Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP SOSIAL DAN POLITIK


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manusia Dan Budaya

PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS

KELAS : 01SIGE008/V.549

Disusun Oleh :

SITI FAUZIAH FEBIOLA 171010600451

ROSMALIANA NOVITA 171010600499

UNIVERSITAS PAMULANG

2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt Yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-

Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Manusia dan Budaya

Makalah ini juga sebagai bukti bahwa telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas mata

kuliah Manusia dan Budaya di Universitas Pamulang,

Pada kesempatan ini, penyusun ingin menyampaikan terimakasih atas segala bantuan dan

bimbingan yang diberikan. Penyusun mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Asep Ahmad MPd Selaku Dosen Materi Manusia dan Budaya

2. Orang Tua yang telah memberikan bantuan baik secara moril maupun materil

3. Semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini

Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun

mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca

pada umumnya.

Tangerang, Januari 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1

I.1 Latar Belakang ..............................................................................1

I.2 Tujuan dan Rumusan Masalah ......................................................2

I.3 Metode Penulisan...........................................................................2

I.4 Kegunaan Penulisan.......................................................................2

I.5 Sistematika Penulisan.....................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................3

II.1 Pengertian Politik Sosial dan Budaya...................................3

II.2 Macam-Macam Pengaruh Kebudayaan...............................5

II.3 Pengaruh Sosial Terhadap Budaya......................................7

II.4 Dampak Positif dan Negatif Perubahan Sosial

Terhadap Budaya................................................................10

II.5 Pengaruh Politik Terhadap Budaya........................................11


BAB III PENUTUP ........................................................................................12

III.1 Kesimpulan dan Saran .......................................................12

DAFTAR PUSTAKA
Bab I
Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Sosiologi politik berasal dari dua kata, yaitu sosiologi dan politik. Sosiologi adalah ilmu
yang mempelajari masyarakat, kelompok-kelompok sosial, dan tingkah laku individu baik
individual maupun kolektif dalam konteks sosial. Politik atau ilmu politik adalah ilmu yang
mempelajari kekuasaan sebagai konsep inti. Konsep-konsep lain sebagai objek studi politik
adalah negara, pengambilan keputusan, kebijaksanaan, distribusi dan alokasi. Oleh para ahli
sosiologi, sosiologi politik didefinisikan sebagai cabang atau spesialisasi dari sosiologi. Duverger
bahkan menganggap sosiologi politik sama dengan ilmu politik. Para ahli ilmu politik
memAndang sosiologi politik sebagai bidang subjek (subject area) studi yang mempelajari
politik dengan menggunakan pendekatan sosiologis. Dalam mata kuliah ini sosiologi politik
dipandang sebagai bidang studi yang bersifat interdisipliner, yang mempelajari konsep-konsep
sosiologi, politik, dan masalah-masalah politik yang ditinjau secara sosiologis.

Sosiologi berasal dari bahasa yunani yaitu kata socius dan logos, di mana socius memiliki
arti kawan / teman dan logos berarti kata atau berbicara. Menurut Bapak Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses
sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Menurut ahli sosiologi lain yakni Emile
Durkheim, sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang
mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-
fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.

Objek dari sosiologi adalah masyarakat dalam berhubungan dan juga proses yang
dihasilkan dari hubungan tersebut. Tujuan dari ilmu sosiologi adalah untuk meningkatkan
kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.

Pokok bahasan dari ilmu sosiologi adalah seperti kenyataan atau fakta sosial, tindakan sosial,
khayalan sosiologis serta pengungkapan realitas sosial. Tokoh utama dalam sosiologi adalah
Auguste Comte (1798-1857) berasal dari perancis yang merupakan manusia pertama yang
memperkenalkan istilah sosiologi kepada masyarakat luas. Auguste Comte disebut sebagai
Bapak Sosiologi di dunia internasional. Di Indonesia juga memiliki tokoh utama dalam ilmu
sosiologi yang disebut sebagai Bapak Sosiologi Indonesia yaitu Selo Soemardjan / Selo
Sumarjan / Selo Sumardjan.

