Anda di halaman 1dari 76

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PADA MATA PELAJARAN KOMUNIKASI BISNIS SEBAGAI MOTIVASI

BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X BISNIS DARING DAN PEMASARAN

SMK NEGERI 1 MONTERADO

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh :

ALOYSIUS BUDI PURWONO, SE


NIP: 19790920 201402 1 001

SMK NEGERI 1 MONTERADO

2020

i
LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING


PADA MATA PELAJARAN KOMUNIKASI BISNIS SEBAGAI MOTIVASI
BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X BISNIS DARING DAN PEMASARAN
SMK NEGERI 1 MONTERADO

Oleh:

Aloysius Budi Purwono, SE


NIP. 19790920 201402 1 001

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah di sahkan oleh


Kepala SMK Negeri 1 Monterado

Kepala Sekolah ,

MUNTUH, S Pd.
NIP. 19711108 200502 1 001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan berkat-

Nya kepada peneliti dalam menyusun PTK ini.

Penyusunan PTK ini adalah upaya peneliti untuk mengembangkan diri khususnya

berkaitan dengan upaya peningkatan profesionalitas guru.

Adapun peneliti berharap kiranya PTK ini layak untuk ditindaklanjuti sebagai referensi

pembelajaran di SMK Negeri 1 Monterado .

Atas perhatian dan dukungan berbagai pihak antara lain : Kepala SMK Negeri 1

Monterado, rekan obesrver serta pihak-pihak lain yang telah memberikan dukungan

baik moril maupun fasilitas sehingga PTK ini bisa terselesaikan, kami sampaikan

banyak terimakasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa dapat membalas semua kebaikan.

Amin.

Monterado, November 2020

Peneliti,

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................ ii
KATA PENGANTAR................................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. v
I. PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1
B. Pembatasan Masalah.................................................................................. 2
C. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
D. Tujuan Penelitian....................................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian...................................................................................... 3
II. KAJIAN PUSTAKA............................................................................................. 5
A. Kajian Teori...............................................................................................55
B. Kerangka Pikir............................................................................................ 11
B. Hipotesis Tindakan.................................................................................... 12
III. METODE PENELITIAN..................................................................................... 13
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian................................................................. 13
B. Setting Penelitian........................................................................................ 13
C. Faktor Yang Diteliti................................................................................... 14
D. Prosedur dan Skenario Tindakan................................................................15
E. Data dan Cara Penggalian Data.................................................................. 17
F. Teknik dan Alat Pengumpul Data............................................................... 18
G. Analisis Data ............................................................................................ 18
H. Jadwal Waktu Penelitian............................................................................ 18
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 21
A. Hasil Penelitian......................................................................................... 21
V. KESIMPULAN DAN SARAN 43
A. Simpulan................................................................................................... 43
B. Saran......................................................................................................... 44
VI. DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 46

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Langkah Dalam PTK menurut Kemmis dan Taggart 14


Gambar 2: Prosedur Pelaksanaan PTK 16
Gambar 3: Spiral Tindakan Kelas (Adaptasi dari Hopkins, 1993:48) 16

v
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING
PADA MATA PELAJARAN KOMUNIKASI BISNIS SEBAGAI MOTIVASI
BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X BISNIS DARING DAN PEMASARAN
SMK NEGERI 1 MONTERADO

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan untuk mencapai sebuah keberhasilan ada beberapa faktor

yang dapat mempengaruhi, antara lain: guru, peserta didik sarana prasarana,

lingkungan pendidikan dan kurikulum. Dari beberapa faktor tersebut, guru dalam

kegiatan proses pembelajaran di sekolah menempati kedudukan yang sangat penting

dan tanpa mengabaikan faktor penunjang yang lain, guru sebagai subyek pendidikan

sangat menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri. Menurut Neni Utami

(2003:1) dikatakan bahwa, “Guru merupakan faktor utama dalam proses pendidikan.

Meskipun fasilitas pendidikannya lengkap dan canggih, namun bila tidak ditunjang

oleh keberadaan guru yang berkualitas, maka mustahil akan menimbulkan proses

belajar dan pembelajaran yang maksimal”. Peningkatan prestasi belajar peserta didik

akan dipengaruhi oleh kualitas proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, untuk

meningkatkan prestasi belajar peserta didik, proses pembelajaran di kelas harus

berlangsung dengan baik, berdaya guna dan berhasil guna.

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman

dalam melakukan pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk mencapai

tujuan belajar yang menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi dan sistem

pendukung (Joice&Wells). Sedangkan menurut “Arends dalam Trianto”,

1
mengatakan “model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas”.

Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yaitu:

1. Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.

Model pembelajaran mempunyai teori berfikir yang masuk akal. Maksudnya

para pencipta atau pengembang membuat teori dengan mempertimbangkan

teorinya dengan kenyataan sebenarnya serta tidak secara fiktif dalam

menciptakan dan mengembangankannya.

2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar (tujuan

pembelajaran yang akan dicapai). Model pembelajaran mempunyai tujuan yang

jelas tentang apa yang akan dicapai, termasuk di dalamnya apa dan bagaimana

peserta didik belajar dengan baik serta cara memecahkan suatu masalah

pembelajaran.

3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan

dengan berhasil. Model pembelajaran mempunyai tingkah laku mengajar yang

diperlukan sehingga apa yang menjadi cita-cita mengajar selama ini dapat

berhasil dalam pelaksanaannya.

4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat

tercapai. Model pembelajaran mempunyai lingkungan belajar yang kondusif

serta nyaman, sehingga suasana belajar dapat menjadi salah satu aspek

penunjang apa yang selama ini menjadi tujuan pembelajaran. (Trianto, 2010).

Motivasi belajar peserta didik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi intern

(internal motivation) dan motivasi ekstern (external motivation). Motivasi intern

muncul karena adanya faktor dari dalam, yaitu karena adanya kebutuhan, sedangkan

2
motivasi ekstern muncul karena adanya faktor dari luar, terutama dari lingkungan.

Dalam kegiatan pembelajaran salah satu faktor eksternal yang mampu

mempengaruhi motivasi belajar peserta didik adalah strategi pembelajaran yang

diterapkan oleh guru.

B. Pembatasan Masalah

Agar lebih fokus dan menyadari adanya keterbatasan kemampuan yang dimiliki

peneliti, maka penelitian ini hanya dibatasi pada penerapan model pembelajaran

discovery learning pada mata pelajaran Komunikasi Bisnis dapat memberikan

motivasi belajar peserta didik kelas X Jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran

pada SMK Negeri 1 Monterado untuk pembelajaran semester ganjil (semester 1)

tahun pelajaran 2020/2021.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan

masalahnya sebagai berikut :

1. Seberapa efektif model pembelajaran discovery learning dalam mata pelajaran

Komunikasi Bisnis di kelas X jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran pada SMK

Negeri 1 Monterado

2. Adakah pengaruh positif dan signifikan dari model pembelajaran discovery learning

dalam mata pelajaran Komunikasi Bisnis terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X Jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran SMK Negeri 1 Monterado

3. Apakah Model pembelajaran discovery learning pada mata pelajaran Komunikasi

Bisnis bisa sebagai motivasi belajar peserta didik kelas X Jurusan Bisnis Daring dan

Pemasaran SMK Negeri 1 Monterado.

3
D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini akan

mengungkapkan tentang :

1. Model pembelajaran discovery learning pada mata pelajaran Komunikasi Bisnis

kelas X Jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran SMK Negeri 1 Monterado

2. Motivasi belajar peserta didik kelas X jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran

SMK Negeri 1 Monterado

3. Model pembelajaran discovery learning pada mata pelajaran Komunikasi Bisnis

untuk memotivasi belajar peserta didik kelas X jurusan Bisnis Daring dan

Pemasaran SMK Negeri 1 Monterado

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh dua manfaat utama, yaitu :

1. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap

pengembangan ilmu pendidikan pada umumnya;

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

beberapa pihak, yaitu antara lain bagi guru dan sekolah.

a. Bagi Peserta Didik

Peserta didik dapat termotivasi dengan penerapan model pembelajaran discovery

learning, secara khusus kelas X Jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran SMK

Negeri 1 Monterado.

a. Bagi Guru

Bagi guru kejuruan kompetensi keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran

khususnya dan semua guru yang ada di SMK Negeri 1 Monterado, baik guru

4
mata pelajaran umum maupun guru mata pelajaran kejuruan. Hasil penelitian ini

kiranya dapat dijadikan sebagai bahan rujukan atau bahan acuan di dalam

melakukan proses pembelajaran di kelas dan terlebih-lebih dalam rangka

meningkatkan motivasi belajara peserta didik.

b. Bagi Sekolah

Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan

dalam upaya pembinaan dan pengembangan guru secara efektif, sehingga dapat

mendukung tujuan dari program sekolah khususnya dan program pendidikan pada

umumnya.

5
II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran
Pembelajaran atau sering disebut belajar mengajar merupakan terjemahan dari

istilah “instruction” yang terdiri dari dua kata, belajar dan mengajar (teaching

and learning). Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan pada diri seseorang. Hal ini sesuai dengan pendapat Ormrod

(2003:188) yang mengatakan bahwa : “Learning is a relatively permanent

change in behavior due to experience”. Belajar adalah perubahan prilaku yang

relatif permanen sebagai akibat adanya pengalaman. Pengalaman dalam

kegiatan belajar dapat merupakan sesuatu yang dialami sendiri maupun

pengalaman orang lain. Dalam konteks program pelatihan (training program),

Kirkpatrick (1988:20) mendefinisikan belajar sebagai “...... participant change

attitudes, improve knowledge, and/or increase skill as a result of attending the

program”. Inti pengertian belajar dari dua pendapat tersebut adalah sama, yaitu

adalah perubahan yang relatif permanen di dalam diri peserta didik.

Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk

seperti berubah pengetahuannya, kecakapan dan kemampuannya, dara

reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada diri individu.

Seperti juga belajar, mengajarpun pada hakikatnya adalah suatu proses, yakni

proses mengatur, mengorganisasikan lingkungan yang ada di sekitar peserta

didik sehingga menumbuhkan dan mendorong peserta didik bersedia melakukan

kegiatan belajar. Nana Sudjana (2002:29) menyatakan bahwa: “Mengajar

adalah suatu proses mengatur dan mengorganisasi

6
lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat menumbuhkan dan

mendorong peserta didik melakukan kegiatan belajar”. Dalam proses

pembelajaran terdapat dua kegiatan yang terjadi dalam satu kesatuan waktu

dengan pelaku yang berbeda. Pelaku belajar adalah peserta didik, sedangkan

pelaku mengajar adalah guru. Kegiatan peserta didik dan kegiatan guru

berlangsung dalam proses yang berkaitan untuk mencapai tujuan pembelajaran

tertentu. Jadi, dalam proses pembelajaran terjadi hubungan yang interaktif antara

guru dengan peserta didik dalam ikatan tujuan pembelajaran. Karena pelaku

dalam proses pembelajaran adalah guru dan peserta didik, maka keberhasilan

proses pembelajaran tidak terlepas dari faktor guru dan peserta didik tersebut.

Menurut Cruickshank (1990:10-11) disebutkan bahwa: “Faktor-faktor yang

memperngaruhi belajar peserta didik dapat dibedakan menjadi empat variabel,

yaitu :

a. Variabel Guru

Faktor variabel guru ini meliputi tingkat jenjang pendidikan (ijazah yang

dimiliki) guru, kemampuan mengajarnya, IQ dan motivasi;

b. Variabel Konteks

Faktor variabel konteks dibedakan menjadi tiga, yaitu: a) variabel peserta

didik, yang meliputi: kemampuan, pengetahuan dan sikap yang telah ada

pada diri peserta didik; b) variabel sekolah, meliputi: iklim, keramaian

(kebisingan), ukuran/luas sekolah dan komposisi etnik; c) variabel konteks

kelas, meliputi: ukuran kelas, buku-buku yang tersedia dan lingkungan fisik

kelas (suhu, cahaya, ukuran ruang, kebisingan). d. Variabel Proses

c. Faktor variabel proses

7
Pembelajaran yang mempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik
dibedakan menjadi dua, yaitu:

a) kinerja guru dalam kelas, yang meliputi:

kejelasan dalam menyampaikan pelajaran, semangat dalam mengajar, sikap

yang menyenangkan, dan variasi dalam menggunakan strategi belajar

mengajar;

b) perilaku peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, yang dibedakan

menjadi sikap dan motivasi belajar peserta didik.

d. Variabel Produk

Variabel produk ini dibedakan antara hasil jangka pendek (segera) seperti

sikap terhadap mata pelajaran dan perkembangan dalam kecakapan serta

hasil jangka panjang seperti kecakapan profesional atau kecakapan dalam

bidang tertentu. Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa salah

satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik adalah

faktor proses pembelajaran. Dari faktor proses pembelajaran yang meliputi

kinerja guru, sikap dan motivasi belajar peserta didik ini, maka guru yang

mempunyai kinerja yang baik akan mampu menumbuhkan sikap positif dan

meningkatkan motivasi belajar bagi para peserta didiknya.

