Anda di halaman 1dari 6

PRO KONTRA PEMUDA DALAM GERAKAN ANTI

KORUPSI

Ujian Tengah Semester


Pendidikan Agama Islam
yang dibina oleh Bapak Faris Khoirul Anam Lc, M.H.I

oleh
Muh Izza Khabibulloh
180251610584
Offering B
34

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS SATRA
JURUSAN SENI DAN DESAIN
November 2018
PEMUDA SEBAGAI TELADAN DAN PENGGERAK EFEKTIF GERAKAN ANTI
KORUPSI

Korupsi merupakan tindakan seseorang yang menyalahgunakan kepercayaan dalam


suatu masalah atau organisasi untuk mendapatkan keuntungan. Kata korupsi (bahasa Latin:
corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan,
memutarbalik, menyogok) yang artinya merupakan suatu tindakan pejabat publik, baik
politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara
tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada
mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.

Menurut Pengertian Undang-Undang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak


Pidana Korupsi mengartikan bahwa Korupsi adalah Setiap orang yang dikategorikan melawan
hukum, melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang
lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang
ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara.”

Korupsi dalam islam terdapat pengungkapan “ghulul” dan “akhdul amwal bil bathil”,
sebagaimana disebutkan oleh al-qur’an dalam surat al-baqarah:188.

َ‫ثم َوأَنتُم تَعلَ ُمون‬ ِ ‫الح َّك ِام لِتَأ ُكلُوا فَ ِريقًا ِمن أَمواَ ِل النَّا‬
ِ ‫س با ِ ِال‬ ُ ‫اط ِل َوتُدلُوا بِ َها إِل َي‬
ِ َ‫َواَل تَأ ُكلُو أم َوالَ ُكم بِالب‬

“dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa urusan harta itu kepada hakim,
supaya kamu dapat harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu
mengetahui”.

Begitu juga dengan penipuan, perbuatan tersebut sangat dilarang dalam Islam. Nabi
Muhammad SAW bersabda:

) ‫(رواه ابو داود والحاكم عن بريدة‬  ‫من استعملناه على عمل فرزقناه رزقا فما اخذ بعد ذلك فهو غلول‬
Artinya :  “ Barang siapa yang telah aku pekerjakan dalam suatu pekerjaan, lalu aku beri
gajinya, maka sesuatu yng diambil di luar gajinya itu adalah penipuan (haram).”(HR. Abu
Daud, Hakim dari Buraidah)

Dalam hadist ubadah bin ash shamit radhiyallahu anhu, bahwa nabi SAW bersabda
yang artinya: “......(karena) sesunggunhya ghulul (korupsi) itu adalah kehinaan, aib dan api
neraka bagi pelakunya”

Sedangkan dalam hadist lebih kongret lagi, dinyatakan bahwa rasulullah SAW
bersabda: “Allah melaknat penyuap, penerima suap dalam proses hukum.”
Untuk membendung dan memberantas korupsi sampai ke akarnya, maka dibutuhkan
generasi yang fresh, yang mau dan mampu untuk meredam dan menghilangkan budaya
korupsi di negeri ini yang tidak lain adalah pemuda-pemuda Indonesia termasuk para
mahasiswa.

Peran penting pemuda tersebut tidak dapat dilepaskan dari karakteristik yang mereka
miliki, yaitu intelektualitas, jiwa muda dan idealisme. Dengan kemampuan intelektual yang
tinggi, jiwa muda yang penuh semangat,dan idealisme yang murni terlah terbukti bahwa
pemuda selalu mengambil peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa ini. Dalam
beberapa peristiwa besar perjalanan bangsa ini telah terbukti mahasiswa berperan penting
sebagai agen perubahan. Pemuda didukung oleh kompetensi dasar yang mereka miliki, yaitu
intelegensia, ide”ide kreatif,kemampuan berpikir kritis, dan keberanian untuk menyatakan
kebenaran,mereka mampu menyuarakan kepentingan rakyat, mampu
mengkritisikebijakan”kebijakan yang koruptif, dan mampumenjadi penjaga/pengawas
lembaga”lembaga negara dan penegakhukum.Oleh karena itu pemuda dapat dikatakan
sebagai teladan danpenggerak efektif bagi gerakan anti korupsi.

Pada aspek pendidikan penanaman karakter anti korupsi kepada masyarakat khususnya
pemuda dapat ditanamkan. Di sinilah kaum muda dapat mengambil peranan dalam
pemberantasan korupsi, mereka harus menuntut ilmu dengan giat kemudian diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.