Politik adalah suatu proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat
yang berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya negara. Menurut Aristoteles, politik
adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama.
I.2 Tujuan dan Rumusan Masalah
Tujuan penulisan makalah ini adalah adalah
A. Mengetahui pengertian politik, sosial dan budaya .
B. Mengetahui dampak positif dan negatif perubahan sosial budaya
C. Mengetahui pengaruh politik terhadap budaya.
Dengan diidentifikasinya tujuan-tujuan di atas sehingga dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
A. Apa pengertian politik, sosial dan kebudayaan?
B. Apa dampak positif dan negatif terhadap perubahan sosial budaya?
C. Apa saja yang mempengaruhi politik terhadap budaya?

I.3 Metode Penulisan


Dalam penulisan makalah ini, khususnya dalam pencarian referensi-referensi yang
menunjang pembahasan penulis menggunakan beberapa metode yaitu:
A. Menggunakan buku-buku ilmiah yang mencakup hal-hal yang akan dibahas selengkap
mungkin dari beberapa penulis ternama yang ahli dalam bidangnya.
B. Mencari informasi melalui situs-situs independen yang tersedia di dunia maya dan bisa
dipertanggungjawabkan materi-materi dalam situs tersebut karena penulisnya –penyedia
informasi- orang yang kompeten di bidangnya.
Penulis menggunakan pedoman-pedoman yang tercantum tata cara penulisan karya tulis
pada umumnya dan mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

I.4 Kegunaan Penulisan


Dalam penulisan karya tulis ini, kegunaan yang diharapkan adalah sebagai berikut
A. Untuk memberi pengetahuan atau informasi kepada pembaca pada umumnya.
B. Sebagai alternatif bacaan atau sumber informasi pelengkap di samping buku-buku yang
juga membahas masalah seperti dalam karya tulis ini.
C. Sebagai sarana edukasi bagi penulis dan pembaca.
I.5 Sistematika Penulisan
Karya tulis ini dibagi dalam tiga bab yaitu
A. Bab I, merupakan bab pendahuluan,berisi uraian tentang latar belakang atau alasan
pemilihan pokok bahasan, dan hal-hal lain yang menyertainya.
B. Bab II dan selanjutnya yang menguraikan permasalahan yang akan dikaji
/dibahas/dianalisis.
C. Bab terakhir, yang mengemukakan kesimpulan yang dapat ditarik dan
analisis/pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang mungkin perlu
diajukan sesuai dengan simpulan tersebut
BAB II
Pembahasan
II.1 Pengertian Politik, Sosial dan Budaya
 Pengertian Politik
Ilmu Politik adalah sebuah cabang ilmu sosial yang membahas teori dan praktik politik
serta deskripsi dan analisis sistem politik dan perilaku politik. Ilmu ini berorientasi akademis,
teori, dan riset. Pengertian Politik secara harafiah, yaitu terjemahan menurut huruf, kata demi
kata, Politik berasal dari bahasa Yunani yakni, ”Polis” yang berarti,”Negara” dan “Taia” yang
berarti “Urusan” jadi Politik berarti Urusan Negara, sehingga kalau kita berbicara Politik maka
kita berbicara tentang Urusan Negara.

Dari pengertian politik di atas kalau ditinjau dari aspek Negara, ada kekuasaan yang
menunjuk kepada segi kehidupan manusia untuk kekuasaan (power relation) dalam Urusan
Negara dan mengejar tujuan yang hendak dicapai. Jadi maksud dari pada Politik adalah
menunjuk kepada segi kehidupan manusia untuk kekuasaan (power relation) dalam mengurus
Negara dan mengejar tujuan yang hendak dicapai berdasarkan pada system konsep dari pada
politik itu sendiri. System adalah merupakan suatu himpunan bagian yang saling berhubungan
secara teratur dan merupakan keseluruhan jumlah.

