Anda di halaman 1dari 1

Anisa Febriana Wahyuningrum (1705015114)

Asuransi Kesehatan
Analisis singkat terkait dengan penerapan PP 82 tahun 2018 dgn implementasi dilapangan,yaitu;
1.jumlah peserta JKN
2.iuran
3.kepatuhan bayar
4.klaim
Jawaban :
1. Peserta Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola BPJS
Kesehatan mencapai 221.203.615 orang (per September 2019). Ada banyak tantangan yang
dihadapi JKN karena usianya yang masih muda. Menurut Direktur The SMERU Research
Institute, Widjajanti Isdijoso, salah satu tantangan dari JKN-KIS adalah masih rendahnya
kepesertaan dari kalangan kelas menengah.
2. Menurut Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahcmi Idris, kondisi besaran iuran yang
ditetapkan saat ini belum sesuai dengan perhitungan aktuaria, sehingga penyesuaian iuran harus
dilakukan. “Jika iuran peserta masih di bawah perhitungan aktuaria, defisit akan tetap terjadi.
Langkah pemerintah melakukan penyesuaian iuran ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor
82 Tahun 2018 yang menyebutkan bahwa iuran program jaminan kesehatan sosial disesuaikan
paling lama dua tahun sekali,” katanya dalam konferensi pers yang digelar di BPJS Kesehatan
Kantor Pusat, Rabu (09/11).
Masyarakat miskin dan tidak mampu iurannya ditanggung Pemerintah melalui APBN dan
penduduk yang didaftarkan oleh Pemda dijamin iurannya oleh APBD. Sementara untuk buruh
dan pemberi kerja, penyesuaian iuran hanya berdampak pada pekerja dengan upah di atas Rp 8
juta sampai dengan Rp 12 juta saja. Artinya, pekerja dengan upah di bawah nominal tersebut,
tidak terkena dampak.
3. Masih banyak perilaku yang membayar iuran ketika mereka butuh saja
4. Sejak 2015-2018 pihaknya mendata sebanyak delapan jenis penyakit yang sering
menggunakan pemanfaatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Jenis penyakit tersebut, antara
lain sirosis hepatitis (sirosis hati), gagal ginjal, hemofilia, jantung, kanker, leukemia, stroke, dan
thalasemia.
Pemerintah Daerah diharapkan turut menyosialisasikan kebijakan terbaru, melakukan upaya
peningkatan kepatuhan stakeholder terhadap regulasi, serta meningkatkan upaya promotif
preventif dengan melibatkan fasilitas kesehatan, tenaga medis, dan pihak-pihak lainnya untuk
menggerakkan warga setempat menerapkan pola hidup sehat.

Anda mungkin juga menyukai