Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Yuliana Sukmawati
132013042
Oleh :
Yuliana Sukmawati
132013042
KATA PENGANTAR
Penulis
Yuliana Sukmawati
132013042
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................iii
1. Tujuan........................................................................7
2. Proses Bimbingan Kelompok....................................8
3. Uraian Materi.............................................................8
4. Rangkuman...............................................................10
5. Tugas (Teknik Sosiodrama)......................................12
6. Tes.............................................................................21
Kegiatan 3 Peran Lingkungan Sosial
1. Tujuan........................................................................23
2. Proses Bimbingan Kelompok....................................24
3. Uraian Materi.............................................................25
4. Rangkuman................................................................27
ii
5. Tugas (Teknik Sosiodrama).......................................28
6. Tes..............................................................................35
1. Tujuan........................................................................37
2. Proses Bimbingan Kelompok....................................38
3. Uraian Materi.............................................................38
4. Rangkuman................................................................47
5. Tugas (Teknik Sosiodrama).......................................48
6. Tes..............................................................................55
1. Tujuan........................................................................57
2. Proses Bimbingan Kelompok....................................58
3. Uraian Materi.............................................................58
4. Rangkuman................................................................61
5. Tugas (Teknik Sosiodrama).......................................63
6. Tes..............................................................................72
DAFTAR PUSTAKA...........................................................73
iii
PETA KEDUDUKAN MODUL
Pengenalan :
Mengenal keragaman
sumber norma yang Pengenalan:
berlaku di masyarakat. Mempelajari keragaman
interaksi sosial.
Akomodasi :
Menghargai keragaman
sumber norma sebagai Akomodasi :
rujukan pengambilan Menyadari nilai-nilai
keputusan. persahabatan dan
keharmonisan dalam konteks
keragaman interaksi sosial.
Tindakan :
Berperilaku atas Tindakan:
dasar keputusan yang Berinteraksi dengan orang lain
mempertimbangkan atas dasar kesamaan
iv
aspek-aspek etis. (equality).
v
KEGIATAN 1
Sumber :
ieskamaulitas.blogspot
1
diikuti oleh semua anggota dibawah bimbingan pemimpin
kelompok (Guru).
2
terbuka, saling mendukung, dan memberikan rasa nyaman
agar mencapai tujuan bersama kelompok.
Sumber
https://www.emaze.com
1. Tahap Pembentukan
a. Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan
rileks.
3
b. Menjelaskan tujuan dan manfaat bimbingan kelompok
secara singkat.
c. Menjelaskan peran masing-masing anggota dan
pembimbing pada prosesbimbingan kelompok yang
akan dilaksanakan.
d. Menjelaskan aturan kelompok dan mendorong anggota
untuk berperan penuh dalam kegiatan kelompok.
e. Memotivasi anggota untuk saling mengungkapkan diri
secara terbuka.
f. Memotivasi anggota untuk mengungkapkan harapannya
dan membantu merumuskan tujuan bersama.
2. Tahap Transisi
a. Melakukan kegiatan selingan berupa permainan
kelompok.
b. Mereview tujuan dan kesepakatan bersama.
c. Memotivasi anggota untuk terlibat aktif dan mengambil
manfaat dalam tahap inti.
d. Mengingatkan anggota bahwa kegiatan akan segera
memasuki tahap inti.
3. Tahap Kegiatan
a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan yang
telah dipersiapkan.
4
b. Menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas.
c. Melakukan tanya jawab tentang topik yang dikemukakan
oleh pemimpin kelompok.
d. Pembahasan topik secara tuntas.
e. Melakukan Bimbingan Kelmpok Teknik Sosiodrama.
f. Menegaskan komitmen anggota kelompok (apa yang
segera dilakukan berkenaan dengan topik yang telah
dibahas)
4. Tahap Pengakhiran
a. Menjelaskan bahwa kegiatan Bimbingan Kelompok akan
diakhiri.
b. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai
kemajuan yang dicapainya masing-masing.
c. Pembahasan kegiatan lanjutan
d. Pesan serta tanggapan anggota kelompok
e. Ucapan terima kasih
f. Berdoa
5
6
KEGIATAN 2
PROBLEMATIKA REMAJA
Sumber : https://student.unud.ac.id
A. Tujuan :
1. Remaja dapat menjelaskan arti dari penyesuaian diri dan
mampu menunjukkan proses penyesuaian diri dengan
lingkungan sosialnya.
2. Remaja dapat menyebutkan gaya remaja berpacaran
yang sehat dan bertanggung jawab untuk dirinya sendiri.
3. Remaja dapat menyebutkan faktor penyebab adanya
seks bebas dikalangan remaja masa kini.
7
B. Proses Bimbingan Kelompok :
8
kurang memiliki waktu bersama dengan orang tuanya.
Kelompok sosial yang baru ini merupakan tempat aman bagi
mereka. Pengaruh kelompok bagi remaja amat kuat, bahkan
melebihi pengaruh kelurga, dalam hal ini karakter teman
sebaya dan kualitas pertemanan sangat berpengaruh pada
perkembangan remaja.
