Anda di halaman 1dari 10

PARTISIPASI ANGGARAN DAN GOOD GOVERNANCE

PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PEMERINTAH


DAERAH
PARTICIPATION BUDGET AND GOOD GOVERNANCE
TOWARD LOCAL GOVERNMENT PERFORMANCE.

Achmad Jais
Dosen STIE Tenggarong
Email : unikarta.tenggarong@yahoo.co.id

ABSTRACT

The aim of this study is to test and analyze participation budget and good governance toward local government
performance. Theoretically, this study could enrich and complete the science in local monetary and management
local monetary in order to be useful for academician and practitioner. The population of this study was the whole
unit of local institution in Kutai Kartanegara Region. Sample in this study was about 10 unit of local institution.
Sample was taken by using random sampling. Organization analysis unit was respondent who was the manager
of SKPD who knows organization of environment, resources and performances. The respondent was asked to
give an interpretation toward local government performance based on the aim of program which was held by local
government. Analysis tool which was used to test a hypothesis was Program Statistical Product and Service
Solutions (SPSS) vertion 16.0 for windows.The result of this study showed that participation budget could increase
local government performance. But Manager’s not comprehension about good governance could creasing local
government performance.
Key words: participation budget, good governance, and local government performance.

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis anggaran partisipasi dan good governance
terhadap kinerja pemerintah daerah. Secara teoritis, penelitian ini bisa memperkaya dan melengkapi ilmu di
pemerintah daerah dan pengelolaan keuangan daerah agar berguna bagi akademisi dan praktisi. Populasi
penelitian ini adalah seluruh instansi di Kabupaten Kutai Kartanegara. Sampel dalam penelitian ini adalah sekitar
10 instansi. Sampel diambil dengan menggunakan random sampling. Analisis unit organisasi adalah responden
yang merupakan manajer dari SKPD yang tahu lingkungan organisasi, sumber daya dan kinerja. Responden
diminta untuk memberikan interpretasi terhadap kinerja pemerintah daerah didasarkan pada tujuan program yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Program
Statistik Produk dan Service Solution (SPSS) vertion 16.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
partisipasi anggaran dapat meningkatkan kinerja pemerintah daerah. Tapi ketidakpahaman manajer tentang tata
pemerintahan yang baik, maka tidak mampu meningkatkan kinerja pemerintah daerah

