Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan masa nifas, dilakukan pada masa setelah persalinan
sampai kurang lebih 6 minggu atau 42 hari setelah persalinan. Pada masa ini
sangatlah membutuhkan perhatian yang khusus dari tenaga kesehatan,
khususnya bidan yang merupakan tenaga yang langsung berhubungan
dengan ibu bersalin dan ibu nifas. Bidan harus secara teratur melakukan
pemeriksaan kontraksi uterus, pengeluaran lokhia, dan pemeriksaan Tanda-
Tanda Vital (TTV). Hal ini dilakukan untuk dapat mengantisipasi terjadinya
perdarahan. (Prawirohardjo, 2000).
Di beberapa negara berkembang angka kematian maternal
melebihi 1000 wanita dari 100.000 kelahiran hidup dan data WHO
menunjukkan bahwa 25% kematian maternal, disebabkan oleh perdarahan
pascapersalinan dan diperkirakan 100.000 kematian maternal terjadi tiap
tahunnya. Dari seluruh persalinan, angka kejadian perdarahan
pascapersalinan berkisar antara 5% sampai 15%. Dari angka tersebut,
diperoleh etiologi antara lain: atonia uteri (50-60%), sisa plasenta (23-24%),
retensio plasenta (16-17%), laserasi jalan lahir (4-5%), kelainan darah (0,5-
0,8%).(Dinkes, 2011).
Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan,
infeksi,eklamsi, partus lama, dan komplikasi abortus. Menurut survey
kesehatan rumah tangga selama 10 tahun angka kematian ibu terutama
disebabkan post partum sekitar 67% dan kematian karena perdarahan dan
infeksi sekitar 70%. Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu faktor penolong
persalinan, faktor tempat tinggal ibu yang kotor dan luka post episiotomi yang
tidak dirawat sehingga menyebabkan infeksi. (Abidin. 2011).
2

Berdasarkan data dari dinas kesehatan provinsi Sulawesi Barat


pada tahun 2011 jumlah ibu meninggal sebanyak 54 akibat perdarahan post
partum, mengalami peningkatan pada tahun 2012 yaitu sebanyak 59 ibu
yang meninggal dan pada tahun 2013 sebanyak 51 ibu yang meninggal dan
perdarahan tetap merupakan penyebab kematian maternal terbanyak.
(Arali,2009).
Data yang diperoleh dari rekam medik Puskesmas Mamasa tahun
2010-2013 diketahui bahwa banyaknya pasien yang mengalami perdarahan
post partum pada tahun 2010 sebanyak 10 kasus dari 170 ibu post
partum,pada tahun 2011 perdarahan post partum sebanyak 11 kasus dari
264 ibu post partum dan semakin meningkat pada tahun 2012 yaitu
sebannyak 17 kasus dari 300 ibu post partum dan tahun 2013 bulan januari
sampai juli didapatkan lagi 10 kasus perdarahan dari 59 ibu post partum,6
kasus disebabkan oleh retensio plasenta,3 kasus kaerna atonia uteri dan 1
kasus karena rest plasenta.
Kasus ini diambil dan dilaksanakan di Puskesmas Mamasa pada
tanggal 03 s.d 05 Desember 2013 dan tentunya hal ini sangat memerlukan
perhatian khusus,baik dari pemerintah setempat,petugas kesehatan dan
masyarakat itu sendiri dimana diketahui bahwa kasus ini terjadi karena
petugas kesehatan atau bidan kurang teliti dalam memeriksa kelengkapan
plasenta sehingga tidak segera mengetahui adanya sisa-sisa plasenta yang
tertinggal yang akhirnya menyebabakan perdarahan.
Berdasarkan data diatas,penulis tertarik dalam melakukan
pengkajian yang berhubungan dengan perdarahan post partum akibat rest
plasenta dan yang akan disajikan dalam sebuah karya tulis ilmiah yang
berjudul “Asuhan Kebidanan NY “N” di Puskesmas Mamasa tanggal 27 s.d
29 Maret 2013

B. Ruang Lingkup Masalah


3

Permasalahan yang dibahas dalam Karya Tulis Ilmiah ini yaitu


merupakan pelayanan asuhan kebidanan pada Ny “N” dengan perdarahan
post partum primer di Puskesmas Mamasa Kab. Mamasa pada Tanggal 27
s.d 29 Maret 2013.

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus Ny “N” dengan
perdarahan post partum primer akibat rest plasenta di Puskesmas
Mamasa Kab. Mamasa pada tanggal 27 s.d 29 Maret 2013.

