Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
REPRODUKSI TULISAN
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Disusun oleh :
Mafatihurrohmah (11180161000015)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Penulis
1
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ........................................................................................ 16
B. Saran .................................................................................................. 16
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini diantaranya:
1. Apa yang dimaksud ringkasan? Bagaimana membuat ringkasan dengan
tepat?
2. Apa yang dimaksud ikhtisar? Bagaimana menulis ikhtisar dengan baik?
3. Apa yang dimaksud abstrak? Bagaimana membuat abstrak dengan benar?
4. Apa yang dimaksud sinopsis? Bagaimana membuat sinopsis yang benar?
5. Apa yang dimaksud sintesis? Bagaimana membuat sintesis dengan baik?
6. Apa yang dimaksud dengan resensi? Bagaimana membuat resensi dengan
benar?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini diantaranya :
1. Memahami jenis-jenis reproduksi tulisan.
2. Mengidentifikasi perbedaan ringkasan, ikhtisar, abstrak, sinopsis, sintesis
dan resensi.
3. Mengetahui cara menyusun berbagai jenis reproduksi tulisan.
4. Memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
D. Manfaat
D.1. Bagi pembaca
1. Dapat mengetahui dan memahami jenis reproduksi tulisan
2. Dapat membedakan jenis-jenis reproduksi tulisan
3. Dapat mengetahui cara menyusun berbagai jenis reproduksi tulisan
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Ringkasan
B. Pengertian Ikhtisar
1
Sri Hapsari, dkk, Bahasa Indonesia (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), hlm. 184
5
ditemukan dalam penulisan surat kabar, sampul belakang buku, atau kilasan
berita. 2
Antara ringkasan dan ikhtisar memiliki kesamaan tertentu, namun
memiliki perbedaan yang signifikan. Di bawah ini tabel mengenai perbedaan
antara ikhtisar dan ringkasan yang sering dikacaukan3 :
C. Pengertian Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan dari isi suatu karya tulis ilmiah. Abstrak
ditulis setelah menyelesaikan tulisan ilmiah, seperti laporan penelitian, laporan
magang, dan makalah. Abstrak ditulis pada bagian paling atas setelah judul dan
sebelum bab latar belakang. Abstrak biasanya berkisar 150-400 kata. Tujuan dari
abstrak adalah membentu pembaca dalam memahami garis besar isi tulisan atau
4
karya ilmiah sebelum pembaca membaca keseluruhan teks.
Abstrak terdiri dari 2 jenis, yaitu abstrak informatif dan abstrak deskriptif.
Abstrak informatif, yaitu abstrak yang menjelaskan hasil penelitian secara detail.
2
Ibid., hlm. 188-189
3
Sukirman Nurdjan, dkk., Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Makassar: Penerbit
Aksara Timur, 2016), hlm. 87-88.
4
Ibid., 199
6
Sedangkan abstrak deskriptif, yaitu abstrak yang tidak menjelaskan hasil
penelitiannya secara detail. Penulis hanya memaparkan garis besar dari hasil
penelitiannya. 5
D. Pengertian Sinopsis
E. Pengertian Sintesis
F. Pengertian Resensi
5
Syihaabul Hudaa, Estetika berbahasa (Kab Sukabumi: CV Jejak, 2018), hlm. 211
6
Loc.cit
7
Sri Hapsari, dkk,op.cit., hlm.197
8
Ibid., hlm. 190
7
Resensi juga dijuga sebut komentar atau ulasan terhadap sebuah hasil
karya. Misalnya buku, film, karya seni maupun produk lainnya. Komentar atau
ulasan memuat keunggulan dan kekurangan dari hasil karya tersebut. Kekurangan
yang dipaparkan dapat dijadikan masukan untuk penulis karya tersebut agar lebih
baik dari sebelumnya. Komentar atau ulasan dari penulis resensi harus bersifat
faktual dan objektif. 9
Resensi berasal dari bahasa latin yaitu revidere atau resencere yang
artinya menimbang atau menilai. Resensi secara sederhana merupakan curahan
pembaca mengenai hasil bacaannya dalam bentuk tulisan. Dengan demikian,
resensi dapat diartikan sebuah kegiatan untuk menilai suatu bacaan. Menilai yang
dimaksud adalah mengupas, menunjukan kelebihan, memberikan kritik, dan
mempertimbangkan bacaan tersebut secara faktual dan objektif agar bisa
dipertanggung jawabkan.10
9
E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia (Jakarta: Akademika
Presindo, 2008), hlm. 235-236
10
Firman aziz, et. Al, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi (Jakarta: CV. Maulana
Media Grafika, 2016), hlm. 89
8
BAB III
ISI
11
Ibid., hlm. 233
12
Sri Hapsari, dkk, op.cit., hlm. 185
9
asli namun kalimat-kalimat yang digunakan dari penulis ringkasan, bukan
dari penulis asli itu sendiri.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam meringkas, yaitu:
a. Menggunakan kalimat yang pendek-pendek, bukan kalimat majemuk.