Jadi System Politik adalah suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian
atau kumpulan elemen unsure yang terkait satu sama lain dalam urusan Negara yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan bersama. Konsep Politik yang konprehensif adalah interaksi antara
pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan dan pelaksana keputusan yang
mengikat untuk kebaikan bersama masyarakat yang tinggal di dalam suatu wilayah tertentu.
Tujuan politik adalah untuk membuat, mempertahankan dan mengamandemen peraturan-
peraturan umum yang mengatur kehidupan bersama dalam suatu Negara. Seperti ; Keuangan,
Politik Luar Negeri, Dalam Negeri, Ekonomi dan Sosial Budaya, dan sebagainya.

 Pengertian Sosial

Ilmu sosial (bahasa Inggris: social science) atau ilmu pengetahuan sosial (Inggris : social
studies) adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan
dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Pengertian Sosial, Kata Sosial berasal dari bahasa
latin yaitu ’SOCIUS’ yang berarti ”Segala sesuatu yang lahir, tumbuh, dan berkembang dalam
kehidupan bersama”. Menurut kamus bahasa Indonesia sosial yaitu berkenaan dengan
masyarakat : perlu adanya komunikasi dalam usaha menunjang pembangunan, “suka
memperhatikan kepentingan umum suka menolong, menderma, dan sebagainya”.
Cakupan sosial menurut Sudarno ada dua yaitu interaksi sosial dan hubungan
sosial.Interaksi sosial didefenisikan sebagai interaksi lembaga sosial, individu, dalam tata
hubungan yang dikendalikan oleh kepentingan tertentu. Sedangkan Soerjono Soekanto
mendefenisikan interaksi adalah sebagai hubungan timbal balik antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok. Hubungan sosial merupakan
hubungan antara lembaga, individu yang bersifat umum yang memiliki dasar kegiatan
kemasyarakatan. Faktor sosial menurut Anderson adalah meliputi pendidikan dan suku bangsa.
Menurut Gottlieb (1983, dalam Kuntjoro 2002) menyebutkan bahwa dukungan keluarga sebagai
salah satu faktor sosial. Faktor-faktor sosial adalah pendidikan, suku, dan dukungan keluarga

 Pengertian Budaya

Ilmu budaya adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling mendasar
dalam kehidupan manusia sebagai mahluk berbudaya. Pengertian Budaya, Budaya di ambil dari
bahasa Sanskerta yaitu ”Budhayah” bentuk jamak dari ”Budhi” yang berarti ”Akal” akal pikiran
manusia” dan ”Daya” yang berarti ”Kemampuan”. jadi ”Budaya” dapat diartikan ”Kemampuan
yang dihasilkan oleh pikiran manusia”. Budaya terbentuk dari banyak unsur termasuk agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni dan bahasa yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga terus-menerus berkembang dari
waktu ke waktu sudah merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Prof. Dr. Koentjoroningrat, mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah Keseluruhan sistem


gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan
milik dari manusia dengan cara belajar.

Kebudayaaan memiliki 3 (tiga) wujud yaitu :

 Kebudayaan sebagai suatu wujud kompleksitas dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai,


norma-norma, dan peraturan
 Kebudayaan sebagai suatu wujud komplesitas aktivitas kelakuan berpola dari
manusia dalam masyarakat
 Kebudayaan sebagai wujud benda-benda hasil karya manusia

Sedikit Perbedaan antara budaya dan kebudayaan adalah bahwa budaya itu merupakan cipta, rasa
dan karsa suatu masyarakat, sedangkan kebudayaan merupakan hasil dari cipta, rasa dan karsa
masyarakat tersebut.

Misalnya ketika seseorang berhadapan dengan orang lain yang berbeda budaya, mau tidak
mau orang tersebut akan berusaha menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, hal ini membuktikan
bahwa budaya itu cipta, rasa dan karsa milik manusia dengan cara belajar. Mau tidak mau kita
harus pelajari untuk dapat menyesuaikan kebudayaan orang lain. Dengan demikian budaya dapat
diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal dan cara hidup yang selalu berubah dan
berkembang dari waktu ke waktu

II.2 Macam-Macam Pengaruh Kebudayaan

A) Akulturasi (cultural contact),

yaitu suatu kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing, yang
lambat laun unsur kebudayaan asing tersebut melebur atau menyatu ke dalam kebudayaan sendiri
(asli), tetapi tidak menghilangkan ciri kebudayaan lama.

