Seorang laki-laki berusia 50 tahun, dirawat di RS karena luka pada kaki kanannya.
Berdasarkan hasil pengkajian pasien memiliki riwayat penyakit DM sejak 10 tahun lalu.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan : luka berwarna kehitaman, akral dingin, lemah dan
terdapat nanah Ditemukan TD 100/70 mmHg, Nadi 88 x/menit, Suhu 36,2℃, RR
22x/menit, TB 152cm, BB 50 kg
a. Pengkajian
Biodata
Nama : Tn. S
Umur : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Mariental : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Sma
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Serang
No. Medrec : 823456
No. Rawat : 235
Dx. Medis : Diabetes Melitus
Tgl. Masuk : 18 Februari 2021
Tgl. Pengkajian : 19 Februari 2021
Penanggung Jawab :
Nama : Ny. A
Umur : 48 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan Pt : Istri
b. Keluhan utama
Klien mengeluh lemas dan disertai luka pada kaki kanannya
43
Keterangan :
adik perempuan dan dua orang adik laki-laki. Kakak laki-laki ketiga mengalami penyakit
yang sama, tetapi klien dan keluarga mengatakan orang tua mereka tidak ada yang
f. Pemeriksaan fisik
1. Tanda-Tanda Vital
a. Keadaan umum : lemah
Kesadaran : composmentis GCS 15 (E4 V5 M6)
Flapping tremor/asterixia : tidak ada
b. Tekanan darah : 100/70mmHg
- Nilai MAP (mean atrial pressure)
100 + 2 X 70 = 80
3
c. Nadi : 84x/menit
d. Suhu : 36,7˚C
e. RR : 22x/menit
2. Antropometri
BB : 50kg
TB : 152cm
IMT : 21
Kesimpulan,
IMT : < Pangan = < 17
Normal = < 18 - < 21
3. Pemeriksaan Sistematika / persistem
A) Sistem pernafasan
Inspeksi : frekuensi nafas normal (22x/menit ), bentuk dada simetris
Palpasi : pergerakan thorak simetris
Perkusi : resonan
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak ada bunyi tambahan
B) Sistem Kardiovaskuler dan Limfe
Inspeksi : bentuk dada simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada jantung
Perkusi : pekak
Auskultasi : irama jantung reguler, bunyi jantung S1-S2 dan tidak ada
bunyi jantung tambahan
C) Sistem Pencernaan
Inspeksi : Conjungtiva anemis, tidak ada stomatitis, lidah tidak kotor,
gigi tidak ada caries, tidak ada asites, keadaan anus normal, abdomen
kembung
Auskultasi : bising usus 6x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada abdomen
Perkusi : perkusi bunyi ketuk timpani
D) Sistem persyarafan
Tidak ada kelumpuhan, tidak ada tremor, Kesadaran penuh
(composmentis) GCS E4V5M6
E) Sistem penglihatan
Inspeksi : bentuk mata simetris, gerak bola mata ke segala arah,
Palpasi : normal
Test snallen : normal (tidak rabun)
F) Sistem Pendengaran
Inspeksi : telinga kanan dan kiri simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Test kemampuan pendengaran : normal dan terdengar jelas
G) Sistem Perkemihan
Inspeksi : tidak terpasang kateter urin, tidak ada edema
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di kandung kemih
Perkusi : tidak ada nyeri ketuk
H) Sistem Muskuloskeletal
I nspeksi : pasien mampu bergerak dengan normal
Palpasi : kekuatan otot 5555
I) Sistem Endokrin
Inspeksi : Tidak adanya pembesaran kelenjar tiroid, napas tidak berbau
keton, poliuri dan polidipsi tidak ada, poliphagi ada pada klien, tidak
ada pembesaran kelenjar thyroid
Palpasi : kelenjar tyroid simetris
J) Sistem Integumen
Inspeksi : Warna kulit pucat,terdapat luka pada kaki kanan berwarna
kehitaman dan bernanah, akral teraba dingin
Palpasi : edema tidak ada
A. Data psikologi
1) Status emosi
Klien mampu mengontrol emosinya
2) Kecemasan klien
Tingkat kecemasan klien rendah
B. Data sosial
1. Pola kominukasi
Klien berbicara secara formal dengan perawat dan menggunakan non
formal dengan orang terdekat
2. Pola interaksi
Pasien dapat berinteraksi dengan baik dengan perawat maupun keluarganya
C. Data spiritual
1. Motivasi religi klien
Klien percaya penyakitnya akan sembuh
2. Persepsi klien terhadap penyakitnya
Klien mengatakan penyakit yang dideritanya adalah cobaan dari Allah dan
pola hidupnya yang tidak sehat
3. Pelaksanaan ibadah sebelum / selama di rawat
Pasien beragama islam,, sebelum sakit pasien beribadah seperti
biasanya namun saat sakit ibadah pasien berkurang karena merasa lemah dan
terganggu
D. Data penunjang
a. Data Penunjang Lab/Pemeriksaan Diagnostic
b. Terapi obat
A. Obat-obatan :
No. Terapi Dosis Pemberian
1. Insulin 20 unit SC
2. Metformin 2x500 mg Oral
3. Furosemide 3x40 mg IV
B. Diet :
Diet Diabetes Mellitus
1) Makanan lebih banyak buah dan sayur
2) Makanan rendah gula
3) Makanan rendah garam
E. Analisa data
N Tanggal Data Etiologi Masalah keperawatan
o
1. 19 Februari DS: Hiperglikemia Gangguan integritas kulit
- Pasien mengatakan
2021
luka pada kaki kanan
yang disertai dengan Ekstermitas
nanah
- Klien mengatakan
nyeri pada luka Gangren
apabila luka
dibersihkan.
- Skala nyeri 6 Gangguan
- GDS 450mg/dl
integritas kulit
DO:
Terdapat luka gangren di
kaki kanan sepanjang 0,5
cm.
lemah
Sel ß pankreas
-Pasien mengatakan
terganggu
mempunyai riwayat
Defisit insulin
penyakit DM sejak 3
Asidosis
Kelemahan
ADL dibantu
Defisit Perawatan
Diri
G. Rencana Keperawatan
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI
KEPERAWAT AN KRITERIA HASIL KEPERAWATAN (SIKI)
(SLKI)
1. Gangguan integritas kulit Setelah dilakukan Observasi
tindakan 1.Monitor karakteristik luka
keperawatan selama 2. Monitor tanda-tanda infeksi
1x24 jam diharapkan
status Keutuhan kulit Terapeutik
dan jaringan 1. Lepaskan balutan dan plester
dengan perlahan
membaik. Dengan
2. Bersihkan luka dengan
kriteria hasil: NACL atau pembersih
nontoksin, sesuai kebutuhan
1.kerusakan jaringan
3. Bersihkan jaringan nekrotik
menurun 4. Pertahankan teknik steril
saat melakukan perawatan luka
2. kerusakan lapisan
5. Pasang balutan sesuai jenis
kulit menurun luka
Edukasi
3. nyeri menurun
1. Anjurkan untuk
menggunakan pelembab
Kolaborasi
1.
1.Kolaborasi pemberian
antibiotik
2 Ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan Observasi
glukosa darah intervensi 1. Identifikasi kemungkinan
keperawatan 1x24 penyebab hiperglikemia
jam, diharapkan 2. Monitor kadar gula darah,
Kestabilan Kadar jika perlu
Glukosa Darah 3. monitor tanda gejala
Meningkat, dengan hiperglikemia
Kriteria Hasil : 4. monitor intake dan output
Kadar glukosa cairan
dalam darah Terapeutik
meningkat 1.berikan asupan cairan oral
Lelah/lesu 2. konsultasi dengan medis jika
menurun tanda dan gejala hiperglikemia
tetap ada memburuk
Edukasi
1.anjurkan menghindari
olahraga saat kadar glukosa
daran ≥250mg/dl
2. anjurkan monitor kadar
glukosa darah secara mandiri
3. ajarkan pengelolaan diabetes
4. anjurkan kepatuhan terhadap
diet dan olahraga
Kolaborasi
1.kolaborasi pemberian insulin,
jika perlu
2. kolaborasi pemberian cairan
IV, jika perlu