Anda di halaman 1dari 9

Prosiding Penelitian & e ISSN : 2581-1126

Pengabdian Kepada p ISSN : 2442-448X Vol. 4 No: 3 Hal 390 - 447 Desember 2017
Masyarakat

BUNUH DIRI DAN DEPRESI DALAM PERSPEKTIF PEKERJAAN


SOSIAL

Meilanny Budiarti Santoso, Dessy Hasanah Siti Asiah, Chenia Ilma Kirana

Meilannybudiarty13@gmail.com, dessyhasanahsitiasiah@yahoo.com, cheniabcd@gmail.com

ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang bagaimana bunuh diri bisa disebabkan oleh depresi. Meningkatnya jumlah bunuh diri
terutama bagi usia lanjut menyababkan tingkat kematian di suatu negara juga semakin tinggi. Salah satu penyebab
bunuh diri yang paling dominan adalah karena depresi. Biasanya, mereka yang bunuh diri akan melalui tiga tahap
depresi, yaitu minor depression, moderate depression, major depression, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk
mengakhiri hidupnya. Depresi bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti trauma masa kecil, kekerasan, kehilangan
orang yang disayang, atau dalam artikel yang dibahas adalah mengenai seseorang yang depresi akibat tidak mendapat
pekerjaan dalam jangka waktu yang lama.
Pekerja sosial yang bekerja dengan pasien depresi adalah para pekerja sosial medis, yakni pekerja sosial yang bekerja
dalam bidang kesehatan. Pekerja sosial medis dalam hal ini bisa berperan sebagai motivator, enabler, dan juga
fasilitator. Pekerja sosial juga bisa membantu klien berdamai dengan masa lalu dan membuatnya memutuskan pilihan
untuk masa depannya.
Kata kunci: Bunuh diri, depresi, pekerja sosial medis.

ABSTRACT
This article contains about how suicide can caused by depression. The increasing number of suicide especially for
elderly cause the increasing number of death in a country. One of the causes the most of suicide is depression.
Regularly, they who suicide have through a three step from depression; minor depression, moderate depression, major
depression, and the last is when they decide to end their life with suicide. Depression can caused by many things like
trauma, having a violence experience, lose someone they love, or in the case which discussed in this article is about
someone who hasnt got any job for long time.
A social work that fit into depression is a medical social work who are focused in medical field. A medical social work
can be an enabler, fasilitator, motivator, and also can help client to embrace their past and make them decide what they
want to their future.
Key words: suicied, depresion, medical social work.

PENDAHULUAN WHO mencatat, pada 2010 mencapai


Salah satu permasalahan di Indonesia 1,8 per 100.000 jiwa atau sekitar 5.000 orang
adalah tingginya tingkat kematian pada usia per tahun. Kemudian pada 2012, estimasinya
lanjut. Selain faktor ekonomi dan faktor meningkat jadi 4,3 per 100.000 jiwa atau
kesehatan, faktor lain dari terjadinya kematian sekitar 10.000 per tahun. Di Indonesia, bunuh
usia lanjut adalah perihal bunuh diri. Pada diri masih menjadi penyebab utama tingginya
2010, Badan Kesehatan Dunia (WHO) tingkat kematian di usia lanjut. Salah satu
melaporkan angka bunuh diri di Indonesia penyebab dari bunuh diri adalah depresi yang
mencapai 1,6 hingga 1,8 per 100.000 jiwa. dikarenakan oleh tidak adanya semangat
Dikutip dari Tempo bahwa angka bunuh diri untuk hidup, merasa lemah, kecil, dan tak
di Indonesia tergolong tinggi, sebanding berdaya. Depresi adalah suatu pengalaman
dengan Jepang. Pada peringkat angka bunuh yang menyakitkan yaitu suatu perasaan tidak
diri seluruh dunia, Indonesia dan Jepang ada harapan lagi. Individu yang mengalami
menempati posisi yang sama di urutan depresi pada umumnya menunjukkan gejala
kesembilan. Di Indonesia, angka bunuh diri psikis, gejala fisik dan sosial yang khas,
diperkirakan setiap tahun mencapai 50 ribu seperti murung, sedih berkepanjangan,
orang dari 220 juta total penduduk Indonesia. sensitif, mudah marah dan tersinggung, hilang

390
Prosiding Penelitian & e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada p ISSN : 2442-448X Vol. 4 No: 3 Hal 390 - 447 Desember 2017
Masyarakat

significant depressive disorder) masih kabur


semangat, hilangnya rasa percaya diri, (Rosenhan & Seligman, 1989).
hilangnya konsentrasi, dan menurunnya daya Radloff (1977) telah mengembangkan
tahan (Lubis, 2009). sebuah skala CES-D untuk mendeteksi
Depresi adalah salah satu gangguan simtom-simtom depresi pada populasi umum.
mental yang bisa saja menghampiri banyak Komponen utama simtomatologi depresif
orang, termasuk diri kita sendiri. Rice PL yang digunakan dalam skala CES-D
(1992) menyebutkan bahwa depresi adalah diidentifikasi dari literatur klinis dan studi
gangguan mood, kondisi emosional faktor analisis. Melalui skala CES-D individu
berkepanjangan yang mewarnai seluruh dikatakan mengalami simtom-simtom depresi
proses mental (berpikir, berperasaan dan melalui keempat faktor, yaitu: depressed
berperilaku) seseorang. Pada umumnya mood effect/negative affect yang merupakan
yang secara dominan muncul adalah perasaan perasaan-perasaan, emosi, atau suasana hati
tidak berdaya dan kehilangan harapan. Dari yang dirasakan negatif seperti perasaan sedih,
perasaan-perasaan negatif tersebutlah bisa tertekan, kesepian, dan menangis. Somatic
timbul pikiran-pikiran yang bisa symptoms merupakan gejala psikologis yang
membahayakan; bunuh diri salah satu dirasakan berkaitan dengan keadaan tubuh
dampaknya. seperti merasa terganggu, berkurang atau
bertambahnya nafsu makan, membutuhkan
Tinjauan Mengenai Depresi usaha lebih besar dalam melakukan sesuatu,
Depresi merupakan satu masa kesulitan tidur, dan sulit memulai sesuatu.
terganggunya fungsi manusia yang berkaitan Positive affect merupakan perasaan, emosi,
dengan alam perasaan yang sedih dan gejala suasana hati yang dirasakan positif bagi
penyertanya, termasuk perubahan pada pola individu dan memiliki harapan yang merupakan
tidur dan nafsu makan, psikomotor, kebalikan dari perasaan negatif, dan
konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus Interpersonal relation merupakan perasan
asa dan tidak berdaya, serta bunuh diri (Kaplan, negatif yang dirasakan individu berkaitan
2010). dengan perilaku orang lain seperti tidak
Dalam Chaplin (2002) depresi bersahabat dan merasa tidak disukai.
didefinisikan pada dua keadaan, yaitu pada Depresi, sebagai salah satu penyakit
orang normal dan pada kasus patologis. Pada mental merupakan salah satu penyakit yang
orang normal, depresi merupakan keadaan membutuhkan intervensi dari lingkup
kemurungan (kesedihan, patah semangat) pekerjaan sosial medis atau pekerja sosial
yang ditandai dengan perasaan tidak puas, yang bergerak di bidang kesehatan. Rex A.
menurunnya kegiatan, dan pesimis dalam Skidmore dan Trackery (1994 : 146)
menghadapi masa yang akan datang. Pada menyebutkan:
kasus patologis, depresi merupakan “Pekerjaan sosial dalam pemeliharaan
ketidakmampuan ekstrem untuk bereaksi kesehatan sebagai praktik kerjasama
terhadap perangsang, disertai menurunnya pekerja sosial dalam bidang kesehatan
nilai diri, delusi ketidakpastian, tidak mampu dan dalam program-program pelayanan
dan putus asa. Perbedaan depresi normal kesehatan masyarakat. Praktik pekerjaan
dengan depresi klinis terletak pada sosial dalam bidang pelayanan
tingkatannya, namun keduanya memiliki jenis kesehatan mengarah pada penyakit yang
simtom yang sama. Tetapi depresi unipolar disebabkan atau berhubungan dengan
atau mayor depresi mempunyai simtom yang tekanan-tekanan sosial yang
lebih banyak, lebih berat (severely), lebih mengakibatkan kegagalan- kegagalan
sering, dan terjadi dalam waktu yang lebih dalam pelaksanaan fungsi relasi-relasi
lama. Namun batas antara gangguan depresif sosial.“
normal (‘normal’ depressive disturbance)
dengan gangguan depresif klinis (clinically
391
Prosiding Penelitian & e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada p ISSN : 2442-448X Vol. 4 No: 3 Hal 390 - 447 Desember 2017
Masyarakat

