Anda di halaman 1dari 41

PAPER

Build A Business From Zero To Hero

“Berjualan Baju (Distro) Dengan Strategi Canvas Bisnis Model”

Disusun Oleh :

10114482 – Ervan Sahidin Ansori

Kelas : KWU-11

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2017
ABSTRAK

Bandung adalah salah satu kota yang banyak menjual baju, mulai dari yang

berkualitas biasa sampai dengan berkualitas sangat bagus. Bandung merupakan salah

satu kota yang banyak di kunjungi oleh banyak orang karena terkenal dengan

fashionnya (baju), makanya bandung disebut dengan paris van java. Dengan banyak

pengunjung dari berbagai kota, maka besarnya peluang untuk membuka usaha baju

(distro) sangatlah besar.

Canvas Bisnis Model adalah sebuah strategi atau model bisnis gambaran logis

menganai bagaimana sebuah organisasi/perusahaan akan membangun bisnisnya.

Strategi canvas bisnis model ini akan sangat cocok digunakan untuk orang-orang yang

akan membuka usaha dengan kurangnya pengalaman dan pengetahuan tentang

bagaimana cara untuk membuka bisnis. Karena dengan canvas bisnis model ini alur

dari bisnis yang akan dibangun akan kelihatan, karena akan memetaka alur bisnis

supaya lebih simple dan efektif.

Kata Kunci : Baju (Fashion), Distro, Bandung, Canvas Bisnis Model

i
DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar belakang Masalah .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 4

2.1 Entrepreneur ................................................................................................... 4

2.1.1 Ciri dan Sifat Entrepreneur ..................................................................... 5

2.1.2 Sikap Entrepreneur .................................................................................. 6

2.1.3 Skill Yang Diperlukan Entrepreneur ....................................................... 6

2.2 Bisnis .............................................................................................................. 8

2.2.1 Persaingan Bisnis/Pasar .......................................................................... 8

2.2.2 Lingkungan Bisnis ................................................................................ 10

2.2.3 Ide Bisnis ............................................................................................... 11

2.2.4 Peluang Bisnis ....................................................................................... 12

2.3 Memulai Bisnis............................................................................................. 13

ii
2.4 Mengelola Bisnis .......................................................................................... 19

2.4.1 Menetapkan Sasaran Bisnis .................................................................. 19

2.4.2 Merumuskan Strategi Bisnis ................................................................. 21

2.4.3 Analisis SWOT ..................................................................................... 22

2.5 Canvas Bisnis Model (Business Model Canvas) .......................................... 24

BAB III PROSES DAN HASIL ............................................................................... 27

3.1 Proses Canvas Bisnis Model untuk Bisnis Baju (Fashion) .......................... 27

3.2 Hasil (Aksi) Canvas Bisnis Model untuk Bisnis Baju (Fashion) ................. 32

BAB IV KESIMPULAN ........................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

Baju (fassion) merupakan usaha yang paling laku keras karena di era sekarang

ini penampilan sangatlah penting, bahkan sekarang yang pertama kali dilihat oleh

orang lain adalah penampilannya karena dengan melihat penampilan bisa

mencerminkan kepribadian orang tersebut. Dikota bandung sendiri banyak sekali

pembisnis baju (distro) karena kota bandung adalah paris van java yang banyak

menjual baju-bau dengan kualitas dan harga yang relative murah. Sehingga banyak

pengunjung dari luar kota bahkan luar negeri untuk membeli di kota bandung.

Oleh sebab itu peluang untuk membuka usaha baju (distro) sangatlah tinggi.

Dengan membuka usaha baju (distro) dengan desaign yang unik dan berkualitas

bagus makan akan bisa bersaing dengan pembinis lain dan akan menarik pelanggan

untuk membeli produk yang dibuat. Akan tetapi faktor tersebut saja tidaklah cukup

karena dalam membuka usaha sebaiknya kita menggunakan strategi yang tepat.

Membuka usaha baru di kota bandung akan sangat susah karena pesaignya

banyak, oleh sebab itu sebelum membangun bisnis baju (distro) sebaiknya

memikirkan rencana atau strategi yang akan digunakan untuk membangun usaha.

Salah satu strategi yang tepat untuk membangun bisnis dari awal adalah dengan

menggunakan strategi canvas bisnis model. Karena canvas bisnis model akan

menggambarkan semuar alur yang akan berjalan sangat bisnis sudah dibangun,

1
penggambaran alurnya pun sederhana dan efektif. Jadi strategi canvas model akan

sangat cocok untuk membangun bisnis dari awal, untuk mengatasi pesaing bisnis.

Untuk mendukung strategi canvas bisnis model ini sebaiknya menggunakan

analisis swot dan mencari kelemahan pesaing bisnis untuk dijadikan kelebihan dari

bisnis yang akan dibangun

1.2 Rumusan Masalah

- Apa yang dimaksud dengan entrepreneur ?

- Apa yang dimaksud dengan bisnis ?

- Bagaimana cara memulai bisnis?

- Bagaimana cara mengelola bisnis?

- Apa yang dimaksud dengan Canvas Bisnis Model ?

- Bagaimana cara berjualan baju (fashion) menggunakan canvas bisnis model ?

1.3 Tujuan Penulisan

- Menjelaskan apa yang dimaksud dengan entrepreneur dan apa aja yang ada

pada diri entrepreneur.

- Menjelaskan apa yang dimaksud dengan bisnis.

- Menjelaskan bagaiman cara untuk memulai bisnis.

- Menjelaskan bagaiman cara untuk mengelola bisnis.

- Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Canvas Bisnis Model (CBM).

- Menjelaskan strategi yang digunakan untuk membuka usaha baju (distro).

2
3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Entrepreneur

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014:27), Ada beberapa pengertian

entrepreneurship menurut pandangan para ahli, antara lain sebagai berikut :

1. Entrepeneur adalah ornag yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai

kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang

dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil

tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan. (Geooffrey G.Meredith

et.Al, 1996)

2. Entrepreneurship adalah segala sesuatu yang penting mengenai seorang

wirausaha, yakni ornag yang memiliki sifat bekerja keras dan berkorban,

memusatkan segala daya dan berani mengambil risiko untuk mewujudkan

gagasannya. (Siswanto Sudomo,1989)

3. Entrepreneur adalah orang yang mampu melakukan koordinasi, organisasi dan

pengawasa. Dia memiliki pengetahuan yang luas teantang lingkungan dan

membuat keputusan-keputusan tentang lingkungan usaha, mengelola sejumlah

modal dan menghadapi ketidakpastian untuk meraih keuntungan. (Say,1996)

4
2.1.1 Ciri dan Sifat Entrepreneur

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014:29), Seorang entrepreneur harus

memiliki ciri dan sifat sebagai berikut :

Ciri Sifat

Percaya diri Harus mempunyai keyakinan,

mandiri, tidak bergantung kepada

orang lain , optimis

Peninjauan untuk menentukan Membutuhkan prestasi, meninjau

sikap dalam tugas dan hasil laba, harus tekun dan tabah, memiliki

tekad yang kuat, bekerja keras dan

inisiatif.

Mengambil resiko Berani mengambil resiko dan

tantangan untuk kemajuaannya.

Kepemimpinan Mempunyai jiwa pemimpin, mudah

bergaul dengan orang lain, dapat

menerima saran dan kritik yang dapat

membangun.

Original Mempunyai inovasi dan tingkat

kreativitas yang tinggi, serba bisa dan

mempunyai koneksi bisnis yang

sangat luas.

5
Meninjau masa depan Persepsi dan memiliki peninjauan

untuk masa depan.

Jujur dan tekun Mengutamakan kejujuran dalam

bekerja dan tekun dalam

menyelesaikan kerja

Tabel 2.1 Ciri dan Sifat Entrepreneur

2.1.2 Sikap Entrepreneur

Eddy Soeryanto Soegoto (2014:30-31), Menyatakan sikap yang harus

dimiliki seorang entrepreneur dalam membagun dan mengembangkan

usaha adalah sebagai berikut :

• Disiplin

• Komitmen tinggi

• Jujur

• Kreatif dan Inovatif

• Mandiri

• Realistis

2.1.3 Skill Yang Diperlukan Entrepreneur

Eddy Soeryanto Soegoto (2014:34-35), Menyatakan keterampilan

(skill) yang diperlukan seorang Entrepreneur untuk menunjang

keberhasilan bisnis adalah sebagai berikut :

6
1. Technical Skill

Mempunyai keterampilan untuk melakukan tugas khusus dalam

pekerjaannya.

2. Human Relations Skill

Mempunyai keterampilan untuk berkomunikasi atau mudah bergaul

dengan orang lain sehingga mudah mendapatkan relasi dalam bekerja.

3. Conceptual Skill

Mempunyai keterampilan untuk memperoleh peluang pasar baru dan

bagaiaman sikap yang harus dihadapi dalam mengambil tantangan.

4. Decision Making Skill

Mempunyai keterampilan untuk merumuskan masalah dan mencari

solusi untuk memecahkan masalah tersebut.

5. Time Management Skill

Mempunyai keterampilan dalam memanagement waktu seefiesien

mungkin.

6. Individual Skills and Attitudes

Mempunyai keterampilan dan sikap yang hanya dimiliki sendiri.

7. Knowledge of Business

Mempunyai keterampilan untuk mengetahui bisis yang akan dimasuki.

8. Establishment of Goal

Mempunyai keterampilan untuk menentukan tujuan perusahaan/bisnis

yang akan dibangun.

7
9. Take Advantages of The Apportunities

Mempunyai keterampilan untuk mencari keunggulan dalam

menemukan peluang bisnis.

10. Adapt to The Change

Mempunyai keterampilan untuk beradaptasi dengan perubahan yang

terjadi.

11. Minimize The Threats to Business

Mempunyai keterampilan untuk mengurangin segala macam acaman

yang akan terjadi terhadap perusahaan atau bisnis yang akan dibangun.

2.2 Bisnis

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014:40), Bisnis adalah aktivitas yang

dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang atau perusahaan dalam bentuk

jasa atau barang untuk memperoleh laba. Bisnis menciptakan banyak peluang

berdasarkan kreativitas dan inovasi yang ditampilkan dengan melibatkan

beberapa, puluhan, ratusan bahkan ribuan orang guna menghasilkan jasa tau

produk yang dibutuhkan konsumen.

2.2.1 Persaingan Bisnis/Pasar

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014:45-46), Bentuk persaingan

pasar dikategorikan atas empat macam : Monopoli, Oligopoli, Persaingan

Monopolistik, dan Persaingan Sempurna. Karakteristik masing-masing

pasar ditunjukkan oleh tabel 2.2

8
Karakteristik Monopoli Oligopoli Persaingan Persaingan

Monopolistik Sempurna

Jumlah Tidak ada Sedikit Banyak Sangat

Pesaing Banyak

Kesamaan Tidak ada Bisa Sama Identik

barang / jasa serupa

atau

berbeda

Pengendalian Cukup Beberapa Beberapa Tidak ada

harga oleh besar

perusahaan

Kemudahan Diatur oleh Sukar Relatif Mudah

memasuki Pemerintah mudah

Industri

Contoh PT Kereta Industri Toko alat Petani lokal

Api mobil tulis

Indonesia

Tabel 2.2 Persaingan Usaha

Monopoli terjadi ketika pasar atau industri hanya memiliki satu

produsen sehingga harga dikendalikan sepenuhnya oleh pemasok tunggal

tersebut.