Kata Kunci: partisipasi anggaran, good governance, dan kinerja pemerintah daerah.
PENDAHULUAN Kondisi ini menunjukkan Pemerintah Kabupaten
Kinerja Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara Kutai belum sepenuhnya berkomitmen dalam
saat ini mengalami penurunan, baik dalam mengelola dan menjalankan program-program
pelayanan terhadap masyarakat, pelaksanaan yang tertuang dalam APBD yang seharusnya
anggaran maupun dalam pelaksanaan program- maksimal diusahakan untuk kepentingan
program dalam APBD. Komposisi belanja masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara tahun
Terdapat banyak pihak yang
2008 belanja rutin lebih besar dari belanja modal
berkepentingan atas anggaran (APBD).
yaitu belanja rutin/belanja operasi Rp 2.570
Publik mengharapkan Eksekutif (Pemda)
Milyar dan belanja modal : Rp 2.306 Milyar
memaksimalkan program-program yang
(Lakip, 2008).
telah disusun dalam APBD bersama antara
Sasaran peningkatan kapasitas dan pemerintah daerah dan DPRD, Eksekutif akan
kualitas pelayanan publik ini dilaksanakan dinilai kinerjanya berdasarkan realisasi APBD
melalui 32 program dan 164 kegiatan serta dan mempertanggungjawabkan kepada legislatif.
memiliki 87 indikator keberhasilan dengan tingkat
Kepentingan legislatif atas APBD adalah
pencapaian keberhasilan sebanyak 52 indikator
menyuarakan apakah aspirasi rakyat sudah
tercapai dengan katagori sangat baik dengan
terwakili di dalamnya. karena legislatif adalah
kisaran capaian 80% s.d 100% atau 59,77%,
wakil rakyat yang berperan sebagai principal
sebanyak 5 indikator tercapai dengan katagori
akan melakukan kontrol, agar program yang
Baik dengan kisaran capaian 60% s.d 80% atau
telah dibuat dapat tercapai dan berkualitas.
5,75%, sebanyak 10 indikator tercapai dengan
kategori Cukup dengan kisaran capaian 50% Namun kepentingan atas APBD antara
s.d 60% atau 11,495 dan sebanyak 20 indikator kedua lembaga tersebut berbeda. Hal ini menjadi
kurang dapat dicapai dengan baik atau 22,99%. pertanyaan kenapa kinerja pemerintah tidak
semakin membaik? Walaupun pemerintah sudah
Sasaran memacu pemerataan dan
menerapkan partisipasi dalam penyusunan
pertumbuhan ekonomi ini dilaksanakan melalui
anggaran dan good governance (tata kelola
18 program dan 100 kegiatan serta memiliki
pemerintahan yang baik) sebagai auturan baku
130 indikator keberhasilan dengan tingkat
dalam mengelola anggaran. Hal ini disebabkan
pencapaian keberhasilan sebanyak 86 indikator
karena : 1. Pemda masih berorientasi pada
tercapai dengan kategori Sangat Baik dengan
ketercapaian anggaran bukan pada kualitas
kisaran capaian 80% s.d 100% atau 66,15%,
program dan 2. Politik anggaran. Untuk
sebanyak 14 indikator tercapai dengan kategori
menjelaskan semua ini penelitian menggunakan
Baik dengan kisaran capaian 60% s.d 80% atau
Agency Theory (Moe, 1984).
10,77% dan sebanyak 30 indikator kurang dapat
dicapai dengan baik atau 23,08%. Salah satu ukuran pencapaian kinerja
pemerintah daerah kabupaten Kutai Kartanegara
Sasaran meningkatkan pembangunan
adalah ketercapaian program itu sendiri.
teritorial ini dilaksanakan melalui 52 program
Kinerja pemerintah daerah dapat dilihat dari
dan 234 kegiatan serta memiliki 99 indikator
beberapa indikator, yaitu: a) Masukan (inputs),
keberhasilan dengan tingkat pencapaian
b) Proses (Process), c) Keluaran (outputs),d)
keberhasilan sebanyak 91 indikator tercapai
Hasil (Outcomes), e) Manfaat ( !"!#$%) dan
dengan kategori Sangat Baik dengan kisaran
f) Dampak (Impact). Semua ukuran kinerja ini
capaian 80% s.d 100% atau 91,92% dan hanya 8
merupakan ukuran kinerja dari aspek keuangan
indikator tercapai dengan kategori Kurang dengan
dan nonkeuangan. Kinerja dari aspek keuangan
seperti input dianggap penting oleh pihak pada kinerja. Namun penelitian Yahya (2008)
pemerintah daerah karena berhubungan dengan hanya dilakukan di satu organisasi sektor publik
dana yang dibutuhkan dalam menyelesaian suatu yaitu di Kementrian Pertahanan Malaysia,
kegiatan atau program. Aspek non keuangan juga sehingga generalisasi pada organisasi sektor
dianggap penting, karena selain dari kecukupan publik lainnya, misal di pemerintahan daerah
anggaran bahwa kinerja juga dinilai dari hasil, masih diragukan. Atas dasar ini maka penelitian
manfaat dan dampak dari suatu kegiatan dan partisipasi anggaran di pemerintahan daerah
program pada masyarakat. sangat penting dilakukan.
Pentingnya partisipasi anggaran sebagai
Partisipasi dalam penyusunan anggaran
instrumen untuk memperbaiki kinerja juga sudah