9
berpacaran meningkatkan percaya diri remaja dan posisinya
di antara teman sebaya; 2) berpacaran mengajarkan pada
remaja segi pentingnya mempercayai dan bersikap jujur; dan
3) berpacaran menyediakan sarana belajar keterampilan
berkomunikasi secara sehat dengan pasangannya.
10
D. Rangkuman :
11
Lampiran : Skenario Sosiodrama
SOSIODRAMA
12
Bapak : Nak, bapak tidak punya uang lagi hanya ini
yang bapak punya untuk makan kita besok pun
bapak masih usahakan.
13
Anggun : Handphone kamu bagus banget, aku mau
minta bapakku untuk membelikannya untukku
dihari ulangtahun ku nanti.
14
Dirumah, Anggun menunjukkan kepada Bapaknya
tanggal ulangtahunnya yang dimana ia sangat ingin dibelikan
handphone sebagus miliki Lina.
15
marah.Namun untuk sementara waktu Anggun tinggal
dirumah sahabatnya Wulan.
16
Malamnya, Anggun dikenalkan dengan teman-
temannya Wulan dan tak lama Lina dan Dona pun juga ikut
bergabung didalamnya. Anggun dikenalkan dengan beberapa
teman laki-lakinya Wulan, yaitu Doni, Derry, dan Jona.
ketika obrolan mereka semakin dalam, hingga mereka
memesan Alkohol untuk menemani obrolan mereka malam
itu. Mereka baru saling mengenal, namun Doni mengajak
Anggun untuk melakukan hubungan seks.
17
Dona : Udah lah nggun ngga usah sok alim gitu, kamu
sama Derry cocok kok.
18
Derry yang dimana terjadi Derry hendak melakukan
hubungan diluar batas, akhirnya Anggun pergi meinggalkan
Derry tanpa memperdulikan bagaimana caranya.
19
Bapak : Ngga papa nak, maafkan bapak juga yang tidak
pernah mencukupi semua kebutuhanmu.
20
E. Tes
1. Bagaimana bentuk dari penyesuaian perilaku remaja
yang positif?
2. Pelajaran hidup seperti apa yang dapat dipetik dari
sosiodrama “Problematika Remaja?”
3. Apa komentar anda mengenai sosiodrama
“Problematika Remaja?”
4. Bagaimana bentuk refleksi diri setelah mengikuti
Bimbingan Kelompok ini?
a. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami
kejadian seperti yang dialami Anggun?
b. Bagaimana komentar anda tentang tokoh seorang
Anggun?
c. Nasihat apa yang dapat anda berikan bila
menemukan sosok seorang Anggun?
21
22
KEGIATAN 3
Sumber : http://neilcl.blogspot.co.id
A. Tujuan :
1. Remaja dapat menyebutkan tingkat peranan orang
dewasa dalam proses pembentukan kepribadian yang
positif.
2. Remaja dapat menunjukkan tingkat kepercayaan diri
dalam menangkal hal-hal yang negatif dan yang dapat
merugikan dirinya sendiri.
3. Remaja mampu menyebutkan pengaruh teman sebaya
dalam perkembangan seorang remaja.
4. Remaja mampu menemukan pengaruh dari teman
sebaya yang menyimpang dikalangan remaja
23
5. Remaja dapat menyebutkan dampak yang akan
diperoleh dari pergaulan yang buruk serta dapat
merugikan diri sendiri.
B. Proses Bimbingan Kelompok :
24
C. Uraian Materi :
25
Pengalaman yang diperoleh bersama teman sebaya
berguna bagi remaja dalam membentuk wawasan tentang
segi yang benar dan salah serta memelihara relasi keintiman
yang sehat dalam jangka panjang.
26
(permissif) alias bebas berbuat selama tidak mengganggu
orang lain termasuk dalam urusan seks bebas.
27
Lampiran : Skenario Sosiodrama
SOSIODRAMA
28
Reza, Bayu : Ikutlah, aku juga laper kali tapi kamu yang
traktir ya ndri.
Andri : Beres.
29
Rekky : Iyalah, udah ulangan-ulangan ngga usah kamu
pikirin deh yang penting kita seneng-seneng.
Gimana, pada setuju ngga?
30
Ibu : Kalau ayah tidak memperbolehkanmu pergi ya
jangan pergi, apa yang dikatakan ayahmu itu
benar kamu harus lebih fokus dengan
sekolahmu. Terlalu banyak main pun akan
membuatmu lupa dengan tanggung jawabmu
nak.
Bayu : Woi apaan sih, itu bahaya kali. Aku ngga ikut-
ikutan ah
31
Liona : Balapan? Kayanya seru deh ndri. Kamu mau
terima tantangan dari Bayu buat aku ngga?
