Anda di halaman 1dari 2

Nama saya kartika amalia dengan NIM 1401420250 akan menjelaskan tentang PARTISIPASI POSITIF

WARGA NEGARA DI DALAM PEMERINTAHAN & FIGUR PEMERINTAHAN YANG IDEAL BAGI
INDONESIA.

Peran dan partisipasi masyarakat sipil dalam mengawasi atau memantau jalannya proses kontestasi
demokrasi merupakan hal yang sangat penting.

Partisipasi bertujuan mendorong aktif kegiatan demokrasi untuk semua proses kepemiluan.
Kepentingan fokus partisipasi menjadi indikator peningkatan kualitas demokrasi dan kehidupan
politik bangsa

partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut secara aktif dalam
kehidupan politik, antara lain dengan jalan memilih pimpinan negara dan secara langsung atau tidak
langsung memengaruhi kebijakan pemerintah. Kegiatan itu mencakup tindakan seperti memberikan
suara dalam pemilihan umum, menghadiri rapat umum, mengadakan hubungan (contacting)
atau lobbying dengan pejabat pemerintah atau anggota parlemen, menjadi anggota partai atau
salah satu gerakan sosial dengan direct action-nya, dan sebagainya 

Keterlibatan atau partisipasi rakyat adalah hal yang sangat mendasar dalam demokrasi, karena
demokrasi tidak hanya berkaitan dengan tujuan sebuah ketetapan yang dihasilkan oleh suatu
pemerintahan, tetapi juga berkaitan dengan seluruh proses dalam membuat ketetapan itu sendiri.
Dalam konteks konstestasi demokrasi, partisipasi politik masyarakat dalam pemantauan atau
pengawasan pilkada dapat terwujud dalam dua bentuk.

Yang pertama, partisipasi formal yang dijalankan melalui organisasi-organisasi pemantau pilkada
atau pemilu yang yang concern terhadap isu-isu pemilu atau memantau jalannya pemilu.

Kedua, partisipasi politik masyarakat yang ekstra formal. Mereka ini komunitas-komunitas,
organisasi-organisasi, sel-sel, dan sebutan lainnya yang gandrung terhadap politik, termasuk dalam
mengamati jalannya pelaksanaan pilkada maupun pemilihan legislatif dan pemilu presiden, dengan
memantau dan mengawasi pelanggaran-pelanggaran dan kecurangan-kecurangan. Namun, mereka
tidak terdaftar atau terakreditasi di KPU wilayahnya

FIGUR PEMERINTAHAN YANG IDEAL BAGI INDONESIA.

Belakangan ini, terjadi krisis kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap para pemimpin mereka.
Banyak pemimpin yang terkena kasus-kasus yang tampaknya merupakan hal yang kurang pantas
dilakukan oleh seorang pemimpin. Kasus KKN,   kriminal, korupsi, dan hal-hal lainnya. Selain itu, yang
menjadi alasan adalah banyak pemimpin yang tidak setia pada janji mereka ketika masih berstatus
sebagai calon pemimpin atau ketika berkampanye. Mungkin ketika mereka berkampanye, mereka
berjanji A terhadap masyarakat yang kelak akan dipimpinnya, namun ketika sudah menjadi
pemimpin. Hal ini tentu sangat mengecewakan masyarakat yang telah memilihnya untuk menjadi
seorang pemimpin. Untuk itu, diperlukan suatu penanaman nilai-nilai kepemimpinan kepada para
pemuda sebagai calon pemimpin bangsa agar nantinya ke depan mereka bisa menjadi pemimpin
yang tangguh, berwibawa dan mampu menghilangkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap para
pemimpin (Wijaya, 2011). Dengan demikian, diharapkan ke depan Indonesia akan menjadi lebih baik
secara ketatanegaraan dan kemasyarakatan.
Kepemimpinan pada era milenial memiliki

pendekatan yang khas karena digitalisasi

yang merambah dunia kerja tidak lagi

memungkinkan pemimpin untuk bertindak

secara konvensional. Adapun dalam hal pola

kepemimpinan, kepemimpinan milenial perlu

memahami dan memakai pola komunikasi

generasi milenial yang dipimpinnya. Di samping


itu, kepemimpinan milenial perlu mendorong

inovasi, kreativitas, dan jiwa entrepreneurship

generasi baru itu. Semua saluran inovasi,

kreativitas dan entrepreneurship harus

dirancang dengan baik dan kongkrit. Tidak

hanya berisi wacana saja, tetapi juga terdapat

proses yang benar-benar dapat dinikmati oleh

generasi milenial untuk mengembangkan

dirinya.

Anda mungkin juga menyukai