Walter A. Friedlander memberikan secara efektif untuk menyelesaikan


definisi bahwa pekerjaan sosial medis adalah masalah.
pelayanan yang bercirikan pada bantuan
sosial dan emosional yang mempengaruhi Berdasarkan berbagai definisi dari
pasien dalam hubungannya dengan penyakit faktor-faktor yang disebutkan di atas, maka
dan penyembuhannya. dapat disimpulkan pengertian depresi adalah
Ada beberapa fungsi pekerjaan sosial suatu keadaan dimana individu mengalami
medis antara lain menurut Johnson Marry simtom-simtom perasaan sedih, tertekan,
(1988: 48) ada enam fungsi pokok: kesepian, berkurang nafsu makan,
1) Memberi bantuan dalam upaya membutuhkan usaha lebih besar dalam
menyelesaikan masalah-masalah melakukan sesuatu, kesulitan tidur, kesulitan
emosional dan sosial seorang pasien untuk memulai mengerjakan sesuatu, merasa
yang timbul sebagai akibat penyakit tidak bersahabat, dan merasa tidak disukai
yang dideritanya. orang lain.
2) Memberikan hubungan kekeluargaan
yang baik Gejala Depresi
3) Memperlancar hubungan antara rumah Dalam DSM-IV-TR (Diagnostic and
sakit, penderita dan keluarga Statistical Manual of Mental Disorder fourth
4) Membantu proses penyesuaian diri edition Text Revision) (American Psychiatric
pasien dengan masyarakat dan Association, 2000) dituliskan kriteria depresi
sebaliknya mayor yang ditetapkan apabila sedikitnya
5) Memanfaatkan pemahaman staf rumah lima dari gejala di bawah ini telah ditemukan
sakit tentang pekerjaan sosial dan dalam jangka waktu dua minggu yang sama dan
berusaha mengintegrasikan bagian merupakan satu perubahan pola fungsi dari
pekerjaan sosial secara integral dalam sebelumnya, paling tidak satu gejalanya ialah
tim rumah sakit. Serta Melibatkan diri salah satu dari mood tertekan atau hilangnya
dalam aksi masyarakat. minat atau kesenangan (tidak termasuk gejala-
Beberapa peran pekerja sosial medis gejala yang jelas yang disebabkan kondisi
dalam menangani pasien depresi adalah medis umum atau mood delusi atau halusinasi
sebagai berikut: yang tidak kongruen);
1) Motivator 1) Mood tertekan hampir sepanjang hari,
Pekerja sosial berperan dalam memberikan hampir setiap hari, sebagaimana
motivasi dan mendorong klien agar dapat ditunjukkan oleh laporan subjektif atau
memanfaatkan pelayanan yang ada untuk
pengamatan dari orang lain.
meningkatkan dan mengembangkan
kehidupannya, dan terutama berkaitan 2) Ditandai dengan berkurangnya minat
dengan memberikan motivasi dan dan kesenangan dalam semua, atau
memecahkan masalah-masalah mereka. hampir semua aktivitas hampir
2) Fasilitator sepanjang hari, hampir setiap hari
Berkaitan dengan upaya pekerja sosial (ditunjukkan oleh pertimbangan
dalam menstimulasi dan mendukung upaya- subjektif atau pengamatan dari orang
upaya masyarakat sehingga mempermudah lain).
dalam membantu klien keluar dari depresi 3) Berkurangnya berat badan secara
yang dimiliki. signifikan tanpa diet atau bertambahnya
3) Enabler berat badan (seperti perubahan lebih
Memungkinkan klien menggunakan potensi dari 5% berat badan dalam sebulan),
dan kemampuan yang dimilikinya untuk
mengatasi masalah yang dihadapinya.
atau berkurangnya atau bertambahnya
Pekerja sosial membantu informan nafsu makan hampir setiap hari (pada
menggunakan kekuatan yang dimilinya kanak-kanak, pertimbangkan juga

392
Prosiding Penelitian & e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada p ISSN : 2442-448X Vol. 4 No: 3 Hal 390 - 447 Desember 2017
Masyarakat

kegagalan untuk mendapatkan dopamin pada depresi adalah menurun.


tambahan berat badan). Hal tersebut tampak pada pengobatan
4) Insomnia atau hipersomnia hampir yang menurunkan konsentrasi dopamin
setiap hari seperti Respirin, dan penyakit dimana
5) Agitasi atau retardasi psikomotor konsentrasi dopamin menurun seperti
hampir setiap hari (dapat diamati oleh parkinson, adalah disertai gejala
orang lain, tidak hanya perasaan depresi. Obat yang meningkatkan
subjektif tentang kegelisahan atau rasa konsentrasi dopamin, seperti tyrosin,
terhambat) amphetamine, dan bupropion,
6) Lelah atau kehilangan tenaga hampir menurunkan gejala depresi.
setiap hari Disregulasi neuroendokrin.
7) Perasaan tidak berharga atau rasa Hipotalamus merupakan pusat
bersalah yang berlebihan atau tidak pengaturan aksis neuroendokrin,
sesuai (yang mencapai taraf delusional) menerima input neuron yang
hampir setiap hari (tidak hanya mengandung neurotransmiter amin
menyalahkan diri sendiri atau rasa biogenik. Pada pasien depresi
bersalah karena sakitnya). ditemukan adanya disregulasi
8) Menurunnya kemampuan berpikir atau
neuroendokrin. Disregulasi ini terjadi
konsentrasi, atau ragu-ragu hampir
akibat kelainan fungsi neuron yang
setiap hari (baik atas pertimbangan
subjektif atau pengamatan dari orang mengandung amin biogenik. Sebaliknya,
lain) stres kronik yang mengaktivasi aksis
9) Pikiran tentang kematian yang berulang Hypothalamic- Pituitary-Adrenal (HPA)
(tidak hanya takut akan kematian), atau dapat menimbulkan perubahan pada
usaha bunuh diri atau adanya suatu amin biogenik sentral. Aksis
rencana spesifik untuk bunuh diri. neuroendokrin yang paling sering
terganggu yaitu adrenal, tiroid, dan aksis
Faktor Penyebab Depresi hormon pertumbuhan. Aksis HPA
Kaplan menyatakan bahwa faktor merupakan aksis yang paling banyak
penyebab depresi dapat secara buatan dibagi diteliti (Landefeld et al, 2004).
menjadi faktor biologi, faktor genetik, dan Hipersekresi CRH merupakan gangguan
faktor psikososial. aksis HPA yang sangat fundamental pada
1) Faktor biologi pasien depresi. Hipersekresi yang
Beberapa penelitian menunjukkan terjadi diduga akibat adanya defek pada
bahwa terdapat kelainan pada amin sistem umpan balik kortisol di sistem
biogenik, seperti: 5 HIAA (5-Hidroksi limpik atau adanya kelainan pada sistem
indol asetic acid), HVA (Homovanilic monoaminogenik dan neuromodulator
acid), MPGH (5 methoxy-0-hydroksi yang mengatur CRH. Sekresi CRH
phenil glikol), di dalam darah, urin dan dipengaruhi oleh emosi. Emosi seperti
cairan serebrospinal pada pasien perasaan takut dan marah berhubungan
gangguan mood. Neurotransmiter yang dengan Paraventriculer nucleus (PVN),
terkait dengan patologi depresi adalah yang merupakan organ utama pada
serotonin dan epineprin. Penurunan sistem endokrin dan fungsinya diatur
serotonin dapat mencetuskan depresi, oleh sistem limbik. Emosi
dan pada pasien bunuh diri, beberapa mempengaruhi CRH di PVN, yang
pasien memiliki serotonin yang rendah. menyebabkan peningkatan sekresi CRH
Pada terapi despiran mendukung teori (Landefeld, 2004). Pada orang lanjut
bahwa norepineprin berperan dalam usia terjadi penurunan produksi hormon
patofisiologi depresi. Selain itu aktivitas estrogen. Estrogen berfungsi

393
Prosiding Penelitian & e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada p ISSN : 2442-448X Vol. 4 No: 3 Hal 390 - 447 Desember 2017
Masyarakat

melindungi sistem dopaminergik psikososial yang diprediksi sebagai


negrostriatal terhadap neurotoksin penyebab gangguan mental pada lanjut
seperti MPTP, 6 OHDA dan usia yang pada umumnya berhubungan
methamphetamin. Estrogen bersama dengan kehilangan. Faktor psikososial
dengan antioksidan juga merusak tersebut adalah hilangnya peranan
monoamine oxidase (Unutzer dkk, sosial, hilangnya otonomi, kematian
2002). Kehilangan saraf atau penurunan teman atau sanak saudara, penurunan
neurotransmiter. Sistem saraf pusat kesehatan, peningkatan isolasi diri,
mengalami kehilangan secara selektif keterbatasan finansial, dan penurunan
pada sel – sel saraf selama proses fungsi kognitif (Kaplan, 2010)
menua. Walaupun ada kehilangan sel Sedangkan menurut Kane, faktor
saraf yang konstan pada seluruh otak psikososial meliputi penurunan percaya
selama rentang hidup, degenerasi diri, kemampuan untuk mengadakan
neuronal korteks dan kehilangan yang hubungan intim, penurunan jaringan
lebih besar pada sel-sel di dalam lokus sosial, kesepian, perpisahan, kemiskinan
seroleus, substansia nigra, serebelum dan penyakit fisik (Kane, 1999).
dan bulbus olfaktorius (Lesler, 2001). Faktor psikososial yang mempengaruhi
Bukti menunjukkan bahwa ada depresi meliputi: peristiwa kehidupan
ketergantungan dengan umur tentang dan stressor lingkungan, kepribadian,
penurunan aktivitas dari noradrenergik, psikodinamika, kegagalan yang
serotonergik, dan dopaminergik di berulang, teori kognitif dan dukungan
dalam otak. Khususnya untuk fungsi sosial (Kaplan, 2010).
aktivitas menurun menjadi setengah Peristiwa kehidupan dan stresor
pada umur 80-an tahun dibandingkan lingkungan. Peristiwa kehidupan yang
dengan umur 60-an tahun (Kane dkk, menyebabkan stres, lebih sering
1999). mendahului episode pertama gangguan
2) Faktor Genetik mood dari episode selanjutnya. Para
Penelitian genetik dan keluarga klinisi mempercayai bahwa peristiwa
menunjukkan bahwa angka resiko di kehidupan memegang peranan utama
antara anggota keluarga tingkat pertama dalam depresi, klinisi lain menyatakan
dari individu yang menderita depresi bahwa peristiwa kehidupan hanya
berat (unipolar) diperkirakan 2 sampai 3 memiliki peranan terbatas dalam onset
kali dibandingkan dengan populasi depresi. Stressor lingkungan yang
umum. Angka keselarasan sekitar 11% paling berhubungan dengan onset suatu
pada kembar dizigot dan 40% pada episode depresi adalah kehilangan
kembar monozigot (Davies, 1999). pasangan (Kaplan, 2010). Stressor
Oleh Lesler (2001), Pengaruh genetik psikososial yang bersifat akut, seperti
terhadap depresi tidak disebutkan secara kehilangan orang yang dicintai, atau
khusus, hanya disebutkan bahwa stressor kronis misalnya kekurangan
terdapat penurunan dalam ketahanan finansial yang berlangsung lama,
dan kemampuan dalam menanggapi kesulitan hubungan interpersonal,
stres. Proses menua bersifat individual, ancaman keamanan dapat menimbulkan
sehingga dipikirkan kepekaan seseorang depresi (hardywinoto, 1999).
terhadap penyakit adalah genetik.
3) Faktor Psikososial Jenis-Jenis Depresi
Menurut Freud dalam teori Menurut klasifikasi organisasi
psikodinamikanya, penyebab depresi kesehatan dunia “World Health Organization”
adalah kehilangan objek yang dicintai (WHO) (dalam Lumongga, 2009),
(Kaplan, 2010). Ada sejumlah faktor

