Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Rencana Studi Kasus

Studi kasus adalah rancangan studi kasus mencakup pengkajian,

satu unit studi kasus secara intensif. Meskipun jumlah subjek cenderung

sedikit namun jumlah variabel yang diteliti sangat luas. Sangat penting untuk

mengetahui variabel yang berhubungan dengan masalah /studi kasus.

Rancangan dari suatu studi kasus bergantung pada keadaan kasus namun

tetap mempertimbangkan faktor studi kasus waktu. Riwayat dan pola perilaku

sebelumnya biasanya dikaji secara rinci. Keuntungan paling besar dari

rancangan ini adalah pengkajian secara rinci meskipun jumlah respondennya

sedikit, sehingga akan didapatkan gambaran satu unit subjek secara jelas

(Nursalam, 2016).

Studi Kasus yang dilakukan pada studi kasus ini yaitu Asuhan

Keperawatan Pada “Gambaran Asuhan Keperawatan dengan Metode Hiposes

lima Jari pada kecemasan pasien Diabettes Milletus di Ruang Nilam Di RSUD

Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin ” dengan pendekatan proses

keperawatan meliputi mengeksplorasi, mengklasifikasi data, menafsirkan dan

memutuskan diagnosa keperawatan kemudian memecahkan masalah yang

dihadapi dengan pendekatan proses keperawatan.


B. Subjek Studi Kasus

Studi kasus ini yang menjadi subjek adalah klien Diabetes Millitus

dengan kecemasan saat di Ruang Nilam Di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh

Banjarmasin. Klien bersedia menjadi subjek untuk dilakukan studi kasus

tentang Gambaran Asuhan Keperawatan dengan Metode Hiposes lima Jari

pada kecemasan pasien Diabettes Milletus dan klien merupakan 2 klien

kelolaan. Dengan kreteria Subjek kasus dalam karya tulis ini memiliki 2 pasien

yang mengalami kecemasan pada penyakit Diabetes Millitus untuk

menghindari terjadinya bias sampel harus memiliki kriteria inklusi dan eksklusi.

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum subyek studi kasus dari

suatu populasi target yang akan terjangkau dan akan diteliti (Nursalam,

2016).

Kriteria inklusi dari studi kasus ini yaitu:

a. Pasien bersedia untuk dijadikan responden (Infomed Consent).

b. Pasien yang baru mengalami diagnosa Diabetes mellitus.

c. Pasien dengan diagnosa Diabetes mellitus dengan kecemasan.

2. Kriteria Ekslusi

Kriteria ekslusi merupakan menghilangkan atau mengeluarkan

subyek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab

(Nursalam, 2016) Kriteria eksklusi dari studi kasus ini yaitu:

a. Pasien Diabetes millitus yang dengan komplikasi.

b. Pasien yang tidak dapat diajak berkomunikasi.


c. Pasien yang tidak kooperatif

C. Definisi Oprasional Fokus Studi

Diabetes yang sering disebut dengan kencing manis atau penyakit

gula, merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang ditandai dengan

meningkatnya kadar gula di dalam darah. Diabetes ini tidak dapat

disembuhkan namun dapat dikendalikan. Diabetes berawal dari meningkatnya

kadar gula didalam darah akibat adanya gangguan sistem metabolisme di

dalam tubuh. Kurangnya insulin yang dihasilkan pankreas untuk mengolah zat

gula darah (glukosa) menjadi energi menjadi pemicunya. Sehingga gula di

dalam darah tetap tidak dapat diproses menjadi tenaga secara normal, bahkan

kadarnya akan terus meningkat (Soerdarsono, 2019).

Kecemasan (ansietas/anxiety) merupakan gangguan alam

perasaan (affective) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau

kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan

dalam menilai realitas (Reality Testing Ability/RTA, masih baik), kepribadian

masih tetap utuh (tidak mengalami keretakan kepribadian/ splitting of

personality), perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal

(Kursnadi Jaya, 2015).

Asuhan keperawatan pasien diabetes mellitus yang mengalami

kecemasan berfokus pada pengalihan untuk mengurangi kecemasan dengan

mengalihkan atau pengalihan pemikiran seseorang yang dilakukan dengan

cara menyentuhkan pada jari-jari tangan dan membayangkan suatu hal yang

disukai dan menyenangkan.


Teknik hiposis lima jari ini sangat efektif diberikan pada penderita

diabetes mellitus dengan cemasnya dalam mengontrol keadaan kadar gula

darah yang dapat digunakan pada tingkat penurunan cemas ringan hingga

sedang. Karena teknik hiposis lima jari ini dapat meningkatkan rasa rileks bagi

penderitanya berupa system pernafasan dan penurunan tingkat cemas pada

penderita DM akan kadar gula darahnya (Widyanti & Wardani, 2013).

D. Instrument Studi Kasus

Studi kasus ini berfokus pada pemberian metode hiposes lima jari untuk

kecemasan pasien diabetes mellitus. obat tradisional air rebusan daun dalam

mengontrol keadaan kadar gula darah yang dapat digunakan pada tingkat

penurunan cemas ringan hingga sedang. Karena teknik hiposis lima jari ini

dapat meningkatkan rasa rileks bagi penderitanya berupa system pernafasan

dan penurunan tingkat cemas pada penderita DM akan kadar gula darahnya

E. Metode Pengumpulan Data

1. Instrumen Studi kasus

Instrumen studi kasus yang digunakan dalam studi kasus ini meliputi format

pengkajian keluarga, lembar kunjungan, medical record, buku catatan, serta

alat pemeriksaan fisik (tensi meter dan stetoscup). Format pengkajian

keperawatan keluarga berisi tentang identitas klien dan anggota keluarga,

riwayat dan tahap perkembangan keluarga, data lingkungan, struktur

keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, pemeriksaan

kesehatan dan harapan keluarga, Lembar observasi untuk memperkuat

data tentang keadaan klien. Buku catatan berguna untuk

mendokumentasikan hal penting.


2. Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2016), teknik pengumpulan data merupakan

langkah paling strategis dalam studi kasus karena tujuan utama dari studi

kasus adalah

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan

untuk mengambil data secara langsung kepada pasien dengan cara

mewawancarai langsung pasien yang diteliti., metode ini memberikan

hasil secara langsung. Metode ini dapat dilakukan jika peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari pasien dengan mendalam dan jumlah

respondennnya sedikit (A. Aziz Alimul Hidayat, 2011)

b. Observasi

Observasi adalah salah satu cara pengumpulan data dengan cara

melakukan pengamatan secara langsung dengan pasien studi kasus

dengan maksud mencari perubahal atau hal-hal yang akan diteliti oleh

peneliti. Dalam metode ini, instrument yang digunakan, adalah lembar

observasi, panduan pengamatan(observasi), serta lembar checklist(A.

Aziz Alimul Hidayat, 2011)

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara

mengambil data yang berasal dari dokumen yang asli. Dokumen asli
tersebut dapat berupa gambar, tabel atau daftar periksa, dan film

dokumentasi (Alimul Hidayat, 2011).

F. Lokasi dan waktu

Studi kasus ini dilakukan di ruang rawat inap ruangan Nilam Di RSUD Dr.

H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin, jl. Brigjend Hasan Basri No. 1, Alalak

Utara, kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, waktu studi kasus mulai tanggal

29 Maret 2021 sampai 10 April 2021.

G. Analisa Data dan Penyajian Data

1. Pengolahan data

Menurut Hidayat (2014) dalam proses pengolahan data terdapat langkah-

langkah yang harus ditempuh, antaranya :

a. Penyuntingan Data

memasukkan dan mengecek data hasil kuesioner tentang

beban keluarga dan tingkat kecemasan keluarga

b. Pengkodean (Coding)

untuk menerjemahkan data yang dikumpulkan selama studi

kasus ke dalam simbol yang cocok untuk keperluan analisis

c. Memasukkan Data (Data Entry) atau Processing

Data yang berbentuk kode dimasukkan dalam program

komputer secara beurutan. Sangat diperlukan ketelitian dalam

proses pemasukan data

d. Melakukan teknik analisis

Pengecekan kembali kelengkapan data yang telah diberi kode

setelah semua data selesai dimasukkan.


2. Analisa data

Setelah dilakukan pengolahan data, selanjutnya studi kasus ini akan

dilakuka analisis data menggunakan aplikasi statistik. Analisis data pada

studi kasus ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.

a. Analisa Univariat

Analisa ini digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi

variabel bebas dan terikat yang bertujuan untuk melihat variasi

masing-masing variabel tersebut ( Dahlan, 2012).

Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik

setiap variabel yang diukur dalam studi kasus. Peneliti melakukan

analisa univariat dengan tujuan untuk menganalisis variabel studi

kasus secara deskriptif. Analisis deksriptif dilakukan untuk

menggambarkan metode teknik hiposes lima jari terhadap kecemasan

pasien diabetes mellitus . karakteristik responden yaitu pada pasien

yang mengalami kecemasan selama dirawat.

H. Etika studi kasus Studi Kasus

1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)

Saat dilakukan studi kasus ada responden yang menolak untuk

dilakukan studi kasus dan peneliti menghormati keputusan responden

dengan menganti responden yang ingin dilakukan studi kasus.

2. Tanpa nama (Anonimity)


Anomimity merupakan masalah etika dalam studi kasus keperawatan

dengan cara tidak memberikan nama asli responden pada lembar alat

ukur, hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data. Untuk

mejaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencatumkan nama

responden, tetapi hanya dengan menggunakan inisial.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaaan informasi yang dikumpulkan dari responden di jamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya informasi tertentu yang berkaitan

dengan studi kasus yang dilaporkan pada hasil riset.

4. Tidak Merugikan (Beneficience)

Peneliti berusaha agar kegiatan yang diberikan kepada responden

berguna untuk responden dalam mendapatkan suatu metode atau

konsep baru untuk kebaikan responden.

5. Keadilan (Justice)

Prinsip ini bertujuan menjunjung tinggi keadilan manusia dan

menghargai hak-hak memberikan perawatan secara adil, memperoleh

perlakuan, keuntungan yang sama, tanpa membedakan agama, etnis,

dan hak untuk menjaga privacy manusia. Pada studi kasus ini semua

responden diberikan perlakuan yang sama sesuai standar operasional

studi kasus.

Anda mungkin juga menyukai