Anda di halaman 1dari 9

RENCANA HARIAN KETUA TIM

DIRUANG PERAWATAN BEDAH RS AN-NISA

Tanggal :
Nama Kepala Ruangan :
Nama Perawat Primer :
Nama Perawat Asosiate :
Jam datang dan pulang :
A. Pengkajian
Jumlah pasien yang dirawat di RS An-nisa ruang perawatan bedah kamar
201,202,203,204,205,207, 208 jumlah pasien keseluruhan yaitu ada 15 pasien.

B. Perencanaan
jumlah perawat pelaksana 1 orang
jumlah pasien yang dirawat 15 pasien
klarifikasi pasien PC13 pasien, MC 2 pasien, TC 0 pasien
perawat pelaksana bertanggung jawab diruangan 201,202,203,204,205,207, 208
1. Hana Rupaidah bertanggung jawab diruang
Ruang 201
Bed A :Tn. Z (PC)
Bed B :Tn. E(PC)
Ruang 202
Bed A :Ny.M(PC)
Bed B :Ny.J(PC)
Bed C :Ny.Y(PC)
Ruang 203
Bed A :Swdr.K(PC)
Bed B :Ny. L(PC)
Ruang 204
Bed A :Tn. N (PC)
Bed C :Tn. A (PC)
Bed D :Tn.M (PC)
Ruang 205
Bed A :Tn. Y(PC)
Bed B :Tn.A( PC)
Bed E :Tn.K (PC)
Ruang 207
Bed B :Ny. R (PC)
Ruang 208
Bed B : An. A (MC)
C. Pengkajian dan Perencanaan
1. Nama pasien : Tn. Z kamar 201 bed A (PC)
Jenis kelamin : laki-laki
Dx medis : Bldder calculi
Dx keperawatan : Nyeri aku berhubungan dengan agen cedera biologis
Intervensi :
- Observasi TTV/4jam
- Observasi keadaan umum dan kesadaran klien
- Lakukan observasi nyeri secara komprehenshif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
- Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan gunakan
teknik komunikasi teraupetik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien, kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.
- Mangajarkan teknik penegndalian nyeri : distraksirelaksasi,
kompres,
- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau tentang ketidak
efektifan nyeri masa lampau dan bantu pasien dan keluarga
untuk mencari serta menemukan dukungan kontrol
lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan kurangi faktor
- Kolaborasi pemberian terapi dengan dokter

2. Nama pasien :Tn. N kamar 201 bed B PC


Jenis kelamin : laki-laki
Dx medis : Supraventricular Tachycardia
Dx keperawatan : Intoleransi aktivitas b.d ketidak seimbangan antara suplai
oksigen ke jaringan
Intervensi :
- Berikan penjelasan mengenai prosedur tindakan yang akan
dilakukan pada pasien dan keluarga
- Kaji respon klien terhadap aktivitas, perhatian frekuensi
nadi 20x/menit diatas frekuensi istirahat
- Intruksikan pasien tentang penghemat energi
- Kaji sejauhmana aktivitas dapat ditoleransi
- Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas bertahap

3. Nama pasien : Ny. M kamar 202 bed A (PC)


Jenis kelamin :Perempuan
Dx medis : Ulkus DM gr IV
Dx keperawatan : nyeri akut berhubungan dengan post operasi
Intervensi :
- Observasi TTV/4jam
- Observasi keadaan umum dan kesadaran klien
- Lakukan observasi nyeri secara komprehenshif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
- Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan gunakan
teknik komunikasi teraupetik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien, kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.
- Mangajarkan teknik penegndalian nyeri : distraksirelaksasi,
kompres,
- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau tentang ketidak
efektifan nyeri masa lampau dan bantu pasien dan keluarga
untuk mencari serta menemukan dukungan kontrol
lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan kurangi faktor
- Kolaborasi pemeberian terapi dengan dokter

4. Nama pasien : Ny. J kamar 202 bed B (PC)


Jenis kelamin : perempuan
Dx medis : mamae Abram
Dx keperawatan : nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi
Intervensi :
- Observasi TTV/4jam
- Observasi keadaan umum dan kesadaran klien
- Lakukan observasi nyeri secara komprehenshif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
- Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan gunakan
teknik komunikasi teraupetik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien, kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.
- Mangajarkan teknik penegndalian nyeri : distraksirelaksasi,
kompres,
- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau tentang ketidak
efektifan nyeri masa lampau dan bantu pasien dan keluarga
untuk mencari serta menemukan dukungan kontrol
lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan kurangi faktor
- Kolaborasi pemeberian terapi dengan dokter

5. Nama pasien : Swdr. K kamar 203 bed A (PC)


Jenis kelamin : perempuan
Dx medis : fraktur 1/3 pro orif
Dx keperawatan : nyeri akut berhubungan dengan post operasi
Intervensi :
- Observasi TTV/4jam
- Observasi keadaan umum dan kesadaran klien
- Lakukan observasi nyeri secara komprehenshif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
- Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan gunakan
teknik komunikasi teraupetik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien, kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.
- Mangajarkan teknik penegndalian nyeri : distraksirelaksasi,
kompres,
- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau tentang ketidak
efektifan nyeri masa lampau dan bantu pasien dan keluarga
untuk mencari serta menemukan dukungan kontrol
lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan kurangi faktor
- Kolaborasi pemeberian terapi dengan dokter

6. Nama pasien : Ny. L kamar 203 bed B (PC)


Jenis kelamin : perempuan
Dx medis : Hemoroid
Dx keperawatan :nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi
Intervensi :
- Observasi TTV/4jam
- Observasi keadaan umum dan kesadaran klien
- Lakukan observasi nyeri secara komprehenshif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
- Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan gunakan
teknik komunikasi teraupetik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien, kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.
- Mangajarkan teknik penegndalian nyeri : distraksirelaksasi,
kompres,
- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau tentang ketidak
efektifan nyeri masa lampau dan bantu pasien dan keluarga
untuk mencari serta menemukan dukungan kontrol
lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan kurangi faktor
- Kolaborasi pemeberian terapi dengan dokter

7. Nama pasien : Tn. N kamar 204 bed a PC


Jenis kelamin : laki-laki
Dx medis : tumor dipunggung
Dx keperawatan : nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis

Intervensi :
- Observasi TTV/4jam
- Observasi keadaan umum dan kesadaran klien
- Lakukan observasi nyeri secara komprehenshif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
- Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan gunakan
teknik komunikasi teraupetik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien, kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.
- Mangajarkan teknik penegndalian nyeri : distraksirelaksasi,
kompres,
- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau tentang ketidak
efektifan nyeri masa lampau dan bantu pasien dan keluarga
untuk mencari serta menemukan dukungan kontrol
lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan kurangi faktor
- Kolaborasi pemeberian terapi dengan dokter

8. Nama pasien : Tn. A kamar 204 bed C PC


Jenis kelamin : laki-laki
Dx medis :sistitis
Dx keperawatan : nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi
Intervensi :
- Observasi TTV/4jam
- Observasi keadaan umum dan kesadaran klien
- Lakukan observasi nyeri secara komprehenshif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
- Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan gunakan
teknik komunikasi teraupetik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien, kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.
- Mangajarkan teknik penegndalian nyeri : distraksirelaksasi,
kompres,
- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau tentang ketidak
efektifan nyeri masa lampau dan bantu pasien dan keluarga
untuk mencari serta menemukan dukungan kontrol
lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan kurangi faktor
- Kolaborasi pemeberian terapi dengan dokter

9. Nama pasien : Tn. M kamar 204 bed D PC


Jenis kelamin : laki-laki
Dx medis : fraktur phalagi
Dx keperawatan : nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi
Intervensi :
- Observasi TTV/4jam
- Observasi keadaan umum dan kesadaran klien
- Lakukan observasi nyeri secara komprehenshif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
- Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan gunakan
teknik komunikasi teraupetik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien, kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.
- Mangajarkan teknik penegndalian nyeri : distraksirelaksasi,
kompres,
- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau tentang ketidak
efektifan nyeri masa lampau dan bantu pasien dan keluarga
untuk mencari serta menemukan dukungan kontrol
lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan kurangi faktor
- Kolaborasi pemeberian terapi dengan dokter

10. Nama pasien : Tn. Y kamar 205 bed A PC


Jenis kelamin : laki- laki
Dx medis : Tumor kepala
Dx keperawatan :nyeri akut berhubungan agen cedera biologis
Intervensi :
- Observasi TTV/4jam
- Observasi keadaan umum dan kesadaran klien
- Lakukan observasi nyeri secara komprehenshif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
- Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan gunakan
teknik komunikasi teraupetik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien, kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.
- Mangajarkan teknik penegndalian nyeri : distraksirelaksasi,
kompres,
- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau tentang ketidak
efektifan nyeri masa lampau dan bantu pasien dan keluarga
untuk mencari serta menemukan dukungan kontrol
lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan kurangi faktor
- Kolaborasi pemeberian terapi dengan dokter
11. Nama pasien : Tn. A kamar 205 bed B PC
Jenis kelamin : laki- laki
Dx medis : post explore dedridement hecting
Dx keperawatan :nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi
Intervensi :
- Observasi TTV/4jam
- Observasi keadaan umum dan kesadaran klien
- Lakukan observasi nyeri secara komprehenshif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
- Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan gunakan
teknik komunikasi teraupetik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien, kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.
- Mangajarkan teknik penegndalian nyeri : distraksirelaksasi,
kompres,
- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau tentang ketidak
efektifan nyeri masa lampau dan bantu pasien dan keluarga
untuk mencari serta menemukan dukungan kontrol
lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan kurangi faktor
- Kolaborasi pemeberian terapi dengan dokter

12. Nama pasien : Tn. K kamar 205 bed E PC


Jenis kelamin : laki- laki
Dx medis : Hernia
Dx keperawatan : Ansietas berhubungan dengan akan dilakukan tindakan
operasi
Intervensi :
- Observasi TTV/4jam
- Observasi keadaan umum dan kesadaran klien
- Lakukan observasi nyeri secara komprehenshif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
- Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan gunakan
teknik komunikasi teraupetik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien, kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.
- Mangajarkan teknik penegndalian nyeri : distraksirelaksasi,
kompres,
- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau tentang ketidak
efektifan nyeri masa lampau dan bantu pasien dan keluarga
untuk mencari serta menemukan dukungan kontrol
lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan kurangi faktor
- Kolaborasi pemeberian terapi dengan dokter
13. Nama pasien : Tn. K kamar 205 bed E PC
Jenis kelamin : laki- laki
Dx medis : hernia
Dx keperawatan :nyeri akut berhubungan agen cedera biologis
Intervensi :
- Observasi TTV/4jam
- Observasi keadaan umum dan kesadaran klien
- Lakukan observasi nyeri secara komprehenshif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
- Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan gunakan
teknik komunikasi teraupetik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien, kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.
- Mangajarkan teknik penegndalian nyeri : distraksirelaksasi,
kompres,
- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau tentang ketidak
efektifan nyeri masa lampau dan bantu pasien dan keluarga
untuk mencari serta menemukan dukungan kontrol
lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan kurangi faktor
- Kolaborasi pemeberian terapi dengan dokter

14. Nama pasien : Ny. R kamar 207 bed B PC


Jenis kelamin : Perempuan
Dx medis : Tumor Mamae
Dx keperawatan :nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi
Intervensi :
- Observasi TTV/4jam
- Observasi keadaan umum dan kesadaran klien
- Lakukan observasi nyeri secara komprehenshif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
- Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan gunakan
teknik komunikasi teraupetik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien, kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.
- Mangajarkan teknik penegndalian nyeri : distraksirelaksasi,
kompres,
- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau tentang ketidak
efektifan nyeri masa lampau dan bantu pasien dan keluarga
untuk mencari serta menemukan dukungan kontrol
lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan kurangi faktor
- Kolaborasi pemeberian terapi dengan dokter
15. Nama pasien : An. A kamar 208 bed B MC
Jenis kelamin : Perempuan
Dx medis : Dads
Dx keperawatan :Diare berhubungan dengan inflamasi dan iritasi
Intervensi :
- Intruksikan pasien/keluarga untuk mencatat warna, jmlah,
frekuensi, dan konsistensi dari feses
- Evaluasi intake makanan yang masuk
- Observasi tugor kulit secara rutin
- Identifikasi faktor penyebab dari diare
- Kolaborasi pemeberian terapi dengan dokter
- Intruksikan pasien untuk mkanan rendah serat, tinggi
protein, dan tinggi kalori jika memungkinkan
- Intruksikan untuk menghindari laksative

Anda mungkin juga menyukai