Hal yang terjadi dalam akulturasi adalah sebagai berikut.

(1) Substitusi, yaitu unsur kebudayaan yang ada sebelumnya diganti, dengan melibatkan
perubahan struktural yang kecil sekali.

(2) Sinkretisme, unsur-unsur lama bercampur dengan yang baru dan membentuk sebuah sistem
baru.

(3) Adisi, unsur-unsur baru ditambahkan pada unsur yang lama.

(4) Dekulturasi, hilangnya bagian substansial sebuah kebudayaan.

(5) Orijinasi, tumbuhnya unsur-unsur baru untuk memenuhi kebutuhan situasi yang berubah.

(6) Rejection (penolakan), perubahan yang sangat cepat sehingga sejumlah besar orang tidak
dapat menerimanya, menyebabkan penolakan, pemberontakan, gerakan kebangkitan.

B) Difusi,

yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari suatu tempat ke tempat lain, dari orang ke orang
lain, dan dari masyarakat ke masyarakat lain. Manusia dapat menghimpun pengetahuan baru dari
hasil penemuan-penemuan. Tipe difusi seperti berikut.

(1) Difusi intramasyarakat

 Pengakuan bahwa penemuan baru bermanfaat bagi masyarakat


 Ada tidaknya unsur kebudayaan yang mempengaruhi (untuk diterima/ditolak)
 Unsur berlawanan dengan fungsi unsur lama, akan ditolak
 Kedudukan penemu unsur baru ikut menentukan penerimaan
 Ada tidaknya batasan dari pemerintah
(2) Difusi antarmasyarakat dipengaruhi oleh:

 kontak antarmasyarakat tersebut,


 kemampuan mendemonstrasikan,
 kegunaan,
 menyaingi unsur lama/mendukung,
 peran penemu dan penyebarannya,
 pemaksaan.

C) Penetrasi,

yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing secara paksa, sehingga merusak kebudayaan lama
yang didatangi. Apabila kebudayaan baru seimbang dengan kebudayaan setempat, masing-
masing kebudayaan hampir tidak mengalami perubahan atau tidak saling mempengaruhi, yang
disebut hubungan simbiotik.

D) Invasi,

yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kebudayaan setempat dengan cara
peperangan (penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain.

E) Asimilasi,

yaitu proses penyesuaian (seseorang/kelompok orang asing) terhadap kebudayaan setempat.


Dengan asimilasi, kedua kelompok baik asli maupun pendatang lebur dalam satu kesatuan
kebudayaan. Penyebab asimilasi antara lain: toleransi, rasa simpati, kesamaan kepentingan, dan
perkawinan.

F) Hibridisasi,

yaitu perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan campuran antara orang asing
dengan penduduk setempat.

g) Milenarisme,

yaitu salah satu. bentuk kebangkitan, yang berusaha mengangkat golongan masyarakat bawah
yang tertindas dan telah lama menderita dalam kedudukan social yang rendah.

h) Adaptasi,

yaitu proses interaksi antara perubahan yang ditimbulkan oleh organism pada lingkungannya dan
perubahan yang ditimbulkan oleh lingkungan pada organism (penyesuaian dua arah).
I) Imitasi,

yaitu proses peniruan kebudayaan lain tanpa mengubah kebudayaan yang ditiru.

