Anda di halaman 1dari 52

Battery Maintenance

Buku Pedoman Siswa


PERAWATAN BATERAI

Caterpillar Service Technician Module


APLTCL023
Battery Maintenance (Perawatan Baterai)

Diterbitkan oleh Asia Pacific Learning 1 Caterpillar Drive


Tullamarine Victoria Australia 3043

Versi 3.2, 2003

Hak Cipta © 2003 Caterpillar of Australia Pty Ltd Melbourne, Australia.

Hak cipta dilindungi. Reproduksi sebagian dari dokumen ini tanpa ijin dari pemilik Hak Cipta
merupakan pelanggaran hukum. Permohonan untuk perijinan atau informasi lebih lanjut harus
dialamatkan ke Manager, Asia Pacific Learning, Australia.

Materi-materi subyek ini dikeluarkan oleh Caterpillar of Australia Pty Ltd dengan pengertian bahwa :

1. Caterpillar of Australia Pty Ltd, para staff, pengarang, atau siapapun yang terlibat dalam persiapan
dari publikasi ini dengan tegas menyangkal seluruh atau yang berkaitan dengan kontrak apapun,
kerugian, atau bentuk lain dari pertanggung jawaban kepada siapapun (pemilik publikasi ini
ataupun bukan) yang berhubungan dengan publikasi dan segala akibat yang timbul dari
penggunaannya, termasuk segala kelalaian yang dibuat oleh siapapun dalam hubungannya
dengan keseluruhan atau sebagian isi dari publikasi ini.

2. Caterpillar of Australia Pty Ltd dengan tegas menyangkal seluruh atau segala pertanggung
jawaban kepada siapapun yang berhubungan dengan akibat apapun dari segala yang telah dibuat
atau kelalaian yang telah dibuat oleh orang-orang yang berkaitan, secara keseluruhan atau
sebagian, atas keseluruhan atau sebagian atau bagian manapun dari isi subject material ini.

SAMBUTAN

Terimakasih kepada Caterpillar Family untuk sumbangan mereka dalam meninjau kurikulum untuk
program ini, khususnya:
• Para engineer dan instructor Caterpillar
• Para engineer dan instructor Dealer
• Caterpillar Institutes.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 2
PERAWATAN BATERAI

PENGENALAM MODUL

Judul Modul

Battery Maintenance

Gambaran Modul
Modul ini mencakup pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan Perawatan Baterai.
Setelah menyelesaikan modul ini siswa akan mampu melakukan perawatan dan pengisian baterai
dan melakukan jump start pada suatu unit alat berat.

Pra-Syarat
Modul berikut ini harus dilengkapi sebelum mengikuti modul ini :

• Keselamatan dan kesehatan kerja


• Alat kerja

Pembelajaran dan Pengembangan


Penyampaian modul ini juga disertai dengan lembar kerja siswa Battery Maintenance.

Menyelesaikan kurikulum akan memberikan pengetahuan sebagai hasil lebih lanjut, untuk penilaian
kompetensi oleh Workplace Accesor yang terakreditasi.

Referensi yang dianjurkan

• Buku - Service Manual Baterai SEBD0625


• Instruksi Khusus – Prosedur Tes Baterai SEHS7633
• Instruksi Khusus – Tabel Kecepatan / Waktu Pengisian Baterai SEHS9014
• Video - "Bagaimana menguji sebuah baterai Caterpillar " SEVN1590.

Sumber Referensi

• 1772330 Baterai Analyser


• 4C4911 Baterai Load Tester
• 9U7330 Digital Multimetre
• 8T0900 AC/DC Clamp-on Ammeter
• IU7298 Coolant dan Baterai Tester
• Baterai hydrometer
• Baterai Charger.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 3
PERAWATAN BATERAI

Metode Assessment

Ruang kelas dan bengkel kerja

Setelah melengkapi modul ini, siswa harus mendemostrasikan kompetensi semua hasil training.
Lembar kerja dan Assesment akan memberikan penilaian yang dibutuhkan.

Untuk modul ini, siswa diharapkan berpartisipasi di dalam kegiatan di kelas dan bengkel dan
melengkapi :

• Lembar Kerja Siswa


• Penilaian Pengetahuan
• Kegiatan Praktikum

Bengkel Kerja

Untuk memperlihatkan kompetensi siswa diharuskan menyelesaikan penilaian keterampilan di


bengkel kerja.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 4
PERAWATAN BATERAI

PENILAIAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN

Tujuan Pelajaran 1 : Menjelaskan fungsi, konstruksi dan prinsip kerja baterai asam timbal yang
digunakan pada aplikasi otomotif.
Kriteria Penilaian
1.1 Menjelaskan fungsi baterai asam timbal pada aplikasi otomotif :
1.1.1 Arus suplai untuk menghidupkan engine.
1.1.2 Arus suplai ketika kebutuhan melampaui arus yang dapat
diberikan oleh sistem charging.
1.1.3 Menstabilkan tegangan dalam sistem selama beroperasi.
1.2 Menggambarkan konstruksi baterai asam timbal.
1.2.1 Menjelaskan bagaimana sebuah baterai asam timbal dibuat
dan menjelaskan istilah-istilah pada baterai.
1.2.1.1 Kotak
1.2.1.2 Plat Negatif
1.2.1.3 Plat Positif
1.2.1.4 Sel Baterai
1.2.1.5 Tutup Ventilasi
1.2.1.6 Elektrolit
1.2.1.7 Penanganan elektrolit
1.2.1.8 Penyediaan elektrolit
1.2.1.9 Air dalam elektrolit
1.2.1.10 Terminal-terminal baterai
1.2.1.11 Tegangan baterai
1.3 Menjelaskan prinsip kerja dari baterai asam timbal
1.3.1 Bagaimana baterai bekerja
1.3.2 Siklus kerja
1.3.2.1 Pengosongan
1.3.2.2 Pengisian
1.3.2.3 Rangkaian pengisian
1.3.3 Elektrolit
1.3.4 Sulphation
1.3.5 Tegangan terminal
1.3.6 Suhu
1.3.7 Deep Cycling
Tujuan Pelajaran 2 : Menjelaskan konstruksi dan karakteristik baterai dengan jenis yang berbeda
yang digunakan pada aplikasi atomotif.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 5
PERAWATAN BATERAI

Kriteria Penilaian
2.1 Menjelaskan konstruksi dan karakter baterai basah.
2.1.1 Konstruksi
2.1.2 Karakteristik
2.1.2.1 Mengandung elektrolit.
2.1.2.2 Kondisi pengisisan
2.1.2.3 Penyimpanan
2.1.2.4 Suhu
2.2 Menjelaskan konstruksi dan karakteristik baterai kering.
2.2.1 Konstruksi
2.2.2 Karakteristik
2.2.2.1 Tidak mengandung elektrolit
2.2.2.2 Mempertahankan kondisi terisi penuh.
2.2.2.3 Penyimpanan
2.2.2.4 Elektrolit terbungkus.
2.3 Menjelaskan konstruksi dan karakteristik baterai bebas pemeliharaan.
2.3.1 Konstruksi
2.3.2 Karakteristik
2.3.2.1 Ketinggian permukaan elektrolit baterai.
2.3.2.2 Gas
2.3.2.3 Plat
2.4 Menjelaskan konstruksi dan karakteristik dari sebuah baterai Deep
cycle.
2.4.1 Konstruksi
2.4.2 Aplikasi
2.4.3 Karakteristik
2.5 Menjelaskan konstruksi dan karakteristik dari sebuah baterai pasta.
2.5.1 Konstruksi
2.5.2 Prinsip kerja
2.5.3 Kelebihan
2.5.4 Kekurangan
2.6 Menjelaskan tingkatan baterai.
2.6.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas baterai.
2.6.2 Arus engkol dingin /Cold Cranking Amperes (CCA)
2.6.3 Unjuk kerja engkol.
2.6.4 Kapasitas cadangan.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 6
PERAWATAN BATERAI

Tujuan Pelajaran 3 : Menentukan kondisi baterai asam timbal.


Kriteria Penilaian
3.1 Menjelaskan peringatan keselamatan yang harus diperhatikan ketika
melakukan pengujian kondisi baterai.
3.2 Mengidentifikasi kerusakan fisik pada baterai asam timbal.
3.2.1 Kotak luar
3.2.2 Terminal-terminal
3.2.3 Elektrolit
3.2.4 Plat-plat
3.3 Mengenali peralatan pengujian dan menentukan keadaan pengisian
yang menentukan kemampuan kerja sebuah baterai asam timbal.
3.3.1 Coolant/Baterai Tester
3.3.2 Hydrometer
3.3.3 Perawatan free baterai charge indicator
3.3.4 High rate discharge test
3.3.5 Star er load test.
Tujuan Pelajaran 4 : Menjelaskan prosedur perawatan preventif dan pengisian baterai asam
timbal.
Kriteria Penilaian
4.1 Menjelaskan peringatan keselamatan yang harus diperhatikan ketika
mengadakan tugas perawatan preventif pada baterai asam timbal.
4.2 Menjelaskan prosedur perawatan preventif pada baterai asam timbal.
4.2.1 Ketinggian permukaan elektrolit.
4.2.2 Pembersihan
4.2.2.1 Korosi
4.2.2.2 Kutub terminal dan klem kabel.
4.2.2.3 Pembersihan baterai.
4.2.3 Klem penahan baterai
4.3 Menjelaskan peringatan keselamatan yang perlu diperhatikan ketika
melakukan pengisian baterai asam timbal.
4.3.1 Petunjuk pengisian
4.3.2 Peralatan perlindungan diri.
4.3.3 Baterai yang rusak atau membeku.
4.3.4 Daerah yang berventilasi
4.3.5 Penyambungan
4.3.6 Pemutusan sambungan
4.4 Menjelaskan langkah-langkah pengisian, mengenali peralatan dan
proses yang menyebabkan terjadinya pengisian baterai asam timbal.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 7
PERAWATAN BATERAI

4.4.1 Pengisian baterai asam timbal.


4.4.2 Penyambungan baterai
4.4.3 Peralatan pengisian yang umum digunakan
4.4.3.1 Peralatan pengisian dengan tegangan tetap.
4.4.3.2 Peralatan pengisian dengan arus tetap.
4.4.3.3 Taper current charger
4.4.3.4 Peralatan pengisian otomatis.
4.4.3.5 Peralatan pengisian sangat cepat.
4.4.3.6 Trickle charger.
Tujuan Pelajaran 5 : Mengetahui persyaratan untuk kerja kabel booster yang aman.
Kriteria Penilaian
5.1 Mengetahui praktek kerja yang aman selama bekerja dengan kabel
booster.
5.1.1 Perlindungan mata.
5.1.2 Bersandar di atas baterai.
5.1.3 Jump starting pada baterai yang rusak
5.1.4 Pemeriksaan baterai
5.2 Mengetahui metode yang tepat dari sambungan baterai booster.
5.2.1 Sambungan kabel
5.3 Mengetahui prosedur menghidupkan engine menggunakan baterai
booster.
5.3.1 Menghidupkan dan memanaskan engine
5.3.2 Mematikan engine.
5.4 Mengetahui langkah-langkah untuk melepaskan sambungan baterai
booster.
5.4.1 Melepaskan sambungan kabel.
Tujuan Pelajaran 6 : Melakukan tugas pemeliharaan pada baterai asam timbal.
Kriteria Penilaian
6.1 Menyebutkan dan mengikuti peringatan keselamatan yang harus
diperhatikan untuk mencegah terjadinya bahaya bagi manusia dan
kerusakan peralatan.
6.2 Melakukan tugas perbaikan pada baterai asam timbal.
6.2.1 Melepas baterai dari kendaraan.
6.2.2 Melakukan pemeriksaan visual pada kotak baterai.
6.2.3 Melakukan pemeriksaan visual pada kabel-kabel dan klem.
6.2.4 Melakukan pemeriksaan dan pembersihan terminal baterai.
6.2.5 Melakukan pemeriksaan ketinggian permukaan elektrolit dan
mengaturnya sesuai yang dibutuhkan.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 8
PERAWATAN BATERAI

