Anda di halaman 1dari 11

TUGAS BESAR 1 – KELAS ETIK UMB

“Menggali Potensi Diri Serta Menentukan Tujuan Hidup”

Diajukan sebagai salat satu syarat minggu ke - 6


mata kuliah Etik UMB
Dosen : Bapak Anton Kurniawan, SP. MM.

Dibuat oleh :
ANGGUN ANGGRAENI PUTRI
(NIM. 41119120013)

Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Mercubuana
Tahun Ajaran 2019-2020
Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Makalah yang berjudul Menggali
Potensi Diri Serta Menentukan Tujuan Hidup.

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Anton Kurniawan, SP. MM. yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-
teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini
tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar
penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga laporan makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Jakarta, 03 Oktober 2020

Penulis

ii
Daftar Isi

Judul .............................................................................................................................. i
Kata Pengantar.............................................................................................................. ii
Daftar Isi ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
C. Tujuan Pembahasan ......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
A. KARIER ........................................................................................................... 3
B. MIMPI DAN CITA-CITA............................................................................... 4
C. PENJELASAN MINAT .................................................................................. 4
D. PENETAPAN TUJUAN DAN SASARAN ................................................... 4
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................................. 7
Daftar Pustaka............................................................................................................... 8

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah yang dihadapi oleh pencari kerja pada umumnya adalah ketidak sesuaian
antara kualifikasi kompetensi tenaga kerja dengan persyaratan kerja (jabatan) yang
disebabkan antara lain karena pencari kerja yang memasuki dunia kerja belum memiliki
informasi tentang dunia kerja maupun informasi pasar kerja secara memadai ada “GAP”
atau kesenjangan.
Selain itu pencaker juga tidak mendapatkan pembekalan untuk memahami kondisi
potensi dirinya baik kemampuan, minat, bakat dan kepribadiannya sehingga mereka
kurang dapat mengarahkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki untuk dapat
mengisi kesempatan kerja sesuai dengan pekerjaan/jabatan yang diminatinya
Berkaitan dengan karir, Bandura (1997) mengatakan bahwa dalam membuat
perencanaan dan pemilihan karir, individu harus memiliki keyakinan untuk mengatasi
ketidakpastian mengenai kemampuan.
Keyakinan ini biasanya muncul dalam bentuk kepercayaan diri. Hurlock (1973)
mengungkapkan bahwa faktor keluarga, jenis kelamin, sekolah, derajat realitas, stereotipe,
kemewahan, kepribadian dan informasi vokasional akan mempengaruhi pemilihan karir
seseorang.
Pada faktor yang disebut terakhir, banyak pencaker yang tidak mempunyai
informasi cukup mengenai karir dan bahkan tidak tahu bagaimana mencarinya (Santrock,
2003). Materi bimbingan karir di sekolah diharapkan dapat membantu mengarahkan siswa
untuk menentukan pendidikan lanjutan dan karirnya, Oleh karena itu, perlu diadakan
semacam intervensi untuk mereka melalui keterpaduan program.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara untuk menetapkan dan mencapai tujuan ?
2. Bagaimana cara merancang rencana tindak lanjut untuk menghadapi pemilihan
karir?
3. Bagaimana menghadapi permasalahan-permasalahan dalam menetapkan/memilih
pekerjaan atau karir ?

1
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui cara untuk menetapkan dan mencapai tujuan
2. Untuk mengetahui cara merancang rencana tindak lanjut untuk menghadapi
pemilihan karir
3. Untuk mendapatkan cara menghadapi permasalahan-permasalahan dalam
menetapkan/memilih pekerjaan atau karir

2
BAB II PEMBAHASAN

A. KARIER
Rangkaian perkembangan pengalaman kerja seseorang selama hidupnya
(Arthur,Hall,Lawrence,dalmSeligman 1994). Terbentuknya dipengaruhi oleh faktor-
faktor psikologis, sosiologis, pendidikan, fisik, ekonomi dan kesempatan
(Hoyt&Seligman,1994) Memiliki banyak fungsi bagi individu maupun masyarakat
sekitar, memenuhi 3 kebutuhan utama yaitu Kebutuhan akan hubungan manusia,
Kebutuhan akan aktivitas, Kebutuhan mata pencaharian.
Pengembangan Karir untuk Tahap Pertumbuhan (0 - 14 tahun) meliputi ;
mengamati dunia sekitarnya, rasa ingin tahu, mengembangkan minat dan membentuk
kompetensi, memahami kelebihan dan kekurangan. Tahap eksplorasi (15 – 24 tahun) yaitu
sifat pengembangan sudah internal, mulai melihat bidang pekerjaan yang ingin ditekuni
berdasarkan pendidikan yang dipilih, menyelesaikan sekolah dan mulai bekerja,
komitmen masih rendah sehingga mudah pindah2.
Pada Tahap Penetapan (25 - 44 tahun) mulai membangun posisi dalam pekerjaan
dan berusaha menampilkan prestasi yang baik, mulai menapaki jenjang karir dan
memantapkan bidang pekerjaan yang dipilihnya. Tahap Pemeliharaan (45 – 65 tahun)
mulai memutuskan untuk tetap bertahan pada pekerjaan yang telah dijalani pada tahap-
tahap sebelumnya, mulai meningkatkan karirnya dan biasanya mereka mencapai puncak
karirnya.
Tahap Penurunan (di atas 65 tahun) mengalami penurunan enerji dan minat pada
pekerjaan,mengurangi pekerjaannya dan menyerahkan pada yang lebih muda,
menghadapi masa pension. Dengan catatan pengelompokan ini bukan hal yang mutlak,
namun yang jelas keberhasilan pada satu tahap tergantung pada keberhasilannya di tahap
sebelumnya. Misalnya individu yang gagal pada tahap eksplorasi akan memilih pekerjaan
yang kurang sesuai dengan dirinya
Langkah-langkah perencanaan karir yaitu pertama memahami diri akan faktor
personal yang dimiliki seperti: kemampuan,bakat, minat, nilai, kepribadian, Pengetahuan
tentang pekerjaan (vokasional). dipengaruhi oleh faktor : keluarga, teman sebaya, sekolah,
gender, kemewahan dan gengsi, dsb. Dan terakhir menghubungkan pemahaman diri
dengan pengetahuan mengenai pekerjaan untuk membuat keputusan karir

3
B. MIMPI DAN CITA-CITA

Cita-cita adalah sesuatu yang sudah direncanakan dan masih dapat berubah-
ubah dan Sudah ada langkah-langkah aktivitas. Mimpi adalah sesuatu yang spontan masih
berubah- ubah, Masih angan-angan. Cita-cita diawali dari mimpi dan Sudah ada
langkah/tahapan yang akan dicapai dan Mimpi mengarahkan prilaku kita untuk mencapai
cita-cita.
Kesuksesan dapat berubah-ubah, tergantung kondisi yang akan di capai dalam
kurun waktu yang ditentukan dan individu yang menentukan kesuksesan masing-masing
dalam dirinya. Contohnya, kesuksesan yang akan diraih pada saat duduk di bangku
sekolah dasar yaitu menang lomba pramuka antar daerah atau lainnya.
Faktor yang berperan dalam perubahan dalam kesuksesan ada 2 faktor yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor Internal yaitu Tujuan hidup, kebutuhan, motivasi
internal (dorongan untuk melakukan sesuatu dari dalam diri), pengalaman, pengetahuan,
Kesadaran. Faktor Eksternal yaitu lingkungan; keluarga, sekolah, masyarakat dan lain-lan.

C. PENJELASAN MINAT

Minat menurut J.L. Holland ada 6 jenis atau orientasi kepribadian yang
mengarahkan karir manusia disebut dengan istilah RIASEC yaitu Realistic, Investigative,
Artistic, Social, Enterpreneur, Conventional. Minat dapat muncul dengan beberapa faktor
yaitu tes kepribadian dan minat, Asal energi, Cara memperoleh informasi, Membuat
keputusan, dan sikap terhadap dunia. Hal ini juga didukung dengan pengetahuan masing-
masing individu.

D. PENETAPAN TUJUAN DAN SASARAN


Hal yang harus dipersiapkan dalam penentuan tujuan dan sasaran yaitu fondasi
kuat, perencanaan yang bertahap dan terarah, kualitas waktu yang digunakan dalam
kehidupan, biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi sesuatu yang kita inginkan, tenaga
yang diperlukan. Strategi yang digunakan yaitu mempersiapkan perencanaan sedini
mungkin, menggunakan dan mencari pengetahuan seluas-luasnya, mencari link
pertemanan yang luas.