2. Model Pembelajaran Discovery Learning

Model pembelajaran penemuan (Discovery Learning) adalah memahami konsep,

arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu

kesimpulan (Budiningsih, 2005:43). Discovery terjadi bila individu terlibat,

terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa

hukum, konsep dan prinsip, melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,

8
penentuan dan inferi (pengambilan keputusan/kesimpulan). Proses tersebut

disebutcognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental

process of assimilating concepts and principles in the mind (Robert B. Sund dalam

Malik, 2001:219). Sebagai Contoh penerapan model ini melalui strategi deduktif

dimana peserta didik diberikan tugas untuk menentukan rumus luas lingkaran

melalui permainan kertas berbentuk lingkaran yang dibagi dalam n sektor yang

sama besar, kemudian menyusunnya sedemikian rupa sehingga berbentuk seperti

persegi panjang dan rumus keliling sudah diketahui sebelumnya. Dari permainan

kertas tersebut peserta didik dapat menemukan bahwa luas lingkaran adalah ….;

Tujuan pembelajaran model Discovery Learning

 Meningkatkan Kesempatan peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran

 Peserta didik belajar menemukan pola dalam situasi konkret maupun abstrak

 Peserta didik belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan

memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan

 Membantu peserta didik membentuk cara kerja bersama yang efektif, saling

membagi informasi serta mendengarkan dan menggunakan ide-ide orang lain

 Meningkatkan Keterampilan konsep dan prinsip peserta didik yang lebih

bermakna

 Dapat mentransfer keterampilan yang dibentuk dalam situasi belajar

penemuan ke dalam aktivitas situasi belajar yang baru

Sintak model Discovery Learning

 Pemberian rangsangan (Stimulation);

 Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);

 Pengumpulan data (Data Collection);

9
 Pembuktian (Verification), dan

 Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).

3. Motivasi Belajar Peserta didik

Motivasi belajar peserta didik memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap

keberhasilan proses maupun hasil belajar peserta didik. Salah satu indikator

kualitas pembelajaran adalah adanya semangat maupun motivasi belajar dari para

peserta didik.

Dalam pengertian umum, motivasi merupakan daya penggerak dalam diri

seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas guna mencapai tujuan tertentu.

Woolfolk dan Nicolich (1984:270) menyatakan bahwa: “Motivasi pada umumnya

didefinisikan sebagai sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

tindakan”. McClelland dalam Teevan dan Birney (1964:98) mengartikan, “motif

sebagai suatu dorongan yang menggerakkan, mengarahkan dan menentukan atau

memilih perilaku”. Manullang (1991:34) menyatakan bahwa: “Motif adalah suatu

faktor internal yang menggugah, mengarahkan dan mengintegrasikan tingkah laku

seseorang yang didorong oleh kebutuhan, kamauan dan keinginan yang

menyebabkan timbulnya suatu perasaan yang kuat untuk memenuhi kebutuhan

tersebut”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motif merupakan suatu

potensi yang ada pada individu yang sifatnya laten atau potensi yang terbentuk

dari pengalaman, sedangkan motivasi adalah kondisi yang muncul dalam diri

individu yang disebabkan oleh adanya interaksi antara motif dengan kejadian-

kejadian yang diamati oleh individu, sehingga dapat mendorong mengaktifkan

perilaku tindakan nyata.

10
Dalam penelitian ini, motivasi belajar peserta didik difokuskan pada motivasi

untuk berprestasi. Motivasi untuk berprestasi diartikan sebagai dorongan untuk

mengerjakan suatu tugas dengan sebaik-baiknya berdasarkan standar keunggulan.

Motivasi berprestasi bukan sekedar dorongan untuk berbuat, tetapi juga mengacu

pada suatu ukuran keberhasilan berdasarkan penilaian terhadap tugas-tugas yang

dikerjakan seseorang. Motivasi berprestasi merupakan dorongan memperoleh

suatu hasil dengan sebaikbaiknya agar tercapai perasaan kesempurnaan pribadi.

Dengan demikian, perilaku disini berkaitan dengan harapan (expectation).

Harapan seseorang terbentuk melalui belajar dan selalu mengandung standar

keunggulan. Standar tersebut mungkin berasal dari tuntutan orang lain atau

lingkungan tempat seseorang bertempat tinggal. Oleh karena itu, standar

keunggulan merupakan kerangka acuan bagi individu yang bersangkutan pada

saat ia belajar, menjalankan tugas, memecahkan masalah maupunmempelajari

sesuatu.

Adapun ciri-ciri motivasi berprestasi adalah sebagai berikut :

a. Berorientasi pada keberhasilan;

b. Bertanggungjawab;

c. Inovatif dan;

d. Mengantisifasi kegagalan.

B. Kerangka Pikir

Model pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang

pengajar/guru untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan untuk

memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang

pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.

11
Model pemelajaran yang sesuai dengan karakteristik, situasi kondisi serta fasilitas

pembelajaran akan membuat motivasi peserta didik untuk belajar akan menjadi

dominan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan oleh kurikulum.

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian kajian teori dan kerangka pikir di atas dapat dirumuskan hipotesis

tindakan, yaitu : “Penggunaan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru akan

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan motivasi belajar

peserta didik”.

12
III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Pendekatan ini dipilih karena masalah yang dikaji adalah masalah

yang bersifat praktis dan terfokus pada proses belajar mengajar, dimana guru dan

peserta didik terlibat di dalamnya, bahkan keduanya mempunyai peranan yang

sangat penting. Proses PTK yang akan dilaksanakan ini menggunakan Model

Kemmis dan Taggart merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin. Model ini

banyak dipakai karena sederhana dan mudah dipahami. Rancangan Kemmis dan

Taggart dapat mencakup beberapa siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap,

yakni : perencanaan (plan), pelaksanaan dan pengamatan (act & observe), dan

refleksi (reflect). Tahapan-tahapan ini berlangsung secara berulang-ulang, hingga

tujuan penelitian dapat dicapai (Sukayati, 2008: 17).

Langkah pertama pada setiap siklus adalah perencanaan tindakan. Langkah

selanjutnya adalah pelaksanaan sekaligus pengamatan terhadap pelaksanaan

tindakan. Hasil pengamatan kemudian dievaluasi melalui kegiatan refleksi. Apabila

hasil refleksi siklus pertama menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan belum

memuaskan, maka dapat disusun lagi rencana untuk dilaksanakan pada siklus

kedua.

13
Gambar 1 : Langkah dalam PTK menurut Kemmis dan Taggart

B. Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas X jurusan Bisnis Daring

dan Pemasaran SMK Negeri 1 Monterado, Kabupaten Bengkayang Kalimantan

Barat.

Alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah, karena :

1. SMK Negeri 1 Monterado merupakan tempat tugas peneliti sebagai guru, sejak

Februari 2014 sampai dengan saat ini.

2. Peneliti menjabat sebagai Kepala Program keahlian Bisnis Daring dan

pemasaran mulai Tahun 2017 sampai dengan saat ini, juga merupakan salah

14
seorang guru kejuruan kompetensi keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran sejak

awal bertugas di SMK Negeri 1 Monterado tahun 2014 hingga sekarang;

Penelitian akan dilaksanakan selama 1 bulan, dari bulan Oktober 2020 sampai

dengan November 2020 (Jadwal terlampir).

Adapun Subyek yang diteliti adalah guru kejuruan kompetensi keahlian Bisnis

Daring Pemasaran dan peserta didik kelas X jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran

SMK Negeri 1 Monterado

C. Faktor Yang Diteliti.

Faktor yang ingin diamati dalam penelitian ini adalah:

1. Faktor peserta didik, yaitu mengamati aktivitas kegiatan belajar peserta didik

dengan sorotan pada faktor motivasi belajar terhadap mata pelajaran/diklat

kejuruan kompetensi keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran.

2. Faktor Guru, yaitu mengamati kegiatan guru dalam melaksanakan proses belajar

mengajar kejuruan kompetensi keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran dengan

konsentrasi pada kemampuan kinerja guru dalam mengelola proses

pembelajaran di kelas;

3. Faktor hasil belajar, yaitu nilai proses dan nilai evaluasi;

D. Prosedur dan Skenario Tindakan

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur

yang terdiri dari empat tahap, yaitu :

15
Perencanaan Aksi/Tindakan Observasi Refleksi

Gambar 2 : Prosedur pelaksanaan PTK

Dari gambar (bagan) prosedur pelaksanaan PTK di atas, disusun skenario tindakan

dengan menggunakan sistem Spiral Tindakan Kelas berdasarkan adabtasi dari

Hopkins, 1993:48 seperti gambar/bagan berikut ini :

Rumusan Masalah

Perencanaan

Refleksi Aksi/Tindakan

Observasi

Refleksi Perencanaan Ulang

Observasi
Aksi/Tindakan dan seterusn
ya

Gambar 3 : Spiral tindakan kelas (adaptasi dari Hopkins, 1993:48)

Tindakan dilakukan dalam tiga siklus dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai


berikut :

1. Siklus I dari rumusan masalah, perencanaan, aksi/tindakan, observasi dan


refleksi;

2. Siklus II dan III dimulai dengan melakukan perencanaan ulang/penyempurnaan,

aksi/tindakan, observasi dan refleksi;

16
1. Perencanaan

Kegiatan perencanaan meliputi :

a. Membuat persiapan dan skenario pembelajaran;

b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas,

berbagai instrumen pengamatan, termasuk bagaimana cara membuatnya,

siapa yang akan menggunakan, bagaimana cara menggunakannya serta

kapan digunakan;

c. Membuat berbagai instrumen yang diperlukan untuk merekam dan

menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan;

d. Melaksanakan simulasi tindakan kelas dan perbaikannya.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang meliputi siapa yang melakukan,

kapan, di mana dan bagaimana melakukannya.

3. Pengamatan/Observasi

Pada tahap pengamatan/observasi ini dilakukan perekaman data yang meliputi

proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan dari observasi ini adalah

untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan

landasan dalam melakukan refleksi.

4. Refleksi

Pada tahap refleksi ini dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan

hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak

pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan.

17
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini data diperoleh dari observasi langsung terhadap kegiatan

pembelajaran, baik aktivitas peserta didik maupun dari aktivitas guru mata

pelajaran Komunikasi Bisnis kelas X jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran SMKN

1 Monterado. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat disebut juga

dengan teknik triangulasi yaitu penggabungan dari beberapa instrumen penelitian.

Secara lengkap teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Observasi Aktivitas Peserta Didik

Observasi merupakan suatu langkah yang baik untuk memperoleh data tentang

pribadi dan tingkah laku setiap individu peserta didik. Metode observasi dalam

penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang keaktifan belajar

peserta didik terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Lembar observasi yang

digunakan berdasarkan skala penilaian, yang penilaiannya dibuat dalam bentuk

rentangan nilai 1-5. Lembar observasi akan diisi oleh observer dengan cara

memberi tanda checklist (√) pada pilihan yang tepat sesuai dengan

pengamatannya.

2. Observasi Aktivitas Peserta Didik Model Discovery Learning

Observasi ini dibuat untuk mengambil data tentang respon peserta didik terhadap

penerapan model pembelajaran discovery learning. Observasi yang digunakan

didasarkan pada skala Likert, yaitu skala sikap yang disusun untuk mencakup

sikap positif dan negatif atau setuju dan tidak setuju terhadap suatu objek.

Bentuk observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk checklist,

yaitu bentuk angket dimana pengisi angket memberi tanda cek (√) pada kolom

yang telah disediakan. Alternatif jawaban tiap item ada lima pilihan, untuk item

positif skor yang diberikan mulai dari 1 sampai 5.

18
3. Observasi Guru mengelola sintaks pembelajaran Discovery Learning

Observasi ini dibuat untuk melihat kemampuan guru dalam melaksanakan

pembelajaran sesuai sintaks model pembelajaran Discovery Learning. Observer

memberikan tanda cek (√) pada kolom pada pilihan yang sesuai dengan rentang

skor nilai 1 sampai dengan 5.

F. Teknik dan Alat Pengumpul Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan, selama di lapangan, dan setelah selesai

dari lapangan.. Data dari hasil penelitian selama di lapangan diolah dan dianalisis

secara deskriptif kualitatif. Teknik analisis kualitatif yang digunakan dalam

penelitian ini mengacu pada model analisis Miles and Huberman (1984) dalam

bukunya Sugiyono (2009:246) yang dilakukan dalam tiga komponen yaitu reduksi

data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada

hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan dapat mempermudah

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Penyajian data dilakukan dalam

rangka mengorganisasikan data yang merupakan penyusunan informasi secara

sistematik dari hasil reduksi data mulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan

refleksi pada masing-masing siklus. Bisa disajikan dalam bentuk uraian singkat,

bagan, flowchart dan sejenisnya namun yang sering digunakan adalah menyajikan

data dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Penarikan kesimpulan merupakan upaya

pencarian makna data, mencatat keteraturan dan penggolongan data. Data yang

terkumpul disajikan secara sistematis dan perlu diberi makna agar dapat dimengerti

oleh pihak pembaca.

