Anda di halaman 1dari 4

DAMPAK PANDEMI TERHADAP PARIWISATA KECAMATAN TENGGARONG

Sulestyaning Hastuti, Septia Yuda Saifitulloh, Hezron Ruli Pratama, Ajeng Meidiany
Putri, Fallencio Fellxy Moningka, dan Virna Adha Febriana Sandi

Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan, Jl. Seokarno Hatta Km 15
Balikpapan, Indonesia
08201086@student.itk.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini berusaha untuk mengidentifikasi pengaruh dari pandemi terhadap
perekonomian yang ditunjang sektor pariwisata. Tujuan penelitian adalah melihat atau mendata
jumlah pengunjung pariwisata sebelum dan sesudah pandemi virus corona dan mengetahui
dampak yang ditimbulkan dari sektor pariwisata di Kecamatan Tenggarong. Langkah
penelitian adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi dokumen kepada sejumlah
instansi yang terkait. Subjek penelitian adalah jumlah pengunjung dari pulau kumala pada
rentang bulan Januari hingga September 2020. Metode pengambilan datanya adalah (1) studi
kepustakaan dengan mempelajari literatur laporan dan bahan tertulis sebelumnya. (2)
Penelitian lapangan dengan observasi indikator penentu penurunan pemasukan pendapatan.
Hasil penelitian tersebut diketahui bahwa jumlah pengunjung rata- rata sekitar 10. 675 orang
perbulan sebelum pandemi namun pada rentang bulan juli hingga september rata-rata
pengunjung hanya sekitar 2.491 orang perbulan. Jumlah pengunjung mengalami penurunan
yang sangat drastis yaitu sebesar 23,33 %. Penelitian lanjutan perlu dilakukan dalam hal
pembenahan dalam sektor ekonomi dan pariwisata serta peningkatan jumlah pengunjung
wisata di Kecamatan Tenggarong pada masa pandemi Covid-19.
Kata-kunci: pandemi; ekonomi; pariwisata

PENDAHULUAN
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor industri potensial yang mendukung
pertumbuhan ekonomi daerah. Pada masa sekarang, industri pariwisata dapat dikembangkan
pemerintah daerah sehingga mampu memberikan multiplier efek terhadap perekonomian
dengan sumbangan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), penciptaan kesempatan berusaha,
penciptaan lapangan kerja sehingga mampu mengurangi pengangguran dan peningkatan
pendapatan masyarakat.
Kecamatan Tenggarong merupakan salah satu kecamatan yang pembangunan
pariwisatanya terletak pada ciri khas daerah yang terkait dengan sumber daya manusia dan
sumber daya fisik secara lokal. Salah satu detinasi favorit yang ada di Kecamatan Tenggarong
adalah Pulau Kumala. Pulau ini terbentuk dari sadimen lumpur membentuk tanah seluas 85
hektar di daerah delta Sungai Mahakam. Pembangunan Pulau Kumala dimulai pada tahun 2000
dan dibuka menjadi destinasi wisata pada tahun 2002 bertepatan dengan Festival Erau.
Diawal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru yaitu virus
corona jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya disebut Coronavirus disease 2019 (COVID-
19). Diketahui, virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok. Ditemukan pada akhir Desember tahun
2019. Sampai saat ini sudah dipastikan terdapat 65 negara yang telah terjangkit virus satu ini.
(Yuliana,2020:189).
Pada mulanya transisi virus ini belum dapat ditentukan apakah dapat melalui antara
manusia-manusia. Jumlah kasus tersebut bertambah seiring dengan waktu. Akhirnya,
dikonfirmasi bahwa transmisi pneumonia ini dapat menular dari manusia ke manusia. Sampai
saat ini Coronavirus dengan cepat menyebar masih misterius dan penelitian masih terus
berlanjut.
Dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dan faktor resiko yang berpotensi
kedaruratan kesehatan masyarakat (KKM) baik di pintu masuk maupun wilayah, maka
pemerintah mewacanakan untuk diberlakukan lockdown. Bahkan beberapa waktu lalu WHO
memberikan surat himbauan kepada Indonesia agar menerapkan sistem Lockdown, namun
pemerintah enggan menerapkan hal tersebut melainkan memilih untuk menerapkan
pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Oleh sebab itu, mengakibatkan menurunya
pendapatan daerah dari sektor pariwisata dan para pekerja di sektor pariwisata terancam banyak
yang di PHK.

METODE
Penelitian ini termasuk kuantitatif karena menghasilkan laporan dalam bentuk angka
atau jumlah , yang biasa diukur dengan pasti besar kecilnya jumlah pemasukan untuk sektor
pariwisata serta sektor pendukung lainya. Hasil data dari laporan ini bersifat objektif sehingga
penafsiranya sama bagi setiap orang.
Tempat penelitian ini dilakukan di Pulau Kumala dengan jangka waktu pada bulan
Januari hingga September tahun 2020 dengan menggunakan metode populasi yaitu metode
yang mengambil seluruh subjek yang ada menjadi sumber data. Subjek/responden dalam
penelitian ini adalah jumlah pengunjung dari pulau kumala pada rentang bulan Januari hingga
September 2020. Objek penelitian ini adalah kenaikan dan penurunan jumlah pengunjung
Pulau Kumala.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif dengan
pendekatan survei, metode ini terdiri dari studi kepustakaan dengan mempelajari literatur atau
jurnail terkait dan penelitian lapangan dengan observasi indikator menentu penurunan
pemasukan pendapatan. Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan, analisis data yang
digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Teknik analisis data dalam
penelitian kuantitatif menggunakan statistik infersial. Statistik inferensial, (sering juga disebut
statistik induktif atau statistik probabilitas) adalah teknik statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.

HASIL DAN DISKUSI


Penelitian pada tanggal 26 November 2020 didapatkan hasil data sebagai berikut.
Tabel Data Pengunjung Pulau Kumala
Bulan Dewasa Anak Jumlah
Januari 16.070 5.700 21.770
Febuari 5.005 1.336 6.341
Maret 3.010 905 3.915
April - - -
Mei - - -
Juni - - -
Juli 1.387 261 1.648
Agustus 3.834 879 4.713
September 961 161 1.112
Oktober - - -
November - - -
Desember - - -
Total 30.267 9.242
Sumber: Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara, 2020

Pandemi Covid-19 yang telah masuk pada pertengahan bulan maret 2020 di Indonesia
yang mengakibatkan beberapa dampak signifikan terhadap sektor-sektor di Indonesia termasuk
diantaranya sektor pariwisata. Di Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara
Kalimantan Timur. Tenggarong yang terkenal sebagai Kota Raja dan menyimpan keunikan
serta memiliki beragam objek wisata bahari yang menarik.salah satunya adalah Pulau Kumala
yang memiliki jumlah pengunjung rata rata 10.675 orang perbulan ditahun 2020 sebelum
pandemi Covid-19 terjadi. Ketika 19 maret 2020 kasus pertama di Kutai Kartanegara
mengakibatkan mobilitas penduduk terhambat karena melakukan social distancing mandiri.
Pada sektor pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara pemerintah memutuskan untuk menutup
sementara objek pariwisatanya hingga Juni 2020 lalu dibuka kembali pada bulan Juli hingga
September. Berdasarkan jumlah data yang di dapatkan jumlah pengunjung pada pandemi, yaitu
2.491 orang perbulan maka korelasi antara dampak pendemi terhapat sektor pariwisata di
Kecamatan Tenggarong mengalami penurun dan sangat berdampak terhadap sektor ekenomi.
Setelah di uji menggunkan data perbandingan jumlah pengunjung pada tahun yang
sama penelitian ini, di peroleh data pengunjung rata rata 10.675 orang perbulan ditahun 2020
sebelum pandemi Covid-19 yang berarti pengunjung mengalami penurunan yang sangat drastis
dan signifikan, maka hipotetis alternatif dari penelitian ini, yang menyatakan ada pengaruh
yang signifikan pandemi Covid- 19 terhadap sektor pariwisata di Kecamatan Tenggarong.
setelah di ketahui maka dapat disimpulkan bahwa penurunan jumlah pengunjung pada
saat pandemi sebesar 23,33 % dari jumlah rata-rata pengunjung per bulan sebelum adanya
pandemi 2020.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama penurunan jumlah pengunjung
Pulau Kumala adalah adanya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan ditetapkannya
kebijakan untuk menutup sementara atau mengurangi jumlah pengunjung. Hasil ini dapat
dijadikan sebagai bahan acuan dalam upaya melakukan pertimbangan pemerintah dalam
mengembangkan kebijakan terkait kunjungan ke Pulau Kumala.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat dipertimbangkan saran-
saran teoretik sebagai berikut: 1) Bagi peneliti lain yang tertarik dengan permasalahan yang
sama, diharapkan untuk melakukan penelitian dengan melibatkan jumlah partisipan yang lebih
besar dengan teknik pengambil sampel yang lebih baik mislanya multistage sampling, bahkan
sensus; 2) Selain itu, juga disarankan untuk melibatkan faktor-faktor personal, kelompok dan
organisasional yang relevan sebagaimana disebutkan di atas; 3) Hasil penelitian ini juga dapat
digunakan oleh pemerintah setempat untuk membuat kebijakan-kebijakan yang terkait
pemulihan ekonomi pada sektor pariwisata.
DAFTAR PUSTAKA
BPS Kutai Kartanegara. (2020, 20 September). Kecamatan Tenggarong Dalam Angka
2020. Diperoleh 5 November 2020, https://kukarkab.bps.go.id/
KaltimKece (2020, 19 Maret). Riwayat Tiga Positif Covid-19 di Kaltim, Masih
Berkaitan 2 PDP dan 19 ODP di Balikpapan. Diperoleh 26 November 2020, dari
https://kaltimkece.id/warta/terkini/riwayat-tiga-positif-covid-19-di-kaltim-masih-berkaitan-2-
pdp-dan-19-odp-di-balikpapan
Koran Kaltim.(2020, 1 Januari). Pengunjung pulau kumala meningkat saat libur tahun
baru. Diperoleh 5 November 2020, dari https://korankaltim.com/berita-
terkini/read/27802/pengunjung-pulau-kumala-meningkat-saat-libur-tahun-baru
Republik Indonesia. 2018. Undang-Undang No. 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan
Kesehatan.
Tribun Kaltim (2020, 29 Juli). Sejak Dibuka Paska Pandemi Covid-19, Objek Wisata
di Kukar Masih Sepi Pengunjung. Diperoleh 5 November 2020, dari
https://kaltim.tribunnews.com/amp/2020/07/29/sejak-dibuka-pasca-pandemi-covid-19-objek-
wisata-di-kukar-masih-sepi-pengunjung
Wikipedia. (2020, 4 September). Kabupaten Kutai Kartanegara. Diperoleh 5
November 2020, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kutai_Kartanegara
Yuliana. 2020. Corona virus diseases (Covid-19); Sebuah tinjauan literatur. Wellness
and Healthy Magazine. 2(1): 187-197

Anda mungkin juga menyukai