Anda di halaman 1dari 80

PENGEMBANGAN MODUL BIMBINGAN

KELOMPOK UNTUK MENCEGAH PERILAKU SEKS


BEBAS PESERTA DIDIK SMA

(Panduan Untuk Peserta Didik)

Oleh :

Yuliana Sukmawati

132013042

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
PENGEMBANGAN MODULBIMBINGAN
KELOMPOK UNTUK MENCEGAH PERILAKU SEKS
BEBAS PESERTA DIDIK

UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS

(PANDUAN UNTUK PESERTA DIDIK)

Oleh :

Yuliana Sukmawati

132013042
KATA PENGANTAR

Pengembangan modul ini ditulis untuk digunakan oleh


peserta didik di SMA, dengan harapan agar dapat digunakan
untuk membantu mengembangkan dan meningkatkan
pemahaman peserta didik mengenai perilaku seks bebas.
Modul ini merupakan panduan bagi peserta didik dalam
melakukan pengembangan ini. Modul untuk peserta didik ini
terdiri atas bagian pertama: petunjuk layanan bimbingan
kelompok, bagian kedua: bacaan untuk peserta didik; bagian
ketiga ; evaluasi kegiatan.

Penulis berharap panduan modul Bimbingan Kelompok ini


menjadi sarana yang berguna, layak dan tepat bagi peserta
didik dalam mengembangkan kehidupan pribadi-sosialnya,
terutama pemahamannya mengenai perilaku seks bebas
dikalangan remaja.

Penulis

Yuliana Sukmawati

132013042

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................iii

PETA KEDUDUKAN MODUL........................................ v

Kegiatan 1: Proses Bimbingan Kelompok


1. Pengenalan Bimbingan Kelompok.............................1
2. Pengenalan Pemimpin dan Anggota Kelompok........2
3. Proses Bimbingan Kelompok.....................................3

Kegiatan 2 : Problematika Remaja

1. Tujuan........................................................................7
2. Proses Bimbingan Kelompok....................................8
3. Uraian Materi.............................................................8
4. Rangkuman...............................................................10
5. Tugas (Teknik Sosiodrama)......................................12
6. Tes.............................................................................21
Kegiatan 3 Peran Lingkungan Sosial
1. Tujuan........................................................................23
2. Proses Bimbingan Kelompok....................................24
3. Uraian Materi.............................................................25
4. Rangkuman................................................................27

ii
5. Tugas (Teknik Sosiodrama).......................................28
6. Tes..............................................................................35

Kegiatan 4 Seks Bebas Remaja

1. Tujuan........................................................................37
2. Proses Bimbingan Kelompok....................................38
3. Uraian Materi.............................................................38
4. Rangkuman................................................................47
5. Tugas (Teknik Sosiodrama).......................................48
6. Tes..............................................................................55

Kegiatan 5 Pola Asuh Terhadap Seks Bebas

1. Tujuan........................................................................57
2. Proses Bimbingan Kelompok....................................58
3. Uraian Materi.............................................................58
4. Rangkuman................................................................61
5. Tugas (Teknik Sosiodrama).......................................63
6. Tes..............................................................................72
DAFTAR PUSTAKA...........................................................73

iii
PETA KEDUDUKAN MODUL

Panduan operasional penyelenggaraan bimbingan dan


konseling Sekolah Menengah Atas (SMA)
Tugas Perkembangan
Peserta didik

Aspek perkembangan landasan Aspek perkembangan kesadaran


perilaku etis (Mengenal sistem tanggung jawab sosial
etika dan nilai-nilai bagi pedoman (Memantapkan nilai dan cara
hidup sebagai pribadi, anggota bertingkah laku yang dapat diterima
masyarakat, dan minat manusia) dalam kehidupan sosial yang lebih
luas)

Pengenalan :
Mengenal keragaman
sumber norma yang Pengenalan:
berlaku di masyarakat. Mempelajari keragaman
interaksi sosial.

Akomodasi :
Menghargai keragaman
sumber norma sebagai Akomodasi :
rujukan pengambilan Menyadari nilai-nilai
keputusan. persahabatan dan
keharmonisan dalam konteks
keragaman interaksi sosial.

Tindakan :
Berperilaku atas Tindakan:
dasar keputusan yang Berinteraksi dengan orang lain
mempertimbangkan atas dasar kesamaan
iv
aspek-aspek etis. (equality).
v
KEGIATAN 1

PROSES BIMBINGAN KELOMPOK

Sumber :
ieskamaulitas.blogspot

A. Pengertian Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok dilaksanakan dengan mengaktifkan


dinamika kelompok untuk membahas berbagai hal yang
berguna bagi pengembangan pribadi atau pemecahan
masalah individu yang menjadi kegiatan kelompok.

Dalam bimbingan kelompok dibahas topik-topik umum


yang menjadi kepedulian bersama anggota kelompok. Baik
topik umum maupun masalah pribadi itu dibahas melalui
suasana dinamika kelompok yang intensi dan konstruktif

1
diikuti oleh semua anggota dibawah bimbingan pemimpin
kelompok (Guru).

Tujuan dari Bimbingan kelompok untuk membahas


topik-topik tertentu yang mengandung permasalahan aktual
(sedang hangat diperbincangkan). Melalui dinamika
kelompok yang intensif, pembahasan topik-topik itu
mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi,
wawasan dan sikap yang menunjang diwujudkannya tingkah
laku yang lebih efektif.

Teknik yang digunakan dalam modul ini adalah teknik


sosiodrama, yang dimana merupakan suatu cara untuk
membantu dalam memecahkan masalah peserta didik melalui
drama. Masalah yang didramakan pun berupa masalah-
masalah sosial, dan metode yang digunakan adalah dengan
bermain peran. Dalam sosiodrama, individu akan
memerankan suatu peran tertentu dari suatu situasi masalah
sosial.
B. Pemimpin Kelompok dan Anggota Kelompok
Pemimpin kelompok mampu membentuk kelompok
dan mengarahkan, sehingga terjadi dinamika kelompok
dalam suasana interaksi antar anggota kelompok yang bebas,

2
terbuka, saling mendukung, dan memberikan rasa nyaman
agar mencapai tujuan bersama kelompok.

Anggota kelompok berperan sebagai seorang yang


mendengar, memahami, dan merespon dengan tepat dan
positif; berpikir dan berpendapat; merasa, berempati dan
bersikap; berpartisipasi dalam kegiatan bersama.

C. Proses Bimbingan Kelompok

Sumber
https://www.emaze.com

Alokasi waktu : 1 x 45 menit.

Proses Bimbingan Kelompok adalah sebagai berikut :

1. Tahap Pembentukan
a. Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan
rileks.

3
b. Menjelaskan tujuan dan manfaat bimbingan kelompok
secara singkat.
c. Menjelaskan peran masing-masing anggota dan
pembimbing pada prosesbimbingan kelompok yang
akan dilaksanakan.
d. Menjelaskan aturan kelompok dan mendorong anggota
untuk berperan penuh dalam kegiatan kelompok.
e. Memotivasi anggota untuk saling mengungkapkan diri
secara terbuka.
f. Memotivasi anggota untuk mengungkapkan harapannya
dan membantu merumuskan tujuan bersama.
2. Tahap Transisi
a. Melakukan kegiatan selingan berupa permainan
kelompok.
b. Mereview tujuan dan kesepakatan bersama.
c. Memotivasi anggota untuk terlibat aktif dan mengambil
manfaat dalam tahap inti.
d. Mengingatkan anggota bahwa kegiatan akan segera
memasuki tahap inti.
3. Tahap Kegiatan
a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan yang
telah dipersiapkan.

4
b. Menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas.
c. Melakukan tanya jawab tentang topik yang dikemukakan
oleh pemimpin kelompok.
d. Pembahasan topik secara tuntas.
e. Melakukan Bimbingan Kelmpok Teknik Sosiodrama.
f. Menegaskan komitmen anggota kelompok (apa yang
segera dilakukan berkenaan dengan topik yang telah
dibahas)
4. Tahap Pengakhiran
a. Menjelaskan bahwa kegiatan Bimbingan Kelompok akan
diakhiri.
b. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai
kemajuan yang dicapainya masing-masing.
c. Pembahasan kegiatan lanjutan
d. Pesan serta tanggapan anggota kelompok
e. Ucapan terima kasih
f. Berdoa

5
6
KEGIATAN 2

PROBLEMATIKA REMAJA

Sumber : https://student.unud.ac.id

A. Tujuan :
1. Remaja dapat menjelaskan arti dari penyesuaian diri dan
mampu menunjukkan proses penyesuaian diri dengan
lingkungan sosialnya.
2. Remaja dapat menyebutkan gaya remaja berpacaran
yang sehat dan bertanggung jawab untuk dirinya sendiri.
3. Remaja dapat menyebutkan faktor penyebab adanya
seks bebas dikalangan remaja masa kini.

7
B. Proses Bimbingan Kelompok :

Alokasi waktu : 1 x 45 menit.

Proses bimbingan kelompok adalah sebagai berikut :

1. Dalam sesi ini para anggota kelompok diberi penjelasan


kembali mengenai proses dari bimbingan kelompok.
2. Anggota kelompok diberi kesempatan untuk membaca
materi tentang “Problematika Remaja”.
3. Anggota kelompok diberi kesempatan untuk berbagi
pengalaman atau mengemukakan pendapatnya di depan
anggota kelompok lainnya.
4. Anggota kelompok ikut serta dalam melakukan teknik
sosiodrama yang telah disediakan.
5. Anggota kelompok dan pemimpin kelompok melakukan
feedback dan menyimpulkan pentingnya topik
“Problematika Remaja”.
C. Uraian Materi :

Remaja memasuki status sosial yang baru, karena pada


masa remaja terjadi perubahan fisik yang pesat sehingga
menyerupai orang dewasa, remaja makin menjalin relasi
yang intim dengan lingkungan sosial, oleh karena itu remaja

8
kurang memiliki waktu bersama dengan orang tuanya.
Kelompok sosial yang baru ini merupakan tempat aman bagi
mereka. Pengaruh kelompok bagi remaja amat kuat, bahkan
melebihi pengaruh kelurga, dalam hal ini karakter teman
sebaya dan kualitas pertemanan sangat berpengaruh pada
perkembangan remaja.

Teman sebaya yang bersifat positif memberi


kesempatan yang luas bagi remaja untuk melatih anggota
kelompok dalam bersikap dan berperilaku secara positif
dalam meningkatkan hubungan sosial. Namun kelompok
sebaya yang bersifat negatif akan mengakibatkan kelakuan
kelompok yang berlebihan dan energi kelompok sebaya
dicurahkan dalam kegiatan-kegiatan yang mengganggu
lingkungan bahkan merugikan dirinya sendiri, contohnya
melakukan hubungan seks bebas sebagai salah satu bentuk
pencurahan kasih sayang.

Tidak sedikit dari remaja dalam kelompok sebaya


mengenal yang namanya pacaran. Pacaran adalah aktivitas
antara dua orang berusia remaja sampai dengan dewasa
dengan tujuan untuk saling mengenal secara lebih baik satu
dengan yang lainnya. Sisi positif dari pacaran, yaitu: 1)

9
berpacaran meningkatkan percaya diri remaja dan posisinya
di antara teman sebaya; 2) berpacaran mengajarkan pada
remaja segi pentingnya mempercayai dan bersikap jujur; dan
3) berpacaran menyediakan sarana belajar keterampilan
berkomunikasi secara sehat dengan pasangannya.

Sedangkan sisi negatif dari pacaran, yaitu : 1) Ada beberapa


peserta didik perempuan hamil setelah melakukan pacaran;
2) beberapa orang memperoleh kepercayaan dari remaja
perempuan tetapi kemudian bertindak buruk dalam pacaran;
3) adapun beberapa pasangan mengalami patah hati dan
mulai berputus asa karenanya.

Remaja yang berpacaran cenderung diterima oleh


sebaya dan diamati lebih menarik secara jasmaniah. Pacaran
dan relasi romantis di usia yang sangat awal biasanya
dikaitkan dengan beberapa masalah berikut : 1) prestasi
belajar rendah; 2) kurang berpartisipasi secaara aktif dalam
pembelajaran; 3) kenakalan remaja; 4) masalah berkaitan
dengan bersekolah. hal yang menarik remaja suka menonton
tayangan televisi sangat cenderung mulai berpacaran lebih
awal dan berpacaran dengan lebih dari seorang.

10
D. Rangkuman :

Sebenarnya tidak pernah ada larangan bagi seorang


remaja untuk berteman dan bersosialisasi dengan siapapun.
Namun dengan prinsip kebebasan dan kesetaraan, kamu
boleh berteman dengan siapa saja. Tapi apakah itu berarti
kamu harus sangat terbuka untuk berteman dengan siapapun
dan tidak membatasi diri?

Kenyataannya, banyak dari remaja yang terjerumus ke


dalam perilaku negatif, bahkan perilaku yang merusak,
karena mereka juga memiliki teman yang berperilaku negatif.
Mereka tidak menyadari bahwa dengan meniru dan
mengikuti perilaku negatif tersebut, mereka akan kehilangan
waktu dan kesempatan yang sangat berharga untuk
mengembangkan diri ke arah yang positif.

11
Lampiran : Skenario Sosiodrama

SOSIODRAMA

“Proses Penyesuaian Diri”

Pemain dalam sosiodrama :

Anggun sebagai pemain utama

Bapak sebagai ayah dari pemeran utama

Lina, Dona, Wulan sebagai sahabat dari pemeran utama

Doni, Derry, Jona sebagai teman-teman dari Wulan.

Ada seorang gadis cantik yang bernama Anggun, ia


duduk dibangku kelas 1 SMA. Anggun hidup bersama
ayahnya, pekerjaan ayah Anggun hanya sebagai Cleaning
Service. Pendapatan dari seorang cleaning service tidak
mampu mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari.

Suatu ketika ayahnya memberikan uang saku untuk Anggun


sekolah, namun yang terjadi :

Anggun : Bapak, kenapa bapak cuman kasihRp. 5000,00.

Ini dapat apa pak disekolah, dapat makanan apa?

12
Bapak : Nak, bapak tidak punya uang lagi hanya ini
yang bapak punya untuk makan kita besok pun
bapak masih usahakan.

Anggun : Makanya cari kerjaan yang lain pak, betah


banget kerja jadi cleaning service yang udah
jelas- jelas ngga cukup buat kita makan.

Bapak : Iya nak, nanti bapak usahakan cari kerjaan lain


ya.

Disekolah Anggun memiliki sahabat yang bernama


Lina, Wulan, dan Dona. Mereka bersahabat sejak mereka
masuk sekolah. Sahabat-sahabat Anggun terlahir dari
keluarga yang bercukupan, tak jarang Anggun merasa iri
dengan dunia sahabat-sahabatnya yang selalu berkecukupan.

Anggun : Wah Lina handphone baru, beli dimana?

Lina : Iya dong, kemarin papaku yang


membelikannya. Kenapa nggun, mau pinjam?
(Meminjamkan handphone kepada Anggun)

13
Anggun : Handphone kamu bagus banget, aku mau
minta bapakku untuk membelikannya untukku
dihari ulangtahun ku nanti.

Dona : Memangnya bapak kamu sanggup beliin


handphone bagus kaya gitu, kan mahal.

Anggun : Bapakku pasti akan membelikannya untukku,


dia sangat menyayangiku pasti apapun yang
aku mau diberikannya.

Dona : Masa sih, bapak kamu kan cuman cleaning


service. Mana mamp bapakmu membelikannya?

Wulan : Udah-udah kalian kok malah jadi berantem


gini sih. Kalian aku kenalin sama cowok keren-
keren mau ngga? Mereka cwok-cowok keren
banget loh.

Lina : Beneran ganteng ngga, kalo cuman ganteng di


profilnya aja aku ngga mau lah

Wulan : Yaelah, kan ngga ada salahnya coba buat


kenalan dulu sama mereka.

14
Dirumah, Anggun menunjukkan kepada Bapaknya
tanggal ulangtahunnya yang dimana ia sangat ingin dibelikan
handphone sebagus miliki Lina.

Anggun : Bapak, besok aku ulang tahun. Bolehkah aku


meminta suatu hadiah?

Bapak : Hadiah apa yang kamu minta nak?

Anggun : Aku ingin handphone baru seperti Lina, bagus


sekali pak.

Bapak : Nak, bapak tidak punya uang sebayak itu untuk


membelikanmu handphone baru. Gaji yang
bapak punya pun hanya cukup untuk makan
kita sehari-hari.

Anggun : Kenapa bapak ngga pernah berusaha sih pak


buat nyenengin Anggun, toh selama ini Anggun
juga ngga pernah minta apa-apa pak. Sekarang
Anggun cuma ingin handphone baru bapak.

Anggun meninggalkan rumah dan bapaknya dirumah,


ia meninggalkan rumah dengan perasaan sangat

15
marah.Namun untuk sementara waktu Anggun tinggal
dirumah sahabatnya Wulan.

