Bab Ii - 2
Bab Ii - 2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. DISKRIPSI TEORI
1. Media Visual
sering diganti dengan mediator yaitu penyebab atau alat yang turut
siswa”.2
1
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A. Media Pembelajara. ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
2003). Hal .3
2
Muhaimin.Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam.(Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. 2005), hal. 91
3
H. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, ( Jakarta: Ciputat Pers,
2002), Hal .11
14
15
Media visual menurut Sanjaya yaitu media yang dapat di lihat saja,
pesan melalui indra penglihatan atau hanya dapat dilihat dengan mata
saja, indra lain seperti telinga tidak dapat difungsikan untuk media
visual ini.
4
H. Wina Sanjaya,Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, ( Jakarta: Kencana
Prenada Media Group. 2010 ), hal. 204
5
Wina Sanjaya, Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran,(Jakarta: Prenada Media
Group, 2008), hal.211
6
Yudhi Muhadi, Media Pembelajaran,(Jakarta: Gaung Persada Press), hal. 81
7
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997),hal.109-110
16
1) Kesederhanaan
mudah dipahami.
2) Keterpaduan
3) Penekanan
unsur terpenting.
4) Keseimbangan
a) Media realita10
b) Model11
10
Senny rifki dalam http://sennyrifki.blogspot.co.id/2011/04/karakteristik-media-visual-
dan-jenis.html, di akses tanggal 30 Mei 2016
11
Ibid.
18
c) Media grafis12
adalah:
pesan.
(4) bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga
12
Ibid.
19
2) Media proyeksi13
a) Transparansi OHP
Yaitu merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata
letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka
diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film
bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir
13
Ibid.
20
pengalaman visual yang nyata pada siswa. Alat bantu visual ini
bertujuan:14
Hal ini menyebabkan guru harus memilih media dengan tepat untuk
14
Nana Sudjana dan Ahmad Rifa‟i, Teknologi Pendidikan, Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2007, hal.106
21
lain15.
15
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP – UPI. Ilmu & Aplikasi Pendidikan; Bagian 2
Ilmu Pendidikan Praktis.(Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama, 2007).hal. 209
16
Daryanto,Media Pembelajaran,(Bandung: Satu Nusa, 2010) ,hal.100-102
22
pengamatan kita .
8. Foto dapat memperjelas
suatu masalah17.
Sketsa 1. Menyingkirkan hambatan 1. Guru harus
buta huruf dan kesukaran mempunyai ide yang
bahasa. kretif agar hasilnya
2. Digunakan untuk semua dapat menarik
tingkatan sosial, mulai orang perhatian siswa.
yang tidak bersekolah sama 2. Tidak semua guru
sekali sampai orang yang memiliki
terpelajar. kemampuan
3. Menarik perhatian murid, membuat sketsa.
menghindari verbalisme dan 3. Kurang mampu
memperjelas penyampaian menjelaskan
pesan. seteknik rinci
mengenai sesuatu.
Diagram/Chart 1. Media ini rapi, benar, jelas 1. Diagram bersifat
dan diberi tittle. simbolis dan abstrak
2. Penyusunannya sesuai sehingga sulit untuk
dengan pola dan dimengerti.
memperjelas arti. 2. Yang dapat
3. Bentuknya sederhana, Hemat membaca diagram
biaya/ murah. adalah orang-orang
yang harus
mempunyai latar
belakang tentang apa
yang didiagramkan.
3. Biasanya data dari
bagan banyak,
Pesannya terlalu
singkat sehingga
sulit dipahami.
Gambar atau foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia
17
Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008),hal. 20-21
23
mengamatinya.19
persepinya.20
gambar ialah:21
18
Arief S. Sudiman dkk, Media Pendidikan (pengertian, pengembangan dan
pemanfaatannya),(Jakarta: CV Rajawali, 1990) cet 2, hal, 29
19
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta: PT Pustaka Insan
Madani, anggota IKAPI, 2012, cet. 1), hal. 86
20
H. Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana , 2012, Cet. 1),,
hal. 166
21
Munir, Multimedia:Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan, (Bandung:Alfabeta, 2012),
hal. 261
24
b) Gambar adalah medium yang „diam‟, oleh karena itu dalam hal
gagasan utama.
individual.
22
Arief S. Sudiman dkk, Media Pendidikan (pengertian, pengembangan dan
pemanfaatannya),(Jakarta: CV Rajawali, 1990) cet 2, hlm,29-31
25
mebetulkan kesalahfahaman.
23
Ibid., hlm. 31
26
tetap atau still picture yang terdiri dari dua kelompok. Pertama flat
gambar tembus pandang, seperti film, film slides, film strips, dan
transparencis.24
peserta didik.25
memerlukan keterpaduan.
kegiatan lainnya.
2626
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada
Press), hal. 208
27
Ibid, hal. 262-263
28
orang yang normal dapat diajar menggambar, maka setiap guru yang
tak perlu dipersoalkan sebab media ini dibuat langsung oleh guru.28
sosial, mulai orang yang tidak bersekolah sama sekali sampai orang
perhatian siswa.
a) Sifatnyakongkrit
28
Arief S. Sudiman dkk, Media …hal. 33
29
Yudhi Munadi,Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2008) ,hal.87
30
Sulis Al-Madad dalam:http://tsulis64.blogspot.co.id/2013/09/media-gambarfoto-dan-
sketsa-dalam.html,diakses 9 Mei 2016
29
b) Dapatmengatasiruangdanwaktu.
c) Dapatmengatasipengamatanmata.
d) Dapatmenjelaskanmasalah.
pembelajaran.
awaluntukmengekspresikangagasantertentukedalamgambar
memerlukanolahanlebihlanjut.Sketsamerupakansaranakomunikasi
Menggambar
sketsapadadasarnyaadalahmenarikgarisdengantanganbebas,
harusdiperhatikansesuaidengankarakterdanjenisgambar yang
membentuksudutatauperpotongan, keduaujungnyaharusbertemu,
tidakbolehkurangataulebih.32
3333
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada
Press), hal. 208
34
Syaifudin Azwar, Tes Prestasi,(Jakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hal. 13
35
W.S Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan,( Jakarta : Gramedia,
2007), hal.226
36
Ibid.,hal.26
32
angka.37
arab sendiri menyebutnya khat yang berarti garis atau tulisan indah.
indah.38
sebuah tulisan yang tersusun atau apa-apa yang ditulis diatas garis-
37
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya : Usaha
Nasional, 1994),hal.5
38
Didin Sirojuddin AR,Seni Kaligrafi Islam,Cet.ke1,(Jakarta: Multi Kreasi Singgasana,
1992), hal.1
33
dengan peraturan dan kaedah yang telah dikaji dan ditentukan oleh
tahap perkembangan yang begitu cepat. Pada abad pertama dan kedua
keislamannya.42
39
Ibid.
40
Abdul Karim Husain, Khat Seni Kaligrafi, (Kudus: Menara Kudus 1989), hal. 3
41
Sirojul dalam http://sirojul.blog.com/makala-jenis-jenis-khat/, diakses tanggal 21 Mei 2016
42
Ibid.
34
perubahan tingkah laku dari hasil belajar seni menulis indah yang
prestasi belajar siswa terbagi dua, yaitu faktor Internal dan faktor
Eksternal.
43
Callisesign dalam http://callidesign.blogspot.com/ diakses tanggal 29 Mei 2016
35
1) Faktor Internal
dsb.
44
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan,Cet.ke-18,(Bandung: Remaja Rosdakarya,
2013), hal. 171
36
imposed).
meliputi :
rendah.45
45
Slamento,Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,cet.ke-5,(Jakarta:
Bhineka Cipta, 2010), hal.56
38
hasil.47
keterampilan berikutnya.48
46
John W Santrock,Remaja (andolescence) ,(Jakarta: Gelora Aksara Pratama,2007), hal.130
47
Muhibbin Syah, Psikologi …,hal. 169
48
Ibid., hal. 170
39
c) Minat
melakukannya sendiri.
d) Bakat
49
Slamento, Belajar dan Faktor-Faktor …, hal.57
40
e) Motivasi
f) Konsep Diri
2) Faktor Eksternal54
Faktor-faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Hal ini dapat
terdiri dari:
a) Faktor keluarga
53
Robert E Slavin, Psikologi Pendidikan (Educational Psychology),Edisi ke-sembilan,
(Jakarta:Indeks, 2011) ,hal.102
54
Ngalim Purwanto,Psikologi …,hal.32
43
seteknik social.
55
John W Santrock,.Remaja …,hal.15
44
parenting)
diri.
yang diterapkan.
c) Faktor masyarakat
masyarakat.
c. Jenis-Jenis Kaligrafi
1) Naskhi
56
Pengertian Kaligrafi dan jenisnya dalam http://the-assawala.heck.in/pengertia-
kaligrafi-dan-jenis-jenisnya.xhtml, di akses tanggal 03 Mei 2016
57
Pengertian Kaligrafi dan jenisnya dalam http://the-assawala.heck.in/pengertia-
kaligrafi-dan-jenis-jenisnya.xhtml, di akses tanggal 03 Mei 2016
58
Sirojuddin AR., Kaidah Menulis dan Karya – Karya Master Kaligrafi Islam, Ali Akbar,
(Jakarta: Pustaka Firdaus,1995), hal.43
46
2) Tsuluts
3) Farisi
59
Ibid.
60
Sirojuddin AR., Kaidah Menulis …
47
masjid di Iran.61
berkelainan.62
4) Riq‟ah
cepat.63
61
Pengertian Kaligrafi dan jenisnya dalam http://the-assawala.heck.in/pengertia-
kaligrafi-dan-jenis-jenisnya.xhtml, di akses tanggal 03 Mei 2016
62
Sirojuddin AR., Kaidah Menulis …, hal.44
63
Pengertian Kaligrafi dan jenisnya dalam http://the-assawala.heck.in/pengertia-
kaligrafi-dan-jenis-jenisnya.xhtml, di akses tanggal 03 Mei 2016
48
5) Diwani
6) Diwani Jali
64
Sirojuddin AR., Kaidah Menulis …., hal.44
65
Pengertian Kaligrafi dan jenisnya dalam http://the-assawala.heck.in/pengertia-
kaligrafi-dan-jenis-jenisnya.xhtml, di akses tanggal 03 Mei 2016
49
penulisannya. Khath ini di tulis dengan dua buah pena. Yang satu
7) Khufi
66
Ibid.
67
Sirojuddin AR., Kaidah Menulis …, hal.44
50
Kaligrafi
juga berarti alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur
sesuatu yang dapat dilihat dan untuk pembelajaran adalah media visual.
68
Pengertian Kaligrafi dan jenisnya dalam http://the-assawala.heck.in/pengertia-
kaligrafi-dan-jenis-jenisnya.xhtml, di akses tanggal 03 Mei 2016
69
Nuryani, R dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi. (Malang : UM Press, 2005), Hal.
114 - 115
70
Syaiful Bahri Jamarah, Aswan Zain Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta : PT. Rineka
Cipta, 2006 ), Hal. 121
71
Yudhi Muhadi, Media Pembelajaran,(Jakarta: Gaung Persada Press), hal. 81
51
apalagi yang masih pemula. Dalam pemanfaatan media visual teknik yang
dilakukan adalah:
Pertama, persiapan guru: pada lagkah ini guru menetapkan tujuan yang
dan aplikasi: sesudah penyajian perlu ada kegiatan belajar sebagai tindak
sketsapadadasarnyaadalahmenarikgarisdengantanganbebas,
harusdiperhatikansesuaidengankarakterdanjenisgambar yang
akandisajikan. Kualitas garis yang dibuat oleh pensil akan ditentukan oleh
72
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung
Persada Press), hal. 208
52
semua garis harus dimulai dan diakhiri dengan tegas dan harus
keduaujungnyaharusbertemu, tidakbolehkurangataulebih.73
Sketsa (stick figure) ini dapat digunakan untuk semua tingkatan sosial,
mulai orang yang tidak bersekolah sama sekali sampai orang yang
terpelajar. Tidak perlu khawatir dengan gambar yang telah dibuat. Karena
mempunyai ide yang kreatif agar hasilnya dapat menarik perhatian siswa.
73
Ibid.
74
Yudhi Munadi,Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2008) ,hal.87
53
mungkin hanya sebagai latihan, nantinya jika sudah terbiasa maka garis-
persepinya.76
75
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta: PT Pustaka Insan
Madani, anggota IKAPI, 2012, cet. 1), hal. 86
76
H. Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana , 2012, Cet. 1),,
hal. 166
54
materi khususnya kaligafi saja dalam pembasan ini, namun juga dapat
melatih pola pikir peserta didik dan juga imajinasinya dengan melihat
gambar tersebut.
B. Penelitian Terdahulu
peningkatan
nilai rata-rata
pada tiap siklus
media gambar saja dan untuk meningkatkan prestasi belajar IPA, namun
peneliti meneliti media visual gambar dan media visual sketsa yang di
jelas berbeda peneliti terdahulu yang pertama pada siswa kelas V MI Sunan
Ampel Bono Boyolangu dan peneliti terdahulu kedua pada siswa kelas IV
melakukan penelitian pada siswa yang ikut pembelajaran seni kaligrafi di SDI
C. Paradigma Penelitian
Paradigma adalah pedoman yang menjadi dasar bagi para saintis dan
77
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru,(Bandung:
Rosdakarya, 2012), hal. 146
57
fakta.78
membimbing peneliti, tidak hanya dalam pilihan metode tetapi dalam aspek
fakta.
fenomena sosial, budaya dan tingkah laku manusia tidak cukup dengan
78
Muh Tahir, Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan, (Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar, 2011), hal. 59
79
H.Mundir, Metode Penelitian Kuantatif dan Kualitatif,(Jember: STAIN Jember
Press,2013), hal.22-23
80
Paradigma Penelitian, dalam http://ulvanurmalasari.blogspot.co.id/2015/05/paradigma
-penelitian.html di akses tanggal3 Mei 2016
58
postmodern.
6. Pendekatan induktif.
Paradigma dalam penelitian kualitatif terdiri atas tiga jenis, antara lain:
1. Postpositivisme
81
Paradigma Penelitian Pendidikan, dalam http://desiiramayana.blogspot.co.id/2013/10/
paradigma-penelitian-pendidikan.html, diakses tanggal 3 Mei 2016
82
MuhTahir, Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan, (Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar, 2011), hal. 57
59
dengan pengamat yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain serta nilai–
nilai yang dianut oleh pengamat tersebut turut mempengaruhi fakta dari
3. Konstruktivisme
atau bentukan dari manusia itu sendiri. Kenyataan itu bersifat ganda,
sosial berpusat pada subjek dan bukan pada objek, hal ini berarti bahwa
Media Visual
Media Visual Media Visual Media Visual Media Visual Media Visual
Gambar Sketsa Diagram Grafik Bagan
dan lebih perhatian pada mata pelajaran umum saja, tanpa melihat
Dan potensi peserta didik tidak satu macam saja, namun bermacam-
85
Dedy N. Hidayat, Paradigma dan Metodologi Penelitian Social Empirik Kla.sik,(Jakarta
:Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia. 2003), haI. 3
61
maka hasil karya peserta didik akan lebih bagus, dan prestasinya akan