II.3 Pengaruh Sosial Terhadap Budaya

Dunia sosial sangat mempengaruhi dunia budaya. Pada jaman sekarang ini, perubahan
yang terjadi pada dunia sosial memberikan dampak positif dan dampak negatif terhadap budaya
yang ada saat ini. Secara umum, perubahan sosial dapat berarti segala proses perubahan tatanan atau
struktur yang ada di dalam lingkungan masyarakat. Meliputi pola pikir, sikap, dan kehidupan sosial yang
mana untuk mendapatkan kehidupan yang lebih bermartabat. Pada dasarnya, setiap manusia tentu
akan mengalami perubahan perubahan di hidupnya. Dengan adanya perubahan perubahan tersebut
tentu saja anda bisa membandingkan sebuah keadaan masyarakat di masa lampau dan masa kini.
Perubahan yang terjadi di dalam masyarakat merupakan proses yang terjadi secara terus menerus. Akan
tetapi perubahan yang terjadi di masyarakat tentu saja berbeda satu sama lainnya, antara satu
masyarakat dengan masyarakat lainnya memiliki perubahan yang berbeda. Hal ini dikarenakan terdapat
masyarat yang mengalami perubahan cepat dibandingkan masyarakat lainnya. Selain itu terdapat pula
perubahan yang terbatas ataupun memiliki pengaruh yang cukup luas. Tak hanya itu, terdapat pula
perubahan yang prosesnya cepat dan ada yang proses nya lambat.

Perubahan sosial merupakan perubahan yang mana terjadi di dalam kehidupan sosial yang ada di
masyarakat. Perubahan sosial adalah salah satu kajian ilmu yang ada di dalam bidang sosiologi.
Perubahan sosial meliputi perubahan yang terjadi pada norma sosial, nilai sosial, pola perilaku, interaksi
sosial, organisasi sosial, lapisan masyarakat, lembaga kemasyarakatan, susunan kekuasaan serta
wewenang. Karena cukup luas bidang bidang di dalam perubahan sosial tersebut, tentunya pengertian
perubahan sosial harus daat emcnakup seluruh bidang bidang tersebut. Berikut ini pengertian
perubahan sosial menurut para ahli.

 Menurut Prof. Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi di dalam lembaga
kemasyarakatan yang ada di lingkungan masyarakat yang mana mempengaruhi sistem sosialnya.
 Menurut Robert M.I Lawang, perubahan sosial merupakan proses saat sistem sosial memiliki
perbedaan perbedaan yang bisa diukur dan terjadi dalam kurun waktu tertentu.
 Menurut Gillin dan Gillin, perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi sebagai sebuah
variasi yang berasal dari cara hidup yang diterima dikarenakan adanya perubahan kondisi geografi,
komposisi penduduk, kebudayaan material, ideologi, ataupun adanya difusi dan penemuan baru
yang ada di dalam masyarakat.
 Menurut Emile Durkheim, perubahan sosial terjadi sebagai sebuah hasil yang berasal dari faktor
ekologis dan demografos yang mana dapat mengubah kehidupan masyarakat yang berasal dari
kondisi tradisional yang diikat dengan solidaritas mekanistik ke sebuah kondisi masyarakat yang
lebih modern dengan diikat solidaritas organistik.
 Menurut William F. Ogburn, ruang lingkup pada perubahan sosial meliputi berbagai unsur unsur
kebudayaan, baik itu berupa material ataupun immaterial. Yang mana ditekankan paada
pengaruhnya yang cukup besar di dalam unsur kebudayaan material kepada unsur kebudayaan
immaterial.
 Menurut Bruce J. Cohen, perubahan sosial merupakan perubahan struktur sosial yang ada di dalam
organisasi sosial sehingga syarat di dalam perubahan tersebut adalah sistem sosial, budaya
masyarakat, dan perubahan hidup yang ada di dalam nilai sosial.
 Menurut Robert Morrison Mac Iver, perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi di dalam
bidang hubungan sosial ataipun perubahan kepada keseimbangan yang terjadi di dalam hubungan
sosial tersebut.
 Menurut Roucek dan Warren, perubahan sosial adalah perubahan yang ada di dalam proses sosial
ataupun di dalam struktur masyarakat.
 Menurut Kingsley Davis, perubahan sosial merupakan perubahan perubahan yang terjadi di dalam
struktur serta fungsi masyarakat.
 Menurut Wax Waber, perubahan sosial budaya merupakan perubahan situasi yang ada di dalam
masyarakat sebagai sebuah akibat dikarenakan adanya ketidaksesuaian unsur-unsur.