perlu diperhatikan prinsip-prinsip transpransi,
diteliti oleh para ahli di berbagai kajian tentang
akuntabilitas, responsip dan keadilan dalam
akuntansi keperilakuan. Otley (1978),Kenis
mewujudkan good governance sebagaimana yang
(1979), Brownell (1981), Brownell (1982),
diamanatkan oleh undang-undang. Pentingnya
Brownell (1983), Brownell dan McInnes M (1986)
penerapan Good Governance di beberapa
Chenhall R (1986), Dunk, (1993), Nouri dan
negara sudah meluas mulai kurang lebih tahun
Parker (1998), Subramaniam (2001), Awio dan
1980, dan di Indonesia Good Governance mulai
Northcott (2001), Yuen (2007), Yahya, (2008)
dikenal secara lebih dalam kurang lebih tahun
meneliti pengaruh partisipasi anggaran dan
1990 sebagai wacana penting yang muncul
kinerja. Hasil menunjukkan bahwa partisipasi
dalam berbagai pembahasan, diskusi, penelitian
!"" # !$ %&#'&!" #()$ '*+,-,.$ / !$ +,"!,01 !$
dan seminar, baik di lingkungan pemerintah,
pada kinerja.
dunia usaha swasta, dan masyarakat termasuk
Berbeda dengan penelitian Milani
di lingkungan para akademisi. Sejak terjadinya
(1975), Brownell dan Hirst (1986), Kren (1992),
krisis moneter dan krisis kepercayaan yang
(Brownell and McInnes (1986)) menggunakan
mengakibatkan perubahan dramatis pada tahun
expectancy theory (teori harapan) dalam
1998, Indonesia telah memulai berbagai inisiatif
menguji hubungan partisipasi anggaran terhadap
yang dirancang untuk mempromosikan Good
motivasi dan kinerja. Hasil penelitian tidak
Governance, akuntabilitas dan partisipasi yang
mampu menegaskan peran yang mengintervensi
lebih luas. Ini sebagai awal yang penting dalam
dari motivasi yang menggunakan kerangka kerja
menyebarluaskan gagasan yang mengarah
teori harapan, karena ditemukan motivasi yang
pada perbaikan governance dan demokrasi
tidak memediasi hubungan antara partisipasi
partisipatoris di Indonesia. Good Governance
anggaran dan kinerja, sehingga untuk penelitian
dipandang sebagai paradigma baru dan menjadi
selanjutnya disarankan untuk menggunakan teori
ciri yang perlu ada dalam sistem administrasi
motivasi alternatif seperti goal setting theory (teori
publik.
penetapan tujuan). Atas dasar inilah penelitian
partisipasi anggaran perlu diteliti kembali. Beberapa ahli melakulan penelitian
Penelitian di sektor publik yang dilakukan dibidang ini seperti, Thomsen (2005), Wu (2006),
oleh Yahya, (2008) meneliti pengaruh partisipasi Chou et al (2005) meneliti pengaruh good
anggaran terhadap kinerja. Menggunakan corporate governance terhadap kinerja organisasi,
111 manajer, secara langsung terlibat dalam pelaksanaan good corporate governance dalam
manajemen anggaran dari berbagai macam kegiatannya dan mekanismennya mampu
program, aktivitas dan pusat tanggung jawab meningkatkan kinerja organisasi. Penelitian Ali
di Kementrian Pertahanan Malaysia, Path (2008) menguji peran-peran yang memediasi dari
Analysis digunakan untuk menganalisis data. good governance dalam hubungan antara peran-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi peran manajerial, peran-peran pengembangan,
peran-peran strategis dan pengembangan governance %&#'&!" #()$ +,"!,01 !$ -&#) / '$
pribadi. Hasil menyatakan bahwa peran-peran kinerja pemerintah daerah?
manajerial mempunyai pengaruh yang lebih Berdasarkan permasalahan di atas,
'*+,-,.$/ !$+,"!,01 !$' / $'&!"&2% !" !$'#,% /,$ penelitian terdahulu, penelitian ini bertujuan:
dibandingkan peran-peran pengembangan menganalisis partisipasi anggaran terhadap
dan peran-peran strategik. Studi menegaskan kinerja pemerintah daerah dan menganalisis
manajer-manajer sektor publik untuk menerapkan good governance terhadap kinerja pemerintah
good governance dalam pengembangan pribadi daerah.
mereka, meningkatkan komitmen dan pada
akhirnya menaikkan kinerja. KERANGKA TEORI
Beiner et al (2004) menemukan good Partisipasi anggaran menurut Milani (1975:274)
corporate governance tidak berpengaruh partisipasi adalah sebagai tingkat keikutsertaan
+,"!,01 !$ ' / $ 1,!&#3 $ *#" !,+ +,4$ 5&,!&#$ et al dan pengaruh bawahan terhadap pembuatan
(2004) mengemukakan pentingnya komposisi keputusan dalam proses penyusunan anggaran
Board of Director Independent (dewan pimpinan dan merupakan faktor utama yang membedakan
perusahaan yang independen) pada mekanisme antara penyusunan anggaran secara partisipatif
kontrol. Demikian pula belum ditemukan dengan penyusunan anggaran non partisipatif.
)(%(!" !$ 6 !"$ +,"!,01 !$ (1(# !$ Board of 7 8 2$ 1*!-&1+$ 6 !"$ 8&%,)$ +'&+,019$ ' #-,+,' +,$
Director dengan nilai perusahaan. Disampaikan dalam penyusunan anggaran merupakan proses
pula bahwa perusahaan di Swiss rata-rata dari para individu, yang kinerjanya dievaluasi
memilih jumlah anggota Board secara optimal, dan memperoleh pengahrgaan berdasarkan
akan tetapi mendapatkan hasil yang berbeda pencapaian target anggaran, terlibat dan
untuk perusahaan yang lingkungannya berbeda. mempunyai pengaruh dalam penyusunan target
Sejalan dengan Trisnaningsih (2007) melakukan anggaran (Brownell, 1982:308).
penelitian tentang indenpendensi auditor Kennis (1979:649) menyatakan
dan komitmen organisasi sebagai variabel bahwa partisipasi penyusunan anggaran
intervening (mediasi) pengaruh pemahaman menggambarkan keterlibatan manajer
good governance, gaya kepemimpinan dan dalam penyusunan anggaran pada pusat
budaya organisasi pada kinerja auditor, dengan pertanggungjawaban. Keikutsertaan para
menggunakan sampel 100 auditor Akuntan Publik manajer ini sangat penting dalam upaya
di Jawa Timur, menggunakan 119 auditor sebagai memotivasi manajer untuk turut serta mencapai
responden. Variabel good governance diukur tujuan perusahaan. Partisipasi penyusunan
dengan menggunakan indikator yang diadopsi anggaran memungkinkan terjadinya komunikasi
dari Organization Economic Co-operation yang semakin baik, interaksi satu sama lain serta
Development yaitu: (a) fairness, (b) transparency, bekerjasama dalam tim untuk mencapai tujuan
(c) accountability dan (d) responsibility. Fairness perusahaan.
(keadilan). Hasil penelitian menemukan bahwa Pentingnya penerapan Good Governance
good governance$ %&#'&!" #()$ -,/ 1$ +,"!,01 !$ di beberapa negara sudah meluas mulai kurang
pada kinerja auditor. Celah inilah yang memberi lebih tahun 1980, dan di Indonesia Good
peluang untuk meneliti kembali variabel good Governance mulai dikenal secara lebih dalam
governance terhadap kinerja dalam kontek kurang lebih tahun 1990 sebagai wacara penting
pemerintahan daerah. yang muncul dalam berbagai pembahasan,
diskusi, penelitian dan seminar, baik di lingkungan
Rumusan masalah dalam penelitian
pemerintah, dunia usaha swasta, dan masyarakat
ini sebagai berikut ini: apakah partisipasi
!"" # !$ %&#'&!" #()$ +,"!,01 !$ -&#) / '$ termasuk di lingkungan para akademisi. Good
suatu proses tata kelola pemerintahan yang berbagai program pendidikan dan latihan yang
baik, dengan melibatkan stakeholders, terhadap pada dasarnya didesain untuk meningkatkan
berbagai kegiatan perekonomian, sosial politik kompetensi aparat pemerintah.
dan pemanfaatan beragam sumber daya seperti Konsep kinerja itu sendiri menurut
sumber daya alam, keuangan, dan manusia Rummler dan Brache (dalam Salusu, 1998) dapat
bagi kepentingan rakyat yang dilaksanakan diterapkan pada tiga tingkatan dalam organisasi,
dengan menganut asas : keadilan, pemerataan, yaitu tingkatan organisasi (organization level),
'&#+ 2 !9$ &0+,&!+,9$ -# !+' # !+,$ / !$ tingkat proses (process level), dan tingkat tugas
akuntabilitas (World Conference on Governance, atau pelaksana tugas (job performer level).
UNDP, 1997). Tingkat organisasi menekankan pada hubungan
OECD (1999) dan World Bank organisasi dengan pasar dan fungsi-fungsi
mensinonimkan goog governance dengan utamanya yang tergambar dalam kerangka dasar
penyelenggaraan manajemen pembangunan struktur organisasi serta mekanisme kerja yang
yang solid dan bertanggungjawab yang sejalan ada. Variabel yang mempengaruhi kinerja pada
/&!" !$ /&2*1# +,$ / !$ ' + #$ 6 !"$ &0+,&!9$ tingkat ini antara lain adalah strategi-strategi
penghindaran salah alokasi investasi yang tujuan yang meliputi kerja keseluruhan organisasi
langka, dan penghindaran korupsi baik secara dimana pengukurannya perlu memperhatikan
politik maupun administratif, menjalankan disiplin struktur organisasi dan penggunaan sumberdaya
anggaran serta peciptaan bagi tumbuhnya yang ada secara tepat.
aktivitas kewiraswastaan. Kinerja pemerintah daerah adalah kinerja
Pelaksanaan good governance pada seluruh organisasi satuan kerja perangkat daerah
berbagai tingkatan, baik pada tingkat pusat mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
terutama di tingkat daerah, sangat dipengaruhi kegiatan/program dalam mewujudkan visi, misi,
pemahaman aparat pemerintah tentang wawasan tujuan organisasi yang tertuang dalam rencana
good governance. Salah satu wahana untuk strategi suatu organisasi. Mahsun (2006).
memberikan pemahaman good governance
kepada aparat pemerintah adalah adanya

KERANGKA KONSEP

Partisipasi
Anggaran (X1) H1

kinerja
Kinerja(Y2)
(Y )

Good H2
Governance(X2)

Gambar 1. Model Hubungan Partisipasi Anggaran, Good Governance, dan Kinerja


METODE PENELITIAN

1. Variabel dan Indikator

Tabel 1. Variabel dan Indikator Penelitian


VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN
PARTISIPASI ANGGARAN (X1) : KINERJA PEMDA (Y) :
1. Keterlibatan manajer dalam penyusunan anggara 1. Input
2. Kelogisan dalam merevisi anggaran 2. Proses
3. Diskusi anggaran yang diusulkan 3. Keluaran
:4$;&!" #()$2 ! 3&#$/ 8 2$'&!&- ' !$3(28 )$ !"" # !$0! 8$ 4. Hasil
5. Kontribusi manajer pada anggaran yang menjadi tanggung jawabnya 5. Manfaat
6. Kontribusi manajer dalam memberikan usulan anggaran pada atasan 6. Dampak
GOOD GOVERNANCE (X2) :
1. Keadilan
2. Trasparansi
3. Akuntabilitas
4. Resposibilitas
Sumber data : Teori dan Penelitian Terdahulu, 2011

2. Populasi dan Sampel menggunakan data subyek yang berupa respon


Populasi penelitian adalah manajer yang atau persepsi para manajer SKPD di masing-
ada pada satuan kerja perangkat daerah yang masing instansi satuan perangkat daerah
ada di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai mengenai kinerja pemerintah daerah.
Kartanegara. Unit analisis penelitian ini adalah Data sekunder dapat diperoleh dengan
organisasi. Merujuk pada Undang-Undang menelaah dokumen-dokumen yang memuat
No. 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, informasi tentang variabel-variabel penelitian.
maka secara organisasi yang dapat mewakili Adapun data dokumenter adalah data yang dapat
Pemerintah Daerah adalah organisasi yang berupa catatan, memo, laporan, notulen rapat
terdiri dari Dinas, Badan berjumlah 10 instansi dan lain sebagainya yang dijadikan bahan dasar
Pemerintah Kabupaten. populasi berjumlah 60 untuk analisis data yang komplek yang terjadi di
orang terdiri dari sekretaris, kabag, kasubag dan masa lalu. Data sekunder dalam penelitian ini
kasubid, menggunakan tabel Krecjie dengan taraf akan banyak didapat dari Laporan Akuntabilitas
kesalahan 5%, maka sampel yang dipergunakan Kinerja Instansi Pemerintah daerah dan Badan
adalah sebanyak 51 orang (Sugiyono, 2011;71). Pusat Statistik Kabupaten Kuta Kartanegara
Sedangkan metode pengambilan sampel yang
dipergunakan adalah random sampling dimana 4. Teknik Analisis Data
sampel diambil secara acak tanpa memperhatikan Analisis data yang dilakukan sesuai
latar belakang dan strata sampel tersebut yang dengan objek penelitian dimana variabel yang
berpartisipasi dalam perencanaan, penyusunan dicurigai lebih dari satu, maka analisis yang
anggaran dan pelaksanaan anggaran dianggap dipergunakan untuk pembuktian hipotesis
mengetahui lingkungan organisasinya. Dengan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif
demikian hasil penelitian atau kesimpulan dengan model Regresi Berganda. Adapun model
dari respon manajer yang menjadi responden persamaan yang dipergunakan sebagai berikut :
penelitian merupakan kesimpulan untuk Y = a + b1X1 + b2X2 …e (Sugiyono, 2011;276)
organisasi. Dimana :
Y = Kinerja
3. Teknik Pengumpulan Data X1 = Partisipasi Anggaran
Data primer merupakan informasi yang X2 = Good Governance
dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penelitian b1, b29$$<$$ =*&0+,&!$#&"#&+,$' #-, 8
yang sedang dilakukan. Data ini dapat diperoleh a = Konstanta, yaitu nilai Y yang tidak
secara langsung dari responden melalui dapat dipengaruhi oleh variabel X
menyebaran kuesioner. Dalam penelitian ini e = Error atau sisa
Proses analisis data menggunakan alat bantu komputer dengan Program Statistik Product and Service
Solutions (SPSS) versi 16.0 for windows.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Kinerja


1.0

0.8
Expected Cum Prob

0.6

0.4

0.2

0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob

HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS -,!"1 -$+,"!,01 !$%&# / $/,% E )$ - ($8&%,)$1&F,8$


