OLEH:
020021105
MAHASISWA
2. Pola
nutrisi/metabolic
Program diit RS:
Diit Rendah lemak lunak
Intake makanan:
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit porsi makanannya selalu di
habiskan
Saat sakit : pasien mengatakan setelah post op nafsu makan menurun,
makanannya tidak di habiskan hanya bisa makan 3-4 sendok.
Intake cairan:
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit pasien minum 5-6 gelas
sehari
Saat sakit : pasien mengatakan saat sakit pasien lebih banyak minum bisa 1
botol besar(1 liter) dalam sehari
3. Pola eliminasi
a. Buang air besar
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit BAB lancar 1 kali dalam
sehari.
Saat sakit : pasien mengatakan saat setelah post op belum pernah BAB tetapi
pasien sudah bisa kentut
b. Buang air kecil
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAK 4-5 kali dalam
sehari dengan warna kencing kekuningan dengan bau khas urine dan tidak ada
masalah saat BAK.
Saat sakit : Pasien terpasang kateter
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total
Oksigenasi :pasien mengatakan tidak susah dalam bernafas dan tidak terpasang
oksigen
5. Pola tidur dan istirahat
(lama tidur, gangguan tidur, perawasan saat bangun tidur)
a. Lama tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit tidur seperti biasa tidak
ada gangguan paling lama tidur 8 jam
Saat sakit : pasien mengatakan saat sakit tidur tidak seperti biasanya juga
karena ada gangguan, paling lama tidur 6 jam karna tidak nyaman dengan
sakit yang di rasakan
b. Gangguan Tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit tidak ada gangguan atau
masalah tidur.
Saat sakit : pasien mengatakan saat sakit sulit untuk memulai tidur dan
mempertahankan tidurnya karna sakit yang dirasakan.
c. Perasaan Saat Bangun Tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit saat bangun tidur terasa
segar dan bersemangat kembali untuk beraktivitas.
Saat sakit : pasien mengatakan saat sakit setelah bangun tidur masih merasa
letih, dan badan terasa pegal
6. Pola persepsual
(penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi):
Penglihatan : pasien mengatakan tidak ada masalah dengan penglihatannya
Pendengaran : pasien mengatakan tidak memiliki masalah dengan
pendengaranya.
Pengecap : pasien mengatakan tidak memiliki masalah dengan
pengecapanya
Sensasi : pasien mengatakan masih bisa merasakan sensasi rangsangan
perawat, ataupun keluarga ketika menyentuh tangannya pada saat memberikan
injeksi obat
7. Pola persepsi diri
(pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri)
Pandangan pasien tentang sakitnya :pasien mengatakan memandang
penyakitnya sebagai suatu ujian dari Tuhan dan menerimanya dengan lapang
dada.
Kecemasan : pasien mengatakan takut dengan keadaan kesehatannya, pasien
tampak tidak fokus pada saat di ajak bicara,
Konsep diri : pasien mengatakan dirinya seorang perempuan yang berusia 48
tahun dan berasal dari jempong barat dan tidak minder dengan penyakit yang
diderita saat ini
8. Pola seksualitas danreproduksi
(fertilitas, libido, menstuasi, kontrasepsi, dll.)
Fertilitas :-
Libido :-
Menstruasi : 1 bulan sekali
Kontrasepsi : menggunakan spiral
Pernafasan
Inspeksi :
1. Bentuk Dada
Bentuk dada pasien Simetris antara kiri dan kanan
2. Pola Nafas
Frekwensi Nafas :20 X/mnt dengan irama reguler
3. Gerakan Pernafasan
gerakan pernapasan pasien normal,tidak menggunakan otot bantu pernapasan
Palpasi :
1. Tractil Fremitis / Fremitus Vokal : normal terasa pada saat dilakukan pemeriksaan
pada punggung bagian belakang
Perkusi :
perkusi paru normal terdengar suara sonor di Ics ke IV-VI Mid clavicula dextra
Auskultasi :
Bunyi Nafas : Normal
1. Alat Bantu Pernafasan
Cardiovascular (Focus)
Inspeksi :
Iktus jantung tidak tampak
Palpasi :
iktus cordis teraba pada interkosta ke V sebelah kiri Mid Clavicula
Perkusi :
Batas Jantung Kanan :Interkosta ke III-IV sebelah kanan
Batas Jantung Kiri :Interkosta ke V agak medial ke midklavikula sinistra
Auskultasi :
Bunyi Jantung I : terdengar suara “lub” karena penutupan katub
antrioventrikel(A-V). Lokasi auskultasi pada interkosta ke IV
Bunyi Jantung II :terdengar suara “dub” dikarenakan penutupan
katub semilunaris(aorta dan pulmonaris) pada akhir dari sistole. Lokasi
auskultasi pada interkosta II.
1. Nadi
Frekuensi 78 x/menit irregular
2. Irama : irreguler
3. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
4. Bunyi Jantung : Normal
III. Pembesaran Jantung: tidak ada pembesaran pada jantung Nyeri Dada :
tidak serasa nyeri pada dada
Persarafan
Tingkat Kesadaran :Compos Metis
GCS :
Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Total GCS : 15
1. Refleks : normal
2. Koordinasi Gerak : ya
3. Kejang : tidak
Penginderaan
1. Mata (Penglihatan)
a. Bentuk : Normal
b. Visus 6/6, pasien bisa melihat dengan normal dari jarak 6 meter
c. Pupil :Isokor
d. Konjungtiva : pucat
e. Reflek Cahaya : Positif
f. Gerak Bola Mata : Normal
g. Medan Penglihatan :Normal
h. Buta Warna :tidak, pasien masih bisa membedakan warna
i. Tekanan Intra Okuler : Tidak terkaji
2. Hidung (PenPreceptoruman)
a. Bentuk : Normal
b. Gangguan Pen Preceptoruman: Tidak
3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel :normal
b. Membran tympani: Utuh
c. Otorrhoea : Tidak
d. Gangguan pendengaran : tidak
e. Tinitus: tidak
4. Perasa: Normal, pasien masih bisa membedakan rasa manis,asam,pahot dan pedas.
Perkemihan
Masalah kandung kemih: tidak ada pasien menggunakan selang kateter
Pencernaan
1. Mulut dan Tenggorokan
a. Selaput Lendir Mulut :kering
b. Lidah :bentuk normal, warna pucat
c. Rongga Mulut : bersih
Tenggorokan :klien mengatakan tenggorokan terasa kering
d. Abdomen : tidak ada nyeri tekan di area abdomen/ tidak ada distensi abdomen
e. Pembesaran hepar : tidak terkaji
f. Pembesaran lien : tidak terkaji
g. Asites : minimal
2. Masalah Usus Besar dan Rectum / Anus
BAB 1x/hari : Tidak Ada Masalah
Obat Pencahar : tidak
Lavemen : tidak
Reproduksi
Perempuan :
Kelamin : bentuk normal, tidak ada masalah, terpasang kateter
Kebersihan alat kelamin : bersih
Endokrin
Faktor Alergi : tidak
Pernah mendapat Imunisasi : tidak terkaji
Kelainan endokrin
DO:
Intake makanan menurun
Pasien tampak mual-mual
Pasien tampak lemah
Resiko defisit nutrisi
TTV
• TD : 120/80 mmHg
• N : 78 x/menit
• S : 36 ° c
• RR : 20 x/menit
Injeksi Ondancentron : mengatasi mual-mual
Diit dari RS : diit rendah lemak (lunak)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien Q (Quality) : pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
4. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri seperti di tusuk-tusuk
5. Mengontrol lingkungan yang dapat R (Region) : pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, terasa di bekas luka operasi
pencahayaan dan kebisingan S (Servety) : pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
6. Mengajarkan Pasien teknik relaksasi dan skalanya 4 dengan kategori nyeri sedang (0-10)
distraksi T (Time) : pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
biasanya 1-3 kali dalam sehari dan yang paling sering
terasa pada malam hari
Pasien mengatakan sudah bisa melakukan relaksasi nafas
dalam
O:
TTV
• TD : 120/80 mmHg
• N : 78 x/menit
• S : 36 ° c
• RR : 20 x/menit
A:
Masalah teratasi sebagian
Skala nyerinya berkurang
Frekwensi nyeri yang dirasakan sudah berkurang
bisa melakukan relaksasi nafas dalam
P : Intervensi dilanjutkan
2 Senin S:
1. Mempertahankan Teknik Aseptif
15 februari 2021
Jam 11.00 Pasien mengatakan makanan yang di berikan dari RS selalu
2. Membatasi Pengunjung Bila Perlu
di habiskan
3. .MenCuci Tangan Setiap Sebelum Dan Pasien dan keluarga sudah bisa mengenal tanda dan gejala
Sesudah Tindakan Keperawatan
infeksi
O:
Pasien tampak melakukan relaksassi nafas dalam
dengan bimbingan
TTV
• TD : 120/80 mmHg
• N : 78 x/menit
• S : 36 ° c
• RR : 20 x/menit
A:
Masalah teratasi sebagian
Skala nyerinya berkurang
Frekwensi nyeri yang dirasakan sudah berkurang
bisa melakukan relaksasi nafas dalam
P : Intervensi dilanjutkan
2 Selasa S:
1. Mempertahankan Teknik Aseptif
16 februari 2021
Pasien mengatakan makanan yang di berikan dari RS
Jam 11.00 2. Membatasi Pengunjung Bila Perlu
selalu di habiskan
3. MenCuci Tangan Setiap Sebelum Dan Pasien dan keluarga sudah bisa mengenal tanda dan
Sesudah Tindakan Keperawatan gejala infeksi
4. Megunakan Baju, Sarung Tangan O:
Sebagai Alat Pelindung
Pasien tampak tenang
5. Menitingkatkan Intake Nutrisi Balutan pada luka pasien tampak sdh di ganti
6. Memberikan Terapi Antibiotik
A : Masalah teratasi sebagian
EVALUASI
No Dx Hari/tgl/jam Evaluasi
1 Selasa S:
16 februari 2021
Jam 12.00 Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah berkurang
P(Provocatif): pasien mengatakan penyebab nyerinya yaitu karna luka operasi
Q (Quality) : pasien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti di tusuk-tusuk
R (Region) : pasien mengatakan nyeri yang dirasakan terasa di bekas luka operasi
S (Servety) : pasien mengatakan nyeri yang dirasakan skalanya 4 dengan kategori nyeri
sedang (0-10)
T (Time) : pasien mengatakan nyeri yang dirasakan biasanya 1-3 kali dalam sehari dan yang
paling sering terasa pada malam hari
Pasien mengatakan sudah bisa melakukan relaksasi nafas dalam
O:
P : Intervensi dilanjutkan di rumah dengan menganjurkan keluarga untuk kompres air hangat dan
menganjurkan tehnik relaksasi nafas dalam
2 Selasa S:
16 februari 2021
Jam 12.00 Pasien mengatakan makanan yang di berikan dari RS selalu di habiskan
Pasien dan keluarga sudah bisa mengenal tanda dan gejala infeksi
O:
P : Intervensi dilanjutkan di rumah dengan menganjurkan keluarga untuk selalu mengganti balutan 1
kali sehari supaya tidak terjadi infeksi