Proposal BK Kespro
Proposal BK Kespro
SURABAYA
[PROPOSAL
JAWA TIMUR
SEMINAR
KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA]
REMAJA SEHAT, GENERASI HEBAT
LEMBAR PERSETUJUAN
Hari : Senin
Menyetujui
Kepala SMK Negeri 5 Surabaya Ketua Pelaksana
i
DAFTAR ISI
LAMPIRAN II
LAMPIRAN III
ii
KATA PENGANTAR
WAKASEK KESISWAAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Populer dengan nama STM Pembangunan (Stemba), SMK Negeri
5 Surabaya menjadi salah satu sekolah favorit bagi warga Surabaya dan
sekitarnya. Terbukti saat penerimaan peserta didik baru, anemo masyarakat
yang mendaftarkan putra-putri mereka untuk melanjutkan studi di Stemba
sangat tinggi. Memiliki 3096 siswa, sekolah ini salah satu pelopor
pendidikan SMK 4 tahun di Jawa Timur. Berdiri sejak tahun 1975, prestasi
diberbagai bidang telah berhasil diraih oleh guru dan siswa. Maka tidak
berlebihan kiranya jika sekolah ini dianggap mampu menyediakan
pelayanan pendidikan terbaik bagi lulusan SMP di Jawa Timur.
Ada di masa remaja, peserta didik SMK Negeri 5 Surabaya
merupakan aset masa depan yang sangat diharapkan memberikan
kontribusi perubahan secara positif. Akan tetapi, proses yang harus dilalui
dalam masa remaja bukan tanpa hambatan. Rilis Departemen Kesehatan
Republik Indonesia (Depkes,2018) menyebutkan bahwa masa remaja
merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat
baik secara fisik, psikologis maupun intelektual.
Analisis Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) yang dilakukan
oleh guru BK menunjukkan bahwa pada kelompok peserta didik kelas 10
sebanyak 44% peserta didik membutuhkan layanan di bidang bimbingan
pribadi, 27% memerlukan bimbingan di bidang belajar, 19% layanan di
bidang sosial dan 10% ingin bimbingan di bidang karir. Sedangkan pada
tingkat kelas 11, sebanyak 41% ingin memperoleh layanan di bidang
pribadi, 34% membutuhkan layanan di bidang bimbingan belajar, 13%
menginginkan layanan di bidang bimbingan karir, 12% memerlukan
layanan di bidang sosial. Adapun pada kelas 12 diperoleh hasil, sebanyak
36% peserta didik ingin memperoleh layanan di bidang belajar, 26%
peserta didik memerlukan layanan di bidang pribadi, 21% ingin bimbingan
di bidang sosial dan 17% membutuhkan layanan dibidang karir.
1
Jika dilihat dari prosentase di atas, bidang bimbingan pribadi
menempati posisi tinggi. Artinya bagi sekolah, kebutuhan peserta didik
SMK Negeri 5 Surabaya terhadap layanan bidang pribadi perlu direspon
segera. Melalui layanan dasar bidang pribadi, peserta didik dibantu untuk
memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan
merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang
perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan
secara optimal. Aspek perkembangan pribadi meliputi (1) memahami
potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik
maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan
dalam kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan
mengatasinya secara baik.
Memahami potensi diri, para peserta didik perlu mengenali dan
memelihara aspek fisik serta psikis dirinya. Membangun kesadaran agar
cenderung mencari informasi yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi
melalui teman dan media komunikasi digital. Sifat khas remaja mempunyai
rasa keingintahuan yang besar, menyukai petualangan dan tantangan serta
cenderung berani menanggung risiko atas perbuatannya tanpa didahului
oleh pertimbangan yang matang. Memicu masalah, sifat berani mengambil
resiko tersebut cenderung memunculkan berbagai permasalahan di
lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Hasil observasi guru BK, beberapa peserta didik yang telah
melakukan konseling pribadi mengakui telah aktif seksual. Mereka sering
melakukan perilaku seksual secara sendiri (onani/masturbasi) maupun
dengan teman dekat (pacar). Hal lainnya juga diungkap oleh Rahayu
(2019) dalam penelitian “ Hubungan Konsumsi Makanan dan Sedentari
Lifestyle Dengan Tingkat Kewaspadaan Terhadap Resiko Kanker Payudara
Pada Remaja Putri” melaporkan bahwa 42% peserta didik putri SMK
Negeri 5 Surabaya menjadikan internet/sosial media sebagai sumber
informasi untuk memperoleh wawasan mengenai kesehatan diri pribadi.
Sebagian lainnya sebanyak 15,5% mendapatkan informasi tersebut dari
sekolah. Lebih lanjut, laporan tersebut memberikan saran agar sekolah
2
menyelipkan pendidikan kesehatan terkait reproduksi remaja, pendidikan
dasar gizi serta pentingnya aktivitas fisik.
Berdasarkan paparan yang telah disampaikan, pihak sekolah perlu
melakukan penanganan secara menyeluruh. Usaha yang bersifat preventif
lebih baik dilakukan agar peserta didik dapat menjaga kesehatan diri
pribadi terutama yang berkaitan dengan reproduksinya. Oleh karena itu,
SMK Negeri 5 Surabaya memandang perlu diadakan kegiatan seminar yang
bisa meningkatkan pengetahuan peserta didik berkaitan dengan kesehatan
reproduksi remaja.
3
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Nama Kegiatan
Nama dari kegiatan ini adalah Seminar Kesehatan Reproduksi Remaja
B. Tema Kegiatan
Adapun tema, “Remaja Sehat, Generasi Hebat”.
C. Waktu dan Tempat Kegiatan
Hari : Kamis, 12 Desember 2019
Selasa, 17 Desember 2019
Waktu : 08.00 wib - selesai
Tempat : Gedung Auditorium SMK Negeri 5 Surabaya
D. Tujuan Kegiatan
4
3. Membentuk sikap memelihara kesehatan reproduksi dari resiko yang
mengancam diri dan masa depan remaja
H. Susunan Panitia
( Terlampir )
I. Susunan Acara
( Terlampir )
J. Anggaran Biaya
( Terlampir )
5
BAB III
PENUTUP