Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Durian (Durio zibethinus murr) adalah salah satu buah yang sangat
popular di Indonesia. Buah dengan julukan The King of fruits ini termasuk
dalam famili Bombacaceae dan banyak ditemukan di daerah tropis. Di
Indonesia, tanaman durian terdapat di seluruh pelosok Jawa dan Sumatra.
Sedangkan di Kalimantan dan Irian Jaya umumnya hanya terdapat di hutan.
Tiap pohon durian dapat menghasilkan 80 sampai 100 buah, bahkan hingga 200
buah terutama pada pohon yang tua. Tiap rongga buah terdapat 2 sampai 6 biji
atau lebih.

Produksi durian di Indonesia cukup melimpah. Data Biro Pusat Statistik


(2004), menunjukkan bahwa produksi durian meningkat setiap tahun. Seiring
dengan meningkatnya luas daerah panen durian yaitu dari 24.031 ha pada tahun
1999 menjadi 53.770 ha pada tahun 2003, maka terjadi peningkatan produksi
durian di Indonesia dari 194.359 ton pada tahun 1999 menjadi 741.841 ton pada
tahun 2002 (Wahyono, 2009). Sedangkan di wilayah Semarang vegetasi
tanaman durian dapat dijumpai di daerah Kecamatan Tembalang, Banyumanik,
Gunung Pati, Ngaliyan dan Mijen, dengan jumlah lebih dari 100.000 pohon dan
tingkat produksi 1500-2000 ton/tahun.

Selama ini, bagian buah durian yang lebih umum dikonsumsi adalah
bagian salut buah atau dagingnya. Persentase berat bagian ini termasuk rendah
yaitu hanya 20-35%. Hal ini berarti kulit (60-75%) dan biji (5-15%) belum
termanfaatkan secara maksimal (Wahyono, 2009). Umumnya kulit dan biji

1
2

menjadi limbah yang hanya sebagian kecil dimanfaatkan sebagai pakan ternak,
malahan sebagian besar dibuang begitu saja. Biji durian mentah tidak dapat
dimakan karena mengandung asam lemak siklopropena yang beracun. Sebagian
kecil masyarakat mengkonsumsi bijinya dengan cara dibakar, dikukus atau
direbus. Padahal jika diolah lebih lanjut biji durian dapat bermanfaat lebih
sebagai bahan baku berbagai olahan makanan yang tentunya akan memberikan
nilai tambah.
Secara fisik, biji durian berwarna putih kekuning-kuningan berbentuk
bulat telur, berkeping dua, berwarna putih kekuning- kuningan atau coklat
muda. Biji durian yang masak mengandung 51,1% air, 46,2% karbohidrat, 2.5%
protein dan 0.2% lemak. Kadar karbohidratnya ini lebih tinggi dibanding
singkong (karbohidrat 34,7%) ataupun ubi jalar (karbohidrat 27,9%).
Kandungan karbohidrat yang tinggi ini memungkinkan dimanfaatkannya biji
durian sebagai bahan baku pangan baik itu tepung untuk aneka makanan seperti
dodol, bahan roti, mie, serta makanan basah atau kering (misalnya krupuk).
Selain itu, dengan tingginya kandungan karbohidrat, biji durian ini dapat
dimanfaatkan sebagai sumber glukosa melalui proses hidorlisa. Glukosa cair ini
selanjutnya dapat dipakai sebagai pemanis pada berbagai bahan pangan, obat
atau pun campuran kecap.

Indonesia Negara dengan sebutan Negara kepulauan, Negara dengan


banyak pulau, banyak suku, budaya, bahasa bahkan kuliner berbeda-beda
seperti kota Serang sendiri memiliki banyak khas kuliner seperti sate bandeng,
rabeg gonjleng, ayam bakar bekakak, nasi bakar puri, sup ikan Taman
Taktakan, pecak bandeng. Sehubungan Kota Serang dalam 5 tahun terakhir ini
mengalami banyak kemajuan yang cukup signifikan, maka tentu saja dunia
kulinernya pun telah berubah banyak sekali. Semakin banyak pilihan dalam cita
rasa kuliner saat ini dalam Kota Serang
3

Maka sebab itu BOLBID atau bolu biji durian ini dapat laku, dalam Kota
Serang memiliki peluang yang sangat tinggi untuk produksi rumahan, selain
mengolah kembali biji durian pembuatan tepungnya pun sangat mudah untuk di
terapkan dengan siapapun, peralatan yang dibutuhkan terbilang mudah untuk
dicari. BOLBID ini ikut mewarnai kuliner dalam Kota Serang yang beridentik
dengan makanan berat, justru sebaliknya BOLBID ini dengan makanan ringan,
selain harganya yang terjangkau dan pembuatannya mudah BOLBID ini juga
dapat dinikmati kapan saja dan dengan siapapun.

1.2 Tujuan
Tujuan dari PKM K Bolbid ini adalah usaha yang berbahan dasar dari biji
durian dintaranya untuk meningkatkan pendapatan. Selain itu, dengan adanya
usaha ini dapat membantu para petani durian dalam memasarkan durian.

1.3 Manfaat Kegiatan


Manfaat dari usaha bolu biji durian ini diantaranya adalah tim peneliti bisa
mendapatkan keuntungan dengan usaha ini. Di samping itu dengan adanya
usaha bolu biji durian ini dapat menyediakan lapangan pekerjaan untuk orang
lain dan juga bisa membantu para petani durian yang bermitra dengan tim
peneliti untuk memasarkan produk bolu biji durian yang telah di hasilkan.

Usaha bolu ini merupakan usaha yang sangat menjanjikan kedepannya.


Namun usaha ini masih memiliki beberapa kendala salah satu kendala yang di
hadapi dalam bisnis usaha bolu adalah adanya kompetitor yang menjalankan
bisnis sejenis. Oleh karena itu untuk memajukan usaha bolu ini perlu di berikan
satu sentuhan yang bisa membedakan usaha ini dengan usaha lain sejenisnya.
4

Produk yang di hasilkan dari usaha bolu biji durian ini adalah bolu dengan
bervarian rasa dan gurih. Mungkin kita sudah banyak melihat produk bolu yang
sudah beredar. Untuk membedakan usaha bolu biji durian ini dengan usaha bolu
yang sudah beredar, maka kami memberikan rasa yang bebeda dan toping yang
lebih bervariasi.

Adapun topping hasil olahan bolu biji durian (bolbid) antara lain sebagai
berikut:
a. Topping keju
b. Topping coklat parut

Gambar 1.1 Prodak Bolbi

Anda mungkin juga menyukai