Anda di halaman 1dari 17

MEMAHAMI KONSEP LEMBAGA KEUANGAN

PENGGABUNGAN PERUSAHAAN DAN


PENGKONSENTRASIAN
PERUSAHAAN

OLEH :
KELOMPOK 5
1. IDA BAGUS SEDANA YOGA (29)
2. ANGGI WIDYASYAH PUTRA (31)
3. YANUARIUS DEVRIANUS UGA (24)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia serta
rahmat-Nya sehingga Makalah tentang “Konsep Lembaga Keuangan, Penggabungan Perusahaan
dan Pengkonsentrasian Perusahaan” ini dapat diselesaikan.
Makalah ini merupakan hasil dari kerjasama kami selaku kelompok 5 untuk memberikan
sedikit pengertian dan pemahaman kepada teman-teman semua mengenai Lembaga Perbankan,
Penggabungan Perusahaan dan Pengkonsentrasian Perusahaan .
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
baik dalam materi maupun dalam cara penulisan, namun kami telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga
makalah kami dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Denpasar, 18 Februari 2021

Kelompok 5
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar .................................................................................................................. i


Daftar Isi .......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian ..........................................................................................4
BAB II PELAYANAN RS PADA MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU.............. 4
A. Pengertian .............................................................................................................4
B. Ruang Lingkup .....................................................................................................5
C. Prinsip Pengaturan RS Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru ..............................6
D. Anjuran Kemenkes RI 2020 .................................................................................6
BAB III TATA LAKSANA ............................................................................................ 8
A. Pengaturan Alur Layanan .................................................................................... 8
B. Pembagian Zona Risiko Penularan Covid-19 di RSD Mangusada .................... 13
1. Zona Covid-19 ............................................................................................... 13
2. Zona Non Covid-19 ....................................................................................... 15
3. Alur Pasien, Petugas, Pengunjung ................................................................ 17
C. Persiapan Prinsip PPI Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru .......................... 26
D. Pengembangan Sistem Inovasi Pelayanan Kesehatan dan
Penguatan Rujukan di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru ..................................... 27
BAB IV DOKUMENTASI ........................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 38

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lembaga perbankan memiliki peranan yang sangat penting dalam tatanan
kehidupan masyarakat. Peranan strategis bank dalam pembangunan ekonomi
masyarakat, meliputi peran sebagai media untuk memobilisasi dana masyarakat
dalam rangka akselerasi pembangunan, berperan sebagai dinamisator penggerak
kegiatan sector ril untuk semakin terpacu sekaligus juga berperan untuk
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam berbagai transaksi dan jasa
lalu lintas keuangan.

Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga


keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi, pegadaian, dana
pensiun, reksa dana, dan bursa efek). Secara umum, Lembaga Keuangan sangat
diperlukan dalam perekonomian modern karena fungsinya sebagai mediator
antara kelompok masyarakat yang kelebihan dana dan kelompok masyarakat yang
memerlukan dana.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksuddengan lembaga perbankan?
b. Apa yang dimaksuddengan penggabungan perusahaan?
c. Apa yang dimaksud dengan kosentrasi perusahaan?

1.3 Tujuan penelitian


a. Untuk mengetahui pengertian Lembaga perbankan beserta fungsi dan
perkelompokannya.
b. Untuk mengetahui pengertian penggabungan perusahaan dan contoh
penggabungan perusahaan.
c. Untuk mengetahui pengertian dan memahami proses pengkonsentrasian
perusahaan.

1.4 Manfaat penelitian


Untuk lebih memahami tentang konsep Lembaga keuangan beserta cara kerja
system keuangan diindonesia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Lembaga Perbankan


2.1.1 Bank
Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang
dan fungsi untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada
yang memerlukan dana tersebut. Fungsi utama dari bank adalah menyediakan
jasa menyangkut penyimpanan nilai dan perluasan kredit. Evolusi bank
berawaldariawal tulisan, dan berlanjut sampai sekarang di mana bank
sebagai institusi keuangan yang menyediakan jasa keuangan. Sekarang ini bank
adalah institusi yang memegang lisensi bank. Lisensi bank diberikan oleh otoriter
supervise keuangan dan memberikan hak untuk melakukan jasa perbankan dasar,
seperti menerima tabungan dan memberikan pinjaman. Sejak diberlakukannya
Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, jenis bank dapat dibedakan menjadi
Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.