Wulan sosok seorang gadis yang juga kurang perhatian dari


orang tuanya, ia selalu ditinggal oleh orang tuanya untuk
bekerja tak jarang ia merasa kesepian dan bosan dengan
hidupnya.

Anggun : Lan, boleh ngga aku nginep disini untuk


beberapa hari?

Wulan : Boleh banget lah nggun, kamu boleh nginep


disini kapanpun kamu mau. Lagian rumahku
terlalu besar untuk aku dan pembantuku aja.

Wulan : Yaudah, sekarang kamu mandi nanti malem


kamu ikut aku ya biar kita pergi nongkrong-
nongkrong sama temen-temen baru aku.

Anggun : Temen baru kamu yang mana lan?

Wulan : Itu loh cowok-cowok yang tadi pagi aku


ceritain sama kamu. Kamu mau kan ikut sama
aku buat ketemu mereka?

Anggun : Iya deh, dari pada aku dirumah terus juga.

16
Malamnya, Anggun dikenalkan dengan teman-
temannya Wulan dan tak lama Lina dan Dona pun juga ikut
bergabung didalamnya. Anggun dikenalkan dengan beberapa
teman laki-lakinya Wulan, yaitu Doni, Derry, dan Jona.
ketika obrolan mereka semakin dalam, hingga mereka
memesan Alkohol untuk menemani obrolan mereka malam
itu. Mereka baru saling mengenal, namun Doni mengajak
Anggun untuk melakukan hubungan seks.

Derry : Anggun, kamu udah pernah ngelakuin


hubungan seks belum?

Anggun : Apaan sih, ya belum lah.

Dona : Cupu kamu nggun, enak tau.

Derry : Masih rapet teryata hahaha..

Wulan : Udah-udah ngga usah dibahas, lagian jangan


samain dong semua cewek mau ngelakuin seks
bebas.

Dona : Tapi buat zaman sekarang jangan alim-alim


banget lah, nanti ngga pinter-pinter soal itu.

Anggun : Kalian apaan sih

17
Dona : Udah lah nggun ngga usah sok alim gitu, kamu
sama Derry cocok kok.

Wulan : Iya nggun, dari tadi aku lihat dia ngeliatin


kamu terus loh.

Anggun : Kalian ini mabuk ya, aku sama Derry juga


kanbaru kenal. Iya kan Der?

Derry : Tapi aku tertarik sama kamu nggun, aku


seneng liat kamu. Kamu itu cantik. Kamu mau
ngga pacaran sama aku?

Anggun : Kamu serius?

Derry : Iya aku serius, kamu mau kan?

Doni : Udah nggun terima aja, kamu juga kan jomblo.


Udah terima aja tuh si Derry buat jadi pacar
kamu.

Anggun : Iya aku mau jadi pacar kamu Der

Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang, Anggun


pulang diantar oleh Derry yang dimana sekarang adalah
kekasihnya. Namun Anggun diantar pulang kerumahnya

18
Derry yang dimana terjadi Derry hendak melakukan
hubungan diluar batas, akhirnya Anggun pergi meinggalkan
Derry tanpa memperdulikan bagaimana caranya.

Dirumah, bapaknya sangat khawatir namun tidak tahu


harus mencari Anggun dimana. Ketika Anggun sampai
dirumah, ayahnya menanyakan beberapa hal.

Bapak : Dari mana saja kamu nak, bapak sangat cemas.

Anggun : Bapak ngga usah nanya apa-apa sama Anggun


kalo bapak belum bisa beliin Anggun
handphonebaru dan menuhin semua yang
Anggun mau pak.

Kembali Anggun meninggalkan rumah, dan bapaknya


pun mengejar Anggun. Hingga pada akhirnya bapak Anggun
ditabrak mobil, kondisinya cukup parah dan dilarikan ke
rumah sakit.

Ketika bapaknya telah sadarkan diri...

Anggun : Pak, maafin Anggun pak. Anggun udah bikin


bapak susah, maafin Anggun karena udah egois
dan ngga pernah mikirin perasaan bapak.

19
Bapak : Ngga papa nak, maafkan bapak juga yang tidak
pernah mencukupi semua kebutuhanmu.

Anggun : Ngga papa pak, bapak sudah menjadi bapak


yang sangat baik untuk Anggun.

Dengan kejadian ini hubungan Anggun dan bapaknya


berangsur membaik, ia menjadi gadis yang lebih mau
bersyukur atas apa yang dimilikinya, dan ia pun tidak mau
terjebak dalam pergaulan bebas yang dapat merugikan
dirinya sendiri selain itu ia tak mau mengecewakan bapaknya
lagi.

20
E. Tes
1. Bagaimana bentuk dari penyesuaian perilaku remaja
yang positif?
2. Pelajaran hidup seperti apa yang dapat dipetik dari
sosiodrama “Problematika Remaja?”
3. Apa komentar anda mengenai sosiodrama
“Problematika Remaja?”
4. Bagaimana bentuk refleksi diri setelah mengikuti
Bimbingan Kelompok ini?
a. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami
kejadian seperti yang dialami Anggun?
b. Bagaimana komentar anda tentang tokoh seorang
Anggun?
c. Nasihat apa yang dapat anda berikan bila
menemukan sosok seorang Anggun?

21
22
KEGIATAN 3

PERAN LINGKUNGAN SOSIAL

Sumber : http://neilcl.blogspot.co.id

A. Tujuan :
1. Remaja dapat menyebutkan tingkat peranan orang
dewasa dalam proses pembentukan kepribadian yang
positif.
2. Remaja dapat menunjukkan tingkat kepercayaan diri
dalam menangkal hal-hal yang negatif dan yang dapat
merugikan dirinya sendiri.
3. Remaja mampu menyebutkan pengaruh teman sebaya
dalam perkembangan seorang remaja.
4. Remaja mampu menemukan pengaruh dari teman
sebaya yang menyimpang dikalangan remaja

23
5. Remaja dapat menyebutkan dampak yang akan
diperoleh dari pergaulan yang buruk serta dapat
merugikan diri sendiri.
B. Proses Bimbingan Kelompok :

Alokasi waktu : 1 x 45 menit.

Proses bimbingan kelompok adalah sebagai berikut :

1. Dalam sesi ini para anggota kelompok diberi penjelasan


kembali mengenai proses dari bimbingan kelompok.
2. Anggota kelompok diberi kesempatan untuk membaca
materi tentang “Peran Lingkungan Sosial”.
3. Anggota kelompok diberi kesempatan untuk berbagi
pengalaman atau mengemukakan pendapatnya di depan
anggota kelompok lainnya.
4. Anggota kelompok ikut serta dalam melakukan teknik
sosiodrama yang telah disediakan.
5. Anggota kelompok dan pemimpin kelompok melakukan
feedback dan menyimpulkan pentingnya topik “Peran
Lingkungan Sosial”.

24
C. Uraian Materi :

Komunikasi adalah hubungan kontak antar manusia


baik individu ataupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-
hari, komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia.
Pembentukan pribadi yang positif tidak terlepas dari pola
asuh remaja yang diterapkan orang tua di dalam keluarganya
maupun lingkungan sosialnya.

Melalui proses adaptasi, remaja mendapatkan pengakuan


sebagai anggota kelompok baru yang ada dalam lingkungan
sekitarnya. Remaja pun rela menganut kebiasaan-kebiasaan
yang berlaku dalam suatu kelompok remaja.

Peranan lingkungan sangat besar terhadap kehidupan


individu, peran dan pengaruh lingkungan bagi remaja dapat
memberikan dampak besar dalam proses belajar dan tingkah
laku seorang remaja. Interaksi positif dengan sebaya
mengurangi gangguan psikososial seperti depresi, rendahnya
harga diri dan stres serta menurunkan gangguan kenakalan
remaja, konsumsi alkohol, meningkatkan prestasi belajar dan
menurunkan droup out dari sekolah.

25
Pengalaman yang diperoleh bersama teman sebaya
berguna bagi remaja dalam membentuk wawasan tentang
segi yang benar dan salah serta memelihara relasi keintiman
yang sehat dalam jangka panjang.

Selain itu dampak negatif dari teman sebaya seperti


penggunaan narkoba, seks bebas, kekerasan, remaja akan
mengalami rasa kesepian serta ingin bunuh diri.

Seks bebas itu sendiri ada kaitannya dengan perilaku yang


berdampak buruk terhadap kesehatan reproduksi, para
remaja tidak memikirkan akibat dari perbuatan yang dapat
merugikan dirinya sendiri.

Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam


perubahan perilaku remaja dalam urusan seks adalah
masuknya budaya barat ke negara berkembang seperti
Indonesia.Kita telah mengetahui bahwa sebagian besar
bangsa barat adalah bangsa sekuler, seluruh kebudayaan
yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama.Hal ini
tentunya bertentangan dengan budaya Indonesia yang
menjujung tinggi nilai agama dan pancasila.Selain itu,
Banyaknya media remaja yang menyajikan budaya Barat
semakin mendekatkan remaja pada kehidupan serba boleh

26
(permissif) alias bebas berbuat selama tidak mengganggu
orang lain termasuk dalam urusan seks bebas.

Oleh karena itu pemerintah harus mampu mengambil


tindakan dan menyaring pengaruh yang berhak dan
berdampak negatif bagi para remaja.Begitu pula peran
remaja harus mampu mengendalikan diri dan menghindari
hubungan seks bebas di kalangan remaja.
D. Rangkuman :
Sesungguhnya terdapat hubungan antara dunia pergaulan
orang tua dengan remaja serta teman sebayanya. Orang tua
mampu menunjukkan cara bagaimana bergaul dengan teman
sebayanya yang positif, namun jika orang tua tidak
memberikan ruang bagi terbentuknya kemandirian remaja,
maka akan terlibat dalam pergaulan yang salah yaitu bergaul
dengan remaja yang negatif.

Kurangnya keimanan, masalah keluarga, kekecewaan,


pengetahuan yang minim mengenai seks bebas dikalangan
membuat makin berkurangnya potensi generasi muda
Indonesia dalam kemajuan bangsa.

27
Lampiran : Skenario Sosiodrama

SOSIODRAMA

“Peran Lingkungan Sosial”

Pemain dalam sosiodrama :

Andri sebagai pemeran utama

Ayah dan Ibu sebagai orang tua dari pemeran utama

Rekky, Reza, dan Bayu sebagai teman-teman dari pemeran


utama

Liona sebagai kekasih dari pemeran utama

Ada seorang pemuda bernama Andri, ia duduk


dibangku kelas 2 SMA. Ia sosok seorang pemuda yang
memiliki banyak teman dan hidup yang berkecukupan.
Orang tuanya selalu memberikan kebebasan kepada Andri.

Rekky : Kantin yuk ndri, laper nih.

Andri : Ayo, aku juga laper karena kebanyakan mikir.

Eh mau pada ikutan ngga?

28
Reza, Bayu : Ikutlah, aku juga laper kali tapi kamu yang
traktir ya ndri.

Andri : Beres.

Dikantin, Andri dihampiri oleh Liona. Liona adalah


kekasih dari Andri yang adalah seorang gadis manja dan
semua keinginannya harus terpenuhi.

Liona : Andri, nanti sore temani aku pergi yuk.

Kita nongkrong rame-rame, kan udah lama juga


kita ngga main bareng.

Rekky : Iya ndri kita nongkrong-nongkrong lagi yuk,


kita main sampe malem.

Bayu : Tapi, besok kan ada ulangan matematika.

Apa kalian ngga pada belajar?

Rekky : Ah itu mah gampang, ngga usah belajar aja


kita dapet nilai bagus kok.

Bayu : Kamu ko yakin banget gitu?

29
Rekky : Iyalah, udah ulangan-ulangan ngga usah kamu
pikirin deh yang penting kita seneng-seneng.
Gimana, pada setuju ngga?

Andri : Setuju banget sih, sampe ketemu nanti malem


deh yaa.

Ketika malam hari tiba, Andri hendak pergi bersama


dengan teman-temannya untuk menghabiskan waktu mereka
ditempat tongkrongan. Namun, hal yang akan dilakukan oleh
Andri membawanya berselisih dengan ayahnya.

Ayah : Andri, ini sudah malam kamu mau pergi


kemana?

Andri : Main yah sama temen-temen.

Ayah : Ini sudah malam, seharusnya kamu itu belajar


bukan malah main ngga jelas! Ingat, nilai-nilai
sekolahmu yang jelek itu. Apa kamu ngga bisa
bikin orang tuamu sedikit bangga?

Andri : Ayah bawel banget sih yah, lagian aku juga


ngga pernah keluar malem kan.

Buu, aku boleh keluar sebentar ya bu.

30
Ibu : Kalau ayah tidak memperbolehkanmu pergi ya
jangan pergi, apa yang dikatakan ayahmu itu
benar kamu harus lebih fokus dengan
sekolahmu. Terlalu banyak main pun akan
membuatmu lupa dengan tanggung jawabmu
nak.

Andri : Pokoknya aku pergi dulu yah,terserah kalian


mau bilang apa!

Andri bersikeras untuk pergi dari rumah, ia


menghabiskan waktu malam bersama teman-temannya tanpa
rasa bersalah karena sudah bertengkar dengan orang tuanya.
Malam itu pun Reza membuat sebuah tantangan antara Andri
dan Rekky yaitu balapan motor.

Reza : Kalau ngumpulnya gini-gini aja garing banget


ngga sih? Gimana kalau Rekky balapan sama
Andri, pada setuju ngga?

Bayu : Woi apaan sih, itu bahaya kali. Aku ngga ikut-
ikutan ah

31
Liona : Balapan? Kayanya seru deh ndri. Kamu mau
terima tantangan dari Bayu buat aku ngga?
Demi aku ndri, kamu sayang kan sama aku

Andri : Balapan ya?

Liona : Iya, kamu balapan motor sama Rekky. Kamu


menangin ini demi aku ya ndri.

Bayu : Kalian percaya sama aku kenapa sih, ini tuh


bahaya kalau diantara kalian kecelakaan
gimana?

Andri : Udahlah bay, kita ngga bakal kenapa-kenapa


kok. Santai aja.

Dan buat kamu liona, aku bakal menangin


balapan ini demi kamu cantik. Gimana rek,
kamu berani ngga balapan sama aku?

Rekky : Balapan sama kamu? Beranilah

Setibanya diarena balapan motor, mereka hendak


bersiap untuk balapan. Mereka melaju dengan sangat cepat,
hingga pada akhirnya Andri mengalami kecelakaan yang
membuatnya tidak bisa berjalan kembali.

32
Andri menjadi sosok seorang anak laki-laki yang
hanya duduk dikursi rodanya, ia kecewa dan marah atas apa
yang dialaminya saat ini. Namun hal ini membuat ayahnya
tak tega melihat anaknya yang hanya duduk dikursi roda
dimasa remajanya ini. Selain itu teman-temannya pun tak
kunjung datang untuk menjenguk Andri yang selama ini
membutuhkan dukungan-dukungan untuk dia bisa cepat
sembuh dan bisa berjalan kembali seperti biasanya.

Andri : Ayah, apa yang kau lakukan?

Ayah : Ayah akan mengajarimu caranya berjalan dan


kamu harus berusaha untuk bisa berjalan
kembali. Sedikit demi sedikit nak, kamu pasti
bisa.

Ini tak mudah untuk dijalani oleh Andri, terkadang ia


merasa putus asa karena yang ia lakukan bersama ayahnya
tak berujung membaik.

Ayah : Nak, walaupun kakimu belum bisa berjalan


sepenuhnya tetaplah berusaha untuk sembuh.
Ayah akan selalu melatihmu berjalan seperti
waktu kamu kecil dulu.

33
Andri : Yah, maafin andri ya. andri belum bisa
menjadi anak yang bisa dibanggakan buat ayah
sama ibu. Maafin Andri ya yah

Ayah : Sudahlah nak, bagaimanapun dirimu kau tetap


anakku.

Andri : Terimakasih yah..

Hingga suatu ketika Andri mulai bisa berjalan berkat


latihan-latihan selama ini bersama ayahnya. Ayahnya merasa
bangga sekali, karena Andri mau lebih berusaha untuk
sembuh agar bisa beraktifitas kembali dan Andri pun mampu
memilih teman-teman yang bisa membawa dampak yang
positif dan tidak merugikan dirinya sendiri.

34
E. TES

1. Apakah dampak dari pergaulan yang buruk?


2. Pelajaran hidup seperti apa yang dapat dipetik dari
sosiodrama “Peran Lingkungan Sosial?”
3. Apa komentar anda mengenai sosiodrama “Peran
Lingkungan Sosial?”
4. Bagaimana bentuk refleksi diri setelah mengikuti
Bimbingan Kelompok ini?
a. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami
kejadian seperti yang dialami Andri?
b. Bagaimana komentar anda tentang tokoh seorang
Andri?
c. Nasihat apa yang dapat anda berikan bila
menemukan sosok seorang Andri?

35
36
KEGIATAN 4

SEKS BEBAS

Sumber : http://hizbut-tahrir.or.id/

A. Tujuan
1. Remaja dapat menjelaskan pengertian perilaku seks
bebas.
2. Remaja dapat menguraikan penyebab terjadinya
perilaku seks bebas dikalangan remaja.
3. Remaja dapat menyebutkan dampak dari seks bebas.
4. Remaja dapat menunjukkan cara melindungi diri sendiri
dari perilaku seks bebas.

37
B. Proses Bimbingan Kelompok :

Alokasi waktu : 1 x 45 menit.

Proses bimbingan kelompok adalah sebagai berikut :

1. Dalam sesi ini para anggota kelompok diberi penjelasan


kembali mengenai proses dari bimbingan kelompok.
2. Anggota kelompok diberi kesempatan untuk membaca
materi tentang “Seks Bebas”.
3. Anggota kelompok diberi kesempatan untuk berbagi
pengalaman atau mengemukakan pendapatnya di depan
anggota kelompok lainnya.
4. Anggota kelompok ikut serta dalam melakukan teknik
sosiodrama yang telah disediakan.
5. Anggota kelompok dan pemimpin kelompok melakukan
feedback dan menyimpulkan pentingnya topik “Seks
Bebas”.
C. Uraian Materi :
Diera gobalisasi saat ini, remaja harus terselamatkan
dari bahaya globalisasi. Karena globalisasi ini ibaratnya
kebebasan, sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan asing
yang masuk, sementara budaya tersebut tidak cocok dengan
kebudayaan Indonesia.Sebagai contoh adalah

38
kebudayaan seks bebas, yang saat inisudah sampai pada
tingkat yang sangat mengkhawatirkan.Para remaja dengan
bebas dapat bergaul antar jenis namun tidak jarang dijumpai
pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling
berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat
sekitarnya.Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal
masa remaja. Bagi remaja berpacaran merupakan salah satu
bentuk gengsi yang membanggakan.
Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh
laki-laki dan perempuan tanpa adanya ikatan pernikaan. Kita
tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu
bentuk perilaku menyimpang, “bebas” yang dimaksud adalah
melewati batas-batas norma yang ada. Masalah seks bebas ini
sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media
masa.Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan
tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar.
Awal mula seorang remaja terjerumus dalam
pergaulan bebas adalah salah bergaul dan mudah terpengaruh
oleh temannya yang membawa pengaruh negatif.
Kebanyakan remaja ini ingin di puji dan di katakan gaul oleh
teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang

39
berkelanjutan. Berikut Beberapa faktor yang mendorong para
remaja untuk melakukan seks bebas adalah sebagai berikut:
1. Kehidupan iman yang rapuh.
Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan
pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan
ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh
situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks
bebas karna kurangnya keimanan dalam dirinya. Jika
pengetahuan tentang agama saja minim, apalagi pengetahuan
diluar agama tentu juga sangat minim.
2. Kurangnya perhatian orang tua.
Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang
remaja. Perhatian orang tua sangat diperlukan, karena orang
tualah yang paling dekat dengannya. Bimbingan orang tua
sangat berpengaruh pada tingkah laku, namun apabila orang
tua kurang memberi pengarahan serta pengetahuan maka
seorang remaja tersebut akan mudah terjerumus dalam
kebiasaan berseks bebas.
3. Kurangnya pengetahuan tentang seks bebas.
Karena menganggap bahwa hubungan seks bebas adalah
bentuk penyaluran kasih sayang dalam sebuah hubungan
berpacaran, tidak sedikit dari remaja merasa kegiatan pacaran

40
mereka tidak efektif apabila tidak melakukan hubungan seks
bebas.
4. Rasa ingin tahu tentang sesuatu yang berbau seksual.
Pada usia remaja rasa keingintahuannya begitu besar
terhadap seks, apalagi jika teman-temannya mengatakan
bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi yang
tidak terbatas masuknya. Maka rasa penasaran tersebut
semakin mendorong remaja untuk lebih jauh lagi melakukan
berbagai macam percobaan yang tanpa mereka sadari bahwa
hal tersebut sangat berbahaya untuk dirinya sendiri.
5. Salah bergaul
Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para
remaja. Apabila seorang remaja salah dalam memilih teman
maka akibatnya akan fatal. Memilih teman berarti memilih
masa depan, maka siapapun yang ingin masa depannya cerah
ditengah bekapan arus globalisasi, maka ia harus pandai
dalam memilih teman. Seseorang akan dipastikan rusak masa
depannya jika bergaul dengan orang-orang yang
membenarkan kemaksiatan.
Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan
bebas.Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi
semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya

41
pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan atau agama dan
ketidak stabilan emosi remaja.Hal tersebut menyebabkan
perilaku yang tidak terkendali.
Ada beberapa dampak yang ditimbulkan dari perilaku
seks bebas di kalangan remaja yaitu kehamilan dan penyakit
menular seksual. Seperti kita ketahui bahwa banyak dampak
buruk dari seks bebas dan cenderung bersifat negatif seperti
halnya, seks bebas dapat berakibat fatal bagi kesehatan kita.
Tidak kurang dari belasan ribu remaja yang sudah terjerumus
dalam seks bebas. Seks bebas dapat terjadi karena pengaruh
dari lingkungan luar dan salah pilihnya seseorang terhadap
lingkungan tempatnya bergaul. Seks bebas sangat berdampak
buruk bagi para remaja, dampak dari seks bebas adalah hamil
di luar nikah, aborsi, dapat mencorengkan nama baik orang
tua, diri sendiri, guru serta nama baik sekolah. Padahal seks
bebas bukanlah segalanya, dimana mereka hanya mendapat
kenikmatan semata, sedang mereka tidak memikirkan akibat
yang harus mereka tanggung seumur hidup. Hal ini jelas
sangat berbahaya bagi remaja yang terjerumus di dalam seks
bebas.

42
Berikut beberapa bahaya utama akibat seks pranikah dan
seks bebas:
1. Menciptakan kenangan buruk.
Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks
pranikah atau seks bebas maka secara moral akan erasa
dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar
pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental
yang berat.
2. Mengakibatkan kehamilan.
Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan
kehamilan bila dilakukan pada masa subur. kehamilan yang
terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar
biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” ini
mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi remaja
bahkan keturunannya.
3. Menggugurkan Kandungan (aborsi) dan pembunuhan
bayi.
Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan
melanggar hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan
bahkan Kanker Rahim. Menggugurkan kandungan dengan
cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan
kematian.

43
4. Penyebaran Penyakit.
Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan
bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas
dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan seks satu kali
saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang
yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus
yang bisa ditularkan melalui hubungan seks adalah virus
HIV.
Seks bebas pada remaja dapat dicegah dengan
beberapa upaya, yang diantaranya adalah :
1. Pendidikan Seks.
Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya
kemampuan intelektual, tetapi juga mengembangkan
kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa percaya
diri, mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan
yang baik dan tepat, mengembangkan rasa harga diri,
mengembangkan ketrampilan berkomunikasi, yang mampu
mengatakan “tidak” tanpa beban dan tanpa mengikuti orang
lain.
Pendidikan Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja
bukan hanya memberikan pengetahuan tentang organ
reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, Dengan

44
demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari percobaan
melakukan seks bebas. Dalam keterpurukan dunia remaja
saat ini, anehnya banyak orang tua yang cuek saja terhadap
perkembangan anak-anaknya.
2. Memperbaiki Cara Berkomunikasi.
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain
sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk
memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak
negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik
dengan orang-orang di sekeliling kita. Karna pada umumnya
terjadi seks bebas dikarenakan tidak adanya kepedulian
secara mendalam.
3. Pacaran sehat.
Berpacaran sangat lekat hubungannya dengan seks, karena
tidak sedikit mereka yang melakukan seks bebas bersama
kekasihnya. Disitulah kita tanamkan budaya pacaran sehat
tanpa seks. Berpacarn sehat itu seperti: tidak berhubungan
seks, pacar sebagai pemberi motivas
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk
mengantisipasi adanya pergaulan bebas khususnya di
kalangan remaja. Selain itu, kita juga harus mewaspadai

45
hubungan dengan lawan jenis apakah hubungan ini mengarah
pada seks bebas atau tidak.
Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda
pada pola hidup seks bebas, jika terus-menerus mengalami
godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu
suatu saat akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan
semacam itu terasa lebih berat lagi bagi remaja yang memang
benteng mental dan keagamaannya tidak begitu kuat.Saat ini
untuk menekankan jumlah pelaku seks bebasterutama di
kalangan remajabukan hanya membentengi diri mereka
dengan unsur agama yang kuat, namun juga dibentengi
dengan pendampingan orang tua dan selektivitas dalam
memilih teman-temannya.Karena ada kecenderungan remaja
lebih terbuka kepada teman dekatnya dibandingkan dengan
orang tua sendiri.Selain itu, sudah saatnya di kalangan
remaja diberikan suatu bekal pendidikan kesehatan
reproduksi di sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks
secara vulgar.’

46
D. Rangkuman :

Kapan seks bebas dapat terjadi atau dilakukan? Pada saat


para anak-anak laki atau perempuan mulai mengalami
perubahan bentuk badan atau memasuki frase remaja. Seks
bebas juga terjadi ketika adanya iman yang rapuh, kurangnya
kasih sayang serta perhatian dari orang tua, kurangnya
pemahaman tentang seks bebas, rasa ingin tahu yang berbau
seksualtanpa memikirkan resiko yang nantinya dihadapi,
serta salah bergaul dengan teman-teman yang berdampak
negatif untuk dirinya sendiri. Apalagi jika teman-temanya
mengatakan bahwa seks terasa nikmat, di tambah lagi adanya
segala informasi yang tidak terbatas.

47
Lampiran : Skenario Sosiodrama

SOSIODRAMA
“SEKS BEBAS”
Pemain dalam sosiodrama :
Leni sebagai pemeran utama
Ibu sebagai ibu dari pemeran utama
Roy sebagai kekasih Leni
Budhe sebagai tante dari pemeran utama
Kiki sebagai teman dari pemeran utama
Dona sebagai perantara dalam proses perubahan
Ada seorang gadis yang bernama Leni, ia sosok
seorang gadis yang ceria dan memiliki banyak teman selain
itu ia dilahirkan dari keluarga yang sangat berkecukupan,
ibunya seorang wanita karir namun kurang memiliki waktu
lebih bersama dengan Leni.
Ibu : Leni, ibu berangkat mau pergi dulu ya ada
urusan diluar kota dan untuk sementara waktu
kamu tinggal sama budhe dulu ya, uang jajan
kamu sudah ibu titipkan sama budhe.
Leni : Iya bu, hati-hati dijalan

48
Ketika Leni tidak mendapatkan perhatian dan kasih
sayang dari orang tuanya, Leni rela melakukan apapun untuk
kekasihnya supaya ia tidak ditinggalkan.
Budhe : Jadi, kamu habis jalan sama pacar kamu yang
berandalan itu? Asal kamu tahu ya, ibumu
menitipkanmu sama budhe karena dia percaya
sama budhe buat bisa jagain kamu. Kalau kamu
bandel kaya gini, budhe yang disalahkan oleh
ibumu.
Leni : Budhe berisik banget sih, kaya ngga pernah
muda aja
Budhe : Kalau kamu mau nginep disini, kamu harus
ikutin semua aturan dirumah ini.
Leni : Iya iya bawel banget si budhe.
Saat libur tiba, Roy mengajak Leni untuk ke tempat
villa keluarganya, Leni merasa Roy adalah laki-laki yang
baik hingga akhirnya mereka melakukan sesuatu yang
seharusnya tidak dilakukan. Beberapa bulan kemudian, Leni
merasa berat badannya semakin bertambah dan tidak datang
bulan. Hingga akhirnya ia berinisiatif untuk menggunakan
tes kehamilan.

49
Leni pergi kerumah Kiki untuk menceritakan apa yang
terjadi dengannya.
Leni : Ki, aku hamil ki. Aku ngga tau harus gimana
lagi dan ngga tahu harus cerita sama siapa.
Kiki : Anak siapa yang ada dikandungan kamu Len?
Leni : Ini anaknya Roy
Kiki : Roy, terus dia tanggung jawab ngga sama
kamu dan anak dalam perutmu?
Leni : Aku ngga tahu, aku belum cerita sama dia soal
ini. Aku takut ki, aku takut dimarahin sama
ibuku
Kiki : Sekarang kamu temui Roy dan ceritakan apa
yang sudah terjadi, jika dia tidak tanggung
jawab kita laporkan saja dia ke polisi.
Leni : Iya ki, kamu temenin aku ketemu Roy yaa
Kiki : Iya, sekarang kita ketemu sama Roy ya.
Akhirnya Leni dan Kiki pergi menemui Roy
untuk meminta pertanggung jawaban
dengannya.
Leni : Roy, aku hamil
Roy : Hamil, ko bisa sih? Kita gugurkan saja ya
kandungannya, aku belum siap punya anak Len

50
Kiki : Digugurin? Ini anak kamu, anak kamu sama
Leni.
Apa kamu tega mau gugurin anak kalian, dosa
kalian makin besar kalau kalian menghilangkan
anak kalian sendiri.
Leni : Sebenarnya aku juga belum siap untuk
menikah dan punya anak, tapi ini anak kamu.
Apa kamu tega menggugurkan anak ini?
Pokoknya aku ngga mau kalau anak ini
digugurkan roy, ini anak kita.

Kiki : Roy, kalau kamu tidak tanggung jawab akan


kami laporkan kamu ke polisi.
Roy : Oke oke, aku akan tanggung jawab dan akan
menikahimu. Kita besarkan anak kita sama-
sama ya.
Leni dan Roy pun menikah dengan usia yang masih
sangat muda dan mereka pun hidup dengan sederhana dan
tidak memiliki penghasilan tetap. Namun pertengakaran yang
terjadi dalam rumah tangga mereka tak kunjung habis, saling
curiga satu sama lain pun terjadi diantara mereka.
Leni : Apakah ini nasib kita setelah selama ini
melakukan banyak dosa? Rumah tangga kita

51
hancur roy, dan kamu mencoba selingkuh
dibelakang aku. Aku lihat kamu pergi
boncengan dengan wanita lain.
Roy : Selingkuh, aku ngga pernah selingkuh dari
kamu. Aku coba cari kerja biar kamu dan
anak kita bisa makan. Aku ngojek pake motor
temen aku dan ini semua buat kamu dan
kebutuhan anak kita Leni.
Leni : Jangan bohongi aku roy
Roy : Aku tidak berbohong, aku sedang berusaha
untuk mencukupi kebutuhan kita sehari-hari,
karena aku sadar aku belum bisa jadi ayah yang
baik buat anak kita.
Leni : Kamu ayah yang baik Roy, kita sama-sama
kerja ya biar kebutuhan kita semua terpenuhi.
Pertengakaran yang terjadi diantara mereka karena
kurangnya komunikasi yang baik, sehingga mereka mudah
berselisih paham. Hingga akhirnya Leni mengajak Roy untuk
mengikuti beberapa kegiatan untuk menguatkan kembali
iman yang ada pada diri mereka.

52
Dona : Sepertinya kegiatan hari ini kita mendatangkan
pasangan baru, bisakah pasangan ini
memperkenalkan diri?
Leni : Nama saya Leni, dan ini suami saya Roy
Dona : Baik, selamat bergabung dikegiatan kami ini
semoga kegiatan yang kita lakukan bersama
dapat bermanfaat untuk kita semua, selain itu
juga agar iman yang sudah tertanam dalam diri
kita semakin kuat dan kita pun semakin jauh
untuk melakukan dosa.
Dalam kegiatan keimanan ini semua orangnya sangat
bersahabat dan mereka merasa sangat diterima, Leni dan Roy
merasa kegiatan ini berdampak positif yang dimana untuk
menguatkan iman kita agar tidak mudah terjerumus dalam
dosa.
Leni : Aku ngga mau melakukan dosa-dosa lagi Roy,
aku ngga mau terus-menerus terjerumus dalam
dosa, dosa yang kita lakukan dulu sampai kita
harus menikah di usia muda seperti ini.
Roy : Aku juga Len, dosa yang udah kita lakuin
selama ini memang banyak banget. Kita sama-
sama besarin anak kita dengan penuh kasih

53
sayang ya, kita didik anak kita supaya tidak
jatuh dalam dosa seperti kita.
Dengan usia yang masih relatif muda, akhirnya Leni dan
Roy mencoba untuk mempertanggung jawabkan perbuatan
mereka sewaktu dulu, mereka mencoba untuk mendidik anak
mereka dengan penuh kasih sayang dan berusaha untuk
selalu memperhatikan anak mereka agar tidak terjerumus
dalam dosa seperti orang tuanya.

54
E. TES
1. Apakah dampak dari seks bebas?
2. Pelajaran hidup seperti apa yang dapat dipetik dari
sosiodrama “Seks Bebas?”
3. Apa komentar anda mengenai sosiodrama “Peran
Lingkungan Sosial?”
4. Bagaimana bentuk refleksi diri setelah mengikuti
Bimbingan Kelompok ini?
a. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami
kejadian seperti yang dialami Leni?
b. Bagaimana komentar anda tentang tokoh seorang
Leni?
c. Nasihat apa yang dapat anda berikan bila
menemukan sosok seorang Leni?

55
56
PENGEMBANGAN 5
POLA ASUH TERHADAP SEKS BEBAS

http://www.satujam.com
A. Tujuan :
1. Remaja dapat menguraikan komunikasi yang lebih efektif
dengan orang tuanya agar terbentuk menjadi remaja yang
positif.
2. Remaja dapat menjalankan media sosialnya dengan baik
dan positif.
3. Remaja menunjukkan hasil pengawasan dari orang tua
mengenai kemajuan teknologi yang baik dan positif.

57
B. Proses Bimbingan Kelompok :

Alokasi waktu : 1 x 45 menit.

Proses bimbingan kelompok adalah sebagai berikut :

1. Dalam sesi ini para anggota kelompok diberi penjelasan


kembali mengenai proses dari bimbingan kelompok.
2. Anggota kelompok diberi kesempatan untuk membaca
materi tentang “Seks Bebas”.
3. Anggota kelompok diberi kesempatan untuk berbagi
pengalaman atau mengemukakan pendapatnya di depan
anggota kelompok lainnya.
4. Anggota kelompok ikut serta dalam melakukan teknik
sosiodrama yang telah disediakan.
5. Anggota kelompok dan pemimpin kelompok melakukan
feedback dan menyimpulkan pentingnya topik “Seks
Bebas”.
C. Uraian Materi :

Keluarga berperan penting dalam mengembangkan


pribadi remaja, pengasuhan orang tua yang penuh kasih
sayang dan pendidikan tentang kehidupan, baik agama
maupun sosial budaya.

58
Komunikasi dalam keluarga mengisyaratkan
bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep
diri, aktualisasi diri, untuk memperoleh kebahagiaan, untuk
menghindarkan diri dari tekanan dan ketegangan, bahkan
mampu menghindari diri dari perilaku yang dapat merugikan
dirinya sendiri.
Banyak anak yang disiplin dalam kehidupannya karena
mencontoh perilaku orang tuanya, hal ini mereka dasari dari
mencontoh dan melihat. Sikap saling menghargai antara
orang tua dan anak akan memberi nilai lebih pada keluarga
dan lingkungannya serta komunikasi yang efektif akan
menjadi jembatan yang bernilai lebih antara orang tua dan
anak-anaknya.
Salah satu kebebasan anak di usia remaja pada saat
sekarang adalah penggunaan media sosial yang berbasis
internet baik berupa facebook, line up, whatsapp, instagram,
path dan sebagainya yang dapat dengan mudah diakses
melalui handphone, laptop, notebook maupun warnet yang
sudah tersebar. Dengan segala dampak positif dan negatifnya
media sosial pada saat ini sudah menyatu dengan anak usia
remaja dalam kehidupan sehari harinya. Media sosial yang
berbasis internet telah menyediakan dunia tanpa

59
batas(borderless). Bagi remaja semua informasi dapat
diakses, mulai dari informasi yang dibutuhkan untuk ilmu
pengetahuan maupun informasi yang tidak ada hubungannya
dengan ilmu pengetahuan bahkan informasi yang dilarang
untuk diakses.
Berbagai dampak negatif dalam penggunaan media
sosial yang tanpa kontrol / filter tersebut berujung pada
berbagai bentuk kenakalan remaja bahkan tindakan kriminal
yang menunjukan adanya kemerosotan moral remaja,
sehingga dibutuhkan kontrol dan pengawasan dari
lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Orang tua sebagai lingkungan terdekat dalam
keluarga memegang peranan penting dalam memberikan
pengawasan terhadap remaja dalam penggunaan media
sosial.

Demikian juga terhadap penggunaan media sosial yang


berbasis Internet, sikap orang tua terhadap aktivitas ini akan
memberikan pengaruh terhadap terbentuknya karakter yang
dapat menyaring dampak penggunaan media sosial sehingga
tidak terjerumus dalam kenakalan remaja bahkan tindak
kriminal. Orang tua yang bijak dalam meletakan pondasi

60
karakter terhadap remaja juga harus kritis dan memiliki
wawasan luas dalam menyikapi penggunaan media sosial
yang berbasis Internet, sehingga apa yang diketahui oleh
anaknya juga harus diketahui oleh orang tuanya.

Dengan menanamkan nilai-nilai karakter memberikan


pengertian mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak
boleh dilakukan dalam penggunaan media sosial sehingga
anak memperolah pengetahuan antisipatif dari orang tua
sebelum anak menggunakan media sosial. Meletakan pondasi
agama dan akhlak yang kuat kepada remaja merupakan sikap
keteladanan orang tua yang mampu menciptakan filter bagi
remaja dalam memilih dan memilah mana yang boleh dan
tidak boleh diakses dalam penggunaan media sosial.

D. Rangkuman :
Seiring dengan semakin meningkatnya akses internet,
tidak terkecuali pada anak dan remaja. Media sosial
merupakan salah satu aplikasi yang banyak digunakan, yang
seharusnya berada dalam pengawasan orang tua. Keuntungan
yang dapat diperoleh remaja dari media sosial antara lain
sebagai sarana komunikasi dengan teman dan keluarga,
meningkatkan kreativitas dengan berbagi ide atau seni lain

61
serta berhubungan dengan orang lain dengan minat yang
sama di berbagai kesempatan untuk berpartisipasi pada
kegiatan.
Hanya saja, perlu dipertimbangkan kerugian remaja
dalam memanfaatkan media sosial untuk berbagi hal negatif,
risiko bertemu dengan orang asing yang membuat mereka
merasa takut atau tidak nyaman, melihat tayangan iklan yang
tidak sesuai usia, melakukan aktivitas yang tidak jelas,
hingga membuka kemungkinan tindakan pelecehan di dunia
maya atau dikenal dengan istilah cyberbullying. Media sosial
merupakan bagian dari perkembangan internet yang masih
sangat sulit untuk dibendung. Hindari sikap acuh dari orang
tua, lalu tetapkan aturan dan pengawasan agar remaja tetap
aman dalam menggunakan media sosial.

62
Lampiran : Skenario Sosiodrama

SOSIODRAMA

“POLA ASUH KELUARGA”

Pemain dalam sosiodrama :


Dewi dan Galih sebagai semeran utama
Ayah dan Ibu sebagai orang tua pemeran utama
Detta sebagai sahabat dari dewi (Pemeran utama)
Bobby dan Alif sebagai sahabat dari galih (Pemeran Utama)

Suatu hari ada sepasang kakak dan adik yang bernama


Dewi dan Galih, mereka terlahir dari keluarga yang sangat
berkecukupan. Orang tua dari Dewi dan Galih memiliki karir
yang sangat baik, sehingga kebutuhan mereka dapat
terpenuhi dengan mudahnya. Namun dibalik itu semua, orang
tua mereka kurang memperhatikan perkembangan remaja
yang sedang dialami oleh Dewi dan Galih.
Ayah : Dewi, Galih ayah dan ibu pergi kerja dulu ya
kalian belajar yang baik disekolah.
Galih : Ayah dan ibu pulang jam berapa, kapan kita
pergi bersama untuk makan malam?

63
Ayah : Nanti malah ayah harus bertemu dengan klien,
lain waktu saja kita pergi bersama untuk makan
malam ya.
Galih : Kenapa sih, ayah dan ibu selalu ngga pernah
punya waktu buat kita. Aku dan Dewi kan hanya
minta waktu kalian untuk pergi makan malam
saja.
Ibu : Galih, ayah dan ibu bekerja juga untuk kalian
mulai dari mencukupi kebutuhan kalian, sekolah
kalian juga. Kalau semuanya bisa terpenuhi kan
kalian juga yang seneng.
Ayah : Sudah ya, ayah dan ibu sudah terlambat pergi
kerja nanti kita bicarakan lagi.
Dewi : Mereka sibuk banget ya kak, kadang-kadang
Dewi merasa kesepian kak kalau ngga ada ibu
dan ayah dirumah.
Galih : Iya, kakak juga. Yaudah ngga papa kan kita
masih bisa main sama temen-temen.
Setibanya mereka disekolah, mereka bercanda gurau
bersama teman-teman mereka. Namun untuk pergaulan
remaja masa kini lebih mengutamakan smartphonenya
dibandingkan dengan interaksi sosial secara langsung. Akibat

64
dari rasa kesepian yang dialami Dewi, ia selalu
melampiaskannya dengan menggunakan smartphonenya
tanpa memperdulikan lingkungan sosialnya.
Detta : Dewi, kamu kok main handphone terus sih
kita lagi makan. Makan dulu dong,
handphonenya diletakin dulu kali.
Dewi : Iya Det, bawel banget sih. Aku lagi seru main
facebook nih.
Detta : Di facebooknya kamu itu apaan sih, sampe
asik banget gitu
Dewi : Aku lagi kenalan nih sama laki-laki ganteng.
Detta : Hah, laki-laki siapa? Kamu kenal dimana?
Dewi : Namanya Ucok, dia lucu banget loh makanya
chattingan sama dia seru banget nih.
Detta : Ucok? Siapa tuh? Kok aku baru denger
namanya yaa.
Dewi : Ya ampun Detta, aku aja baru kenal ketemu aja
juga belum.
Detta : Ya udah aku ngga mau ganggu orang yang lagi
kasmaran lah.
Ketika Dewi dan Ucok masih asik dengan chattingan
mereka, Galih bertemu dengan teman-teman sekolahnya

65
yang bernama Bobby dan Alif. Bobby dan Alif
memperkenalkan situs-situs yang memang seharusnya tidak
dipergunakan anak-anak dikalangan remaja.
Bobby : Hei Galih, kamu lagi ngapain?
Galih : Ngga lagi ngapa-ngapin Bob, lagi suntuk aja
nih bosen banget aku dirumah soalnya ngga ada
siapa-siapa selain Dewi dan bibi.
Bobby : Bosen? Sama aku juga, tapi aku selalu punya
solusinya biar kita itu ngga gampang bosen.
Iya ngga Lif?
Galih : Solusi? Solusi apaan Lif?
Alif : Jadi gini lih, aku sama bobby selalu pergi ke
warnet buat nonton film.
Galih : Film? Film apaan bob? Ikutan dong, aku bosen
banget dirumah.
Bobby : Yakin nih mau ikut?
Galih : Iya, dari pada aku dirumah terus, kan suntuk.
Bobby : Oke lif, kita ajak aja si Galih biar ngga
wawasannya makin luas.
Setibanya mereka di warnet, mereka asik membuka
situs-situs porno, yang dimana situs-situs tersebut tidak
diperbolehkan anak-anak seusia mereka membukanya,

66
karena akan berdampak negatif untuk diri mereka dimasa
sekarang dan dimasa depan.
Bobby : Gimana lih masih suntuk ngga?
Galih : Kalian tahu dari mana sih situs-situs kaya gitu?
Alif : Rahasia
Galih : Besok-besok kalau kalian mau ke warnet lagi
aku diajakin dong, aku yang bayar per jamnya
deh.
Alif : Serius? Kalau kaya gitu, besok kita ajakin si
Galih terus aja Bob biar dia juga ngga suntuk
terus dirumah.
Bobby : Siap
Dewi dan Galih terus asik dengan dunianya mereka
masing-masing, Dewi sibuk berkenalan dengan teman
barunya yang ia temukan di media sosial, sedangkan Galih
semakin asik dengan dunianya dalam membuka situs-situs
yang sangat dilarang. Orang tua mereka semakin sibuk dan
semakin kurang perhatian untuk anak-anak mereka.
Suatu hari, Dewi diajak bertemu dengan Ucok yang
dimana adalah seorang anak laki-laki yang sama sekali tidak
dikenalinya. Dan akhirnya mereka bertemu untuk
berbincang-bincang secara langsung.

67
Ucok : Dewi, apakah besok kamu sibuk?
Dewi :Seperti besok aku tidak sibuk Ucok.
Memangnya ada apa?
Ucok : Besok aku ingin mengajakmu bertemu,
apakah kamu mau?
Dewi : Bertemu denganmu? Boleh saja, jemput aku
sepulang sekolah ya.
Ucok : Okey, sampai berjumpa besok sepulang
sekolah ya.
Setibanya pulang sekolah, Dewi sudah menunggu Ucok
di sekitaran sekolahnya, namun yang terjadi Ucok mengajak
kedua temannya untuk bertemu dengannya. Dewi merasa
bahwa lelaki yang ia kenal di media sosial itu tidak sesuai
dengan foto yang ada di profil facebook.
Ucok dan teman-temannya menghampiri Dewi dan
memaksanya untuk masuk ke dalam sebuah mobil, ternyata
Ucok yang selama ini dia kenal adalah sosok seorang
penculik, Dewi dikurung dan di perkosa sehingga ia mulai
depresi karena orang tuanya belum bisa menemukan Dewi.
Setelah kabar Dewi menghilang, orang tuanya
melaporkan ke pihak yang berwajib. Tak lama kemudian,
pihak yang berwajib pun mampu menemukan Dewi dalam

68
keadaan yang sangat tidak baik. Ketika kejadian itu, ia
dibawa ke seorang konselor agar Dewi bisa berangsur
membaik secara perlahan-lahan.
Namun hal serupa terjadi pada Galih, ia menjadi
seorang anak yang kecanduan film porno dan lupa
bagaimana tanggung jawab dari seorang pelajar. Orang tua
Galih mendapatkannya disebuah warnet, yang dimana ia
masih asik dengan dunianya sendiri.
Ayah : Galih, apa yang sedang kamu lakukan disini?
Galih : Ayah! Ayah ngapain disini?
Ayah : Seharusnya kamu yang jawab pertanyaan ayah.
Kamu sedang apa disini?
(Ayahnya telah mengetahui bahwa Galih sedang menonton
film porno yang selama ini ia tonton)
Ayah : Sekarang kamu ikut ayah pulang!
Galih : Ayah apaan sih, aku masih pengen disini. Ayah
aja sana yang pulang, ayah aja sana yang kerja.
Ayah sama ibu ngga pernah dirumah, aku sama
Dewi kesepian yah dan ayah ngga pernah tahu
apa yang aku dan Dewi rasain.

69
Ayah : Ayah dan ibu kerja siang dan malam juga
untuk kamu dan Dewi. Buat biaya hidup kalian,
sekolah kalian juga.
Galih : Aku tahu itu yah, tapi apa ngga ada sedikit
waktu yang bisa kalian kasih buat aku dan
Dewi? Uang yang selama ini kalian cari ngga
akan ada gunanya buat kami kalau kalian egois
kaya gini.
Galih pergi meninggalkan ayahnya diwarnet sendirian,
ayahnya bingung harus berbuat apa ia merasa bahwa saat ini
keluarganya telah hancur. Anak-anaknya tak bisa
mendapatkan kasih sayang sepenuhnya dari orang tua mereka
sendiri.
Dalam keadaan sangat marah, Galih menjalankan motornya
dengan sangat kencang hingga akhirnya ia tertabrak mobil
dan nyawanya tak bisa diselamatkan.
Keluarga mereka menjadi hancur karena kurang adanya pola
asuh yang baik dan kurangnya komunikasi. Kurangnya pola
asuh dan komunikasi yang baik didalam keluarga akan
membawa pengaruh yang buruk untuk para remaja. Remaja
sangat membutuhkan orang dewasa agar bisa terbentuk
menjadi remaja yang baik dan memiliki aktifitas-aktifitas

70
yang berdampak positif untuk dirinya dimasa sekarang
maupun dimasa depan.

71
E. TES :
1. Apakah dampak negatif dari media sosial?
2. Pelajaran hidup seperti apa yang dapat dipetik dari
sosiodrama “Pola Asuh Keluarga”
3. Apa komentar anda mengenai sosiodrama “Pola Asuh
Keluarga?”.
4. Bagaimana bentuk refleksi diri setelah mengikuti
Bimbingan Kelompok ini?
a. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami kejadian
seperti yang dialami Dewi?
b. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami kejadian
seperti yang dialami Galih?
c. Bagaimana komentar anda tentang tokoh seorang Galih
dan Dewi?
d. Nasihat apa yang dapat anda berikan bila menemukan
sosok seorang Galih dan Dewi?

72
DAFTAR PUSTAKA :

Dariyo,A.2004.PsikologiPerkembanganRemaja.Bogor.Ghalia
Indonesia

Diane, Ruth Duskin. 2014. Menyelami perkembangan


manusia. Jakarta-Salemba Humanika

Drs. Sumardjono Padmomartono, M.Pd. 2013 . Konseling


remaja. Salatiga

Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag. 2004. Pola Komunikasi


Orang Tua dan Anak dalam keluarga. Jakarta-PT.Rineka
Cipta

Kauma, Fuad. 2002. Sensasi Remaja di Masa puber: Dampak


Negatif dan Penanggulangannya. Jakarta: Kalam Mulia.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 2009. Memahami Kesehatan


Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan.

Miron, Amy G. dan Miron, Charles D. 2006. Bicara Soal


Cinta, Pacaran, dan Seks kepada Remaja: Panduan Guru
dan Orang Tua. Jakarta: Esensi.

73

Anda mungkin juga menyukai