Anda di halaman 1dari 13

b. Apa makna Ny.

Gina 35 tahun, P3Ao, seorang sekretaris yang sibuk seharian di kantor, datang
ke Poliklinik Umum RSMP dengan keluhan keluar keputihan dari kemaluan, keputihan
disertai rasa gatal, berbau, dan warnanya kehijauan?
Jawab:
Makna keluhan keluar keputihan dari kemaluan, keputihan disertai rasa gatal, berbau, dan
warnanya kehijauan adalah kemungkinan adanya infeksi pada daerah sekitar vulva dan vagina
yang menandakan adanya infeksi dari bakteri/jamur/virus.

e. Apa makna keluhan ini berlangsung selama 2 minggu?


Jawab:
Maknanya keluhan Ny. Gina sedang berlangsung secara akut. Dimana pada fase perjalanan
penyakit, fase akut berlangsung dibawah 3 bulan

i. Bagaimana patofisiologi bau?


Jawab:
Faktor risiko (kebiasaan memakai celana jeans, celana dalam berbahan nilon dan tidak
mengganti celana dalam) → daerah sekitar vagina menjadi lembab dan hangat →
perkembangbiakan mikroorganisme yang berlebih → timbul bau pada sekret vagina

7. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada kasus?


Jawab:
Pemeriksaan laboratoris
 Pemeriksaan mikroskopis (swab vagina): spesimen sekret vagina dengan
KOH 10% atau pulasan Gram. Ditemukan blastospora bentuk lonjong, sel tunas dan
pseudohifa.
 pH vagina normal : 4.0 – 4.5. Bila pH > 5 harus dicurigai vaginosis
bakterial, trikomoniasis, atau infeksi campuran.
 Biakan hanya dilakukan bila pemeriksaan mikroskopis sediaan basah atau
KOH 10 % negatif, tetapi ditemukan gejala dan tanda klinis Kandidiasis Vulvovaginitis.
 Biakan merupakan metode paling sensitif untuk mendeteksi kandida,
tetapi hasil biakan positif tidak mengindikasikan bahwa kandida merupakan penyebab gejala
vagina.
(Jessica, 2016)

Klasifikasi keputihan (Jessica, 2016)


a. Keputihan fisiologis
Berupa cairan jernih, tidak berbau dan tidak gatal, mengandung banyak
epitel dengan leukosit yang jarang.
b. Keputihan patologis
Cairan eksudat yang berwarna, mengandung banyak leukosit,
jumlahnya berlebihan, berbau tidak sedap, terasa gatal atau panas,
sehingga seringkali menyebabkan luka akibat garukan di daerah mulut
vagina.

13. Apa Nilai-Nilai Islam pada kasus?


Jawab:
"Agama Islam itu adalah (agama) yang bersih/suci, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan.
Sesungguhnya tidak akan masuk surga, kecuali orang-orang yang suci." (HR. Baihaqi).

"Diriwayatkan dari Sa'ad bin Al-Musayyib dari Rasulullah Saw. Beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah swt. itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha bersih yang
menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia Mahaindah yang
menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu. Dan jangan meniru orang-orang
Yahudi." (HR. Tirmizi)."
Jessica, Priscilla. 2016. Hubungan Antara Terjadinya Kandidiasis Vulvovaginalis Dengan
Penggunaan Kontrasepsi Hormonal. Jurnal Kedokteran Diponegoro: Semarang

KANDIDIASIS VULVOVAGINITIS
Definisi
Kandidiasis vulvovaginitis (KVV) atau vaginitis kandida adalah infeksi vagina dan atau
vulva disebabkan oleh kandida.

Etiologi

 Terutama galur kandida albikans (85 - 90%). Galur lain yaitu kandida tropikalis, kandida
stellatoidea, kandidapseudotropikalis, dan kandida krusei.
 Kandida adalah organisme dimorfik, tumbuh sebagai blastospora bentuk oval tanpa kapsul.
Reproduksi melaluli pembentukan tunas (budding), hifa pipih memanjang tidak bercabang.

Faktor Predisposisi

 Kehamilan, penggunaan kontrasepsi oral yang mengandung estrogen tinggi, penggunaan


obat anti mikroba vagina secara luas, baik topikal maupun sistemik, DM tidak terkontrol,
dan penderita IMS lain.
 Infeksi bergantung pada hormonal karena kandida jarang ditemukan pada ♀ premenarchal
dan prevalensi KVV setelah menopause rendah.

