Baca Juga
Ada lima tatanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang ditetapkan oleh
pemerintah, yaitu PHBS di rumah tangga, sekolah, tempat kerja, sarana kesehatan,
dan tempat umum. Kelimanya menjadi titik dimulainya program penyadartahuan
mengenai perilaku hidup bersih dan sehat.
Tatanan PHBS di rumah tangga merupakan titik yang paling penting dalam
gerakan tersebut. Dengan tercapainya kondisi rumah tangga sehat melalui tatanan
PHBS, tiap anggota keluarga diharapkan mau dan mampu memiliki peran aktif
dalam mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat ke tingkat masyarakat.
Sebagian besar komplikasi persalinan bisa dicegah atau ditangani jika setiap ibu
hamil memiliki akses terhadap fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan
profesional ketika saat melahirkan tiba. Misalnya, bidan, perawat, atau dokter
kandungan.
Secara global, hampir 80% proses persalinan di sepanjang tahun 2012-2017 telah
ditangani oleh tenaga medis profesional. Peningkatan angka persalinan dengan
bantuan ahli medis turut berpengaruh pada menurunnya angka kematian ibu dari
tahun 1990 hingga 2015.
Karena itulah, persalinan dengan bantuan tenaga medis ahli menjadi salah satu
perilaku hidup bersih dan sehat yang perlu diterapkan di Indonesia.
Disarankan untuk memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif bagi anak di usia
0 hingga 6 bulan sebagai perilaku hidup bersih dan sehat. Apa alasannya?
ASI mengandung nutrisi yang lengkap sesuai kebutuhan bayi pada enam bulan
pertama kehidupannya. Selain itu, pemberian ASI eksklusif juga mengurangi
risiko bayi terkena diare . Pasalnya, diare sering berakhir fatal jika dialami oleh
bayi.
Adanya ASI eksklusif juga memberikan efek positif terhadap kesehatan ibu dan
bayi dalam jangka panjang. Misalnya, mengurangi risiko obesitas pada anak-
anak dan remaja.
Meski pembentukan ASI dan menyusui merupakan proses alami, pemberian ASI
eksklusif termasuk kebiasaan yang membutuhkan pembelajaran. Karena itu,
dibutuhkan dukungan keluarga dan lingkungan agar seorang ibu berhasil
memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
Angka tersebut masih melebihi batasan yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan
Dunia (WHO), yakni 20%. Oleh sebab itu, pemberantasan
masalah stunting menjadi salah satu fokus pemerintah Indonesia.
Penularan penyakit sering terjadi melalui rute fecal-oral. Ini berarti, feses yang
mengandung kuman dari orang yang mengidap penyakit bisa tidak sengaja
tertelan oleh orang lain. Bagaimana caranya?
Saat orang yang mengidap penyakit tertentu tidak mencuci tangan setelah
menggunakan toilet, apapun yang disentuh oleh orang tersebut akan
terkontaminasi oleh kuman. Termasuk jika ia menyiapkan makanan yang akan
disantap oleh orang lain.
Air bersih adalah kebutuhan dasar yang memengaruhi kesehatan masyarakat. Air
bersih digunakan untuk keperluan minum, mandi, mencuci dan sebagainya.
Air yang telah terkontaminasi bisa menjadi sumber penyebaran banyak penyakit.
Misalnya, diare, kolera , dan disentri.
6. Menggunakan jamban
Jamban adalah fasilitas sanitasi yang sangat penting dan termasuk dalam perilaku
hidup bersih dan sehat. Pasalnya, jamban berkaitan dengan pembuangan kotoran
manusia secara aman, tidak mencemari lingkungan, dan tidak menyebarkan
penyakit.
Genangan air bersih di dalam rumah dan di sekitar tempat tinggal harus sering
dibersihkan. Langkah ini bertujuan agar genangan air tidak menjadi tempat hidup
bagi jentik-jentik nyamuk aedes aegypti yang menularkan demam berdarah.
8. Mengonsumsi buah dan sayur
Buah dan sayur kaya akan kandungan vitamin, mineral, dan serat . Nutrisi-nutrisi
ini sangat dibutuhkan oleh tubuh agar bisa berfungsi optimal dan tetap sehat.
Oleh sebab itu, kombinasikan buah dan sayur ke dalam menu harian Anda.
Perkaya warna buah dan sayuran yang Anda lahap supaya nutrisi yang masuk ke
tubuh juga lengkap.
Aktivitas fisik berupa kegiatan olahraga sebaiknya dilakukan paling tidak selama
30 menit setiap harinya. Anda juga tidak perlu memilih olahraga yang rumit.
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan
aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka ragam
makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan
balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada
tempatnya, membersihkan lingkungan. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan
semua perilaku kesehatan.
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu,
mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat.
Bagi Masyarakat:
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh
manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman.
Mencuci tangan dengan sabun (CTPS) dikenal juga sebagai salah satu
upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan sering kali
menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen
berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung
ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain
seperti handuk, gelas).
Mencuci tangan dengan air saja lebih umum dilakukan, tetapi hal ini
terbukti tidak efektif dalam menjaga kesehatan dibandingkan dengan
CTPS. Menggunakan sabun dalam mencuci tangan sebenarnya
menyebabkan orang harus mengalokasikan waktunya lebih banyak saat
mencuci tangan, tetapi penggunaan sabun menjadi efektif karena lemak
dan kotoran yang menempel akan terlepas saat tangan digosok dan
bergesek dalam upaya melepasnya. Di dalam lemak dan kotoran yang
menempel inilah kuman penyakit hidup.
Semua jenis virus termasuk Covid19 bisa dapat aktif di luar tubuh manusia
selama berjam-jam, bahkan berhari-hari. Mereka bisa menyebar melalui
droplets, seperti saat bersin, batuk, atau saat pengidapnya berbicara.
Desinfektan, cairan hand sanitizer, tisu basah, gel, dan krim yang
mengandung alkohol semuanya berguna untuk membunuh virus ini, tetapi
tidak seefektif sabun. Saat beraktivitas sehari-hari, akan sulit bagi tangan
untuk menghindari virus, bakteri, atau kuman. Penyebabnya, mata tidak
mampu melihat virusnya langsung, sehingga mencuci tangan adalah
langkah terbaik untuk menghindari tertular penyakit.
Segala jenis sabun dapat digunakan untuk mencuci tangan baik itu sabun
(mandi) biasa, sabun antiseptik, ataupun sabun cair. Namun sabun
antiseptik/ anti bakteri sering kali dipromosikan lebih banyak pada publik.
Jenis sabun pun bukan merupakan hal yang penting, hal ini karena
Covid19 adalah virus, jadi sabun tangan antibakteri tidak memberi
keunggulan tambahan dibandingkan jenis sabun yang lain.
Bagaimana mencuci tangan yang benar? Yang pertama dan wajib adalah
mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Pastikan juga Anda
mencuci tangan minimal 20 detik. Anda juga dilarang menyentuh hidung,
mulut, dan mata sebelum mencuci tangan.
Tentu saja, tidak di semua tempat tersedia air bersih, sabun, dan wastafel.
Oleh karena itu, hand sanitizer juga bisa jadi alternatif. Bawalah selalu
botol kecil hand sanitizer dan gunakan setelah bersentuhan dengan orang
dan permukaan benda seperti pegangan di bus atau kereta, gagang pintu,
atau benda lain yang rentan disentuh oleh banyak orang.