9
Oligopoli terjadi karena dalam satu industri hanya terdapat sedikit

penjual karena untuk masuk ke industri tersebut butuh investasi yang besar.

Persaingan Monopolostik terjadi pada perusahaan berskala besar atau

kecil dimana perusahaan lebih mudah untuk masuk atau keluar dari pasar

tersebut. Biasanya perusahaan di persaingan monopolistic menciptakan

diferensiasi untuk produknya.

Persaingan Sempurna terjadi apabila jumlah perusahaan dalam suatu

industri banyak dan berskala kecil sehingga tidak terdapat perusahaan yang

dapat mempengaruhi harga pasar.

2.2.2 Lingkungan Bisnis

Eddy Soeryanto Soegoto (2014:47-58), Menyatakan ada beberapa

lingkungan bisnis yang dapat mempengaruhi aktivitas bisnis yang akan

dijalankan, yaitu sebagai berikut :

1. Lingkungan Ekonomi

Lingkungan ekonomi adalah situasi ekonomi di saat aktivasi bisnis

berlangsung. Situasi ini terkait dengan pertumbahan ekonomi dan

stabilitas ekonomi. Factor-faktor berikut perlu dipahami terkait

lingkungan ekonomi, yakni produk domestic bruto, standar hidup,

produktivitas jumlah output, inflasi, dan penggangguran.

10
2. Lingkungan Teknologi

Lingkungan teknologi, meliputi teknologi produk (manufaktur) dan

jasa serta teknologi bisnis, adalah pengetahuan manusia,

peralatan,metoda kerja, sistem pengolahan, peralatan elektronika,

peralatan komunikasi, perangkat keras maupun perangkat lunak yang

digunakan.

3. Lingkungan Hukum-Politik

Lingkungan hokum dan politik berperan dalam membuat aturan bisnis

tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam bisnis.

Undang-udang tentang perlindungan konsumen, hokum bisnis,

regulasi bisnis, antitrust dan pengaruh pemerintah atas suatu aktivitas

bisis menjadi bagian dari proses bisnis.

2.2.3 Ide Bisnis

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014:96), Membangun suatu usaha

atau bisnis dimulai dari pemikiran atau ide tentang bagaimana, apa, dimana

dan cara memulai bisnis tersebut. Suatu bisnis dimulai dari munculnya ide-

ide cermerlang dalam benak seseorang tentang keinginan membangun

usaha dan harapan akan keberhasilan usaha tersebut. Bentuk ide tentang

suatu bisnis akan berbeda-beda pada setiap orang, sesuai karakter,

pengalaman, keahlian, pengarh lingkungan atau sense yang dimiliki

masing-masing orang.

11
Eddy Soeryanto Soegoto (2014:96-97), Menyatakan ada berbagai ide

bisnis yang menjadi penggerak seseorang membuka usaha atau

membangun bisnisnya :

a. Hobi

b. Mengamati

c. Membantu Orang

d. Ide Lama

e. Ide Orang Lain

f. Kolaborasi

g. Terbitkan

h. Catat Secara Hukum

i. Adakan Pertunjukan

j. Nasihat Ke Orang Lain

k. Konsumsi Masyarakat

2.2.4 Peluang Bisnis

Eddy Soeryanto Soegoto (2014:97-98), Menyatakan titik focus pertama

dalam Entrepreneurship adalah apakah seseorang melihat adanya peluang

bisnis di sekitarnya atau tidak. Peluang bisnis merupakan situasi yang

memungkinkan terciptanya kerangka berpikir baru dalam rangka

mengkreasi dan mengkombinasikan sumber daya untuk menghasilkan

profit.

12
Eddy Soeryanto Soegoto (2014:98-102), Menyatakan dalam peluang

bisnis ada faktor-faktor yang mempengaruhi, faktor-faktor yang

mempengaruhi tersebut sebagai berikut :

a. Perubahan Teknologi

b. Perubahan Politik dan Kebijakan

c. Perubahan Demografi

d. Institusi Pendidikan

e. Akses Informasi

f. Variasi Pengalaman Hidup

g. Ikatan Sosial

h. Kepribadian

i. Motivasi

j. Evaluasi Diri

k. Karakteristik Kognitif

2.3 Memulai Bisnis

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014:114-119), ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam memulai bisnis yaitu sebagai berikut :

1. Menyusun Rencan Bisnis

Rencana Bisnis (business plan) adalah dokumen tertulis yang bersi tujuan

usaha, rencan penjualan, rencana keuangan, dan sasaran yang ingin dicapai dari

usaha tersebut. Rencan usaha merupakan pedoman bagi entrepreneur, karyawa,

13
rekanan, kreditor, dan pihak-pihak lain dalam mengimplementasikan usaha

tersebut.

a. Menetepkan Tujuan dan Sasaran

Penjabaran atas tujuan usaha, strategi yang dipakai, implementasi di

lapangan dan sasaran yang diharapkan dari usaha tersebut.

b. Peramalan Penjualan

Memperkirakan seberapa besar produk yang akan laku terjual, jumlah

persediaan barang digudang, luas ruang usaha yang akan dipakai dan tenaga

kerja yang dibutuhkan.

c. Rencana Keuangan

Perencanaan modal awal yang dibutuhkan, dana cadangan yang tersedia,

titik pulang pokok (break even point), neraca keuangan serta aliran kas.