Manifestasi Klinis

 Keluhan biasanya : pruritus akut dan duh tubuh vagina. Tidak ada gejala spesifik.
 Gejala tersering adalah : pruritus vulva.
Duh tubuh vagina tidak selalu ada dan seringkali minimal : khas seperti keju lembut (cottage
cheese like) berwarna putih, bervariasi dari encer - kental homogen.

Dapat disertai nyeri vagina, iritasi, rasa terbakar di vulva, dispareunia, disuria eksternal, agak
berbau / tidak menyengat.

Gejala khas : eksaserbasi seminggu sebelum menstruasi, dan mereda saat menstruasi.
 Pemeriksaan fisik sering ditemukan : eritem dan pembengkakan di labia dan vulva, sering
disertai lesi papulopustula diskret di perifer. Servik normal.
Mukosa vagina : eritem disertai duh tubuh vagina berwarna keputihan dan lengket.

Beberapa pasien dengan klinis eksudatif berupa duh tubuh vagina berlebihan dan bercak
vagina berupa plak berwarna putih.

Beberapa pasien lainnya dengan duh tubuh vagina minimal dan sangat eritem di vulva yang
meluas ke regio inguinal dan perineum.

 Kadang menyebabkan balanopostitis pada ♂ pasangannya :


Lebih sering berupa erupsi sementara, eritem dan pruritus atau rasa terbakar di penis yang
timbul beberapa menit - jam setelah hubungan seksual tanpa proteksi. Gejala dapat sembuh
sendiri dan seringkali menghilang setelah mandi.

Pemeriksaan laboratoris

 Pemeriksaan mikroskopis spesimen sekret vagina dengan KOH 10% atau pulasan Gram.
Ditemukan blastospora bentuk lonjong, sel tunas dan pseudohifa.
 pH vagina normal : 4.0 – 4.5. Bila pH > 5 harus dicurigai vaginosis bakterial, trikomoniasis,
atau infeksi campuran.
 Biakan hanya dilakukan bila pemeriksaan mikroskopis sediaan basah atau KOH 10 %
negatif, tetapi ditemukan gejala dan tanda klinis KVV.
 Biakan merupakan metode paling sensitif untuk mendeteksi kandida, tetapi hasil biakan
positif tidak mengindikasikan bahwa kandida merupakan penyebab gejala vagina.

Diagnosis
 Diagnosis : anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan mikroskopis dan biakan.
 Gejala paling spesifik yaitu pruritus tanpa duh tubuh vagina (38 % penderita).

Pengobatan
Rekomendasi
 Klotrimazol 200 mg intravagina tiap hari selama 3 hari atau
 Klotrimazol 500 mg intravagina, tunggal atau
 Flukonazol 150 mg per oral, tunggal atau
 Itrakonazol 200 mg per oral 2x/hr, tunggal

Alternatif:

 Nistatin 100.000 IU intravagina, tiap hari selama 14 hari

Pengobatan pasangan seksual tidak perlu, kecuali pada balanitis kandida : sediaan topikal

VAGINOSIS BAKTERIAL

Definisi : Sindrom klinis disebabkan pergantian laktobasilus normal di vagina dengan bakteri
anaerob, Gardnerella vaginalis (G.vaginalis), dan mikoplasma hominis.

Penyebab terbanyak keluhan vagina pada wanita usia subur.

Sinonim : vaginitis nonspesifik, vaginitis Gardnerella vaginalis, atau vaginosis anaerobik.

Etiologi : G.vaginalis, bakteri anaerob Gram negatif bentuk batang, Mobiluncus spp, dan
mikoplasma genitalis.

Patogenesis VB masih belum jelas. Penyakit ini bukan merupakan infeksi epitel atau
jaringan sebenarnya karena tidak ditemukan atau hanya sedikit terjadi peradangan
epitel vagina, sehingga diduga sindrom ini disebabkan oleh ketidakseimbangan
ekosistim mikroba vagina.

Faktor risiko
- Wanita hamil
- Memiliki 3 atau lebih pasangan seksual pria selama 12 bulan terakhir
- ≥ 1 pasangan seksual wanita selama 12 bulan terakhir
- Kebiasaan merokok.
- Jumlah pasangan seksual selama hidup
- Memiliki pasangan seksual baru
- Hubungan seksual pertama pada usia dini.
- Wanita yang memiliki pasangan seksual wanita (lesbian).
- Wanita menggunakan kontrasepsi hormonal dan kondom lebih jarang menderita VB.

