ISBD
ISBD
DISUSUN OLEH :
1. LIANTI (1913451003)
2. NADIA RAHAYU (1913451011)
3. FRENADE ARTA FRASETYA (1913451019)
4. MUHAMMAD KAMIL DENTHO (1913451022)
5. DEVI HANDAYANI (1913451023)
6. ALIKA WATI (19134510)
7. DIMAS WIDJANARKO (1913451034)
8. FEMI OKTARI (1913451039)
9. NIRA SILVIA (1913451048)
10. SHELLY FRANSISKA (1913451049)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Manusia
dan Keindahan” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN .............................................................
BAB II
PEMBAHASAN .............................................................
BAB III
PENUTUP .............................................................
1. KESIMPULAN .............................................................
Teori estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts
of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya,
yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah
dalam pikirannya sendiri.
2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif adanya, yakni
karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.
3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan
antara yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru
ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
2. Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar rasi artinya cocok,
sesuai,atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur
pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.
Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah
dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat,
bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada
suatuhal.
3.Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut,
sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus.
Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat
kecil maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya ialah
sikap kasar atau sikap orang-orang yang sedang emosi, bersikap sombong,
bersikap kaku sikap orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena itu kehalusan
dapat menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa mengurangi
nilai keindahan dari seseorang.
4. Kontemplasi
1. emil.staff.gunadarma.ac.id/.../bab5-manusia_dan_keindahan.pdf
Sulaeman, Munandar. 1998. “Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar”.
BandRefika Aditama (diakses pada : 24 Maret 2019)
2. Tri Prasetya Joko. 2004. “Ilmu Budaya Dasar”. Jakarta: PT Asli
Mahasatya
(diakses pada : 24 Maret 2019)