6.2.6 Pengujian baterai


6.2.6.1 Pengukuran tegangan
6.2.6.2 Hydrometer atau Caterpillar Coolant dan BatteryTester
6.2.6.3 Baterai bebas perawatan
6.2.7 Melakukan pemeriksaan baterai carrier.
6.2.8 Melakukan pemeriksaan klem baterai.
6.2.9 Memasang kembali baterai pada kendaraan.
6.2.10 Pengujian kegunaan
6.3 Facilitator harus memastikan tugas telah selesai dikerjakan:
6.3.1 Tanpa menyebabkan kerusakan pada komponen maupun
kendaraan.
6.3.2 Menggunakan alat, teknik dan bahan yang tepat.
6.3.3 Sesuai dengan petunjuk, prosedur dan peraturan industri/
perusahaan.
6.3.4 Menggunakan dan mengartikan informasi yang tepat dari
spesifikasi pabrik.
Tujuan Pelajaran 7: Melakukan pekerjaan pada baterai asam timbal.
Kriteria Penilaian
7.1 Menyebutkan dan mengikuti peringatan keselamatan yang harus
diperhatikan untuk mencegah terjadinya bahaya bagi manusia dan
kerusakan peralatan.
7.2 Melakuakan pengujian pada baterai asam timbal.
7.2.1 Pengujian pengosongan cepat.
7.2.2 Pengujian beban starter.
7.3 Fasilitator harus memastikan bahwa tugas telah diselesaikan:
7.3.1 Tanpa menyebabkan kerusakan pada komponen maupun
kendaraan.
7.3.2 Menggunakan alat, teknik dan bahan yang tepat.
7.3.3 Sesuai dengan petunjuk, prosedur dan peraturan industri/
perusahaan.
7.3.4 Menggunakan dan mengartikan informasi yang tepat dari
spesifikasi pabrik
Tujuan Pelajaran 8: Mengisi baterai asam timbal.
Kriteria Penilaian
8.1 Menyebutkan dan mengikuti peringatan keselamatan yang harus
diperhatikan untuk mencegah terjadinya bahaya bagi manusia dan
kerusakan peralatan.
8.2 Mengisi baterai asam timbal.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 9
PERAWATAN BATERAI

8.3 Fasilitator harus memastikan bahwa tugas telah diselesaikan:


8.3.1 Tanpa menyebabkan kerusakan pada komponen maupun
kendaraan.
8.3.2 Menggunakan alat, teknik dan bahan yang tepat.
8.3.3 Sesuai dengan petunjuk, prosedur dan peraturan industri/
perusahaan.
8.3.4 Menggunakan dan mengartikan informasi yang tepat dari
spesifikasi pabrik.
Tujuan Pelajaran 9 : Jump start pada kendaraan dengan menggunakan baterai booster.
Kriteria Penilaian
9.1 Menyebutkan dan mengikuti peringatan keselamatan yang harus
diperhatikan untuk mencegah terjadinya bahaya bagi manusia dan
kerusakan peralatan.
9.2 Jump start kendaraan menggunakan baterai booster.
9.2.1 Pemeriksaan visual.
9.2.2 Sambungan
9.2.3 Start
9.2.4 Pemutusan sambungan
9.3 Fasilitator harus memastikan bahwa tugas telah diselesaikan
9.3.1 Tanpa menyebabkan kerusakan pada komponen maupun
kendaraan.
9.3.2 Menggunakan alat, teknik dan bahan yang tepat.
9.3.3 Sesuai dengan petunjuk, prosedur dan peraturan industri/
perusahaan.
9.3.4 Menggunakan dan mengartikan informasi yang tepat dari
spesifikasi pabrik.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 10
PERAWATAN BATERAI

DAFTAR ISI

TOPIK 1: Baterai
Pendahuluan ................................................................................................................................ 12
Konstruksi Baterai ......................................................................................................................... 13
Tegangan Baterai ......................................................................................................................... 16
Siklus Kerja ................................................................................................................................. 17

TOPIK 2: Jenis-Jenis Baterai


Kapasitas Baterai ........................................................................................................................ 24

TOPIK 3: Pengujian Baterai


Pengujian Spesific Gravity ........................................................................................................... 28
Tabel koreksi Hydrometer ............................................................................................................ 32
Pengujian High-rate Discharge ..................................................................................................... 34
Starter Load Test ......................................................................................................................... 34

TOPIK 4: BATTERY MAINTENANCE dan Pengisian


Melepas Baterai ........................................................................................................................... 35
Ketinggian Permukaan Elektrolit .................................................................................................. 36
Pembersihan ................................................................................................................................ 38
Pembersihan Baterai .................................................................................................................... 42
Pengisian Baterai ......................................................................................................................... 43
Petunjuk Pengisian Baterai .......................................................................................................... 44
Pengisian Baterai Asam Timbal ................................................................................................... 45
Penyambungan Baterai ................................................................................................................ 46
Peralatan Pengisian Baterai yang umum dan pengontrolan serta karakteristiknya ...................... 48

TOPIK 5: Jump Starting


Bekerja secara aman pada kabel booster .................................................................................... 52

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 11
PERAWATAN BATERAI

TOPIK 1
Baterai

PERINGATAN
Baterai asam timbal mengandung elektrolit asam sulfur, yang merupakan bahan berbahaya yang
sangat korosif. Yang menghasilkan hidrogen dan oksigen, ketika pengosongan dan pengisian
kembali, dan bisa meledak jika disulut. Karena aksi pengosongan diri (Self-Discharging)
menghasilkan hidrogen, bahkan ketika baterai tidak sedang bekerja, pastikan baterai disimpan dan
digunakan dalam ruangan dengan ventilasi yang baik. Ketika bekerja pada baterai :
- Selalu gunakan alat perlindungan diri yang diakui untuk mata, wajah dan tangan.
- Jauhkan percikan api, nyala api dan rokok dari baterai.
- Jangan pernah mencoba membuka baterai tanpa tutup yang dapat dilepas.
- Jaga tutup ventilasi baterai yang dapat dilepas (removable vent cap) tetap rapat dan rata kecuali
ketika mengganti elekrolit.
- Pastikan area kerja memiliki ventilasi yang baik.
- Jangan pernah bersandar di atas baterai ketika boosting, testing dan pengisian.
- Berhati-hatilah ketika bekerja dengan alat kerja yang terbuat dari logam atau konduktor (termasuk
perhiasan dan jam tangan logam) untuk mencegah hubung singkat dan percikan bunga api.
- Jangan biarkan cairan elektrolit baterai bercampur dengan air garam. Bahkah dalam jumlah yang
kecil cairan ini akan menghasilkan gas klorin yang bersifat MEMATIKAN.
- Usahakan untuk selalu mengikuti instruksi pabrik pada saat melaksanakan testing, jump starting,
pemasangan dan pengisian baterai.

PENDAHULUAN
Sebuah baterai adalah alat yang menyimpan energi listrik dalam bentuk kimia dan dapat diubah
kembali menjadi energi listrik untuk menyuplai sistem kelistrikan mesin yang meliputi rangkaian
starting, pengisian, dan rangkaian asksesoris.

Arus baterai dihasilkan oleh reaksi kimia antara bahan aktif pada pelat baterai dan asam sulfat yang
terdapat dalam larutan elektrolit. Baterai adalah penstabil tegangan bagi sistem serta bertindak
sebagai akumulator atau penyimpan energi.

Setelah satu periode penggunaan, baterai akan mengalami pengosongan dan tidak lagi
menghasilkan aliran arus. Baterai dapat diisi kembali dengan arus searah yang diberikan dalam arah
yang berlawanan dengan arah arus yang keluar dari baterai pada saat penggunaan. Dalam operasi
yang normal, baterai selau diisi oleh alternator.

Fungsi

Baterai dapat dikatakan bekerja dengan baik, jika mampu :

• Menyuplai tenaga listrik untuk menghidupkan engine.


• Mensuplai tenaga listrik untuk aksesoris jika beban listrik melampaui keluaran yang dapat
disuplai oleh sistem pengisian (Charging System)..
• Menstabilkan tegangan dalam sistem selama bekerja.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 12
PERAWATAN BATERAI

KONSTRUKSI BATERAI

Gambar 1 – Komponen-komponen baterai

Pelat-pelat negatif dan positif


Baterai dibuat dari sejumlah elemen terpisah yang disatukan pada kotak karet keras atau plastik.
Komponen dasar dari tiap sel adalah plat positif dan negatif, seperti yang digambarkan pada gambar
1. Pelat negatif dilapisi dengan timbal, berwarna kelabu. Sementara plat positif dilapisi dengan timbal
peroksida yang berwarna coklat. Beberapa pelat positif dan beberapa pelat negatif dihubungkan
menjadi kelompok-kelompok pelat. Pada beberapa baterai, dalam kelompok pelat negatif selalu
terdapat lebih banyak satu pelat daripada pelat positif dalam kelompok pelat positif, yang
memungkinkan pelat negatif membentuk dua pembatas bagian luar ketika kelompok-keompok pelat
ini saling dihubungkan. Namun pada beberapa baterai yang lain ada yang memiliki jumlah pelat
positif dan negatif yang sama.

Sel baterai
Setiap kelompok pelat dijaga tetap terpisah dengan pelat tetangganya oleh pemisah atau separator.
Separator dirancang selain untuk menjaga pelat-pelat tetap terpisah, juga dibuat berpori-pori
sehingga larutan elektrolit dapat bersirkulasi diantara pelat-pelat. Separator terbuat dari berbagai
macam bahan, seperti plastik, karet dan fiberglass.

Gambar 2 – a) & b) Grup plat positif dan negatif yang dirangkai dengan separator membentuk sebuah elemen. Elemen
ini menjadi satu sel ketika dimasukkan dalam kotak baterai. c) Kotak baterai dengan pemisah sel-sel.

Pada saat pembuatan, elemen-elemen ditempatkan pada bagian terpisah dalam kotak baterai. Setiap
kompartemen membentuk sebuah sel. Bagian atas kotak ditutup oleh sebuah pembungkus yang
disegel ke kotak baterai (Gambar 2).

APLTCL023
13 © Caterpillar Australia Pty Ltd
PERAWATAN BATERAI

Gambar 3

Setiap sel adalah satu bagian yang terpisah, namun setiap sel ini terhubung satu dengan lainnya
secara listrik (Gambar 3). Sel-sel tersebut dihubungkan secara seri di dalam baterai, dengan terminal
positif sel dihubungkan ke terminal negatif pada sel yang berseberangan. Sel yang terletak diujung
menjadi terminal utama baterai (kutub). Dengan rangkaian seri, maka tegangan setiap sel
dijumlahkan. Setiap sel menghasilkan kira-kira 2.2 volt, jadi jika terdapat enam sel yang dihubungkan
bersama secara seri, maka baterai akan menghasilkan sekitar 13.2 volt.

Tutup Ventilasi

Gambar 4

Tutup ventilasi (plug) terletak di setiap penutup sel. Beberapa baterai memiliki tutup ventilasi
tersendiri untuk setiap sel, sedangkan yang lain memiliki unit yang berkelompok yang
menghubungkan tiga ventilasi sel bersama pada satu unit. Tutup ventilasi yang memiliki lubang-
lubang keluar, berfungsi sebagai tempat untuk memeriksa ketinggian elektrolit serta sebagai tempat
untuk melakukan penambahan elektrolit atau air (Gambar 4). Lubang-lubang keluar berfungsi sebagai
tempat keluarnya gas-gas yang terbentuk selama proses pengisian baterai.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 14
PERAWATAN BATERAI

Elektrolit

AIR ASAM ELEKTROLIT

Gambar 5 – Campuran Elektrolit

Larutan elektrolit adalah semua larutan yang dapat menghantarkan listrik. Pada baterai asam timbal,
larutan elektrolit berfungsi untuk membuat proses galvanisasi atau reaksi kimia dapat terjadi. Larutan
elektrolit pada baterai yang terisi penuh adalah larutan pekat asam sulfur (H2SO4) dicampur Air
(H2O). Campuran yang tepat kira-kira 36% Asam Sulfur dan 64% Air. Untuk mengetahui berapa
besar muatan listrik yang tersimpan dalam baterai maka kita perlu memahami besaran yang disebut
specific gravity (SG). Specific gravity adalah perbandingan antara berat suatu zat dengan berat air
murni. SG larutan elektrolit yang tepat dapat dilihat pada gambar 5, yaitu jika air memiliki specific
gravity 1.00 dan persentasinya 64%, sedangkan asam sulfur dengan specific gravity 1.834 dengan
konsentrasi sebesar 36% maka SG keseluruhan campuran elektrolit adalah 1.265. Proporsi asam
dengan air tidak boleh dipertukarkan. Ketika sebuah baterai baru diaktifkan, campuran awal elekrolit
dimasukkan ke dalam sel baterai. Larutan elektrolit pada baterai asam timbal bersifat konduktif (dapat
menghantarkan listrik) dan reaktif (dapat berpartisipasi dalam reaksi kimia).