G. Indikator Keberhasilan

19
Nana Sudjana (2009:62) menyatakan salah satu keberhasilan proses belajar mengajar

dilihat dari hasil yang dicapai oleh peserta didik yakni jumlah peserta didik yang

dapat mencapai tujuan instruksional minimal 75 dari jumlah instruksional yang harus

dicapai. Dengan demikian dapat diartikan bahwa pembelajaran dikatakan berhasil

dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75,00 %)

peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses

pembelajaran disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat

belajar yang besar dan rasa percaya diri.

H. Jadwal Waktu Penelitian

Waktu Pelaksanaan Kegiatan


(bulan - minggu ke)
No. Uraian Kegiatan
Oktober 2020 November 2020
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan rancangan penelitian
2. Persiapan sarana dan alat
3. Pelaksanaan tindakan 1
4. Pelaksanaan tindakan 2
5. Pengumpulan data
6. Analisa data
7. Penyusunan konsep hasil dan laporan
PTK
8. Pengetikan laporan PTK

20
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)

Berdasarkan hasil data sebelum melakukan penelitian bahwa keaktifan belajar

peserta didik kelas X Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) kurang, serta

antusiasme dalam belajar pun juga rendah. Hal tersebut diketahui oleh karena

selama pembelajaran berlangsung guru menjelaskan mengenai materi peserta

didik solah-olah mendengarkan tetapi kenyataannya tidak. Pernah dicoba

menggunakan metode pembelajaran lain selain ceramah biasa yakni metode tanya

jawab namun hasilnya kurang maksimal, pada minggu sebelumnya guru sudah

menginformasikan kepada siswa bahwa pertemuan berikutnya akan diadakan

tanya jawab oleh karena itu siswa disuruh belajar tentang materi yang akan

dibahas, namun pada pelaksanaannya ketika proses belajar mengajar dimulai

banyak siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan guru alasannya

lupa belajar, banyak tugas lain dan lain sebagainya. Hasil dari pelaksanaan metode

tersebut dirasa kurang efektif dan akhirnya tetap dilanjutkan menggunakan

metode ceramah seperti biasa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa peserta didik kelas X Bisnis

daring dan pemasaran (BDP) yang dipilih secara acak dan dianggap mewakili,

sebenarnya mereka ingin belajar dengan semangat dan rajin namun terkadang cara

guru dalam mengajar kurang memberikan motivasi atau tantangan. Guru mengajar

dengan cara ceramah, menjelaskan hanya duduk, dan pandangannya kedepan saja.

Oleh karena itu peserta didik merasa bosan.

21
Sesuai dengan data hasil observasi yang diperoleh pada tahap pra siklus ini,

selama kegiatan pembelajaran peserta didik cenderung bersikap pasif, guru

menggunakan metode pembelajaran yang kurang bervariasi yakni dengan cara

berceramah di depan kelas. Selama pembelajaran berlangsung sebagian besar

siswa duduk dan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa banyak mengobrol

dengan teman lain, tidak mencatat materi yang disampaikan guru, dan tidak mau

bertanya kepada guru apabila ada materi yang kurang jelas.

Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Monterado pada siswa kelas X Bisnis

Daring dan Pemasaran (BDP) yang berjumlah 34 peserta didik. Kegiatan awal

penelitian dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2020, dengan

melakukan observasi keaktifan belajar siswa di dalam kelas selama kegiatan

pembelajaran berlangsung dan keterampilan guru mata pelajaran Komunikasi

Bisnis mengelola sintaks pembelajaran model Discovery Learning, oleh 2 (dua)

orang observer rekan sejawat ; ibu Elisabet Erpina, SE dan bapak Marselus, SE,

MM. Namun pada pelaksanaan observasi keaktifan peserta didik kehadiran hanya

ada 13 orang peserta yang hal ini dikarenakan adanya pembagian shift (sebagian

) masuk untuk menjalankan protokol kesehatan covid-19. Namun bisa dianggap

mewakili untuk mengetahui kondisi kelas X Bisnis Daring dan Pemasaran dalam

mata pelajaran Komunikasi Bisnis.

2. Deskripsi Siklus I

a) Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan pada siklus I ini memerlukan beberapa persiapan pada

administrasi pembelajaran dan penyusunan instrumen, diantaranya yaitu:

1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP), terdiri dari 1 kali

pertemuan setiap siklus

22
3) Penyusunan lembar observasi keaktifan belajar peserta didik

4) Penyusunan an lembar observasi respon peserta didik terhadap penerapan

model pembelajaran discovery learning

b) Pelaksanaan Tindakan

Tindakan Siklus I pada penelitian ini terdiri dari 1 kali pertemuan, yakni pada

hari Kamis tanggal 22 Oktober 2020 dengan alokasi waktu 2x45 menit. Pada

siklus I ini, penelitian dilakukan dengan melakukan observasi keaktifan belajar

peserta didik di dalam kelas selama kegiatan pembelajaran berlangsung

menggunakan model pembelajaran discovery learning, pengisian lembar

observasi oleh observer untuk mengetahui tanggapan atau respon peserta didik

terhadap penerapan model pembelajaran discovery learning yang

dilaksanakan pada siklus I yakni 1 kali pertemuan.

Pertemuan pertama/siklus 1, materi yang dibahas adalah Pengertian dan Tujuan

Presentasi Bisnis. Pada pertemuan ini guru memulai kegiatan pembelajaran

dengan melakukan apersepsi mengenai pengertian dan tujuan presentasi bisnis.

Apersepsi dilakukan untuk mengetahui pengetahuan siswa mengenai materi

yang akan dibahas dan untuk membuat siswa terangsang untuk berfikir dan

lebih berkonsentrasi sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Guru

menjelaskan materi pengertian dan tujuan presentasi bisnis secara garis

besarnya saja, setelah itu guru mengajak peserta didik mengamati sebuah video

dan gambar presentasi

Sebelum melanjutkan kegiatan pembelajaran, guru membagi siswa menjadi

beberapa kelompok terlebih dahulu. Kelas X BDP yang hadir berjumlah 13

orang dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3 dan

ada 1 kelompok hanya 2 peserta. Dalam model pembelajaran discovery

23
learning pembagian kelompok dilakukan secara heterogen yaitu setiap

kelompok teridiri dari beberapa siswa dengan jenis kelamin dan tingkat

kecerdasan yang berbeda. Guru memberikan sebuah kasus untuk di diskusikan

kemudian masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi dan

ditanggapi oleh kelompok lainnya.

Setelah diskusi guru memberikan penguatan dan meminta peserta didik

melakukan refleksi dan membuat kesimpulan bersama dan kemudian

penutupan dengan menyampaikan pokok bahasan pada pertemuan berikut dan

mengingatkan peserta didik mengerjakan LKPD dan patuh pada protokol

kesehatan covid-19. Terakhir pembelajaran ditutup dengan doa.

c) Observasi

Observasi dilakukan melalui pengamatan keaktifan belajar peserta didik pada

mata pelajaran Komunikasi Bisnis di dalam kelas selama kegiatan

pembelajaran berlangsung menggunakan model pembelajaran discovery

learning pada 1 kali pertemuan

Berdasarkan observasi yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:

1) Hasil observasi keaktifan belajar peserta didik sesuai dengan data hasil

observasi yang diperoleh pada tahap Siklus I ini, selama kegiatan

pembelajaran peserta didik sudah mulai menunjukkan keaktifan belajar

mereka. Selama kegaiatan pembelajaran berlangsung, meskipun masih ada

beberapa siswa yang masih mengobrol dengan temannya ketika guru

menjelaskan namun banyak juga siswa yang mendengarkan dan

memperhatikan penjelasan guru. Ketika diskusi siswa juga mau bertanya

dan berusaha menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru atau temannya.

Berdasarkan hasil observasi tersebut dapat diartikan bahwa keaktifan belajar

24
Komunikasi Bisnis peserta didik kelas X BDP sudah mulai ada dengan

menggunakan model pembelajaran discovery learning. Sebagai penguat

observasi yang dilakukan selama penelitian maka digunakan lembar

observasi dengan item yang mewakili tiap indikator keaktifan belajar

peserta didik yang akan diukur. Dari 34 peserta didik, pada pertemuan 1

hanya 13 orang yang hadir, hal ini berkaitan dengan protokol kesehatan

covid-19 yang mewajibkan peserta didik masuk secara bergantian, bukti

absensi peserta didik terlampir. Hasil observasi keaktifan belajar

Komunikasi Bisnis peserta didik dalam kegaiatan pembelajaran pada Siklus

I dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

1. Observasi Aktivitas Peserta Didik

Total Nilai
NO Aktivitas Peserta Didik Persentase
Nilai Maks

Fisik
Gerakan tubuh peserta didik pada saat
1 45 52 87%
pembelajaran
2 Ekspresi peserta didik pada saat pembelajaran 45 52 87%

3 Gaya belajar peserta didik pada saat pembelajaran 40 52 77%

Non Fisik

4 Memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru 39 52 75%

5 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru 38 52 73%

6 Bertanya kepada guru dan teman 38 52 73%

7 Menjawab pertanyaan guru dan teman 39 52 75%

8 Mendiskusikan tugas dengan kelompok 42 52 81%

9 Mempresentasikan jawaban di depan kelas 43 52 83%

25
10 Merespon jawaban teman 40 52 77%

AKTIVITAS FISIK

90% 87% 87%

85%

80% 77%

75%
Grafik : Aktifitas Peserta Didik
70%
(Fisik) Siklus 1
1 2 3

AKTIVITAS NON FISIK

83%

81%

77%

75% 75%

73% 73%

1 2 3 4 5 6 7

Grafik : Aktifitas Peserta Didik (Non Fisik) Siklus 1

2. Observasi Aktivitas Peserta Didik Model Discovery Learning

NO SINTAKS NILAI Persentase


1 Stimulus 3 75%
2 Indentifikasi Masalah 3 75%
3 Pengumpulan Data 4 100%
4 Pengolahan Data 3 75%
5 Pembuktian 3 75%
6 Generalisasi 3 75%

26
Chart Title
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Stimulus Indentifikasi Pengumpulan Pengolahan Pembuktian Generalisasi
Masalah Data Data

Gambar : Grafik Aktivitas Peserta Didik Model Discovery Learning siklus 1

3. Observasi Guru mengelola sintaks pembelajaran Discovery Learning

SINTAKS NILAI Persentase


Stimulus 14 93%
Indentifikasi Masalah 5 100%
Pengumpulan Data 8 80%
Pengolahan Data 8 80%
Pembuktian 9 90%
Generalisasi 4 80%

Chart Title
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%

Gambar : Grafik Kemampuan Guru mengelola sintaks Model Discovery Learning


Siklus 1

27
3. Deskripsi Siklus II

a) Perencanaan Tindakan

Perencanaan siklus II dilakukan dengan pemberian beberapa tindakan untuk

memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I sehingga terjadi proses

pembelajaran yang membuat keaktifan belajar Komunikasi Bisnis peserta didik

meningkat agar dapat mencapai prestasi yang maksimal. Perbaikan yang

dilakukan pada siklus II akan membawa pengaruh terhadap proses

pembelajaran sehingga ketercapaian target keberhasilan pembelajaran pada

siklus II dapat terpenuhi. Masih sama seperti pada siklus I, tahap perencanaan

pada siklus II ini juga memerlukan beberapa persiapan pada administrasi

pembelajaran dan mempersiapkan instrumen penelitian, diantaranya yaitu:

1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP), terdiri dari 1 kali

pertemuan setiap siklus

3) Penyusunan lembar observasi keaktifan belajar peserta didik

4) Penyusunan an lembar observasi respon peserta didik terhadap penerapan

model pembelajaran discovery learning

Selain menyiapkan perlengkapan administrasi pembelajaran dan

mempersiapkan instrumen penelitian, sebelum pelaksanaan tindakan pada

siklus II ini juga dilakukan perbaikan perencanaan guna untuk memperbaiki

kekurangan yang terjadi pada siklus I. Perbaikan perencanaan tersebut yakni

peneliti memperbaiki apa yang belum benar dilakukan. Seperti halnya pada

siklus I terdapat kekurangan, yaitu pada akhir proses pembelajaran guru tidak

mengajak siswa meninjau kembali secara bersama-sama mengenai materi yang

28
telah dipelajari. pada siklus ini sebaiknya dilakukan peninjauan ulang bersama

peserta didik mengenai materi yang telah dibahas, agar siswa lebih faham dan

tidak mudah lupa.

b) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan

tindakan pada siklus I. Pelaksanaan tindakan pada siklus II menggunakan

model pembelajaran discovery learning sama seperti pada siklus I, tetapi

dilakukan beberapa tindakan perbaikan pada proses pembelajaran.

Pelaksanaan Siklus II pada penelitian ini terdiri dari 1 kali pertemuan, yakni

pada hari senin tanggal 02 November 2020 dengan alokasi waktu 2x45 menit.