2.1.2 Bank Umum

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara


konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran Sifat jasa yang diberikan adalah
umum. Bank Umum sering juga disebut Bank Komersial. Usaha-usaha bank
umum yang utamaantara lain:
1. menghimpun dana darimasyarakatdalambentuk giro, deposito,
sertifikat deposito, tabungan.
2. Memberikan kredit.
3. Menerbitkan surat pengakuan hutang.
4. Memindahkan uang.
5. menempatkan dana pada atau meminjamkan dana dari bank lain.
6. menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga.
7. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
2.1.2.1 Bank umum di Indonesia dilihat dari kepemilikannya terdiri atas:
1. Bank pemerintah, seperti BRI, BNI, BTN
2. Bank Pembangunan Daerah (BPD), seperti BPD DKI Jakarta.
3. Bank Swasta Nasional Devisa, seperti BCA, NISP, Bank
Danamon
4. Bank Swasta Nasional BukanDevisa.
5. Bank Campuran, contoh Sumitomo Niaga Bank.
6. Bank Asing, seperti Bank of America, Bank of Tokyo.

2.1.2.2 Bank umum ada yang disebut Bank Devisa dan Bank Non Devisa:
1. Bank Umum Devisa artinya yang ruangl ingkup gerak
operasionalnya sampai keluar negeri.
2. Bank Umum Non Devisa artinya ruang lingkup gerak
operasionalnya di dalam negeri saja.

2.1.3 Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


Menurut Undang-UndangNomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang
dimaksud Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya
dalam bentukdeposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.

2.1.3.1 Usaha-usaha Bank Perkreditan Rakyat, diantaranya:


1. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
deposito berjangka dan tabungan.
2. Memberi kredit.
3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil
sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah.
4. Menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Pembagian bank selain didasarkan Undang-Undang Perbankan dapat juga


dibagi menurut kemampuan bank menciptakan alat pembayaran, yang
meliputi:
1. Bank Primer yaitu bank yang dapat menciptakan alat pembayaran baik
berupa uang keartal maupun uang giral. Bank yang termasuk kelompok ini
adalah:
2. Bank Sentral atau Bank Indonesia sebagai pencipta uang kartal. Selain itu
tugas Bank Sentral diantaranya:
3. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
4. mengatur dan menjagakelancaran system pembayaran
5. mengatur dan mengawasi bank
6.  Bank Umumsebagaipenciptauanggiral (uang yang hanya berlaku secara
khusus dan tidak berlaku secara umum).
7.  Bank Sekunder yaitu bank yang tidak dapat menciptakan alat pembayaran
dan hanya berperan sebagai perantara dalam perkreditan yang tergolong
dalam bank ini adalah Bank Perkreditan Rakyat.

1.2 Lembaga Keuangan


1.2.1 Lembaga Keuangan Bank
Lembaga keuangan bank ini adalah lembaga keuangan yang berwujud bank.
Bank merupakan lembaga keuangan yang mengumpulkan dana masyarakat atau
menerima simpanan uang dari masyarakat yang kemudian akan disalurkan kepada
masyarakat yang membutuhkan dana dalam bentuk kredit atau peminjaman uang,
dan juga menerbitkan promes (banknote) demi meningkatkan taraf hidup
masyarakat luas.

Tujuan didirikannya bank ada 2 yaitu:

1. Menyediakan suatu alat pembayaran yang efesien bagi nasabah.


2. Meningkatkan arus dana untuk investasi dan pemanfaatan yang lebih
produktif.

Berdasarkan cara melakukan kegiatannya bank dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Bank Umum Konvensional


Maksud bank umum konvensional ini yaitu bank yang memberikan
seluruh pelayanan dari perbankan yang ada. Kegiatan yang dilakukan bank
iniantara lain;

a. Mengumpulkan dana masyarakat.