PERINGATAN

Penanganan Elektrolit
Larutan elektrolit baterai adalah larutan asam sulfur dan air yang dapat menghancurkan pakaian dan
menghanguskan kulit. Sangat berhati-hatilah jika menangani larutan elektrolit dan pastikan larutan
penetral asam, seperti baking soda atau amonia yang dicampur dengan air telah tersedia.
Penanganan Baterai
- Selalu gunakan alat pelindung mata, wajah dan tangan yang sesuai.
- Jika lautan elektrolit terpercik ke mata, segera paksakan mata terbuka dan basuh dengan air
bersih yang dingin sedikitnya 15 menit. Segera cari perawatan medis.
- Jika larutan elektrolit tertelan, segera minum air atau susu dalam jumlah yang banyak. JANGAN
paksa memuntahkan. Segera cari perawatan medis.
- Netralkan larutan elektrolit yang tercecer pada kendaraan atau di tempat kerja. Setelah
menetralkan, cuci daerah yang terkontaminasi dengan air bersih.
Persiapan Larutan Elektrolit
Untuk mempersiapkan larutan elektrolit dengan spesifik gravity tertentu, campurkan konsentrat asam
secara perlahan ke dalam air. JANGAN langsung menuangkankan air ke dalam asam karena
akan cenderung membuat larutan menyembur. Aduk air ketika menambahkan sebagian kecil
asam. Jika panas terbentuk, biarkan larutan mendingin sebelum melanjutkan penambahan.

Air dalam baterai


Tambahkan air murni atau air suling kedalam baterai karena adanya pembentukan gas didalam
baterai akan mengurangi jumlah air tersebut. Air murni atau air suling tidak menghantarkan listrik.
Konduktifitas air tergantung pada kandungan partikel padat yang terlarut (TDS) atau mineral. Mineral
bersifat konduktif. Mengunakan air biasa untuk ditambahkan pada larutan elektrolit dalam jangka
panjang dapat menyebabkan sel baterai terhubung singkat. Reaksi kimia pada baterai selama
pengosongan mengurangi perbandingan antara asam sulfur terhadap air sehingga mengurangi
kepadatan atau specific grafity dari larutan.

APLTCL023
15 © Caterpillar Australia Pty Ltd
PERAWATAN BATERAI

Terminal Baterai

Gambar 6 – Terminal-terminal Baterai

Baterai memiliki kutub-kutub atau terminal-terminal positif negatif (gambar 6). Kutub positif lebih besar
dan berguna untuk mencegah baterai disambung dengan polaritas yang terbalik. Terminal positif
memiliki tanda “+” di atasnya dan terminal negatif memiliki tanda “-“di atasnya. Tanda lain yang dapat
dikenali pada atau dekat terminal-terminal tersebut adalah tulisan “POS” dan “NEG” atau gelang
plastik berwarna yang dipasang pada terminal-terminal, merah untuk positif dan hitam untuk negatif.

POTENSIAL BATERAI

Gambar 7 – Sel-Sel Baterai terhubung seri

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 16
PERAWATAN BATERAI

Setiap sel dalam kotak baterai asam timbal memiliki tegangan 2.2 volt. Baterai 6 volt memiliki tiga sel
yang terhubung seri (gambar 7a), sementara baterai 12 volt memiliki enam sel yang terhubung seri
(gambar 7a). Untuk tegangan yang lebih tinggi, kombinasi baterai-baterai digunakan. Pada gambar
7b, dua baterai 12 volt dihubungkan secara seri untuk menghasilkan tegangan 24 volt.

Gambar 7c memperlihatkan dua baterai 12 volt dihubungkan secara paralel, menghasilkan tegangan
12 volt.

SIKLUS KERJA

Gambar 8 - Baterai menghasilkan aliran arus

Baterai dapat menghasilkan arus karena adanya reaksi kimia antara bahan-bahan aktif yang terdapat
pada pelat-pelat dan asam sulfur dalam larutan elektrolit (gambar 8). Ketika reaksi kimia ini terjadi,
baterai mengalami pengosongan. Setelah hampir semua bahan aktif bereaksi, baterai akan kosong
dan harus diisi kembali sebelum digunakan lagi.

Perhatikan bahwa baterai dengan tegangan yang sama dapat menghasilkan arus yang berbeda,
karena jumlah arus yang dihasilkan ditentukan oleh jumlah dan ukuran pelat-pelatnya. Lebih banyak
pelat berarti juga lebih banyak reaksi kimia yang bisa terjadi diantara larutan elektrolit dan pelat-pelat
sehingga lebih banyak arus yang dapat dihasilkan. Jika dua baterai 12 volt memiliki jumlah pelat-pelat
yang berbeda, maka baterai dengan jumlah pelat yang lebih banyak akan menyuplai arus yang lebih
besar dan juga akan memiliki kapasitas yang lebih tinggi.

Sebuah baterai baterai memiliki dua siklus operasi:

• Pengosongan (discharging)
• Pengisian (Charging)

Siklus Pengosongan

Gambar 9 - Pengosongan Baterai

APLTCL023
17 © Caterpillar Australia Pty Ltd
PERAWATAN BATERAI

Ketika sebuah rangkaian listrik di hubungkan ke terminal baterai positif dan negatif serta diberi beban
maka arus akan mengalir dalam rangkaian. Timbal peroksida (PbO2) pada plat positif bereaksi
dengan larutan elektrolit asam sulfur (H2SO4), dan hasilnya adalah molekul oksigen (O2) yang
dilepaskan ke dalam larutan elektrolit, membentuk air (H2O). Dalam reaksi ini, pelat negatif (Pb)
bereaksi dengan elektrolit membentuk sulfur timbal (PbSO4). Gambar 9 memperlihatkan reaksi kimia
yang terjadi selama siklus pengosongan.

Reaksi kimia ini akan berlanjut sampai pelat positif dan pelat negatif terlapisi dengan timbal sulfida
atau lead sulphate (PbSO2) dan eletrolit secara kimia telah berubah menjadi air (H2O). Selama proses
pengosongan, timbal sulfida terbentuk baik di pelat positif dan pelat negatif sehingga membuat kedua
pelat menjadi sejenis. Lapisan timbal sulfida ini mengurangi perbedaan tegangan didalam sel, karena
tegangan bergantung pada perbedaan potensial antara pelat positif dan negatif.

Jika baterai terus digunakan , maka akan lebih banyak timbal sulfur yang terbentuk di pelat-pelat dan
lebih banyak juga air yang terbentuk didalam larutan elektrolit. Perlu diingat bahwa walaupun SO4
lepas dari larutan elektrolit tetapi ia tidak pernah keluar dari baterai. Karena itu, jangan pernah
menambahkan asam sulfat (H2SO4) ke dalam baterai. Kelebihan SO4 hanya akan menyebabkan
terjadinya proses self-discharging baterai dengan kecepatan yang lebih tinggi dari normal. Air adalah
satu-satunya zat dalam baterai yang harus diganti.

Hampir tidak mungkin mengubah larutan elektrolit baterai menjadi bentuk air murni yang
menghasilkan pembacaan specific gravity 1.00. Dengan kata lain, baterai jarang menjadi kosong
sampai ke titik yang netral secara listrik. Biasanya yang disebut sebagai baterai mati adalah baterai
yang memiliki elektrolit dengan specific gravity 1.140 sampai 1.160.

Siklus Pengisian

SELAMA PENGOSONGAN SELAMA PENGISIAN

Gambar 10 – Siklus Pengisian

Reaksi kimia yang berlangsung dalam sel baterai selama siklus pengisian (gambar 10)
sesungguhnya adalah kebalikan dari yang terjadi selama siklus pengosongan. Sulfur secara radikal
meninggalkan plat-plat dan kembali ke elektrolit, memperbanyak jumlah asam sulfur. Oksigen dari air
pada larutan elektrolit yang telah mengalami pengosongan bergabung kembali dengan timbal pada
pelat positif dan membentuk timbal peroksida.

Rangkaian Pengisian

Gambar 11 - Pengisian Circuit

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 18
PERAWATAN BATERAI

Kerja baterai pada rangkaian pengisian dengan alternator(Gambar 11). Baterai memberikan arus ke
rangkaian dan menjadi kosong. Alternator memberikan arus ke baterai untuk mengisinya kembali.
Ketika engine dimatikan, hanya baterai yang memberikan arus ke rangkaian aksesori. Pada
kecepatan rendah, baik baterai maupun alternator memberikan arus ke rangkaian aksesori. Pada
kecepatan yang lebih tinggi, alternator harus mengambil alih dan menyuplai cukup arus untuk
mengoperasikan aksesoris dan juga untuk mengisi baterai. Regulator tegangan membatasi tegangan
dari alternator pada nilai yang aman sehingga tidak mengisi baterai secara berlebihan pada saat
engine berputar pada kecepatan tinggi.

Elektrolisis
Ketika arus listrik mengalir dalam air, molekul air terpisah menjadi atom hidrogen dan oksigen. Kedua
gas tersebut naik ke permukaan dan bercampur dengan udara. Karena itu permukaan air menurun.
Proses ini dinamakan elektrolisis dan terjadi ketika baterai diisi

Sulphation
Ketika baterai mengalami pengosongan, baik pelat positif maupun pelat negatif terlapisi oleh lead
sulphate (PbSO4). Selama siklus pengisian, lapisan sulfat ini diubah seperti yang telah dijelaskan
sebelumya. Namun jika lapisan sulfat ini telah mengeras maka ia tidak bisa lagi diubah Arus
keluarannya menjadi terbatas dan kondisi ini mengarah pada kerusakan total. Sebuah baterai yang
telah ter-sulfat adalah baterai yang telah rusak selama proses sulphation. Kondisi ini biasanya tidak
dapat diperbaiki dan baterai harus diganti dengan yang baru

Tegangan Terminal
Tegangan baterai tidaklah konstan. Baterai tidak menghasilkan tegangan yang konstan setiap waktu.
Faktor utama yang mempengaruhi tegangan terminal baterai adalah suhu, beban kerja dan tingkat
pengisian.

Suhu
Baterai menghasilkan arus oleh reaksi kimia melalui aksi asam sulfur pada pelat positif dan pelat
negatif. Pada suhu yang lebih rendah zat kimia tidak bereaksi secepat yang terjadi pada suhu normal
dan karenanya baterai akan memiliki tegangan yang lebih rendah. Suhu akan mempengaruhi
tegangan terminal baterai. Jika suhu menurun, baterai menjadi kurang efisien, sementara itu
dibutuhkan usaha yang lebih besar untuk menghidupkan engine pada suhu rendah.

Pada suhu 27°C (80°F) baterai 100% efisien dan memberikan tenaga penuh untuk cranking. Pada
suhu -30°C (-22°F) baterai hanya 30% efisien.

Deep Cycling
Sebagian besar baterai kendaraan tidak dirancang untuk deep cycling. Deep cycling terjadi pada saat
baterai hampir mencapai keadaan kosong total dan kemudian diisi kembali. Pengisian kembali
sebuah baterai yang telah kosong sempurna cenderung lebih sulit karena panas yang timbul karena
adanya tahanan internal. Panas Ini dapat mengakibatkan pelat menjadi bengkok. Aplikasi khusus
yang menggunakan baterai yang sering mengalami deep cycling (cycling karena kosong total diikuti
oleh pengisian penuh), seperti pada forklift elektrik, menggunakan baterai asam timbal yang dibentuk
dengan plat-plat yang lebih tebal. Baterai kendaraan tidak dirancang untuk deep cycling yang
berulang dan akan rusak lebih awal jika secara berulang-ulang mengalami deep cycling.

APLTCL023
19 © Caterpillar Australia Pty Ltd
PERAWATAN BATERAI

TOPIK 2
Jenis-jenis Baterai

Gambar 12- Baterai Heavy Duty Pada Umumnya

Pada dasarnya ada empat jenis baterai yang digunakan pada aplikasi otomotif dan alat berat :

• Wet-Charge
• Dry-Charge
• Maintenance -Free
• Gelled Cell Battery.

Wet-Charged Baterai
Baterai wet-charged mengandung elemen-elemen yang terisi penuh dengan elektrolit pada saat baru
dibeli. Baterai wet-charged akan mengalami pengososngan selama penyimpanan dan harus diisi
kembali secara periodik. Selama penyimpanan, walaupun baterai sedang tidak digunakan, reaksi
lambat terjadi di antara larutan elektrolit dan pelat-pelat, menyebabkan baterai kehilangan arus
pengisiannya. Reaksi ini dinamakan, pengosongan diri atau self discharging. Tingkat pengosongan
diri dipengaruhi langsung oleh suhu elektrolit.

Baterai yang terisi penuh jika disimpan pada suhu 38°C (103°F) akan kosong total setelah disimpan
selama 90 hari. Baterai yang sama jika disimpan pada suhu 15°C (59°F) hanya akan menjadi sedikit
kosong setelah 90 hari. Karena itu baterai wet-charged harus disimpan di tempat terdingin yang
paling memungkinkan tanpa membuat elektrolit menjadi beku.