Masih sama seperti siklus I, pada siklus II ini penelitian dilakukan dengan

melakukan observasi keaktifan belajar siswa di dalam kelas selama kegiatan

pembelajaran berlangsung menggunakan model pembelajaran discovery

learning, pengisian form observasi oleh rekan sejawat untuk mengetahui

tanggapan atau respon peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran

discovery learning .

Pada siklus II materi yang akan dibahas adalah Mengidentifikasi Macam-

macam Alat presentasi. Awal peembelajaran guru lebih banyak memberikan

apersepsi berupa pertanyaan-pertanyaan supaya siswa memiliki rasa ingin tahu

yang besar terhadap materi yang akan dibahas. Melalui tanya jawab dapat

mendorong siswa untuk lebih aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan dari

guru, dan mengemukakan pendapat. Secara teknis langkah-langkah

pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery

learning pada siklus II ini sama seperti pada siklus I , yang membedakan pada

siklus II dilakukan beberapa perbaikan pada proses pembelajarannya agar

29
keberhasilan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Perbaikan yang

akan dilakukan pada siklus II diantaranya adalah:

1. Memberikan apersepsi atau tanya jawab kepada peserta didik. Hal ini

diharapkan dapat membuat peserta didik lebih memahami pelaksanaan

model discovery learning.

2. Guru lebih tegas dengan waktu diskusi yang telah ditentukan dengan

meminta peserta didik mengumpulkan hasil diskusi

4. Guru berusaha meyakinkan siswa agar lebih percaya diri dan tidak

merasakan takut atau malu dalam menyampaikan pendapat pada saat

presentasi didepan kelas.

c) Observasi

Observasi dilakukan melalui pengamatan keaktifan belajar Komunikasi Bisnis

peserta didik di dalam kelas selama kegiatan pembelajaran berlangsung

menggunakan model pembelajaran discovery learning dan dilaksanakan pada

pertemuan pembelajaran. Berdasarkan observasi yang dilakukan didapatkan

hasil sebagai berikut:

1) Hasil observasi keaktifan belajar Komunikasi Bisnis peserta didik Sesuai

dengan data hasil observasi yang diperoleh pada tahap Siklus II ini, selama

kegiatan pembelajaran keaktifan belajar peserta didik sudah mulai

membaik. Selama kegaiatan pembelajaran berlangsung, peserta didik sudah

mulai memahami pelaksanaan model pembelajaran discovery learning,

peserta didik juga sudah bisa belajar menghargai anggota lain dalam

berdiskusi bersama dalam kelompok. Sebagai penguat observasi yang

dilakukan selama penelitian maka digunakan lembar observasi dengan item

yang mewakili tiap indikator keaktifan belajar peserta didik yang akan

30
diukur. Dari 34 peserta didik dan yang hadir 10 peserta didik, hal ini

dikarenakan kondisi pandemi covid-19 yang pembelajaran dibagi menjadi 2

sesi guna menerapkan social distancing dalam protokol kesehatan covid-19.

Hasil observasi keaktifan belajar Komunikasi Bisnis peserta didik dalam

kegaiatan pembelajaran pada Siklus II dapat dilihat pada Tabel berikut :

1. Observasi Aktivitas Peserta Didik

Total Nilai
NO Aktivitas Peserta Didik Persentase
Nilai Maks

Fisik

1 Gerakan tubuh peserta didik pada saat pembelajaran 46 52 88%

2 Ekspresi peserta didik pada saat pembelajaran 46 52 88%

3 Gaya belajar peserta didik pada saat pembelajaran 41 52 79%

Non Fisik

4 Memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru 40 52 77%

5 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru 39 52 75%

6 Bertanya kepada guru dan teman 39 52 75%

7 Menjawab pertanyaan guru dan teman 40 52 77%

8 Mendiskusikan tugas dengan kelompok 43 52 83%

9 Mempresentasikan jawaban di depan kelas 44 52 85%

10 Merespon jawaban teman 41 52 79%

AKTIVITAS FISIK
88% 88%
90%

85%
79%
80%

75% Grafik : Aktifitas Peserta Didik


70% (Fisik) Siklus II
1 2 3

31
AKTIVITAS NON FISIK

85%
83%

79%
77% 77%
75% 75%

1 2 3 4 5 6 7

Grafik : Aktifitas Peserta Didik (Non Fisik) Siklus II

2. Observasi Aktivitas Peserta Didik Model Discovery Learning

NO SINTAKS NILAI Persentase

1 Stimulus 3 75%
Indentifikasi
2 Masalah 3 75%

3 Pengumpulan Data 4 100%

4 Pengolahan Data 4 100%

5 Pembuktian 3 75%

6 Generalisasi 3 75%

32
Chart Title
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Stimulus Indentifikasi Pengumpulan Pengolahan Pembuktian Generalisasi
Masalah Data Data

Gambar : Grafik Aktivitas Peserta Didik Model Discovery Learning Siklus


II

3. Observasi Guru mengelola sintaks pembelajaran Discovery Learning

SINTAKS NILAI Persentase


Stimulus 14 93%
Indentifikasi Masalah 5 100%
Pengumpulan Data 8 80%
Pengolahan Data 9 80%
Pembuktian 9 90%
Generalisasi 4 80%

Chart Title
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Stimulus Indentifikasi Pengumpulan Pengolahan Pembuktian Generalisasi
Masalah Data Data

Gambar : Grafik Kemampuan Guru mengelola sintaks Model Discovery


Learning Siklus II

33
4. Hasil evaluasi (Nilai)

Nilai
Pilihan
KKM Essay Keterampilan Rata-
Ganda
NO Nama rata

1 ADRI 75 82 80 85 82

2 AGNES MONIKA 75 80 80 83 81

3 AGNES PAHUMAAN 75 78 80 81 80

4 ALDO 75 84 80 87 84

5 ALEX SUAN 75 86 80 89 85

6 ALYA FETIKA SARI 75 76 80 79 78

7 ANDRI 75 78 80 81 80

8 APRIANTI 75 82 80 85 82

9 CHINTYA 75 84 80 87 84

10 DEDI ALDI 75 78 80 81 80

11 DENDI SAPUTRA 75 82 80 85 82

12 DONI 75 80 80 83 81

13 EDO SURAYA 75 80 80 83 81

Chart Title

100
80
60
40
20
Series1
0
Nilai Maks Rata-rata KKM
kelas

Gambar : Grafik evaluasi/nilai siklus II

34
3. Deskripsi Siklus III

a) Perencanaan Tindakan

Perencanaan siklus III dilakukan dengan pemberian beberapa tindakan untuk

memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I dan II sehingga terjadi

proses pembelajaran yang membuat keaktifan belajar Komunikasi Bisnis

peserta didik meningkat agar dapat mencapai prestasi yang maksimal.

Perbaikan yang dilakukan pada siklus III akan membawa pengaruh terhadap

proses pembelajaran sehingga ketercapaian target keberhasilan pembelajaran

pada siklus III dapat terpenuhi. Masih sama seperti pada siklus I dan II, tahap

perencanaan pada siklus III ini juga memerlukan beberapa persiapan pada

administrasi pembelajaran dan mempersiapkan instrumen penelitian,

diantaranya yaitu:

1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP), terdiri dari 1 kali

pertemuan setiap siklus

3) Penyusunan lembar observasi keaktifan belajar peserta didik

4) Penyusunan an lembar observasi respon peserta didik terhadap penerapan

model pembelajaran discovery learning

Selain menyiapkan perlengkapan administrasi pembelajaran dan

mempersiapkan instrumen penelitian, sebelum pelaksanaan tindakan pada

siklus III ini juga dilakukan perbaikan perencanaan guna untuk memperbaiki

kekurangan yang terjadi pada siklus I dan II. Perbaikan perencanaan tersebut

yakni peneliti memperbaiki apa yang belum benar dilakukan. Seperti halnya

pada siklus I dan II terdapat kekurangan, yaitu pada akhir proses pembelajaran

guru tidak mengajak siswa meninjau kembali secara bersama-sama mengenai

35
materi yang telah dipelajari. pada siklus ini sebaiknya dilakukan peninjauan

ulang bersama peserta didik mengenai materi yang telah dibahas, agar siswa

lebih faham dan tidak mudah lupa.

b) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus III tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan

tindakan pada siklus I dan II. Pelaksanaan tindakan pada siklus III

menggunakan model pembelajaran discovery learning sama seperti pada

siklus I dan II, tetapi dilakukan beberapa tindakan perbaikan pada proses

pembelajaran. Pelaksanaan Siklus III pada penelitian ini terdiri dari 1 kali

pertemuan, yakni pada hari Kamis tanggal 12 November 2020 dengan alokasi

waktu 2x45 menit.

Masih sama seperti siklus I dan II, pada siklus III ini penelitian dilakukan

dengan melakukan observasi keaktifan belajar siswa di dalam kelas selama

kegiatan pembelajaran berlangsung menggunakan model pembelajaran

discovery learning, pengisian form observasi oleh rekan sejawat untuk

mengetahui tanggapan atau respon peserta didik terhadap penerapan model

pembelajaran discovery learning .

Pada siklus III materi yang akan dibahas adalah Menelaah Alat presentasi.

Awal peembelajaran guru lebih banyak memberikan apersepsi berupa

pertanyaan-pertanyaan supaya siswa memiliki rasa ingin tahu yang besar

terhadap materi yang akan dibahas. Melalui tanya jawab dapat mendorong

siswa untuk lebih aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan dari guru, dan

mengemukakan pendapat. Secara teknis langkah-langkah pelaksanaan

pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery learning pada

siklus III ini sama seperti pada siklus I , yang membedakan pada siklus III

36
dilakukan beberapa perbaikan pada proses pembelajarannya agar keberhasilan

pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Perbaikan yang akan dilakukan

pada siklus III diantaranya adalah:

1. Memberikan apersepsi dengan mengingat atau mereview sedikit tentang

materi pembelajaran yang lalu kemudian tanya jawab kepada peserta

didik. Hal ini diharapkan dapat membuat peserta didik lebih memahami

pelaksanaan model discovery learning.

2. Guru memberikan waktu yang lebih panjang dalam pelaksanaan diskusi,

sehingga peserta didik lebih leluasa dan hasil diskusi lebih maksimal.

4. Guru berusaha meyakinkan siswa agar lebih percaya diri dan tidak

merasakan takut atau malu dalam menyampaikan pendapat pada saat

presentasi didepan kelas.

5. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan bersama.

c) Observasi

Observasi dilakukan melalui pengamatan keaktifan belajar Komunikasi Bisnis

peserta didik di dalam kelas selama kegiatan pembelajaran berlangsung

menggunakan model pembelajaran discovery learning dan dilaksanakan pada

pertemuan pembelajaran. Berdasarkan observasi yang dilakukan didapatkan

hasil sebagai berikut:

1) Hasil observasi keaktifan belajar Komunikasi Bisnis peserta didik Sesuai

dengan data hasil observasi yang diperoleh pada tahap Siklus III ini, selama

kegiatan pembelajaran keaktifan belajar peserta didik sudah sangat baik.

Selama kegaiatan pembelajaran berlangsung, peserta didik sudah

memahami pelaksanaan model pembelajaran discovery learning, peserta

didik juga sudah bisa belajar menghargai anggota lain dalam berdiskusi

37
bersama dalam kelompok. Sebagai penguat observasi yang dilakukan

selama penelitian maka digunakan lembar observasi dengan item yang

mewakili tiap indikator keaktifan belajar peserta didik yang akan diukur.