Penerapan terhadap hasil pendidikannya dapat dilakukan dengan aksi-aksi sosial, baik
dalam bentuk kerja bakti terhadap masyarakat atau dengan aksi demonstrasi yang edukatif
untuk menyuarakan aspirasinya kepada pemerintah. Pemuda kemudian dapat aktif melakukan
kegiatan-kegiatan ilmiah seperti seminar, dialog, debating, riset yang membahas soal isu
korupsi.

Peran pemuda pada aspek penindakan, pencegahan, dan pendidikan dalam


pemberantasan korupsi wajib progres. Pemuda melawan korupsi bukanlah perkara mudah
karena korupsi sudah menjalar ke seluruh lapisan masyarakat. Pemuda harus mampu
melawan orang tuanya yang korupsi, saudaranya yang korupsi, paling tidak teman atau
tetangganya yang korupsi. Pemuda harus mampu melawan dirinya untuk tidak ikut serta
menikmati harta hasil korupsi, tidak menjadi penjilat koruptor. Contohnya:

Ketika berkendara dan ditilang ia harus mampu untuk tidak menyuap, tidak menyogok
aparatur negara dalam mempercepat urusan pelayanan, melaporkan gurunya ataupun
dosennya yang korup, dan lain sebagainya.

Sedangkan pada proses perkulihan, mahasiswa perlu memberi penekanan dalam


berkompetisi untuk memperoleh nilai yang baik, tanpa melalui cara-cara yang curang. Upaya
preventif yang dapat dlakukan adalah dengan membentengi diri dari kebiasaanmalas belajar
dan menunda-nunda pekerjaan. Jika dalam diri mahasiswa sendiri sudah membasmi praktik
korupsi meskipun dalam skala yang sangat sederhana, maka bukan tidak mungkin akan lahir
generasi yang bebas dari korupsi.

Begitu pentingnya peranan pemuda dalam pembangunan bangsa harus disadari oleh
pemuda itu sendiri. Seharusnya pemuda hari ini aktif menjadi bagian dari solusi pada
problematika bangsa, bukan kemudian menjadi bagian dari masalah dan acuh, sibuk memaki-
maki tanpa solusi atau hanya sibuk memamer foto di media sosial.

Generasi muda adalah the leader of tomorrow, di tangan kaum mudalah nasib sebuah
bangsa dipertaruhkan. Jika benar-benar terlibat, pemuda sebagai unsur bangsa yang paling
enerjik sangat efektif dan ampuh dalam memberantas korupsi. Harapan seluruh elemen
bangsa tentunya jika pemuda hari ini dapat menorehkan tinta emasnya, dalam memberantas
korupsi.
PEMUDA TIDAK MENJADI TELADAN DAN PENGGERAK EFEKTIF GERAKAN
ANTTI KORUPSI

Pemuda merupakan suatu elemen bangsa yang menjadi garda terdepan dalam
menciptakan perubahan-perubahan bangsa. Berbicara tentang pemuda, sekat formal negeri ini
membatasi rentang umur pemuda dalam kisaran 16-30 tahun, sebagaimana tertuang di
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan. Selain itu pemuda sebagai
unsur bangsa yang paling enerjik sangat efektif jika benar-benar terlibat dalam perang
melawan korupsi. Seberat apapun masalah negeri ini toh terbukti dapat diterjang oleh
kekuatan pemuda, semisal kekuasaan Orde Baru yang gigantic dan powerfull sekalipun.

Dengan idealisme yang tinggi, pemikiran yang kritis, dan semangat yang menggebu-
gebu pemuda dengan mudah dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu, karena pemikiran
mereka masih labil dan mudah dipengaruhi. Lihatlah hasil perubahan pemerintahan otoriter
menjadi demokrasi yang telah dibawa oleh kaum pemuda, apakah pemerintahan
ini berhasil? Belum. Kriminalitas, praktek korupsi semakin menjamur di negeri ini, serta
tingkat ekonomi yang cenderung menurun.

Pemuda saat ini yang dengan yakin menggembor-gemborkan gerakan anti korupsi
sedemikian rupa, mereka lupa tidak membenahi dirinya terlebih dahulu. pemuda amatlah
rawan dengan praktik korupsi di sekitar mereka. Sedangkan korupsi merupakan kejahatan
besar dan memiliki ancaman sekaligus dilarang dalam Islam. Allah SWT berfirman:

ِ ‫اط ِل َوتُ ْدلُوا بِ َها إِلَى ا ْل ُح َّك ِام لِتَأْ ُكلُوا فَ ِريقا ً ِمنْ أَ ْم َوا ِل النَّا‬
َ‫تَ ْعلَ ُمون‬ ‫س بِاأْل ِ ْث ِم َوأَ ْنتُ ْم‬ ِ َ‫َوال تَأْ ُكلُوا أَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم ِبا ْلب‬
Artinya:
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim,
supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan
berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui”(Al-Baqarah: 188)

Dijelaskan dalam Al Quran tentang ancaman pada pelaku korupsi, termasuk


penyuapan. Salah satunya di Q.S. Al Imran ayat 161.

  َ‫َي ْغلُلْ َيأْ ِت بِ َما َغلَّ َي ْو َم ا ْلقِ َيا َم ِة ُث َّم ُت َو َّفى ُكلُّ َن ْف ٍس َما َك َس َبتْ َو ُه ْم ال ُي ْظلَ ُمون‬ ْ‫َو َما َكانَ لِ َنبِ ٍّي أَنْ َي ُغل َّ َو َمن‬
Artinya:
“Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barang
siapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia
akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu; kemudian tiap-tiap diri akan
diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang
mereka tidak dianiaya.”
Pemuda saekarang ini yang di gadang-gadang memiliki intelektualitas, jiwa muda dan
idealism tinggi justu dalam kenyataan meraka melakukan hal yang sebaliknya. Banyak sekali korupsi-
korupsi yang di lakukan pemuda, contohnya:

Bolos kuliah dan titip absen, rasa bosan terhadap salah satu mata kuliah dan cara
penjelasan dosen yang kurang menarik pun menjadi alasan ampuh yang kadang dilontarkan
oleh mahasiswa untuk membolos dengan dalih adanya kesempatan tidak mengikuti kuliah,
serta alasan mampu menguasai mata kuliah tersebut tanpa harus mengikuti. Demikianlah
beberapa alasan mahasiswa tuk bolos kuliah. Bolos kuliah ini cenderung mengindikasikan
bahwa seseorang itu malas. Sifat malas ini dapat timbul apabila dosen yang mengajar
seringkali tidak masuk, bangun kesiangan, hingga jarak tempuh dari rumah ke kampus tidak
dapat diprediksi karna jalanan yang sering macet. Rasa malas inilah yang dapat membawanya
kepada Korupsi. Belum lagi ditambah dengan ‘’Budaya Titip Absen’’ bagi mahasiswa yang
bolos. Satu hal sederhana yang bisa menghilangkan nilai kejujuran dalam kehidupan kita.

Mencontek saat ujian, juga termasuk contoh dari korupsi. Tidak sedikit pelajar
menyontek atau dengan membuat catatan kecil untuk menjawab soal ujian. Alasan kuat
mengapa para kaum intelektual itu menyontek tidak lain karena kurang atau malas belajar.
Sedangkan malas dan tidak jujur itu merupakan bibit awal tumbuhnya korupsi.

Tidak mau bekerja sama dengan kelompok, sudah hal biasa apabila disetiap tugas yang
dibuat secara berkelompok, maka akan ada beberapa orang yang tidak mau berpartisipasi
dalam mengerjakan tugas tersebut dan hanya ingin menerima hasilnya saja. Nah tanpa
disadari hal-hal sepele seperti itulah yang dapat terjerumus dalam benih-benih jerat korupsi.
Apabila hal ini menjadi sebuah kebiasaan baginya, maka dikemudian hari dia akan mencari
jalan pintas untuk mendapatkan keuntungan, tanpa mau berusaha dan bekerja keras.

Nyatanya sekarang banyak tokoh muda yang menjadi harapan bangsa terlibat kasus-
kasus korupsi. Padahal ancaman korupsi dari hari ke hari makin massif. Hal itulah musuh
nyata bangsa kita hari ini, yang bak epidemi siap menjangkiti siapa saja. Efek korupsi yang
begitu sistemik menyebabkan kehancuran bangsa ini perlahan namun pasti. Kehancuran
tersebut lebih ajeg dampaknya dibanding musuh bangsa diera melawan penjajah.
Berbahayanya lagi, hal itu kasat dilihat.

Memang sangat dibutuhkan upaya pemuda untuk menjadi pelopor gerakan antikorupsi.
Tetapi belum saatnya jika kita melihat kondosi pemuda pada ini. Tentu tidak akan efektif
karena pemuda sekarang ini perlu di arahkan untuk berbuat benar. Jadi pemuda tidak dapat
disebut sebagai pelopor gerakan anti korupsi sepenuhnya.

Anda mungkin juga menyukai