Perhatikan bahwa sebuah baterai wet-charged akan terisi penuh dan tidak akan membeku kecuali
suhu turun di bawah -60°C (-76°F), sementara baterai kosong dengan spesifik gravity 1.100 akan
membeku pada suhu -8°C (18°F). Baterai wet-charged yang disimpan untuk waktu yang lama tanpa
diisi kembali, akan rusak permanen karena terbentuknya kristal sulfat yang keras dan berat pada plat-
plat. Untuk mencegah pembentukan kristal, baterai wet-charged selama penyimpanan harus dijaga
tetap terisi penuh setiap 30 hari.

Baterai Dry-Charge
Baterai konvensional memiliki jenis Dry-Charged atau Wet-Charged. Baterai Dry-Charged terdiri dari
elemen-elemen yang terisi penuh, tetapi tidak mengandung elektrolit. Sekali diaktifkan dengan
mengisi elektrolit, maka baterai menjadi sama dengan baterai wet-charged. Baterai dry-charged akan
terjaga kondisi penuhnya selama kelembaban tidak masuk ke dalam sel-selnya. Jika disimpan di
tempat yang kering dan sejuk, tidak seperti baterai wet-charged, baterai Dry-Charged tidak akan
kehilangan arus pengisian.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 20
PERAWATAN BATERAI

Pengaktifan baterai dry-charged biasanya dilakukan segera sebelum dipergunakan. Untuk


memastikan larutan elektrolit yang digunakan benar, dan baterai diaktifkan dengan benar, banyak
pabrik pembuat baterai melengkapi larutan elektrolit untuk baterai dry-charged dengan instruksi
pengaktifan baterai. Instruksi tersebut harus diikuti dengan seksama. Jika instruksi tidak tersedia, hal
berikut ini dapat dilakukan :

1. Lepas tutup ventilasi dan cabut segel plastiknya, jika terpasang.

2. Isi semua sel baterai secara berurut. Tunggu beberapa menit kemudian tambahkan larutan
elektrolit lagi jika perlu. Namun jangan mengisi terlalu banyak.

3. Sebelum membuang wadah elektrolit, untuk alasan keselamatan, kosongkan dan bilas dengan
air untuk membersihkan asam. Wadah dan sisa asam harus dibuang sesuai peraturan
perusahaan.

4. Setelah mengisi baterai, baterai harus dibiarkan untuk waktu yang singkat supaya menjadi aktif
sebelum pemakaian. Jika baterai tidak dipergunakan saat itu juga pada kendaraan, maka
baterai harus diisi dengan arus yang kecil.

Baterai Maintenance-Free

Gambar 13 – Prinsip Kerja Built-in hydrometer

Untuk mengurangi perawatan baterai dan membuat baterai lebih dapat diandalkan serta tahan lama,
maka dikembangkan baterai Free-Maintenace. Baterai Free-Maintenace bentuknya serupa dengan
baterai konvensional, tetapi tidak memiliki tutup ventilasi, sehingga elektrolit tersegel sempurna di
dalam. Beberapa baterai memiliki indikator tingkat pengisian.

Indikator tersebut adalah sebuah hidrometer yang terpasang pada baterai yang didalamnya terdapat
bola kecil berwarna hijau yang mengapung ketika specific gravity elektrolit lebih besar atau sama
dengan 1.225. Indikator tersebut dapat juga digunakan dengan mudah dan cepat untuk menunjukkan
apakah baterai terisi atau sudah kosong. Indikator tersebut harus dibaca sesuai rekomendasi pabrik.

Karakteristik
Karena larutan elektrolit tertutup rapat di dalam wadah baterai, larutan elektrolit ini tidak akan
berkurang. Ketinggian permukaan elektrolit tidak perlu diperiksa dan juga masalah penambahan air
kedalam larutan elektrolit pada tiap-tiap sel tidak perlu dilakukan.

Gas akan dihasilkan selama proses pengosongan dan pengisian. Gas naik ke bagian atas wadah
baterai, dan terperangkap oleh alat pemisah cairan dan gas yang kemudian didinginkan dan

APLTCL023
21 © Caterpillar Australia Pty Ltd
PERAWATAN BATERAI

terkondensasi, lalu dialirkan kembali ke penampungan elektrolit. Tekanan internal yang mungkin
terjadi dilepaskan melalui lubang kecil penahan api yang terletak di sisi samping.

Baterai Maintenance-Free memiliki kelompok-kelompok pelat seperti pada baterai konvensional,


namun dipasang dengan cara yang berbeda. Perbedaan lainnya adalah pelat-pelat ditempatkan
dalam amplop yang bertindak sebagai pemisah dan juga berfungsi untuk mengumpulkan sedimen
ketika pelat rontok karena usia. Amplop disambungkan bersama dan memungkinkan elemen
ditempatkan di dasar kotak baterai.

Elemen pada baterai konvensional dinaikkan di dalam kotak baterai untuk memberikan ruangan bagi
endapan yang terkumpul tanpa menyentuh plat-plat. Namun pada baterai maintenance-free, elemen-
elemen diletakkan di dasar tangki sehingga memungkinkan lebih banyak elektrolit menutupi pelat-
pelat yang lebih besar, sehingga efisiensi baterai meningkat.

Perbedaaan rancangan lain yang penting pada baterai Maintenance-Free adalah material yang
digunakan untuk membentuk alur untuk setiap pelat sel. Pada baterai konvensional alur dibuat dari
lead antimony, tapi pada baterai Maintenance-Free, alur terbuat dari lead-calcium, cadmium dan
strontium. Perbedaan material alur inilah yang membuat baterai Maintenance-Free tidak
membutuhkan air. Alur pelat dari bahan inilah yang bersifat mengurangi pembentukan gas dan
baterai akan kehilangan air yang jauh lebih sedikit dibandingkan baterai dengan plat lead antimony.

Baterai dengan elektrolit pasta


Baterai dengan elektrolit pasta biasanya dikenal sebagai baterai sel pasta. Sel pasta ini adalah
baterai asam timbal yang cara kerjanya sama dengani baterai asam timbal yang lain. Perbedaan
utama baterai sel pasta adalah elektrolitnya. Baterai sel pasta menggunakan elektrolit thixotropic
khusus (dalam bentuk padat atau pasta yang mencair pada kondisi tertentu) dan ketika diaduk atau
dikocok akan mencair, tetapi akan kembali menjadi bentuk pasta ketika dibiarkan diam. Baterai
tersebut bertekanan dan disegel dengan menggunakan lubang ventilasi khusus. Oleh karena itu tidak
dibutuhkan penngisian kembali. Beterai sel pasta dapat dioperasikan hampir di setiap posisi
walaupun pemasangan terbalik antara posisi diatas atau dibawah tidak direkomendasikan. Pada
kendaraan yang menggunakan gabungan baterai lebih dari satu dalam sistem baterai, sel pasta
digunakan sebagai baterai pengisolasi.

Prinsip Kerja Sel Pasta


Baterai sel pasta dapat digolongkan sebagai baterai RECOMBINANT. Pada siklus pengisian baterai
asam timbal, oksigen yang dilepaskan oleh pelat positif bergabung kembali dengan hidrogen yang
dilepaskan oleh pelat negatif. Gabungan kembali hidrogen dan oksigen menghasilkan air, yang
terserap kembali oleh elektrolit. Sel pasta seluruhnya bebas perawatan dan tidak pernah
membutuhkan penambahan air. Bahan pasta juga tidak menyebabkan karat di sekeliling terminal
baterai.
Sel pasta dirancang dengan tingkat asam terbatas. Ini berarti elektrolitnya dilarutkan dalam kondisi
yang kosong (discharge) sebelum pelat-pelat menjadi sulfat. Kondisi seperti ini akan melindungi
pelat-pelat dari kondisi ultra kosong, yang dapat menyebabkan terkupasnya pelat dan mempercepat
terjadinya korosi alur positif yang pada akhirnya menghancurkan baterai.

Jika pada sebuah baterai pasta diisi tegangan listrik yang melebihi 14,1 volt, maka baterai akan
melepaskan lebih banyak hidrogen dan oksigen yang kemudian dapat bergabung kembali. Gas yang
berlebihan ini meningkatkan tekanan di dalam rumah baterai sehingga akan membuka katup buang
yang sensitif dengan kenaikan tekanan.

Setelah oksigen dan hidrogen yang berlebihan dilepaskan, ia akan menghilang dan tidak dapat
disatukan kembali menjadi air. Ketika sel pasta diberikan pengisian berlebih, elektrolitnya mengering
dan baterai akan cepat rusak. Karena baterai sel pasta bekerja dengan tekanan maka baterai ini
kadang-kadang terlihat seperti mengembung terutama pada saat pengisian. Namun apabila
pengembungan ini terlihat berlebihan, kemungkinan penyebab utamanya adalah karena diisi secara
berlebihan (overcharging) atau karena katup buangnya yang tersumbat. Jika hal ini yang terjadi maka
batere tidak boleh digunakan lagi. Apabila baterai pasta ini digunakan bersama-sama dengan beterai
lain dalam suatu sistem kelistrikan kendaraan maka untuk pengisian, baterai ini harus secara
langsung dihubungkan dengan charger-nya.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 22
PERAWATAN BATERAI

Kelebihan

• Terlindung terhadap kebocoran


• Tidak mengeluarkan oksigen atau hidrogen selama pengisian.
• Tahan getaran
• Masa pakai dua kali lipat atau lebih dari baterai Maintenance-Free yang lain.
• Dapat menahan operasi deep-cycling.
• Berkerja pada kondisi basah termasuk di bawah air.
• Jika diisi dan digunakan dengan benar, maka akan lebih ekonomis karena masa pakai yang
lebih lama.

Kekurangan

• Lebih berat
• Akan rusak jika diberikan pengisian berlebih.
• Membutuhkan pengisian khusus (otomatis, pendeteksi suhu, dan pengaturan tegangan) yang
mengatur tekanan pengisian dalam batas yang sempit sekitar 13.8V - 14.1V
• Perlakuan yang tidak benar dapat membuatnya cepat rusak dan tidak dapat dipakai lagi.

KAPASITAS BATERAI

Kapasitas baterai (besarnya arus yang dapat dihasilkan baterai) dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti jumlah, ukuran, ketebalan pelat-pelat dan kualitas serta jenis elektrolitnya. Semula kapasitas
baterai hanya diukur dalam amper-jam, sampai ukuran kapasitas baru diperkenalkan pada tahun
1971 oleh Society of Automotive Engineers (SAE) dan the Battery Council International (BCI).

Tiga metode baru untuk mengukur kapasitas baterai tersebut adalah:

• Arus Engkol Dingin atau Cold Cranking Amperes


• Unjuk Kerja Engkol atau Cranking performance
• Kapasitas Cadangan atau Reserve capacity.

Cold Cranking Amperes (CCA)

CCA adalah metode utama untuk mengukur kapasitas baterai kendaraan.

Tugas utama baterai adalah untuk menghidupkan engine, yang memerlukan arus yang sangat besar
dalam waktu yang singkat. Lebih sulit bagi baterai untuk memberikan tenaga ketika dingin dan
engine sendiri membutuhkan tenaga yang lebih besar untuk berputar pada keadaan dingin ini, maka
CCA didefenisikan sebagai :

Arus yang bisa dihasilkan oleh sebuah baterai baru yang terisi penuh pada suhu -18°C (0°F)
secara terus menerus selama 30 detik sehingga tegangannya menjadi 1.2 volt per sel.

Banyak baterai yang lebih murah hanya dapat memberikan arus 200 ampere sedang baterai yang
lebih kuat akan memberikan arus di atas 1000 Ampere pada kondisi yang sama. Baterai yang
digunakan pada engine haruslah sesuai dengan specifikasi arus yang diperlukan untuk menyalakan
engine pada temperatur rendah. Jika engine dalam kondisi dingin membutuhkan arus 400 Ampere
untuk bisa hidup, tentu saja baterai yang hanya memberikan 200A tidak cukup.

Cranking Performance

Unjuk kerja engkol (Cranking performance), yang diperkenalkan oleh BCI didefenisikan sebagai
berikut:

Arus yang dapat dihasilkan oleh sebuah baterai baru yang terisi penuh pada suhu 0°C (32°F)
selama 30 detik secara terus menerus sehingga tegangannya turun menjadi 1.2 volt per sel.

APLTCL023
23 © Caterpillar Australia Pty Ltd
PERAWATAN BATERAI

Reserve Capacity

Kapasitas Cadangan (Reserve capacity) didefenisikan sebagai kemampuan baterai untuk menyuplai
beban listrik minimum sebuah mesin jika terjadi kesalahan dalam sistem charging. Besaran ini juga
merupakan ukuran perbandingan kemampuan sebuah baterai untuk memberikan tenaga pada mesin
yang memiliki suatu beban listrik parasitic (termasuk jenis gangguan atau fault) untuk waktu yang
lama namun masih memiliki cukup kemampuan untuk menghidupkan engine.