Demi aku ndri, kamu sayang kan sama aku
32
Andri menjadi sosok seorang anak laki-laki yang
hanya duduk dikursi rodanya, ia kecewa dan marah atas apa
yang dialaminya saat ini. Namun hal ini membuat ayahnya
tak tega melihat anaknya yang hanya duduk dikursi roda
dimasa remajanya ini. Selain itu teman-temannya pun tak
kunjung datang untuk menjenguk Andri yang selama ini
membutuhkan dukungan-dukungan untuk dia bisa cepat
sembuh dan bisa berjalan kembali seperti biasanya.
33
Andri : Yah, maafin andri ya. andri belum bisa
menjadi anak yang bisa dibanggakan buat ayah
sama ibu. Maafin Andri ya yah
34
E. TES
35
36
KEGIATAN 4
SEKS BEBAS
Sumber : http://hizbut-tahrir.or.id/
A. Tujuan
1. Remaja dapat menjelaskan pengertian perilaku seks
bebas.
2. Remaja dapat menguraikan penyebab terjadinya
perilaku seks bebas dikalangan remaja.
3. Remaja dapat menyebutkan dampak dari seks bebas.
4. Remaja dapat menunjukkan cara melindungi diri sendiri
dari perilaku seks bebas.
37
B. Proses Bimbingan Kelompok :
38
kebudayaan seks bebas, yang saat inisudah sampai pada
tingkat yang sangat mengkhawatirkan.Para remaja dengan
bebas dapat bergaul antar jenis namun tidak jarang dijumpai
pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling
berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat
sekitarnya.Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal
masa remaja. Bagi remaja berpacaran merupakan salah satu
bentuk gengsi yang membanggakan.
Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh
laki-laki dan perempuan tanpa adanya ikatan pernikaan. Kita
tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu
bentuk perilaku menyimpang, “bebas” yang dimaksud adalah
melewati batas-batas norma yang ada. Masalah seks bebas ini
sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media
masa.Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan
tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar.
Awal mula seorang remaja terjerumus dalam
pergaulan bebas adalah salah bergaul dan mudah terpengaruh
oleh temannya yang membawa pengaruh negatif.
Kebanyakan remaja ini ingin di puji dan di katakan gaul oleh
teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang
39
berkelanjutan. Berikut Beberapa faktor yang mendorong para
remaja untuk melakukan seks bebas adalah sebagai berikut:
1. Kehidupan iman yang rapuh.
Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan
pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan
ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh
situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks
bebas karna kurangnya keimanan dalam dirinya. Jika
pengetahuan tentang agama saja minim, apalagi pengetahuan
diluar agama tentu juga sangat minim.
2. Kurangnya perhatian orang tua.
Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang
remaja. Perhatian orang tua sangat diperlukan, karena orang
tualah yang paling dekat dengannya. Bimbingan orang tua
sangat berpengaruh pada tingkah laku, namun apabila orang
tua kurang memberi pengarahan serta pengetahuan maka
seorang remaja tersebut akan mudah terjerumus dalam
kebiasaan berseks bebas.
3. Kurangnya pengetahuan tentang seks bebas.
Karena menganggap bahwa hubungan seks bebas adalah
bentuk penyaluran kasih sayang dalam sebuah hubungan
berpacaran, tidak sedikit dari remaja merasa kegiatan pacaran
40
mereka tidak efektif apabila tidak melakukan hubungan seks
bebas.
4. Rasa ingin tahu tentang sesuatu yang berbau seksual.
Pada usia remaja rasa keingintahuannya begitu besar
terhadap seks, apalagi jika teman-temannya mengatakan
bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi yang
tidak terbatas masuknya. Maka rasa penasaran tersebut
semakin mendorong remaja untuk lebih jauh lagi melakukan
berbagai macam percobaan yang tanpa mereka sadari bahwa
hal tersebut sangat berbahaya untuk dirinya sendiri.
5. Salah bergaul
Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para
remaja. Apabila seorang remaja salah dalam memilih teman
maka akibatnya akan fatal. Memilih teman berarti memilih
masa depan, maka siapapun yang ingin masa depannya cerah
ditengah bekapan arus globalisasi, maka ia harus pandai
dalam memilih teman. Seseorang akan dipastikan rusak masa
depannya jika bergaul dengan orang-orang yang
membenarkan kemaksiatan.
Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan
bebas.Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi
semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya
41
pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan atau agama dan
ketidak stabilan emosi remaja.Hal tersebut menyebabkan
perilaku yang tidak terkendali.
Ada beberapa dampak yang ditimbulkan dari perilaku
seks bebas di kalangan remaja yaitu kehamilan dan penyakit
menular seksual. Seperti kita ketahui bahwa banyak dampak
buruk dari seks bebas dan cenderung bersifat negatif seperti
halnya, seks bebas dapat berakibat fatal bagi kesehatan kita.
Tidak kurang dari belasan ribu remaja yang sudah terjerumus
dalam seks bebas. Seks bebas dapat terjadi karena pengaruh
dari lingkungan luar dan salah pilihnya seseorang terhadap
lingkungan tempatnya bergaul. Seks bebas sangat berdampak
buruk bagi para remaja, dampak dari seks bebas adalah hamil
di luar nikah, aborsi, dapat mencorengkan nama baik orang
tua, diri sendiri, guru serta nama baik sekolah. Padahal seks
bebas bukanlah segalanya, dimana mereka hanya mendapat
kenikmatan semata, sedang mereka tidak memikirkan akibat
yang harus mereka tanggung seumur hidup. Hal ini jelas
sangat berbahaya bagi remaja yang terjerumus di dalam seks
bebas.
42
Berikut beberapa bahaya utama akibat seks pranikah dan
seks bebas:
1. Menciptakan kenangan buruk.
Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks
pranikah atau seks bebas maka secara moral akan erasa
dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar
pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental
yang berat.
2. Mengakibatkan kehamilan.
Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan
kehamilan bila dilakukan pada masa subur. kehamilan yang
terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar
biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” ini
mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi remaja
bahkan keturunannya.
3. Menggugurkan Kandungan (aborsi) dan pembunuhan
bayi.
Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan
melanggar hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan
bahkan Kanker Rahim. Menggugurkan kandungan dengan
cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan
kematian.
43
4. Penyebaran Penyakit.
Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan
bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas
dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan seks satu kali
saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang
yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus
yang bisa ditularkan melalui hubungan seks adalah virus
HIV.
Seks bebas pada remaja dapat dicegah dengan
beberapa upaya, yang diantaranya adalah :
1. Pendidikan Seks.
Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya
kemampuan intelektual, tetapi juga mengembangkan
kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa percaya
diri, mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan
yang baik dan tepat, mengembangkan rasa harga diri,
mengembangkan ketrampilan berkomunikasi, yang mampu
mengatakan “tidak” tanpa beban dan tanpa mengikuti orang
lain.
Pendidikan Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja
bukan hanya memberikan pengetahuan tentang organ
reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, Dengan
44
demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari percobaan
melakukan seks bebas. Dalam keterpurukan dunia remaja
saat ini, anehnya banyak orang tua yang cuek saja terhadap
perkembangan anak-anaknya.
2. Memperbaiki Cara Berkomunikasi.
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain
sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk
memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak
negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik
dengan orang-orang di sekeliling kita. Karna pada umumnya
terjadi seks bebas dikarenakan tidak adanya kepedulian
secara mendalam.
3. Pacaran sehat.
Berpacaran sangat lekat hubungannya dengan seks, karena
tidak sedikit mereka yang melakukan seks bebas bersama
kekasihnya. Disitulah kita tanamkan budaya pacaran sehat
tanpa seks. Berpacarn sehat itu seperti: tidak berhubungan
seks, pacar sebagai pemberi motivas
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk
mengantisipasi adanya pergaulan bebas khususnya di
kalangan remaja. Selain itu, kita juga harus mewaspadai
45
hubungan dengan lawan jenis apakah hubungan ini mengarah
pada seks bebas atau tidak.
Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda
pada pola hidup seks bebas, jika terus-menerus mengalami
godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu
suatu saat akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan
semacam itu terasa lebih berat lagi bagi remaja yang memang
benteng mental dan keagamaannya tidak begitu kuat.Saat ini
untuk menekankan jumlah pelaku seks bebasterutama di
kalangan remajabukan hanya membentengi diri mereka
dengan unsur agama yang kuat, namun juga dibentengi
dengan pendampingan orang tua dan selektivitas dalam
memilih teman-temannya.Karena ada kecenderungan remaja
lebih terbuka kepada teman dekatnya dibandingkan dengan
orang tua sendiri.Selain itu, sudah saatnya di kalangan
remaja diberikan suatu bekal pendidikan kesehatan
reproduksi di sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks
secara vulgar.’
46
D. Rangkuman :
47
Lampiran : Skenario Sosiodrama
SOSIODRAMA
“SEKS BEBAS”
Pemain dalam sosiodrama :
Leni sebagai pemeran utama
Ibu sebagai ibu dari pemeran utama
Roy sebagai kekasih Leni
Budhe sebagai tante dari pemeran utama
Kiki sebagai teman dari pemeran utama
Dona sebagai perantara dalam proses perubahan
Ada seorang gadis yang bernama Leni, ia sosok
seorang gadis yang ceria dan memiliki banyak teman selain
itu ia dilahirkan dari keluarga yang sangat berkecukupan,
ibunya seorang wanita karir namun kurang memiliki waktu
lebih bersama dengan Leni.
Ibu : Leni, ibu berangkat mau pergi dulu ya ada
urusan diluar kota dan untuk sementara waktu
kamu tinggal sama budhe dulu ya, uang jajan
kamu sudah ibu titipkan sama budhe.
Leni : Iya bu, hati-hati dijalan
48
Ketika Leni tidak mendapatkan perhatian dan kasih
sayang dari orang tuanya, Leni rela melakukan apapun untuk
kekasihnya supaya ia tidak ditinggalkan.
Budhe : Jadi, kamu habis jalan sama pacar kamu yang
berandalan itu? Asal kamu tahu ya, ibumu
menitipkanmu sama budhe karena dia percaya
sama budhe buat bisa jagain kamu. Kalau kamu
bandel kaya gini, budhe yang disalahkan oleh
ibumu.
Leni : Budhe berisik banget sih, kaya ngga pernah
muda aja
Budhe : Kalau kamu mau nginep disini, kamu harus
ikutin semua aturan dirumah ini.
Leni : Iya iya bawel banget si budhe.
Saat libur tiba, Roy mengajak Leni untuk ke tempat
villa keluarganya, Leni merasa Roy adalah laki-laki yang
baik hingga akhirnya mereka melakukan sesuatu yang
seharusnya tidak dilakukan. Beberapa bulan kemudian, Leni
merasa berat badannya semakin bertambah dan tidak datang
bulan. Hingga akhirnya ia berinisiatif untuk menggunakan
tes kehamilan.
49
Leni pergi kerumah Kiki untuk menceritakan apa yang
terjadi dengannya.
Leni : Ki, aku hamil ki. Aku ngga tau harus gimana
lagi dan ngga tahu harus cerita sama siapa.
Kiki : Anak siapa yang ada dikandungan kamu Len?
Leni : Ini anaknya Roy
Kiki : Roy, terus dia tanggung jawab ngga sama
kamu dan anak dalam perutmu?
Leni : Aku ngga tahu, aku belum cerita sama dia soal
ini. Aku takut ki, aku takut dimarahin sama
ibuku
Kiki : Sekarang kamu temui Roy dan ceritakan apa
yang sudah terjadi, jika dia tidak tanggung
jawab kita laporkan saja dia ke polisi.
Leni : Iya ki, kamu temenin aku ketemu Roy yaa
Kiki : Iya, sekarang kita ketemu sama Roy ya.
Akhirnya Leni dan Kiki pergi menemui Roy
untuk meminta pertanggung jawaban
dengannya.
Leni : Roy, aku hamil
Roy : Hamil, ko bisa sih? Kita gugurkan saja ya
kandungannya, aku belum siap punya anak Len
50
Kiki : Digugurin? Ini anak kamu, anak kamu sama
Leni.
Apa kamu tega mau gugurin anak kalian, dosa
kalian makin besar kalau kalian menghilangkan
anak kalian sendiri.
Leni : Sebenarnya aku juga belum siap untuk
menikah dan punya anak, tapi ini anak kamu.
Apa kamu tega menggugurkan anak ini?
Pokoknya aku ngga mau kalau anak ini
digugurkan roy, ini anak kita.
51
hancur roy, dan kamu mencoba selingkuh
dibelakang aku. Aku lihat kamu pergi
boncengan dengan wanita lain.
Roy : Selingkuh, aku ngga pernah selingkuh dari
kamu. Aku coba cari kerja biar kamu dan
anak kita bisa makan. Aku ngojek pake motor
temen aku dan ini semua buat kamu dan
kebutuhan anak kita Leni.
Leni : Jangan bohongi aku roy
Roy : Aku tidak berbohong, aku sedang berusaha
untuk mencukupi kebutuhan kita sehari-hari,
karena aku sadar aku belum bisa jadi ayah yang
baik buat anak kita.
Leni : Kamu ayah yang baik Roy, kita sama-sama
kerja ya biar kebutuhan kita semua terpenuhi.
Pertengakaran yang terjadi diantara mereka karena
kurangnya komunikasi yang baik, sehingga mereka mudah
berselisih paham. Hingga akhirnya Leni mengajak Roy untuk
mengikuti beberapa kegiatan untuk menguatkan kembali
iman yang ada pada diri mereka.
52
Dona : Sepertinya kegiatan hari ini kita mendatangkan
pasangan baru, bisakah pasangan ini
memperkenalkan diri?
Leni : Nama saya Leni, dan ini suami saya Roy
Dona : Baik, selamat bergabung dikegiatan kami ini
semoga kegiatan yang kita lakukan bersama
dapat bermanfaat untuk kita semua, selain itu
juga agar iman yang sudah tertanam dalam diri
kita semakin kuat dan kita pun semakin jauh
untuk melakukan dosa.
Dalam kegiatan keimanan ini semua orangnya sangat
bersahabat dan mereka merasa sangat diterima, Leni dan Roy
merasa kegiatan ini berdampak positif yang dimana untuk
menguatkan iman kita agar tidak mudah terjerumus dalam
dosa.
Leni : Aku ngga mau melakukan dosa-dosa lagi Roy,
aku ngga mau terus-menerus terjerumus dalam
dosa, dosa yang kita lakukan dulu sampai kita
harus menikah di usia muda seperti ini.
Roy : Aku juga Len, dosa yang udah kita lakuin
selama ini memang banyak banget. Kita sama-
sama besarin anak kita dengan penuh kasih
53
sayang ya, kita didik anak kita supaya tidak
jatuh dalam dosa seperti kita.
Dengan usia yang masih relatif muda, akhirnya Leni dan
Roy mencoba untuk mempertanggung jawabkan perbuatan
mereka sewaktu dulu, mereka mencoba untuk mendidik anak
mereka dengan penuh kasih sayang dan berusaha untuk
selalu memperhatikan anak mereka agar tidak terjerumus
dalam dosa seperti orang tuanya.
54
E. TES
1. Apakah dampak dari seks bebas?
2. Pelajaran hidup seperti apa yang dapat dipetik dari
sosiodrama “Seks Bebas?”
3. Apa komentar anda mengenai sosiodrama “Peran
Lingkungan Sosial?”
4. Bagaimana bentuk refleksi diri setelah mengikuti
Bimbingan Kelompok ini?
a. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami
kejadian seperti yang dialami Leni?
b. Bagaimana komentar anda tentang tokoh seorang
Leni?
c. Nasihat apa yang dapat anda berikan bila
menemukan sosok seorang Leni?
55
56
PENGEMBANGAN 5
POLA ASUH TERHADAP SEKS BEBAS
http://www.satujam.com
A. Tujuan :
1. Remaja dapat menguraikan komunikasi yang lebih efektif
dengan orang tuanya agar terbentuk menjadi remaja yang
positif.
2. Remaja dapat menjalankan media sosialnya dengan baik
dan positif.
3. Remaja menunjukkan hasil pengawasan dari orang tua
mengenai kemajuan teknologi yang baik dan positif.
57
B. Proses Bimbingan Kelompok :
58
Komunikasi dalam keluarga mengisyaratkan
bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep
diri, aktualisasi diri, untuk memperoleh kebahagiaan, untuk
menghindarkan diri dari tekanan dan ketegangan, bahkan
mampu menghindari diri dari perilaku yang dapat merugikan
dirinya sendiri.
Banyak anak yang disiplin dalam kehidupannya karena
mencontoh perilaku orang tuanya, hal ini mereka dasari dari
mencontoh dan melihat. Sikap saling menghargai antara
orang tua dan anak akan memberi nilai lebih pada keluarga
dan lingkungannya serta komunikasi yang efektif akan
menjadi jembatan yang bernilai lebih antara orang tua dan
anak-anaknya.
Salah satu kebebasan anak di usia remaja pada saat
sekarang adalah penggunaan media sosial yang berbasis
internet baik berupa facebook, line up, whatsapp, instagram,
path dan sebagainya yang dapat dengan mudah diakses
melalui handphone, laptop, notebook maupun warnet yang
sudah tersebar. Dengan segala dampak positif dan negatifnya
media sosial pada saat ini sudah menyatu dengan anak usia
remaja dalam kehidupan sehari harinya. Media sosial yang
berbasis internet telah menyediakan dunia tanpa
59
batas(borderless). Bagi remaja semua informasi dapat
diakses, mulai dari informasi yang dibutuhkan untuk ilmu
pengetahuan maupun informasi yang tidak ada hubungannya
dengan ilmu pengetahuan bahkan informasi yang dilarang
untuk diakses.
Berbagai dampak negatif dalam penggunaan media
sosial yang tanpa kontrol / filter tersebut berujung pada
berbagai bentuk kenakalan remaja bahkan tindakan kriminal
yang menunjukan adanya kemerosotan moral remaja,
sehingga dibutuhkan kontrol dan pengawasan dari
lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Orang tua sebagai lingkungan terdekat dalam
keluarga memegang peranan penting dalam memberikan
pengawasan terhadap remaja dalam penggunaan media
sosial.
60
karakter terhadap remaja juga harus kritis dan memiliki
wawasan luas dalam menyikapi penggunaan media sosial
yang berbasis Internet, sehingga apa yang diketahui oleh
anaknya juga harus diketahui oleh orang tuanya.
D. Rangkuman :
Seiring dengan semakin meningkatnya akses internet,
tidak terkecuali pada anak dan remaja. Media sosial
merupakan salah satu aplikasi yang banyak digunakan, yang
seharusnya berada dalam pengawasan orang tua. Keuntungan
yang dapat diperoleh remaja dari media sosial antara lain
sebagai sarana komunikasi dengan teman dan keluarga,
meningkatkan kreativitas dengan berbagi ide atau seni lain
61
serta berhubungan dengan orang lain dengan minat yang
sama di berbagai kesempatan untuk berpartisipasi pada
kegiatan.
Hanya saja, perlu dipertimbangkan kerugian remaja
dalam memanfaatkan media sosial untuk berbagi hal negatif,
risiko bertemu dengan orang asing yang membuat mereka
merasa takut atau tidak nyaman, melihat tayangan iklan yang
tidak sesuai usia, melakukan aktivitas yang tidak jelas,
hingga membuka kemungkinan tindakan pelecehan di dunia
maya atau dikenal dengan istilah cyberbullying. Media sosial
merupakan bagian dari perkembangan internet yang masih
sangat sulit untuk dibendung. Hindari sikap acuh dari orang
tua, lalu tetapkan aturan dan pengawasan agar remaja tetap
aman dalam menggunakan media sosial.
62
Lampiran : Skenario Sosiodrama
SOSIODRAMA
63
Ayah : Nanti malah ayah harus bertemu dengan klien,
lain waktu saja kita pergi bersama untuk makan
malam ya.
Galih : Kenapa sih, ayah dan ibu selalu ngga pernah
punya waktu buat kita. Aku dan Dewi kan hanya
minta waktu kalian untuk pergi makan malam
saja.
Ibu : Galih, ayah dan ibu bekerja juga untuk kalian
mulai dari mencukupi kebutuhan kalian, sekolah
kalian juga. Kalau semuanya bisa terpenuhi kan
kalian juga yang seneng.
Ayah : Sudah ya, ayah dan ibu sudah terlambat pergi
kerja nanti kita bicarakan lagi.
Dewi : Mereka sibuk banget ya kak, kadang-kadang
Dewi merasa kesepian kak kalau ngga ada ibu
dan ayah dirumah.
Galih : Iya, kakak juga. Yaudah ngga papa kan kita
masih bisa main sama temen-temen.
Setibanya mereka disekolah, mereka bercanda gurau
bersama teman-teman mereka. Namun untuk pergaulan
remaja masa kini lebih mengutamakan smartphonenya
dibandingkan dengan interaksi sosial secara langsung. Akibat
64
dari rasa kesepian yang dialami Dewi, ia selalu
melampiaskannya dengan menggunakan smartphonenya
tanpa memperdulikan lingkungan sosialnya.
Detta : Dewi, kamu kok main handphone terus sih
kita lagi makan. Makan dulu dong,
handphonenya diletakin dulu kali.
Dewi : Iya Det, bawel banget sih. Aku lagi seru main
facebook nih.
Detta : Di facebooknya kamu itu apaan sih, sampe
asik banget gitu
Dewi : Aku lagi kenalan nih sama laki-laki ganteng.
Detta : Hah, laki-laki siapa? Kamu kenal dimana?
Dewi : Namanya Ucok, dia lucu banget loh makanya
chattingan sama dia seru banget nih.
Detta : Ucok? Siapa tuh? Kok aku baru denger
namanya yaa.
Dewi : Ya ampun Detta, aku aja baru kenal ketemu aja
juga belum.
Detta : Ya udah aku ngga mau ganggu orang yang lagi
kasmaran lah.
Ketika Dewi dan Ucok masih asik dengan chattingan
mereka, Galih bertemu dengan teman-teman sekolahnya
65
yang bernama Bobby dan Alif. Bobby dan Alif
memperkenalkan situs-situs yang memang seharusnya tidak
dipergunakan anak-anak dikalangan remaja.
Bobby : Hei Galih, kamu lagi ngapain?
Galih : Ngga lagi ngapa-ngapin Bob, lagi suntuk aja
nih bosen banget aku dirumah soalnya ngga ada
siapa-siapa selain Dewi dan bibi.
Bobby : Bosen? Sama aku juga, tapi aku selalu punya
solusinya biar kita itu ngga gampang bosen.
Iya ngga Lif?
Galih : Solusi? Solusi apaan Lif?
Alif : Jadi gini lih, aku sama bobby selalu pergi ke
warnet buat nonton film.
Galih : Film? Film apaan bob? Ikutan dong, aku bosen
banget dirumah.
Bobby : Yakin nih mau ikut?
Galih : Iya, dari pada aku dirumah terus, kan suntuk.
Bobby : Oke lif, kita ajak aja si Galih biar ngga
wawasannya makin luas.
Setibanya mereka di warnet, mereka asik membuka
situs-situs porno, yang dimana situs-situs tersebut tidak
diperbolehkan anak-anak seusia mereka membukanya,
66
karena akan berdampak negatif untuk diri mereka dimasa
sekarang dan dimasa depan.
Bobby : Gimana lih masih suntuk ngga?
Galih : Kalian tahu dari mana sih situs-situs kaya gitu?
Alif : Rahasia
Galih : Besok-besok kalau kalian mau ke warnet lagi
aku diajakin dong, aku yang bayar per jamnya
deh.
Alif : Serius? Kalau kaya gitu, besok kita ajakin si
Galih terus aja Bob biar dia juga ngga suntuk
terus dirumah.
Bobby : Siap
Dewi dan Galih terus asik dengan dunianya mereka
masing-masing, Dewi sibuk berkenalan dengan teman
barunya yang ia temukan di media sosial, sedangkan Galih
semakin asik dengan dunianya dalam membuka situs-situs
yang sangat dilarang. Orang tua mereka semakin sibuk dan
semakin kurang perhatian untuk anak-anak mereka.
Suatu hari, Dewi diajak bertemu dengan Ucok yang
dimana adalah seorang anak laki-laki yang sama sekali tidak
dikenalinya. Dan akhirnya mereka bertemu untuk
berbincang-bincang secara langsung.
67
Ucok : Dewi, apakah besok kamu sibuk?
Dewi :Seperti besok aku tidak sibuk Ucok.
Memangnya ada apa?
Ucok : Besok aku ingin mengajakmu bertemu,
apakah kamu mau?
Dewi : Bertemu denganmu? Boleh saja, jemput aku
sepulang sekolah ya.
Ucok : Okey, sampai berjumpa besok sepulang
sekolah ya.
Setibanya pulang sekolah, Dewi sudah menunggu Ucok
di sekitaran sekolahnya, namun yang terjadi Ucok mengajak
kedua temannya untuk bertemu dengannya. Dewi merasa
bahwa lelaki yang ia kenal di media sosial itu tidak sesuai
dengan foto yang ada di profil facebook.
Ucok dan teman-temannya menghampiri Dewi dan
memaksanya untuk masuk ke dalam sebuah mobil, ternyata
Ucok yang selama ini dia kenal adalah sosok seorang
penculik, Dewi dikurung dan di perkosa sehingga ia mulai
depresi karena orang tuanya belum bisa menemukan Dewi.
Setelah kabar Dewi menghilang, orang tuanya
melaporkan ke pihak yang berwajib. Tak lama kemudian,
pihak yang berwajib pun mampu menemukan Dewi dalam
68
keadaan yang sangat tidak baik. Ketika kejadian itu, ia
dibawa ke seorang konselor agar Dewi bisa berangsur
membaik secara perlahan-lahan.
Namun hal serupa terjadi pada Galih, ia menjadi
seorang anak yang kecanduan film porno dan lupa
bagaimana tanggung jawab dari seorang pelajar. Orang tua
Galih mendapatkannya disebuah warnet, yang dimana ia
masih asik dengan dunianya sendiri.
Ayah : Galih, apa yang sedang kamu lakukan disini?
Galih : Ayah! Ayah ngapain disini?
Ayah : Seharusnya kamu yang jawab pertanyaan ayah.
Kamu sedang apa disini?
(Ayahnya telah mengetahui bahwa Galih sedang menonton
film porno yang selama ini ia tonton)
Ayah : Sekarang kamu ikut ayah pulang!
Galih : Ayah apaan sih, aku masih pengen disini. Ayah
aja sana yang pulang, ayah aja sana yang kerja.
Ayah sama ibu ngga pernah dirumah, aku sama
Dewi kesepian yah dan ayah ngga pernah tahu
apa yang aku dan Dewi rasain.
69
Ayah : Ayah dan ibu kerja siang dan malam juga
untuk kamu dan Dewi. Buat biaya hidup kalian,
sekolah kalian juga.
Galih : Aku tahu itu yah, tapi apa ngga ada sedikit
waktu yang bisa kalian kasih buat aku dan
Dewi? Uang yang selama ini kalian cari ngga
akan ada gunanya buat kami kalau kalian egois
kaya gini.
Galih pergi meninggalkan ayahnya diwarnet sendirian,
ayahnya bingung harus berbuat apa ia merasa bahwa saat ini
keluarganya telah hancur. Anak-anaknya tak bisa
mendapatkan kasih sayang sepenuhnya dari orang tua mereka
sendiri.
Dalam keadaan sangat marah, Galih menjalankan motornya
dengan sangat kencang hingga akhirnya ia tertabrak mobil
dan nyawanya tak bisa diselamatkan.
Keluarga mereka menjadi hancur karena kurang adanya pola
asuh yang baik dan kurangnya komunikasi. Kurangnya pola
asuh dan komunikasi yang baik didalam keluarga akan
membawa pengaruh yang buruk untuk para remaja. Remaja
sangat membutuhkan orang dewasa agar bisa terbentuk
menjadi remaja yang baik dan memiliki aktifitas-aktifitas
70
yang berdampak positif untuk dirinya dimasa sekarang
maupun dimasa depan.
71
E. TES :
1. Apakah dampak negatif dari media sosial?
2. Pelajaran hidup seperti apa yang dapat dipetik dari
sosiodrama “Pola Asuh Keluarga”
3. Apa komentar anda mengenai sosiodrama “Pola Asuh
Keluarga?”.
4. Bagaimana bentuk refleksi diri setelah mengikuti
Bimbingan Kelompok ini?
a. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami kejadian
seperti yang dialami Dewi?
b. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami kejadian
seperti yang dialami Galih?
c. Bagaimana komentar anda tentang tokoh seorang Galih
dan Dewi?
d. Nasihat apa yang dapat anda berikan bila menemukan
sosok seorang Galih dan Dewi?
72
DAFTAR PUSTAKA :
Dariyo,A.2004.PsikologiPerkembanganRemaja.Bogor.Ghalia
Indonesia
73