Berdasarkan hasil uji statistic Nilai r square sebesar dari 0,05, maka variabel independen berpengaruh
0,215 yang artinya variabel partisipasi anggaran terhadap variabel dependen dan begitupula
dan good governance mampu menjelaskan sebaliknya. Dari hasil penelitian diperoleh tingkat
pengaruhnya pada kinerja walaupun tidak begitu +,!"!,01 !$ +&%&+ #$ D9D?D4$ G /,$ / ' -$ /,1 - 1 !$
+,"!,01 !$ - ($ 8&2 )$ ) !6 $ +&%&+ #$ >?9@A$ % )E $ -,!"1 -$ +,"!,01 !$ H #, %&8$ ' #-,+,' +,$
sementara sisanya sebesar 78,5 dijelaskan oleh anggaran berada di bawah standar, artinya
faktor lain diluar partisisipasi anggaran dan good H #, %&8$ ,!,$ 2&2,8,1,$ '&!" #()$ 6 !"$ $ +,"!,01 !$
governance. terhadap variabel dependen.
B +,8$ (3,$ C9$ /,$ 2 ! $ -,!"1 -$ +,"!,01 !$ Perbandingan t hitung > t tabel dapat kita
yang diperoleh lebih kecil yakni sebesar 0.003 lihat bahwa nilai t hitung > dari nilai t tabel, yakni
/ #,$ +- !/ #$ +,"!,01 !$ 6 1!,$ @A$ - ($ D9D@$ / !$ 1.979 > 2,021. Jadi berdasarkan perbandingan
perbandingan antara Ftabel dan Fhitung dimana nilai t hitung dan t tabel, dapat di simpulkan
Fhitung sebesar 6.590 lebih besar dari Ftabel variabel good governance tidak memiliki
yakni 2,42, maka dapat disimpulkan bahwa Ha pengaruh yang besar terhadap kinerja.
diterima atau partisisipasi anggaran dan good 5&#/ + #1 !$ -,!"1 -$ +,"!,01 !9$ ' %,8 $
governance secara bersama-sama memiliki -,!"1 -$ +,"!,01 !$ %&# / $ /,% E )$ - ($ 8&%,)$
'&!" #()$6 !"$+,"!,01 !$-&#) / '$1,!&#3 4 kecil dari 0,05, maka variabel independen
Uji t ini untuk melihat sejauh mana berpengaruh terhadap variabel dependen dan
pengaruh parsial variabel X terhadap variabel Y. begitupula sebaliknya. Dari hasil penelitian
Perbandingan t hitung > t tabel dapat kita lihat /,'&#*8&)$-,!"1 -$+,!"!,01 !$+&%&+ #$D9D::4$G /,$
bahwa nilai t hitung > dari nilai t tabel, yakni 2.679 / ' -$/,1 - 1 !$% )E $-,!"1 -$+,"!,01 !$H #, %&8$
> 2,021. Jadi berdasarkan perbandingan nilai t good governance berada di bawah standar,
hitung dan t tabel, dapat di simpulkan variabel artinya variabel ini tidak memiliki pengaruh yang
partisipasi anggaran memiliki pengaruh terhadap signidikan terhadap variabel dependen.
kinerja. Partisipasi Anggaran pada Kinerja Pemerintah
5&#/ + #1 !$ -,!"1 -$ +,"!,01 !9$ ' %,8 $ Daerah
Pengujian terhadap hubungan kedua pemahaman good governance tidak berpengaruh
variabel ini ditujukan untuk melihat pengaruh pada kinerja auditor, karena auditor yang hanya
partisipasi anggaran terhadap kinerja pemerintah memahami good governance tetapi dalam
daerah. Hasil menyatakan bahwa partisipasi para pelaksanaan pemeriksaan tidak meneggakkan
manajer dalam penyusunan anggaran dapat independensinya tidak akan berpengaruh
meningkatkan kinerja pemerintah daerah. terhadap kinerjanya.
Berdasarkan argumen goal setting theory Temuan ini juga mendukung hasil
(Erez dan Arad, 1986) bahwa penyusunan penelitian IICG (Indonesian Institute for
anggaran yang menekankan kepada keterlibatan Corporate Governance, 2004) yang menyatakan
manajer setiap pusat pertanggungjawaban dalam sejak pemerintah mencanangkan penerapan tata
proses penyusunan dan penetapan sasaran kelola perusahaan yang baik pada tahun 2000,
anggaran yang menjadi tanggungjawabnya. jumlah perusahaan go public yang menerapkan
Keterlibatan manajer tersebut dalam proses konsep good corporate governance semakin lama
penyusunan anggaran menjadi sebuah cara semakin menurun. Responden go public atas
yang efektif dalam menciptakan keselarasan survey corporate governance perception index
tujuan dari setiap pusat pertanggungjawaban (CGPI) yang dilakukan oleh IICG (Indonesian
dengan keseluruhan tujuan organisasi. Hasil Institute for Corporate Governance) terus
penelitian menunjukkan partisipasi anggaran mengalami penurunan. Pada tahun 2001 dari
mampu memperbaiki kinerja pemerintah daerah. 314 perusahaan yang masuk LQ 45 di BEJ hanya
Temuan ini menggambarkan bahwa tidak ada 52 perusahaan yang mau disurvey, selanjutnya
perbedaan antara sektor privat dan sektor publik pada tahun 2002 hanya 36 perusahaan dari 321
apabila suatu organisasi menjalankan tugasnya perusahaan go public dan pada tahun 2004 turun
sesuai dengan arahan dan aturan yang berlaku drastis hanya 22 perusahaan yang mau ikut
dalam organisasi maka organisasi tersebut akan disurvey CGPI dari 348 perusahaan go public.