2. Awal Memulai Bisnis

Seseorang yang akan membuka usaha baru dan memulai usaha dari awal sebaik

nya menngindentifikasi hal-hal berikut :

a. Siapa pelanggan kita

b. Lokasi pelanggan

c. Kemampuan daya beli pelanggan

d. Jumlah produk yang dapat dibeli pelanggan

e. Siapa pesaing kita

f. Beda produk kita dengan pesaing

14
Dari identifikasi tersebut lalu ditetapkan apa, dimana, kapan, seberapa besar

dan bagaiman kita memosisikan usaha baru kita. Kita harus memilih industri

dan pasar yang dimasuki sesuai minat dan keahlian kita agar modal dan tujuan

kita tepat sasaran.

3. Yang Harus Diperhatikan

Agar bisnis/usaha baur yang akan kita bangun berhasil, faktor-faktor yang perlu

diperhatikan adalah :

a. Tekad Kuat, Kerja Keras, dan Dedikasi

Kita harus memili tekad yang kuat bahwa usaha yang kita bangun akan

berhasil. Dengan kerja keras dan dedikasi yang tinggi atas usaha yang kita

bangun, kita akan dapat mengatasi kendala, melalui rintangan bahkan

menimalkan faktor-faktor penghambat usaha.

b. Kompetensi Manajerial

Kompetensi manajerial harus kita miliki dengan mengikuti kurus, pelatihan,

seminar lokakarya dan belajar dari usaha yang sudah ahli atau

berpengalaman di bidang usaha ini.

c. Permintaan Pasar

Kita harus jeli dan tanggap mencermati permintaan pasar atas suatu produk

atau jasa agar tidak didahului pesaing dan menjadi pemimpin pasar.

15
d. Kontrol yang Ketat

Jangan pernah memberi celah terjadinya penyimpangan dalam usaha,

karena lama-kelamaan akan membesar dan merusak sitem. Kontrol yang

ketat dibutuhkan agar kelangsungan bisnis tetap terjaga.

e. Beri Perhatian

Harus memberi perhatian pada semua tindakan atau struktur yang ada

dalam perusahaan agar semangat kerja karyawan tetap terjaga dan sesuai

yang diharapkan.

4. Modal Diri

Modal diri dari seorang entrepreneur untuk memulai usaha yaitu dengan faktor

7K: Kompetensi, Kecerdasan, Keberanian, Keyakinan, Ketekunan, Keuletan,

dan Kerajinan.

a. Kompetensi

Kompetensi terhadap suatu bidang merupakan modal diri yang paling

utama dalam membangun suatu bisnis. Jangan membangun bisnis yang

tidak sesuai dengan kompetensi yang kita miliki karena dapat berakhir pada

kegagalan dan kerugian materi.

b. Kecerdasan

Manusia telah dikaruniai kecerdasan oleh Sang Pencipta, meliputi

kecerdasaan: Intelektual, Spriritualm Emosional, Fisik, Berkreasi. Maka

gunakanlah kecerdasaan tersebut untuk membangun bisnis.

16
c. Keberanian

Segunung ide dan segunung uang taka da artinya tanpa ada keberanian,

maka oleh sebab itu banyak orang tidak dapat mewujudkan ide bisnisnya

karena tidak memiliki keberanian untuk memulai bisnis.

d. Keyakinan

Keyakinan bahwa usaha yang dibangun akan berhasil dan sukses

didasarkan atas kompetensi yang kita miliki dalam membangun bisnis.

Penguasaan terhadap bisins yang dibangun merupakan faktor pendorong

keyakinan.

e. Ketekunan

Usaha yang dibagun secara tekun akan memberikan hasil yang bias

melebihi ekspektasi. Karena faktor ketekunan sangat dibutuhkan untuk

keberhasilan suatu bisnis.

f. Keuletan

Pribadi yang ulet adalah pribadi yang pantang menyerah akan

menyelesaikan apa yang sudah ditugaskan.

g. Kerajinan

Orang-orang sukses adalah orang-orang yang rajin, mereka tidak akan

menyia-nyiakan waktunya dan akan bekerja secara efisien, efektif dan

produktif.

17
5. Kunci Sukses

Kunci sukses untuk memulai suatu bisnis atau usaha adalah sebagai berikut :

a. Modal

Sesuaikan kondisi keuangan atau modal awal dengan sasaran usaha awal

yang akan dijalankan.

b. Skill

Membuka usaha sesuai keahlian yang dimiliki merupakan kunci awal

suksesnya usaha. Dengan keahlian yang dimiliki akan lebih siap

menghadapi medan dan mampu menetralisir ancaman yang mungkin timbul

dengan tindakan yang cepat.

c. Lokasi

Pilih lokasi usaha yang strategis, udah dijangkau dan ramai pengunjung.

Lokasi usaha mempengaruhi animo konsumen untuk mampi/belanja dan

sangat berpengaruh terhadap kecepatan pengembanga usaha.

d. Promosi

Perlu memperkenalkan usaha yang baru dibuka melalui promosi atau

pemasaran, minimal melalui tampilan depan tempat usaha yang didesain

semenarik mungkin yang akan menarik pengunjung.

e. Brand

Brand usaha meliputi logo dan nama usaha merupakan salah satu daya Tarik

calon konsumen untuk mampir.