b. Meringkas kalimat menjadi frasa
c. Menggunakan kalimat penulis asli sepenuhnya, misalnya kaidah,
simpulan, atau rumusan yang esensial.
d. Menghilangkan keterangan atau kata sifat atau jika akan dipertahankan,
gunakan untuk kejelasan gagasan utama.
e. Jangan memasukan opini penulis ringkasan ke dalam ringkasan.
f. Mengubah dialog menjadi bentuk tidak langsung, dan menghilangkan
contoh serta penjelasan. 13
B. Cara Menyusun Ikhtisar
Cara menyusun Ikhtisar sebagai berikut:
1. Membaca naskah asli berulang-ulang, setidaknya minimal 2 kali.
2. Membuat kerangka bacaan dengan menuliskan pikiran utama yang
terdapat dalam naskah.
3. Menulis ikhtisar.14
C. Cara Menyusun Abstrak
Abstrak memuat inti sari dari setiap subjudul dalam setiap laporan. Dalam
laporan penelitian, abstrak memuat (1) latar belakang dan tujuan penelitian; (2)
metodologi yang digunakan; (3) hasil penelitian; (4) kata kunci. Kata kunci
biasanya terdiri dari 3-5 kata yang dianggap penting yang mewakili essensi dari
artikel ilmiah. kata kunci membantu pembaca dalam menelusuri bacaan lebih
cepat, khusus nya jika diterbitkan secara online. Sedangkan dalam laporan bukan
hasil penelitian, abstrak meliputi: (1) pendahuluan dan tujuan; (2) intisari dari
setiap subjudul; (3) penutup.
Abstrak dalam artikel ilmiah biasanya terdiri dari satu atau dua paragraf
saja. Dalam penulisan abstrak, penulis tidak di perbolehkan mencantumkan
13
Loc.cit
14
Aleka & H. Achmad, Bahasa Indonesia (Jakarta: Kencana, 2010), hlm., 124
10
sumber referensi dan menuliskan hal yang tidak penting dalam sebuah laporan,
karena abstrak hanya berisi intisari dari setiap subjudul. Dalam artikel ilmiah
yang berbahasa Indonesia, abstrak ditulis dalam bahasa inggris. Sebaliknya, dalam
artikel ilmiah yang berbahasa Inggris, abstrak di tulis dalam bahasa Indonesia.
Terdapat juga abstrak yang menggunakan kedua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan
bahasa Indonesia.
Bagian terakhir dari abtrak memuat kata kunci (key word) yaitu kata,
istilah atau frasa yang dianggap penting. Kata kunci terdiri dari tiga hingga lima
kata atau frasa. Penulisan kata kunci bertujuan untuk memudahkan penelusuran
15
penbaca. Khususnya jika diterbitkan secara online.
D. Cara Menyusun Sinopsis
Cara menyusun synopsis adalah sebagai berikut:
1. Membaca naskah asli untuk mengetahui kesan umum penulis.
2. Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi bagian yang
dianggap penting.
3. Menulis ringkasan berdasarkan gagasan utama yang telah dibuat.
Dalam menulis sinopsis, gunakan kalimat efektif, padat dan
menarik untuk menjelaskan jalannya cerita menjadi sebuah
karangan singkat yang menggambarkan karangan asli.
4. Dalam menulis dialog dan monolog tokoh, cukup menulis isi atau
garis besarnya saja.
5. Penulisan sinopsisi tidak boleh menyimpang dari jalan cerita karya
aslinya. 16
E. Cara Menyusun Sintesis
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika membuat sintesa diantaranya:
1. Penulis harus objektif saat membaca pendapat ahli yang akan
dikutip.
2. Penulis harus menerapkan sikap kritis ketika membaca sumber
yang ada.
15
Sri Hapsari, dkk, op.cit., hlm 199-200
16
Aleka & H. Achmad, op.cit., hlm.123
11
3. Penulis harus memiliki sudut pandang pribadi.
4. Penulis harus bisa menghubungkan antara satu pendapat dengan
pendapat yang lain.
5. Penulis harus menemukan sumber bacaan yang mempertegas hasil
penelitiannya.
17
Gorys Keraf, Komposisi, (Flores: Nusa Indah, 1979), hlm. 98
12
3. Ringkasan buku.
4. Organisasi buku, dan
5. Penilian tentang kualitas isi dari penulis resensi dan
membandingkan buku yang diresensi dengan buku lain dari penulis
yang sama atau sejenis dari penulis yang berbeda.
Bahasa yang digunakan dalam resensi hendaknya bahasa yang
konseptual dan bersifat objektif. Penulisan resensi harus disesuaikan
dengan kaidah penulisan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Pemilihan kata dalam resensi harus tepat, tidak bertele-tele dan
memiliki penalaran yang logis supaya mudah dipahami oleh pembaca
resensi.
c. Bagian akhir
Bagian akhir dari resensi memuat kritik dan saran untuk penulisan atau
ajakan kepada pembaca untuk membaca lebih lanjut buku yang
diresensi. 18
2. Kriteria Penulisan Resensi
1. Judul resensi
Judul resensi harus dibuat semenarik mungkin dan dibuat berbeda
dengan judul aslinya. Hal ini agar pembaca tertarik dengan isi dari
resensi tersebut. Sebelum menentukan judul, sebaiknya
dirumuskan tema mengenai apa yang akan dibahas. Tema yang
diambil tidak boleh lebih dari satu sudut pandang. Hal ini untuk
menghindari melebarnya topik yang akan dibahas.
2. Identitas buku
Identitas buku harus disajikan secara objektif, dituangkan
selengkap-lengkapnya. Sebaiknya data buku tersebut dituangkan
dalam bentuk paragraf, bukan butir per butir.
18
Ibid., hlm 191
13
3. Pendahuluan resensi
Pendahuluan dalam resensi harus dibuat semenarik mungkin, agar
pembaca tertarik untuk membaca keseluruhan isi resensi tersebut.
Untuk membuat pembaca tertarik, pengulas bisa memaparkan latar
belakang sang pengarang, baik itu prestasi yang telah diraihnya
ataupun beberapa buku yang telah pengarang tersebut terbitkan.
Selain itu, keunikan buku juga bisa dipaparkan pada bagian
pendahuluan ini, agar pembaca terkesan ketika membacanya.
4. Isi Pernyataan
Isi resensi ini dapat diisi dengan penilaian buku tersebut mengenai
kekurangan atau kelebihannya. Isi resensi juga dapat dilengkapi
dengan tinjauan bahasa yang digunakan dalam buku tersebut,
apakah mudah dipahami ataukah berbelit-belit.
5. Penutup
Dalam bagian penutup, biasanya diakhiri dengan kalimat persuasif
agar pembaca mau membaca buku tersebut atau jangan membaca
buku tersebut, apakah baik dibaca atau tidak. Pada bagian penutup,
juga dipaparkan kalangan apa yang sebaiknya membaca buku
tersebut dan arti pentingnya bagi masyarakat. Peresensi yang baik
akan menyanjung dan memberi kritik secara proporsional
mengenai apa yang dibacanya. Sanjungan dan kritikan tidak
bersifat bias dan distortif.19
3. Sistematika Resensi
Sistematika resensi adalah sebagai berikut:
a. Tema atau judul karya yang diresensi
b. Nama pengarang, judul karya, penerbit, tempat dan tahun terbit,
jumlah bab, dan jumlah halaman
c. Pemaparan sistematika, bahasa, dan ringkasan karya yang diresensi.
Suyatno, et. al., Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (Membangun Karakter
19
14
d. Penjelasan mengenai kualitas karya yang diresensi, kekuatan dan
kelemahannya, serta perbedaannya dengan karya sejenis yang sudah
ada.
e. Pendapat dan simpulan penulis resensi secara pribadi
f. Identitas penulis resensi.
4. Langkah-langkah Menulis Resensi
Langkah-langkah dalam menyusun resensi adalah sebagai berikut:
a. Mengamati suatu karya.
b. Membaca isi suatu karya.
c. Membuat ringkasan.
d. Memaparkan isi dan mutu suatu karya.20
20
E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, op.cit., hlm 238
15
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
E. Arifin, Zaenal dan Amran Tasai. (2008). Cermat berbahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: CV Akademika Pressindo.
Firman Aziz, Ferina Meliasanti, Rika Widawati, dan Imam Muhtarom. (2016).
Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta: CV. Maulana Media
Grafika.
17