Menggumpulkan dana masyarakat dalam bentuk Simpanan Giro, Simpanan
Tabungan, maupun Simpanan deposit.
b. Menyalurkan dana kemasyarakat
Selain mengumpulkan dana dari masyarakat, bank juga menyalurkan dana ke
masyarakat lain yang memang sedang membutuhkan dana untuk
keperluannya. Dana tersebut disalurkan dalam bentuk pinjaman berupa kredit
investasi, kredit modal kerja, dan juga kredit konsumsi.
c. Memberikan jasa bank lainnya.
Nasabah dapat mentransfer uang ke nasabah lainnya baik dalam satu bank
yang sama maupun berbeda. Selain itu juga ada jasa kliring, jual beli surat-
surat berharga, dan sebagainya.

 Bank Umum Syariah

Tidak  jauh berbeda halnya dengan bank umum konvensional, bank umum
syariah juga melakukan kegiatan perbankan pada umumnya hanya saja bank
ini berdasarkan pada prinsip syariah yaitu perjanjian berdasar pada hokum
islam antara bank dengan para nasabahnya.
Berikut adalah kegiatan yang dilakukan oleh bank umum syariah:

1. Menerima simpanan dana dari masyarakat


2. Menyalurkan dana
3. Memberikan jasa lainnya berdasarkan prinsip dalam hokum
islam

Dalam bank umum syariah, terdapat beberapa kegiatan yang dilarang untuk
dilakukan oleh bank tersebut, antara lain:

 Melakukan penyertaan modal


 Melakukan usaha perasuransian
 Melakukan kegiatan usaha yang tidak berdasar pada prinsip dalam hokum
islam
 Melakukan kegiatan usaha secara konvensional

LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Lembaga keuanganbukan bank ini tidak berarti lembaga keuangan ini tidak
melakukan kegiatan keuangan seperti halnya yang dilakukan oleh bank, hanya
saja lembaga keuangan bukan bank ini merupakan lembaga yang memberikan jasa
dalam hal keuangan namun bukan merupakan bank. Lembaga keuangan bukan
bank (LKBB) ini juga dapat menarik dana dari masyarakat namun secara tidak
langsung seperti lembaga pembiayaan yang terdiri dari leasing, factoring,
pembiayaan konsumen dan kartu kredit, perusahaan perasuransian, dan
sebagainya.

Jenis-jenis dari lembaga keuangan bukan bank itu sendiri ada beberapa
macam, yaitu:

1. Asuransi yaitu perusahaan yang memberikan jasad alam hal


pertanggungan.Perusahaan asuransi dapat berupa perusahaan asuransi
konvensional dan asuransi syariah.
2. Pegadaian yaitu meminjamkan dana kepada masyarakat namun harus
dengan jaminan tertentu. Pegadaian ini juga dapat berupa pegadaian
konvensional dan pegadaian syariah.
3. Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi ini memberikan dana pinjaman juga
melayani penyimpanan dana dari masyarakat.
4. Dana Pensiun, Perusahaan yang mengelola dana pensiundari para pekerja
suatu perusahaan.
5. Pasar Uang,di Pasar Uangini  masyarakat dapat menginvestasikan dana
mereka dan juga memperoleh dana pinjaman untuk keperluan masyarakat
tersebut.

Beberapa perbedaan antara lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan


bukan bank, antara lain:
1. Lembaga keuangan bank menjalankan kegiatan yang lebih lengkap bila
dibandingkan dengan lembaga keuangan bukan bank, yaitu mengumpulkan
dana dari masyarakat lalu menyalurkannya kembali kemasyarakat yang
membutuhkan, serta memberikan jasa-jasa keuangan lainnya seperti jual beli
surat-surat berharga dan sebagainya. Sedangkan lembaga keuangan bukan
bank, setiap perusahaan hanya memfokuskan pada satu kegiatan perusahaan
tersebut seperti perusahaan asuransi.
2. Lembaga keuangan bank dapat secara langsung menciptakan uang giral
yang dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat
sedangkan lembaga keuangan bukan bank tidak bias melakukan itu.
3. Lembaga keuangan bank dapat mengumpulkan dana dari masyarakat
langsung dalam bentuk giro, tabungan, maupun deposito. Sedangkan
lembaga keuangan bukan bank tidak dapat secara langsung mengumpulkan
dana dalam bentuk tersebut.

