Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

Setelah mempelajari konsep, penulis menguraikan pelaksanaan

asuhan kebidanan bayi “N” dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSUD

majene tanggal 31 januari s.d 2 februari 2013, maka penulis akan

menguraikan beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Dari hasil identifikasi data dan analisa data dasar pada bayi “N” maka

didapatkan kasus bayi berat lahir rendah karena berat badan bayi

1500 dan kecil masa kehamilan di dukung oleh tanda dan gejala bayi

prematur seperti diseratai refleks isap bayi yang masih lemah.

2. Setelah melakukan identifikasi data dan analisa data dasar pada bayi

“N” maka didapatkan diagnosa atau masalah aktual yaitu bayi berat

lahir rendah, kecil masa kehamilan dengan masalah aktual gangguan

pemenuhan nutrisi ASI.

3. Dari hasil analisa dan interpretasi data pada kasus bayi “N” maka

didapatkan diagnosa/masalah potensial yaitu potensial terjadi

Hipotermi dan infeksi tali pusat,

4. Pada kasus bayi “N” tidak dilakukan tindakan segera/kolaborasi

karena tidak ada data yang mendukung untuk melakukan tindakan

tersebut.
5. Berdasarkan diagnosa atau masalah aktual dan potensial maka

dibuat rencana tindakan pada bayi ”N” dengan bayi berat lahir rendah

seperti perawatan bayi baru lahir dalam inkubator.

6. Tindakan asuhan kebidanan pada bayi “N” dilaksanakan secara

keseluruhan sesuai dengan rencana tindakan

7. Evaluasi tindakan asuhan pada bayi “N” yang di peroleh selama 3 hari

adalah berat badan bayi bertambah, kebutuhan nutrisi terpenuhi, tidak

terjadi hipotermi, dan tidak terjadi infeksi tali pusat.

8. Pendokumentasian merupakan hal penting yang harus dilaksanakan

dari seluruh proses manajemen asuhan kebidanan. Karena ini

merupakan bukti pertanggung jawaban terhadap asuhan yang telah

diberikan pada bayi ”N” dilakukan pendokumentasian selama tiga hari

di Rumah Sakit Umum Daerah majene.

B. Saran

Sehubungan dengan masih tingginya angka kematian bayi yang

disebabkan oleh kelahiran bayi berat lahir rendah maka diharapakan :

a. Bidan dalam memberikan asuhan antenatal dapat mengantisipasi

adanya resiko yang terjadi pada kehamilan yaitu kelahiran bayi.

salah satu cara meningkatkan mutu pelayanan, mengikuti

pelatihan – pelatihan atau mengikuti pendidikan yang lebih tinggi.

b. Diharapkan pada ibu hamil agar dapat memeriksakan

kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selama hamil


mengkonsumsi gizi seimbang, agar tidak terjadi komplikasi dan

mencegah terjadinya kelahiran dengan bayi berat lahir rendah.

apabila mengalami keluhan atau masalah tentang kehamilannya

diharapakan segera memeriksakan kehamilannya ke Rumah Sakit

atau Puskesmas terdekat.

c. Bagi institusi pendidikan dan pemerintah diharapkan menyediakan

sarana dan prasarana yang lengkap/memadai guna menciptakan

sumber daya manusia yang berpotensi dan profesional dalam

melatih tenaga-tenaga bidan khususnya dan tenaga kesehatan

pada umumnya serta memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan

bagi pelajar, mahasiswa serta masyarakat umumnya.

Anda mungkin juga menyukai