18
f. Membangun Sistem

Membangun system usaha yang baik sejak awal memulai usaha, meliputi :

manajemen usaha, organisasi, dan pengelolaan finansial.

g. Karyawan

Rekrut karyawan yang mumpuni, akan lebih baik yang telah memiliki

keahlian sesuai bidang usaha yang dibangun.

6. Penunjang Keberhasilan

Disamping 7 kunci sukses memulai usaha, keberhasilan suatu usaha juga

ditentukan oleh 7 penunjang keberhasilan berikut :

a. Pengetahuan (Knowledge)

b. Kemampuan (Capable)

c. Pengalaman (Experience)

d. Visi (Vision)

e. Harapan (Hope)

f. Keyakinan (Faith)

g. Kebahagian (Happiness)

2.4 Mengelola Bisnis

2.4.1 Menetapkan Sasaran Bisnis

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014:136-138), Dalam

melaksanakan bisnisnya, setiap perusahaan harus menetapkan sasaran

bisnis sebagai targe yang ingin dicapai sekaligus untuk mengukur

19
keberhasilan atau kegagal program kerja yang telah ditetapkan. Ada 2 hal

yang harus diperhatikan dalam menetapkan sasaran bisnis antara lain

sebagai berikut :

a. Tujuan Penetapan Sasaran Bisnis

• Memberi arah dan panduan bagi para manager pelaksana

Hal ini untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya kesalahan

pada uni-unit kerja yang ada dalam perusahaan.

• Alokasi sumer daya

Sumber daya yang ada diprioritaskan penggunaannya pada

pengadaan sarana dan prasana yang mendukung tercapainya sasaran

perusahaan.

• Membangun budaya perusahaan

Dalam mencapai sasaran bisnis perlu dibangun budaya perusahaan

untuk menjadi yang terbaik melalui pemberian penghargaan atas

suatu keberhasilan dan tidak menolerir atas suatu kegagalan.

• Membantu manajer menilai kinerja

Kinerja manajerial suatu bagian dinilai dari tercapai tidaknya

sasaran yang ingin dicapai.

b. Target Sasaran Bisnis

Setiap perusahaan memiliki target sasaran binis yang ingin dicapai

dalam jangka waktu tertentu, yakni :

• Sasaran jangka pendek (1 tahun pertama)

20
• Sasaran jangka menengah (tahun ke-2 hingga tahun ke-5)

• Sasaran jangka panjang

2.4.2 Merumuskan Strategi Bisnis

Eddy Soeryanto Soegoto (2014:114-119), menyatakan merumuskan

strategi bisnis berarti menciptakan program yang luas dari aspek praktis

dalam menetapkan sasaran, mnetapkan jadwal dan memilih taktik, yang

menggambarkan maksud dari organisasi. Strategi bisnis berisi garis besar

bagaimana bisnis mencapai tujuannya dan bagaimana bisnis merespons

tantangan dan kebutuhan baru. Adapun rumusan strategi bisnis sebagai

berikut :

a. Menetapkan Sasaran Strategis

Sasaran strategis adalah sasaran jangka panjang yang langsung berasal

dari pernyataan misi perusahaan. Pernyataan misi adalah pernyataan

cara perusahaan mencapai sasaran dalam lingkungan bisnis itu

dijalankan.

b. Menganalisis Organisasi dan Lingkungan

Untuk menganalisis Organisasi dan Lingkungan kita dapat menerapkan

metode SWOT, yakni metode untuk mengetahui kekuatan dan

kelemahan organisasi serta peluang dan ancaman yang ada.

c. Menyesuaikan Organisasi dan Lingkungan

Menyesuakan kekuatan dan kelemahan organisasi dengan peluang dan

ancaman yang ada di lingkungan organisasi bisnis berbeda.

21
2.4.3 Analisis SWOT

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014:193-196), Strategi terbaik

untuk melakukan analisis terhadap kekuatan dan kelemahan internal

perusahaan terhadap peluang dan ancaman dari pesaing adalah melalui

analisis SWOT (Strengths = Kekuatan, Weaknesse=Kelemahan,

Opportunities=Peluang, Threats=Ancaman). Dibawah ini adalah matriks

SWOT yang menerapkan 4 strategi bisnis dalam menghadapi pesaing.

Faktor

Internal Kelemahan (W)


Kekuatan (S)
(IFAS) Daftar 5-10
Daftar 5-10 kekuatan
Faktor kelemahan
internal disini
External internal disini

(EFAS)

Strategi SO Strategi WO

Menghasilkan strategi Menghasilkan

yang menggunakan strategi yang

Kesempatan (O) kekuatan untuk mengambil

Daftar 5-10 kesempatan mengambil keuntungan dari

eksternal disini keuntungan dari kesempatan

adanya kesempatan. dengan cara

mengatasi

kelemahan.

22
Strategi ST Strategi WT

Menghasilkan strategi Menghasilkan

Ancaman (T) yang menggunakan strategi yang

Daftar 5-10 ancaman kekuatan untuk meminimalisir

aksternal disini menghidari ancaman. kelemahan dan

menghindari

ancaman.

Tabel 2.3 Matriks SWOT

Untuk membuat bisnis agar selalu survive setiap pebisis haruslah

memperhatikan faktor-faktor yang dapat mengancam dan memberi peluang

terhadap bisnis, meliputi :

• Kondisi ekonomi, wilayah/negara di tempat akan dilakukan bisnis.

