1. Jelaskan, mengapa rumusan masalah ilmiah harus objektif
Jawab : Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data ( Sugiyono,2011:35). Sedangkan, Objektif, artinya berdasarkan pada fakta, dalam hal ini kerangka karya tulis ilmiah bersifat konkrit dan benar adanya, tidak mengada-ada (Hersyansyah Tedy Rizkah,2017). Jadi, itulah mengapa rumusan masalah ilmiah harus objektif karena penelitian ilmiah harus sesuai fakta dan dapat dijelaskan secara terperinci darimana asal dan tujuannya dengan prosedur yang benar, bukan data asal-asalan apalagi mengada-ada.
2. Jelaskan, pentingnya kajian pustaka dalam penelitian ilmiah
Jawab : Kajian pustaka memuat berbagai sumber yang diacu dan telah disajikan secara komprehensif serta membahas kesimpulan-kesimpulannya untuk selanjutnya dengan uraian peneliti sendiri sampai pada kesimpulan berdasarkan hasil-hasil penelitian orang lain (Karuru Perdy,2013). Pentingnya Kajian pustaka dalam penelitian ilmiah yaitu sangat penting dalam mencari tempat untuk berpijak yang kokoh sehingga acuan-acuan yang digunakan dalam penelitian sesuai dengan bidang yang hendak dikaji. Kajian pustaka di samping membekali peneliti dengan landasan yang diinginkan, juga mencerminkan kedalaman teori yang terlibat dalam penelitian. Jadi kedudukan kajian pustaka dalam penelitian menempati peranan yang strategis karena dia merefleksikan kadar keilmiahan suatu penelitian.
3. Jelaskan, pentingnya data dalam penelitian ilmiah
Jawab : Pada penelitian ilmiah terdapat proses penelitian yaitu rumusan masalah, landasan teori, perumusan hipotesis, pengumpulan data, analisis data dan kesimpulan dan saran. Setelah mendapat masalah maka selanjutnya masalah dirumuskan berupa rumusan masalah. Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka peneliti menggunakan landasan teori untuk menjawabnya. Jawaban terhadap rumusan masalah dinamakan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara, untuk itu didalam penelitian ilmiah membutuhkan data kemudian data tersebut dikumpulkan /pengumpulan data. Meneliti adalah mencari data yang teliti/ akurat ( Sugiyono,2017:31). Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Jadi, adanya data dalam penelitian ilmiah sangat penting tujuannya untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Selain itu, kualitas data sangat menentukan kualitas dari hasil penelitian.
4. Jelaskan, pentingnya membangun internal validity suatu instrumen penelitian.
Jawab : Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur ( Sugiyono,2017:121). Validitas internal dalam suatu instrumen penelitian atau rasional , bila kriteria yang ada dalam instrumen secara teoritis telah mencerminkan apa yang diukur. Penelitian yang mempunyai validitas internal bila data yang dihasilkan merupakan fungsi dari rancangan dan instrumen yang digunakan ( Sugiyono,2017:123). Contohnya instrumen tentang hasil belajar akan menghasilkan akan menghasilkan data hasil belajar, bukan motivasi belajar. Jadi , pentingnya membangun internal validity suatu instrumen penelitian itu sangat penting dalam membuat batasan bahasan terhadap permasalahan yang diteliti.
5. Jelaskan, hubungan generalalisasi hasil dengan internal validity instrumen.
Jawab : Validitas internal instrumen dapat berupa test dan non test. Validitas internal instrumen yang berupa test harus memenuhi construct validity ( validitas konstruksi) dan conten validity (validasi isi). Sedangkan Validitas internal instrumen yang berupa non test yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memnuhi construct validity ( validitas konstruksi). generalalisasi hasil merupakan pernyataan yang menjelaskan hubungan antara konsep- konsep yang berfunsi sebagai pembantu berpikir dan memehami tidak sekedar mendeskripsikan data tetapi juga memberikan struktur.Sehingga hubungan generalisasi hasil dengan internal validity instrumen ialah validasi internal ini menampilkan tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat dipercaya kebenarannya atau berkenaan dengan derajat kesesuaian antara generalisasi hasil penelitian dengan keadaan yang sebenarnya.