Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang Direktorat Jenderal Bina Marga Cq Satuan Kerja Perencanaan dan

Pengawasan Jal an Nasional Provinsi Bengkulu, Pengawasan Jalan

dan Jembatan PPK 2.1 MYC, PPK 2.2 dan PPK 2.3 MYC yang akan

dilaksanakan oleh Penyedia pekerjaan konstruksi.

Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan

rencana mutu, biaya, volume dan waklu yang telah ditetapkan di

dalam kontrak jasa konslruksi, maka diperlukan adanya suatu tim

yang akan bertugas sebagai pengawas yang berperan membanlu

Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional di

dalam melaksanakan pengawasan teknis pada lokasi kegialan

yang sedang berlangsung.

Tim pengawas dimaksud, adalah Penyedia Jasa konsullansi

pekerjaan pengawasan leknis / supervisi.

2. Maksud Dan Tujuan Maksud pekerjaan layanan jasa konsultansi pekerjaan

pengawasan leknis ini, adalah u n t u k :

1. Membanlu Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan

Nasional Provinsi Bengkulu di dalam melakukan pengawasan

leknis lerhadap kegiatan pekerjaan konstruksi di lapangan yang

dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi (kontraktor),

berhubung adanya keterbatasan tenaga Satuan Kerja yang

bersangkulan, baik dari segi jumlah maupun dari segi

kualifikasinya;

2. Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi

oleh Penyedia Jasa konstruksi di lapangan dalam menerapkan

desain yang memenuhi persyaratan spesifikasinya;

3. Memberi kepastian dan jaminan kepada Pengguna jasa bahwa

pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia jasa konstruksi

(kontraklor) sesuai dengan spesifikasi dan persyaralan leknis

yang tercantum dalam dokumen kontrak dan menjalankan RKK

Pelaksanaan sesuai dokumen yang disampaikan;

4. Membanlu menyelesaikan revisi desain, bilamana lerdapat

perbedaan anlara desain yang ada dengan kondisi di lapangan.

Adapun tujuannya adalah pengendalian pelaksanaan

pekerjaan di lapangan untuk mendapatkan hasil pekerjaan

konstruksi yang memenuhi persyaratan yang lercantum di

dalam spesifikasi (lepat mutu), dan dilaksanakan secara tepat

biaya serta tepal waktu.


3. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dari layanan Jasa Konsultansi

pengawasan jalan dan jembatan ini, adalah:

1. Tercapainya hasil pekerjaan jalan tersebut di alas sesuai

dengan isi dokumen kontrak, sehingga kinerja jalan dan

jembatan yang ditangani diharapkan dapat memberikan layanan

dan dalam kondisi mantap;

2. Di samping itu sebagian tugas Satuan Kerja Perencanaan dan

Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, khususnya

dalam hal menyangkut masalah pengendalian teknis di

lapangan dan administrasi teknik pada umumnya, dilimpahkan

kepada penyedia jasa ini.

4. Lokasi Pekerjaan Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, Bengkulu Selatan dan Kaur

5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBN Mumi Tahun

Anggaran 2021, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 4.641.386.000,­

(Empat Milyar Enam Ratus Empat Puluh Satu Juta Tiga Ratus

Delapan Puluh Enam Ribu rupiah) termasuk PPN.

6. Nama dan Organisasi Nama Satuan Kerja : Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional

Pejabat Pembuat Provinsi Bengkulu

Komitmen Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Muhammad Ridwan

Data Penunjang

7. Data Dasar 1. Gambar Desain Jal an dan Jembatan yang diawasi;

2. Spesifikasi yang berlaku disaat pelaksanaan tender.

8. Standar teknis 1. Acuan Geometrik Jalan;

2. Acuan Pekerjaan Jembatan;

3. Acuan Perhitungan Tebal Perkerasan;

4. Acuan Perhitungan Dranase;

5. Acuan Struktur (seperti tembok penahan dll);

6. Acuaan Utility dan bangunan pelengkap lainya;

7. Ketentuan tentang aspek lingkungan;

8. Ketentuan tentang aspek keselamatan jalan;

9. SE Menteri PUPR Nomor 07/SE/M/2016, tentang Pedoman Tata

Cara Penentuan Campuran Belon Normal dengan Semen OPC,

PPC & PCC

9. Studi - Studi Dokumen-Dokumen Studi maupun Perencanaan yang sudah ada

Terdahulu pada Direktorat Jenderal Bina Marga, maupun lnstansi-lnstansi

terkait lainnya
10. Referensi 1. Undang - undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;