Manifestasi klinis

- Wanita penderita VB sebagian besar asimtomatis, tetapi dapat simtomatis


- Gejala : vaginal malodor / fishy odor dan duh tubuh vagina (tersering).
pruritus atau rasa terbakar ringan

disuria, dispareunia dan nyeri abdomen.

- Pemeriksaan fisik :
 duh tubuh vagina, putih abu-abu, homogen, encer, malodorous, berbusa, melekat di
dinding vagina berupa lapisan tipis, difus dan mengkilat.
 Tidak ada tanda peradangan di vagina dan vulva.
 Kolposkopi : tidak ada dilatasi abnormal / peningkatan densitas pembuluh darah di
dinding vagina.
- Pemeriksaan laboratoris :
 pH cairan vagina > 4,5 (5,0 – 5,5).
 Cairan vagina berbau amis bila dicampur dengan KOH 10 %
 Sediaan basah / NaCl : clue cells yaitu sel epitel ditutupi oleh bakteri dalam jumlah banyak
sehingga batas sel menjadi tidak jelas
 Pulasan Gram : clue cells dan bakteri penyebab
 Biakan : tidak direkomendasikan untuk diagnosis rutin, hanya unutk penelitian.
Menggunakan Human Blood Bilayer Tween agar (HBT).
 Deteksi produk metabolik : penentuan amine di cairan vagina, uji prolin aminopeptidase
dan rasio suksinat-laktat.

Diagnosis

Amsel dkk merekomendasikan diagnosis klinis VB, bila ditemukan minimal 3 dari 4 tanda
sebagai berikut: 1,3,13

1. Duh tubuh vagina khas melekat, berwarna putih homogen


2. pH cairan vagina lebih dari 4,5
3. Ditemukan fishy odor bila cairan vagina dicampur dengan KOH 10%
4. Ditemukan clue cell (minimal 20% sel epitel vagina)

Penatalaksanaan

 Direkomendasikan untuk wanita yang tidak hamil :


- Metronidazol 2 x 500 mg sehari selama 7 hari
Alternatif :
- Metronidazol 2 gram per oral, tunggal; atau
- Klindamisin 300 mg per oral 2x/hr selama 7 hari, atau
- Gel metronidazol 0,75 % 5 g 2x/hr intravagina selama 5 hari

 Direkomendasikan untuk wanita hamil :

- Metronidazol 3 x 250 mg sehari selama 7 hari.


Alternatif :
- Metronidazol 2 gram dosis tunggal; atau
- Klindamisin 2 x 300 mg sehari selama 7 hari.
- Gel metronidazol 0,75% 5 g 2x/hr intravagina selama 7 hari atau
- Amoksisilin 500 mg peroral 3x/hr selama 7 hari

Pengobatan alternatif terhadap VB, termasuk pemulihan ekologi vagina normal

- Klorheksidin pessaries
- Povidon iodine intravagina 2 kali sehari selama 2 minggu
- Vaginal acidifiers bentuk gel, supositoria atau acid soaked tampons
- Laktobasilus yang terkandung di dalam yogurt

Pengobatan pasangan seksual

Pengobatan terhadap pria pasangan seksual penderita VB tidak merekomendasikan, karena


tidak mempengaruhi hasil akhir pengobatan maupun mengurangi insidens rekurensi.

Komplikasi

– Salfingitis; endometritis; infeksi paska pembedahan; infeksi human immunodeficiency virus


(HIV) melalui hubungan seksual
– Komplikasi kehamilan : kelahiran prematur atau BBLR, infeksi intraamnion, histological
chorioamnionitis dan endometritis paska kelahiran.
– Komplikasi lain : infeksi campuran trikomonas dan jamur, bakteriemia paska persalinan dan
prosedur genikologis, infeksi traktus urinarius, abses hati paska seksio sesaria, serta selulitis
dan meningitis neonatal.

Prognosis

Dengan pengobatan adekuat prognosis baik, tetapi sering terjadi kekambuhan.


TRIKOMONIASIS

Definisi

Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh protozoa berflagela
yaitu trikomonas vaginalis, menyebabkan vaginitis pada ♀dan uretritis pada ♂.

Etiologi

T. vaginalis : Berbentuk lonjong atau amuboid, memiliki undulation membrane dan flagela.
Dalam preparat segar dikenali melalui gerakan yang menyentak dan berputar.
Tempat spesifik infeksi di daerah epitel skuamosa di intra vaginal atau intra uretra
Organisme sangat peka terhadap pengeringan, dapat bertahan beberapa
jam dalam cairan tubuh : urine, semen, cairan vagina (dapat menular).

Gejala klinis

Pada ♀

 ♀ simtomatis : 50-90%.
 Wanita terinfeksi : keluhan berupa kelainan urogenital ringan, sering disertai infeksi
organisme lain sehingga sulit untuk menentukan tanda dan gejala khas T. vaginalis.
 Anamnesis :
 Masa inkubasi bervariasi : 3 - 28 hari.
 Duh tubuh vagina berbau
 Pruritus vagina, sering berat mirip kandidiasis vulvovagina.
 Dispareunia
 Uretritis (disuria dan sering BAK) : jarang dan ringan.
 Nyeri perut bawah akibat limfadenitis pelvis.
 Pemeriksaan fisik
 Vulva eritematosa difus atau ekskoriasi
 Duh tubuh vagina : cukup banyak walaupun spekulum belum dimasukkan, khas berwarna
kekuningan dan berbusa.
 Labia : pucat pada infeksi ringan; eritem - edema pada infeksi berat.
 Dinding vagina eritematosa; kasus > berat terdapat gambaran granular.
 Punctate hemorrhages di serviks (kolpitis makularis) : gambaran strawberi pada
pengamatan mata telanjang atau kolposkopi, merupakan petunjuk kuat trikomoniasis.
 Beberapa penderita terlihat tanpa peradangan vagina.

Pada ♂

 Kebanyakan ♂ terinfeksi : asimptomatis


 Uretritis
 T.vaginalis merupakan salah satu penyebab uretritis non gonore (UNG).
 Duh tubuh uretra : biasanya sedikit, jernih dan intermiten.
 Disuria
 Pruritus ringan di meatus.
 Kebanyakan sembuh sendiri, organisme hilang 48 jam setelah kontak seksual.
Kemungkinan cairan prostat memiliki sifat antitrikomonas.
 Striktura uretra dengan kekambuhan atau infeksi persisten.
 Prostatitis atau epididimitis nongonokokus : jarang.

Komplikasi
 Infeksi pada ♀ saat pertengahan kehamilan : kelahiran prematur.
 Meningkatkan kepekaan terhadap infeksi HIV dari pasangan heteroseksual.
 Gangguan fisik dan emosi

Pemeriksaan laboratoris

Pemeriksaan mikroskopis pada ♀

 Pemeriksaan sediaan basah dengan larutan saline. Spesimen diambil di forniks anterior dan
posterior. Diperiksa dibawah mikroskop (100 dan 400 x).
 Diagnosis : mengamati gerakan parasit khas. Jumlah PMN >1 /sel epitel
 Papaniculaou smears servik : sensitivitasnya 60-70 %.
 Pemeriksaan sediaan basah dan Papanicolaou smears harus dikonfirmasi dengan biakan.

Pemeriksaan mikroskopis pada ♂

 T. vaginalis sulit ditemukan di urin atau sekret genital.


 Harus diperiksa sebelum first-voided urine : mikroskopis dan biakan.

Biakan
 Media Feinberg atau Kupferberg. Biakan dilakukan terutama pada ♀ dan ♂ asimptomatis.
Inkubasi secara anaerob, tumbuh dalam 48 jam. Biakan negatif dinyatakan setelah 7 hari.

Diagnosis

Berdasarkan anamnesis dan gambaran klinis, pemeriksaan mikroskopis serta biakan.

Pengobatan
 Direkomendasikan : metronidazol 2 gram per oral dosis tunggal atau
tinidazol 2 gram per oral dosis tunggal

Kesembuhan 82-88%. Bila pasangan seksual diobati bersamaan : kesembuhan > 95%.

 Rejimen alternatif : metronidazol 2 x 500 mg/hari per oral selama 7 hari, atau
tinidazol 2x500 mg per oral selama 7 hari

 Bila gagal : obati ulang dengan metronidazol 2 x 500 mg/hari selama 7 hari.
 Bila tetap gagal : metronidazol 2 gram sehari, dosis tunggal selama 3-5 hari.

Pengobatan pasangan seksual

 Metronidazol dosis tunggal atau regimen selama 7 hari.

Anda mungkin juga menyukai