Makalah Kelompok 3 D3 Reguler 1
Makalah Kelompok 3 D3 Reguler 1
DISUSUN OLEH
1. MARIFAH 1913451001
2. LIANTI 1913451003
3. NADIA RAHAYU 1913451011
4. YULIANA PERMATASARI 1913451013
5. FRENADE ARTA FRASETYA 1913451019
6. MUHAMMAD KAMIL DEHTO 1913451022
7. DEVI HANDAYANI 1913451023
8. FARADILA ANNISA 1913451024
9. LINGGA DORESIANDAMA 1913451025
10. INGGA ROSA H 1913451028
11. DIMAS ADITYA ABIMANYU 1913451029
12. ALIKAWATI 1913451031
13. FAZLA FITRI ANISA 1913451033
14. DIMAS WIDJANARKO 1913451034
15. FEMI OKTARI 1913451039
16. NIRA SILVIA 1913451048
17. SHELI FRANSISKA 1913451049
makalah ini tanpa suatu halangan yang berarti. Tidak lupa sholawat serta
Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul manusia dan keadilan ini
Tidak lupa ucapan terimakasih kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga
dengan hadirnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.
Hormat kami,
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ……………………………..
B. RUMUSAN MASALAH ……………………………..
BAB II PEMBAHASAN
A. PENDERITAAN
1. PENGERTIAN PENDERITAAN ……………………………..
2. SEBAB SEBAB PENDERITAAN ……………………………..
3. PENGARUH PENDERITAAN ……………………………..
B. KEADILAN
1. PENGERTIAN KEADILAN ……………………………..
2. JENIS JENIS KEADILAN ……………………………..
3. FAKTOR YANG
4. MEMPENGARUHI KEADILAN ……………………………..
1. KESIMPULAN ……………………………..
2. SARAN ……………………………..
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia seperti yang kita tahu, sangat erat kaitannya dengan arti kebudayaan.
Kebudayaan itu ibaratnya seperti ciri khas dari manusia yang menggunakan
kebudayaan tersebut. Banyak sekali kebudayaan di negara Indonesia tercinta
kita ini, salah satunya adalah seperti kebudayaan Jawa, kebudayaan Aceh,
Kebudayaan Minangkabau dan masih banyak lagi.Hakikat manusia dalam
melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar tidak
terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya
kita karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita
dahulu. Namun akhir-akhir ini, kita pasti sudah tahu kalau banyak dari
kebudayaan di negara kita ini telah terpengaruh oleh kebudayaan luar,
khususnya kebudayaan barat. Ya, itu benar. Ini merupakan efek dari arus
globalisasi yang sangat kencang sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan
dari luar yang bebas keluar masuk ke dalam negara kita ini sehingga
kebudayaan kita agak sedikit ‘terpengaruh’ oleh kebudayaan luar, khususnya
kebudayaan barat. Ini merupakan kelalaian masyarakat sekarang yang tidak
mampu menjaga keaslian budaya yang merupakan warisan dari nenek moyang
kita terdahulu. Tapi ini sudah terlambat untuk diatasi. Mengapa? Ibaratnya itu
kita seperti berjalan melawan arus yang sangat kencang, seperti itulah yang
masyarakat kita sedang alami. Mereka tidak mempersiapkan pertahanan untuk
melawan arus kencang tersebut. Bahkan mereka mulai mengikut i arah arus
tersebut. Hal ini sangat berbahaya karena jika ini dibiarkan terus maka
kebudayaan asli kita akan perlahan-lahan hilang. Tidakkah kita berpikir,
bagaimana dengan anak cucu kita kelak yang akan mewariskan kebudayaan
kita, sedangkan kebudayaannya itu sudah ‘tercemar’ oleh kebudayaan asing
atau luar.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan jenis – jenis penderitaan?
2. Apa pengertian dan jenis – jenis keadilan?
3. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi keadilan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENDERITAAN
1. PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata “derita”. Kata derita berasal dari bahasa
sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan
itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia
dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada
juga yang ringan. Namun peranan individu Juga menentukan berat tidaknya
intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh
seseorang belurn tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula
suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau
sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko”
hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya,
tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang
bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dari-Nya. Untuk itu
pada urnumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya,
hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan
yang diberikan-Nya. Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi
sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau
mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada
manusia sebagai homo religius Tuhan telah memberikannya.
2. SEBAB-SEBAB PENDERITAAN
3. PENGARUH PENDERITAAN
B. KEADILAN
1. PENGERTIAN KEADILAN
Kata adil berasal dari bahasa arab, yang dalam bahasa Indonesia kata adil
memiliki arti sama, tidak berat sebalah, berpihak kepada kebenaran dan tidak
sewenang-wenang. Dalam bahasa Al-Quran keadilan yaitu disebut al-‘adlu
dan al-qishtu. Al-‘adl berarti sama atau persamaan diantara dua pihak atau
lebih. Adapun al-qishtu adalah bagian yang wajar dan patut.Sebagaimana
frman Allah dalam QS. An-Nahl ayat 90 yang artinya “sesungguhnya Allah
menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan”. Juga dalam firman
Allah dalam QS. Al-‘Araf ayat 29 yang artinya “katakanlah: “Tuhanku
menyuruh menjalankan keadilan”. Al- Quran mengajarkan untuk bersikap
adil dalam memutuskan perkara baik kepada diri sendiri terutama kepada
orang lain. Rasa suka dan benci tidak boleh mempengaruhi dalam bersikap
adil kepada orang lain. Sikap adil harus dijunjung tinggi diatas segalannya.
Sebagaimana firman Allah dalam QS An-Nisa ayat 135 yang artinya “wahai
orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak
keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu
bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih
tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena
ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikan (kata-
kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah
pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban.
Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan
kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang
memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian
yang sama dari kekayaan bersama. Keadilan menurut jenisnya dapat dibagi
menjadi :
Keadilan legal atau keadilan moral yang terwujud apabila setiap anggota
didalam masyarakat melakukan fungsinya dengan baik menurut
kemampuannya. Dengan kata lain, keadilan terwujud apabila setiap orang
melaksanakan pekerjaannya menurut sifat dasarnya yang paling
cocok. Keadilan Distributif, yang terwujud apabila hal-hal yang sama
diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama dilakukan tidak sama
pula. Keadilan Kumulatif, yang terwujud apabila ketindakannya tidak
bercorak ekstrem sehingga merusak atau menghancurkan pertalian didalam
masyarakat, sehingga masyarakat menjadi tidak tertib.
Keseluruhan faktor, berarti bahwa semua faktor yang ada yang perlu
diadakan atau/dan yang sudah ada. Hal ini sangat diperlukan dalam
rangka membuat langkah strategis, karena dengannya langkah tersebut
akan menjadi kongkrit dan praktis serta efisien. Tidak dapat dicapai
langkah startegis yang baik, kecuali semua faktor sudah ter-inditifikasi,
karena setiap kekurangan terhadap pengetahuan faktor tersebut, maka
akan menjadi langkah tersebut akan tidak efisien bahkan boleh jadi
mejauhkan dari pada tujuan.Boleh dikatakan faktor kondisional
merupakan hal yang dominan untuk mencapai tujuan. Karena faktor
kondisional merupakan persyaratan dari langkah stategis dan taktis, untuk
tercapainya tujuan. Dengan ini maka dihadapan kita ada dua kondisi :
Faktor yang perlu ada sehingga keadilan sosial dapat dirasakan adalah:
1. KESIMPULAN
Jadi kesimpulan dari uraian di atas adalah kaitan manusia dan kebudayaan
sangatlah erat, sebab kebudayaan timbul karena hasil karya cipta dan karsa
dari manusia itu sendiri. Dengan kebudayaan dapat mengatur kehidupan
manusia untuk hidup bersosialisasi dengan manusia lain di sekitarnya. Dan
kebudayaan dapat hilang karena masuknya budaya lain. Oleh sebab itu,
banyak suku lain menolak kebudayaan dari luar di khawatirkan akan merusak
kebudayaan yang mereka anut sejak jaman dahulu.
Manusia juga tidak dapat dipisahkan dengan rasa cinta kasih, sebab cinta
kasihlah yang menjadi salah satu faktor dasar terbentuknya suatu interaksi
kehidupan dengan diiringi adanya keadilan dalam menjalankan tugas dan
kewajiban yang seimbang demi tercapainya kehidupan yang harmonis tanpa
ada penderitaan didalamnya.
2. SARAN
Setelah kita membahas Makalah yang berjudul Manusia, Cinta Kasih,
Penderitaan dan Keadilan ini, semoga kita dapat lebih memahami hal-hal yang
menyangkut aspek – aspek diatas. Mampu memilah dan memilih manakah hal
baik yang patut kita contoh dan hal buruk yang patut untuk kita hindari. Serta
senantiasa menjalankan kehidupan ini dengan sebaik – baiknya.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://anwarabdi.wordpress.com/2013/04/07/ilmu-budaya-dasar-pengertian-
ilmu-budaya-dasar/
2. http://kamelia11.wordpress.com/tag/pengertian-manusia-menurut-para-ahli/
3. Suhada, Idad.2011.Ilmu Sosial Dasar.Bandung: Insan Mandiri
4. Sulaeman, Munandar.1998.Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar.Bandung:
Eresco