mampu untuk meningkatkan kinerjanya, hal ini Alasan utama yang diberikan atas penolakan
terbukti keberlakuannya di lingkungan organisasi survey tersebut adalah karena mereka belum
satuan kerja perangkat daerah di Kabupaten sempurna menerapkan Good Corporate
Kutai Kartanegara. Pemerintahan daerah yang Governance. Alasan penolakan ini sesuai
melibatkan para manajer organisasi satuan kerja dengan pernyataan Korompis (2005) bahwa
pemerintah daerah dalam proses penyusunan 50% dari perusahaan di Indonesia yang telah
anggaran terbukti secara meyakinkan mampu menerapakan good corporate governance masih
menunjukkan kinerja pemerintahan yang baik. sebatas make-up atau window dressing, sebatas
Hal ini konsisten dengan temuan yang telah kulit ari saja, supaya di luar tampak bagus. Hasil
dilakukan oleh penelitian-penelitian sebelumnya survey CGPI ini menemukan bahwa komitmen
seperti : Otley (1978), Kenis (1979), Brownell organisasi terhadap good corporate governance
(1981, 1982,1983 dan 1986), Nouri dan Parker yang berpengaruh terhadap keberhasilan
(1998), Subramaniam et al (2001), Maria (2008) penerapan good corporate governance.
dan Yahya (2008) yang menghasilkan adanya Bukan rahasia lagi, hingga saat ini
'&!" #()$'*+,-,.$/ !$+,"!,01 !$ !- # $' #-,+,' +,$ praktik korupsi, penggelembungan biaya, kolusi
anggaran terhadap kinerja. Hasil penelitian ini serta nepotisme masih tumbuh subur di banyak
tidak sejalan dengan hasil penelitian Brownell & perusahaan (swasta atau pemerintah) di Indoensia.
Hirst (1988) dan Kren (1992). Hasil laporan LSM Transparency International
Good Governance Terhadap Kinerja (TI) tahun 2003 menunjukkan bahwa Indonesia
pemerintah Daerah merupakan negara peringkat ketiga sebagai
Temuan penelitian mendukung hasil negara terkorup di Asia (setelah Bangladesh dan
biaya bisnis yang berdampak pada tingginya Hasil temuan ini tidak sejalan dengan
harga dan jasa. Sehingga hasil prdoduksi barang penelitian Fujinoma (2000) dan FCGI (2000),
atau jasa Indonesia sulit bersaing dengan negara Thomsen (2005), Riordan et al (1997), Wu
lain. Jika kondisi ini terus dibiarkan maka akan (2006) dan Chou et al (2005) bahwa dengan
berdampak pada penurunan kinerja pemerintah, melaksanakan good corporate governance
yang selanjutnya mengarah pada terpuruknya berpengaruh pada kinerja organisasi.
kondisi ekonomi negara. Untuk bisa keluar
dari kondisi ini maka diperlukan kesungguhan KESIMPULAN
semua pihak untuk mendukung penerapan good Berdasarkan hasil penelitian,
governance. pembahasan dan interpretasi yang telah diuraikan
Riset Mckinsey (2002) tentang praktek pada bab sebelumnya dengan mengacu pada
good corporate governance di tujuh negara beberapa teori dan hasil penelitian sebelumnya,
Asia (Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Taiwan, maka dapatlah ditarik beberapa kesimpulan
Filipina, Thailand dan Indonesia), menempatkan sebagai berikut :Penerapan partisipasi dalam
Indonesia di posisi terbawah. Menurut McKinsey, penyusunan anggaran mampu meningkatkan
investor bersedia membayar premium 26-30% jika kinerja pemerintah daerah. Namun pemahaman
perusahaan di Indoensia bersedia menerapkan manajer atas good governance ternyata tidak
good corporate governance. Sementara itu, mampu memperbaiki kinerja.
Political and Economic Risk Consultancy (suatu
lembaga riset yang berkantor pusat di Hongkong) REKOMENDASI
menempatkan Indonesia sebagai negara terburuk Hasil penelitian bahwa pengaruh partisipasi
kedua dalam good corporate governance dengan anggaran dan pemahaman manajer atas good
skor 8,29 pada tahun 2000 dan 8,33 pada tahun governance secara langsung belum sepenuhnya
2001 (skor 0 untuk yang terbaik dan skor 10 mampu memperbaiki kinerja pemerintah daerah,
untuk yang terburuk). maka ketiga variabel penelitian harus dipandang
Gambaran rendahnya penerapan good sebagai suatu sistem yang saling terkait. Bukti-
corporate governance di Indoensia lainnya, dapat bukti empiris bahwa partisipasi anggaran dan
dilihat dari hasil riset The Indonesian Institute pemahaman manajer atas good governance
for Corporate Governance (IICG) terhadap 52 kalau diterapkan dan dipahami dengan baik dan
perusahaan publik (yang masuk dalam LQ 45 sungguh-sungguh sesuai dengan aturan serta
periode Juli 2000 s/d Juni 2001). Dalam riset kebijakan yang berlaku akan mampu memperbaiki
tersebut IICG berusaha memetakan bagaimana kinerja, maka pengelolaan organisasi sektor
corporate governance diterapkan oleh emiten publik seharusnya selalu menerapkan partisipasi
dan kendala yang dihadapinya. Dari riset tersebut dalam penyusunan anggaran dan prinsip-prinsip
terlihat beberapa hal yang menarik. Salah satunya good governance dalam mengambil kebijakan
adalah kesadaran akan arti pentingnya corporate jika ingin meningkatkan kinerja.
governance tersebut. Hampir seluruh responden
menyatakan menyadari arti pentingnya corporate DAFTAR PUSTAKA
governance tersebut diterapkan. Namun Ali, Juhary Haji and Ilham Sentosa, 2008. The
bagaimana responden menerapkannya sangat Mediating Effect Of Good Governance
beragam alasannya, 65% responden menyatakan on The Relationship Between Managerial
menerapkan corporate governance karena Roles and Personal Development: A
memang regulasi menghendaki hal tersebut. Structural Equation Modeling (SEM)
Sedangkan 30% responden lainnya menyatakan Approach, Journal of US-China Public
sudah menerapkan corporate governance Administration, Volume 5, No.6 (Serial
Awio, G. and Northcott, D. 2001. Decentralization Dunk, Alan S. 1993. The Effect of Budget
and budgeting: the Uganda health sector Emphasis and Information Asymmetry
experience, The International Journal of on the Relation between Budgetary
Public Sector Management, Vol. 14 No. Participation and Slack, The Accounting
1,pp. 75-88. Review, 68, pp. 400-410.
Beiner,S., Drobetz, W, Schmid, F, & Zimmermann, Kenis, I. 1979. Effect of budgetary goal
H. 2004. Is Board Size an Independent charactaristic on managerial attitudes
Corporate Governance Mechanism? and performance, The Accounting review,
Corporate Governance.Vol.6.No.5.2004 : october, pp. 707-721.
pp 6-18 Kren, L. 1992. Budgetary participation and
Brownell, P. 1981. Participation in budgetary,locus managerial performance: the impact of
of control and orgazational effectiveness, information and environmental volatility,
The Accounting review LVI, 4 : 844-860. The Accounting Review, Vol. 67 No. 3, pp.
Brownell, P. and Hirst, M. 1986. Reliance on 511-26.
accounting information, budgetary Mahsun, Mohamad, 2006. Pengukuran Kinerja
participation,and task uncertainty: tests Sektor Publik, Yogyakarta, Penerbit :
of a three-way interaction, Journal of BPFE - Yogyakarta.
Accounting Research,Vol. 24 No. 2, pp. Milani, K.R. 1975. The relationship of participation
241-9. in budget setting to industrial supervisor
Brownell, P. and McInnes, M. 1986. Budgetary performance and attitude, The Accounting
participation, motivation and managerial Review, Vol. 50 No. 2, pp. 274-84.
performance, The Accounting Review, Nouri, H. and Parker, R.J. 1998. The relationship
Vol. 61 No. 4, pp. 587-600. between budget participation and job
Brownell, Peter, 1982a. The Role of performance: the role of budget adequacy
Accounting Data in Performance and organizational commitment,
Evaluation, Budgetary Partisipative, and Accounting, Organizations and Society,
Organizational Effectiveness, Journal of Vol. 23 Nos 5/6, pp. 467-83.
Accounting Research, Vol. 20, pp. 12 – 27 OECD (Organization for Economic Co-Operation
Chenhall, Robert H., Peter Brownell, 1988. The and Development), 1999. OECD
Effect Of Participative Budgeting On Principles of Corporate Governance,
Job Satisfaction And Performance: Role Meeting of OECD Council at Ministerial
Ambiguity As An Intervening Variable, Level.
Vol. 13, No. 3, Pp. 225-233, Otley, D.T. 1978. Budget use and managerial
Chou & Lin, Ching, 2005. An Empirical Study on performance”, Journal of Accounting
Corporate Governance Mechanism & Its Research, Vol. 16 No. 1, pp. 122-49.
Anticedent: Evidence From Taiwanese Subramaniam, N. and Ashkanasy, N.M. 2001. The
Venture Capital Industry, Journal of effect of organizational culture perceptions
Business Ethics. Vol. 61 : pp 134-169 between budgetary participation and
Christensen, Jorgen Gronnegard. 1992. managerial job-related outcomes,
Hierarchical and contractual approaches AustralianJournal of Management, Vol. 26
to budgetary reform. Journal of Theoretical No. 1, pp. 35-55.
Politics 4(1): 67-91.
Creswell, John W. 2009. Reasearch Design
: Qualitative, Quantitative, and Mixed
Methods Approaches. Third Edition.
“GERBANG ETAM”

Anda mungkin juga menyukai