394
Prosiding Penelitian & e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada p ISSN : 2442-448X Vol. 4 No: 3 Hal 390 - 447 Desember 2017
Masyarakat

berdasarkan tingkat penyakitnya, depresi berlangsung selama 2 minggu


menjadi: berturut-turut.
1) Mild depression/minor depression dan
dysthymic disorder. Pada depresi METODE
ringan, mood yang rendah datang dan Artikel ini disusun dengan
pergi dan penyakit datang setelah menggunakan kajian literatur dan dokumen,
kejadian stressfull yang spesifik. yaitu literatur barupa buku-buku, makalah
Individu akan merasa cemas dan juga ataupun jenis tulisan lainnya dan juga kajian
tidak bersemangat. Perubahan gaya terhadap berbagai macam dokumen yang
hidup biasanya dibutuhkan untuk terkait dengan topik bunuh diri dan depresi
mengurangi depersi jenis ini. Minor yang diangkat dalam artikel ini.
depression ditandai dengan adanya
dua gejala pada depressive episode PEMBAHASAN
namun tidak lebih dari lima gejala Depresi merupakan salah satu
depresi muncul selama dua minggu penyakit mental yang rentan menghinggapi
berturut-turut, dan gejala itu bukan siapapun, hal ini dikarenakan penyebab
karena pengaruh obatan-obatan atau depresi bisa datang dari hal-hal kecil
penyakit. Bentuk depresi yang kurang sekalipun; kekerasan emosional, kekerasan
parah disebut distimia (Dystymic fisik, bullying, merasa minder, dan lain
sebagainya. Dampak yang paling sering
disorder). Depresi ini menimbulkan
ditemui dari depresi ini adalah perilaku
gangguan Minor Depression ringan
menyakiti diri sendiri hingga akhirnya bunuh
dalam jangka waktu yang lama diri. Seperti contoh kasus di bawah ini.
sehingga seseorang tidak dapat Mengutip dari beritasatu.com;
bekerja optimal. Gejala depresi ringan “Jakarta - Seorang pria diketemukan
ada gangguan distimia dirasakan tewas gantung diri, Selasa (15/9) di
minimal dalam jangka waktu dua tahun. rumah semi permanen yang ada di Jalan
2) Moderate Depression. Pada depresi Mawar Blok A, RT05/RW06,
sedang mood yang rendah berlangsung Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan
terus dan individu mengalami simtom Koja, Jakarta Utara. Korban diduga
fisik juga walaupun berbeda-beda tiap bunuh diri karena depresi sudah setahun
individu. Perubahan gaya hidup saja belakangan tidak memiliki pekerjaan
tidak cukup dan bantuan diperlukan sehingga nekat melakukan aksi tersebut.
untuk mengatasinya. Tak pelak aksi itu membuat warga
3) Severe depression/major depression. sekitar gempar. or an ang unuh diri
Depresi berat adalah penyakit yang diketahui ernama Walu o
tingkat depresinya parah. Individu ditemukan di kediamann a pada Pukul
akan mengalami gangguan dalam 11.55 WIB oleh anggota keluarganya
kemampuan untuk bekerja, tidur, yang baru saja pulang ke rumah
makan, dan menikmati hal yang tersebut. Pria malang itu diketemukan
menyenangkan dan penting untuk dengan kondisi leher terikat rantai esi
mendapatkan bantuan medis secepat dalam posisi ergelantungan di pilar ka
mungkin. Deperesi ini dapat muncul u agian atap rumahn a oleh warga
sekali atau dua kali dan beberapa kali sekitar.”
selama hdup. Major depression
ditandai dengan adanya lima atau Seorang pria ditemukan membunuh
lebih simtom yang ditunjukan dalam dirinya sendiri dan diduga akibat depresi
major depressive episode dan karena sudah setahun tidak memiliki
pekerjaan. Dari kasus tersebut, terlihat bahwa

395
Prosiding Penelitian & e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada p ISSN : 2442-448X Vol. 4 No: 3 Hal 390 - 447 Desember 2017
Masyarakat

pelaku sudah memiliki gejala-gejala depresi tingkat depresi yang paling berat dimana ia
seperti berkurangnya minat akan semua, sudah tidak bisa lagi merasakan hal-hal yang
tampak terlihat murung dan diam saja serta menyenangkan dan tidak bersemangat untuk
mood yang tidak stabil. Ditulis dalam lanjutan hidup. Pelaku memang terlihat murung terus
berita tersebut; menerus dan diam saja ketika diajak bicara
“Sumiyati (48), istri korban, mengaku sehingga keesokan harinya ia ditemukan
sangat terkejut dengan kejadian itu, ia menggantung dirinya sendiri. Pelaku sudah
juga baru mengetahui suaminya dalam mengalami tingkatan depresi yang paling
kondisi terikat setelah ada kerumunan berat sehingga akhirnya ia memutuskan untuk
warga yang mengerumuni rumahnya. mengakhiri hidupnya karena merasa hidupnya
Menurutnya, suaminya sudah beberapa sudah tidak bisa lagi diperjuangkan. Bunuh
hari belakangan ini menjadi pendiam diri adalah efek terakhir dari depresi berat,
dan uring-uringan di rumah, namun saat karena biasanya di titik ini pelaku sudah
ditanya alasan mengapa sikapnya menemukan bahwa ia tidak pantas lagi untuk
seperti itu justru tidak dijawab olehnya. hidup dan tidak sanggup lagi menghadapi
Ia juga mengaku sudah meminta masalah-masalah yang dihadapinya.
keponakannya untuk menjaga Waluyo, Pekerja sosial yang bisa berperan dalam
pasalnya sudah beberapa waktu terakhir kasus depresi ini adalah pekerja sosial medis,
suaminya itu jarang berbicara.” mengingat bahwa pekerja sosial medis adalah
Sesuai dengan apa yang disebutkan pekerja sosial yang bekerja di bidang
Kaplan (2010), Faktor psikososial yang kesehatan dan depresi merupakan penyakit
mempengaruhi depresi meliputi: peristiwa kesehatan mental. Pekerja sosial dalam
kehidupan dan stressor lingkungan, menanggulangi klien yang depresi bisa menjadi
kepribadian, psikodinamika, kegagalan yang seorang motivator, yaitu orang yang
berulang, teori kognitif dan dukungan sosial. mendengarkan keluh kesah klien mengenai
Pelaku merasa tidak mempunyai pekerjaan, ia masalahnya dan memberikan motivasi kepada
gagal dalam mencari pekerjaan sehingga klien agar ia tetap bisa melanjutkan hidupnya.
mungkin merasa ia gagal sebagai kepala Selain itu, pekerja sosial juga dapat
keluarga dan menyebabkan ia depresi karena berperan sebagai fasilitator yaitu sebagai
yang menurut Kane (1999) ucapkan adanya pihak yang menstimulasi dan mendukung
depresi karena juga penurunan percaya diri, upaya masyarakat dalam membantu klien
kemampuan untuk mengadakan hubungan menyelesaikan masalahnya. Dalam hal ini,
intim, penurunan jaringan sosial, kesepian, pekerja sosial bisa membantu keluarganya
perpisahan, kemiskinan dan penyakit fisik. untuk memahami mengenai depresi dan
Dari tidak memiliki pekerjaan tersebut, ia bagaimana seseorang depresi harus didukung
merasa rendah diri, tidak bisa memenuhi oleh orang-orang terdekat agar bisa keluar
hidupnya, kemudian depresi. dari depresinya. Pekerja sosial bisa
Jika dilihat dari jenisnya, pelaku sudah mengedukasi keluarga dan teman-teman
melalui tingkatan depresi seperti apa yang terdekat klien untuk mendukungnya,
telah dijelaskan dalam konsep sebelumnya. membantunya secara emosional,
Pelaku pada awalnya mengalami minor informasional, dan material, dan tetap berada di
depression dimana mood naik turun dan samping klien.
sering tidak bersemangat. Pelaku memang Pekerja sosial juga bisa berperan
awalnya sering kelihatan tidak bersemangat sebagai enabler, yaitu membantu klien
dan jarang merespon omongan orang-orang menggunakan potensinya untuk memecahkan
sekitarnya. Setelah itu, ia mengalami masalahnya. Sebagai contoh adalah kasus di
moderate depression yaitu mood yang rendah atas, pekerja sosial bisa membantu klien
berlangsung terus menerus. Kemudian di mencari atau membuat pekerjaan berdasarkan
akhir ia mengalami major depression atau kemampuannya. Pekerja sosial bisa

396
Prosiding Penelitian & e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada p ISSN : 2442-448X Vol. 4 No: 3 Hal 390 - 447 Desember 2017
Masyarakat

membantu dengan cara mengulik dan depression, hingga tahap akhir major
mengembangkan potensi dari klien sehingga depression dan bisa berujung kematian.
ia sadar akan potensinya dan bisa keluar dari Orang-orang yang terkena depresi berat akan
depresi-depresinya. merasa putus asa, tidak semangat menjalani
Pekerja sosial dalam menangani klien hidup, dan terburuk adalah mengakhiri
yang depresi bisa membantu klien hidupnya sendiri.
menghadapi trauma masa lalunya, terutama Pekerja sosial yang dapat berperan
keadaan-keadaan yang membuat klien perihal penyakit mental ini adalah pekerja
tersebut depresi. Sangat penting pula bagi sosial medis yang bergerak dalam bidang
pekerja sosial untuk menjaga fokus kesehatan. Pekerja sosial medis dalam
penanganan pengobatan yang sesuai dan menangani seseorang yang depresi dapat
menentukan kapan klien harus disemangati berperan sebagai seseorang yang
untuk bekerja di masa sekarang atau mendengarkan masalah klien dan memberikan
menghilangkan masa lalu. Perspektif ekologi motivasi, bisa membantu mengedukasi
dan tekanan biologis, psikologis, serta keluarga dan teman terdekat klien agar
dampak sosial yang membentuk perilaku mereka bisa membantu klien keluar dari
individu sangat berhubungan untuk depresi, menjadi seseorang yang membantu
memahami dan merespon dengan tepat klien memecahkan masalahnya melalui
tantangan-tantangan yang dihadapi oleh klien. potensi, serta membantu klien menghadapi
Profesi pekerjaan sosial dengan dasar kejadian-kejadian di masa lalu yang
penguatan potensi juga cocok dengan menyebabkan ia depresi. Pekerja sosial disini
kebutuhan perawatan klien dengan depresi. harus sabar menghadapi klien yang depresi
Pekerja sosial dapat membantu klien dengan karena mereka memiliki mood yang tidak
dampak jangka panjang dari sejarah mereka stabil, oleh karena itu mendengarkan serta
dan berusaha meyakinkan mereka untuk mengembangkan potensi adalah penting agar
menentukan masa depan yang lebih baik mereka dapat keluar dari depresi dan
dengan kekuatan yang mereka miliki. mengambil keputusan untuk kehidupannya
agar lebih baik lagi.
SIMPULAN
Depresi, sebagai salah satu penyakit
mental yang kerap menghinggapi banyak DAFTAR PUSTAKA
orang, adalah juga salah satu faktor seseorang
untuk menyakiti dirinya sendiri hingga Baldwin DS, Birtwistle J. 2002. An Atlas of
dampak terburuk dari penyakit mental ini Depression. New York: The
adalah penderita akan merasa tidak berdaya, Parthenon Publishing Group.
tidak pantas untuk hidup, dan memutuskan
untuk mengakhiri hidupnya atau bunuh diri. Gotlib, Ian. 1992. Psychological Aspects of
Di dunia dan di Indonesia, perihal Depression: Toward a Interpersonal
bunuh diri karena depresi biasanya Cognitive-Integration. United States
disebabkan oleh beberapa hal yang terkait
of America; Guilford Press.
kondisi sosial; tindak kekerasan, merasa
mendapatkan masalah bertubi-tubi, merasa
tidak dicintai dan dihargai, atau dalam kasus -------. 2002. Handbook of Depression Third
yang disebutkan di atas adalah tidak Edition. United States of America;
mendapatkan pekerjaan. Depresi ternyata Guilford Press.
tidak hanya disebabkan oleh faktor sosial,
namun juga faktor biologis. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA Kaplan &
Depresi memiliki beberapa jenis Sadock's. Synopsis of Psychiatry:
tingkatan, minor depression, moderate Behavioral Sciences/Clinical
Psychiatry. 10th Edition p. 528-562

397
Prosiding Penelitian & e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada p ISSN : 2442-448X Vol. 4 No: 3 Hal 390 - 447 Desember 2017
Masyarakat

Lumongga, Namira. 2009. Depresi Tinjauan http://depresi.net/


Psikologis. Jakarta; Prenada Media
Group. https://socialwelfare.wordpress.com/2010/02/
05/sedikit-mengenai-sejarah-
Rovinelli, Nina & Gitterman, Alex. 2010. pekerjaan-sosial-medis/
Mental Health and Social Problems: A
Social Work Perspective. New York; http://www.academia.edu/4140651/Pekerjaan
Routledge. _Sosial_Medis_Medical_Social_Work
_
Vostanis, Panos. 2007. Mental Health
Interventions and Services for
Vulnerable Children and Young
People. United States; Jessica
Kingsley Publisher.

398

Anda mungkin juga menyukai