• Inovasi produk, bagaimana pengaruh perubahan produk pesaing

terhadap produk yang akan dihasilkan.

• Perubahan teknologi, bagaimana itu dapat mempengaruhi produk yang

akan dibuat.

• Bersahabat dengan lingkungan

• Penghalang, apakah ada penghalang untuk memasukan produk yang

dibuat ke dalam pasar.

23
2.5 Canvas Bisnis Model (Business Model Canvas)

Menurut Diogo Ferreira (2012), Canvas Bisnis Model atau CBM adalah sebuah

model bisnis gambaran logis mengenaio bagaimana sebuah organisasi

menciptakan, mengahatakan dan menangkap sebuauh nilai. CBM ini terbagi

menjadi 9 buah komponen utama, kemudian dipisahkan lagi menjadi komponen

kanan (sisi kreatif) dan kiri (sisi logic). Persis seperti otak manusia, kesembilan

komponen yang ada tesebut adalah sebagai berikut :

1. Customer Segment (CS) yaitu menentukan segmen target Customer dari bisnis

yang akan dikembangka. Posisikan diri pada sisi Customer untuk

memperhatikan apa yang dilihat, didengar dipikirkan dan dilakukan, menjadi

keinginan dan tujuan, rasa takut dan harapan.

2. Value Proposition (VP) yaitu memperkirakan kebutuhan Customer yang sudah

diidentifikasi pada Customer segment. Berdasarkan kebutuhan itu, selanjutnya

dapat didefinisikan nilai apa yang akan diberikan agar mampu memenuhi

kebutuhan Customer. Nilai yang diberikan itu akan menjadi nilai inti dari

kegiatan bisnis.

3. Customer Relationship (CR) yaitu mendefiniskan hubungan antara perusahaan

dan Customer. Macam-macam jenis hubungan mulai dari memberikan bantuan

personal perorangan kepada setiap Customer, dengan memanfaatkan komunitas

atau bahkan berupa ‘self-service’ yakni tidak berhubungan langsung dengan

Customer.

24
4. Channel (CH) yaitu cara untuk mencapai Customer. Channel ini adalaj jalur

anatara perusahaan dengan Customer, bagaimana delivery dari nilai yang

diberikan akan mampu mencapai Customer dengan baik.

5. Revenue Stream (RS) yaitu representasi dari jalur penerimaan uang yang akan

diteruma dari setiap Customer segment.

6. Key Resource (KR) adalah sumber daya utama yang menjelaskan mengenai

asset terpenting yang diperlukan dalam membuat model bisnis kerja. Setiap

model bisnis memerlukan sumber daya utama. Sumber daya utama akan

memungkinkan prusahaan untuk membuat dan melebihi prosisi nilai, mencapai

pasar, memelihara hubungan dengan segmen pelaggan dan memperoleh

pendapatan.

7. Key Activities (KA) adalah kegiatan utama yang menjelaskan hal terpenting

yaitu perusahaan harus membuat model bisnis. Setiap model bisnis dibuat untuk

sejumlah kegiatan utama.

8. Key Partners (KP) adalah knci kemitraan yang menjelaskan jaringan pemasok

dan mitra yang membuat pekerjaan model bisnis. Perusahaan menjalin

kemitraan untuk banyak alasan, dan kemitraan menjadi landasan model bisnis.

Perusahaan membentuk aliansi untuk mengoptimalkan model bisnisnya,

mengurangi resiko atau memperoleh sumber daya.

9. Cost Structure adalah struktur biaya yang menggambarkan semua biaya yang

dikeluarkan dalam mengoperasikan modle bisnis ini. Blok bangunan ini

menjelaskan biaya yang paling besar terjadi antara biaya-biaya yang harus

dikeluarkan untuk dapat menghasilkan value proposition yang ditunjukan pada

25
Customer segment sehingga didapat revenue stream. Biaya tersebut dapat

dihitung relative mudah setelah mendefinisikan sumber daya utama.

26
BAB III

PROSES DAN HASIL

3.1 Proses Canvas Bisnis Model untuk Bisnis Baju (Fashion)

Setelah kita mengetahui berbagai teori tentang bisnis, kita sudah mulai paham

bagaimana kita dapat memulai bisnis dan bagaimana cara untuk mengelola bisnis.

Dalam bab ini penulis akan memaparkan bagiamana cara memulai bisnis yang baru

dan membuat bisnis tersebur dapat berkembang dan bertahan lama. Metode yang

kan digunakan adalah metode canvas bisnis model yang mana metode ini akan

membuat bisnis yang dijalankan akan lebih terarah dan jelas tujuannya.

Di Indonesia sendiri ada 4 kategori bisnis mulai dari usaha mikro sampai

dengan usaha berskala besar, kita harus menentukan ke arah mana bisnis kita akan

tertuju. Dalam kasus ini penulis akan memulai bisnis yang masuk kedalam kategori

usaha kecil karena usaha kecil memiliki beberapa keunggulan lebih banyak

berinovasi, biaya operasional rendah, lebih mampu mengisi pasar dan memberikan

pelayan yang superior kepada pelanggannya karena fleksibilitas usaha kecil sangat

tinggi.

Penulis akan menggunakan studi kasus pada bisnis pada bidang fashion di

perusahaan “Poseidon Company” atau biasa disingkat PSDN.Co. Pertama-tama

yang harus dilakukan adalah menentukan bidang fashion yang akan dijalankan,

semakin spesifik bisnis yang akan dijalankan maka akan semakin mudah untuk

menentukan target pasar serta metode pemasaran yang akan digunakan.