Dari 34 peserta didik dan yang hadir 13 peserta didik, hal ini dikarenakan

kondisi pandemi covid-19 yang pembelajaran dibagi menjadi 2 sesi guna

menerapkan social distancing dalam protokol kesehatan covid-19. Hasil

observasi keaktifan belajar Komunikasi Bisnis peserta didik dalam

kegaiatan pembelajaran pada Siklus III dapat dilihat pada Tabel berikut :

1. Observasi Aktivitas Peserta Didik

Total Nilai
NO Aktivitas Peserta Didik Persentase
Nilai Maks

Fisik
Gerakan tubuh peserta didik pada saat
1 48 52 92%
pembelajaran
2 Ekspresi peserta didik pada saat pembelajaran 48 52 92%

3 Gaya belajar peserta didik pada saat pembelajaran 43 52 83%

Non Fisik

4 Memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru 42 52 81%

5 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru 41 52 79%

6 Bertanya kepada guru dan teman 41 52 79%

7 Menjawab pertanyaan guru dan teman 42 52 81%

8 Mendiskusikan tugas dengan kelompok 45 52 87%

9 Mempresentasikan jawaban di depan kelas 46 52 88%

10 Merespon jawaban teman 43 52 83%


Persentase rata-rata adalah : 84 %

38
AKTIVITAS FISIK

94% 92% 92%


92%
90%
88%
86%
84% 83%

82%
80%
78%
76%
1 2 3

Grafik : Aktifitas Peserta Didik (Fisik) Siklus III

AKTIVITAS NON FISIK

88%
87%

83%
81% 81%
79% 79%

1 2 3 4 5 6 7

Grafik : Aktifitas Peserta Didik (Non Fisik) Siklus III

2. Observasi Aktivitas Peserta Didik Model Discovery Learning

NO SINTAKS NILAI Persentase


1 Stimulus 4 100%
2 Indentifikasi Masalah 3 75%
3 Pengumpulan Data 4 100%

39
4 Pengolahan Data 4 100%
5 Pembuktian 4 100%
6 Generalisasi 3 75%

Chart Title
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%

Gambar : Grafik Aktivitas Peserta Didik Model Discovery Learning siklus


III

3. Observasi Guru mengelola sintaks pembelajaran Discovery Learning

SINTAKS NILAI Persentase


Stimulus 14 93%
Indentifikasi Masalah 5 100%
Pengumpulan Data 9 90%
Pengolahan Data 9 90%
Pembuktian 10 100%
Generalisasi 4 80%

Chart Title
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%

40
Gambar : Grafik Kemampuan Guru mengelola sintaks Model Discovery
Learning Siklus III

4. Hasil evaluasi (Nilai)

Nilai
Pilihan
KKM Essay Keterampilan Rata-
Ganda
NO Nama rata

1 ADRI 75 83 80 87 83

2 AGNES MONIKA 75 81 100 85 89

3 AGNES PAHUMAAN 75 79 80 83 81

4 ALDO 75 85 80 89 85

5 ALEX SUAN 75 87 80 91 86

6 ALYA FETIKA SARI 75 77 80 81 79

7 ANDRI 75 79 100 83 87

8 APRIANTI 75 83 80 87 83

9 CHINTYA 75 85 80 89 85

10 DEDI ALDI 75 79 100 83 87

11 DENDI SAPUTRA 75 83 80 87 83

12 DONI 75 81 80 85 82

13 EDO SURAYA 75 81 80 85 82
Rata-rata
kelas 84

Chart Title

100

50

Series1
0
Nilai Maks Rata-rata kelas KKM

41
Gambar : Grafik evaluasi/nilai Siklus III

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa motivasi belajar Komunikasi Bisnis

Peserta didik dalam kegiatan pembelajaran telah memenuhi target keberhasilan

pembelajaran yaitu rata-rata 84 % atau diatas keberhasilan minimal yakni 75,00 %.

Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan kualitas dalam proses kegiatan

pembelajaran di dalam kelas. Nana sudjana (2009:62) mengatakan bahwa salah satu

keberhasilan proses belajar mengajar dilihat dari hasil yang dicapai oleh siswa yakni

jumlah siswa yang dapat mencapai tujuan instruksional minimal 75 dari jumlah

instruksional yang harus dicapai. Oleh karena itu dapat diartikan bahwa pembelajaran

dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian

besar (75,00 %) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, maupun non fisik dalam

proses pembelajaran disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi,

semangat belajar yang besar dan rasa percaya diri.

Penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 1 Monterado berhasil menerapkan model

pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan motivasi belajar Komunikasi

Bisnis peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran discovery

learning lebih efektif digunakan daripada model pembelajaran konvensional untuk

melatih peserta didik melakukan kerjasama yang lebih baik dengan teman dan guru,

melatih peserta didik untuk aktif berdiskusi, melatih peserta didik agar berani

menyampaikan pendapat atau pengetahuannya di depan kelas, dan melatih peserta didik

untuk belajar menghargai orang lain yang sedang menyampaikan pendapatnya.

42
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam 3 (tiga)

siklus pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan

motivasi belajar Komunikasi Bisnis peserta didik kelas X Bisnis Daring dan

Pemasaran SMK Negeri 1 Monterado.

2. Tanggapan Peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran discovery

learning pada mata pelajaran Komunikasi Bisnis sangat baik.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini nantinya dapat digunakan

untuk:

a. Sumber acuan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian sejenis

lebih lanjut.

b. Sumbangan pemikiran bagi guru untuk mengembangkan variasi metode atau

model pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran

khususnya pada mata pelajaran Komunikasi Bisnis

c. Menambah wawasan guru dalam meningkatkan kualitas kegiatan

pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Komunikasi Bisnis

43
2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian tindakan kelas ini secara praktis dapat diterapkan pada kegiatan

pembelajaran Komunikasi Bisnis di SMK Negeri 1 Monterado, yaitu Motivasi

belajar Komunikasi Bisnis peserta didik dapat ditingkatkan dengan menerapkan

model pembelajaran discovery learning.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas X Bisnis

Daring dan Pemasaran SMK Negeri 1 Monterado ini adalah dilaksanakan pada

waktu pandemi covid-19 sehingga kehadiran peserta didik tidak maksimal, yang

dikarenakan penerapan protokol kesehatan covi-19 yakni social distancing .

pembelajaran di bagi menjadi 2 sesi dalam hari yang berbeda. Peneliti melakukan

observasi di 3 siklus dengan kondisi peserta didik sebagian saja, namun hal ini

dapat menjadi acuan dalam melihat motivasi peserta didik dalam penerapan model

pembelajaran discovery learning pada mata pelajaran Komunikasi Bisnis.

D. Saran

1. Bagi Guru

a. Pelaksanaan penerapan model pembelajaran discovery learning dapat

digunakan dalam kegiatan pembelajaran, namun hendaknya guru selalu

memantau aktifitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung

agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif dan efektif.

b. Guru diharapkan dapat menerapkan strategi, metode atau model

pembelajaran yang bervariasi, dan dapat melibatkan siswa dalam proses

kegiatan pembelajaran agar siswa tidak bosan, semangat dalam belajar, dan

keaktifan belajar siswa dapat meningkat.

44
2. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya mempersiapkan diri dengan baik sebelum mengikuti

kegiatan pembelajaran dikelas, misalnya lebih aktif mencari informasi

materi dari sumber-sumber yang lain selain dari buku yang disiapkan dari

sekolahan, bisa dari buku sejenis yang penulisnya berbeda atau bisa juga

dari situs di internet.

b. Siswa hendaknya lebih aktif dan bersemangat dalam belajar berkelompok

terutama pada saat diskusi dan presentasi, agar tugas yang diberikan oleh

guru dapat terselesaikan dengan mudah dan cepat.

3. Bagi sekolah dan Lain

a. Perlu dilakukan penelitian tindakan kelas sejenis namun dengan cakupan

materi lain yang lebih luas atau dengan mata pelajaran yang berbeda,

sehingga dapat diketahui sejauh mana efektifitas penerapan model

pembelajaran dicovery learning dalam meningkatkan motivasi belajar

peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

b. Demi tercapainya hasil penelitian secara maksimal, peneliti hendaknya

melakukan proses pengambilan data pada waktu yang tepat, tidak dalam

kondisi pandemi seperti saat dilakukan penelitian ini. Sehingga peneliti

dapat mengenal peserta lebih lengkap , dan proses penelitian tindakan kelas

yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik.

45
Vi. DAFTAR PUSTAKA

 Neni Utami. (2003). Kualitas dan Profesionalisme Guru. Artikel diambil pada
tanggal 30 Juni 2011 dari http:/www.pikiran-rakyat.com/cetak/102/15/0802/htm.

 Nana Sudjana. (2002). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung; Sinar


Baru.

 Manullang. (1991). Pengembangan Motivasi Berprestasi. Jakarta: Pusat


Produktivitas Nasional. Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia.

 Muhammad Arifin Ahmad. (2004). Kinerja Guru Pembimbing Sekolah Menengah


Umum. Disertasi doctor, tidak diterbitkan. Universitas Negeri Jakarta.

 Suryadi Prawirosentono. (1999). Kebijakan Kinerja Karyawan, Kiat Membangun


Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas. Yogyakarta: BPFE.

 https://www.zonareferensi.com/pengertian-strategi-pembelajaran

 https://www.kompasiana.com/panser/5509ccf18133116175b1e403/strategi-
pembelajaran

 https://investigasi.co.id/2019/06/12/model-pembelajaran-kurikulum-2013-revisi-
2017/

46
LAMPIRAN :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Monterado


Mata Pelajaran : Komunikasi Bisnis
Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Pengertian dan Tujuan Presentasi Bisnis
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Pertemuan ke : 1 (kesatu)
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (1 pertemuan)

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pendahuluan
Alokasi waktu : 10 Menit
Guru Memulai pembelajaran dengan kegiatan sebagai berikut :
KOMPETENSI DASAR  Menyampaikan salam, menanyakan kabar dan mengajak
 3.3. Menganalisis Presentasi peserta didik berdoa sebelum pembelajaran dimulai dan
Bisnis bersyukur kepada YME.
 4.3. Melakukan Presentasi  Serta meminta peserta didik menaati protokol kesehatan
Bisnis berkaitan dengan covid-19.
 Melakukan absensi (cek kehadiran peserta didik)
TUJUAN PEMBELAJARAN  Menyampaikan materi pokok pembelajaran
Setelah mempelajari materi  Menyampaikan tujuan pembelajaran.
pengertian dan tujuan presentasi
bisnis, peserta didik diharapkan
dapat mendeskripsikan, Kegiatan Inti
menganalisis dan membuat
kesimpulan pentingnya presentasi Alokasi waktu : 70 Menit
dalam bisnis secara mandiri, Stimulus Guru menayangkan dan mengajak Peserta didik
kreatif dengan cermat dan benar menyaksikan dan menyimak tayangan video
pembelajaran tentang materi presentasi bisnis.
METODE PEMBELAJARAN Identifikasi  Guru bertanya jawab dengan peserta didik
Pembelajaran dengan model Masalah tentang materi tayangan video
Pembelajaran Discovery Learning  Guru bertanya ke peserta didik tentang
pemahaman awal peserta didik mengenai materi
MEDIA PEMBELAJARAN pengertian dan tujuan Presentasi Bisnis.
 Slide PPT (Powerpoint) Pengumpulan  Guru menyampaikan materi pembelajaran
Tentang pengertian dan tujuan data tentang pengertian dan tujuan Presentasi Bisnis
Presentasi Bisnis dengan bantuan media pembelajaran (power
point).
PENILAIAN Pengolahan  Guru membagi peserta didik kedalam 5 kelompok
 Penilaian Sikap data diskusi (masing-masing kelompok 3 orang)
Observasi Sikap: disiplin,  Peserta didik diminta berdiskusi tentang kasus
mandiri, kreatif dan rasa yang disampaikan guru.
percaya diri.

47
 Penilaian Pengetahuan Pembuktian  Masing-masing kelompok menyampaikan
Teknik penilaian tes model pendapat dan ditanggapi oleh kelompok lain.
pilihan ganda  Guru ikut memberikan tanggapan atas
 Penilaian Keterampilan penyampaian peserta didik.
Penugasan individu membuat Generalisasi  Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
refleksi tentang materi pembelajaran tentang materi pengertian dan
pengertian dan tujuan tujuan Presentasi Bisnis.
presentasi bisnis
Penutup

SUMBER BELAJAR : Alokasi Waktu : 10 Menit


 Ayuningsih, Ulfa Rahmah
.2018. Komunikasi Bisnis, Guru menuptup pembelajaran dengan kegiatan sebagai berikut :
Bidang Keahlian BISMEN C2.  Guru menyampaikan penguatan pembelajaran tentang
Surakarta:Mediatama. materi pengertian dan tujuan Presentasi Bisnis dan berterima
 Widaningsih, Samsul Rizal. kasih atas keaktifan peserta didik.
2019.Komunikasi  Guru memberikan informasi LKPD untuk dikerjakan secara
Bisnis,Jakarta :Erlangga individu dan dikumpulkan pada pertemuan berikut.
 Guru menyampaikan informasi pembelajaran berikut tentang
materi mengidentifikasi macam-macam alat presentasi.
 Guru kembali mengingatkan untuk patuh pada protokol
kesehatan covid-19
 Guru meminta salah satu peserta didik menutup
pembelajaran dengan doa.

Mengetahui, Monterado, Oktober 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

MUNTUH, S Pd. ALOYSIUS BUDI P, SE


NIP. 19711108 200502 1001 NIP. 19790920 201402 1 001

Lampiran :

Lampiran 1 : Lembar Observasi Penilaian Sikap

Aspek Penilaian
Nama
No Disiplin Mandiri Kreatif Percaya Total Predikat
Siswa
diri Skor Nilai
1 Doni 3 2 3 4 12 3 Baik

Keterangan:
Skor 4: Sangat Baik
Skor 3: Baik
Skor 2: Cukup
Skor 1: Kurang

48
RUBRIK PENILAIAN SIKAP

Aspek Yang
Sub Indikator Aspek Kriteria Penilaian
dinilai

Disiplin a. Hadir dikelas pada waktu yang 4 = Jika 4 point dilakukan


ditentukan 3 = Jika 3 point dilakukan
b. Mengerjakan tugas tepat waktu 2 = Jika 2 point dilakukan
c. Hadir selama waktu pembelajaran. 1 = Jika 1 point dilakukan
d. Menyampaikan permohoan ijin jika
tidak bisa mengikuti pembelajaran
Mandiri a. Mampu mengerjakan tugas individu 4 = Jika 4 point dilakukan
yang diberikan 3 = Jika 3 point dilakukan
b. Mempunyai fasilitas belajar sendiri 2 = Jika 2 point dilakukan
c. Tidak banyak bertanya saat 1 = Jika 1 point dilakukan
mengerjakan tugas
d. Hasil pekerjaan murni hasil sendiri
Kreatif a. Mendapatkan sumber pembelajaran 4 = Jika 4 point dilakukan
lain 3 = Jika 3 point dilakukan
b. Melakukan cara pembelajaran yang 2 = Jika 2 point dilakukan
berbeda 1 = Jika 1 point dilakukan
c. Melakukan literasi
d. Melebihi ekspetasi guru
Percaya diri a. Berani menyampaikan pendapat 4 = Jika 4 point dilakukan
b. Bersikap jujur dalam mengerjakan 3 = Jika 3 point dilakukan
tugas 2 = Jika 2 point dilakukan
c. Tidak ragu bertanya jika ada kesulitan 1 = Jika 1 point dilakukan
dalam memahami materi
d. yakin dengan hasil pekerjaaan

Lampiran 2 : Lembar Penilaian Ketrampilan

Aspek
Nama Kecepatan Kesesuaian Total
No Nilai Predikat
Siswa Penyelesaian dengan materi Skor
Tugas Tugas
1 Doni 60 25 85 42,5 Kurang

Keterangan:
Skor 85-100 : Sangat Baik
Skor 65- 85 : Baik
Skor 50- 65 : Cukup

49
Skor > 50 : Kurang

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN

Aspek Yang Kriteria


Sub Indikator Aspek
dinilai Penilaian

 Tepat waktu
Waktu 25-50 Point
 Tidak tepat waktu

 Sesuai dengan materi pembelaran 50 Point


 Mendekati sesuai materi pembelajaran 25-50 Point
Kesesuaian
 Tidak sesuai materi pemblajaran < 25 Point

Materi Pembelajaran

1. Pokok Bahasan Kegiatan Belajar 1 : Menganalisis Pentingnya Presentasi Bisnis


Tujuan Pembelajaran : Peserta didik diharapkan mampu menganalisis dan membuat
kesimpulan pentingnya presentasi dalam bisnis dengan baik
Uraian Materi :
A. Pengertian dan Tujuan Presentasi Bisnis

https://www.youtube.com/watch?v=7T3msAOAe3A
Presentasi bisnis merupakan penyampaian informasi mengenai kegiatan bisnis
(pengembangan produk, perluasan pasar, pengajuan usul proyek baru dan lain-lain), oleh
pembicara kepada audiens yang hadir dalam suatu forum bisnis.

50
Gambar : sumber
:
rrustani.blogspot.com

Secara umum presentasi bisnis memiliki empat tujuan pokok yaitu:


1. Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens.
Pesan-pesan yang disampaikan harus menarik, sederhana, mudah diapahami dan enak
didengar audiens. Hindari bentuk presentasi yang membosankan, monoton, tidak jelas,
dan sulit dipahami
2. Menghibur audiens
Untuk mencapai tujuan presentasi bisnis seorang pembicara perlu menyelipkan humor-
humor segar yang mampu menghidupkan suasana. Perlu dingat bahwa humor yang
diselipkan dalam suatu presentasi bisnis haynyalah selingan dan bukan yang utama.
3. Menyentuh emosi audiens
Dengan gaya dan intonasi suara yang menarik, seorang pembicara mampu mengugah
emosi audiens, seperti emosi bersemangat, terharu, hanyut dalam keprihatinan, dan
sebainya.
4. Memotivasi audiens untuk bertindak sesuatu
Dalam memotivasi audiens seorang pembicara perlu menyatakanya secara eksplisit dan
bukan mengunakan bahasa basa-basi.

B. Persiapan Presentasi Bisnis


Dalam bidang apapun, keberhasilan dapat dicapai apabila dilakukan dengan persiapan yang
baik, begitu pula dengan presentasi bisnis. Dalam hal ini persiapan yang diperlukan untuk
presentasi bisnis mencakup:
a. Penguasan terhadap Topik atau Materi yang akan Dipresentasikan Penguasan terhadap
materi yang akan dipresentasikan agar diperoleh tujuan yang ingin disampaikan kepada
audiens dapat mencapai sasaran.
b. Penguasan Berbagai Alat Bantu Presentasi dengan Baik.
Di samping penguasan materi yang baik, yang juga penting adalah bagaimana seorang
pembicara mampu memanfatkan berbagai alat bantu presentasi bisnis demi pencapaian
tujuan yang dikehendaki. Sebagai contoh whiteboard, spidol, OHP, slide, komputer,
bagan, kamera, chart, video, dan lainya.
c. Menganalisis Audiens
Melalui pendekatan bertanya dengan mengunakan kata tanya seperti: apa siapa, di mana,
kapan, mengapa dan bagaimana, seorang pembicara akan dapat mengidentifikasikan
siapa sebenarnya audiens yang dimaksud sehinga dapat melakukan berbagai persiapan
antisipatif.

51
d. Menganalisis Berbagai Lingkungan Lokasi atau Tempat untuk Presentasi Pemahaman
terhadap lingkungan atau suasana suatu lokasi untuk presentasi bisnis akan memberikan
kemudahan kepada seorang pembicara dalam mengatur alat bantu presentasi yang
sesuai dengan suasana lokasi tersebut. misalnya apakah lokasi yang digunakan untuk
presentasi sesuai dengan suasana. Bagaimana kapasitas ruanganya, tata letak ruang, dan
sebagainya

Evaluasi
Pertemuan 1.
Essay
1. Presentasi bisnis adalah sebuah kegiatan yang mempunyai maksud tertentu. Tuliskan
penjelasan dari pengertian presentasi bisnis !
2. Ada 4 tujuan pokok dari sebuah presentasi bisnis, tuliskan penjelasan 2 dari 4 pokok
tujuan presentasi bisnis !
3. Dalam melakuakan presentasi perlu persiapan yang baik agar pesan dapat
disampaikan dengan baik. Sebagai presenter buatlah langkah-langkah persiapan
presentasi bisnis dari yang paling penting sampai dengan yang tidak penting !
4. Pak Joni seorang salesman panci merk “ajaib” diminta oleh manajer pemasaran
mempresentasikan produk kepada ibu-ibu guru SMKN 1 Monterado pada saat jam
istirahat kedua pukul 11.15 wib. Tempat yang digunakan adalah kantin sekolah.
Buatlah analisis keadaan kantin sekolah sebagai persiapan presentasi bisnis !
5. Salah satu tujuan dari presentasi bisnis adalah memotivasi audiens. Berikan pendapat
mengenai maksud dari memotivasi audiens !

Pilihan Ganda
1. Berikut ini adalah pengertian yang paling benar dari presentasi bisnis....
A. Penyampaian informasi mengenai kegiatan bisnis oleh pembicara kepada audiens
yang hadir dalam suatu forum bisnis.
B. Penyampaian Informasi mengenai kegiatan sosial oleh pembicara kepada audiens
yang hadir dalam suatu forum bisnis
C. Penyampaian informasi mengenai bisnis oleh pembicara kepada audiens kepada
yang hadir pada forum musyawarah keluarga
D. Penyampaian informasi mengenai kegiaan hobi bersama oleh pembicara kepada
audiens kepada rekan sekerja
E. Penyampaian informasi mengenai apa saja kepada audiens dalam dalam forum
bebas.

2. Berikut ini adalah tujuan pokok presentasi bisnis. Penyataan yang bukan tujuan pokok
presentasi bisnis adalah.........
A. Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens.
B. Menghibur audiens
C. Mendoakan audiens
D. Menyentuh emosi audiens
E. Memotivasi audiens untuk bertindak sesuatu

3. Analisis pernyataan dibawah ini.


1. Penguasan terhadap Topik atau Materi yang akan Dipresentasikan
2. Penguasan Berbagai Alat Bantu Presentasi dengan Baik.
3. Menganalisis Audiens

52
4. Menganalisis Berbagai Lingkungan Lokasi atau Tempat untuk Presentasi
Langkah dari persiapan presentasi dilaihat dari yang paling penting adalah.......
A. 4-3-2-1 B. 2-3-1-2 C. 1-2-4-3 D. 1-2-3-4 E. 4-2-1-3

4. Pak Joni seorang salesman panci merk “ajaib” diminta oleh manajer pemasaran
mempresentasikan produk kepada ibu-ibu guru SMKN 1 Monterado pada saat jam
istirahat kedua pukul 11.15 wib. Tempat yang digunakan adalah kantin sekolah. berikut
data hasil observasi pak Joni :
1. Ruang terbuka
2. Ramai oleh peserta didik yang mengunjungi kantin sekolah
3. Ribut oleh suara pengunjung kantin
4. Tertata dan rapi
5. Lokasi yang padat oleh pengunjung kantin
6. Sejuk dan nyaman
Manakah yang bukan situasi lingkungan tempat presentasi bisnis diatas!

A. 1-2-3 B. 2-3-4 C. 4-5-6 D. 3-4-5 E. 2-3-6

5. Memotivasi audiens dalam presentasi bisnis merupakan proses mempengaruhi audiens


untuk melakukan apa yang di inginkan presenter. Misal membeli produk yang
ditawarkan, menyetujui proposal bisnis.
Dari pernyataan tersebut merupakan makna dari........

A. Memotivasi Audiens D. Mengajak Audiens


B. Mempengaruhi Audiens E. Tidak ada yang benar
C. Mengarahkan Audiens

Keterampilan :

1. Lakukanlah observasi ke ruang aula SMKN Negeri 1 Monterado, kemudian


identifikasilah lingkunga tempat tersebut sebagai persiapan presentasi bisnis. Hasil
identifikasi dibuat dalam bentuk deskriptif dan diketik rapi

2. Buatlah rancangan persiapan presentasi bisnis pada mengalisis lingkungan tempat


presentasi bisnis. Rancangan persiapan dibuat dengan membandingkan 2 tempat alternatif
disekitar anda yang akan dijadikan tempat prsentasi bisnis.

53
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Monterado


Mata Pelajaran : Komunikasi Bisnis
Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Mengidentifikasi Macam-macam Alat presentasi
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Pertemuan ke : 2 (kedua)
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (1 pertemuan)

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pendahuluan
Alokasi waktu : 10 Menit
KOMPETENSI DASAR 1. Guru Memulai pembelajaran dengan kegiatan sebagai berikut :
 3.3. Menganalisis  Menyampaikan salam, menanyakan kabar dan mengajak
Presentasi peserta didik berdoa sebelum pembelajaran dimulai dan
Bisnis
bersyukur kepada YME.
 4.3. Melakukan
 Serta meminta peserta didik menaati protokol kesehatan
Presentasi
berkaitan dengan covid-19.
Bisnis
 Melakukan absensi (cek kehadiran peserta didik)
TUJUAN  Menyampaikan materi pokok pembelajaran
PEMBELAJARAN  Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Setelah mempelajari materi
mengidentifikasi macam-
macam alat presentasi, Kegiatan Inti
peserta didik diharapkan Alokasi waktu : 70 Menit
dapat mengidentifikasi Stimulus Peserta didik melihat gambar tentang alat bantu
macam-macam alat presentasi yang ditayangkan oleh guru melalui
presentasi presentasi dalam powerpoint (PPT)
bisnis secara mandiri, kreatif Identifikasi  Guru bertanya jawab dengan peserta didik
dengan cermat dan benar Masalah tentang materi tayangan gambar
 Guru bertanya ke peserta didik tentang
METODE pemahaman awal peserta didik mengenai materi
PEMBELAJARAN mengidentifikasi macam-macam alat presentasi.
Pembelajaran dengan model Pengumpula Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang
Pembelajaran Discovery n data mengidentifikasi macam-macam alat presentasi
Learning dengan bantuan media pembelajaran (power point).
Pengolahan  Guru membagi peserta didik kedalam 5
MEDIA data kelompok diskusi (masing-masing kelompok 3
PEMBELAJARAN orang)
 Slide PPT (Powerpoint)  Peserta didik diminta berdiskusi tentang kasus
materi mengidentifikasi yang disampaikan guru.
macam-macam alat
presentasi

54
Pembuktian  Masing-masing kelompok menyampaikan
PENILAIAN pendapat dan ditanggapi oleh kelompok lain.
 Penilaian Sikap  Guru ikut memberikan tanggapan atas
Observasi Sikap: disiplin, penyampaian peserta didik.
mandiri, kreatif dan rasa Generalisasi Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan
percaya diri. mengenai pembelajaran tentang mengidentifikasi
 Penilaian Pengetahuan macam-macam alat presentasi.
Teknik penilaian tes
model pilihan ganda
Penutup
 Penilaian Keterampilan
Alokasi Waktu : 10 Menit
Penugasan individu Guru menuptup pembelajaran dengan kegiatan sebagai berikut :
membuat refleksi tentang
materi mengidentifikasi
 Guru menyampaikan penguatan pembelajaran tentang
macam-macam alat
materi mengidentifikasi macam-macam alat presentasi dan
presentasi
berterima kasih atas keaktifan peserta didik.
 Guru memberikan informasi LKPD untuk dikerjakan secara
SUMBER BELAJAR : individu dan dikumpulkan pada pertemuan berikut.
 Ayuningsih, Ulfa Rahmah  Guru menyampaikan informasi pembelajaran berikut
.2018. Komunikasi tentang materi Menelaah Alat Presentasi.
Bisnis, Bidang Keahlian  Guru kembali mengingatkan untuk patuh pada protokol
BISMEN C2. kesehatan covid-19
Surakarta:Mediatama.  Guru meminta salah satu peserta didik menutup
 Widaningsih, Samsul pembelajaran dengan doa.
Rizal. 2019.Komunikasi Mengetahui, Monterado, Oktober 2020
Bisnis,Jakarta :Erlangga Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

MUNTUH, S Pd. ALOYSIUS BUDI P, SE


NIP. 19711108 200502 1001 NIP. 19790920 201402 1 001

Lampiran :

Lampiran 1 : Lembar Observasi Penilaian Sikap

Aspek Penilaian
Nama
No Disiplin Mandiri Kreatif Percaya Total Predikat
Siswa
diri Skor Nilai
1 Doni 3 2 3 4 12 3 Baik

Keterangan:
Skor 4: Sangat Baik
Skor 3: Baik
Skor 2: Cukup
Skor 1: Kurang

55
RUBRIK PENILAIAN SIKAP

Aspek Yang
Sub Indikator Aspek Kriteria Penilaian
dinilai

Disiplin e. Hadir dikelas pada waktu yang 4 = Jika 4 point dilakukan


ditentukan 3 = Jika 3 point dilakukan
f. Mengerjakan tugas tepat waktu 2 = Jika 2 point dilakukan
g. Hadir selama waktu pembelajaran. 1 = Jika 1 point dilakukan
h. Menyampaikan permohoan ijin jika
tidak bisa mengikuti pembelajaran
Mandiri e. Mampu mengerjakan tugas individu 4 = Jika 4 point dilakukan
yang diberikan 3 = Jika 3 point dilakukan
f. Mempunyai fasilitas belajar sendiri 2 = Jika 2 point dilakukan
g. Tidak banyak bertanya saat 1 = Jika 1 point dilakukan
mengerjakan tugas
h. Hasil pekerjaan murni hasil sendiri
Kreatif a. Mendapatkan sumber pembelajaran 4 = Jika 4 point dilakukan
lain 3 = Jika 3 point dilakukan
b. Melakukan cara pembelajaran yang 2 = Jika 2 point dilakukan
berbeda 1 = Jika 1 point dilakukan
c. Melakukan literasi
d. Melebihi ekspetasi guru
Percaya diri a. Berani menyampaikan pendapat 4 = Jika 4 point dilakukan
b. Bersikap jujur dalam mengerjakan 3 = Jika 3 point dilakukan
tugas 2 = Jika 2 point dilakukan
c. Tidak ragu bertanya jika ada kesulitan 1 = Jika 1 point dilakukan
dalam memahami materi
d. yakin dengan hasil pekerjaaan
Lampiran 2 : Lembar Penilaian Ketrampilan

Aspek
Nama Kecepatan Kesesuaian Total
No Nilai Predikat
Siswa Penyelesaian dengan materi Skor
Tugas Tugas
1 Doni 60 25 85 42,5 Kurang

Keterangan:
Skor 85-100 : Sangat Baik
Skor 65- 85 : Baik
Skor 50- 65 : Cukup
Skor > 50 : Kurang

56
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN

Aspek Yang Kriteria


Sub Indikator Aspek
dinilai Penilaian

 Tepat waktu
Waktu 25-50 Point
 Tidak tepat waktu

 Sesuai dengan materi pembelaran 50 Point


 Mendekati sesuai materi pembelajaran 25-50 Point
Kesesuaian
 Tidak sesuai materi pemblajaran < 25 Point

Pokok Bahasan Kegiatan Belajar 2 : Mengidentifikasi Macam-macam Alat presentasi


Tujuan Pembelajaran : Peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi dan merangkum alat
presentasi yang tepat dalam bisnis dengan baik
Uraian Materi :
Berikut macam-macam alat bantu presentasi :
1. Papan tulis hitam dan putih (Blackboard dan Whiteboard)
Papan tulis hitam (blackboard) merupakan salah satu alat bantu presentasi yang sudah cukup
kuno. sehingga kini alat bantu tersebut relatif jarang digunakan. biasanya papan ini
berwarna hitam dan ditulis menggunakan batangan kapur, . selain papan tulis hitam, kini
muncul papan tulis putih (whiteboard), papan berwarna putih yang ditulis menggunakan
spidol boardmarker (bisa dihapus) yang banyak digunakan disekolah dan berbagai
perkantoran bisnis maupun non bisnis. Sarana ini cocok untuk keadaan seperti lokakarya,
briefing, rapat rutin, maupun diskusi kelompok.

Gambar
papan
tulis; sumber : Shopee.co.id
2. Flip Charts
Adalah sebuah papan yang dilengkapi dengan lembaran-lembaran berukuran besar. Apabila
lembaran kertas pertama sudah penuh, pembicara dapat membuka lembar berikutnya yang
masih kosong dengan menyibak kertas tersebut atau menyobeknya.

57
Gambar Flip Charts. sumber : jiji.co.ke

3. Transparansi Overhead Projector (OHP)


Merupakan sarana visual berupa huruf, lambang, gambar, grafis, maupun gabungannya yang
dibuat pada bahan tembus pandang atau transparansi untuk di proyeksikan pada layar atau
dinding.

Gambar OHP.

Sumber wikipedia.org

4. Slide
Merupakan suatu tampilan dilayar berupa uraian, gambar, grafik yang digunakan untuk
mempresentasikan sesuatu. Slide dapat
berupa foto, grafis atau keduanya.

Gambar Slide.

Sumber tipsmake.com

5. Penaboard (Papan Tulis Elektronik)


Penaboard merupakan sebuah alat teknologi berupa papan elektornik yang menyerupai papan
tulis umum yang biasanya terdapat di kantor, konferensi dan ruang pelatihan. Papan tulis
elektronik tersebut memiliki motor listrik untuk menggulung layar sehingga muncul bagian
bersih yang baru dan seterusnya. Layar papan tulis dapat dihubungkan dengan printer yang
dapat mencetak tulisan.

Gambar Papan tulis elektronik

Sumber lifestyle.kontan.co.id
6. Proyektor LCD
Proyektor LCD (liquid crystal display) adalah alat optik yang terhubung dengan komputer
baik Portable Computer (PC) maupun Desktop Computer yang dapat memproyeksikan
gambar yang lebih besar. Proyektor LCD dapat menayangkan gambar bergerak atau video

58
Gambar Proyektor LCD

Sumber maxmanroe.com

7. Video Cassete Recorder (VCR)


Video Cassete Recorder (VCR) adalah perekam kaset video yang dapat digunakan sebagai
sarana presentasi bisnis. VCR dapat merekam berbagai macam kegiatan kegiatan dan
hasilnya dapat ditayangkan.

Gambar VCR

Sumber
pngdownload.id

EVALUASI

Soal Essay
1. Tuliskan 5 (lima) macam alat presentasi bisnis !
2. Klasifikasikan macam-macam alat presentasi bisnis, mana yang konvensional dan mana yang
modern!

3. Soal:

Identifikasilah gambar diatas dan berikan penjelasan singkat!

4. Soal

Identifikasilah gambar diatas dan berikan penjelasan singkat!

5. Soal

59
Buatlah persamaan dari kedua alat diatas dari unsur fungsional dalam presentasi bisnis !

Pilihan Ganda

1. Berikut ini yang bukan merupakan alat-alat presentasi bisnis.........


A. Papan tulis hitam dan putih (blackboard &white board)
B. Flipcharts
C. OHP (Overhead Projector)
D. Radio HT
E. Papan tulis elektronik (Penaboard)

2. Berikut ini alat-alat presentasi yang bukan termasuk kategori modern .........
A. Video Cassette Recorder
B. Flipcharts
C. OHP (Overhead Projector)
D. LCD Proyektor
E. Papan tulis elektronik (Penaboard)
3. Proyektor LCD (liquid crystal display) adalah alat optik yang terhubung dengan komputer
baik Portable Computer (PC) maupun Desktop Computer yang dapat memproyeksikan
gambar yang lebih besar. Proyektor LCD dapat menayangkan gambar bergerak atau
videoGambar diatas adalah alat presentasi bisnis. Berikut gambar yang tepat untuk
pernyataan tersebut adalah.........
F.

A D

B E

4. Adalah sebuah papan yang dilengkapi dengan lembaran-lembaran berukuran besar. Apabila
lembaran kertas pertama sudah penuh, pembicara dapat membuka lembar berikutnya yang
masih kosong dengan menyibak kertas tersebut atau menyobeknya. Berikut gambar yang
tepat untuk pernyataan tersebut adalah.........

A D

60
B E

5. Dari 2 (dua) gambar berikut Berikut manakah pernyatan yang paling tepat....
A. Keduanya adalah alat elektronik
B. Kemampuan keduanya sama
C. Keduanya digunakan dengan tulisan tangan
D. Keduanya memiliki harga yang sama
E. Tidak ada pernyataan yang benar

Soal Keterampilan

1. Carilah dari berbagai sumber, buku, majalah maupun internet mengenai alat-alat presentasi
yang belum dibahas dalam pembelajaran. Identifikasi setiap alat presentasi yang ditemukan
! hasil dibuat dalam bentuk deskriptif, diketik rapi menggunakan komputer.

2. Dari soal nomer satu buatlah analisa alat presentasi mana yang paling baik untuk melakukan
presentasi bisnis. Pilih salah satu dan berikan penjelasan.

61
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Monterado


Mata Pelajaran : Komunikasi Bisnis
Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Menelaah Alat Presentasi
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Pertemuan ke : 3 (ketiga)
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit (1 Pertemuan)

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pendahuluan
Alokasi waktu : 10 Menit
KOMPETENSI 1. Guru Memulai pembelajaran dengan kegiatan sebagai berikut :
DASAR  Menyampaikan salam, menanyakan kabar dan mengajak
 3.3. Menganalisis peserta didik berdoa sebelum pembelajaran dimulai dan
Presentasi bersyukur kepada YME.
Bisnis  Serta meminta peserta didik menaati protokol kesehatan
 4.3. Melakukan berkaitan dengan covid-19.
Presentasi  Guru memberikan motivasi supaya lebih giat dalam belajar.
Bisnis  Melakukan absensi (cek kehadiran peserta didik)
 Menyampaikan materi pokok pembelajaran
TUJUAN
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari
materi menelaah alat
Kegiatan Inti
presentasi, peserta
Alokasi waktu : 70 Menit
didik diharapkan
Stimulus  Guru memberikan apersepsi dengan
dapat Menelaah Alat
menjelaskan alasan pentingya Menelaah Alat
Presentasi dalam
Presentasi
bisnis secara mandiri,
 Guru mengajak Peserta didik melihat dan
kreatif dengan cermat
mengamati gambar yang diambil oleh guru di
dan benar
internet tentang alat bantu presentasi melalui
powerpoint (PPT)
METODE Identifikasi  Guru bertanya jawab dengan peserta didik
PEMBELAJARAN
Masalah tentang materi tayangan gambar
Pembelajaran Luring
 Guru bertanya ke peserta didik tentang
dengan model
pemahaman awal peserta didik mengenai materi
Pembelajaran
menelaah alat presentasi
Discovery Learning

62
MEDIA Pengumpulan  Guru menyampaikan penjelasan materi
PEMBELAJARAN data pembelajaran tentang Menelaah Alat Presentasi
dengan bantuan media pembelajaran (power
 Slide PPT point/ppt).
(Powerpoint)  Sedangkan Peserta didik menyimak penjelasan
materi menelaah dari guru
alat presentasi Pengolahan  Guru membagi peserta didik kedalam kelompok
data diskusi (masing-masing kelompok 3 orang)
PENILAIAN  Peserta didik diminta berdiskusi tentang kasus
 Penilaian Sikap yang disampaikan guru.
Observasi Sikap:
disiplin, mandiri, Pembuktian  Masing-masing kelompok menyampaikan
kreatif dan rasa pendapat dan ditanggapi oleh kelompok lain.
percaya diri.  Guru ikut memberikan tanggapan atas
 Penilaian penyampaian peserta didik.
Pengetahuan Generalisai  Guru bersama peserta didik membuat
Teknik penilaian tes kesimpulan mengenai pembelajaran tentang
model pilihan menelaah alat presentasi
ganda
 Penilaian
Keterampilan Penutup
Penugasan individu Alokasi Waktu : 10 Menit
membuat refleksi  Guru menyampaikan penguatan pembelajaran dan berterima
tentang menelaah kasih atas keaktifan peserta didik.
alat presentasi  Guru menginformasikan kembali tentang protokol kesehatan
 Guru memberikan informasi LKPD untuk dikerjakan secara
individu dan dikumpulkan pada pertemuan berikut
SUMBER BELAJAR  Guru memberikan informasi tentang pokok materi
: pertemuan berikut.
 Ayuningsih, Ulfa
Rahmah .2018. Mengetahu, Monterado, September 2020
Komunikasi Bisnis, Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah
Bidang Keahlian
BISMEN C2.
Surakarta:Mediata
ma.
MUNTUH, S Pd. ALOYSIUS BUDI P, SE
 Widaningsih, NIP. 19790920 201402 1 001
NIP. 19711108 200502 1001
Samsul Rizal.
2019.Komunikasi
Bisnis,Jakarta
:Erlangga