2. Tujuan khusus
a. Mengindentifikasi data dasar pada kasus Ny “N” dengan
perdarahan post partum primer akibat rest plasenta di Puskesmas
Mamasa Kkkab.Mamasa pada tanggal 27 s.d 29 Maret 2013.
b. Mengindentifikasi diagnosa/ masalah aktual pada kasus Ny’’N’’
dengan perdarahan post partum primer akibat rest plasenta di
Puskesmas Mamasa Kab. Mamasa pada tanggal 27 s.d 29 Maret
2012.
c. Mengindentifikasi diagnosa masalah potensial pada Ny “N” dengan
perdarahan post patum primer akibat rest plasenta di Puskesmas
Mamasa Kab.Mamasa pada tanggal 27 s.d 29 Maret 2013.
d. Melaksanakan tindakan emergency dan kolaborasi pada Ny “N”
dengan perdarahan post partum primer akibat rest plasenta di
Puskesmas Mamasa Kab.Mamasa pada tanggal 27 s.d 29 Maret
2013.
4

e. Menyusun rencana asuhan kebidanan Ny “N” dengan perdarahan


post partum primer akibat rest plasenta di Puskesmas Mamasa
Kab. Mamasa pada tanggal 27 s.d 29 Maret 2013.
f. Mendokumentasikan asuhan kebidanan Ny “N” dengan
perdarahan post partum primer akibat rest plasenta di Puskesmas
Mamasa Kab. Mamasa pada tanggal 27 s.d 29 Maret 2013.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat ilmiah
Diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan
merupakan bahan bacaan bagi penyusunan karya tulis,khususnya
yang berkaitan dengan masalah pelaksanaan asuhan kebidanan
terutama masalah perdarahan post partum primer.
2. Bagi Institusi/Pendidikan
Karya tulis ilmiah ini merupakan sebagai bekal pengetahuan
yang sangat berguna bagi mahasiswa agar dapat menerapkan
asuhan kebidanan dengan kasus perdarahan post partum primer..
3. Manfaat bagi Penulis
a. Menambah pengetahuan tentang perdarahan post partum
primer dalam memberikan asuhan kebidan
b. Dapat memperoleh pengalaman yang nyata dan dapat
memberikan asuhan kebidanan yang tepat pada pasien
dengan perdarahan post partum primer yang sesuai
kewenangan kompetensi dan standar pelayanan kesehatan.
c. Penulis dapat membandingkan antara teori dan praktek
mengenai perdarahan post partum primer.
5

4. Manfaat Praktis
Ini merupakan salah satu amanah serta persyaratan dalam
menyelesaikan ujian akhir di jenjang program Diploma III Jurusan
Kebidanan Stikes Bina Bangsa Majene.

E. Metode penulisan
Metode yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah:
1. Tinjauan kasus
Melakukan Tinjauan kasus pada Ny “N” dengan pendarahan
post partum primer di Puskesmas Mamasa pada tanggal 27 s.d 29
Maret 2013 dengan teknik sebagai berikut:
a. Mengadakan Wawanca
Mengadakan wawancara langsung dengan klien, suami,dan
keluarga di ruang rawat kebidanan di Puskesmas Mamasa yang
berhubungan dengan klien yang berhubungan dengan klien yaitu
mengenai pendarahan post partum primer. Pada Ny “N” di
Puskesmas Mamasa pada tanggal 27 s.d 29 Maret 2013.
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada klien secara sistematis mulai
dari kepala hingga kaki dengan cara inspeksi serta palpasi selain
itu juiga pemeriksaan laboratorium.
c. Observasi
Penulis memperoleh data dengan melihat langsung kondisi
serta segala kegiatan yang telah dilakukan sehubungan dengan
pengawasan klien selama dalam perawatan.
6

d. Pengkajian Spikologis
Pengkajian ini dilakukan dengan maksud untuk dapat
mengetahui masalah, serta pandangan klien terhadap masalah
yang dihadapinya.
e. Diskusi
Penulis mengadakan diskusi dan tanya jawab dengan bidan
mengenai masalah pendarahan post partum primer oleh Ny “N”
yang terjadi di Puskesmas Mamasa pada tahun 2013.
2. Tinjauan kepustakaan
Membaca literatur yang menerangkan dan berhubungan
dengan perdarahan post partum khususnya perdarahan post partum
primer baik berupa buku-buku,majalah,diktat,KTI,internet.

F. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini dibagis dalam lima bab
dengan susunan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Ruang Lingkup Permasalahan
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
E. Metode Penulisan
F. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Post Partum
1. Pengertian masa nifas
2. Perubahan yang terjadi pada post partum
3. Perawatan post partum
7

B. Tinjauan Tentang Perdarahan Post Partum


1. Pengertian masa nifas
2. Etiologi perdarahan post partum
3. Insidensi perdarahan post partum
4. Klasifikasi perdarahan post partum
5. Komplikasi perdarahan post partum
6. Langkah penceahan post partum
7. Diagnosis perdarahan post partum
8. Penanganan perdarahan post partum
C. Tinjauan Kasus Tentang Rest Plasenta
1. Pengertian rest plasenta
2. Diagnosis rest plasenta
3. Komplikasi rest plasenta
4. Penanganan rest plasenta
D. Konsep Asuhan Kebidanan
1. Pengertian manajemen kebidanan
2. Tahap- tahap manajemen kebidanan
3. Pendokumentasian asuhan kebidanan.
BAB III STUDI KASUS
A. LANGKAH I : Identifikasi Data Dasar
B. LANGKAH II : Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual
C. LANGKAH III : Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial
D. LANGKAH IV : Tindakan Emergency Dan Kolaborasi
E. LANGKAH V : Rencana Asuhan Kebidanan
F. LANGKAH : Pendokumentasian
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Keimpulan
B. Saran
8

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai