NIM : 2019122001
SEMESTER 4
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA
A. PENDAHULUAN
Kualitas suatu program pendidikan dan latihan dipengaruhi oleh banyak faktor,
diantaranya kualitas bahan ajar, widyaiswara, sarana prasarana, lingkungan dan lain sebagainya.
Bahan ajar sebagai salah satu alat bantu dalam kegiatan pembelajaran dalam pemenuhannya
harus sesuai dengan kompetensi yang diinginkan, tanpa pemahaman terhadap hal tersebut maka
siapapun yang akan mengembangkan bahan ajar akan mengalami kesulitan.
Kegiatan pengembangan bahan ajar adalah kegiatan akademik yang dapat dilakukan
sendiri oleh widyaiswara. Bahan ajar ini sebagai pendukung dalam proses pendidikan dan latihan
yang dilaksanakan. Pengembangan bahan ajar dilakukan berdasarkan suatu proses yang
sistematik agar kesahihan dan keterpercayaan bahan ajar dapat dijamin. Ada beberapa faktor
yang dapat berpengaruh terhadap kualitas bahan ajar dan harus selalu diperhatikan dalam proses
pengembangan bahan ajar, yaitu isi, cakupan, keterbacaan, bahasa, ilustrasi, perwajahan dan
pengemasan. Kualitas bahan ajar sangat tergantung pada ketepatan dalam memperhitungkan
faktor-faktor tersebut dalam pengembangan bahan ajar.
Pengembangan bahan ajar yang sistematis dimulai dari proses perancangan dan
pengembangannya dapat berupa aktivitas mengembangkan sendiri, atau menggunakan bahan ajar
yang sudah ada, sampai pada uji coba bahan ajar. Pengetahuan terhadap faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kualitas hasil perlu dipertimbangkan dalam pengembangan bahan ajar dan
prosedur pengembangan bahan ajar yang sistematik juga diperlukan.
B. TUJUAN
Dengan mempelajari pengembangan bahan ajar ini diharapkan peserta dapat:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pengembangan bahan ajar
2. Menganalisis prosedur pengembangan bahan ajar
KECERMATAN ISI
Kecermatan isi adalah validitas/kesahihan isi atau kebenaran ini secara keilmuan, dan
keselarasan isi. Atau kebenaran isi berdasrkan sistem nilai yang dianut oleh suatu masyarakat
atau bangsa.
Validitas isi menunjukkan bahwa isi bahan ajar tidak dikembangkan secara asal-asalan.
Isi bahan ajar dikembangkan berdasarkan konsep dan teori yang berlaku dalam bidang ilmu serta
sesuai dengan kemutakhiran perkembangan bidangf ilmu dan hasil penelitian empiris yang
dilakukan dalam bidang ilmu tersebut. Dengan demikian isi bahan ajar dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah, benar dari segi keilmuan.
Validitas isi sangat penting untuk diperhatikan sehingga bahan ajar tidak menyebarkan
kesalahan-kesalahan konsep, atau “miskonsepsi” yang dapat dibawa petatar ke daerah masing-
masing.
Untuk dapat menjaga validitas isi, dalam pengembangan bahan ajar, petatar harus selalu
menggunakan buku acuan atau bahan pustaka yang berisi hasil-hasil penelitian empiris, teori dan
konsep yang berlaku dalam suatu bidang ilmu, serta perkembangan mutakhir suatu bidang ilmu.
Teori dan konsep yang berlaku dalam suatu bidang ilmu dapat diperoleh di ensiklopedi ataupun
buku teks bidang ilmu. Sementara hasil penelitian empiris dan perkembangan mutakhir suatu
bidang ilmu dapat diperoleh dari berbagai jurnal penelitian yang tercetak ataupun jurnal
elektronik.
