Anda di halaman 1dari 11

UJIAN TENGAH SEMESTER

NAMA : RACHEL RIA FELISIANA SIDEBANG


NIM : 1203311110
KELAS :K
M. KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
DOSEN PENGAMPU : HUSNA TAMBUNAN, S.Pd, M.Pd

1. Jelaskan pengertian dan ciri ciri perkembangan serta apa yang di maksud dengan
sistematis progresif dan berkesinambungan
2. Jelaskan teori perkembangan teori psikonalitis menurut menurut freud dan erikson
3. Jelaskan tahapan perkembangan kognitif menurut teori piaget serta jelaskan ciri- cirinya
4. Jelaskan teori kognitif menurut pigotsky
5. Apa perbedaan teori psikonalitis dan teori kognitif
6. Jelaskan tahapan-tahapan perkembangan fisik dari setiap individu manusia
7. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik dari setiap individu

JAWAB
1. Perkembangan adalah bertambah kemampuan atau skill dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses
pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses pematangan sel-sel tubuh,
jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang dengan menurut
caranya, sehingga dapat memenuhi fungsinya.
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan
yang sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga
akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan – perubahan yang dialami
individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.

Ciri-ciri perkembangan, yaitu :


a. Terjadinya perubahan dalam aspek, yaitu :

 Fisik; seperti: berat dan tinggi badan.


 Psikis; seperti: berbicara dan berfikir.

b. Terjadinya perubahan dalam proporsi, yaitu :

 Fisik; seperti: proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya.
 Psikis; seperti: perubahan imajinasi dari fantasi ke realistis.

c. Lenyapnya tanda-tanda yang lama, yaitu :

 Fisik; seperti: rambut-rambut halus dan gigi susu, kelenjar thymus dan kelenjar
pineal.
 Psikis; seperti: lenyapnya masa mengoceh, perilaku impulsif.

d. Diperolehnya tanda-tanda baru, yaitu ;

 Fisik; seperti: pergantian gigi dan karakteristik sex pada usia remaja, seperti
kumis dan jakun pada laki-laki dan tumbuh payudara dan menstruasi pada wanita,
tumbuh uban pada masa tua.
 Psikis; seperti: berkembangnya rasa ingin tahu, terutama yang berkaitan dengan
sex, ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral dan keyakinan beragama.

Yang dimaksud dengan sistematis, progresif dan berkesinambungan, yaitu :


 Sistematis adalah perubahan dalam perkembangan bersifat saling kebergantungan
atau saling mempengaruhi antara satu bagian dengan bagian lainnya, baik fisik
maupun psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.
Contoh :
1. kemampuan berbicara seseorang akan sejalan dengan kematangan dalam
perkembangan intelektual atau kognitifnya.
2. Kemampuan berjalan seseorang akan seiring dengan kesiapan otot-otot kaki.
3. Begitu juga ketertarikan seorang remaja terhadap jenis kelamin lain akan
seiring dengan kematangan organ-organ seksualnya.
 Progresif berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan meluas, baik
secara kuantitatif (fisik) mapun kualitatif (psikis).
Contoh:
1. Perubahan proporsi dan ukuran fisik (dari pendek menjadi tinggi dan dari
kecil menjadi besar).
2. Perubahan pengetahuan dan keterampilan dari sederhana sampai kepada yang
kompleks (mulai dari mengenal huruf sampai dengan kemampuan membaca
buku).
 Berkesinambungan artinya bahwa perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu
berlangsung secara beraturan atau berurutan.
Contoh :
Untuk dapat berdiri, seorang anak terlebih dahulu harus menguasai tahapan
perkembangan sebelumnya yaitu kemampuan duduk dan merangkak.

2. Teori perkembangan psikoanalitis menurut Freud, yaitu :


Kepribadian terdiri dari tiga elemen. Ketiga unsur kepribadian itu dikenal sebagai Id, ego,
dan superego yang bekerjasama untuk menciptakan perilaku manusia yang komples.
 Id berasal dari kata latin “Is” yang artinya es. Kepribadian ini disebut Freud
sebagai kepribadian bawaan lahir. Didalamnya terdapat dorongan yang didasari
pemenuhan biologis guna kepuasan bagi dirinya sendiri.
 Ego terjadi akibat pengaruh yang ia dapatkan dari apa yang terjadi
didunia/lingkungannya. Ciri khas dari aspek ini, ego mengatur id dan juga
superego untuk pemenuhan kebutuhan sesuai dengan kepentingan kepribadian
yang terlibat. Artinya, berbeda dengan id yang hanya mementingkan diri sendiri,
ego merupakan aspek yang mementingkan keperluan lebih luas (tidak hanya
dirinya).
 Superego berisi tentang batasan untuk membedakan mana yang baik dan yang
buruk. Dengan kata lain, superego memiliki peran penting untuk menjadi
penengah antara id an ego. Ia menjadi penyekat dari sinyal yang dikirimkan aspek
id serta memotivasi ego untuk melakukan hal yang menjunjung moralitas.
Teori perkembangan psikoanalitis menurut Erikson, yaitu :
Perkembangan manusia merupakan tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai
mati dibentuk oleh pengaruh-pengaruh social yang berinteraksi dengan individu yang
menjadi matang secara fisik dan psikologis.
Menurut Erikson, tahap perkembangan dibagi menjadi 8 tahap perkembangan. 4 tahap
pertama terjadi pada bayi dan kanak-kanak, tahap ke 5 pada masa adolesen, dan 3 tahap
terakhir pada masa dewasa atau tua.
 Kepercayaan dasar VS Kecurigaan dasar, yaitu kepercayaan dasar ditunjukkan
lewat kapasitasnya untuk tidur dengan tenang, menyantap makanan dengan
nyaman dan membuang kotoran dengan santai.
 Otonomi VS Perasaan malu dan keragu-raguan, yaitu rasa mampu mengendalikan
diri akan menimbulkan dalam diri anak rasa memiliki kemauan baik dan bangga
yang bersifat menetap.
 Inisiatif VS Kesalahan, yaitu untuk memperluas penguasaan dan tanggung jawab.
 Kerajinan VS Inferioritas, yaitu belajar mengontrol imjinasinya yang sangat kaya,
dan mulai menempuh pendidikan formal. 
 Identitas VS Kekacauan Identitas, yaitu mulai merasakan suatu perasaan tentang
identitasnya sendiri, perasaan bahwa ia adalah manusia unik, namun siap untuk
memasuki suatu peranan yang berarti di tengah masyarakat, entah peranan ini
bersifat menyesuaikan diri atau bersifat memperbaharui.
 Keintiman VS Isolasi, yaitu dimana rang dewasa awal siap dan ingin menyatukan
identitasnya dengan orang lain.
 Generativitas VS Stagnasi, yaitu perhatian terhadap apa yang dihasilkan,
keturunan, produk, ide serta pembentukan dan penetapan garis-garis pedoman
untuk generasi mendatang.
 Integritas VS Keputusasaan, yaitu keadaan yang dicapai seseorang setelah
memelihara benda, produk, ide, orang dan setelah berhasil menyesuaikan diri
dengan keberhasilan dan kegagalan dalam hidup.

3. Tahapan perkembangan kognitif menurut teori Piaget, yaitu :


 Tahap Sensorimotorik (usia 0-2 tahun)
Bayi menyusun pemahaman dunia dengan mengordinasikan pengalaman indera
(sensory) mereka (seperti melihat dan mendengar) dengan gerakan (otot) mereka
(menggapai, menyentuh)-oleh karena itu disebut sebagai sensorimotor.
Menjelang akhir priode sensorimotor, anak bisa membedakan antara dan dirinya
dunia di sekitarnya dan menyadari bahwa objek tetap ada dari waktu ke waktu.

Ciri-ciri tahap ini, yaitu :

o Suka memperhatikan sesuatu dengan waktu lama.


o Memperhatikan suatu objek sebagai hal yang tetap dan ingin merubah
letaknya.
o Melihat dirinya sendiri sebagai makhluk yang berbeda dari objek di
sekelilingnya.
o Mencari rangsangan melalui suara dan sinar lampu.
o Mengartikan sesuatu dengan cara memanipulasinya.

 Tahap pra-operasional (usia 2 – 7 tahun )


1. Pre-operasional (usia 2- 4 tahun)
Pada tahap ini, penggunaan bahasa mulai berkembang dan kemunculan sikap
bermain adalah contoh lain dari peningkatan pemikiran simbolis. Anak kecil
mulai mencoret-coret gambar orang, rumah, mobil, awan, dan benda lainnya.

Ciri-ciri tahap ini, yaitu:

o Mampu mengelompokkan objek secara tunggal dan mencolok.


o Mampu mengumpulkan benda-benda berdasarkan kriteria.
o Mampu menyusun beberapa benda secara berderet.
o Self counter yang sangat menonjol.

2. Intuitif (usia 4-7 tahun)


karaktersitik pemikiran yang disebut centration yaitu pemokusan (pemusatan)
perhatian pada satu karakteristik dengan mengabaikan karaktersitik lainnya.
centration tampak jelas dalam kurangnya conservation dari anak, yaitu ide bahwa
beberapa karaktersitik dari objek itu tetap sama meski objek itu berubah
penampilannya.

Ciri-ciri tahap ini, yaitu :

o Sudah mulai mengenali hubungan secara logis atas hal-hal yang lebih rumit.
o Meski kurang menyadari, tapi si Kecil sudah dapat mengkategorikan objek.
o Dapat mewujudkan ide yang ada di pikirannya.

 Tahap operasional konkret (usia 7 – 11 tahun)


Pemikiran operasional konkret mencakup penggunaan operasi. Penalaran logika
matematika menggantikan penalaran intuitif, tetapi hanya dalam situasi konkret.
Pada tahap ini, anak secara mental bisa melakukan sesuatu yang sebelumnya
hanya bisa mereka lakukan secara fisik, dan mereka dapat membalikkan operasi
konkret ini.

Ciri-ciri tahap ini, yaitu :

o Sudah mampu mengelompokkan objek atau situasi tertentu dan mengurutkan


sesuatu.
o Kemampuannya dalam mengingat dan berpikir logis juga semakin meningkat.
o Memahami konsep sebab-akibat secara rasional dan sistematis.
o Mulai dapat belajar membaca dan matematika.
o Sikap egosentrisnya semakin berkurang secara perlahan.

 Tahap operasional formal (usia 7-15 tahun)


Individu sudah mulai memikirkan pengalaman di luar pengalaman konkret, dan
memikirkannya secara lebih abstrak, idealis, dan logis.

Ciri-ciri tahap ini, yaitu :

o Sudah menguasai penalaran dan berpikir secara abstrak.


o Mampu menarik kesimpulan dari informasi yang ia dapat.
o Memahami konsep yang bersifat abstrak, seperti nilai dan cinta.
o Sudah dapat melihat realitas yang terkadang bisa abu-abu, tidak melulu hitam
dan putih. Kemampuan ini sangat penting karena akan membantu ia melewati
masa peralihan dari fase remaja menuju fase dewasa.

4. Teori kognitif menurut pigotsky, yaitu :


 Perkembangan kognitif dapat dipahami hanya dalam konteks budaya dan sejarah
pengalaman anak.
 Perkembangan kognitif bergantung pada sistem tanda setiap individu yang selalu
berkembang. Sistem tanda adalah simbol-simbol yang secara budaya diciptakan
untuk membantu seseorang berpikir, berkomunikasi, dan memecahkan masalah,
misalnya budaya bahasa, sistem tulisan, dan sistem perhitungan.

Konsep pokok dalam perkembangan kognitif, yaitu:

 Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterpretasikan


secara developmental (dengan cara memeriksa asal-usul dan transformasinya dari
bentuk awal ke bentuk selanjutnya).
 Kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa dan bentuk diskursus yang
berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentransformasi aktivitas
mental.
 Kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang
sosiokultural.

5. Perbedaan teori psikonalitis dan teori kognitif


Teori psikoanalitik berdasarkan kehidupan manusia yang dikuasai oleh alam bawah
sadar. Contoh mudahnya adalah bila seorang bayi menangis karena lapar ataupun haus
maka ia akan mengkomunikasikan hal tersebut kepada ibunya dengan cara menangis.
Sedangkan teori kogitif berdasarkan kenyataan yang ada atau yang dialami manusia itu
sendiri. Contohnya adalah seorang guru diharuskan memiliki kompetensi bidang kognitif,
artinya seorang guru harus memiliki kemampuan intelektual, seperti penguasaan materi
pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar, pengetahuan cara menilai siswa dan
sebagainya.

6. Tahapan-tahapan perkembangan fisik dari setiap individu manusia


 Perkembangan fisik pada masa anak-anak
o Usia 1 -2 bulan : Perkembangan Motorik Kasar
o Usia 3-9 bulan : Duduk dengan/tanpa bantuan orang lain.
o Usia 5-11 bulan : Berdiri dengan bantuan orang lain.
o Usia 5-13 bulan : Merangkak dengan menggunakan tangan dan lutut.
o Usia 6-14 bulan : Berjalan dengan bantuan orang lain.
o Usia 6-17 bulan : Berdiri sendiri.
o Usia 8-18 bulan : Berjalan sendiri
 Perkembangan fisik pada masa remaja sampai dewasa
o Pada laki-laki
 Pertumbuhan testis (10 – 13,5 tahun).
 Pertumbuhan rambut pubis/kemaluan (10 – 15 tahun).
 Pembesaran badan (10,5 – 16 tahun).
 Pembesaran penis (11 – 14,5 tahun).
 Perubahan suara karena pertumbuhan pita suara (Sama dengan
pembesaran penis)
 Tumbuhnya rambut di wajah dan ketiak (dua tahun setelah rambut
pubis)
 Kelenjar menghasilkan minyak dan keringat (Sama dengan
tumbuhnya bulu ketiak)
o Pada perempuan
 Pertumbuhan payudara (3 - 8 tahun).
 Pertumbuhan rambut pubis/kemaluan (8 -14 tahun)
 Pertumbuhan badan (9,5 - 14,5 tahun)
 Menarche/menstruasi (10 – 16 tahun, kadang 7 thn)
 Pertumbuhan bulu ketiak (2 tahun setelah rambut pubis)
 Kelenjar menghasilkan minyak dan keringat (sama dengan
tumbuhnya bulu ketiak)

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik dari setiap individu

1. Faktor keluarga.

Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena


faktor keturunan, seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang daripada anak lainnya, jika
ayah dan ibu atau kakeknya tinggi dan panjang. Faktor lingkungan akan membantu
menentukai tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa anak. Pada
setiap tahapan usia, lingkungan lebih banyak pengaruhnya terhadap berat tubuh daripada
tinggi tubuh.

2. Faktor keturunan/ genetika/hereditas.

Totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau
segala potensi (baik fisik maupun psikis).

3. Faktor lingkungan

Keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang
mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu.

 Lingkungan keluarga
 Lingkungan sekolah

4. Faktor gizi.

Anak- anak memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tumbuhnya dan
sedikit lebih cepat mencapai taraf remaja dibandingkan dengan mereka yang kurang
memperoleh gizi. Lingkungan dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa
sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan di masa remaja.

5. Faktor jenis kelamin

Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih tinggi dan lebih berat daripada
anak perempuan. Kecuali pada usia antara 12 dan 15 tahun. Anak perempuan biasanya
akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki. Terjadinya perbedaan
berat dan tinggi tubuh ini karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang
berbedadari anak perempuan.

6. Faktor status sosial ekonomi

Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah,
cenderung lebih kecil daripada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial-
ekonominya tinggi. Keluarga yang kaya akan dapat memenuhi kebutuhan primer anak-
anaknya. Sebaliknya, keluarga miskin tidak akan dapat memenuhi sembilan kebutuhan
primernya secara memadai.

7. Faktor kesehatan

Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih
berat daripada anak yang sering sakitan. Kurangnya perawatan kesehatan akan
menyebabkan anak mudah terserang penyakit. Cara makan yang salah dalam arti makan
tanpa memperhatikan keseimbangan gizi dan vitamin dapat menyebabkan tubuh menjadi
sakit.

8. Faktor bentuk tubuh

Bangun/bentuk tubuh, apakah mesamorf, ektomorf, atau endomorf, akan


mempengaruhi besar kecilnya tubuh anak.

9. Faktor gangguan emosional.

Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan


terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan membawa akibat
berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari. Bila terjadi hal
demikian, pertumbuhan awal remajanya akan terhambat dan tidak tercapai berat tubuh
yang seharusnya.

Anda mungkin juga menyukai