.

4. Bacalah hamdallah setelah menyelesaikannya.

B. Identitas Responden

Inisial :

Jenis Kelamin :

Umur :

Alamat :

Pendidikan : 1.SD

2.SMP

3.SLTA

4.Perguruan Tinggi

Pekerjaan : 1.Pegawai Swasta

2. wiraswasta/Pedagang

4.Mahasiswa

5.IRT
Kuisioner Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat Wudhu

yang Benar bagi Kesehatan

Berikan tanda (√) pada salah satu kolom jawaban yang disediakan.

No Pernyataan Benar Salah


1 Wudhu merupakan syariat islam guna
membersihkan anggota wudhu dengan air yang suci
berdasarkan syariat dan rukun tertentu untuk
menghilangkan hadats kecil.
2 Wudhu tidak bisa membuat wajah bersih.

3 Wudhu bisa menyumbat pori-pori di wajah.


4 Dengan berwudhu hati bisa menjadi nyaman dan
tentram.
5 Wudhu tidak bisa memperlancar aliran darah.
6 Apabila kita sedang marah maka berwudhu lah
karena wudhu bisa meredahkan amarah.
7 Wudhu tidak bisa menormalkan suhu tubuh.
8 Ketika pikiran kita kacau maka berwudhu lah
karena wudhu bisa menenangkan pikiran
9 Membasuh wajah adalah salah satu syarat wudhu
yang mempunyai manfaat yang banyak salah
satunya bisa mencegah timbuknya jerawat.
10 Berkumur-kumur merupakan salah satu sunnah
wudhu yang bisa mengurangi bau mulut.
11 Wudhu bisa mencegah kanker kulit.
12 Mengusap kepala merupakan salah satu syarat
wudhu yang dapat mengurangi tekanan darah atau
hipertensi.
13 Berwudhu bisa menyembuhkan sakt mata.
14 Wudhu dapat mengosongkan emosi dari pengaruh-
pengaruh yang buruk, sekaligus dapat melesatkan
emosi positif dalam diri.
15 Membasuh kaki dan cela-cela jari merupakan salah
satu syarat wudhu yang dapat mencegah
tumbuhnya jamur.
16 Membasuh tangan sampai kesiku ketika wudhu
adalah untuk menghilangkan keringat dari
permukaan kulit.
17 Membasuh kaki ketika wudhu bisa melemaskan
otot-otot yang tegang.
18 Berkumur dengan air ketika berwudhu dapat
mencegah penyakit demam dan pilek.
19 Mengusap kepala ketika berwudhu bisa
menghilangkan kelelahan otak.
20 Membasuh kedua telinga berguna untuk
menghilangkan debu yang menempel.

2
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.
Ibu/bpk Calon Responden Di Desa Pasir Sialang
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Studi
Diploma III Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Abdurrab Pekanbaru.
Nama : Merlis
NIM : 1814401016
Sebagai persyaratan tugas akhir dari Program Studi Diploma III
Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Abdurrab
Pekanbaru, Saya akan melakukan penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan
Masyarakat Tentang Manfaat Wudhu Yang Benar Bagi Kesehatan Di Desa
Pasir Sialang Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar Tahun
2020”.Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat
Wudhu Yang Benar Bagi Kesehatan di Desa Pasir Sialang Kec. Bangkinang Kab.
Kampar
. Untuk keperluan penelitian tersebut Saya mohon kesediaan Saudara/i
untuk menjadi responden dalam penelitian ini, selanjutnya Saya mohon kesedian
Saudara/i untuk menjawab beberapa pertanyaan saya dengan kejujuran dan apa
adanya. Jawaban Saudara/i akan dijamin kerahasiaannya. Demikian permohonan
ini, atas bantuan dan partisipasi Saudara/i Saya ucapkan terima kasih.

Kampar, Desember 2020.

Peneliti

Merlis
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah membaca dan mendengarkan penjelasan dari peneliti, saya yang


bertanda tangan di bawah ini:

Nama Inisial Responden : ____________________

Bersedia menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Merlis,


mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Abdurrab Pekanbaru yang akan mengadakan
penelitian dengan “Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat Wudhu
Yang Benar bagi Kesehatan Di Desa Pasir Sialang Kecamatan Bangkinang
Kabupaten Kampar Tahun 2020”
Saya bersedia untuk membantu penelitian ini secara sukarela tanpa
paksaan dari siapapun.

Pasir Sialang, Desember 2020

Responden
LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING

Nama : MERLIS
Nim : 1814401016
Judul KTI : Gambaran Pengetahuan Majelis Ta’lim Tentang Pencegahan
Covid-19 Dengan Wudhu Yang Benar Di Masjid Baitul
Makmur Tanjung Desa Pasir Sialang Kecamatan Bangkinang
Kabupaten Kampar Tahun 2020
Pembimbing I : Ns. Lora Marlita, S.Kep,.M.Kep
NO Hari/Tanggal MasukanPembimbing Paraf
LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING

Nama : MERLIS
Nim : 1814401016
Judul KTI : Gambaran Pengetahuan Majelis Ta’lim Tentang Pencegahan
Covid-19 Dengan Wudhu Yang Benar Di Masjid Baitul
Makmur Tanjung Desa Pasir Sialang Kecamatan Bangkinang
Kabupaten Kampar Tahun 2020
Pembimbing II : Ns.Roni Saputra,S.Kep,.M.Kes
NO Hari/Tanggal MasukanPembimbing Paraf
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Merlis
TTL : Silam, 27 juli 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Ayah : Marjulis
Ibu : Samsimar
Alamat : Silam, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar

No Riwayat Pendidikan Tempat Tahun lulus


1 SDN 008 SILAM SILAM 2012
2 PONDOK PESANTREN DAARUN BANGKINANG 2015
NAHDHAH THAWALIB
BANGKINANG
3 MAN 1 KAMPAR KUOK 2018
4 UNIVERSITAS ABDURRAB PEKANBARU 2021

Anda mungkin juga menyukai