27
Penulis akan langsung menggunakan metode Canvas Bisnis Model untuk

mempermudah membangund bisnis dari awal. Canvas Bisnis Model sendiri terdiri

9 blok yang masin-masing blok saling berhubungan satu sama lain. Blok-blok

terserbut diantaranya adalah Customer Segment, Customer Relationship, Customer

Channel, Revenue Structure, Value Proposition, Key Activities, Key Resource, Cost

Structure, dan Key Partners. Dibawah ini adalah isi dari Canvas Bisnis Model

untuk perusahaan PSDN.Co yang akan dibangun

1. Customer Segment

PSDN.Co sendiri memilih Niche Market dalam pasar segmentnya

karena PSDN.Co tidak hanya bergerak dalam bidang fashion anak muda tetapi

juga bergerak dalam bidang konveksi. Pengisian Customer segment untuk

PSDN.Co:

Customer Segments

Prioritas 1 Remaja laki-laki mahasiswa maupun pelajar usia

18-23 tahun (fashion anak muda).

Prioritas 2 Komunitas aktif yang beranggotakan anak muda,

remaja maupun dewasa (konveksi).

Prioritas 3 Toko retail di daerah purwakarta (fashion anak

muda) dan sekolah mulai dari sd sampai sma di

bandung (konveksi).

Tabel 3.1 Customer Segment PSDN.Co

28
2. Value Proposition (VP)

PSDN.Co adalah perusahaan yang bergerak dibidang fashion anak muda

dan konveksi. Dalam bidang fashion sendiri PSDN.Co memproduksi berbagai

macam baju dengan desaign yang berbeda dari produk fashion yang lain.

Desaign yang ada pada PSDN.Co terinspirasi dari berbagai hal yang berbau laut

dan dikolaborasikan dengan trend fashion masa kini sehingga menghasilkan

desaign yang memiliki karakter sendiri. Sementara dalam bidang konveksi

PSDN.Co menggunakan kualitas barang No 1 yang dapat bersaing dipasar,

selain itu PSDN.Co telah mensupplay kebutuhan seragam maupun attribute

sekolah yang berkualitas ke berbagai sekolah yang ada di bandung sehingga

produk kami telah terpecaya.

3. Customer Relationship (CR)

Customer relationship PSDN.co adalah sebagai berikut :

• Transactional : beli putus saat itu juga baik itu melalui media social

maupun langsung datang ke toko.

• Long-term : menjalin hubungan kepada komunitas maupun sekolah yang

pernah bekerjasama dengan cara memberikan potongan harga agar dapat

bekerjasama lagi dikemudian hari.

• Automated Service : pelanggan dapat membeli produk PSDN.Co melalui

media social tanpa harus datang ke toko.

29
4. Channel (CH)

Channel PSDN.Co sebagai berikut :

• Awareness : menggunakan social media dan internet untuk

mempopulerkan PSDN.Co.

• Evaluation : membuat Customer dapat menentukan produk apa yang

mereka akan di buat melalui PSDN.Co.

• Delivery : mengirim proposal ke berbagai sekolah yang ada di bandung

guna memperluas pasar.

• Indirect : menitipkan barang PSDN.Co kepada distro-distro yang ada di

Trunojoyo Bandung.

5. Revenue Stream (RS)

Revenue Stream PSDN.Co adalah Asset Sale dimana uang yang dihasilkan

adalah hasil dari penjualan produk PSDN.Co.

6. Key Resource (KR)

Key Resource PSDN.Co sebagai berikut :

• Inttectual

Hak paten merk PSDN.Co

• Human

Designer untuk merancang desaign produk fashion PSDN.Co. PR dan

Marketing untuk menyusun strategi pemasaran produk dan melakukan

lobbying terhadap Customer-Customer baru. Accounting melakukan tugas-

tugas yang berkaitan dengan keuangan. Operasional melakukan kegiatan

30
seperti pembelian bahan baku, distribusi dan mengurus barang-barang

modal.

• Financial

Modal awal sebesar 4 juta rupiah untuk menjalankan PSDN.Co

7. Key Activities (KA)

Key Activities PSDN.Co adalah Production dengan memproduksi desaign-

desaign untuk produk fashion anak muda dan memproduksi berbagai macam

produk yang berkaitan dengan attribut sekolah maupun produk pakaian yang

sudah dipesan sebelumnya.

8. Key Partners (KP)

Key Partners PSDN.Co adalah perusahaan garmen untuk menjahit produk-

produk PSDN.Co dengan tujuan Optimization and Economy guna

mengoptimalkan alokasi sumber daya dan aktivitas mengingat sebuah

perusahaan tidak perlu memiliki semua sumber daya dan melakukan

kegiatannya sendirian.

9. Cost Structure

Cost-drivern : biaya yang keluar tergantung dari harga bahan.

Variable Cost : biaya jahit dan biaya bahan baku sesuai banyaknya produk yang

dibuat.

31
Setelah mengisi canvas bisnis model bisnis yang dijalankan lebih terarah dan

lebih jelas tujuannya. Yang harus dilakukan setelah itu adalah action (aksi) karena

tanpa sebuah aksi, apa yang telah diinginkan dan direncanakan matang-matang

apabila tidak dilanjutkan dengan tindakan akan berakhir sia-sia.

3.2 Hasil (Aksi) Canvas Bisnis Model untuk Bisnis Baju (Fashion)

Gambar 3.1 Hasil Canvas Bisnis Model PSDN.Co

Yang pertama harus dilakukan dalam kasus PSDN.Co adalah memproduksi

baju untuk pertama kali, tentunya setelah design selesai dibuat. Sebelumnya

perusahaan harus terlebih dahulu menetapkan berapa produk yang akan dibuat

32
berapa biaya-biaya yang dikeluarkan dan berapa keuntungan yang ingin didapat.

Setelah itu semua selesai diperhitungkan, baru akan diperoleh suatu harga.

Ketika produk utama telah selesai diproduksi kesusksesan perusahaan tidak

didapat begitu saja, karena produk yang sudah ada harus terjual agar perusahaan

mendapatkan laba dan dapat menutup seluruh biaya. Ketika produk utama telah

selesai diproduksi kesusksesan perusahaan tidak didapat begitu saja, karena produk

yang sudah ada harus terjual agar perusahaan mendapatkan laba dan dapat menutup

seluruh biaya produksi. Agar produk dapat terjual maka produk harus dipasarkan,

dan dalam pemasaran diperlukan stragei yang baik agar konsumen tertarik untuk

membeli produk tersebut.

Disini penulis akan lebih membahas tentang bagaimana strategi pemasaran

yang baik terutama bagi perusahaan PSDN.Co. Konsep utama dari pemasaran

sendiri adalah 4P (Product, Price, Promotion, Place). Pemasaran juga bukan hanya

berbicara tentang produk yang dipasarkan saja tapi juga bagaimana cara

mempriomosikan produk agar nanti produk memiliki tempat di hati para konsumen.

Yang harus dilakukan oleh PSDN.Co promosi produk awalanya adalah

membuat berbagai social media guna mempromosikan produknya, selain itu iklan

di majalah-majalah juga menjadi satu hal yang penting agar produk dapat dikenal

oleh mayarakat. Target pasar dari produk fashion PSDN.Co sendiri dalah remaja

yang mana nantinya dibutuhkan seorang Ambasador guna menunjang eksistensi

produknya dan memberikan prestise sendiri dimata konsumen.

33
Perusahaan fashion ini bisa saja menjual produk eceran tanpa harus

memperhatikan iklan disana sini, namun itu akan menurunkan prestise atau citra

yang ingin dilekatkan pada produk. Saat ini, citra adalah suatu hal yang penting,

orang-orang bukan hanya menggunakan barang demi kebutuhannya tapi juga untuk

memenuhi atau menunjang gaya hidup nya dan memperlihatkan bagaimana status

sosialnya. Bisnis yang memperhatikan citra para konsumennya cenderung

berkembang dan bertahan lama ketimbang bisnis yang hanya mementingkan

keuntungan semata.

Selain itu perusahaan juga harus mengenal bagaimana lokasi pasarnya. Busana

anak muda khususnya mahasiswa dengan tingkat prestise tinggi tidak mungkin

dijual di pasar dimana banyak ibu-ibu rumah tangga yang berdatangan setiap

harinya, begitupun sebaliknya. Dalam pemasaran juga diperlukan perencanaan

yang baik, selain itu perlu juga diperhatikan analisis SWOT yang ada. Perusahaan

harus mengetahui potensi penjualan, pesaing terhadap prosuk yang hamper sama,

kelemahan serta kesempatan yang ada di suatu daerah guna mengembangkan

pemasaran serta bisnisnya.

Selain pemasaran produk, hal lain yang perlu dilakukan adalah melaksanakan

apa yang sudah ada di CBM yang telah dibuat karna setiap bagian yang ada pada

CBM tersebut saling berhubungan dan apabila perusahaan beracuan pada CBM

tersebut maka segala kekurangan yang dimiliki perusahaan akan terlihat dan

selanjutnya dapat dilakukan identifikasi dan juga evaluasi terhadap bisnis yang

dijalani sehinga strategi yang tepat untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan

34
kekurangnan tersebut dapat terlaksana dengan baik. Dengan begitu perusahaan

akan semakin berkembang dan bisnis yang dijalankan juga tidak akan mati begitu

saja.

35
BAB IV

KESIMPULAN

Dengan Strategi Canvas Bisnis Model ini seseorang yang akan memulai

bisnisnya dari awal tanpa tahu bagaimana strategi yang tepat maka strategi Canvas

Bisnis Model ini adalah pilihan yang bagus karena dari strategi Canvas Bisnis Model

ini seorang pembisnis akan mengetahui alur bisnis yang akan dijalankan harus

bagaimana dan jika ada terjadi kesalahan atau melenceng dari target awal maka akan

kelihatan karena Canvas Bisnis Model ini sudah menetapkan target dari awal dan akan

terpantau kegiatannya.

Dengan strategi Canvas Bisnis Model dapat disimpulkan bahwa terdapat 9 area

yang harus menjadi fokus strategi Poseidon Company. Value dari PSDN.Co harus

menekankan pada fashion anak muda dan konveksi. Hal ini berdasarkan dari

segmentasi utama PSDN.Co yaitu Remaja laki-laki mahasiwa maupun pelajar usia 18-

23 tahun, komunitas aktif dan toko retail maupun sekolah.

Berdasarkan penelitian ini dapat dilihat bahwa Canvas Bisnis Model dapat

menjadi metode yang sederhana guna menghasilkan alternatif strategi perusahaan yang

berujung pada kelayakan finansial dan menjadi alternatif strategi untuk seseorang yang

akan memulai bisnis nya dari awal tanpa mempunyai pengalam sebelumnya.

36
DAFTAR PUSTAKA

Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, Edisi Revisi, Jakarta, Elexmedia

Komputindo, 2014, Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto.

iv

Anda mungkin juga menyukai