Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


Setelah mempelajari dan melakukan percobaan tentang pompa, anda
diharapkan dapat.
1 Dapat melakukan pengoperasian pengujian constant speed sesuai
standar prosedur operasional.
2 Menjelaskan fungsi pengukur yang digunakan untuk pengujian pompa, yaitu
kalibrasi torsi dan pengukuran laju aliran.
3 Menjelaskan fungsi kerja pompa sentrifugal.
4 Dapat menghitung head, torsi, daya dan efisiensi pompa.
5 Menggambarkan kurva karakteristik masing-masing pompa.
6 Membuat evaluasi hasil percobaan.

1.2 Metode Penulisan

BAB I
Bab ini berisikan tentang pendahuluan yang mencakup tentang tujuan dari
percobaan pompa sentrifugal serta metode penulisan laporan pompa seri dan
parallel.
BAB II
Bab ini berisikan tentang tinjauan pustaka yang mencakup tentang defenisi
dari pompa seri dan parallel, prinsip kerja dari pompa seri dan parallel,serta
prestasi pada mesin pompa seri dan parallel.
BAB III
Bab ini berisikan tentang metodologi percobaan yang mencakup tentang
waktu dan tempat pelaksanaan percobaan, alat-alat yang digunakan selama
percobaan, serta bahan yang digunakan dalam percobaan pompa seri dan parallel.
BAB IV
Bab ini berisikan tentang prosedur percobaan yang digunakan selama
proses percobaan berlangsung.
BAB V
Bab ini berisikan tentang hasil percobaan dan Analisa yang mencakup
tentang data sheet hasil percobaan, perhitungan-perhitungan, serta grafik yang
terdapat pada pompa.
BAB VI
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran tentang percobaan pompa
seri dan parallel dari awal hingga akhir percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka berisikan tentang sumber-sumber pengambilan pedoman
dalam penulisan laporan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pompa


Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan
cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan
dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung
secara terus-menerus.
Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara
bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain,
pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak)
menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan
cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran.
Pompa sentrifugal adalah suatu pompa yang memindahkan cairan dengan
memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran impeler. Pompa
sentrifugal mengubah energi kecepatan menjadi energi tekanan. Ada juga yang
menyebutnya sebagai mesin kecepatan karena semakin cepat putaran pompanya
maka akan semakin tinggi tekanan (head) yang dihasilkan.

Gambar 2.1 Pompa Sentrifugal


Adapun keuntungan dari pompa sentrifugal yaitu:
1. Pompa sentrifugal merupakan jenis pompa yang paling umum atau paling
banyak digunakan,
2. Konstruksi dari pompa sentrifugal sangat sederhana,
3. Operasiny handal,
4. Harga dari pompa sentrifugal terbilang murah,
5. Kapasitasnya besar,
6. Effisiensinya bagus,
7. Dapat digunakan untuk temperature tinggi.
Sedangkan kekurangan dari pompa sentrifugal yaitu:
1. Tidak cocok untuk cairan yang viskositasnya rendah,
2. Tidak self priming, walaupun dengan desain khusus dapat dibuat menjadi self
priming,
3. Tidak cocok untuk kapasitas yang kecil.

2.2 Prinsip Kerja Pompa


Adapun prinsip kerja dari pompa sentrifugal yaitu sebagai berikut:
1. Cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfer, atau dalam hal
jet pump dipaksa oleh tekanan buatan,
2. Baling-baling impeler meneruskan energi kinetik ke cairan, sehingga
menyebabkan cairan berputar. Cairan meninggalkan impeler pada kecepatan
tinggi,
3. Impeler dikelilingi oleh volute casing atau dalam hal pompa trubin digunakan
cincin diffuser stasioner. Volute atau cincin diffuser stasioner mengubah
energi kinetik menjadi energi tekanan.
4. Daya dari motor diberikan pada poros pompa untuk memutar impeler yang
menimbulkan gaya sentrifugal, sehingga zat cair akan mengalir dari tengah
impeler keluar lewat saluran antara sudu-sudu dan meninggalkan impeler
dengan kecepatan yang tinggi.
5. Zat cair yang keluar dari impeler dengan kecepatan tinggi kemudian melalui
saluran yang penampangnya semakin membesar yang disebut volure,
sehingga akan terjadi perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan.

2.3 Head Pompa


Head (H) sebuah pompa adalah pemanfaatan energi mekanik yang
dihasilkan pompa dalam menangani fluida yang mengalami hambatan seperti
ketinggian, gesekan laju air dan tekanan.
Head pada pompa terbagi menjadi 3 yaitu:
1. Head Statik
Head statik adalah head yang terjadi penjumlahan head elevasi dan head
tekanan. Head elevasi adalah perbandingan ketinggian permukaan cairan sisi
masuk dan keluar, sedangkan head tekanan adalah perbandingan tekanan dari
sumber fluida menuju ke tujuan(penampungan).
2. Head Kecepatan
Head kecepatan adalah head yang terjadi akibat dari perbedaan kecepatan
yang terjadi pada fluida.
3. Head Loss
Head Loss adalah head untuk mengatasi kerugian-kerugian yang terdiri
dari kerugian gesek aliran didalam perpipaan, dan head kerugian didalam
belokan-belokan (elbow), percabangan, dan perkatupan (valve).

2.4 Prestasi Mesin Pompa


Subbab ini akan membahas tentang prestasi dari mesin pompa dalam
parameter mekanik yang termasuk dalam subbab ini yaitu:
1. Kapasitas Aliran (Q)
Kapasitas aliran pompa dapat di cari dengan persamaan:

8 θ 5
Q = 0,5765 x x √ 2 g x tan x h 2 (m3/det)
15 2

Dimana: Q = kapasitas aliran (m3/det)


g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian air (m)

2. Daya motor penggerak (Nm)

2. π . n .l
Nm = T.W = .m.g (Watt)
60
Dimana: Nm = Daya Motor Penggerak (Wat)
n = Putaran (rpm)
l = Panjang Lengan (m)
m = Massa Padat Beban Lengan (m)
g = Percepatan Gravitasi (m/s2)

3. Daya Pompa (Np)

Np = γ .Q . H (Watt)

Dimana: Np = Daya Pompa (Watt)


γ = Berat Jenis (N/m3)
Q = Kapasitas Aliran (m3/det)
H = Head Pompa (m)

4. Head dan Kapasitas Pompa

H = Hd+Hs (m)

Q = A.V (m3/det)

Dimana: Hd = Head Discharge


Hs = Head Suction
A = Luas Penampang pipa (m2)
V = Kecepatan Aliran (m/s)

5. Effisiensi (ὴ)

Np
ὴ= x 100% (%)
Nm

Dimana: ὴ = effisiensi (%)


Np = Daya Pompa (Watt)
Nm = Daya Motor (Watt)

2.5 Kavitasi
Sebagai pendekatan umumnya diandaikan bahwa bila tekanan mutlak pada
suatu titik zat cair mencapai tekanan uap untuk temperatur bersangkutan, maka
rongga-rongga dan gelembung-gelembung akan terbentuk. Rongga-rongga ini
akan mengandung fluida gas bebas. Gejala pembentukan rongga dan pecahnya
rongga ini disebut kavitasi. Kavitasi bila cukup besar akan mengurangi unjuk
kerja pompa (menambah rugi mekanik), menjadikan timbul kebisingan,
meningkatkan getaran dan mengurangi daya tahan logam dan impeller.
Sebagai titik dalam zat cair pada pompa dimana tekanan minimum
didaerah separasi aliran dan begitu tekanan disekeliling berkurang maka tekanan
uap akan tercapai dan kapitasi dimulai dititik ini, sehubungan dengan kondisi ini
akan terjadi tekanan mutlak yang tetap.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kavitasi pada pompa,
yaitu antara lain:
1. Tekanan Hisap Hs terlalu tinggi,
2. Penampang pipa hisap (Os) terlalu kecil,
3. Adanya getaran pada pipa hisap,
4. Kecepatan putaran impeller lebih besar dari kecepatan aliran fluida,
5. Temperature fluida terlalu tinggi.

Adapun pengaruh akibat terjadinya kavitasi pada pompa, antara lain:


1. Terjadinya korosi dan erosi pada bahagian ini dimana kavitasi
terjadi,
2. Perubahan energi kecepatan menjadi tekanan oleh sudu-sudu yang
tidak sempurna,
3. Terjadi gesekan pada sudu-sudu.

Kavitasi pada dasarnya dapat dicegah dengan membuat NPSH yang


tersedia lebih besar daripada NPSH yang diperlukan, dalam hal ini mengecilkan
NPSH yang diperlukan adalah salah satu cara yang dapat diusahakan oleh pihak
pabrik pembuat pompa.
Dalam perencanaan instalasi pompa, hal-hal berikut ini harus
diperhitungkan untuk menghindari kapitasi:
1. Ketinggian letak pompa terhadap permukaan zat cair yang dihisap
harus dibuat serendah mungkin,
2. Pipa hisap harus dibuat sependek mungkin,
3. Tidak di benarkan untuk memperkecil laju aliran dengan
menghambat aliran sisi hisap.
4. Jika pompa mempunyai head total yang berlebihan, maka pompa
akan bekerja dengan kapasitas yang berlebihan pula sehingga
kemungkinan terjadinya kavitasi menjadi lebih besar, karena itu
head total pompa harus ditentukan sedemikian rupa hingga sesuai
dengan yang diperlukan pada kondisi operasi yang optimal.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat Percobaan


Praktikum Pompa Sentrifugal ini dilakukan pada:
Tempat : Laboratorim Prestasi Mesin, Departemen Teknik Mesin, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Waktu : Selasa / 17 Desember 2019
Pukul : 14:00-16:00 WIB

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum Pompa Sentrifugal
adalah sebagai berikut:
1. Pompa Sentrifugal
Pompa yang digunakan memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Tipe : Open Impeller Sentrifugal
Motor : Parallel Speed 0-2900 rpm
Voltage : 22 Volt, 50 Hz
Panjang Lengan : 0,5m
Rating Motor : 2,2 Kw, 2900 rpm
Lengan Torsi : 0,25m
Gambar 3.1 Mesin Pompa
2. Bak Tempat Air
Bak tempat air merupakan wadah yang digunakan untuk menampung air
yang akan dihisap oleh pompa.

Gambar 3.2 Bak Air


BAB IV
PROSEDUR PERCOBAAN

1. Siapkan peralatan untuk percobaan.


2. Putuskan hubungan transmisi pada pompa 2, dengan melepaskan kopling
pompa 2.
3. Atur posisi katup menjadi aliran pompa tunggal.
4. Hubungkan listrik switch pengaturan putaran.
5. Bila pompa sudah bekerja dengan baik, putar electromotor ke putaran 1500
rpm.
6. Setelah eloctromotor balance pada beban dengan lengan yang terdapat pada
eloctromotor tersebut, selanjutnya dilakukan head capacity.
7. Pembacaan dilakukan untuk posisi gate valve 0⁰, 30⁰, 60⁰, dan 90⁰.
8. Tuliskan nilai yang didapat ke dalam data sheet.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah sebagai
berikut:
1. Pompa bekerja dengan baik pada kecepatan electromotor 1500 rpm.
2. Pompa yang digunakan menggunakan prinsip sentrifugal.
3. Head adalah satuan energi per satuan berat yang harus disediakan untuk
mengalirkan zat cair.
4. Kurva yang digunakan adalah kurva kapasitas aliran terhadap head pompa.

6.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya dilakukan maintenance berkala pada mesin pompa.
2. Sebaiknya pipa – pipa dicek agar tidak terjadi kebocoran.
3. Sebaiknya air di bak senantiasa mencukupi agar tidak terjadi kavitasi.
4. Sebaiknya praktikan datang tepat waktu agar praktikum berjalan dengan
tepat waktu.
5. Sebaiknya praktikan mempelajari bahan praktikum agar dapat
mengerjakan soal responsi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai