Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Nur Afifah Dwi Rahayu
NIM: 190810301027
Nadya Safira
NIM: 190810301149
Iqmar Rifani Dizza
NIM: 190810301160
Filsafat berasal dari kata Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu, philo dan
shopia. Philo yang berarti cinta, sedangkan shopia merupakan bijaksana. Jadi filsafat
sendiri merupakan cinta terhadap kebijaksanaan (Fuad Faris Ismail dan Abdul Hamid
Mutawalli, 2003). Karakterisitik yang dimiliki filsafat bersifat menyeluruh, mendasar,
dan spekulatif. Filsafat juga dapat diartikan dengan kegiatan yang harus paham
dengan makna hakikat yang lainnya, baik agama, etika, dan hukum.
Agama merupakan pedoman yang dipegang oleh manusia untuk dapat hidup
baik di kehidupan dunia dan juga kehidupan di akhirat. Etika merupakan ilmu tentang
adat istiadat atau kebiasaan baik atau buruk dalam kehidupan. Sementara itu, hukum
merupakan sistem yang digunakan untuk mengatur peraturan yang sudah dilakukan
atas etika dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan antara kegitaganya adalah manusia
mempunyai agama yang dapat menjadi paham yang dapat mengerti tentang
kehidupan baik itu berupa etika, hukum, dan ilmu yang lainnya. Etika sendiri memiliki
adat atau kebiasaan yang juga diatur dalam hukum agar manusia mempunyai etika
yang berperilaku dengan baik.
PEMBAHASAN
Hakikat filsafat merupakan ilmu yang digunakan dalam seluruh aspek, baik
agama, etika, dan hukum. Pada seluruh aspek tersebut setiap elemen memiliki
kesatuan dan saling menyambung antar satu sama lain. Agama sebagai pedoman
untuk melakukan tindakan yang dapat menjadikan manusia untuk melakukan perilaku
yang lebih baik. Untuk melakukan perilaku yang lebih baik, manusia harus memahami
makna dari etika yang merupakan salah satu aspek dari filsafat. Jika memahami
makna dari etika, maka manusia tersebut mengerti tentang hukum yang telah buat
untuk mengatur seluruh tindakan dan perilaku manusia.
Model pengembangan manusia merupakan salah satu dari karakteristik antar
pembeda manusia satu dengan manusia yang lainya. Jika manusia memiliki model
pengembangan secara utuh maka manusia tersebut dapat memahami tentang aspek
dalam filsafatm begitu juga sebaliknya jika manusia memiliki model pengembangan
secara tidak utuh maka manusia tersebut mungkin masih belum memahami atau
hanya memahami salah satu dari aspek filsafat tersebut.
REFERENSI
Agoes, S., & Ardana, I. C. (2009). Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta: Salemba Empat.
Amalia, S. (2019). Hakekat Agama Dalam Perspektif Filsafat Perenial. Indonesian
Journal of Islamic Theology and Philosophy, 1(1), 1-18.
Nasution, A. T. (2016). Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Deepublish.