PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga
(Akbar, 2019).
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan
dukungan peran serta masyarakat aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan
rehabilitative secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai satu kesatuan utuh melalui proses
keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga
mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Akbar, 2019).
Praktik keperawatan komunitas merupakan sintesi teori keperawatan dan teori
kesehatan masyarakat untuk promosi , pemeliharaan dan perawatan kesehatan
populasi melalui pemberian pelayanan keperawatan pada individu, keluarga dan
kelompok yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan komunitas (Akbar, 2019).
Salah satu sasaran pelayanan keperawatan komunitas adalah pelayanan pada
kelompok khusus. Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan umur, permasalahan baik fisik, mental, sosial yang memerlukan bantuan
karena ketidakmampuan dan ketidaktauan kelompok dalam memelihara kesehatan
terhadap dirinya. Salah satu pelayanan pada kelompok khusus yaitu kelompok anak
usia sekolah dasar (Akbar, 2019).
Anak prasekolah adalah anak-anak yang ada di masa Golden Age yaitu anak
yang berusia sekitar 3 sampai 5 tahun. Masa prasekolah adalah dimana kognitif anak
mulai menunjukkan perkembangan dan anak telah mempersiapkan diri untuk
memasuki sekolah kemampuan belajar yang diperlukan usia prasekolah antara lain
mengenal warna, mengenal angka dan huruf, berhitung, mengerti kata sifat, dan
mengenal bentuk suatu objek (Utami, 2015).
B. Rumusan Masalah
“Bagaimana asuhan keperawatan khusus pada kelompok anak usia pra sekolah?”
C. Tujuan Penulisan
1. Mampu mengetahui apa itu kelompok khusus
2. Mampu mengetahui apa itu lansia dan masalah yang timbul
3. Mampu mengetahui bagaimana asuhan keperawatan khusus pada kelompok anak
usia pra sekolah
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Mahasiswa
Agar mampu mamahami tentang bagaimana asuhan keperawatan pada kelompok
anak usia pra sekolah sehingga dapat meningkatan kesehatan kelompok anak usia
sekolah yang ada di masyarakat.
2. Bagi Institusi
Agar dapat memberikan penjelasan yang lebih luas tentang asuhan keperawatan pada
kelompok anak usia pra sekolah dan dapat lebih banyak menyediakan referensi-
referensi buku tentang keperawatan anak.
3. Bagi Masyarakat
Agar lebih mengerti dan memahami tentang asuhan keperawatan pada kelompok
anak usia pra sekolah, dan untuk meningkatkan mutu kesehatan anak usia pra sekolah
yang ada di masyarakat.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Usia prasekolah adalah usia anak pada masa prasekolah dengan rentang tiga hingga
enam tahun (Potter dan Perry, 2009). Pengetian yang sama juga dikemukakan oleh
Hckenberry dan Wilson (2009) bahwa usia prasekolah merupakan usia perkembangan
anak antara usia tiga hingga lima tahun. Pada usia ini terjadi perubahan yang
signifikan untuk mempersiapkan gaya hidup yaitu masuk sekolah dengan
mengkombinasikan antara perkembangan biologi, psikososial, kognitif, spiritual dan
prestasi sosial. Anak pada masa prasekolah memiliki kesadaran tentnag dirinya
sebagai laki-laki atau perempuan, dapat mengatur diri dalam toilet training dan
mengenal beberapa hal yang berbahaya dan mencelekai diri nya (Mansur, 2011).
Selain itu anak berada pada fase inisiatif dan rasa bersalah (inisiative vs guilty).
Rasa ingin tahu (courius) dan daya imajinasi anak berkembang, sehingga anak banyak
bertanya mengenai segala sesuatu di sekelilingnya yang tidak diketahui. Selain itu
anak dalam usia prasekolah belum mampu membedakan hal yang abstrak dan tidak
abstrak. Menurut Wong (2009).proses pertumbuhan dan perkembangan bersifat
dinamis dinamis dimana terjadi sepanjang siklus hidup anak. Anak pada masa
prasekolah akan mengalami proses perubahan baik dalam pola makan, proses
eliminasi dan perkembangan kognitif menunjukan proses kemandirian (Hidayat,
2008). Proses perkembangan pada anak:
1. Perkembangan biologis
Pada anak usia prasekolah akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik
yang melambat dan stabil. Dimana pertambahan berat badan 2-3kg pertahun
dengan rata-rata berat badan 14,5 kg pada usia 3 tahun, 16,5 kg pada usia 4 tahun
dan 18,5 kg pada usia 5 tahun. Tinggi badan tetap bertambah dengan perpanjangan
tungkai dibandingkan dengan batang tubuh. Rata-rata pertambahantingginya 6,5-9
cm pertahun. Pada anak usia 3 tahun, tinggi badan rata-rata adalah 95 cm dan 103
cm pada usia 4 tahun serta 110 cm pada usia 5 tahun (Wong et al, 2009).
2. Perkembangan kognitif
Anak usia pra sekolah pada perkembangan kognitif mempunyai tugas yang lebih
banyak dalam mempersiapkan anak mencapai kesiapan tersebut. Serta proses
berpikir yang sangat penting dalam mencapai kesiapan tersebut (Wong, et al,
2009). Pemikiran anak akan lebih kompleks pada usia ini, dimana
mengkategorikan obyek berdasarkan warna, ukuran maupun pertanyaan yang 10
diajukan (Potter dan Perry, 2009). Menurut Marry (2005) tinjauan teori mengenai
perkembangan kognitif menggunakan tahap berpikir pra operasional oleh Piaget.
Dimana dibagi menjadi dua fase yaitu:
a. Fase pra konseptual (usia 2-4tahun) dimana pada fase ini konsep anak belum
matang dan tidak logis dibandingkan dengan orang dewasa. Mempunyai
pemikiran yang berorientasi pada diri sendiri, dan membuat klasifikasi yang
masih relatih sederhana.
b. Fase intuitif (4-7 tahun): anak mampu bermasyarakat namun belum dapat
berpikir timbal balik. Anak biasanya banyak meniru perilaku orang dewasa
tetapi sudah mampu memberi alasan pada tindakan yang dilakukan.
3. Perkembangan moral
Anak pada usia prasekolah mampu mengadopsi serta menginternalisasi nilai-nilai
moral dari orang tuanya. Perkembangan moral anak berada pada tingkatan paling
dasar. Anak mempelajari standar perilaku yang dapat diterima untuk bertindak
sesuai dengan standar norma yang berlaku serta merasa bersalah bila telah
melanggarnya (Wong, 2009).
4. Perkembangan psikososial
Anak usia prasekolah menurut Hockenberry & Wilson (2009) sudah siap dalam
menghadapi dan berusaha keras mencapai tugas perkembangan. Tugas
perkembangan yang dimaksud adalah menguasai rasa inisiatif yaitu bermain,
bekerja serta mendapatkan kepuasan dalam kegiatannya, serta merasakan hidup
sepenuhnya. Konflik akan timbul akibat rasa bersalah, cemas dan takut yang
timbul akibat pikiran berbeda dengan perilaku yang diharapkan.
A. PENGKAJIAN
Fasilitas Yankes No. Register
Nama Perawat yg Mengkaji Tgl. Pengkajian 16-23 November 2020
Nama Kelompok Kelompok Khusus Anak Usia Pra- Alamat 1. Bangsa Buntu
Sekolah 2. Karangreja
3. Kebasen
4. Sikampuh
5. Sikampuh
6. Kesugihan
7. Kalikudi
TD N P S T B Konju OR Tidur
B B ngtiva
4. Klinik √ 4. Lainya √
5. RS √
1. Imunisasi dasar lengkap √ Orangtua para anggota kelompok 1. Saran √ Di masing-masing daerah
sepakat mengatakan dahulu imunisasi ibadah anggota kelompok terdapat
dasar lengkap seperi BCG,DPT, setidaknya 1 masjid/mushola
Campak, Polio, Hepatitis terdekat dar rumah.
3. Makanan tambahan √ Sebagian besar orangtua para anggota 3. Kepercay √ Semua orangtua anggota
kelompok mengatakan anak diberikan aan yg kelompok sepakat jika anak
makanan selingan seperti biscuit, roti bertentan sakit di bawa ke fasilitas
gan dgn kesehatan terdekat seperti
penanggu mantri, klinik atau puskesmas.
langan
masalah
kesehatan
5. Pelayanan kesehatan √
6. Pelayanan kesehatan √
7. Lainnya √
7. Lainnya √
J. Kebiasaan/
Perilaku
dalam
kelompok
1. Pemeihar √
aan
kebersiah
an diri
Asupan nutrisi 3 5
Asupan kalori 3 5
Asupan protein 3 5
Asupan lemak 3 5
Asupan karbohidrat 3 5
Asupan serat 3 5
Asupan vitamin 3 5
Asupan kalsium 3 5
Keterangan :
1 = Tidak adekuat
2 = Sedikit adekuat
3 = Cukup adekuat
4 = Sebagian besar adekuat
5 = Sepenuhnya adekuat
Intervensi
1. Berikan orangtua materi-materi tertulis yang sesuai dengan
kebutuhan pengetahuan yang (telah) diidentifikasi.
2. Instruksikan orangtua/pengasuh untuk memberikan anak pilihan-
pilihan makanan yang sehat.
3. Instruksikan orangtua/pengasuh untuk menganjurkan sayuran
mentah/dimasak.
4. Instruksikan orangtua/pengasuh untuk memberikan makanan ringan
yang sehat diantara waktu makan.
5. Instruksikan orangtua/pengasuh untuk menjadi kreatif dalam
persiapan makanan untuk (anak yang) pemilih makanan.
6. Instruksikan orangtua/pengasuh untuk menawarkan porsi-porsi kecil
makanan.
7. Instruksikan orangtua/pengasuh untuk membatasi kandungan lemak
dalam makanan.
8. Instruksikan orangtua/pengasuh untuk mengajak anak berpartisipasi
dalam persiapan makanan.
9. Instruksikan orangtua/pengasuh untuk menawarkan sereal yang
diperkaya zat besi, hindari sereal tinggi gula.
10. Instruksikan orangtua/pengasuh untuk meningkatkan protein
makanan.
11. Instruksikan orangtua/pengasuh untuk mencakup semua kelompok
makanan.
Prevensi Sekunder
Prilaku pencarian kesehatan
Keterangan :
1 = tidak pernah menunjukan
2 = jarang menunjukan
3 = kadang kadang menunjukan
4 = sering menunjukan
5 = secara konsisten menunjukan
Intervensi
1. Lakukan pengukuran antropometri pada komposisi tubuh
(misalnya indeks masa tubuh, pengukuran pinggang)
2. Monitor pertumbuhan dan perkembangan
3. Timbang berat badan
4. Tentukan pola makan (misalnya makanan yang disukai dan tidak
disukai, konsumsi makanan yang berlebihan terhadap makanan
yang siap saji, makan tergesa-gesa, interaksi anak dan orangtua
selama makan dan frekuensi lamanya makan).
5. Tentukan faktor-faktor yang mempengaruhi asupan nutrisi
misalnya pengetahuan, ketersediaan dan kemudahan yang
memperoleh produk-produk makanan yang berkualitas.
6. Monitor diet asupan dan kalori
7. Identifikasi perubahan dan napsu makan dan aktifitas akhir-akhir
ini
Prevensi Tersier
Perilaku patuh : diet yang disarankan
Berpartisipasi dalam
menetapkan tujuan diet yang
bisa dicapai dengan profesional
kesehatan.
Keterangan :
1. Tidak pernah menunjukan
2. Jarang menunjukan
3. Kadang-kadang menunjukan
4. Sering menunjukan
5. Secara konsisten menunjukan
Intervensi :
Keterangan :
1. Tidak ada pengetahuan
2. Pengetahuan terbatas
3. Pengetahuan sedang
4. Pengethauan banyak
5. Pengetahuan sangat banyak
Intervensi:
1. Identifikasi faktor internal eksternal yang dapat meningkatkan atau
mengurangi motivasi untuk berprilaku sehat
2. Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup prilaku saat ini pada
kelompok
3. Prioritaskan kebutuhan orang yang belajar dengan mengidentifikasi
kebutuhan berdasarkan apa yang disukai klien
4. Rumuskan tujuan dalam program pendidikan kesehatan tersebut
5. Tekankan manfaat kesehatan positif yang langsung atau manfaat
6. Kembangkan materi tertulis yang tersedia sesuai dengan audiens
7. Lakukan demonstrasi, partisipasi pembelajaran dan manipulasi bahan
8. Libatkan individu, kelompok dan keluarga dalam dalam perencanaan
dan implementasi gayaya hidup atau modifikasi prilaku kesehatan
Prevensi sekunder
Pengetahuan : perilaku kesehatan
Menanyakan 2 5
Keterangan :
Intervensi:
Menanyakan 2 5
Keterangan :
Intervensi :
E. IMPLEMENTASI
1. Kesiapan meningkatkan nutrisi berhubungan dengan Kebutuhan nutrisi
anak pra sekolah
Prevensi Primer
Status Nutrisi : Asupan Nutrisi
Hari Ke 1
Implementasi :
a. Memberikan orangtua materi-materi tertulis yang sesuai dengan
kebutuhan pengetahuan yang (telah) diidentifikasi.
b. Menginstruksikan orangtua/pengasuh untuk memberikan anak pilihan-
pilihan makanan yang sehat.
c. Menginstruksikan orangtua/pengasuh untuk menganjurkan sayuran
mentah/dimasak.
d. Menginstruksikan orangtua/pengasuh untuk memberikan makanan
ringan yang sehat diantara waktu makan.
e. Menginstruksikan orangtua/pengasuh untuk menjadi kreatif dalam
persiapan makanan untuk (anak yang) pemilih makanan.
f. Menginstruksikan orangtua/pengasuh untuk menawarkan porsi-porsi
kecil makanan.
g. Menginstruksikan orangtua/pengasuh untuk membatasi kandungan
lemak dalam makanan.
h. Menginstruksikan orangtua/pengasuh untuk mengajak anak
berpartisipasi dalam persiapan makanan.
i. Menginstruksikan orangtua/pengasuh untuk menawarkan sereal yang
diperkaya zat besi, hindari sereal tinggi gula.
j. Menginstruksikan orangtua/pengasuh untuk meningkatkan protein
makanan.
k. Menginstruksikan orangtua/pengasuh untuk mencakup semua
kelompok makanan.
Hari ke 2
Prevensi Sekunder
Prilaku pencarian kesehatan
Implementasi :
a. Melakukan pengukuran antropometri pada komposisi tubuh (misalnya
indeks masa tubuh, pengukuran pinggang)
b. Memonitor pertumbuhan dan perkembangan
c. Menimbang berat badan
d. Menentukan pola makan (misalnya makanan yang disukai dan tidak
disukai, konsumsi makanan yang berlebihan terhadap makanan yang
siap saji, makan tergesa-gesa, interaksi anak dan orangtua selama
makan dan frekuensi lamanya makan).
e. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi asupan nutrisi misalnya
pengetahuan, ketersediaan dan kemudahan yang memperoleh produk-
produk makanan yang berkualitas.
f. Memonitor diet asupan dan kalori
g. Mengidentifikasi perubahan dan napsu makan dan aktifitas akhir-akhir
ini
Hari Ke 2
Prevensi Tersier
Perilaku patuh : diet yang disarankan
Implementasi :
Hari ke 3
Implementasi
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, M.A., (2019), Buku Ajar Konsep-Konsep Dasar Keperawatan
Kominitas, Yogyakarta: Deepublish.