Hukum 2. Perpres Nomor 1 6 Tahun 2018 tentang pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah;

3. Permen PUPR Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar dan

Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;

4. DIPA Saluan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan

Nasional Provinsi Bengkulu TA. 2021

11. Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan ini adalah;

1. Sub Kualifikasi RE 202;

2. Membantu Kepala Saluan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen

Pelaksana Jalan Nasional dalam melaksanakan tugas dan

kewajibannya dalam mengendalikan pelaksanaan agar

pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan gambar rencana,

persyaratan dan ketentuan - ketentuan yang tercantum dalam

dokumen serta jadual waktu yang telah ditetapkan;

3. Membantu Kepala Saluan Kerja/Pejabat Pembuat Kom t i m en

Pe aksana Jalan Nasional dalam memahami dan melaksanakan


l

ketentuan ketentuan - hukum yang te rc antum dalam dokumen

kontrak , terutama sehubungan dengan pemenuhan k ew a i an


j b

dan tugas kontraktor;

4. Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan contract ch an ge

o rd er dan " addenda ", sehingga peruba an h -peru ba an


h ko n trak

da atp dibuat s ecara op mum


ti dengan mem pert imban gk a n

aspek teknis dan dana yang te e ia dalam


rs d DI P A ;

5. M elaksanakan pen g umpulan data di apangan


l yang diperukan

secara terperinci untuk mendukung pe ninjauan de si gn (review

design), menyusun perhitungan design, membuat ga m bar

desi n g dan menyiapkan instruksi-instruksi k ep a a d ko n traktor

schingga perubahan design ters ebut d apat d ilak san aka n ;

6. M e aksanakan
l pen e ekan
g c secara cermat te rhadap semua

p en ukurang dan p e rh itungan v olume peke aan rj yang akan

d ip akai seba ai g dasar pembayaran, schingga s em ua

p en u urang k peke aanrj , pe rh itung n a v olume dan pembayaran

berdasarkan kete ntuan yan g te rc antum da am l d oku m en

kontrak;

7. Melaporkan kepada Kepala Saluan Kerja/P ej a atb P em b uat

Komitmen Pelaksana Jalan Nasional s e mu a m s a ala h ya ng

be rh ubun g an den an g pelaksanaan pe kerjaan, te rm s a uk

keterlambatan pencapaian target fisik, serta usaha - usaha

p enan gg u an an dan
l g ti ndakan turun tangan y ang d ipe ruk n a ;

8. Melakukan monitorin g dan pengecekan harian, mingguan d an

bulanan terhadap segala kegiatan yan g be rh u bu n ga n de ng an

pengendalian mutu, penera an K3 dan p volume pek e rj


aa n, se rt
a

menandatan ani monthly cert ficate (MC) a abil


g i p a m utu da a l m
pelaksanaan pekerjaan telah memenuhi semua persyaratan

dan ketentuan yang berlaku;

9. Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar-gambar

terlaksana (as-built drawing) yang menggambarkan secara

terperinci seliap bagian pekerjaan yang lelah dilaksanakan oleh

kontraktor;

10. Menyusun laporan Bulanan (monthly report) yang mencakup

laporan kemajuan pekerjaan, dokumentasi kegiatan dan laporan

keuangan serta masalah-masalah yang dilemui di lapangan dan

solusi pemecahannya, melaporkan kepada Kepala Saluan

Kerja/Pejabat Pemmbuat Komitmen;

11. Membantu Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komilmen

Pelaksana Jalan Nasional dalam pelaksanaan provisional hand

over (PHO) terutama dalam menyusun daftar kerusakan yang

perdu diperbaiki. Untuk dapat melaksanakan jasa layanan

konsullansi secara sistematis, tepat waktu dan sesuai dengan

ketentuan Kerangka Acuan Kerja, Konsultan harus

melaksanakan detail pendekatan permasalahan terhadap hal­

hal yang utama dalam pengaturan terhadap sasaran pekerjaan

secara efisien dan efektif, menerapkan metodologi

pengusahaan yang ditelapkan agar tercapai hasil yang

dikehendaki. Pengalaman Konsultan dalam penanganan

pekerjaan sejenis akan sangat bermanfaat dalam pendekatan

masalah dan metodologi pengawasan yang dihadapi.

Secara umum permasalahan yang terjadi di lapangan

terkait era! dengan kegiatan pelaksanaan konstruksi yang

dilakukan oleh Kontraktor di lapangan. Untuk mengantisipasi

supaya permasalahan yang timbul di lapangan memberikan

dampak negatif sekecil mungkin dan berkeselamatan, maka

konsultan akan melakukan pendekatan-pendekatan sebagal

berikut:

1) Pengendalian Waktu;

2) Pengendalian Mutu;

3) Pengendalian Biaya;

4) Pengendalian Keselamatan Kerja;

5) Pengaturan Lalu linlas (traffic management);

6) Pelaporan.

12. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa Laporan

yang berisi kegiatan pengawasan teknis, y ai t u :

1) Program mutu;

2) Laporan pe ndahuluan;

3) Laporan bulanan;

4) Laporan akhir.
13. Peralatan Material Akomodasi yang berupa kendaraan roda empat dan dua, fasilitas

Personil dan Fasilitas lainnya tennasuk kantor dan lain-lain harus disediakan sendiri oleh

dari Pejabat Pembuat Penyedia jasa dengan cara sewa yang akan dibayarkan melalui

Komitmen kontrak.

Akomodasi dan fasilitas dimaksud, selengkapnya seperti tercantum

pada Rincian Biaya Langsung Non Personal.

14. Peralatan dan Material Peralatan dan material lain yang lidak tercantum dalam Rincian

dari penyedia Jasa Biaya namun diperdukan dalam pelaksanaan pekerjaan, dianggap
Konsultansi
sudah termasuk ke dalam kontrak dan harus disediakan oleh

penyedia jasa.

15. Lingkup Kewenangan Membantu dalam Supervisi / Pengawasan Mutu

Penyedia Jasa a. Membantu dalam Review Design;

b. Memeriksa dengan sungguh-sungguh bahwa pengukuran

volume pekerjaan dilaksanakan dengan benar, teliti dan baik;

c. Menjamin bahwa semua laporan (report) yang diserahkan tepat

pada waktunya dan dibuat secara aturan yang benar, telili dan

memuat semua catatan kemajuan serta hal-hal lain yang

berkaitan dengan kegiatan;

d. Bekerjasama dengan stat PPK PJN dalam hal-hal yang

menyangkut masalah-masalah teknis.

16. Jangka Waktu Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan ini adalah 12 (dua belas)

Penyelesaian bulan atau 360 hari kalender

Pekerjaan

17. Personel Posisi Persyaratan Jumlah

Pendidika SKA Kualifika Pengala Orang


n si man bulan
Tenaga Ahli:

Supervision S1 Teknik Ahli Teknik Jalan Ahli 9 Tahun 12 O8


Engineer Sipil dan Ahli Teknik Madya

Jembatan

Ahli K3 Ahli

Konstruksi Muda

Quality S1 Teknik Ahli Teknik Jalan Ahli 6 Tahun 12 O8


Engineer-1 Sipil dan Ahli Teknik Muda

Jembatan

Quantity S1 Teknik Ahli Teknik Jalan Ahli 6 Tahun 12 O8


Engineer-1 Sipil dan Ahli Teknik Muda

Jembatan

Quality S1 Teknik Ahli Teknik Ahli 6 Tahun 10 0 8


Engineer-2 Sipil Jembatan Muda

Quantity S1 Teknik Ahli Teknik Ahli 6 Tahun 10 OB


Engineer-2 Sipil Jembatan Muda

Quality S1 Teknik Ahli Teknik Jalan Ahli 6 Tahun 308


Engineer-3 Sipil dan Ahli Teknik Muda

Jembatan

Quantity S1 Teknik Ahli Teknik Jalan Ahli 6 Tahun 308


Engineer-3 Sipil dan Ahli Teknik Muda

Jembatan
Quality S1 Teknik Ahli Teknik Jalan Ahli 6 Tahun 3 08

Engineer-4 Sipi dan Ahli Teknilk Muda

Jembatan

Quantity S1 Teknik Ahli Teknik Jalan Ahli 6 Tahun 308

Engineer-4 Sipil dan Ahli Teknik Muda

Jembatan

Quality S1 Teknik Ahli Teknik Ahli 6 Tahun 908

Engineer-5 Sipil Jembatan Muda

Quantity S1 Teknik Ahli Teknik Ahli 6 Tahun 10 OB

Engineer-5 Sipil Jembatan Muda

TUGAS TENAGA AHLI:

1. Supervision Engineer (SE)

Supervision Engineer merupakan pihak atau orang yang

bertugas memimpin, mengarahkan, dan mengendalikan seluruh

tenaga ahli pengawasan konstruksi terhadap berjalannya

pelaksanaan pekerjaan serta bertanggung jawab melakukan

pemeriksaan dan pengendalian kegiatan yang berhubungan

dengan aspek desain, pengukuran volume I bahan dan

pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan.

Supervision Engineer harus seorang Sarjana Teknik Sipil

memiliki minimal SKA Ahli Muda K3 Konstruksi, SKA Teknik

Jalan Madya, SKA Teknik Jembatan Madya dan mempunyai

pengalaman di bidang peningkatan dan pembangunan serta

Administrasi di bidang jalan dan jembatan selama 9 (sembilan)

tahun. Supervision Engineer akan berkedudukan di tempat

berdekatan dengan tempat-tempat pekerjaan yang menjadi

tanggung jawabnya, tugas dan kewajiban Supervision Engineer

mencakup, tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut:

1. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan

konstruksi untuk setiap pelaksanaan pengukuran /

rekayasa lapangan yang dilakukan Pelaksana dan

menyampaikan laporan kepada PPK sehingga dapat

dilakukan dengan cepat keputusan-keputusan yang

diperlukan, termasuk untuk pekerjaan pengembalian

kondisi dan pekerjaan minor mendahului pekerjaan utama

serta rekayasa terperinci lainnya;

2. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan

konstruksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada

semua lokasi dilapangan dimana pekerjaan konstruksi

sedang dilaksanakan serta memberi penjelasan tertulis

kepada Pelaksana mengenai apa yang sebenamya dituntut

dalam pekerjaan tersebut, bila dalam kontrak hanya

dinyatakan secara umum;

3. Memastikan bahwa pelaksana memahami dokumen

kontrak secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai

dengan spesifikasi serta gambar-gambar, dan pelaksana

menerapkan teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat /


cocok dengan keadaan lapangan untuk berbagai macam

kegiatan pekerjaan;

4. Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau

menolak pekerjaan dan material;

5. Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap

hari yang dicapai Pelaksana pada lembar kemajuan

pekerjaan (progress schedule) yang telah disetujui;

6. Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan

dari semua pekerjaan dan melaporkannya segera / tepat

waktu kepada PPK bila kemajuan pekerjaan terlambat

sebagaimana tercantum pada buku Spesikasi Umum dan

hal itu benar-benar berpengaruh terhadap jadwal

penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal demikian,

maka Supervision Engineer juga membuat rekomendasi

secara tertulis bagaimana caranya untuk mengejar

keler1ambatan tersebut;

7. Memeriksa dengan teliti semua kuanlitas hasil pengukuran

setiap pekerjaan yang telah selesai yarig disampaikan oleh

Quantity Engineer;

8. Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk

melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan­

pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi

lidak tampak harus sudah diperiksaldiuj dan sudah

memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak;

9. Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan

jumlah pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa

kebenaran dari seliap bukti pembayaran bulanan

Pelaksana;

10. Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa­

sketsa yang benar untuk bahan PPK pada setiap lokasi

pekerjaan;

11. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar

Sebenamya Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan

mengupayakan agar semua gambar tersebut dapat

diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan

(PHO);

12. Memeriksa dengan teliti/seksama seliap gambar-gambar

kerja dan analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya,

yang dibuat oleh Pelaksana sebelum pelaksanaan;

13. Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa

pekerjaan pada semua lokasi pekerjaan dalam kontrak

membuat laporan kepada PPK terhadap hasil inspeksi

lapangan;

14. Memberi rekomendasi kepada PPK hasil penjaminan mutu

dan keluaran hasil pekerjaan serta pemenuhan tingkat

layanan jalan terkait dengan usulan pembayaran yang


diajukan Pelaksana;

15. Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai

kemajuan fisik dan keuangan proyek yang ada dibawah

wewenangnya dan menyerahkan kepada PPK serta instansi

lain yang terkait tepat pada waktunya; dan

16. Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan,

laporan harian, laporan mingguan, bagan kemajuan

pekerjaan, pengukuran pembayaran, gambar desain,

laporan hasil inspeksi lapangan, laporan pemenuhan tingkat

layanan jalan dan lainnya.

17. Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan

dengan pelaksanaan di lapangan

18. Mengharuskan Pelaksana untuk melaksanakan peraturan

tentang keamanan dan keselamatan kerja

19. Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan yang

dijalankan Pelaksana

20. Memberi instruksi kepada Pelaksana, bila cara pelaksanaan

dinilai lidak benar atau membahayakan. Dalam segala hal,

semua instruksi harus dicatat dalam buku hanan (log book)

21. Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan dan

penyimpangan dari perencanaan (pada lembar gambar

Kemajuan Pekerjaan)

22. Memeriksa dan menyetujui laporan yang dibuat oleh

Pelaksana

23. Mengidenlifikasi dan memetakan potensi bahaya yang

mungkin terjadi di lingkungan kerja. Hal ini termasuk

membuat tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan

kemungkinan terjadinya bahaya tersebut (probability)

24. Menyusun rencana program keselamatan dan Kesehatan

kerja yang meliputi upaya preventif dan upaya koreklif.

Upaya preventif bertujuan untuk mengurangi terjadinya

bahaya atau kecelakaan di lingkungan kerja. Upaya korektif

bertujuan untuk menanggulangi kecelakaan yang terjadi di

lingkungan kerja;

25. Membuat dan memelihara dokumen terkait Kesehatan dan

keselamatan kerja. Dokumentasi yang baik termasuk factor

penting dalam mencegah dan menanggulangi bahaya. Hal

ini termasuk merancang prosedur baku dan memelihara

borang atau catatan terkait kesebatan dan keselamatan

kerja; dan

26. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi,

serta menganalisis akar masalah termasuk lindakan

preventif dan korektif yang diambil

2. Quality Engineer:

Merupakan pihak atau orang yang bertanggung jawab kepada


Supervision Engineer dan berkedudukan di lokasi pelaksanaan

bekerja. Quality Engineer membantu Supervision Engineer dalam

penjaminan mutu pekerjaan yang telah ditentukan oleh Dokumen

Kontrak dan memahami benar terhadap metode pemeriksaan

bahan, tes laboratorium yang diisyaratkan.

Quality Engineer harus Seorang Sarjana Teknik Sipil memiliki

minimal SKA Teknik Jalan Muda, SKA Teknik Jembatan Muda

dan mempunyai pengalaman di bidang pengendalian mutu dan

test laboratorium, Pengawas Teknis pekerjaan dan

Pemeliharaan Jalan atau Penggantian dan Pembangunan

Jembatan, pemeliharaan 6 (Enam) tahun. Dia harus memahami

benar metode Test Laboratorium yang disyahkan dalam

dokumen kontrak. Tugas dan tanggung jawab Quality Engineer

mencakup, tapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut:

1. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap

pekerjaan, material dan peralatan yang ditempatkan di

lapangan apakah sesuai dengan gambar dan spesifikasi;

2. Melakukan pengawasan yang seksama alas pemasangan,

pengaturan dan penempatan peralatan laboratorium

lapangan pelaksana serta memantau alat-alat pengujian

sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, peralatan

laboratorium yang ada sudah siap dioperasikan;

3. Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua

pekerjaan pengujian yang dikerjakan oleh pelaksana dan

tenaga-tenaganya dalam rangka pengendalian mutu

material serta hasil pekerjaannya, dan memberitahukan

dengan segera secara tertulis kepada Supervision Engineer

tentang kekurangan-kekurangan yang dijumpai baik dalam

prosedur pengujian yang dipakai maupun setiap cacat yang

terdapat pada material atau mutu pekerjaannya;

4. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan

serta menyerahkannya kepada Supervision Engineer

rekomendasi secara tertulis tentang disetujui atau

ditolaknya material dan hasil pekerjaan yang bersangkutan;

5. Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan

yang dilakukan oleh Pelaksana tidak kurang dari syarat

minimum yang ditetapkan spesifikasi;

6. Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan

kelokasi proyek sehingga sebelum material tersebut

digunakan sudah sesuai dengan spesifikasi;

7. Menyerahkan kepada Supervision Engineer laporan

bulanan mengenai semua hasil pengujian yang diperoleh

selama bulan sebelumnya, untuk diserahkan oleh

Supervision Engineer kepada PPK, Laporan tersebut

berisikan semua data laboratorium serta pengujan

dilapangan berikut: risalah/kesimpulan dari data yang ada;

8. Menyiapkan format laporan penjaminan mutu pekerjaan ,


pengujjan hasil pekerjaan dan kriteria penerimaan

pekerjaan;

9. Melakukan monitoring pekerjaan dilapangan terkait dengan

pemenuhan mutu pekerjaan;

1 0 . Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji

mutu dan mutu keluaran pekerjaan telah memenuhi

persyaratan teknis;

11. Membuat rekomendasi terhadap kelidaksesuaian mutu

pekerjaan (ika ada) dan tindak lanjut penanganannya, guna

pencegahan kelidaksesuaian; dan

12. Memberikan panduan dilapangan bagi personil pelaksana

mengenai metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan

(jika diperdukan).

3. Quantity Engineer:

Quantity Engineer bertanggung jawab kepada Supervision

Engineer dan berkedudukan di lokasi Pelaksana bekerja.

Quantity Engineer bertanggung jawab terutama untuk

melakukan pemeriksaan kuantitas hasil pengukuran seliap

pekerjaan dan pengendalian keluaran hasil pekerjaan yang

sesuai dengan yang telah ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Quatitity Engineer harus Seorang Sarjana Teknik Sipil

memiliki minimal SKA Teknik Jalan Muda, SKA Teknik

Jembatan Muda dengan pengalaman 6 (enam) tahun dalam

pekerjaan pembangunan I Peningkatan atau pemeliharaan

Jalan dan jembatan. Tugas dan tangsung jawab Quantity

Engineer mencakup, tapi lidak terbatas pada, hal-hal sebagai

berikut:

I. Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa

pekerjaan dan volume pekerjaan yang telah dilaksanakan;

2. Membuat catatan/laporan harian tentang kemajuan

pekerjaan dilapangan, serta selalu memberikan informasi

tentang rincian pekerjaan kepada Supervision Engineer;

3. Menghitung kembali kuantitas pekerjaan yang

dilaksanakan;

4. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasihat dari

Supervision Engineer dalam melaksanakan tugas-tugasnya

serta bekerjasama dengan Quality Engineer untuk

menyesuaikan metoda pelaksanaan di lapangan dengan di

laboratorium.;

5. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus

pada semua lokasi pekerjaan konstruksi yang sedang

dilaksanakan, dan memberitahu dengan segera kepada

Supervision Engineer tentang semua pekerjaan yang lidak

memenuhi/sesuai Dokumen Kontrak;

6. Semua hasil pengamhatan tersebut dilaporkan secara


tertulis kepada Supervision Engineer pada hari itu juga;

7. Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan

memeriksa semua hasil pengukuran, perhitungan kuantitas

dan bukti pembayaran serta menjamin bahwa pembayaran

terhadap pelaksana sudah benar dan sesuai dengan

ketentuan dalam Dokumen Kontrak;

8. Bersama-sama pelaksana setiap hari membuat

ringkasan/risalah tentang kegiatan konstruksi, keadaan

cuaca, pengadaan material, jumlah dan keadaan tenaga

kerja, peralatan yang digunakan, jumlah pekerjaan yang

telah diselesaikan, pengukuran dilapangan,

kejadian-kejadian khusus dan sebagainya dengan

menggunakan formulir laporan standar (Laporan Harian)

yang harus diserahkan/dikirim kepada Supervision Engineer

dan PPK setiap hari setelah selesai kerja;

9. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus

terhadap semua pekerjaan harian (day work), termasuk

membuat catatan mengenai peralatan, tenaga kerja dan

bahan-bahan yang digunakan pelaksana dalam

melaksanakan pekerjaan harian tersebut;

10. Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Pelaksana

dan evaluasi hasil pekerjaan (performa pekerjaan) di

lapangan;

1 1 . Melakukan inspeksi lapangan terkait keluaran basil

pekerjaan;

12. Semua hasil inspeksi dan monitoring tersebut dilaporkan

secara tertulis kepada Supervision Engineer sebagai bahan

masukan yang disampaikan kepada PPK;

13. Memeriksa dan melakukan pengukuran keluaran hasil

pekerjaan, perhitungan bobot pekerjaan terkait dengan

usulan pembayaran serta menjamin bahwa pembayaran

terhadap Pelaksana sudah benar dan sesuai dengan

ketentuan dalam Dokumen Kontrak;

14. Membantu Supervision Engin eer mengadakan pengukuran

akhir secara keseluruhan dari bagian pekerjaan yang telah

diselesaikan dan / mutunya memenuhi syarat.

Untuk membantu kelancaran pekerjaan maka, Tenaga

ahli tersebut di alas dibantu oleh Tenaga Sub-Profesional

S ta ff:

1. Inspector

2. Surveyor

3. Lab Technician

4. Tenaga Pendukung (adminstrasi Kantor)


18. Jadwal Tahapan 1. Penandatanganan Kontrak;

Pelaksanaan 2. SPMK;

Pekerjaan 3. Mobilisasi Personel;

4. Pelaporan {dalam bentuk hard copy dan soft copy hasil scan):

a. Program Mutu

b. Lap. Pendahuluan;

c. Lap. Bulanan;

d. Lap. Akhir

5. Invoice dan data Dukung

6. BAST.

19. Program Mutu Program Mutu memuat:

lnformasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan, organisasi

kerja Penyedia, Jadwal Pelaksanann Pekerjaan, jadwal penugasan

Personel Inti dan Personel Pendukung, prosedur pelaksanaan

pekerjaan, prosedur instruksi kerja, pelaksana kerja dan laporan

pekerjaan. Dengan panduan SE Nomor 15/SE/M/2019 tentang tata

cara penjaminan Mutu dan pengendalian Mutu Pekerjaan

Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat

20. Laporan Laporan Pendahuluan memuat:

Pendahuluan Laporan ini merupakan laporan singkat mengenai rencana kegiatan

Konsultan, rencana survey, program kerja, alokasi tenaga dan

konsepsi/metodologi pelaksanaan pekerjaan supervise Laporan

harus diserahkan selambat-lambatnya 25 (dua puluh Lima) hari

kerja sejak SPMK diterbitkan.

21. Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat:

Laporan ini merupakan laporan singkat mengenai kemajuan

kegiatan Kontraktor, kegiatan yang dilakukan personil konsultan,

keadaan cuaca, juga permasalahan yang dialami oleh kontraktor I

konsultan bila ada (menyangkut administrasi, teknik atau

keuangan) dan memberikan rekomendasi atau saran-saran

bagairmana menanggulangi I menyelesaikan permasalahan

tersebut. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 25 (dua

puluh lima) hari kerja sejak SPMK diterbitkan.

22. Laporan Akhir Laporan Akhir (Semesteran/Tahunan) memuat;

sccara garis besamya harus menceritakan secara ringkas dan jelas

mengenai metoda pelaksanaan konstruksi, realisasi biaya

pekerjaan dan perubahan-perubahan kontrak yang terjadi, lokasi­

lokasi sumber material dan hasil pengujian mutu pekerjaan,

personil konsultan dan kontraktor yang ter1ibat, pelaksanaan

pengawasan konstruksi yang telah dilaksanakan, rekomendasi

tentang cara pemeliharaan dikemudian hari dan segala

permasalahan yang kemungkinan besar akan timbul pada

pekerjaan yang baru saja dilaksanakan. Laporan harus diserahkan


selambat-lambatnya 355 (tiga ratus lima puluh lima) hari kerja sejak

SPMK diterbitkan sebanyak 6 (enam) buku laporan dan Hardisk

Ekstemal SSD yang memuat soft copy Program mutu, Laporan

Pendahuluan, Laporan Bulanan dan Laporan Akhir.

23. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus

Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali

ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan

keterbatasan kompetensi dalam negeri.

24. Persyaratan Kerja Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan

sama untuk pelaksanaan kegatan jasa konsultansi ini, maka persyaratan

berikut harus dipatuhi: Apabila penyedia jasa adalah sebuah

perusahaan kerjasa operasi (KSO) yang beranggotakan lebih dari

sebuah penyedia jasa, anggota (KSO) terscbut memberi kuasa

kepada salah satu anggota (KSO) untuk bertindak dan mewakili

hak-hak dan kewajiban-kewajiban anggota penyedia asa


j l ainnya

terhadap pengguna jasa.

26. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan b erikut:

Pengumpulan data persyaratan dan kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku

lapangan dibidang/layanan pekerjaan pengawasan.

B engkulu, November 2020

PPK Pengawasan

mmad Ridwan
Muha

NI P. 1 9 8 0 1 20 5 200502 1 002

Anda mungkin juga menyukai