Nim : 1907036546
KESIMPULAN GC
( Gas Chromatography )
Kromatografi gas (GC) adalah jenis umum dari kromatografi yang digunakan
dalam kimia analitik untuk memisahkan dan menganalisis senyawa yang
dapat menguap tanpa dekomposisi. GC dapat digunakan untuk pengujian kemurnian
zat tertentu, atau memisahkan komponen yang berbeda dari campuran (jumlah relatif
komponen tersebut juga dapat ditentukan). GC dapat digunakan dalam
mengidentifikasi suatu senyawa.
Kromatografi gas, berdasarkan fasa gerak dan fasa diamnya merupakan
kromatografi gas-cair. Dimana fasa geraknya berupa gas yang bersifat inert,
sedangkan fasa diamnya berupa cairan yang inert pula, dapat berupa polimer ataupun
larutan.
3. Kolom
Ada dua jenis kolom yang digunakan dalam GC. Yang pertama
adalah kolom kemas, yaitu berupa tabung yang terbuat dari gelas atau
steinstless berisi suatu padatan inert yang dikemas secara rapi. Kolom ini
memiliki ukuran panjang 1,5-10 m dan diameter 2,2-4 nm.
Yang kedua adalah kolom kapiler, yang biasanya terbuat dari silica dengan
lapisan poliamida. Kolom jenis ini biasanya memiliki ukuran panjang 20-26 m
dengan diameter yang sangant kecil.
Terdapat beberapa faktor untuk memilih kolom kromatografi gas yang
sesuai, diantaranya :
a) Fasa diam, bersifat polar, semi polar, atau non polar
b) Ketebalan film, secara langsung mempengaruhi retensi, resolusi, suhu
elusi untuk tiap komponen sampel
c) Diameter internal
d) Panjang kolom, semakin panjang kolom akan meningkatkan resolusi tapi
juga akan meningkatkan biaya dan waktu analisis
5. Detektor
Detektor berfungsi sebagai pendeteksi komponen-komponen yang telah
dipisahkan dari kolom secara terus-menerus, cepat, akurat, dan dapat
melakukan pada suhu yang lebih tinggi.
Terdapat beberapa macam detektor untuk kromatografi gas, diantaranya:
1. Flame Ionization Detector (FID), mendeteksi hampir semua komponen
organik
2. Flame Photometric Detector (FPD), mendeteksi komponen yang
mengandung phosfor dan sulfur
3. Flame Thermionic Detector (FTD), mendeteksi komponen
organik yang mengandung phosfor atau nitrogen
4. Thermal Conductivity Detector (TCD), mendeteksi hampir
seluruh komponen kecuali gas pembawa
5. Electron Capture Detector (ECD), mendeteksi komponen elektrofilik
6. Mass Spectrometer (MS)
6. Oven kolom
Kolom terletak didalam sebuah oven dalam instrumen. Suhu oven harus
diatur dan sedikit dibawah titik didih sampel. Jika suhu diset terlalu tinggi,
cairan fase diam bisa teruapkan, juga sedikit sampel akan larut pada suhu tinggi
dan bisa mengalir terlalu cepat dalam kolom sehingga menjadi terpisah.
7. Recorder
Rekorder berfungsi sebagai pengubah sinyal dari detektor yang
diperkuat melalui elektrometer menjadi bentuk kromatogram. Dari
kromatogram yang diperoleh dapat dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif.
Analisis kualitatif dengan cara membandingkan waktu retensi sampel dengan
standar. Analisis kuantitatif dengan menghitung luas area maupun tinggi dari
kromatogram. Sinyal analitik yang dihasilkan detektor disambungkan oleh
rangkaian elektronik agar bisa diolah oleh rekorder atau sistem data.
Pemanfaatan GC :
Pemisahan gas bertitik didih rendah seperti oksigen, karbon monoksida dan
karbon dioksida dimungkinkan dengan teknik ini.
Senyawa organik yang mudah menguap seperti hidrokarbon dan ester.
Analisis minyak mentah dan minyak atsiri dalam buah