1.3 PENGGABUNGAN PERUSAHAAN


Perusahaaan adalah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi
barang atau jasa. Pengabungan  perusahaan-perusahsaan dilakukan karena
bermacam-macam tujuan yang ingin dicapai, di antaranya untuk memperoleh
daerah pemasaran yang lebihluas, volume penjualan yang lebih tinggi, organisasi
yang lebih kuat, produksi dan manajemen yang lebih baik, penghematan biaya
melalui operasi yang ekonomis dan efisien, pengendalian yang lebih baik terhadap
pasar dan posisi persaingan, diversifikasi produk, dan kemampuan mengumpulkan
modal yang lebih besar.

2.3.1 Bentuk-bentukPenggabunga

  Penggabungan Vertikal-Integral:
Suatu bentuk penggabungan antara antara perusahaan yang dalam
kegiatannya memiliki tahapan produksi berbeda, misalnya: perusahaan penghasil
bahan baku bergabung dengan produsen pengolah bahan baku, disebut integerasi
kehulu/penggabungan vertikal dan kebalikannya disebut integerasi
kehilir/penggabungan integral.
 Penggabungan Horisontal-Paralelis
Bentuk penggabungan antara dua atau lebih perusahaan yang bekerja pada
jalur/tingkata yang sama, misalnya dalam pengolahan bahan baku, dengan
tujuan menekan persaingan.
 Sindikat
Bentuk perjanjian dengan kerjasama antara beberapa orang untuk
melaksanakan suatu proyek.
 Concern
Suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horizontal maupun
vertical dari sekumpulan perusahaan Holding.
 Joint Venture
Perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa
perusahaan yang berdir isendiri.
 Trade Association
 Persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan yang sama
dengan tujuan memajukan para anggota dan bukan mencari laba.
 Kartel
Bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang dan jasa
sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi perjanjian.
 Gentlemen’s Agreement
Persetujuan beberapa produsen dalam daerah penjualan dengan maksud
mengurangi persaingan diantara mereka.

1.4 PENGKONSENTRASIAN PERUSAHAAN

Bentuk – bentukkerjasama badan usaha :


1. Trust
Trust merupakan suatu bentuk penggabungan / kerjasama perusahaan
secara horizontal untuk membatasi persaingan, maupun rasionalisasi dalam
bidang produksi dan penjualan. Perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan
trust menyerahkan saham-sahamnya kepada Trustee (orang kepercayaan) untuk
menerbitkan sertifikat sahamnya.
2. Holding Company
Holding Company / Perusahaan Induk yaitu perusahaan yang berbentuk
Corporation yang menguasai sebagian besar saham dari beberapa perusahaan lain.
Dalam hal ini status perusahaan lain akan menjadi perusahaan anak dan kebijakan
perusahaan anak akan ditentukan oleh Holding (Induk). Holding Company bias
terbentuk karena terjadinya penggabungan secara vertical maupun horisontal.
Contoh Astra International, PT. Dharma Inti Utama.
3. Kartel
Kartel adalah bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang
dan jasa sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi
persaingan, Kartel dibagi dalam beberapa bentuk :
a. KartelKondisi / syarat
Perjanjian dalam kartel jenis ini menekankan pada syarat-syarat penyerahan
barang dan pembayaran. Diluar perjanjian ini para anggota kartel bebas
melakukan apa saja dalam bidangnya masing-masing.
b. Kartel Harga
Perjanjian dalam kartel ini menekankan pada pembatasan harga jual untuk
produk yang sama/sejenis. Para anggota kartel tidak diperkenankan menjual
produk di bawah harga yang telah ditetapkan.
c. Kartel produksi
Perjanjian dalam kartel ini menekankan pada pembatasan produksi masing-
masing anggota, biasanya ditetapkan atas dasar jumlah tertentu atau
persentase tertentu dari total produksi. Tujuan pembatasan produksi adalah
mengatur jumlah produksi yang beredar di pasar sehingga harga bias
dipertahankan pada suatu tingkat tertentu.
d. Kartel Daerah
Kartel daerah berkaitan dengan perjanjian antara para anggota kartel untuk
membagi daerah pemasarannya, misalnya atas dasar wilayah tertentu atau
atas dasar jenis barang (biasanya akan terjadi spesialisasi).
e. Kartel pembagian laba
Perjanjian dalam kartel ini menyangkut cara pembagian laba untukmasing-
masing anggota. Laba yang diperoleh para anggota kartel terlebih dahulu
disetorkan ke kas pusat baru dibagikan kepada para anggotanya berdasarkan
formula yang sudah ditetapkan bersama. Contoh :Kartel minyak, kartel
semen.

4.Sindikasi
Adalah bentuk perjanjian kerjasama antara beberapa orang untuk
melaksanakan suatu proyek. Sindikasi juga dapat melakukan perjanjian sindikasi
untuk memusatkan penjualan pada satu lokasi tertentu, disebut sindikasi penjualan.
Ada juga sindikasi perbankan (beberapa bank bersindikasi untuk membiayai suatu
proyek yang besar).
5.Concern
Concern adalah suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara
horizontal maupun vertical dari sekumpulan perusahaan Holding. Concern dapat
muncul sebagai akibat dari satu perusahaan yang melakukan perluasan usaha secara
horizontal atau pun vertikal melalui pendirian perusahaan baru. Dengan concern,
penarikan dana untuk anak perusahaan dapat dilakukan melalui induk perusahaan
yang kedudukannya di pasar modal lebih kuat dibandingkan bila anak perusahaan
beroperasi sendiri-sendiri di pasar modal. Dengan concern, dapat lebih mudah
melakukan rasionalisasisepertihalnya:
– Melakukan spesialisasi diantara perusahaan yang bernaung dibawah concern
bersangkutan.
– Menghentikan perusahaan-perusahaan dengan tingkat laba terendah, memuaskan
penelitian pasar, reklame, riset, dsb.
– Dalam hal kebutuhan modal kerja, maka dapat mengalihkan modal yang
menganggur di satu perusahaan keperusahaan lain yang membutuhkan.

6. Joint Venture
Merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa
perusahaan yang berdiri sendiri.
Ciri-ciri Joint Venture;
a. Merupakan perusahaan baru yang didirikan bersama oleh beberapa perusahaan.
b. Modal terdiri dari pengetahuan dan modal yang disediakan para pendiri.
c. Joint venture antara perusahaan asing dengan modal nasional harusberbentuk
Perseroan Terbatas. Contoh:
TEMPO Interaktif, JakarTujuh operator selular di Asia Pasifik telah menandatangi
kesepakatan pembentukan perusahaan joint venture yang dinamakan Bridge Mobile
Alliance (Bridge)Penandatanganan ini dilakukan di Singapura tanggal 3 november
2004 lalu. Dimana pelopor dari kesepakatan ini adalah Singapura.
7.Trade Association
yaitu persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan yang sama
dengan tujuan memajukan para anggotanya dan bukan mencari laba.
Contoh: APKI (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia) ASIRI (Asosiasi Industri
Rekaman Indonesia)
8. Gentlement’s Agreement
Persetujuan beberapa produsen dalam daerah penjualan dengan maksud
mengurangi persaingan diantara mereka.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuksimpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.Fungsi utama
lembaga perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan
penyalurdana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang
pelaksanaan pembangunannasional dalam rangka meningkatkan
pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi
dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
Penggabungan perusahaan adalah usaha untuk menggabungkan suatu
perusahaandengan satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu
kesatuan ekonomi, sebagaiupaya untuk memperluas
usaha.Pengkonsentrasian perusahaan dapat dibagi menjadi trust,
holding company, kartel, sindikasi, concern, joint venture, trade
association, gentlement’s agreement.

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

https://zaviabalqis.wordpress.com/2020/10/04/makalah-penggabungan-
peusahaan-bank-dan-lembaga-keuangan/

http://liyahliyana.blogspot.com/2014/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html

https://thidiweb.com/pengertian-bank/

https://accurate.id/akuntansi/akuntansi-perbankan-pengertian/

https://www.gurupendidikan.co.id/tag/pengkonsentrasian-perusahaan-adalah/

https://text-id.123dok.com/document/dy4j2179y-pengkhususan-perusahaan-
pengkonsentrasian-perusahaan.html

Anda mungkin juga menyukai