Dalam rangka mengkaitkan bahan ajar dengan lingkungan sekitarnya serta wawasan
budaya, petatar dapat mengkaji dulu kemungkinan dan ketersediaan bahan di lingkungan sekitar
dan budaya lokal yang dapat digunakan untuk menjadi bahan ajar bagi suatu topik tertentu dari
bidang suatu ilmu. Dari kemungkinan dan ketersediaan tersebut, petatar kemudian perlu
mengaitkan dengan landasan teori dan konsep yang berlaku dalam bidang ilmu.jika
dimungkinkan dapat mengaitkan dengan hasil penelitian empiris sehingga akan menghasilkan
suatu paduan dari teori dan konsep yang sahih tetapi relevan dengan lingkunhgan dan budaya
lokal. Dengan demikian dapat diperoleh bahan ajar yang sahih isinya , akrab lingkungan dan
berwawasan budaya dan tidak mengandung “miskonsepsi”
Keselerasan isi berarti kesesuaian isi bahan ajar dengan sistem nilai dan falsafah hidup
yang berlaku dalam negara dan masyarakat. Ada sistem nilai masyarakat yang perlu
diakomodasikan dalam bahan ajar. Bahkan bahan ajar menjadi sarana untuk penyampaian sistem
nilai tersebut dan pembelajaran merupakan upaya pelestarian sistem nilai tersebut. Dengan
demikian jika ada bahan ajar yang mengabaikan sistem nilai tersebut merupakan bahan ajar yang
tidak tepat.
1. ANALISIS
Pada tahap ini dicoba untuk mengenali siapa peserta diklat, dengan perilaku awal dan
karakteristik yang dimiliki. Perilaku awal berkenaan dengan penguasaan dan kemampuan bidang
ilmu atau mata tataran yang sudah dimiliki peserta. Seberapa jauh peserta sudah menguasai mata
tataran itu? Sementara itu karakteristik awal memberikan informasi tentang ciri-ciri peserta.
Jika informasi tentang peserta sudah diketahui, maka inplikasi terhadap rancangan bahan
ajar dapat ditentukan, dan bahan ajar dapat segera dikembangkan. Pengenalan yang baik
terhadap perilaku awal dan karakteristik awal peserta sangat diperlukan untuk menentukan
kebutuhan peserta dan kemudian merancang bahan ajar yang bermanfaat bagi peserta.
2. PERANCANGAN
Dalam tahap perancangan, ada beberapa hal yang harus dilakukan atau diperhatikan yaitu:
Perumusan tujuan pembelajaran berdasarkan analisis,
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, akan diperoleh peta atau diagram tentang
kompetensi yang akan dicapai peserta baik kompetensi umum maupun kompetensi khusus.
Kompetensi umum dan kompetensi khusus, jika dirumuskan kembali dengan kaidah-kaidah yang
berlaku, akan menjadi tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus. Adapun
kaidah yang berlaku, antara lain dengan melengkapi komponen tujuan pembelajaran yaitu
Audience, Behavior, Condition, Degree,
3. PENGEMBANGAN
Persiapan dan perancangan yang matang sangat diperlukan untuk mengembangkan bahan
ajar dengan baik. Beberapa saran yang dapat membantu untuk memulai pengenbangan bahan
ajar:
Tulislah apa dapat ditulis, mungkin berbentuk LKS, bagian dari penyususnan buku atau panduan
praktik
Jangan merasa bahwa bahan ajar harus ditulis secara berurutan
Tulis atau kembangkan bahan ajar untuk peserta yang telah dikenal
Ingat bahan ajar yang dikembangkan harus dapat memeberikan pengalaman belajar kepada
peserta
Ragam media, sumber belajar, aktivitas dan umpan balik merupakan komponen penting dalam
memperoleh bahan ajar yang menarik, bermanfaat dan efektif bagi peserta
Ragam contoh, alat bantu belajar, ilustrasi serta pengemasan bahan ajar juga berperan dalam
membuat bahan ajar
Gaya penulisan untuk bagian tekstual, naratif, explanatory, deskriptif, argumentatif dan perintah
sangat penting agar peserta dapat memahami maksud penatar.
C. INDIKATOR
Mampu menuliskan defenisi besaran, satuan, besaran pokok dan besaranturunan.
Mampu membedakan besaran pokok dan besaranturunan
Mampu menentukan satuan dan dimensi dari besaranfisika
Mampu mengkonversi satuan dari besaranfisika
Mampu menentukan besaran fisika dari satuan yang telahditentukan
Mampu membuat kesimpulan dari hasildiskusi
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan kalimat sendiri, siswa dapat menuliskan pengertian besaran denganbenar
Dengan kalimat sendiri, siswa dapat menuliskan satuan besaran fisika denganbenar.
Setelah memperhatikan tampilan slide dari guru, siswa mampu membedakan besaran
pokok dan besaran turunan denganbenar.
Setelah membaca buku siswa dapat menuliskan satuan besaran pokok denganbaik.
Setelah mengerjakan lks siswa mampu menentukan dimensi besaran-besaran turunan
denganbenar
Setelah pembelajaran besaran, satuan dan dimensi siswa dapat membuatkesimpulan
E. MATERIPEMBELAJARAN
BESARANDANSATUAN
Hasil pengukuran selalu mengandung dua hal, yakni: kuantitas atau nilai dan
satuan. Sesuatu yang memiliki kuantitas dan satuan tersebut dinamakan besaran. Berbagai
besaran yang kuantitasnya dapat diukur, baik secara langsung maupun tak langsung,
disebutbesaran fisis, misalnya panjang dan waktu. Tetapi banyak juga besaran-besaran yang
dikategorikan non-fisis, karena kuantitasnya belum dapat diukur, misalnya cinta, bau, dan
rasa. Besaran fisis dibedakan menjadi dua, yakni besaran pokok dan besaranturunan.
a. BesaranPokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan sendiri berdasarkan hasil
konferensiinternasional mengenai berat dan ukuran. Berdasar Konferensi Umum mengenai
Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971, besaran pokok ada tujuh sebagaimana yang tertera pada
tabelberikut:
b. BesaranTurunan
Besaranturunan merupakan kombinasi dari satuan-satuan besaran pokok. Contoh
besaran turunan adalah luas suatu daerah persegi panjang. Luas sama dengan panjang
dikali lebar, dimana panjang dan lebar keduanya merupakan satuan panjang. Perhatikan
tabel besaran turunan, satuan dan dimensi di bawahini.
SATUANSTANDAR
(SATUANSISTEMINTERNASIONAL)
Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu
besaran. Sebuah besaran tidak hanya memiliki satu satuan saja. Besaran panjang ada yang
menggunakan satuan inci, kaki, mil, dan sebagainya. Untuk massa dapat menggunakan
satuan ton, kilogram, gram, dan sebagainya. Adanya berbagai macam satuan untuk besaran
yang samaakan menimbulkankesulitan.Kalian harus melakukan penyesuaian-penyesuaian
tertentu untuk memecahkan persoalan yang ada. Dengan adanya kesulitan tersebut, para
ahli sepakat untuk menggunakan satu sistemsatuan,yaitu menggunakan satuan standar Sistem
Internasional, disebut Systeme Internationale d’Unites(SI).
a. SatuanBaku
standar satuan baku telah ditetapkan sama di setiaptempat. Satuan baku adalah satuan
yang telah diakui dan disepakatipemakaiannyasecarainternasionalataudisebut dengan satuan
internasional (SI). Contoh: meter, kilogram, dan detik.Sistem satuan internasional dibagi
menjadi dua,yaitu:
1. Sistem MKS (Meter KilogramSekon)
2. Sistem CGS (Centimeter GramSecond)
Tabel Satuan Baku
b. Satuan TidakBaku
Standar satuan tidak baku tidak sama di setiap tempat. Satuantidakbaku adalah satuan
yang tidak diakui secara internasional dan hanya digunakan pada suatu wilayah tertentu.
Contoh: jengkal, depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah.
c. KonversiSatuan
Satuan tidak baku perlu dikonversi ke satuan baku sehingga satuannya konsisten.
konversi satuan dilakukan dengan menyisipkan faktor konveksi yang cocok yang membuat
satuan lain ditiadakan kecuali satuan yang kitakehendaki.
Sebagai contoh, hasil pengukuran lebar sebuah meja adalah 26,5 inci, dan ingin dinyatakan
dalamsentimeter.
Faktor konversi dalam hal ini adalah 1 inci = 2,54 cm
Sehingga 26,5 inci = 26,5 x 2,54 cm
= 67,3 cm
Berikut ini beberapa contoh konversi satuan untuk besaran panjang, massa, dan waktu.
Panjang
1 inci =2,54 cm 1 sentimeter (cm) = 0,394inci
1 meter (m) =3,28 ft 1 kilometer (km) = 0,621mil
1 yard (yd) =3ft 1 angstrom () =10-10m
1 tahun cahaya (ly) = 9,461015m 1 parsec = 3,09 1016m
1 fermi = 10-15 m
Massa
1 satuan massa atom (sma) = 1,660510-27kg 1 slug = 14,59kg
1 kilogram (kg) = 103 g =2,205 lb 1 ton = 1.000kg
Waktu
1 menit =60s 1 jam = 3.600s
1 hari = 8,64104 s 1 tahun = 3,1536 107s
Contohsoal
Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 72 km/jam. Berapa kecepatan mobil
tersebut jika dinyatakan dalam m/s?
Penyelesaian :
1 km = 1000 m
1 jam = 3600 s
Sehingga : 72 km/jam = 72𝑥1000𝑥= 20 m/s
1 𝑥 3600 𝑥
DIMENSI
Dimensi suatu besaran adalah cara besaran tersebut tersusun atas besaran-besaran
pokoknya. Pada sistemSatuanInternasional(SI),adatujuhbesaranpokokyang berdimensi. Cara
penulisan dimensi dari suatu besaran dinyatakan dengan lambang huruf tertentu dan diberi tanda
kurung persegi. Dimensi mempunyai tiga kegunaan, yaitu untuk menentukan satuan dari suatu
besaran turunan dengan cara analisis dimensional dan menunjukkan kesetaraan beberapa
besaran yang sepintas tampak berbeda, untuk membuktikan apakah suatu persamaan benar
atausalah.
Panjang M [L]
Massa Kg [M]
Waktu S [T]
Kuat Arus Listrik A [I]
Suhu K [θ]
Intensitas Cahaya Candela [J]
Jumlah zat Mole [N]
F. SOALLATIHAN
1. Tuliskan definisi besaran, besaran pokok, dan besaranturunan!
2. Identifikasi masing- masing 3 contoh besaran pokok dan turunan yang Anda
temukan dalam kehidupansehari-hari!
3. Temukan satuan SI dari besaran-besaran di bawahini:
a. massa
b. massajenis
c. percepatan.
4. Lengkapilah tabel konversi berbagai satuan di bawah ini:
a. 1,5km= ..................... ft
b. 2 yard= ..................... m
c. 2000kg/m3 = .............. gram/cm
d. 20 inchi = .................. cm
e. 36 km/jam= ............... m/s
5. Temukan dimensi kecepatan dan percepatan! Berdasarkan dimensi yang telahAnda
temukan, analisislah apakah kecepatan dan percepatan mendeskripsikan hal yangsama?
G. REFERENSI
Fatimah, Siti, 2013, Fisika untuk SMA/MA kelas X, Solo : Masmedia
Handayani, Sri, 2009, Fisika untuk SMA/MA kelas X, Jakarta, Pusatperbukuan
Departemen PendidikanNasional
Subagya, Hari dan Agus, T, 2007, Sains Fisika 1 SMA/MA Kelas X, Jakarta : Bumi aksara
Sumarsono, Joko, 2009, Fisika untuk SMA/MA kelas X, Jakarta, Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
http://fisikazone.com/besaran-dan-satuan-fisika/ College Loan Consolidation Tuesday,
July 2nd, 2013 - Kelas X
Dan berikut foto gambar dari Lks tersebut :