Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bayi Berat Lahir Rendah atau BBLR adalah bayi yang lahir

dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa

kehamilannya yang dapat terjadi akibat dari prematuritas (persalinan

kurang bulan atau prematur) atau persalinan dengan bayi kecil masa

kehamilan. Dahulu neonatus dengan berat badan lahir kurang dari

2500 gram atau sama dengan 2500 gram disebut prematur.

Pembagian menurut berat badan ini sangat mudah tetapi tidak

memuaskan sehingga,  lambat laun diketahui bahwa tingkat morbiditas

dan mortalitas pada neonatus tidak hanya bergantung pada berat

badan saja, tetapi juga pada tingkat maturitas bayi itu sendiri.

(Proverawati, A, dkk, 2010, 1)

Usia kehamilan salah satu indicator penting bagi kelangsungan

hidup janin dan kualitas hidupnya. Umumnya kehamilan di sebut

cukup bulan bila berlangsung antara 37-41 minggu di hitung dari hari

pertamasiklus haid terakhir pada siklus 28 hari.Persalinan premature

adalah persalinan yang terjadi sebelum janin genap berusia 37

minggu.
Di banding dengan bayi yang lahir cukup bulan, bayi premature

terutama yang lahir dengan usia kehamilan < 32 minggu, mempunyai

resiko kematian 70 kali lebih tinggi, karena mereka mempunyai

kesulitan untuk berdabtasi dengan kehidupan luar rahim akibat ketidak

matangan sitem organ tubuhnya seperti paru-paru, jantung,ginjal, hati

dan system pencernaannya. Sekitar 1/5 bayi yang lahir dibawah usia

32 minggu tidak dapat bertahan hidup dalam tahun pertama

dibandingkan dengan 1% kematian bayi yang lahir dengan usia 33 -

36 minggu dan hanya sekitar 0,3 % bayi bila di lahirkan pada usia

cukup bulan. Kematian jani sering di sebabkan oleh sindrom gawat

nafas (Respiratory Distress Syndrome-RDS), pendarahan

intravetricular,dysplasia bronkopulmoner, sepsis dan enterokolitis

nekrotikans. . (.Krisnadi dkk 2010)

Makin rendah masa gestasi dan makin kecil bayi yang

dilahirkan,maka makin tinggi morbiditas dan mortalitas.

Permasalahannya pada bayi baru lahir disaat perinatal dan neonatal

dapat menyebabkan kematian, kesakitan, dan kecacatan. Hal ini

dikarenakan masa perinatal dan neonatal merupakan masa yang

paling kritis bagi kelangsungan hidup seorang anak.

Oleh karena itu pencegahan BBLR sangat penting yaitu dengan

pemeriksaan prenatal yang baik dan memperhatikan gizi ibu.

Penanganan dan pemberian asuhan yang baik dapat menurunkan


angka kesakitan dan kematian BBLR hendaknya dilak ukan secara

komprehensif meliputi aspek promotif, preventif, kuratif, dan

rehabilitatif secara terpadu dan berkesinambungan serta memandang

klien sebagai satu kesatuan yang utuh bio-psiko-sosial dan spiritual.

( Isdha 2012)

Menurut badan kesehatan (WHO), salah satu penyebab

kematian bayi adalah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), persoalan

pokok pada BBLR adalah angka kematian perinatalnya sangat tinggi

dibanding angka kematian perinatal pada bayi normal. Menurut WHO,

BBLR merupakan penyebab dasar kematian dari dua pertiga kematian

neonatus. Sekitar 16% dari kelahiran hidup atau 20 juta bayi pertahun

dilahirkan dengan berat badan kurang dari 2.500 gram dan 90%

berasal dari Negara berkembang. Indikator kesehatan yang

berhubungan dengan kesejahteraan anak adalah Angka Kematian

Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator penting untuk menentukan

derajat kesehatan masyarakat dan menilai keberhasilan pembangunan

di bidang kesehatan. Angka kejadian BBLR di Indonesia sangat

bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain, yaitu berkisar

antara 9%-30%, hasil studi di 7 daerah Multicenter diperoleh angka

BBLR dengan rentan 2,1%-17,2%.

Angka kematian bayi di Indonesia masih tergolong tinggi jika

dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN lainya. Angka


tersebut 3,4 kali lebih tinggi dari Malaysia dan 1,3 kali lebih tinggi dari

Filipina. Indonesia menduduki rangking ke-6 setelah Singapura (3 per

1.000), Brunei Darussalam (8 per 1.000), Malaysia (10 per 1.000),

Vietnam (18 per 1.000) dan Thailand (20 per 1.000). (Depkes RI,

2011)

Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi barat

pada tahun. Ditahun 2010 ditemukan kasus BBLR sebanyak 154

(2,14%) dari 7172 kelahiran hidup, tahun 2009 ditemukan kasus 212

(2.9%) dari 7298 kelahiran hidup dan tahun 2012 ditemukan kasus

BBLR sebanyakk 225( 3.0%) dari 8.062 bayi yang lahir hidup. ( Arali

2008)

Data Rumah Sakit Umum Daerah polewali mandar bagian

Medical Record pada tahun 2010 tercatat jumlah kelahiran bayi

sebanyak 780 orang. Jumlah kelahiran bayi dengan berat , ≤ 2500

gram sesuai masa kehamilan (prematur) yaitu 49 ( 6,28%) bayi,dari

jumlah tersebut terdapat 21 (2,69%) bayi yang meninggal,. Tahun

2011 tercatat jumlah kelahiran bayi sebanyak 945 orang. Jumlah

kelahiran bayi dengan berat , ≤ 2500 gram sesuai masa kehamilan

(premature) yaitu 27( 2,85 %) bayi,dari jumlah tersebut terdapat 24

( 2, 53%) bayi yang meninggal. Dan Tahun 2012 tercatat jumlah

kelahiran bayi sebanyak 1107 orang. Jumlah kelahiran bayi dengan


berat , ≤ 2500 gram sesuai masa kehamilan (premature) yaitu 88

( 7,94%) bayi,dari jumlah tersebut terdapat 32 ( 2,89%) bayi yang

meninggal

Berdasarkan data dan latar belakang angka kejadian BBLR

masih cukup mendominasi AKB di Indonesia, hal inilah yang

mendorong penulis memilih kasus bayi dengan BBLR dan mencoba

membahas masalah yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

berdasarkan langkah dalam proses mengenai Asuhan Kebidanan

Pada Bayi Ny. “A” dengan Prematur di RSUD. Polewali Mandar

pada Tanggal 21 s.d 23 Juli 2013.

A. Ruang Lingkup Pembahasan

Berdasarkan uraian yang diungkapkan pada latar belakang di

atas, maka ruang lingkup pembahasan Karya Tulis Ilmiah ini adalah

mencakup penerapan manajemen” Asuhan Kebidanan Bayi Ny. “A”

dengan Prematur di RSUD Polewali Mandar Tanggal 21 s.d 23 Juli

2013.”

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum
Mampu menerapkan asuhan kebidanan pada bayi Ny. “A”

dengan Prematur di RSUD Polewali Mandar Tanggal 21 s.d 23 Juli

2013.

2. Tujuan Khusus

a) Mengidentifikasi data dasar, melaksanakan pengolahan data

analisa data dasar pada bayi Ny. “A” dengan Prematur di RSUD

Polewali Mandar Tanggal 21 s.d 23 Juli 2013.

b) Merumuskan diagnosa/masalah aktual pada bayi “A” dengan

Prematur di RSUD Polewali Mandar Tanggal 21 s.d 23 Juli 2013.

c) Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada bayi “A” dengan

Prematur di RSUD Polewali Mandar Tanggal 21 s.d 23 Juli 2013

d) Menilai perlunya tindakan segera / konsultasi / kolaborasi pada

bayi Ny. “A” dengan Prematur di RSUD Polewali Mandar

Tanggal 21 s.d 23 Juli 2013

e) Menyusun rencana tindakan pada bayi Ny. “A” dengan Prematur

di RSUD Polewali Mandar Tanggal 21 s.d 23 Juli 2013

f) Melaksanakan tindakan Asuhan Kebidanan secara langsung

pada bayi Ny.“A” dengan Prematur di RSUD Polewali Mandar

Tanggal 21 s.d 23 Juli 2013


g) Mengevaluasi efektivitas tindakan Asuhan Kebidanan pada bayi

Ny. “A” dengan Prematur di RSUD Polewali Mandar Tanggal 21

s.d 23 Juli 2013.

h) Mendokumentasikan Asuhan Kebidanan pada bayi Ny.“A”

dengan Prematur di RSUD Polewali Mandar Tanggal 21 s.d 23

Juli 2013.

C. Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat di peroleh Karya Tulis Ilmiah ini adalah :

1. Manfaat penulis

Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan

D. III Kebidanan STIKES Bina Bangsa Majene.

2. Manfaat ilmiah

Untuk menambah wawasan keilmuwan bagi penulis dalam

mengembangkan asuhan kebidanan pada bayi dengan masalah

bayi Prematur.

3. Manfaat bagi pelayanan kesehatan

Sebagai bahan masukan bagi tenaga bidan yang sedang

bertugas melaksanakan pelayanan asuhan kebidanan pada bayi

dengan masalah Prematur khususnya di RSUD Polewali Mandar

4. Manfaat bagi institusi


a. Dijadikan model atau data pembanding untuk mengadakan

asuhan lebih lanjut.

b. Merupakan masukan dalam memberikan bekal bagi

mahasiswa agar berhasil dalam menerapkan asuhan

kebidanan pada klien dengan Bayi Berat Lahir Rendah

(BBLR).

D. Metode Penulisan

Dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan beberapa

metode antara lain :

1. Studi kepustakaan.

Membaca literatur yang menerangkan atau menjelaskan

masalah yang berhubungan dengan bayi berat lahir rendah baik

berupa buku – buku, diktat, karya tulis, jurnal-jurnal dan sebagian

lagi di dapat dari internet.

2. Studi kasus

Melaksanakan studi kasus pada By Ny.“A” dengan

menggunakan pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan

komprehensif yang meliputi pengkajian dan analisa data,

identifikasi masalah, rencana tindakan, implementasikan dan

evaluasi.

Untuk mengumpulkan data/informasi dalam studi kasus

menggunakan teknik :
a. Wawancara

Wawancara langsung dengan klien atau bidan dan dokter

diruang perawatan bayi di RSUD Polewali Mandar yang

berhubungan dengan masalah tersebut.

b. Observasi

Mengamati secara langsung perkembangan kesehatan

dengan orang tua By.Ny.“A” dengan Prematur pada bayi baru

lahir di ruang perawatan bayi di RSUD Polewali Mandar

c. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan di lakukan secara sistematis untuk menjamin

diperolehnya data yang lengkap mulai dari kepala sampai kaki

(head to toe) meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan

pemeriksaan penunjang seperti laboratorium.

d. Studi Dokumentasi

Membaca dan mempelajari kasus kesehatan yang

berhubungan dengan keadaan klien baik yang bersumber dan

catatan perawatan maupun dari sumber lain yang menunjang.

3. Diskusi

Diskusi dengan tenaga kesehatan yaitu bidan, yang menangani

langsung, By Ny.“A” dengan kasus bayi Prematur pada bayi baru

lahir di RSUD Polewali Mandar Sistematika penulisan


Untuk memudahkan memahami Karya Tulis Ilmiah ini, penulis

menyusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Ruang Lingkup Permasalahan

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

2. Tujuan Khusus

D. Manfaat Penulisan

E. Metode Penulisan

F. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir Normal

1. Pengertian

2. Ciri – Ciri Bayi Baru Lahir Normal

3. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Normal

4. Perawatan Bayi Segera Setelah Lahir

B. Konsep Dasar BBLR Prematur

1. Pengertian

2. Klasifikasi
3. Cara penilaian umur kehamilan

4. Etiologi

5. Tanda dan Gejala Klinis

6. Komplikasi

7. Insiden

C. Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan

1. Pengertian manajemen kebidanan

2. Step – step manajemen asuhan kebidanan

3. Pendokumentasian (SOAP)

BAB III TINJAUAN KASUS

Langkah I : Identifikasi Data Dasar

Langkah II : Identifikasi Diagnosa Masalah Aktual

Langkah III : Antisipasi Diagnose Masalah Potensial

Langkah IV : Tindakan Segera / Kolaborasi

Langkah V : Rencana Tindakan

Langkah VI : Pelaksanaan Tindakan

Langkah VII : Evaluasi

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

2011, jumlah bayi normal sebanyak 141.744 (98,10%), BBLR 2.743

(1,90%), kelahiran hidup 144.487 (99,36%), meninggal 925 (0,64%) dari

145.412 kelahiran keseluruhan. (Profil Dines Kesehatan Provinsi Sulawesi

Selatan 2011). Di akses tanggal 5 Mei 2012. 1208 orang (83,9%) , ≤ 2500

gram yaitu 242 orang (16,67%) .

Data Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar bagian

Medical Record pada tahun 2011 tercatat jumlah kelahiran bayi sebanyak

1504 orang. Jumlah kelahiran bayi dengan berat ≥ 2500 gram yaitu 1322

orang (87,9 %), ≤ 2500 gram yaitu 182 orang (12,10%). Dari jumlah

tersebut   terdapat   65 orang bayi   meninggal.

( Medical Record).

Anda mungkin juga menyukai