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN
MENGENAI KECUKUPAN GIZI PADA ANAK
USIA PRA SEKOLAH
Disusun Oleh :
1. Amania Silviana
2. Anis Sofia K
3. Askhabul Kahfi
4. Ganes Indah S
5. Intan Kusumaningrum
6. Sri Lesi Setianingrum
7. Wahyu Surya S
A. Latar Belakang
Anak usia pra sekolah merupakan masa dimana pertumbuhan fisik
dan psikologis bertumbuh dengan pesat. Gizi kurang atau gizi buruk pada
anak-anak terutama pada usia prasekolah dapat mengakibatkan
terganggunya pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta kecerdasan
anak. Status gizi dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu faktor langsung dan
tidak langsung. Faktor langsung disebabkan oleh kurangnya asupan
makanan sehingga kebutuhan zat gizi tubuh tidak tercukupi dan faktor
penyakit infeksi yang menyebabkan penurunan sistem tubuh. Sedangkan
fakor tidak langsung dapat disebabkan oleh rendahnya ketahanan pangan
keluarga, kurangnya pengetahuan, pola asuh tidak baik, sanitasi dan
pelayanan kesehatan yang tidak memadai (Riyanto, 2014)
Pola makan pada anak usia pra sekolah berperan penting dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan, oleh karena itu diperlukan
makanan yang banyak mengandung zat gizi. Jika pola makan anak tidak
tercapai dengan baik maka pertumbuhan dan perkembangan akan
terhambat. Tahapan perkembangan anak usia prasekolah merupakan
consumer pasif, anak akan menerima asupan makanan dari apa yang
disediakan oleh ibunya atau asuhanya. Pola pemberian makan orangtua
mempengaruhi status kesehatan anak usia prasekolah. Pola makan yang
kurang tepat menyebabkan kegemukan, keparahan penyakit, gangguan
kecerdasan intelektual (Waber, dkk 2014 dalam Sambo, Ciuntasari dan
maria 2020).
B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada anggota kelompok
selama 1x60 menit diharapkan peserta mampu memahami dengan baik
tentang apa kecukupan gizi pada anak usia prasekolah
C. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada orangtua dan anak
usia prasekolah selama 1x60 menit diharapkan peserta dapat:
1. Peserta dapat Menjelaskan kembali pengertian gizi
2. Peserta dapat Menyebutkan contoh menu gizi seimbang dalam usia
prasekolah
3. Peserta dapat menyebutkan 3 fungsi zat gizi
4. Peserta dapat menyebutkan 3 contoh kelompok zat gizi
D. Materi Penulisan (Terlampir)
E. Media Penyuluhan
1. Lembar balik
F. Metode Penyuluhan
1. Ceramah dan diskusi/tanya jawab prilaku kesehatan
G. Pengorganisasian .
1. Penanggung Jawab : Masing masing anggota
kelompok penyuluh
2. Moderator : Masing masing anggota kelompok
penyuluh
3. Penyaji : Masing masing anggota kelompok
penyulu
4. Narasumber : Masing masing anggota kelompok
penyuluh
5. Notulen : Masing masing anggota kelompok
penyuluh
6. Fasilitator : Masing masing anggota kelompok
penyuluh
7. Dokumentasi : Masing masing anggota kelompok
penyuluh
H. KEGIATAN PENYULUHAN
3. 10 menit Evaluasi :
Mengajukan Menjawab
pertanyaan pada kelompok pertanyaan
Memberikan
reinforcemen positif atas
jawaban yang diberikan
5. 2 Menit Terminasi :
Mengucapkan terima Mendengarkan
kasih atas peran serta Menjawab Salam
keluarga
Mengucapkan salam
penutup
I. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan tanya jawab adalah :
1. Kelompok bisa menjawab tentang pengertian gizi
MATERI
A. Pengertian Gizi
Gizi (AlGhizzai) dalam bahasa arab berarti zat atau unsur makanan
yang bermanfaat untuk kesehatan.
B. Fungsi zat gizi
1. Sebagai sumber zat tenaga
2. Sebagai sumber zat pembangun
3. Sebagai sumber zat pengatur
C. Kelompok zat gizi
Kelompok zat gizi :
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
4. Mineral
Zat yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit
Contoh : Zat besi, calsium
5. Vitamin
Zat yang terdapat dalam makanan terutama sayur dan buah segar.
Macam-macam vitamin :
a. Vitamin A berfungsi untuk pertumbuhan dan penglihatan.
Sumber yang mengandung vitamin A adalah sayuran hijau
dan buah-buahan
b. Vitamin B berfungsi untuk metabolisme KH dan
pembentukan sel darah merah, sumber yang mengandung
vitamin B adalah kacang hijau dan beras.
c. Vitamin C berfungsi untuk pemeliharaan jaringan dan
peningkatan daya tahan tubuh, sumber yang mengandung
vitamin C yaitu buah dan sayuran segar.
d. Vitamin D berfungsi untuk bertumbuhan tulang gigi,
sumber makanan yang mengandung vitamin D berupa susu,
keju, telur.
e. Vitamin E berfungsi sebagai penangkah radikal bebas,
sumber makanan yang mengandung vitamin E berupa
kacang kedela dsn tauge
f. Vitamin K berfungsi untuk proses pembekuan darah,
sumber makanan yang mengandung vitamin K hati ayam,
dan hati sapi.
6. Air berfungsi sebagai pemeliharan organ-organ tubuh vital seperti
ginjal. Contoh air bening dan jus
7. Solusi upaya untuk mengatasi masalah makan anak prasekolah
a. Upaya dietetik, umur, bb, peyakit , alat peerima makanan
dan kebiasaan atau selera makan
b. Upaya psikologik hubungan emosional , suasana makan,
penggunaan alat makan, dan porsi makan.
8. Contoh menu seimbang
a. 1 piring nasi
b. Sepotong ikan/daging
c. Sepotong tempe/tahu
d. Semangkok sayur
e. Sepotong buah
f. Satu gelas susu
DAFTAR PUSTAKA
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN PADA
KELOMPOK ANAK PRA SEKOLAH MENGENAI
PENGETAHUANPRILAKU KESEHATAN DAN PROTOKOL
KESEHATAN DI MASA PANDEMI
Disusun Oleh :
1. Askhabul kahfi
2. Amanisa Silfiana
3. Anis Sofia Khusna
4. Ganes Indah Nursafitri
5. Intan Kusuma Ningrum
6. Sri Lesi Setianingrum
7. Wahyu Surya Septiawan
A. Latar Belakang
Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia antara 3 sampai 6
tahun, Pada periode ini pertumbuhan fisik melambat dan perkembangan
psikososial serta kognitif justru mengalami peningkatan yang pesat. Usia
pra sekolah disebut The wonder years yaitu dimana anak memiliki rasa
keingintahuan yang tinggi. Rasa keingintahuan yang tinggi tersebut kerap
juga menimbulkan masalah pada anak anak terutama dalam hal
pengetahuan prilaku. Prilaku yang kerap kali ditiru biasanya prilaku
keseharian orang di sekitarnya termasuk dalam berprilaku sehat(Mansur,
2019).
Prilaku sehat merupakan prilaku individu yang berkaitan dengan
upaya mencegah atau menghindari penyakit dan penyebab masalah
kesehatan.
B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada anggota kelompok
selama 1x60 menit diharapkan peserta mampu memahami dengan baik
tentang apa itu prilaku kesehatan dan bagaimana aplikasi dari prokes cov-
19 di masa pandemi sekarang ini
C. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada Lansia di Desa
Kesugihan kidul selama 1x60 menit diharapkan peserta dapat:
5. Peserta dapat Menjelaskan kembali pengertian prilaku sehat
6. Peserta dapat Menyebutkan bagaimana cara mematuhi prokes
7. Peserta dapat Menjelaskan bagaimana cara cuci tangan yang baik dan
benar
8. Peserta dapat mencontohkan bagaimana cara memakai masker yang
baik dan benar.
D. Materi Penulisan (Terlampir)
E. Media Penyuluhan
2. Lembar balik
F. Metode Penyuluhan
2. Ceramah dan diskusi/tanya jawab prilaku kesehatan
3. Demonstrasi bagaimana cuci tangan yang baik dan benar
4. Demonstrasi memakai masker
G. Pengorganisasian .
1. Penanggung Jawab : Masing masing anggota kelompok penyuluh
2. Moderator : Masing masing anggota kelompok penyuluh
3. Penyaji : Masing masing anggota kelompok penyuluh
4. Narasumber : Masing masing anggota kelompok penyuluh
5. Notulen : Masing masing anggota kelompok penyuluh
6. Fasilitator : Masing masing anggota kelompok penyuluh
7. Dokumentasi : Masing masing anggota kelompok penyuluh
H. KEGIATAN PENYULUHAN
5. 2 Menit Terminasi :
Mengucapkan terima kasih Mendengarkan
atas peran serta keluarga Menjawab Salam
Mengucapkan salam
penutup
I. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan tanya jawab adalah :
2. Kelompok bisa menjawab tentang pengertian prilaku sehat
3. Kelompok bisa mempraktekan cuci tangan yang baik dan benar
4. Kelompok bisa mempraktekan cara memakai masker yang baik dan benar
5. Kelompok mengikuti penyukuhan sampai selesai
MATERI