Tingkat kapasitas cadangan (reserve capacity) didefenisikan sebagai:

Lamanya waktu dalam menit dimana sebuah baterai baru yang terisi penuh pada suhu 27°C
(80°F) dapat menyuplai arus sebesar 25 ampere secara terus menerus dan menjaga tegangan
tetap sama atau lebih besar dari 1.75 volt per sel.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 24
PERAWATAN BATERAI

APLTCL023
25 © Caterpillar Australia Pty Ltd
PERAWATAN BATERAI

TOPIK 3
Pengujian Baterai

PERINGATAN
Baterai asam timbal mengandung larutan elektrolit asam sulfat yang sangat korosif dan berbahaya
dan akan menghasilkan oksigen dan hidrogen pada saat pengisian dan pengosongan, serta bisa
meledak jika disulut. Karena aski self-discharging yang
menghasilkan hidrogen, walaupun pada saat baterai tidak sedang bekerja, pastikan baterai disimpan
dan digunakan di area dengan ventilasi yang baik. Ketika bekerja dengan baterai:

- Selalu gunakan alat perlindungan diri yang disetujui untuk mata, wajah dan tangan.
- Jauhkan percikan api, nyala api dan rokok dari baterai.
- Jangan pernah mencoba membuka baterai tanpa tutup yang dapat dilepas.
- Jaga tutup ventilasi baterai yang dapat dilepas tetap rapat dan rata kecuali ketika mengganti
elekrolit.
- Pastikan area kerja memiliki ventilasi yang baik.
- Jangan pernah bersandar di atas baterai ketika boosting, testing dan pengisian.
- Berhati-hatilah ketika bekerja dengan alat kerja yang terbuat dari logam atau konduktor (termasuk
perhiasan dan jam tangan metal) untuk mencegah hubung singkat dan percikan bunga api.
- Jangan biarkan cairan elektrolit baterai bercampur dengan air garam. Bahkah dalam jumlah yang
kecil cairan ini akan menghasilkan gas klorin yang MEMATIKAN.
- Usahakan untuk selalu mengikuti instruksi pabrik pada saat melaksanakan testing, jump starting,
pemasangan dan pengisian baterai.

PERINGATAN

Penanganan Elektrolit
Larutan elektrolit baterai adalah larutan asam sulfur dan air yang dapat menghancurkan pakaian dan
menghanguskan kulit. Sangat berhati-hatilah jika menangani larutan elektrolit dan pastikan larutan
penetral asam, seperti baking soda atau amonia yang dicampur dengan air telah tersedia.
Penanganan Baterai
- Selalu gunakan alat pelindung mata, wajah dan tangan yang sesuai.
- Jika lautan elektrolit terpercik ke mata, segera paksakan mata terbuka dan basuh dengan air
bersih yang dingin sedikitnya 15 menit. Segera cari perawatan medis.
- Jika larutan elektrolit tertelan, segera minum air atau susu dalam jumlah yang banyak. JANGAN
paksa memuntahkan. Segera cari perawatan medis.
- Netralkan larutan elektrolit yang tercecer pada kendaraan atau di tempat kerja. Setelah
menetralkan, cuci daerah yang terkontaminasi dengan air bersih.

Persiapan Larutan Elektrolit


Untuk mempersiapkan larutan elektrolit dengan spesifik gravity tertentu, campurkan konsentrat asam
secara perlahan ke dalam air. JANGAN langsung menuangkankan air ke dalam asam karena
akan cenderung membuat larutan menyembur. Aduk air ketika menambahkan sebagian kecil
asam. Jika panas terbentuk, biarkan larutan mendingin sebelum melanjutkan penambahan.

Ketika baterai tidak bisa bekerja seperti yang diharapkan, pengujian akan menentukan penyebabnya.

Tiga pengujian yang dilakukan adalah:

• Pemeriksaan visual
• Specific Gravity (pengujian kimiawi)
• Pengujian beban.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 26
PERAWATAN BATERAI

• Pemeriksaan Visual

Periksa secara visual wadah atau kotak baterai dan penutupnya untuk melihat ada tidaknya
kerusakan terminal yang dapat menyebabkan kebocoran elektrolit atau kerusakan internal. Jika
kerusakan berat terjadi, ganti baterai.

Periksa ketinggian permukaan elektrolit di setiap sel. Jika permukaan larutan elektrolit berada di
bawah ujung atas plat di setiap sel, tambahkan air suling sampai permukaan larutan sedikit di atas
separator dan setelah itu isi baterai selama 15 menit pada 15-25 ampere. Tindakan Ini dilakukan agar
air tercampur dengan larutan elektrolit. Ketika memeriksa ketinggian permukaan elektrolit, periksalah
pelat-pelat melalui lubang ventilasi. Ingat, walaupun baterai tidak sedang bekerja, ia masih tetap
menghasilkan gas hidrogen. Jadi alat penerangan yang digunakan untuk melihat pelat-pelat tersebut
tidak boleh berupa alat yang menghasilkan api.

Panas yang timbul dalam baterai bisa menyebabkan pelat-pelat membengkok. Jika plat-plat
bersentuhan, sel tidak akan beroperasi dengan tepat dan tegangan penuh baterai tidak akan tercapai.

PENGUJIAN SPECIFIC GRAVITY

Specific gravity adalah berat cairan dibandingkan air. Ketika pengujian specific gravity dilakukan pada
baterai, pada dasarnya kita sedang mengukur besarnya muatan dalam bentuk persentase asam
terhadap air didalam larutan elektrolit. Kekuatan larutan elektrolit bervariasi berdasarkan tingkat
pengisian setiap sel. Semakin tinggi specific gravity semakin besar kemampuan baterai untuk
menghasilkan potensial listrik.

Dua metode pengujian specific gravity larutan elektrolit pada baterai konvensional adalah:

• Coolant / battery tester


• Hydrometer test.

Gambar 14 - Hydrometer - Coolant dan Baterai Tester

Gambar 14 memperlihatkan alat penguji dengan dua fungsi pada sistem Caterpillar (IU72728). Alat
penguji ini dapat mengukur specific gravity larutan asam baterai dan juga dapat mengukur
konsentrasi antifreeze pada coolant.

APLTCL023
27 © Caterpillar Australia Pty Ltd
PERAWATAN BATERAI

Gambar 15

Untuk mengukur specific gravity, ambil sempel larutan elektrolit dari sel dengan menggunakan probe.
Letakkan sempel larutan elektrolit tersebut di atas pelat dan tutup dengan penutup plastik bening
(Gambar 15).

Gambar 16

Arahkan alat ini ke sumber cahaya dan lihat melalui lensanya. Nilai specific gravity-nya akan terbaca
pada suatu skala. Tidak diperlukan koreksi suhu untuk alat ini.

Bersihkan probe dan pelat sebelum mengambil contoh elektrolit dari sel berikutnya..

PERINGATAN
Pastikan bahwa elektrolit tidak masuk ke mata.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 28
PERAWATAN BATERAI

Pengujian Hydrometer

Gambar 17

Hydrometer (Gambar 17) adalah tabung kaca sederhana dengan pemberat yang mengambang di
dalam pipa. Tabung kaca akan mengambang pada ketinggian tertentu; hubungan ketinggian ini
dengan berat air menentukan besar “specific gravity”. Specific gravity dari setiap sel harus diukur.

Untuk menggunakan hydrometer dengan benar, posisikan hydrometer secara vertikal. Tekan dan
lepaskan kantong karet sehingga larutan elektrolit naik secukupnya sehingga pemberat dapat
mngambang (jika muatan baterai sangat kosong, ada kemungkinan pemberat tidak naik).

Gambar 18

Baca angka pada pemberat yang mengapung pada ketinggian permukaan elektrolit dalam pipa
(gambar 18). Bacaan ini adalah nilai specific gravity-nya. Pembacaan hanya tepat pada suhu
27°F(80°F). Pada suhu lain, pembacaan harus dikoreksi.

Bilas hidrometer dengan air bersih dan baca untuk sel berikutnya. Jika semua pembacaan serupa
(hanya selisih 0.100), maka tidak ada sel yang terhubung singkat dan nilai rata-rata specific gravity
akan memberitahukan anda “tingkat pengisian muatan”baterai (setelah koreksi suhu).

APLTCL023
29 © Caterpillar Australia Pty Ltd
PERAWATAN BATERAI

Beberapa hydrometer memiliki pita berwarna untuk mengindikasikan kondisi baterai. Hijau berarti
muatan baterai penuh dan merah berarti muatan baterai kosong.
Jika air baru ditambahkan ke dalam baterai, hidrometer tidak akan memberikan pembacaan tingkat
pengisian baterai yang tepat. Lakukan pengisian muatan baterai cukup lama untuk memastikan
pencampuran yang sempurna antara air dan elektrolit dan kemudian periksa setiap sel dengan
hydrometer.

Specific gravity pada baterai yang terisi penuh bervariasi berdasarkan jenis baterai.

Muatan Specific Gravity Voltage*


100% 1.265 12.7
60% 1.225 12.4
50% 1.19 12.2
25% 1.12 11.9
*Crank selama 5 detik untuk membuang muatan permukaan

0
Table 1 - 12 Volt Baterai – 80 F

Kolom pertama pada tebel ini (Table 1) menunjukkan “tingkat pengisian” baterai jika specific gravity
diketahui (dan telah dikoreksi pembacaannya berdasarkan suhu). Pembacaan specific gravity kurang
dari 1.225 berarti baterai perlu diisi kembali.

Perhatikan juga bahwa di kolom terakhir untuk pembacaan tegangan dan untuk baterai Maintenance-
Free yang tidak memiliki lubang ventilasi, pembacaan dengan hydrometer tidak dapat dilakukan.
Pembacaan tegangan saja sudah cukup akurat cepat..

Larutan elektrolit harus terlihat jernih. Warna yang coklat kelabu mengindikasikan material plat telah
luruh dan baterai telah rusak.

Ketika pembacaan specific gravity di bawah 1.250 (setelah koreksi suhu), baterai mungkin dalam
kondisi memuaskan tetapi tingkat pengisian muatannya rendah. Lakukan pengisian muatan baterai
sebelum melakukan pengujian lebih lanjut.

Ketika pembacaan specific gravity di atas 1.280 (setelah koreksi suhu), baterai mungkin dalam
kondisi memuaskan tetapi diatas nilai pengisian penuh. Nilai specific gravity harus diturunkan ke nilai
normal. Lakukan pengujian lebih lanjut untuk menentukan kondisi baterai.

Besarnya variasi nilai specific gravity pada sel-sel harus sekitar 100 poin (0.100). Jika nilai variasi sel
melampaui nilai ini, akan mengidikasikan kondisi yang tidak memuaskan. Kemungkinan disebabkan
oleh konsumsi elektrolit yang tidak seimbang dalam sel yang diakibatkan oleh kerusakan internal,
hubung singkat, pengaktifan yang tidak sepantasnya atau penuaan karena penggunaan yang lama.
Pada keadaan ini baterai biasanya harus diganti, namun baterai tidak boleh dinilai hanya berdasarkan
pembacaan specific grafity saja. Pengujian lebih lanjut harus dilakukan.

TABEL KOREKSI HYDROMETER

Ukur spesifik gravity setiap sel. Gunakan hidrometer jenis syringe-type (tabung kaca terapung) atau
alat penguji baterai Caterpillar. Semua pembacaan harus dikoreksi
suhunya ke 27°C (80°F).

Catatan :
Caterpillar Baterai dan Coolant Testers mampu mengkoreksi sendiri terhadap perbedaan suhu
(asalkan nilai pembacaannya pada suhu 27°C (80°F) atau lebih). Alat pengujian jenis Syringe harus
dikoreksi secara manual.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 30
PERAWATAN BATERAI

Kurangi 4 poin (0.400) untuk setiap penurunan suhu sebesar 5.5°C (10°F) dibawah 27°C (80°F) dan
tambah 4 poin untuk setiap kenaikan suhu 5.5°C (10°F) diatas 27°C (80°F).

SUBTRACT CORRECTION ADD


°C (°F) FACTOR °C (°F)
27 -80 0 27 80)
21 -70 0.004 32 90)
16 -61 0.008 38 -100
10 -50 0.012 43 -110
4 -39 0.016 49 -120
-1 -30 0.02 54 -130

Table 2 – Tabel koreksi Hydrometer

Perbedaan antara sel adalah 0.100 atau kurang

Jika sebaran nilai specific gravity sel ke sel kurang dari 100 poin, lanjutkan

Catatan:
Kapan saja sebuah baterai, apakah baru atau telah digunakan jika memiliki sebaran specific gravity
lebih besar dari 100 poin, dengan mengabaikan tingkat pengisian muatan, baterai tersebut harus
diganti.

Nilai terendah specific gravity sel adalah 1.225 atau lebih

Jika nilai specific gravity semua sel pada sebuah baterai adalah 1.225 atau lebih (setelah koreksi
suhu). Baterai tersebut terisi kira-kira 60%. Tingkat pengisian ini adalah nilai minimum yang
diperlukan untuk pengujian beban.

Catatan :
Baterai yang dipergunakan di daerah tropis seringkali diaktifkan dengan menggunakan elekrtolit
khusus dengan specific gravity yang lebih rendah. Jika elektrolit khusus ini telah digunakan, gunakan
nilai specific gravity 1.185 daripada 1.225 pada pengujian ini.

PENTING :
Baterai yang diaktifkan dengan asam kadar rendah ini mungkin tidak lulus pengujian “9,5 V beban”.
Karenanya sangat sulit untuk menentukan jika asam kadar rendah telah digunakan. Sulit untuk
menentukan pembacaan yang tepat untuk baterai yang digunakan di daerah tropis.

Referensi:
Caterpillar Special instruction SEHS7633.
“Baterai Test Procedure”.

Baterai Maintenance-Free
Pada baterai Maintenance-Free, perhatikan tingkat pengisian muatan pada indikator pengisian pada
baterai (jika dilengkapi) untuk menentukan apakah baterai membutuhkan pengisian sebelum
pengujian dan apabila :

APLTCL023
31 © Caterpillar Australia Pty Ltd
PERAWATAN BATERAI

• Titik Hijau terlihat


Jika titik hijau pada indikator tingkat pengisian baterai terlihat, maka muatan baterai dan ketinggian
cairan elektrolit dalam batas yang dapat diterima. Pada keadaan lain, setelah pengengkolan
(cranking) yang lama, titik hijau mungkin masih terlihat, tetapi baterai tidak akan memiliki cukup
tenaga. Jika ini terjadi, baterai harus diisi kembali.

• Titik Hijau tidak terlihat


Lakukan pengisian muatan baterai sesuai spesifikasi pabrik.

• Indikator kuning
Pada beberapa kasus, indikator pengujian akan berubah menjadi kuning muda yang menunjukkan
rendahnya permukaan larutan elektrolit. Jika ini terjadi, baterai tidak boleh diuji, diisi muatannya
atau melakukan jump-started karena sangat besar kemungkinan baterai akan meledak.

• Jika terdapat keraguan, kembali mengacu pada spesifikasi pabrik.

Menggunakan voltmeter digital, periksa tegangan baterai pada terminal baterai. Jika tegangan baterai
dibawah 12,4 volt, baterai harus diisi.

Gunakan baterai load tester untuk membuang muatan permukaan baterai. Atur load tester ke nilai
50% dari nilai Cold Cranking Amps (CCA) baterai selama 5 detik. Biarkan baterai selama 5 menit
sebelum pengujian.

Periksa tegangan baterai pada terminal baterai. Tegangan harus lebih besar dari 12.4 volt (yang
menunjukkan paling sedikitnya muatan baterai adalah 75%) sebelum pengujian beban dapat
dilakukan. Jika tegangan di bawah 12.4 volt (menunjukkan muatan baterai di bawah 75%) isi muatan
baterai dan lakukan pengujian kembali.

HIGH-RATE DISCHARGE TESTING

Gambar 19 - Baterai Load Tester

Pengujian beban memberikan petunjuk terbaik tentang kondisi baterai. Jika tingkat pengisian 75%
atau lebih, pengujian beban dapat dilakukan. Jika muatan di bawah 75%, baterai perlu diisi.

Prosedur pengujian beban:

1. Tombol kontrol beban harus berada di posisi “off “. Hubungkan kabel pengukur voltmeter dan
ammeter dengan lead berwarna hitam pada terminal negatif (-) dan lead merah pada terminal
positif (+).

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 32
PERAWATAN BATERAI

2. Putar tombol searah jarum jam sampai pembacaan ammeter setengah dari nilai cold cranking
ampere baterai atau sesuai dengan spesifikasi pabrik.

3. Tahan beban selama 15 detik, kemudian catat pembacaan multimeter dan putar tombol kontrol
kembali ke posisi “off “.

Jika pembacaan multimeter berada di jalur hijau, 9.6 volt untuk sistem 12 volt, baterai memiliki
kapasitas keluaran yang baik. Namun, setelah pengujian ini walaupun hasilnya bagus, baterai harus
diisi kembali agar dapat bekerja secara maksimal.

Untuk menentukan apakah baterai masih dapat digunakan atau tidak, nilai tegangan selama
pengosongan cepat (fast discharging) sebaiknya dibandingkan dengan nilai yang sesuai spesifikasi
pabrik.

PENGUJIAN BEBAN START

Pengujian yang serupa dapat dilakukan pada saat meng-crank engine dimana pada saat ini baterai
menyuplai beban maksimum dengan menghubungkan sebuah voltmeter pada baterai. Voltmeter
harus terbaca 9.5 volt atau lebih jika baterai dalam kondisi bagus. Pembacaan nilai yang lebih rendah
menunjukkan baterai rusak. Perhatikan juga bahwa starting motor dan kabel adalah bagian dari
pengujian dengan cara ini. Apabila starting motor dalam keadaan rusak akan mempengaruhi
pembacaan voltmeter.

PERINGATAN
Sebelum melakukan pengujian, harus dipastikan bahwa engine tidak akan hidup. Untuk menentukan
apakah baterai dapat digunakan atau tidak, nilai tegangan baterai selama pengujian beban start
harus selalu diperiksa dan dibandingkan dengan spesifikasi pabrik.

APLTCL023
33 © Caterpillar Australia Pty Ltd
PERAWATAN BATERAI

TOPIK 4
Perawatan Baterai dan Pengisian

PERINGATAN
Baterai asam timbal mengandung larutan elektrolit asam sulfat yang sangat korosif dan berbahaya
dan akan menghasilkan oksigen dan hidrogen pada saat pengisian dan pengosongan, serta bisa
meledak jika disulut. Karena aski self-discharging yang menghasilkan hidrogen, walaupun pada saat
baterai tidak sedang bekerja, pastikan baterai disimpan dan digunakan di area dengan ventilasi yang
baik. Ketika bekerja dengan baterai:

- Selalu gunakan alat perlindungan diri yang disetujui untuk mata, wajah dan tangan.
- Jauhkan percikan api, nyala api dan rokok dari baterai.
- Jangan pernah mencoba membuka baterai tanpa tutup yang dapat dilepas.
- Jaga tutup ventilasi baterai yang dapat dilepas tetap rapat dan rata kecuali ketika mengganti
elekrolit.
- Pastikan area kerja memiliki ventilasi yang baik.
- Jangan pernah bersandar di atas baterai ketika boosting, testing dan pengisian.
- Berhati-hatilah ketika bekerja dengan alat kerja yang terbuat dari logam atau konduktor (termasuk
perhiasan dan jam tangan metal) untuk mencegah hubung singkat dan percikan bunga api.
- Jangan biarkan cairan elektrolit baterai bercampur dengan air garam. Bahkah dalam jumlah yang
kecil cairan ini akan menghasilkan gas klorin yang MEMATIKAN.
- Usahakan untuk selalu mengikuti instruksi pabrik pada saat melaksanakan testing, jump starting,
pemasangan dan pengisian baterai.

MELEPAS BATERAI

Pelepasan Baterai

1. Untuk mencegah kemungkinan terjadinya hubung singkat pada baterai, lead negatif atau ground
harus dilepas terlebih dahulu dari terminal baterainya.
2. Lepaskan lead positif, dan simpan di tempat yang tidak memungkinkan terjadinya kerusakan.
3. Lepaskan klem baterai.
4. Lepaskan baterai dari baterai carrier menggunakan bateri strap atau dengan carrier tool. Hati-hati
dengan gaya yang berlebihan pada satu sisi baterai karena dapat mengakibatkan larutan
elektrolit keluar dari sel-sel. Jika strap atau alat untuk mengangkat tidak tersedia, maka baterai
harus diangkat dengan titik angkat adalah ujung baterai yang saling berseberangan.
5. Berhati-hatilah ketika melepas baterai dari kendaraan yang memiliki Electronic Control Modules
yang membutuhkan sistem baterai backup untuk menyimpan unit memori atau dimana radio dan
perangkat elektronik lainnya mungkin membutuhkan PIN untuk mengaktifkan kembali komponen.
Mengaculah kepada spesifikasi pabrik.

Preventive Maintenance

Preventive Maintenance yang teratur akan memperpanjang masa pakai dan performa baterai
kendaraan.

• Langkah kunci perawatan adalah:


• Pada baterai konvensional Ketinggian permukaan air harus selalu diperiksa untuk setiap 100 jam
masa pakai. Pada baterai low-maintenance jangka waktu yang dibutuhkan sekitar 250 jam, dan
pada baterai Maintenance-Free tidak perlu ditambahkan air.
• Bersihkan dan buang korosi.yang terjadi pada baterai.
• Periksa klem
• Sebagian besar kegagalan karena melalaikan tiga langkah ini.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 34
PERAWATAN BATERAI

KETINGGIAN PERMUKAAN ELEKTROLIT

Gambar 20

Larutan elektrolit dalam baterai adalah campuran dari asam sulfur dan air, tetapi hanya air yang
mengalami penguapan. Jika ketinggian larutan elektrolit rendah tambahkan air saja dan bukan
asamnya. Tindakan ini dilakukan pada setiap sel (gambar 20) termasuk pemeriksaan kerusakan
ventilasinya.

Jika level permukaan larutan elektrolit rendah bahkan sampai berada dibawah ujung atas barisan
pelat maka untuk jangka waktu lama akan terjadi perubahan kimiawi permanen (sulphation) pada
sebagian plat yang terbuka ke udara. Bagian baterai ini menjadi mati (tidak aktif secara permanen)
dan dengan menambahkan air tidak akan mengaktifkannya lagi. Pada akhirnya masa pakai baterai
dan kapasitasnya menjadi berkurang.

Gambar 21

Tambahkan air untuk mempertahankan ketinggian permukaan larutan elektrolit pada satu setengah
inci di atas pemisah, atau menyentuh cincin yang ada di dasar lubang ventilasi (Gambar 21).

APLTCL023
35 © Caterpillar Australia Pty Ltd
PERAWATAN BATERAI

Gambar 22

Jangan mengisi terlalu banyak karena larutan elektrolit dapat menyembur keluar pada saat sedang
diisi (Gambar 22).

Gambar 23

Wadah pengisian elektrolit diperlihatkan pada gambar 23 berguna terutama ada banyak baterai yang
perlu diisi.

Perhatikan jika baterai memerlukan pengisian yang lebih sering dari biasanya. Kalau ini terjadi, ada
kemungkinan bahwa charging system pada mesin atau engine mengisi baterai secara berlebihan.
Dan apabila satu sel menggunakan air lebih banyak dari yang lain, ada kemungkinan sel itu telah
terhubung singkat.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 36
PERAWATAN BATERAI

PEMBERSIHAN

Karat

Gambar 24

Karat diakibatkan oleh asam baterai yang menyerang kabel-kabel, klem-klem, baut-baut dan bagian
logam yang lain. Ketika komponen berkarat, nilai tahanan meningkat dan rugi-rugi tegangan antara
baterai dan starting motor meningkat. Akibatnya arus yang mengalir ke baterai pada saat pengisian
menjadi berkurang sehingga baterai mengalami kekurangan muatan (undercharged) dan tejadi
proses pembentukan sulfat. Material korosi seperti yang terlihat di gambar 24 bisa dihilangkan
dengan menyiramkan air hangat di atas daerah yang terkena karat. Jangan gunakan air mendidih
karena dapat merusak kotak baterai.

Terminal dan Kabel Klem

Gambar 25

Terminal baterai (Gambar 25) dan klem baterai terbuat dari timah dan karena itu tidak akan rusak bila
terkena zat asam. Namun, timah bisa teroksidasi dan warnanya berubah menjadi gelap. Ketika
oksidasi terbentuk antara terminal dan klem, nilai resistansi meningkat dan akan mengurangi aliran
arus.

APLTCL023
37 © Caterpillar Australia Pty Ltd
PERAWATAN BATERAI

Terminal baterai yang terbuat dari timah dan yang masih baru akan terlihat mengkilap serta memiliki
daya hantar paling baik. Dalam melaksanakan perawatan rutin lepaskan kabel klam, bersihkan
terminal dan klem untuk menghilangkan oksidasi.

Gambar 26
Timah adalah logam yang sangat lunak, mudah berubah bentuk dan tidak kuat. Klem pada terminal
yang tirus seringkali sulit untuk dilepas karena karat dan oksidasi. Jangan memukul terminal karena
akan merusak baterai Gunakan cable puller khusus untuk baterai untuk melepaskan klem dari
terminal (Gambar 26).

Gambar 27

Klem yang telah dikencangan disekeliling terminal dengan bolt dan nut akan berubah bentuk, dan
karena sifat timah yang lunak yang tidak akan berubah kembali ke bentuk aslinya seperti baja, klem
harus dibuka dengan cable clamp spreader sebelum dipasang kembali (Gambar 27).

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 38
PERAWATAN BATERAI

Gambar 28

Karat ringan dapat dihilangkan dengan sikat pembersih terminal (Gambar 28).

Gambar 29

Ini adalah sikat dua bagian yang akan membersihkan baik terminal maupun diameter dalam kabel
klem (Gambar 29).

Jenis lain dari alat bantu yang tersedia adalah pisau tajam untuk membuang karat permukaan.

APLTCL023
39 © Caterpillar Australia Pty Ltd
PERAWATAN BATERAI

Gambar 30

Apabila karat telah banyak menyerang terminal maka gunakan amplas untuk membuat permukaan
mengkilap dan berkilau. Namun jangan menghilangkan lebih banyak dari yang diperlukan (Gambar
30).

Gambar 31

Setelah pembersihan, untuk mencegah tidak terjadi karat atau oksidasi, lapisi klem dan terminal
dengan high temperature grease (e.g. 5N5561 Silicone Lubricant) atau petroleum jelly (Gambar 31).

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 40
PERAWATAN BATERAI

PEMBERSIHAN BATERAI

Gambar 32 – Bersihkan kotoran dari sambungan baterai

Bagian atas baterai bisa saja tertutupi dengan lapisan tipis grease yang mengandung elektrolit.
Lapisan ini dapat menghantar listrik dan dapat menciptakan “jalur kebocoran” diantara bagian atas
baterai yang menyebabkan pengosongan muatan selama waktu tertentu.

Buat campuran 2/3 cangkir baking soda atau amonia dengan seperempat bagiannya air dan pakai
cairan ini untuk menyikat tutup baterai. Kemudian bilas dengan air bersih (Gambar 32).

APLTCL023
41 © Caterpillar Australia Pty Ltd
PERAWATAN BATERAI

Gambar 33

Periksa klem hold-down baterai dan pastikan terpasang erat (Gambar 33). Periksa alas di bawah
baterai untuk melihat tanda-tanda kebocoran dan korosi dari kotak baterai yang retak. Pastikan tidak
ada debu di bawah baterai karena debu dapat membuat keausan atau bahkan membuat lubang-
lubang kecil pada dasar baterai.

PENGISIAN BATERAI

PERINGATAN
PROSEDUR PENGISIAN YANG AMAN
Jangan pernah mencoba melakukan pengisian muatan baterai tanpa melihat instruksi terlebih dahulu
tentang bagaimana cara menggunakan chargernya. Sebagai tambahan terhadap yang ada pada
buku petunjuk penggunaan dari pabrik pembuat charger, peringatan berikut ini harus diikuti :
- Selalu gunakan alat perlindungan diri yang disetujui (authorized) untuk mata, wajah dan tangan.
- Selalu lakukan pengisian muatan baterai di dalam ruang dengan ventilasi yang baik.
- Putar charger dan timer ke posisi "OFF" sebelum menghubungkan lead ke baterai untuk
mencegah percikan api yang berbahaya.
- Jangan pernah mencoba mengisi baterai dengan kerusakan yang jelas terlihat.
- Hubungkan lead charger ke baterai:
- Lead merah positif (+) ke terminal positif (+) baterai.
- Lead black negative (-) ke terminal negatif (-) baterai.
- Jika baterai masih berada di atas kendaraan, hubungkan lead negatif ke engine block yang
bertindak sebagai ground. Yakinkan pengapian dan semua aksesoris pada posisi OFF (jika
kendaraan memiliki ground positif, hubungkan lead positif dengan engine block).
- Pastikan lead ke baterai tidak terjumbai, rusak atau longgar.
- Atur timer, hidupkan charger dan naikkan kecepatan pengisian secara perlahan sampai nilai arus
yang diinginkan tercapai.
- Jika baterai menjadi panas, keluar asap atau jika terjadi semburan elektrolit, matikan charger dan
biarkan baterai mendingin. Setelah baterai dingin, hubungkan charger kembali dan kurangi
kecepatan pengisian.
- Selalu putar cherger ke posisi OFF sebelum melepaskan lead charger dari baterai untuk
mencegah timbulnya percikan bunga api yang berbahaya.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 42
PERAWATAN BATERAI

Gambar 34 - Baterai Charger

Selama digunakan, baterai berubah diantara dua keadaan, yaitu antara terisi penuh dan menjadi
kosong. Baik tidaknya sebuah baterai untuk diisi dengan charger bergantung pada hasil test yang
dilakukan. Pada saat engine hidup, muatan baterai dijaga oleh sistem pengisian yang mencegah
turunnya muatan pada baterai dan membuat baterai tidak akan cukup kuat untuk menghidupkan
engine. Ketika muatan baterai rendah, maka baterai harus diisi kembali. Pengisian kembali dapat
dilakukan pada baterai baik yang masih berada di kendaraan atau yang telah dilepas.

PETUNJUK PENGISIAN BATERAI

Tingkat Kapasitas Baterai


Pengisian Lambat Pengisian Cepat
(Reserve Menit)
2.5 jam @ 20 amperes
80 menit atau kurang 15 jam @ 3 amperes
1.5 jam @ 30 amperes
3.75 jam @ 20 amperes
Diatas 80 sampai 125 menit 21 jam @ 4 amperes
1.5 jam @ 50 amperes
5 jam @ 20 amperes
Diatas 125 sampai 170 menit 22 jam @ 5 amperes
2 jam @ 50 amperes
7.5 jam @ 20 amperes
Diatas 170 sampai 250 menit 23 jam @ 6 amperes
3 jam @ 50 amperes
6 jam @ 40 amperes
Diatas 250 menit 24 jam @ 10 amperes
4 jam @ 60 amperes

Table 3 – Petunjuk Pengisian Baterai


(Baterai 6-Volt dan 12-)
Besar arus dan kecepatan pengisian yang direkomendasikan untuk kondisi kosong total (“flat
discharged”)

APLTCL023
43 © Caterpillar Australia Pty Ltd
PERAWATAN BATERAI

PENGISIAN BATERAI ASAM TIMBAL

Tujuan pengisian kembali adalah untuk mengubah kembali timbal sulfat pada pelat-pelat positif dan
negatif menjadi timbal dioksida (pelat positif) dan timbal logam atau spon (plat negatif). Selama
pengubahan atau proses pengisian, air dalam larutan elektrolit diubah menjadi asam sulfur karena
akan bereaksi dengan sulfat yang ada pada permukaan pelat-pelat. Sebelum pengubahan ini, tidak
ada energi istrik yang tersimpan antara pelat positif dan negatif.

Kapasitas penyimpanan listrik baterai ditentukan oleh disain, umur, suhu, kecepatan pengosongan,
dan beberapa faktor lain. Kapasitas baterai menjadi maksimal jika semua timbal sulfat yang ada telah
diubah menjadi timbal oksida dan timbal logam. Ketika baterai telah mencapai kondisi muatan penuh,
setiap pengisian tambahan hanya akan menghasilkan panas yang tidak berguna dan habisnya air
dalam larutan elektrolit karena air yang terurai menjadi gas oksigen dan hidrogen. Panas yang
berlebihan akan merusak pelat-pelat (alur dan tempelannya) dan separator, serta kehabisan air akan
menurunkan ketinggian permukaan larutan elektrolit sehingga meningkatkan specific gravity larutan
elektrolit. Semua faktor tersebut memberi kontribusi terhadap pendeknya masa pakai baterai. (ikuti
petunjuk pengisian charger baterai jika tersedia). Jika tidak tersedia, gunakan kecepatan yang terlihat
di “ Petunjuk pengisian baterai” di atas.

Jika waktunya cukup gunakanlah arus pengisian yang kecil karena inilah yang direkomendasikan.
Apabila baterai dicurigai memiliki masalah misalnya terjadi sulfatisasi atau suhu dibawah 15°F (-
26.0C) maka baterai harus diisi dengan arus yang kecil.

NOTE :
Jika sebuah baterai hendak diisi semalaman (10 - 16 jam), gunakan kecepatan pengisian yang
rendah yang telah ditentukan. Jangan mengisi baterai yang tersegel secara berlebihan, karena akan
menghabiskan airnya. Baca “Petunjuk pengisian baterai” yang menjelaskan perkiraan seberapa
banyak pengisian kembali yang diperlukan oleh baterai yang telah kosong total.

Metode yang lebih akurat untuk menentukan seberapa banyak pengisian yang diperlukan oleh
sebuah baterai adalah sebagai berikut:

1. Tentukan tingkat pengisian muatan baterai dengan hidrometer atau voltmeter. Nilai tingkat
pengisian muatan baterai yang diperoleh mungkin saja terdapat kesalahan karena variasi volume
larutan elektrolit pada jenis baterai yang berbeda. Kelebihan elektrolit akan mengasilkan specific
gravity yang lebih tinggi dari normal ketika baterai mengalami pengosongan. Pembacaan specific
gravity yang lebih rendah dari normal akan diperoleh jika baterai “kekurangan asam”.

2. Anggap nilai specific gravity yang telah dikoreksi diperoleh di langkah satu adalah 1.155.
Pembacaan ini mewakili tingkat pengisian 25 %. Pada tingkat pengisian 25% berarti baterai telah
kosong 75%.

3. Anggap baterai memiliki tingkat kapasitas cadangan (reverse capacity) 120 menit. Seperti yang
telah ditentukan sebelumnya, kapasitas cadangan berdasarkan tingkat pengosongan 25 ampere.
Karena itu, kapasitas ampere per jam baterai ini adalah 25 ampere x 2 jam (120 menit/60
menit/jam = 2.0 jam) = 50 ampere per jam.

4. Ketika melakukan pengisian kembali pada sebuah baterai yang kosong, direkomendasikan
baterai tersebut menerima 20% lebih banyak muatan dari nilai tepatnya pengisian yang
diperlukan.

5. Sekarang hitung berapa besar ampere per jam yang dibutuhkan baterai ini untuk
mengembalikannnya ke kondisi muatan terisi penuh:

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 44
PERAWATAN BATERAI

75% x 50 ampere-jam = 37.5 ampere-jam

37.5 ampere-jam x 20% = 7.5 ampere-jam

37.5 ampere-jam + 7.5 ampere-jam = 45 ampere jam.

Ini adalah perkiraan nilai pengisian kembali yang dibutuhkan baterai. Metode terbaik untuk
meyakinkan apakah baterai terisi penuh adalah dengan mengukur specific grafity sel setiap jam.
Baterai dianggap terisi penuh saat sel-sel pada baterai menghasilkan gas pada kecepatan pegisian
rendah dan perubahan nilai specific gravity kurang dari 0.003 terjadi selama waktu tiga jam. Untuk
baterai yang tersegel dengan kandungan air sedikit harap mengacu pada spesifikasi pabrik.

Ketika baterai sedang diisi, secara berkala ukur suhu larutan elektrolit. Jika suhu melempaui 125°F
(51.6°C), atau jika asap atau semburan larutan elektrolit terjadi, kecepatan pengisian harus dikurangi
atau sementara dihentikan dulu untuk mencegah terjadinya kerusakan pada baterai.

Sebelum menempatkan baterai pada charger, bersihkan terminal dan jika perlu tambahkan air
supaya menutupi pelat-pelat. Isi sampai ketinggian permukaan yang tepat, pada saat mendekati
akhir pengisian. Jika baterai sangat dingin, biarkan dulu berada pada suhu ruang sebelum
menambahkan air karena ketinggian permukaan akan naik jika suhu naik. Dan pada dasarnya,
baterai tidak dapat diisi dengan baik apabila suhunya tidak dinaikkan.

MENGHUBUNGKAN BATERAI

Gambar 35 – Hubungan Parallel

Baterai dapat dihubungkan dengan sumber pengisian secara seri, paralel, atau terpisah, tergantung
pada jenis charger yang digunakan. Apabila ada lebih dari satu baterai (semuanya harus memiliki
tegangan yang sama) dapat diisi oleh high-rate fast chargers. Ketika ini dilakukan, hubungkan baterai

APLTCL023
45 © Caterpillar Australia Pty Ltd
PERAWATAN BATERAI

secara paralel, dalam hal ini terminal positif (+) satu baterai ke terminal positif baterai berikutnya, dan
terminal negatif (-) satu baterai dengan terminal negatif baterai berikutnya (Gambar 35).

Jumlah baterai yang dapat disambungkan secara paralel bergantung pada kapasitas arus charger
tersebut. Keluaran charger akan dibagi rata sesuai jumlah baterai yang diparalelkan jika mereka
identik (sama kapasitasnya, sama tingkat pengisian muatannya). Sebagai contoh, jika lima baterai
diisi secara paralel, dan keluaran charger adalah 20 amper, maka setiap baterai akan menerima 20%
jumlah arus total, atau 4 amper.

Beberapa baterai yang memiliki kapasitas yang berbeda dapat diisi secara bersama-sama dengan
menggunalkan satu charger, namun nilai arus pengisian dan waktu yang digunakan didasarkan pada
rating baterai yang paling rendah kapasitasnya.

Gambar 36 – Hubungan Series

Hubungan seri adalah jika terminal positif (+) baterai yang satu dihubungkan dengan terminal negatif
(-) baterai berikutnya (Gambar 36.) Setiap baterai yang terhubung seri menerima arus total yang
dikeluarkan oleh charger.

Jumlah baterai yang dapat dihubungkan seri tergantung pada nilai tegangan sumber pengisian.
Baterai dengan kapasitas yang berbeda dapat diisi secara seri, tetapi kecepatan pengisian dan
lamanya pengisian yang sesuai untuk kapasitas baterai yang terendah yang harus digunakan.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 46
PERAWATAN BATERAI

BATERAI CHARGER YANG UMUM DAN PENGONTROLAN SERTA KARAKTERISTIKNYA

1. Constant Voltage Charger

Jenis charger ini, mengisi baterai pada tegangan pengisian maksimum yang telah dirancang baginya,
biasanya di atas 13,8 volt dan di bawah 18.0 volt untuk baterai 12 volt. Seringkali tegangan pengisian
ini dapat diatur. Setelah baterai yang kosong diisi kembali selama waktu tertentu, dan tegangan
maksimumnya telah tercapai, baterai charger mengontrol tegangan pengisian pada nilai yang tetap.
Pada awalnya, charger akan memberikan arus dan tegangan maksimum yang dibutuhkan oleh
baterai dan arus pengisian tinggi. Setelah pengisian berlanjut, kebutuhan baterai untuk mengisian
tenaga menurun. Jika tegangan pengisian baterai tetap konstan, arus pengisian akan menurun ke
nilai minimum ketika baterai telah terisi penuh. Saat baterai terisi penuh, kapasitasnya maksimal, dan
tidak ada lagi material aktif yang diubah. Setiap arus berlebih setelah titik ini tercapai menyebabkan
kenaikan suhu dan terbentuknya gas.

2. Constant Current Charger

Charger jenis ini, mengisi baterai pada nilai arus konstan yang telah diset sebelumya. Ketika baterai
diisi dengan constant current charger, tegangan baterai akan meningkat sesuai dengan peningkatan
muatan. Kenaikan tegangan pada setiap baterai pada saat diisi memiliki batasan alami, biasanya
akan lebih rendah pada baterai dari bahan antimonial alloy dan akan lebih tinggi pada baterai
berbahan calcium alloy (Maintenance-Free). Ketika baterai telah terisi penuh, tidak seperti constant
voltage chargers, arus pengisian tidak akan menurun tetapi tetap konstan. Setiap pengisian setelah
baterai terisi penuh akan menghasilkan peningkatan suhu dan timbulnya gas.

3. Taper Current Chargers

Taper current charger tidak memiliki tegangan atau arus yang terkontrol. Tegangan dan arus
pengisiannya benar-benar tergantung pada kebutuhan muatan baterai. Satu-satunya kapasitas
pembatas adalah besar tenaga atau rating charger. Jika tegangan meningkat, maka arus
pengisiannya akan menurun ke nilai minimum. Pada nilai ini, baterai telah terisi penuh dan arus yang
mengalir hanya terbuang dalam bentuk panas. Tegangan pengisian bergantung pada arus pengisian
dan energi pengisian yang dibutuhkan oleh baterai atau energi maksimumnya. Jika baterai terisi
penuh oleh taper curent charger, baterai akan mencapai nilai tegangan maksimum yang nilainya
ditentukan oleh kandungan kimiawi baterai dan arus pengisian minimum.

4. Automatic Chargers

Automatic chargers telah dilengkapi dengan rangkaian yang dapat mengukur tegangan baterai dan
akan mematikan charger jika baterai mencapai atau mendekati kondisi terisi penuh. Karena tegangan
pengisian tergantung pada suhu baterai, maka kontrolnya juga harus memiliki pendeteksi suhu dan
nilai koreksinya, bahkan rangkaian kontrolnya juga harus mampu mendeteksi polaritas dan mampu
mencegah pengisian serta percikan bunga api jika klem charger dengan ceroboh telah dipasang
terbalik. Automatic chargers adalah yang direkomendasikan karena mampu memberikan muatan
penuh dengan aman, walupun operator yang melakukan pengisian memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang terbatas.

5. High Rate atau Boost Fast Chargers

High rate fast chargers mampu menyediakan arus pengisian yang tinggi tanpa memperhatikan
apakah arus tersebut digunakan untuk mengubah bahan aktif dalam baterai atau tidak. Charger yang
dapat memberikan arus 40 amper secara terus menerus digolongkan sebagai high rate fast charger.
Kecepatan pengisian biasanya lebih besar dari kecepatan pengubahan bahan aktif dalam baterai.

APLTCL023
47 © Caterpillar Australia Pty Ltd
PERAWATAN BATERAI

Apabila baterai yang diisi dengan high rate chargers ini terlalu lama karena tidak adanya
pengawasan, maka baterai akan mengalami overheating dan akan timbul gas. Itulah sebabnya,
charger jenis ini dilengkapi dengan timer untuk menghentikan pengisian.

High rate fast chargers, seringkali disebut boost chargers, karena dapat dengan cepat mengisi baterai
yang akan digunakan untuk menghidupkan mesin dengan segera. Namun tidak dianjurkan untuk
mengisi baterai dalam waktu lama, apalagi tanpa pengawasan.

6. Trickle Chargers

Trickle baterai chargers adalah cherger dengan arus kecil. Normalnya, kecepatan pengisiannya
adalah kurang dari satu amper per baterai, bahkan seringkali kurang dari 0.03 amper per baterai.
Trickle charger tidak dapat mengisi penuh baterai otomotif yang kosong. Fungsinya semata-mata
untuk menjaga baterai agar tetap pada kondisi muatan penuh, untuk waktu yang lama, dengan
menggantikan muatan yang hilang karena pengosongan diri. Charger ini tidak menyebabkan korosi
pada alur dalam baterai karena charger ini hanya mengeluarkan arus yang kecil untuk jangka waktu
yang lama.

Baterai Baru

Jika sebuah baterai baru akan dipasang, baterai tersebut harus memiliki kapasitas yang sama atau
lebih besar dari baterai aslinya. Nilai CCA adalah ukuran yang paling mudah untuk membandingkan
baterai.

Hal lain untuk dipertimbangkan adalah dimensi eksternal baterai dan jenis terminal-terminalnya.
Banyak kendaraan memiliki baterai yang sama, namun ada juga yang memerlukan baterai yang lebih
pendek atau yang memiliki terminal yang lebih kecil. Cara untuk menahan baterai pada dudukkan
bermacam-macam. Beberapa baterai memiliki undak di sisi-sisinyanya (slide ledge) sehingga dapat
dijepitkan ke wadahnya. Periksa spesifikasi pabrik untuk penggantian dengan baterai baru.

Pemasangan Baterai

Setelah dibersihkan dan dipasang ke dudukannya (mounting), baterai harus dipasang dengan cara
yang benar, yaitu dengan terminal negatif dihubungkan ke ground (atau positif ke ground, tergantung
pada konfigurasi kendaraan). Berhati-hatilah karena alternator dan komponen listrik yang lain bisa
rusak jika polaritasnya tidak benar.

Prosedur pemasangan baterai sebagai berikut :

1. Sebelum memasang baterai, kenali kabel positif dan negatif.


2. Kenali terminal positif dan negatif baterai dan pasang baterai ke carrier-nya (dudukannya)
sehingga terminal berada di posisi yang tepat untuk kabel-kabel.
3. Pasang klem baterai.
4. Pasang terminal kabel positif ke terminal positif baterai terlebih dahulu.
5. Pasang terminal kabel negatif ke terminal negatif baterai. Untuk mencegah kemungkinan hubung
singkat baterai, kabel negatif diganti belakangan.
6. Terminal baterai sebaiknya dikencangkan dengan pas dan berikan lapisan tipis grease untuk
melindunginya dari karat.
7. Lakukan Function Test.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 48
PERAWATAN BATERAI

APLTCL023
49 © Caterpillar Australia Pty Ltd
PERAWATAN BATERAI

TOPIK 5
Jump Starting

Gambar 37 - Jump starting

Ketika charger tidak tersedia, cara praktis untuk menghidupkan kendaraan yang baterainya “mati”
adalah menggunakan kabel jumper (kabel booster) dan battery pack (booster battery). Sebelum
menghubungkan kabel jumper, yakinkan semua aksesoris listrik seperti lampu, radio dan wiper pada
posisi OFF.

Perhatikan nilai tegangan baterai ketika dijump-start. Jump sebuah baterai 12 volt dengan baterai 12
volt dan jump baterai 24 volt dengan baterai 24 volt lain. Ini penting karena ketika menghubungkan
kabel jumper yang tidak sesuai akan menimbulkan percikan bunga api dan dapat mengakibatkan
baterai meledak. Pada sistem heavy duty starting system yang menggunakan dua baterai 12 volt
yang diserikan untuk menyediakan tegangan 24 volt untuk pengengkolan, peringatan khusus harus
diperhatikan untuk mencegah kerusakan komponen elektronik ketika melakukan jump-start. Periksa
rekomendasi service manual sebelum mencoba melakukan jump-start pada kendaraan apapun
dengan baterai ini. Anda mungkin membutuhkan dua set kabel jumper dan dua baterai 12 volt.

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 50
PERAWATAN BATERAI

PENGGUNAAN KABEL BOOSTER YANG AMAN

Gambar 38 – Hubungkan ground negatif kendaraan. Pastikan kendaraan TIDAK DISENTUH.

Ketika melakukan jump-starting selalu gunakan peralatan perlindungan mata, wajah, dan tangan.
Jangan pernah bersandar pada baterai. Jangan melakukan jump-start pada baterai yang rusak;
periksa kedua baterai sebelum terus menghubungkan kabel booster. Periksa kabel booster untuk
mencari kerusakannya.

Yakinkan tutup ventilasi rapat dan rata. Yakinkan kendaraan tidak disentuh dan tombol pengapian
pada posisi OFF. Matikan semua peralatan listrik (radio, defroster, winshield wiper, lampu dal lain-
lain) .

Ikuti langkah berikut ini dengan tepat :

1. Hubungkan kabel booster positif (+) ke terminal positif (+) baterai yang kosong.
2. Hubungkan ujung yang lain dari kabel positif (+) ke terminal positif (+) baterai booster.
3. Hubungkan kabel negatif (-) ke terminal negatif (-) baterai booster.
4. LAKUKAN SAMBUNGAN TERAKHIR KABEL NEGATIF (-) KE ENGINE BLOCK ATAU FRAME
KENDARAAN YANG DI-STALL, JAUH DARI BATERAI (Gambar 38).
5. Yakinkan bahwa kabel jauh dari fan blade, belts dan kompenen bergerak lain di engine.
6. Hidupkan kendaraan dimana baterai booster berada kemudian hidupkan kendaraan dengan
baterai yang kosong. Lakukan menurut spesifikasi pabrik, jalankan sampai cukup panas dan
kemudian matikan engine yang memiliki baterai booster.
7. Lepas kabel-kabel dengan urutan penyambungan yang TERBALIK.

NOTE 1 :
Beberapa pabrik merekomendasikan HEADLIGHT pada kendaraan dengan baterai yang kosong
dihidupkan pada saat menyalakan engine. Beberapa merekomendasikan HEADLIGHT pada
kendaraan dengan baterai booster dinyalakan pada saat engine dihidupkan. Tujuannya untuk
melindungi peralatan elektronik yang sangat sensitif dari tegangan spike (tegangan kejut).
Mengnyalakan lampu akan menolong meredam tegangan spike pada rangakaian elektronik. Periksa
spesifikasi pabrik sebelum melakukan jump-starting.

NOTE 2:
Ada beberapa lead jumper khusus yang memiliki light emitting diode yang dapat menunjukkan kalau
kabel yang dihubungkan sudah benar dan juga memiliki perlindungan terhadap tegangan kej

APLTCL023
51 © Caterpillar Australia Pty Ltd
PERAWATAN BATERAI

APLTCL023
© Caterpillar Australia Pty Ltd 52

Anda mungkin juga menyukai