Dampak positif dapat muncul dikarenakan adanya dampak positif dan negatif perubahan sosial yang
terjadi serta memberikan banyak keuntungan serta manfaat untuk kemajuan pembangunan dalam
kehidupan masyarakat. Dampak perubahan sosial tersebut tentunya bersifat positif meliputi
pertambahan lapangan pekerjaan, perkembangan ilmu pengetahuan, adanya tenaga kerja yang
profesional, pembentuk nilai dan norma yang baru, peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja. Berikut
ini beberapa dampak positif dari perubahan sosial yang dapat terjadi:

1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perubahan sosial mendorong terjadinya inovasi yang mana berpengaruh pada kemajuan dalam berbagai
bidang serta aspek kehidupan manusia. Salah satunya tentu saja kemajuan dalam bidang pengetahuan
serta teknologi. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tentu saja akan mampu
mengubah nilai-nilai yang lama menjadi sebuah nilai baru menuju sebuah perubahan sosial yang lebih
modernisasi.

2. Tercipta Lapangan Pekerjaan Baru

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju tentu saja menjadi dampak dari perubahan sosial
yang akan mendorong berkembangnya industrialisasi serta perusahaan multinasioanl yang ada di dalam
sebuah wilayah. Dengan adanya perkembangan ini maka tentu saja pengembangan industri kecil serta
perusahaan baru akan membuat banyaknya lapangan pekerjaan baru yang akan menyerap tenaga kerja
dengan optimal.

3. Terciptanya Tenaga Kerja Yang Profesional


Industrialisasi tentunya akan menciptakan bisnis bisnis baru yang kemudian akan saling berkompetisi
agar dapat memenangkan persaingan di dalam dunia industri. Kompetisi tersebut tentunya akan
berakhir dengan mendorong terciptanya tenaga kerja yang lebih terampil, ahli, memiliki kecakapan,
serta profesionalitas yang cukup tinggi. Sehingga tentu saja tuntutan akan tingkat pendidikan yang lebih
tinggi akan terjadi di dalam sebuah masyarakat.

4. Terbentuknya Nilai dan Norma Baru

Perubahan sosial tentunya akan membentuk nilai dan norma yang baru untuk bisa menggantikan nolai
dan norma yang lama. Nilai dan norma yang baru ini tentunya akan emnciptakan masyarakat madani
yang lebih sejahtera dan berkepribadian.

5. Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Kerja

Dampak dari perubahan sosial juga akan membuat peningkatan pada efiensi dan efektivitas kerja.
Penggunaan alat alat produksi akan membuat produksi menjadi lebih banyak dan cepat serta tepat yang
akan membuat peningkatan efektivitas serta efisiensi kerja.

6. Upaya Pemberdayaan Perempuan dan Perwujudan Kesetaraan Gender

Bentuk dari pemberdayaan perempuan tentunya harus diletakkan di dalam kerangka gender related
yang mana dengan menambah anggaran kesehatan serta pendidikan. Memastikan jika semua wanita
sudah mendapatkan porsi yang memang layak, terutama yang berkaitan dengan peningkatan dari
pelayanan kesehatan serta pendidikan bagi pelajar wanita. Kesetaraan harmonis yang diupayakan
bertujuan agar peranan wanita sebagai salah satu pelaku dari kegiatan ekonomi yang dapat
meningkatkan taraf hidup. Wanita diharapkan dapat lebih leluasa untuk menggali serta
mengembangkan sumber daya dan potensi yang dimilikinya.

7. Terjadi Diferensiasi Struktural

Diferensiasi struktural adalah berkembangnya lembaga lembaga sosial yang abru, sehingga membuat
anggota masyarakat mungkin untuk dapat memenuhi beragam kebutuhan yang makin kompleks.
Dengan begitu, diharapkan jika fungsi pemenuhan kebutuhan agar dapat dilaksanakan lebih baik.

Tak hanya memberikan dampak positif saja, perubahan sosial juga memberikan dampak negatif
yang dapat merugikan kondisi sosial dari masyarakat. Dampak perubahan tersebut meliptui pergolakan
daerah, kenakalan remaja, rusaknya lingkungan hidup, lembaga sosial yang tidak dapat berfungsi,
eksitensi adat terganggu, dan masih banyak lainnya.

1. Terjadinya Disintegrasi Sosial

Munculnya disintegrasi sosial tentu saja tidak terlepas dari perubahan besar yang terjadi di dalam
kehidupan sosial masyarakat. Perbedaan tujuan, kepentingan, dan kesenjangan sosial yang ada
membuat munculnya konflik dan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.

2. Terjadi Pergolakan Daerah


Dampak negatif lainnya dari perubahan sosial juga akan dirasakan masyarakat daerah. pergolakan
masyarakat daerah tentu saja akan berkaitan dengan kesenjangan ekonomi, pengabaian dari nilai serta
norma yang lama, perubahan tatanan hidup, adanya perbedaan agama, suku, golongan, dan ras.

3. Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja adalah dampak positif dan negatif perubahan sosial dapat muncul dikarenakan akibat
dari perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Karena tidak diakuinya nilai serta norma yang
lama sebagai demografi dari usia masyarakat tentunya membuat adopsi budaya yang berasal dari luar
dan hal ini tentu membuat budaya sendiri menjadi terabaikan.

4. Kerusakan Lingkungan

Karena meningkatnya industrialisasi serta persaingan membuat manusia terdorong untuk melakukan
eksplorasi secara terus menerus di dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Sehingga akhirnya
membuat terjadi kerusakan lingkungan yang memberikan dampak pada perubahan sosial yang tentu
akan terjadi.

5. Eksistensi Adat Yang Berkurang

Nilai dan norma yang baru dan terbentuk di masyarakat tentu akan mengurangi eksistensi dari nilai dan
norma yang lebih dahulu ada. Nilai serta norma yang semakin ditinggalkan tersebut dikarenakan tidak
lagi sesuai dengan perkembangan jaman yang ada. Hal ini lah yang membuat kebudayaan lama semakin
menghilang perlahan.

6. Lembaga Sosial Tidak Berfungsi Optimal

Perubahan sosial akan mendorong terjadinya dampak positif dan negatif perubahan sosial dari segregasi
struktur sosial yang ada di masyarakat. Hal ini tentunya sering membuat penyalahgunaan wewenang
serta kedudukan lembaga sosial yang ada.

7. Munculnya Paham Duniawi

Dalam mendorong pada munculnya berbagai ragam dari paham-pahaman yang baru dalam bentuk sifat
yang duniawi. Beberapa paham ini banyak mengandung seperti konsumerisme, sekularisme juga
hedonisme yang sedang tumbuh.

II.4 Dampak Positif dan Negatif Perubahan Sosial Terhadap budaya

A. Dampak Positif
 Publikasi budaya terhadap dunia : Saat ini adalah saat dimana kita harus
mempublikasikan budaya kita terhadap dunia
 Menghak patenkan budaya : Menghak patrnkan budaya yang kiti miliki agar tidak
diakui oleh negara lain
 Meningkatkan rasa cinta terhadap budaya : meningkatkan rasa cinta kita terhadap
budaya yang kita miliki saat ini
B. Dampak Negatif
 Budaya luar secara perlahan menyingkirkan budaya Indonesia : Apabila kita tidak
dapat menghentikan pengaruh luar yang tidak baik, budaya luar dapat
menyingkirkan budaya indonesia

II.5 Pengaruh Politik Terhadap Budaya

Politik sebenarnya dapat berhubungan dengan hal-hal lain selain dimensi kekuasaan
seperti ekonomi,hukum,keamanan,pertahanan budaya, dam lain-lain. Hal yang akan
diungkapkan disini adalah bagaimana politik itu berhubungan dengan aspek kebudayaan yang
merupakan unsur diluar fokus kajian utama dunia politik. Bahkan, tidak jarang faktor kebudayan
menjadi hal yang menentukan untuk sebuah keputusan politik. Ada kondisi-kondisi tertentu yang
menampilkan fenomena sikap dan perilaku politik ternyata bersumber dari latar belakang
sejarah, dan akar budaya tertentu. Terkadang ada juga kondisi yang memperlihatkan sikap
ataupun perilaku kultural sebagai hasil dari perkembangan politik atau bahkan akibat dari
manipulasi tertentu. Kondisi tersebut memuncukan suatu kajian tersendiri menegnai kolerasi
politik dan budaya. Politik dan kebudayaan menjadi semacam dua sisi dari satu keping koin yang
tidak dapat dipisahkan karena kedua aspek tersebut selalu berkaitan dan nampaknya terjadi
proses mutualisme dimana timbul fenomena yang saling menguntungkan antara kedua belah
pihak bila terjadi proses interaksi dan tak jarang pula aspek-aspek atau perilaku-perilaku dalam
kebudayaan menjadi kontradiksi dengan perkembangan perilaku politik sehingga menimbulkan
ketidakbermanfaatan atau malah saling memberikan efek negatif antara keduanya.

Yang menjadi titik perhatian dari proses interaksu antara kedua aspek tersebut adalah
dampaknya terhadap perkembangan sosial-kemasyarakatan. Hubungan baik antara politik dan
kebudayaan tidak akan berarti jika tidak memberikan pengaruh terhadap kondisi sosial yang
terjadi dalam masyarakat. Berikut beberapa fungsi budaya bagi politik adalah:

 Menyediakan instrument dan indicator bagi warga Negara tentang bagimana seharusnya
proses politik dan administrasi Negara yang demokratis berlangsung ;
 Membentuk disposisi dan persepsi tentang apa yang boleh ataupun tidak boleh dilakukan
oleh tiap komponen politik dalam masyarakat. Baik pada jajaran struktur politik maupun
individu warga Negara.

Salah satu pertanyaan besar dalam Budaya terkait dengan Politik adalah apakah norma-norma yang ada
dalam masyarakat itu bersifat statis atau dinamik..? posisi kita adalah memandang Budaya Politik itu
dinamis, tanpa menutup mata ada nilai-nilai yang teramat mendasar yang tidak mungkin berubah, sebab
nilai itu menjadi fondasi berdirinya satu masyarakat. Tetapi kitapun harus memahami bahwa interprestasi
terhadap nilai dasar itu mengalami modifikasi interprestasi oleh masyarakat sendiri, sesuai dengan
pengalaman yang mereka miliki
Bab III
Penutup
III.1. Kesimpulan dan Saran

A) Kesimpulan

Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahan


mana dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula
perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-
perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan-
perubahan hanya akan dapat diketemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan
kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan mebandingkanya dengan susunan dan
kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Seseorang yang tidak dapat menelaah
susunan dan kehidupan masyarakat desa di indonesia misalnya, akan berpendapat bahwa
masyarakat tersebut statis , tidak maju dan tidak berubah.

Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial,


pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam
masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya.

Perubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak zaman dahulu.Namun dewasa ini
perubahan-perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepatnya, sehingga membingungkan
manusia yang menghadapinya.Perubahan-perubahan mana sering berjalan secara konstan.Ia
tersebut memang terikat oleh waktu dan tempat. Akan tetapi karena sifatnya yang berantai, maka
perubahan terlihat berlangsung terus, walau diselingi keadaan di mana masyarakat mengadakan
reorganisasi unsur-unsur struktur masyarakat yang terkena perubahan.

B) Kritik dan Saran

Makalah yang kami buat masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami berharap
pembaca terutama Bapak Dosen dapat memberikan kritik dan saran konstruktif kepada kami
untuk perbaikan makalah agar lebih bagus lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.berpendidikan.com/2015/09/pengertian-asimilasi-dan-akulturasi-kebudayaan-
beserta-contohnya-lengkap.htm
http://chun59.wordpress.com/evolusi-budaya-dan-wujud-peradaban-dalam-kehidupan-
sosial-budaya/
http://yudhim.blogspot.co.id/2009/02/dinamika-masyarakat-dan-kebudayaan.html
https://www.scribd.com/doc/148631018/Pengaruh-Dan-Problematika-Kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai