Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,berkat
rahmat dan karunia-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum
Proses Produksi dengan judul “Kerja Bangku”.
Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan mata kuliah
praktikum proses produksi,yang terdapat di Laboratorium Teknik
Mekanik,Departemen Teknik Mesin,Fakultas Teknik,Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan laporan ini,penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Orang tua yang telah memberi dorongan baik dari segi moral maupun
material.
2. Bapak Dr. Ir. M. Sabri, MT. IPM. Asean Eng. Selaku ketua Departemen
Teknik Mesin
3. Bapak Ir.Alfian Hamsi,M.Sc selaku kepala laboratorium Teknologi
Mekanik.
4. Bapak Achmad Husein Siregar,ST,M.Sc selaku dosen pembimbing
laporan Praktikum Proses Produksi.
5. Laboran dan Asisten laboratorium yang membantu penulis dalam
menyelesaikan praktikum proses produksi ini.
6. Teman-teman stambuk 2018 yang selalu berjuang bersama-sama.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini,masih terdapat
kekurangan .Oleh karena ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi menyempurnakan laporan ini.
Riojuan Tambunan
NIM.180401073
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
ii
2.13 Kesalahan yang Sering Terjadi saat Praktikum..........................................27
2.14 Benda Hasil Kerja Bangku...........................................................................28
2.15 Penerapan Kerja Bangku dalam Dunia Kerja.............................................29
2.16 Proses Pembuatan Alat Kerja Bangku.........................................................31
2.17 Keselamatan dan Kesehatan Kerja...............................................................32
2.7.1 Peralatan Keselamatan Kerja................................................................32
2.7.2 Penyakit yang ditimbulkan dari kerja bangku....................................36
2.7.3 Dampak negative yang ditimbulkan dari kerja bangku.....................37
2.7.4 Cara menanggulangi dampak negatif yang ditimbulkan..................37
BAB III ALAT DAN BAHAN.............................................................................38
3.1 Alat..................................................................................................................38
3.2 Bahan..............................................................................................................42
BAB IV PROSEDUR PERCOBAAN.................................................................42
6.1 KESIMPULAN..............................................................................................46
6.2 Saran................................................................................................................46
6.2.1 Saran untuk laboratorium......................................................................46
6.2.2 Saran untuk asisten................................................................................46
6.2.1 Saran untuk Praktikan...........................................................................46
Daftar Pustaka......................................................................................................48
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 3. 3 Jangka sorong....................................................................................39
Gambar 3. 4 Penggaris...........................................................................................40
Gambar 3. 5 Masker...............................................................................................40
Gambar 3. 6 Sarung tangan....................................................................................41
Gambar 3. 7 Kacamata pengamanan......................................................................41
Gambar 3. 8 Baja carbon rendah............................................................................42
v
DAFTAR TABEL
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kerja bangku adalah aktivitas kerja yang dilakukan dengan tenaga dan
kealihan dari manusia di meja kerja.Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai
jenis kontruksi geometris yang sesuai dengan perintah kerja. Kerja bangku tidak
hanya menitikberatkan pada pencapaian hasil kerja,tetapi juga pada prosesnya.
Dimana paa proses tersebut lebih menitikberatkan pada etos kerja yang meliputi
ketekunan, kedisiplinan, ketahanan, serta Teknik sebagai dasar sebelum
melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin-mesin produksi.
Praktikum kerja bangku dilakukan untuk melatih seseorang agar mampu
menggunakan alat kerja yang baik dan benar serta mampu menghasilkan benda
kerja yang memiliki standar tertentu sesuai dengan lembar kerja yang
ditentukan.Hal ini dapat tercapai jika seseorang melakukan perkerjaan dengan
baik sesuai dengan peraturan dan tatacara pengerjaan praktek kerja bangku.
Kerja bangku tidak hanya menitikberatkan pada pencapaian hasil
kerja,tetapi juga pada prosesnya. Diharapkan dengan adanya laporan ini dapat
pemahaman mahasiswa didakam praktek maupun teori kerja bangku sehingga
dapat meningkatkan kemampuan seseorang daalam dunia permesinan. Persyaratan
kualitas terletak kepada pemahaman seseorangdalam praktek kerja bangku dan
pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi tingkat ketrampilan dasar
penguasaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang dibuat, dan tingkat
kepresisian hasil kerja
Pekerjaan kerja bangku meliputi :
1. Mengkikir
2. Menggergaji.
3. Mengetap.
4. Menyenei.
Pekerjaan yang dilakukan harus membutuhkan kesabaran yang tinggi
karena memakan waktu yang lumayan lama, karena menggunakan tangan
sendiri atau manual.
2
1.2 Maksud
1.3 Tujuan
1.5 Manfaat
Manfaat kerja bangku dalam dunia kerja maka kita berbicara akan hal
praktik dunia kerja dan penerapan dalam dunia kerja adalah membuat alat alat
kerja yang memudahkan para manusia untuk melakukan pekerjaannya seperti
pelukis yang melukis.
Adapun manfaat dari praktikum kerja bangku adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui cara mengukur jangka sorong.
2. Mengetahui cara kerja mesin perkakas tangan tersebut untuk mengikir.
3. Mengetahui cara kerja ragum.
Kerja bangku ini bertujuan untuk mengikis spesimen yang digunakan
dalam praktikum yang dilakukan dengan cara mengikir spesimen
menggunakan kikir yang telah ditentukan nomornya.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kikir
Kikir merupakan salah satu alat kerja tangan yang berfungsi untuk
mengikis permukaan benda kerja.Kikir memiliki batang baja yang mempunyai
gigi-gigi pemarut yang bahan dasarnya terbuat dari bahan baja karbon
tinggi.Penampang kikir ada yang dibuat bermacam-macam bentuk, ada yang
bulat, segitiga, segiempat panjang, dan bentuk pipih.Kegunaan dari penampang
ini untuk adalah untuk mengkikir celah atau lubang bentuk bujursangkar dan
sebagainya.Adapun Pengikisan menggunakan kiir bertujuaan untuk meratakan
suatu bidang, menghaluskan suatu bidang benda kerja, meratakan atau membuat
siku antar bidang benda kerja, meratakan dan membuat bidang sejajar pada benda
kerja, membentuk bidang sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
2. Ragum
Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja. Untuk membuka rahang
ragum dilakukan dengan cara memutar tangkai/tuas pemutar ke arah kiri
(berlawanan arah jarum jam) sehingga batang berulir akan menarik landasan tidak
tetap pada rahang tersebut,demikian pula sebaliknya untuk mengepit benda kerja
tuas harus diputar ke kanan (searah jarum jam).
3. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda kerja
yang selesai di kikir sesuai ukuran yang ditentukan.cara kerja jangka sorong
adalah untuk mengapit benda dari sisi luar dengan cara diapit, untuk mengukur
sisi dalam suatu benda biasanya dengan cara di ulur, untuk mengukur kedalaman
dngan cara ditancapkan.
4. Tap
Tap merupakan alat yang digunakan dalam kerja bangku sebagai peralatan
produksi yang berfungsi sebagai pembuat ulir dalam. Dalam praktikum kerja
bangku tap yang digunakan adalah tap tangan yang terbuat dari baja karbon yang
dikeraskan.
5. Snei
Snei adalah alat yang berfungsi untuk membuat ulir p[ada benda hasil
pengeboran atau membuat ulir sekrup luar. Yang terbuat dari bahan baja karbon
7
10. Penggores
Penggores adalah proses pemindahan ukuran-ukuran dari gambar-gambar,
menurut suatu benda kerja, atau menurut petunjuk-petunjuk untuk dikerjakan
dimesin, dengan tanda garis-garis.bahan dari penggores biasnya haruslah lebih
kuat dari benda kerjanya.Penggores adalah alat untuk menggores permukaan
benda kerja, sehingga dihasilkan goresan atau garis gambar pada benda kerja
tersebut.Ujung penggores tipis dan tajam.Penggores dapat menghasilkan goresan
yang tipis tapi dalam.
Cara pemakaian penggores:
a. Penggores dimiringkan dari pengarhnya dengan sudut 30 derajat sehingga
penggoresan sesuai dengan yang diingankan.
b.Tekan penggaris besi atau penyiku dengan kuat pada benda kerja dan
goreslah hanya satu kali saja.
c. Kirimkan penggores ke arah gerakan.
Stempel terbuat dari baja padam yang tidak dikeraskan karena sifatnya
harus ulet dan cukup keras bisa mengalahkan benda yang distempel. Stempel
digunakan untuk menandai atau memberi identitas benda kerja yang terbuat dari
logam titik namun demikian produk atau benda kerja yang terbuat dari logam
digunakan pada loam yang keras.
a. Gigi Kasar atau yang biasa disebut dengan Bastard, digunakan untuk
pengerjaan tahap awal.
b. Gigi Sedang atau biasa disebut dengan Second Cuts adalah jenis kikir yang
tingkat kekasarannya digunakan untuk finishing atau menghaluskan bidang
benda kerja.
11
c. Gigi halus (Smooth Cuts) dipakai untuk Finishing tahap akhir yang
digunakan untuk menghaluskan benda kerja ke tingkat yang lebih halus.
Menurut penampangnya kikir debedakan menjadi:
a. Kikir blok
Kikir jenis ini memiliki bentuk kotak dan pipih biasanya digunakan untuk
meratakan permukaan pada benda kerja, supaya bidang datar pada benda
kerja sejajar tegak lurus.
b. Kikir segitiga
Fungsinya yaitu untuk meratakan dan menghaluskan bidang yang berbentuk
sudut 60 derajat atau lebih besar.
Tekanan pada kikir tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada
ukuran kikir dan benda kerja.Pada saat mulai mengikir, tekanan yang paling besra
harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada tangan
kanan. Pada saat kikir berada ditengah-tengah benda kerja yang dikikir,tekanan
kedua tangan harus sama besar. Jika posisi kikir telah berada pada ujung langkah,
tekanan tangan kiri harus diperingan dan tekanan tangan kanan berada keadaan
maksimal.Pada saat langkah ke belakang tidak ada penekanan saama sekali.
Supaya ragum tetap baik dan awet, ragum harus dirawat. Perawatan akan
berdampak pada usia pakai ragum. Ragum yang rusak tentu saja harus
diganti.Penggantian ragum berarti menambah biaya belanja alat.Olaeh karena itu,
lakukanlah perawatan terhadap ragum anda. Berikut beberapa cara merawat
ragum:
1. Jangan kencangkan gigitan ragum dengan cara memukul tuas pengatur
mulut ragum menggunakan palu.
15
Mesin bor meja merupakan meisn bor yang ditaruh di atas meja.Mesin ini
dipakai untuk membuat lobang pada suatu benda serta dengan diameter kecil.
Prinsip kerja dari mesin bor meja ialah putaran motor listrik diteruskan ke poros
mesin, sehingga poros berputar. Kemudian poros berputar yang sekaligus sebagai
pemegang mata bor bisa digerakkan naik dan turun dengan bantuan roda gigi
lurus serta gigi rack yang bisa mengatur tekanan pemakanan ketika pengeboran
yang akan membantu proses masuknya mata bor kedalam tanah yang
mempercepat proses kerja dari suatu perusahaan tambang atau perusahaan
perminyakan yang ada di Indonesia maupun di luar negeri, poros yang berputar
akan dibantu oleh mesin putar yang telah tersedia. Poros berputar yang sekaligus
sebagai pemegang mata bor bisa digerakkan naik dan turun.
3. Mesin bor Koordinat
Mesin bor ini pada umumnya sama dengan mesin bor yang lainnya,
bedanya terletak pada sistem pengaturan posisi pengeboran. Mesin bor koordinat
dipakai untuk membuat atau membesarkan lubang dengan jarak titik pusat.
4. Mesin bor Berporos
Mesin bor berporos memiliki lebih dari satu spindel. Mesin bor jenis ini
dipakai untuk melakukan sejumlah operasi secara sekaligus, sehingga akan lebih
cepat untuk melakukan produksi masal.Mesin ini dipakai untuk membuat lobang
pada suatu benda Erta dengan diameter kecil. Prinsip kerja dari mesin bor meja
ialah putaran motor listrik diteruskan ke poros mesin, sehingga poros berputar.
5. Mesin bor Tegak
Mesin bor jenis ini dipakai untuk mengejakan benda kerja yang ukurannya
lebih besar, dimana proses pemakanan dari mata bor ini bisa dikendalikan naik
turun secara otomatis. Pada proses pengeboran, proses utamanya digerakkan naik
turun sesuai dengan kebutuhan.Mesin bor ini umumnya dipakai untuk melubangi
tembok kayu ataupun plat logam. Tidak hanya dipakai untuk melubangi saja,
mesin bor jenis ini pun bisa dipakai untuk mengencangkan ataupun melepaskan
baut sebab dilengkapi dengan dua putaran yaitu kiri serta kanan.
6. Mesin bor Lantai
Mesin bor lantai akan digunakan akan sangat membantu
pekerjaan.Mesin bor lantai merupakan mesin bor yang dipasang di lantai.
17
Mesin bor ini disebut juga dengan sebutan mesin bor kolam.Mesin bor jenis
ini umumnya dibuat untuk mengebor benda kerja yang besar serta
berat.Mesin bor ini langsung di pasang di lantai, sedangkan untuk meja
mesinnya sudah terpasang secara permanen terhadap landasan ataupun alat
mesin. Pada mesin ini, benda kerjanya tidak bergerak
7. Mesin bor Tangan
Mesin bor jenis tangan merupakan mesin bor yang cara pengoperasiannya
memakai tangan serta bentuknya pun mirip seperti pistol. Mesin bor ini umumnya
dipakai untuk melubangi tembok kayu ataupun plat logam.
1. TAP
Tap adalah suatu alat potong yang dapat digunakan untuk membuat ulir
dalam baik secara manual dengan menggunakan tangan maupun dengan
menggunakan mesin. Selain untuk membuat ulir dalam yang baru, tap juga dapat
digunakan untuk memperbaiki ulir dalam yang rusak, serta memperbesar ulir
dalam yang sudah ada, dimana ulir dalam tersebut mengalami kerusakan yang
parah atau ulir lama tersebut sudah gundul.
Ada beberapa jenis tap yang umum digunakan, seperti tap tangan standar,
tap pipa, tap ujung spiral, tap galur spilar, tap puli (pilley taps), tap ekstta panjang,
tap ulir otomotif dan lain-lain.
Galur atau flute dari tap berfungsi sebagai saluran penampung tatal
(beram) dan saluran bagi minyak pemotong sehingga minyakpemotong dapat
mencapai sisi-sisi pemotong dari tap
Tangkai tap terdiri dari bagian yang bulat dan ujung tangkai tap yang
dibuat berbentuk persegi dengan maksud agar sewaktu tap dipegang/dijepit
dengan pemegang tap, maka ujung tangkai tap akan terjepit dengan kuat didalam
pemegang tap.
Ada dua jenis pemegang tap yang banyak digunakan, yaitu pemegang tap
T (Tee handle tap wrench) dan pemegang tap lurus (Straight tap wrench).
Pemegang ta-T terdiri dari lengan, badan dan cekam.Pada bagaian badan
pemegang tap-T terdapat tiga buah belahan atau cela yang memanjang dan
disekitar bagian tengah badan dari pemegang tap-T terdapat ulir dimana cekam
yang memiliki ulir dalam dipasang pada badan pemegang tap-T ini. Pada
pemakaiannya ujung tangkai tap dimasukkan ke dalam lubang belahan pemegang
tap-T, kemudian cekam diputarkan sehingga ujung tap dijepit oleh belahan
pemegang tap-T tersebut yang diketatkan oleh cekam.
Sementara pemegang tap lurus terdiri dari lengan, rumah , rahang gerak
dan rahang gelap. Rahang gerak dapat digerakkan atau digeserkan dengan cara
memutarkan lengan pemutar. Pada pemakainnya, ujung tap dimasukkan ke dalam
rahang yang ujung-ujungnya biasanya berbentuk cowakan V. Kemudian lengan
pemutar pemegang tap ini diputarkan sehingga rahang gerak akan bergeser dan
akan menjepit ujung tap diantara rahang gerak dan rahang tetap.
Tap pada umumnya dibuat dari baja karbon yang dikeraskan, baja
kecepatan tinggi high speed steel (HSS), dan untuk material yang lebih keras, tap
biasanya dibuat dari baja kobalt atau dari karbid solid (solid carbide), maupun
dari karbid sisipan (carbide insert taps). Ada juga jenis tap yang bahannya dilapisi
dengan titanium nitride (TiN).
Dalam satu set tap tangan standar biasanya terdiri dari tiga buah tap, yaitu
tap no. 1 (tapper tap), tap no. 2 (plug tap), dan tap no. 3 (bottoming tap). Tap no.
1 memiliki ujung tap yang tirus (chamfer), dimana panjang chamfer tap no. 1 ini
adalah 7 – 10 ulir. Tap no. 2 memiliki panjang chamfer 3 – 5 ulir dan tap no. 3
mempunyai panjang chamfer 1 – 2 ulir.
19
Sumber:http://pusat-lingkaran.blogspot.com
b. Tap Pipa (Pipa Tap)
Tap pipa digunakan untuk memotong ulir pada sambungan-sambungan
dan alat-alat bantu pipa lainnya. Pada umumnya pipa digunakan sebagai saluran
untuk mengangkut cairan dan gas.Oleh karena itu ulir-ulir yang dibuat pada
sambungan-sambungan pipa harus memeiliki suaian yang ketat untuk memcegah
terjadinya kebocoran.
Tap pipa dapat dibedakan menjadi tap pipa lurus dan tap pipa tirus. Tap
pipa lurus dirancang untuk mengetap ulir lurus pada lubang-lubang yang
direncanakan untuk pemakaian tekanan rendah misalnya sebagai pipa penyalur
bahan bakar minyak.
Tap pipa tirus dirancang untuk mengetap ulir-ulir tirus pada alat-alat bantu
pipa yang biasanya terbuat dari logam besi (ferro) dan bukan besi yang digunakan
untuk membawa cairan atau gas. Tap pipa tirus dapat juga dipakai untuk
pengetapan ulir-ulir aeronautical dan pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan ulir
dengan akurasi dan kinerja yang tinggi.
Tap pipa dapat dibedakan menjadi tap pipa lurus dan tap pipa tirus.. Pada
umumnya pipa digunakan sebagai saluran untuk mengangkut cairan dan gas.Oleh
karena itu ulir-ulir yang dibuat pada sambungan-sambungan pipa harus memeiliki
suaian yang ketat untuk memcegah terjadinya kebocoran.
20
Tap ini memiliki bagian ujung dengan bentuk spiral dan sering disebut
juga dengan tap pistol (gun taps). Tap ujung spiral biasanya memiliki dua atau
tiga galur (flute), dengan jumlah galur ini maka tap ini memiliki lebih banyak
ruang bebas untuk tatal.
Bagian ujung dari tap dibentuk sedemikian rupa sehingga tatal yang
dihasilkan dalam proses pengetapan akan didesak ke bagian depan ujung tap.
Selain terbuat dari baja kecepatan (HSS), tap ujung spiral ada juga yang
dibuat dari bahan karbida (carbide) yang dirancang untuk mengetap material-
material yang keras dan tangguh seperti baja tahan karet, paduan titanium,
inconel, besi cor dan aja dengan kekerasan hingga Rockwel C45 (RC45).
waktu membuat ulir dengan tap ini, karena tap tidak memotong ulir maka
dianjurkan untuk membuat countersink pada permukaan lubang.
Untuk mengeluarkan mur-mur yang ditampung pada tangkai tap,
dilakukan dengan cara melepaskan pemegang tap dari tangkai tap kemudian mur-
mur tadi dikeluarkan melalui ujung tangkai tap. Dimana setelah pemotongan
sebuah mur dilaksanakn, pekerjaan pengetapan tidak langsung dihentikan, tetapi
mur-mur yang telah ditap akan ditampung pada tangkai tap yang panjang dan
pekerjaan pengetapan mur-mur berikutnya dilanjutkan. Untuk mengeluarkan mur-
mur yang ditampung pada tangkai tap, dilakukan dengan cara melepaskan
pemegang
2. SNEI
Snei digunakan untuk membuat ulir luar, arah ke kiri atau ke kanan.Snei
dibuat dari baja potong kualitas tinggi disepuh pada panas yang tertentu. Snei
dibedakan atas 3 yaitu:
Gambar 2.14Snei
Sumber: https://www.tokopedia.com
a. Snei kaku
Snei kaku baut dipergunakan untuk mereparasi kerusakan ulir, bukan
untuk memotong ulir baru.
24
potongnya sama besar, tetapi sedikit tirus pada bagian mata potong awalnya
maka benda bisa masuk.
2.11 Ukuran Tap dan Snei
Tap terdiri dari tangkai bulat, badan dan camfer. Pada bagian badan
tap terdapat ulir-ulir pemotong, di mana pada bagian ujung badan tap dibuat
tirus (chamfer), dengan panjang camfer berkisar antara 1 - 10 ulir dan
besarnya sudut camfer (chamfer angle) bervariasai sesuai dengan jenis tap.
Beberapa faktor yang perlu di pertimbangkan dalam pengerjaan pengetapan
adalah bagian dari prosedur yang harus di lakukan untuk menghasilkan hasil
yang terbaik, selain itu ini akan mengurangi keausan dan kerusakan pada alat
26
dewasa ini sangat luas mulai dari perlatan yang sepele seperti jarum, peniti
sampai dengan alat – alat dan mesin berat. Tergantung pada kemana bahan
tersebut yang cocok digunakan, jika tidak cocok maka akan terjadi suatu
kesalahan yang sangat fatal dan akan merugikan percobaan tersebut dan hal
ini juga sangat sulit di buat karena bahan yang susah di cari.
2.13 Kesalahan yang Sering Terjadi saat Praktikum
1. Baut
2. Mur
29
3. Palu Besi
4. Pisau
5 . Kursi kayu
30
Penerapan kerja bangku dalam dunia kerja untuk melatih kita dalam
melakukan kedisplinan, ketekunan serta ketilitian dalam dunia kerja. Kerja
bangku ini sendiri bisa membuat kita mampu megetahui teknik-teknik dasar
dalam hal melakukan pengikiran, penggergajian, menyenei, menyetap,
memahat dan sebagainya yang mana nanti akan kita gunakan di dunia kerja.
Kerja bangku juga memudahkan kita dalam melakukan dengan
beberapa benda yang dihasilkan dalam praktikum kerja bangku seperti baut,
mur, pisau dan lain sebagainya.
Praktek kerja bengkel merupakan dasar dari praktek-praktek
selanjutnya yang akan di ajarkan dalam matakuliah pada teknik otomotif.
Banyak yang perlu di ajarkan dalam teknik otomotif terutama dalam praktek
kerja bengkel di antaranya adalah mengikir yang berfungsi untuk meratakan
atau mengurangi tebal, panjang atau tinggi benda kerja. Menggambar atau
menandai benda kerja menggunakan penggores, Penitik dan Stampel angka.
Menggergaji yang berfungsi untuk memotong benda kerja. Mengebor
benda kerja untuk membuat lubang pada benda kerja yang lurus dan sama.
Sney dan Tap berguna untuk membuat ulir pada bagian dalam dan pada
bagian luar secara manual (tanpa mesin). Dan cara menggunakan jangka
sorong, karena jangka sorong merupakan alat ukur yang banyak digunakan
untuk mengukur dalam dunia teknik.
Dengan menguasai kompetensi-kompetensi dari matakuliah praktek
kerja bengkel ini maka untuk praktek ke depannya bisa berguna dan
bermanfaat. Dalam matakuliah ini ada beberapa kompetensi keahlian yang
31
Pencegahannya:
a. Bekerjalah dengan hati-hati.
b. Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.
c. Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik.
d. Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar.
e. Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita.
f. Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong.
g. Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah pakai.
a. Helm Keselamatan
33
Mata adalah organ vital yang sangat rentan teksturnya yang lunak dan
hanya dilapisi oleh kulit tipis, yaitu kelopak mata.Sehingga penggunaan APD
untuk melindungi fungsi mata adalah wajib kita lakukan.
Kacamata safety dapat menjaga mata kita dari paparan debu maupun asap
yang dapat membuat mata iritasi, percikan cairan kimia yang umumnya terjadi
dalam laboratorium, atau cahaya yang sangat terang dan panas seperti area
pengelasan.
d. Sepatu Boot
Sepatu boot ini berfungi untuk melindungi kaki dari benturan atau tertimpa
benda berat, tertusuk benda tajam..
e. Masker
35
Gambar 2.25Masker
Sumber: https://www.terangsukseselectrik.com
Sarung tangan ini berfungsi untuk melindungi jari-jari tangan dari api,
suhu panas, suhu dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan,
gesekan, tergores benda tajam ataupun infeksi dari zat patogen seperti virus dan
bakteri. Sarung tangan ini terbuat dari material yang beraneka ragam, tergantung
dari kebutuhan..
g. Pelindung Wajah
36
Pelindung wajah atau face shield ini merupakan alat pelindung yang
berfungsiunuk melindung wajah dari paparan bahan kimia berbahaya, partikel
yang melayang di udara atau air, percikan benda kecil, panas ataupun uap panas,
benturan atau pukulan benda keras, serta pancaran cahaya,. Terdiri dari tameng
muka face shield, masker selam, full face masker. Alat ini sangat berguna untuk
menghindari virus berbahaya seperti yang terjadi pada saat ini dan juga
menghindari bahaya lain nya.
h. Pelampung
Gambar 2.28Pelampung
Sumber: https://tokoonline88.com
Pelampung ini digunakan untuk yang bekerja diatas air atau di permukaan
air agar terhindar dari bahaya tenggelam. Pelam[pung ini terdiri dari life jacket,
life vest, atau bouyancy control device untuk mengatur keterapungan.
i. Sabuk dan Tali Keselamatan
37
2. Hasil geram dapat terbawa udara sehingga dapat di hirup oleh orang lain
yang tidak menggunakan masker yang bisa menyebabkan penyakit paru-
paru.
3. Hasil geram yang tajam dapat membahayakan yang akan menyebabkan
luka sayatan pada bagian tangan
BAB III
3.1 Alat
Alat-alat yan digunakan dalam kerja bangku antara lain sebagai berikut;
1. Kikir
Kikir merupakan alat kerja bangku berfungsi untuk mengikir benda
kerja.Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan
menghaluskan suatu bidang, membuat rata dan menyiku antara bidang satu dengn
bidng lainya, membuat rata dan sejajar, membuat bidang-bidang berbentuk dan
sebagainya. Menurut kekasaran gigi, kikir dibagi atas;
a. Gigi kasar
b. Gigi sedang
c. Gigi halus
39
Gambar 3.1Kikir
Sumber: https://www.bhinneka.com
Keterangan:
1. Kikir
2. Ragum
Ragum adalah suatu ala penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan
dikikir yang akan dikikir, dipahat, digergaji, d itap, di snei, dan lain-lain. Dengan
memutar tangkai ragum maka mulut ragum akan menjepit atau membuka/melepas
benda kerja yang dikerjakan. Untuk menghasilkan penjepitan yang kuat .Rahang-
rahang ragum digerakkan oleh batang ulir yang dipasangkan pada rumah ulir.
Apabila batang ulir digerakkan/diputar searah jarum jam maka rahang akan
menutup, tetapi bila di putar berlawanan arah jarum jam maka akan terbuka.
Gambar 3.2Ragum
Sumber: http://alatproyek.com
40
Keterangan:
1. Tuas ragum
2. Rahang geser
3. Rahang tetap
4. base/dudukan
3. Jangka sorong
Jangka sorong merupakan alat yang digunakan untuk mengukur dimensi
benda kerja.
2
1
3
Gambar 3.3Jangka sorong
Sumber:https://cerdika.com
Keterangan
1. Rahang dalam
2. Pengukur kedalaman
3. Rahang luar
4. Penggaris
Penggaris digunakan untuk mengukur dimensi benda kerja yang akan
dikerjakan.
Gambar 3.4Penggaris
Sumber: https://teknikece.com
Keterangan:
41
1. Penggaris
5. Masker
Berfungsi untuk melindungi pernafasan
Gambar 3.5Masker
Sumber: https://review.bukalapak.com
6. Sarung tangan
Sarung tangan digunakan untuk melindung tangan dari bend-benda
tajam dan panas.
Keterangan:
1. Sarung tangan
42
7. Kacamata pengaman
Kacamata pengaman merupakan kacamata pelindung yang menutupi
area disekitar mata. Kacamata safety dapat melindungi mata dari debu, dan
percikan bahan kimia cair
Keterangan:
1. Kacamata Pengaman
3.2 Bahan
Keterangan:
1. Baja karbon rendah
Baja karbon rendah baja dengan kandungan utama besi dan karbon dengan
komposisi karbon 0,3%. Karbon dibawah 0,15% dinamakan dead mild steel yang
banyak digunakan pada sheet, strip, ship plate.
Baja ini memiliki beberapa karakter diantaranya
43
BAB IV
PROSEDUR PERCOBAAN
BAB V
ANALISA PERCOBAAN
Untuk dapat mengikir kita harus mengetahui tekanan yang ada pada kikir.
Tekanan kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja.
Jika anda ingin memiliki pengikiran, ingatlah, tekanan yang besar harus
terdapat pada tangan kiri dan tekanan ringan pada tangan kanan. Tekanan kedua
tangan itu harus sama manakal kikir berada ditengah-tengah benda kerja yang
dikikir. Jika kikir berada di ujung langkah, tekanan tangan kiri harus ringan dan
tekanan tangan kanan dalam keadaan maksimal.
Peganglah kikir dengan teguh dan tekanlah ujung ganggang tersebut
dengan telapak tangan kanan bagian tengah. Ibu jari tangan kanan terletak diatas
dan jari-jari ang lain dibawah ganggang. Kemudian tempatkan telapak tangan dan
ibu jari tangan kiri pada ujung kikir. Jari yang lain terletak diluar ujung kikir
tersebut dengan keaadaan rapat sama lainnya dan melipat ke bawah tetapi tidak
menggenggam ujung kikir tersebut.
45
Dan hal yang perlu anda ketahui adalah bahwa kikir dapat menyayat besi
ketika kita menggesekkannya ke arah depan dan kikir tidak akan menyayat logam
ke arah nelakang (penyayatan kurang maksimal).
pengukuran, misalnya dihasilkan angka 4,38 namun jika diulang bisa saja
muncul 4,37 atau 4,39 atau 4,38 atau angka lain yang tak dapat dipastikan.
Selalu ada ketidakpastian pada setiap angka yang diperoleh dari pengukuran.
Sumbernya berasal dari ketidaksempurnaan alat, metode atau cara, dan
manusia sebagai pelaku pengukuran.
Persen ralat tinggi juga dapat disebabkan oleh tingkat presisi yang tidak
sempurna dan kurangnya akurasi saat melakukan percobaan saat praktikum.
Sehingga berbagai hal inilah yang menyebabkan tingginya persen ralat tinggi.
Namun persen ralat tinggi sendiri memiliki batas toleransi sehingga jika masih
berada dibawah batas tersebut, praktikum yang dilakukan tidak mengalami
kegagalan.
Namun tingkat presisi dan akurasi yang tepat sangat diperlukan untuk
mendapatkan hasil yang baik. Semakin kecil persen ralat yang di dapat maka
praktikim yang dilakukan telah menunjukkanhasil yang semakin baik. Begitu
juga sebalik nya. Sehingga praktikan sudah sepatutnya teliti dalam melaksanakan
praktikum.
BAB VI
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA