Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurfitria Sari

Nim :PO714251201040

Kelas : A/DIV Farmasi

Matkul : Pendidikan kewarganegaraan

1.Bandingkan Implementasi Politik Strategi Nasional Pada Orde Lama, Orde Baru dan Orde
Reformasi!

Jawaban:

1.Orde Lama

 Masa orde lama adalah masa pencarian bentuk implementasi Pancasila terutama
dalam sistem kenegaraan. Pancasila diimplementasikan dalam bentuk yang berbeda-
beda pada masa orde lama.
 Merupakan Masa Revolusioner dibawah komando Ir.Soekarno
 Ikut serta dalam percaturan politik internasional (Gerakan Non Blok dan Konferensi
Asia – Afrika).
 Dibukanya kembali Bursa Efek di Jakarta pada tanggal 31 Juni 1952.

2.Orde Baru

 Orde Baru Sistem kapitalisme internasional.Merangkul kekuatan-kekuatan


kapitalisme terdepan di dunia, yang justru telah menutup arena politik untuk kekuatan
komunisme.
 Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen sebagai kritik
terhadap orde lama yang telah menyimpang dari Pancasila
 Kekuatan memenangkan konflik politik
 Melakukan kerja sama internasional

3.Orde Reformasi

 Mengembangkan otonomi daerah secara luas, nyata dan bertanggung jawab dalam
rangka pemberdayaan masyarakat, lembaga ekonomi, lembaga politik, lembaga
hukum, lembaga keagamaan, lembaga adat dan lembaga swadaya masyarakat, serta
seluruh masayrakat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Melakukan pengkajian tentang berlakunya otonomi daerah bagi daerah propinsi,
daerah kabupaten, daerah kota dan desa.
 Mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang efektif dan kuat dengan
memberdayakan pelaku dan potensi ekonomi daerah serta memperhatikan penataan
ruang, baik fisik maupun sosial sehingga terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi
sejalan dengan pelaksanaan ekonomi daerah. Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup.
 Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi
peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi.
 Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan
melakukan konservasi, rehabilitasi, dan penghematan penggunaan, dengan
menerapkan teknologi ramah lingkungan.
 Mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan
pemeliharaan lingkungan sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga, yang diatur
dengan undang–undang. Implementasi di bidang pertahanan dan keamanan.
 Menata Tentara Nasional Indonesia sesuai paradigma baru secara konsisten melalui
reposisi, redefinisi, dan reaktualisasi peran Tentara Nasional Indonesia sebagai alat
negara untuk melindungi, memelihara dan mempertahankan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia terhadap ancaman dari luar dan dalam negeri, dengan
menjunjung tinggi hak asasi manusia dan memberikan darma baktinya dalam
membantu menyelenggarakan pembangunan.
 Meningkatkan kualitas keprofesionalan Tentara Nasional Indonesia, meningkatkan
rasio kekuatan komponen utama serta mengembangkan kekuatan pertahanan
keamanan negara ke wilayah yang di dukung dengan sarana, prasarana, dan anggaran
yang memadai.
 Memperluas dan meningkatkan kualitas kerja sama bilateral bidang pertahanan dan
keamanan dalam rangka memelihara stabilitas keamanan regional dan turut serta
berpartisipasi dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia.

2.Bagaimana Hubungan antara Gatra Dalam Wawasan Nusantara ? Coba saudara Analisis!

Jawaban:

 Antara gatra ideologi dengan gatra politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan, maka arti ideologi adalah sebagai falsafah bangsa dan landasan ideologi
negara. Selain itu ideologi merupakan nilai penentu bagi kehidupan nasional yang
meliputi seluruh gatra dalam pancagatra dalam memelihara kelangsungan hidup
bangsa dan pencapaian tujuan nasional.
 Antara gatra politik dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan; berarti kehidupan politik yang mantap dan dinamis menjalankan
kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk pengembangan ekonomi,
sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Kehidupan politik bangsa dipengaruhi oleh
bermacam hal yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Ia dipengaruhi oleh
tingkat kecerdasan dan kesadaran politik, tingkat kemakmuran ekonomi, ketaatan
beragama, keakraban sosial dan rasa keamanannya.
 Antara gatra ekonomi dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan; berarti kehidupan ekonomi yang tumbuh mantap dan merata, akan
menyakinkan kebenaran ideologi yang dianut, mendinamisir kehidupan politik dan
perkembangan sosial budaya serta mendukung pengembangan pertahanan dan
keamanan. Keadaan ekonomi yang stabil, maju dan merata menunjang stabilitas dan
peningkatan ketahanan aspek lain.
 Antara gatra sosial budaya dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan; dalam arti kehidupan sosial budaya yang serasi, stabil, dinamis,
berbudaya dan berkepribadian, akan menyakinkan kebenaran ideologi, memberikan
iklim yang kondusif untuk kehidupan politik yang berbudaya, kehidupan ekonomi
yang tetap mementingkan kebersamaan serta kehidupan pertahanan dan keamanan
yang menghormati hak-hak individu. Keadaan sosial yang terintegrasi secara serasi,
stabil, dinamis, berbudaya dan berkepribadian hanya dapat berkembang di dalam
suasana aman dan damai. Kebesaran dan keseluruhan nilai sosial budaya bangsa
mencerminkan tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional baik fisik material
maupun mental spiritual. Keadaan sosial yang timpang dengan kontradiksi di berbagai
bidang kehidupan memungkinkan timbulnya ketegangan sosial yang dapat
berkembang menjadi gejolak sosial.
 Antara gatra pertahanan dan keamanan dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial
budaya, pertahanan dan keamanan; dalam arti kondisi kehidupan pertahanan dan
keamanan yang stabil dan dinamis akan meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan
iklim yang kondusif untuk pengembangan kehidupan politik, ekonomi dan sosial
budaya. Keadaan pertahanan dan keamanan yang stabil, dinamis, maju dan
berkembang di seluruh aspek kehidupan akan memperkokoh dan menunjang
kehidupan ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya.

3.Apa Implementasi Pelaksanaan Otonomi daerah Terhadap NKRI?

Jawaban:

 Sudut politik, sebagai permainan kekuasaan yang mengarah pada penyebaran


kekuasaan (distributionordispersionofpower), juga sebagai tindakan pendemokrasian
untuk melatih diri dalam mempergunakan hak-hak demokrasi.
 Sudut teknik organisator, sebagai cara untuk menerapkan dan melaksanakan
pemerintahan yang efisien.
 Sudut kultural, perhatian terhadap keberadaan atau kekhususan daerah.
 Sudut pembangunan, otonomi secara langsung memperhatikan, memperlancar, serta
meratakan pembangunan.

4. Berbagai kasus konflik antar daerah tentang wilayah perbatasan yang memiliki aset,
menunjukkan pelaksanaan otoda perlu ditinjau secara politik, coba saudara evaluasi praktek
pelaksanaan otoda di daerah saudara!

Jawaban:

 Praktik Otonomi daerah di Kabupaten Enrekang Tentunya memiliki Sisi Positif dan
sisi negatif, Sisi positifnya yaitu banyaknya pembangunan Sarana dan prasarana di
Kabupaten Enrekang yang dapat menunjang kehidupan masyarakat enrekang menjadi
lebih lancar. Jjika ditinjau dari pengelolaan anggaran Pendapatan Belanja Daerah
secara optimal, jika dari segi hukum sudah memadai dan sudah singkronisai
hukumnya dengan baik secara vertikal maupun horizontal, tidak ada pertentangan
atara hukum yang satu dengan hukum yang lainnya. Namun dari segi ekonomi
belumdapat mandiri,dalam artian belum mampu mengolah potensi daerah secara
optimal dalam proses pembangunannya.

5. Bagaimana pendapat anda tentang keberadaan pulau-pulau kecil yang belum berpenghuni,
apa yang seharusnya dilakukan pemerintah untuk mengelola pulau-pulai di Indonesia!
Jawaban:
Menurut saya pulau yang tak berpeghuni tersebut lebih baik dikelolah karena itu adalah aset
negara, pulau tersebut bisa dijadikan wilayah pemetaan penduduk dari pulau-pulau yan padat
penduduknya.Berikut hal yang harus dilakukan pemerintah:
 Tegakkan aturan yang sudah ditentukan berdasarkan Undang-Undang 27 tahun 2007
serta perubahannya di Undang-Undang 1 tahun 2014
 Pengelolaan pulau-pulau kecil harus dilakukan secara terintegrasi dan satu pintu.
Tidak bisa dipecah-pecah berdasarkan kewenangan. Pemerintah pusat harus segera
mengeluarkan norma, standar dan prosedur yang mengatur integrasi pengelolaan
pulau-pulau kecil sebagai antisipasi implikasi dari pelaksanaan UU No. 23 tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah.

Anda mungkin juga menyukai