Dokumentasi merupakan hal terpenting dalam asuhan keperawatan yang
menjadi salah satu barometer alat ukur telah dilaksanakannya asuhan keperawatan. Informasi yang berasal dari data dokumentasi sangatlah penting untuk digunakan sebagai bukti telah selesainya asuhan keperawatan yang dibereikan kepada pasien. Pendokumentasian asuhan keperawatan ini dilakukan setelah pasien selesai menjalani perawatan di rumah sakit, maka kemudian perawat membuat pendokumentasian data dari awal dilakukannya asuhan keperawatan kepada pasien berserta masalah yang terjadi selama masa perawatan klien hingga asuhan keperawatan selesai dilakukan. Selanjutnya setelah didokumentasikan seluruh tindakan asuhan keperawatan, maka data tersebut dikumpulkan dan dijadikan rekam medik pasien. Rekam medik tersebut berguna sebagai bukti history atau riwayat yang pernah dijalani oleh klien sebelumnya. Jika suatu saat klien masuk rumah sakit kembali, maka rekam medik tersebut menjadi data penunjang kepada klien. Dokumentasi merupakan segala sesuatu yang tertulis dan tercetak yang dapat diandalkan sebagai catatan bukti bagi individu yang berwenang. Dokumentasi yang baik akan mencerminkan tidak hanya kualitas perawatan yang diberikan, tetapi juga membuktikan pertanggunggugatan setiap anggota tim perawatan dalam memberikan perawatan.
KATA KUNCI : Pendokumentasian Asuhan Keperawatan, Asuhan Keperawatan,
Perawat LATAR BELAKANG Dokumentasi keperawatan terus menerus menjadi penting karena Dokumentasi merupakan hal hubungan fiskalnya dalam menentukan terpenting dalam asuhan keperawatan biaya keperawatan klien. Sebagai tim yang menjadi salah satu barometer alat kesehatan, perawat harus ukur telah dilaksanakannya asuhan mengkomunikasikan informasi tentang keperawatan. Informasi yang berasal klien secara akurat dan dengan cara dari data dokumentasi sangatlah penting yang tepat waktu dan efektif. Semua untuk digunakan sebagai bukti telah pemberian perawatan kesehatan selesainya asuhan keperawatan yang membutuhkan informasi yang sama dibereikan kepada pasien. tentang klien sehingga mereka dapat Pendokumentasian asuhan keperawatan merencanakan perawatan yang ini dilakukan setelah pasien selesai komperhensif. Perawat bertanggung menjalani perawatan di rumah sakit, gugat dalam pencatatan tindakan maka kemudian perawat membuat mereka sebagai akibat, informasi dalam pendokumentasian data dari awal pencatatan haruslah jelas dan logis, dilakukannya asuhan keperawatan menguraikan secara tepat dan terperinci kepada pasien berserta masalah yang semua perawatan yang diberikan terjadi selama masa perawatan klien hingga asuhan keperawatan selesai dilakukan. Selanjutnya setelah TUJUAN didokumentasikan seluruh tindakan asuhan keperawatan, maka data tersebut Dalam hal ini saya dikumpulkan dan dijadikan rekam mengharapkan agar perawat lebih medik pasien. Rekam medik tersebut mampu meningkatkan ketelitian dan berguna sebagai bukti history atau berfikir kritis dalam riwayat yang pernah dijalani oleh klien mendokumentasikan asuhan sebelumnya. Jika suatu saat klien masuk keperawatan yang telah dijalankan rumah sakit kembali, maka rekam sebelumnya pada tahap evaluasi asuhan medik tersebut menjadi data penunjang keperawatan yang dibuat atas telah kepada klien. menjalankan pelaksanaan asuhan keperawatan (implementasi) setelah ditetapkannya intervensi yang tepat dan sesuai dengan masalah klien , sebab kita pengkajian dan diagnosa sehingga ketahui perawat harus mampu dalam ditetapkannyalah intervensi segala bidang di dalam dunia kesehatan keperawatan yang dilakukan kepada mulai dari menggunakan alat alat klien, dan dapat mengevaluasi hasil dari kesehatan ataupun memakai fikiran kita tindakan yang telah diberikan kepada untuk menyelesaikan masalah yang klien apakah telah berjalan dengan baik berkaitan dengan merawat dan ataukah masih perlu perbaikan dari menangani pasien dalam masa tindakan klinis yang telah diberikan pemulihan oleh sebab itu banyak yang tersebut. Sebab hal itu sangat penting harus di kuasai seorang perawat dan bagi seorang perawat terkhusus dalam hal ini pemerintah juga mahasiswa keperawatan yang akan meningkatkan konsepsi perawat dalam terjun ke lapangan. Sehingga akan dapat standard keperawatan sehingga , mencapai dan memenuhi kompetensi seorang perawat berkompeten mampu juga memberikan asuhan keperawatan menyelesaikan masalah yang di yang berkualitas baik kepada klien hadapinya dalam lapangan ketika sedang melakukan pekerjaannya oleh sebab itu perawat harus mampu HASIL menyelesaikan masalah dengan cepat . Berdasarkan dari hasil literature review didapatkan bahwa evaluasi keperawatan dilakukan setelah semua METODE pelaksanaan asuhan keperawatan Metode penulisan kajian ini (implementasi) dilaksanakan dan dengan literature review artiket / jurnal dikerjakan dalam menjalankan dan text book yang berfokus pada cara implementasi asuhan keperawatan pendokumentasian asuhan keperawatan tersebut tersebut. Maka dari itu untuk atas ketepatan perawat dalam mengevaluasi hasil dari implementasi mengevaluasi asuhan keperawatan yang keperawatan sendiri, perawat harus telah dilaksanakan pada tahap melaksanakan dan memerhatikan pelaksanaan asuhan keperawatan perkembangan dari tindakan yang telah (implementasi) setelah ditetapkannya diberikan kepada pasien sehingga intervensi keperawatan melalui data perawat bisa membandingkan keadaan pasien sebelum diberikannya tindakan yang dinamakan catatan rekam medik. dan sesudah diberikannya tindakan. Karena ada atau tidaknya perkembangan kesehatan yang terjadi PEMBAHASAN pada pasien harus dicatat dan dievaluasi sebelum perawat melakukan operan. Apabila tindakan yang telah
Apabila tindakan yang telah diberikan diberikan oleh perawat tersebut
oleh perawat tersebut menunjukkan menunjukkan adanya perkembangan
adanya perkembangan kesehatan dari kesehatan dari klien maka pihak
klien maka pihak perawat wajib perawat wajib berkolaborasi kepada
berkolaborasi kepada dokter untuk dokter untuk mengambil langkah
mengambil langkah selanjutnya untuk selanjutnya untuk menetapkan atau
menetapkan atau mengurangi tindakan mengurangi tindakan kepada pasien.
kepada pasien. Karena jika pasien sudah Karena jika pasien sudah sembuh dari
sembuh dari masalah kesehatannya masalah kesehatannya maka segala
maka segala tindakan pengobatan yang tindakan pengobatan yang dilakukan
dilakukan haruslah dihentikan karena haruslah dihentikan karena sudah
sudah dianggap selesai dan tidak perlu dianggap selesai dan tidak perlu lagi
lagi pengobatan intensif. Maka dari itu, pengobatan intensif.
jika semua tindakan pengobatan dan Dokumentasi merupakan segala
perawatan kepada pasien sudah sesuatu yang tertulis dan tercetak yang dinyatakan selesai, maka selanjutnya dapat diandalkan sebagai catatan bukti perawat melakukan pendokumentasian bagi individu yang berwenang. atas asuhan keperawatan yang telah Dokumentasi yang baik akan selesai tersebut menjadi bagian dari mencerminkan tidak hanya kualitas history pengobatan atau perawatan yang perawatan yang diberikan, tetapi juga pernah diberikan kepada klien. Karena membuktikan pertanggunggugatan setiap pasien yang pernah masuk ke setiap anggota tim perawatan dalam rumah sakit, semua penyakit,tindakan memberikan perawatan. Pencatatan pengobatan, obat-obatan yang pernah tidak semata-mata menjadi rutin, tidk dikonsumsi selama sakit akan juga perawat menunggu sampai akhir dikumpulkan kedalam sebuah catatan giliran waktu jam kerja (shift) baru bisa mencatat semua asuhan keperawatan Perawat juga harus mengetahui resiko yang dilakukan pada saat ia bekerja di dari pendokumentasian yang jam tersebut. Dokumentasi yang baik terkomputerisasi. Terdapat resiko haarus dilakukan tepat waktu dengan hukum yang berkaitan dengan pemikiran yang cermat. Jika perawat dokumentasi yang terkomputerisasi. mendokumentasikan kesimpulan atau Maka dari itu, kata kunci atau password konklusi tanpa informasi faktual, sangat lah penting digunakan dalam hal kesalahan dalam perawatan dapat keamanan. terjadi. Pendokumentasian asuhan Perawat juga harus keperawatan ini dilakukan setelah mendokumentasikan informasi subjektif pasien selesai menjalani perawatan di tetapi hanya bisa dikosongkan oleh rumah sakit, maka kemudian perawat fakta. Dokumentasi dan pelaporan membuat pendokumentasian data dari kualitas penting untuk meningkatkan awal dilakukannya asuhan keperawatan efisiensi, perawatn klien secara kepada pasien berserta masalah yang individual. Enam pedoman penting terjadi selama masa perawatan klien harus diikuti untuk dokumentasi dan hingga asuhan keperawatan selesai pelaporan kualitas : dasar faktual, dilakukan. Selanjutnya setelah keakuratan, kelenkapan, keterkinian, didokumentasikan seluruh tindakan organisasi, dan kerahasiaan. asuhan keperawatan, maka data tersebut dikumpulkan dan dijadikan rekam Dokumentasi terkomputerisasi medik pasien. Rekam medik tersebut dapat digunakan dalam beragam berguna sebagai bukti history atau lingkungan perawatan klien. Sistem riwayat yang pernah dijalani oleh klien komputer dengan jelas digunakan di sebelumnya. Jika suatu saat klien masuk rumah sakit besar, tetapi rumah sakit kembali, maka rekam penggunaannya tidak terbatas bagi medik tersebut menjadi data penunjang fasilitas dengan penggunaan biaya kepada klien besar. Dokumetasi terkomputerisasi dapat secara drastis berubah sejalan PENUTUP dengan peningkatan penggunaan Dokumentasi merupakan segala tekonologi baru dalam aplikasi nursing. sesuatu yang tertulis dan tercetak yang dapat diandalkan sebagai catatan bukti Health and Function. Wolters Kluwer bagi individu yang berwenang. Health : Lippincott William & Wilkins Dokumentasi yang baik akan Deswani. (2009). Proses Keperawatan mencerminkan tidak hanya kualitas dan Berpikir Kritis. Jakarta : Salemba perawatan yang diberikan, tetapi juga Medika. membuktikan pertanggunggugatan setiap anggota tim perawatan dalam Hutahean Serri. (2010). Konsep dan memberikan perawatan. Pencatatan Dokumentasi Proses Keperawatan. tidak semata-mata menjadi rutin, tidk Jakarta : Trans Info Media juga perawat menunggu sampai akhir Kozier Barbara. (2010). Buku Ajar giliran waktu jam kerja (shift) baru bisa Fundamental Keperawatan Konsep, mencatat semua asuhan keperawatan Proses, dan Praktik. (Widiarti Dwi, yang dilakukan pada saat ia bekerja di Penerjemah). Jakarta: EGC jam tersebut. Dokumentasi yang baik haarus dilakukan tepat waktu dengan Potter & Perry. (2005). Fundamental pemikiran yang cermat. Jika perawat Keperawatan Konsep, Proses, dan mendokumentasikan kesimpulan atau Praktik Edisi 4. (Devi Yulianti & konklusi tanpa informasi faktual, Monica Ester, Penerjemah). Jakarta : kesalahan dalam perawatan dapat terjadi EGC
REFERENSI Potter &Perry. (2010). Fundamental
Keperawatan, Buku 1, Edisi 7. (dr. Bararah T, dan Jauhar, M. (2013). Adriana Ferderika, Penerjemah). Jakarta Asuhan Keperawatan Panduan : Salemba Medika Lengkap Menjadi Perawat Professional. Jakarta: Prestasi Pustakaraya Potter & Perry. (2017). Fundamental Of Nursing Nineth Edition. Elsivier Budiono. (2016) . Konsep Dasar Keperawatan Modul Bahan Cetak Potter, Patricia A. (2005). Buku Saku
Keperawatan. Kementrian Kesehatan Keterampilan dan Prosedur Dasar Edisi
Republik Indonesia 5. Dialih Bahasakan Oleh Rosidah,
Didah dan Ester, Monica. Jakarta : EGC Craven, R. F., Hirnle, C. J.. (2009). Fundamental Of Nursing Human Rosdahl, C. B. & Kowalski, M. T. . Simamora, R. H. (2010). Komunikasi (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar, Dalam Keperawatan. Jember : Jember Vol 1, Edisi 10. (Mardella Eka Anisa & University Press Yulianti Devi, Penerjemah). Jakarta : Simamora, R. H. (2008). Peran EGC. Manajemen dalam Pembinaan Etika Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi Perawat Pelaksana dalam Peningkatan Proses Keperawatan. Jember : Jember Kualitas Pelayanan Asuhan University Press Keperawatan. Jurnal : IKESMA