Lampiran :

63
Lembar Observasi Penilaian Sikap

Aspek Penilaian
Nama
No Disiplin Mandiri Kreatif Percaya Total Predikat
Siswa
diri Skor Nilai
1 Doni 3 2 3 4 12 3 Baik

Keterangan:
Skor 4: Sangat Baik
Skor 3: Baik
Skor 2: Cukup
Skor 1: Kurang

RUBRIK PENILAIAN SIKAP

Aspek Yang
Sub Indikator Aspek Kriteria Penilaian
dinilai

Disiplin i. Hadir dikelas pada waktu yang 4 = Jika 4 point dilakukan


ditentukan 3 = Jika 3 point dilakukan
j. Mengerjakan tugas tepat waktu 2 = Jika 2 point dilakukan
k. Hadir selama waktu pembelajaran. 1 = Jika 1 point dilakukan
l. Menyampaikan permohoan ijin jika
tidak bisa mengikuti pembelajaran
Mandiri i. Mampu mengerjakan tugas individu 4 = Jika 4 point dilakukan
yang diberikan 3 = Jika 3 point dilakukan
j. Mempunyai fasilitas belajar sendiri 2 = Jika 2 point dilakukan
k. Tidak banyak bertanya saat 1 = Jika 1 point dilakukan
mengerjakan tugas
l. Hasil pekerjaan murni hasil sendiri
Kreatif a. Mendapatkan sumber pembelajaran 4 = Jika 4 point dilakukan
lain 3 = Jika 3 point dilakukan
b. Melakukan cara pembelajaran yang 2 = Jika 2 point dilakukan
berbeda 1 = Jika 1 point dilakukan
c. Melakukan literasi
d. Melebihi ekspetasi guru
Percaya diri a. Berani menyampaikan pendapat 4 = Jika 4 point dilakukan
b. Bersikap jujur dalam mengerjakan 3 = Jika 3 point dilakukan
tugas 2 = Jika 2 point dilakukan
c. Tidak ragu bertanya jika ada kesulitan 1 = Jika 1 point dilakukan
dalam memahami materi
d. yakin dengan hasil pekerjaaan

64
Lembar Penilaian Ketrampilan

Aspek
Nama Kecepatan Kesesuaian Total
No Nilai Predikat
Siswa Penyelesaian dengan materi Skor
Tugas Tugas
1 Doni 60 25 85 42,5 Kurang

Keterangan:
Skor 85-100 : Sangat Baik
Skor 65- 85 : Baik
Skor 50- 65 : Cukup
Skor > 50 : Kurang

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN

Aspek Yang Kriteria


Sub Indikator Aspek
dinilai Penilaian

 Tepat waktu
Waktu 25-50 Point
 Tidak tepat waktu

 Sesuai dengan materi pembelaran 50 Point


 Mendekati sesuai materi pembelajaran 25-50 Point
Kesesuaian
 Tidak sesuai materi pemblajaran < 25 Point

Lampiran 2

Pokok Bahasan Kegiatan Belajar 3 : Menelaah Alat Presentasi


Tujuan Pembelajaran : Peserta didik diharapkan mampu menyimpulkan dan memilih alat
presentasi yang harus dikuasai dalam bisnis dengan baik
Uraian Materi :
Alat Bantu Presentasi Bisnis
Pemilihan alat bantu audio visual presentasi yang akan digunakan sangat bergantung pada
sejauh mana seorang pembicara mampu menganalisis materi, audiens, maupun suasana lokasi

65
seorang pembicara akan melakukan presentasi bisnis. Alat bantu presentasi cukup banyak
variasinya, mulai dari alat bantu presentasi yang konvensional sampai dengan yang modern
atau kontemporer.
Masing-masing alat bantu memilki keungulan dan kelemahanya tersendiri.
1. Papan tulis hitam dan putih
Keungulan:
 Fleksibiltas dalam penulisanya
 Kemudahan dalam melakukan koreksi
 Dapat merangkum pendapat peserta maupun pembicara pada saat yang sama
Kelemahan:
 Tulisan tangan sering kali sulit dibaca
 Pembicara menutupi peserta sat menulis
 Pembaca tidak dapat menulis dan berbicara pada sat yang sama
 Tersedianya papan tulis yang sangat terbatas sehinga apabila sudah penuh harus dihapus
dulu
 Spidol sangat mengangu dan sering mengering sehinga tak dapat dimanfatkan secara
optimal
 Tidak efektif untuk peserta yang berjumlah lebih dari 15 orang
2. Flip chart
Keungulan:
 Fleksibiltas dalam penulisanya
 Pembicara dapat mempersiapkan penulisanya sebelum presentasi Pembicara dapat
merujuk catatan sebelumnya
 Biaya relatif murah
 Bisa diletakan dimana saja
Kelemahan:
 Susah dibaca
 Pembicara sering menutupi peserta sat menulis
 Pembicara tidak dapat menulis dan berbicara pada sat yang sama
 Mutu kertas yang jelek dan kemungkinan spidol yang digunakan macet
 Biasanya kertas flip charts hanya digunakan untuk sekali presentasi saja
 Muncul suara berisik ketika menganti lembar kertas
 Tidak cocok untuk peserta lebih dari 20 orang
3. Transparansi overhead projector
Keungulan:
 Cepat dan murah jika mengunakan fotokopi
 Dapat dibuat dengan artwork dengan kualitas tingi tetapi biaya relatif mahal
 Layar jelas meskipun dalam ruang yang terang
 Visual dapat dioperasikan secara cepat dan mudah diubah meskipun beberapa sat
sebelum presentasi dilakukan
 Informasi dapat ditampilkan secara progesif meskipun secara manual
 Overhead projector umumnya banyak tersedia di berbagai tempat pertemuan atau
pelatihan
Kelemahan:
 Kualitas transparansinya jelek jika teksnya ditulis dengan tangan
 Umunya hasil fotokopi adalah hitam dan putih

66
 Pergantian secara manual seringkali mengangu pembicara dan mengalihkan
pembicaran
 Menimbulkan distorsi gambar manakala OHP tidak fo
kali berisik Transparansi sangat peka dengan bekas sidik jari dan mudah rusak
4. Slide
Keungulan:
 Slide foto warna mudah pembuatanya
 Slide grafis berkualitas tingi dapat dihasilkan oleh PC
 Dapat dimungkinkan slide dengan 3D dan efek khusus lainya
 Daya tahan cukup tingi
 Terlindung dari sidik jari dan kerusakan jika disimpan dalam tempat penyimpanan
yang terbuat dari kaca
 Slide yang dihasilkan dari komputer dapat disimpan dalam disket
 Hasil cetakanya lebih kecil dan lebih portable
Kelemahan:
 Proses produksi slide film 35 mm memrlukan waktu cukup lama
 Harganya relatif mahal
5. Papan tulis elektronik
Keungulan:
 Fleksibiltas dalam penulisanya
 Kemudahan dalam melakukan koreksi
 Mampu menampilkan tulisan pembicara dan peserta pada layar tersebut
 Hasil cetakan dapat disimpan maupun diedarkan kepada peserta
Kelemahan:
 Tulisan tangan
 Peserta sering kali terhalang oleh pembicara sat menulis
 Pembicara tidak dapat menulis dan berbicara pada sat bersaman
 sehinga arus dan ritme tergangu
 Hasil cetakan seringkali berkualitas rendah dan sukar dibaca jika tulisan tanganya
memang jelek
 Seringkali pembicara menghadapi kesulitan dalam operasionalnya
6. Proyektor LCD
Keungulan:
 Tampilan data dilakukan secara real time
 Presentasi bisa dilakukan secara inetraktif dengan audiens
 Dengan software presentasi, tampilan presentasi menjadi semakin
 menarik karena yang ditampilkan dapat berupa data teks, suara, video
Kelemahan:
 LCD versi lama cenderung menghasilkan kualitas gambar kurang bagus
 Harga LCD proyektor masih cenderung mahal
 Peralatan yang diperlukan seperti komputer, LCD proyektor, dan layar
 Kadangkala terjadi ketidaksesuaian
7. Video casete recorder
Keungulan:
 Sangat praktis
 Monitor TV dan VCR banyak tersedia di perkantoran

67
 Video dapat menambah penguasan materi dan sekaligus hiburan
 Tersedia pokok materi subjek secara luas termasuk pelatihan perusahan dan program
motivasional
Kelemahan:
 Kualitas tampilan lebih rendah
 Perlu kecermatan dalam memilh peralatan dan jenis video yang akan
 digunakan
 Untuk peserta yang relatif banyak, sarana video kurang efektif
 Diperlukan tenaga ahli khusus untuk operator video

Lampiran 3

Evaluasi :

Soal Essay
1. Menurut anda alat presentasi apa yang paling tepat ketika melakukan presentasi
mendadak pada ruangan kantor dengan audiens kurang dari 5 orang. Berikan alasan
2. Dalam memilih alat audio visual sebelum melakukan presentasi bisnis ada pertimbangan
yang harus di analisis. Apa saja hal-hal yang harus diterapkan untuk dianalisis......
3. Buatlah 3 point perbandingan antara LCD proyektor dan OHP dilihat dari keunggulan dan
kelemahan.
4. Jika seorang manajer pemasaran ingin mengenalkan produk baru pada client di sebuah
ruangan yang memiliki 2 alat presentasi yaitu flipchart dan LCD proyektor. Alat manakah
yang seharusnya dipilih manajer tersebut ! berikan alasan
5. Berikan alasan kenapa seorang harus menggunakan alat bantu presentasi pada saat
melakukan presentasi bisnis.

Soal Pilihan Ganda

1. Menganalisis materi, audiens, maupun suasana lokasi seorang pembicara akan melakukan
presentasi bisnis. Pernyataan tersebut merupakan pertimbangan dalam......
A. Penentuan alat presentasi D. Pembelian alat presentasi
B. Pemilihan alat presentasi E. Tidak ada pilihan
C. Analisis alat presentasi

2. Pemilihan alat audiovisual dalam presentasi menggunakan analisa. Berikut yang bukan
termasuk pertimbangan dalam pemilihan alat audiovisual....
A. Menganalisis materi D. Menganalis alat presentasi
B. Menganalisis Audiens E. A dan C
C. Menganalisis lokasi

3. Flipcharts dan papan tulis hitam/putih adalah sama-sama alat presentasi yang menggunakan
tulisan tangan. Dilihat dari efektifitas operasionalnya flipcharts lebih baik digunakan jika ada
materi yang harus diulang dengan alasan.....
A. Papan tulis bisa dihapus jika penuh
B. Cara kerja flipchart dengan cara membalik lembar yang penuh

68
C. Tulisan yang ada di flipchart tulisan tangan
D. Papan tulis tersedian dimanapun
e. Biaya pembuatan flipchart lebih murah

4. Manakah alat presentasi penggunaannya menggunakna tulisan tangan presenter tetapi materi
yang ditulis dapat dicetak pada perangkat pendukug .
A. LCD Proyektor
B. OHP (Overhead Proyektor)
C. Penaboard
D. Flipcharts
E. VCR

5. Alat presentasi ini dapat menampilkan gambar, video , grafik pada presentasi bisnis, tetapi
harus menggunakan perangkat pendukung berupa komputer. Melihat pernyatan tersebut alat
manakah yang paling tepat....
A. LCD Proyektor D. Flipcharts
B. OHP (Overhead Proyektor) E. VCR
C. Penaboard

Soal Keterampilan

Buat kelompok diskusi terdiri dari 3 orang kemudian diskusikan permasalahan dibawah ini.

Pak JONI adalah seorang pemasar dari PT. Real Estate Griya Eksotis diminta oleh manajer
Pemasaran untuk mempresentasikan sebuah produk baru yakni sebuah komplek perumahan
modern kepada 20 orang supervisor sebuah bank swasta terkemuka. Tentukankan lah alat
bantu presentasi apa yang cocok dalam presentasi tersebut, kemudian sampaikan ke forum
alasan memilih alat presentasi tersebut. .

69
DOKUMENTASI

No Foto Keterangan
1
Observasi dilakukan oleh 2
orang guru rekan sejawat :
1. Ibu Elisabeth Erpina, SE
2. Bpk. Marselus, SE, MM

3
Peserta Seminar Publikasi PTK
(Peserta seminar guru SMKN 1
Monterado)

70
Kepala Sekolah ,

MUNTUH, S Pd.
NIP. 19711108 200502 1 001

71

Anda mungkin juga menyukai