4
Pengaturan waktu sangat penting dikarenakan agar tidak mengulang pekerjaan,
mengendalikan pengeluaran, sesuai target, punya patokan dalam penyelesaian tanpa
mengurangi kualitas. Komitmen sebagai modal utama untuk mencapai prestasi.
Komitmen merupakan motivator, tekad/ kesepakatan, norma, menjadi tujuan bersama.
Kendala dalam mempertahankan suatu komitmen yaitu adanya perbedaan, latar belakang,
tujuan dari masing-masing pihak. Cara menyelesaikannya adalah memberikan
pemahaman akan tujuan, latar belakang dari masing-masing pihak
Sifat swa kendali menurut beberapa tokoh yaitu Sukardi merumuskan sifat swa-
kendali sebagai sifat mengendalikan diri sedemikian rupa sehingga kegiatan-kegiatan
yang dilakukannya mengarah ke pencapaian tujuan. McClellan menggambarkan salah
satu perilaku yang menunjukkan keinginan berprestasi adalah berusaha mencapai tujuan
pribadi yang telah ditetapkan.
Timmons menggambarkan karakteristik tingkah laku berprestasi dan berwira
usaha antara lain adalah keyakinan bahwa dirinya dapat mengendalikan tingkah laku dan
berkonsentrasi untuk mencapai tujuan. Salah satu sifat yang penting disini adalah tidak
percaya adanya keberuntungan atau nasib atau kekuatan-kekuatan diluar dirinya yang
secara langsung mempengaruhi keputusan-keputusannya.
Sifat Instrumental menurut Brockous juga mengungkapkan bahwa pengusaha
atau karyawan memiliki ketajaman terhadap peluang berusaha yang ada dilingkungannya.
Dengan demikian, sifat instrumental dapat digambarkan sebagai sifat
pengusaha/karyawan dalam berbagai situasi untuk selalu memanfaatkan segala sesuatu
yang ada di lingkungan, untuk membantu tujuan pribadi dalam berusaha atau bekerja.
Dia peka dan tanggap terhadap lingkungan, khususnya melihat, mengenali dan
mengidentifikasi peluang usaha yang muncul di lingkungan. Dia selalu mencari segala
sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kinerjanya.
Sifat dan perilaku prestatif menurut Mc.Clelland meneliti kaitan antara motif
prestasi mahasiswa dengan tingkah laku pemilihan karir. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa mahasiswa dengan motif prestasi tinggi, 66% diantaranya memilih pekerjaan
sebagai wiraswastawan, setelah selesai kuliah. 34% memilih pekerjaan di bidang lain
Sementara mahasiswa dengan motif prestasi rendah, hanya 10% diantaranya yang
memilih menjadi wiraswasta, sedangkan 90% lainnya memilih pekerjaan non-wiraswasta
(Iskandar,1976).
Rumus keberhasilan kinerja yaitu P = M x K x S x U. Dengan keterangan P
adalah Performance/Kinerja, M yaitu Motivasi, K yaitu Kemampuan, Pengetahuan, S

5
merupakan Kesempatan dan terakhir U adalah Usaha. Penetapan Tujuan menggunakan
konsep SMART yaitu Spesifik, Measurable, Attainable/Achievable, Relevant, dan Time
constraints. Penjelasan dari konsep tersebut, Spesifik dengan tujuan jelas, Measurable ada
target yang bisa diukur (mis: meningkat 10%), Attainable yaitu dapat dicapai sesuai
kondisi (realistis), Relevant yaitu sesuai atau tidak, dan Time-bound yaitu ada batasan
waktu (mis: tahun 2010, 3 tahun lagi).

6
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk mengetahui cara untuk menetapkan dan mencapai tujuan dapat menggunakan
beberapa cara dan yang paling utama yaitu komitmen dan target yang realistis dan jelas.
Menentukan dan menetapkan tujuan dan sasaran harus dengan beberapa sifat intelektual
maupun sifat dan perilaku prestatif. Hal ini dapat membantu untuk mengetahui cara
merancang rencana tindak lanjut untuk menghadapi pemilihan karir.
Pada dunia karir dari yang menjadi wiraswasta maupun yang memilih menjadi
karyawan di suatu perusahaan swasta maupun negeri pasti akan menghadapi beberapa
permasalahan. Kita harus menghadapi dengan menggunakan konsep SMART untuk
mendapatkan cara menghadapi permasalahan-permasalahan dalam menetapkan/memilih
pekerjaan atau karir yang baik dan benar.

B. Saran

Demikian makalah ini saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, silahkan disampaikan kepada kami.
Apabila ada kesalahan kata maupun kalimat mohon dapat dimaafkan dan dimaklumi,
karena kami adalah hamba Allah yang tidak luput dari kesalahan.

7
Daftar Pustaka

1. https://bocahkampus.com/cara-membuat-makalah#jenis. Jakarta, 2020. Pukul 22.00


2. https://www.academia.edu/10432371/Menggali_potensi_diri. Jakarta, 2020. Pukul 22.00
3. Modul 1 sampai dengan 4 Mata Kuliah Etik UMB. 2020

Anda mungkin juga menyukai