Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hal terpenting dalam kehidupan manusia adalah kesehatan. Namun
yang terjadi di Indonesia saat ini adalah maraknya penyakit Covid-19 yang
disebabkan oleh virus corona yang mampu mengakibatkan kematian. Virus
ini terdeteksi muncul pertama kali di Wuhan China pada bulan Desember
2019. Virus corona merupakan virus yang menyerang saluran pernafasan
dan menyebabkan demam tinggi, batuk, flu, sesak nafas serta nyeri
tenggorokan. Penyebaran virus ini sangatlah cepat hingga memakan
banyak nyawa di berbagai negara. Awal mulanya, warga Indonesia yang
positif terkena virus corona hanya 2 orang, namun penyebaran virus ini
sangat cepat sehingga setiap hari ada orang yang terkena atau terjangkit
virus ini. Hingga pemerintah mengambil keputusan untuk mempersiapkan
rumah sakit daerah sebagai rumah sakit rujukan bagi setiap orang yang
terjangkit Covid-1.
Jumlah penyebaran kasus virus corona di Indonesia, hingga per
hari Sabtu pagi tanggal 2 Januari 2021 Pemerintah melalui kementrian
kesehatan dan BNPB merilis data sebaran peta penyebaran virus corona dan
kasus terkonfirmasi positif corona telah mencapai angka 751.270 pasien.
Disisi lain angka kesembuhan pasien covid-19 di Indonesia juga dilaporkan
terus bertambah.Tercatat angka kesembuhan telah mencapai 617.936
orang.Sementara untuk korban meninggal terkonfirmasi positif virus corona
adalah sebesar 22.329 orang.Data kasus tersebut masih bisa bertambah dan
berubah pada tiap harinya melihat dari virus covid-19 yang masih belum
hilang.Untuk Sebaran virus di Jawa Tengah tercatat jumlah kasus baru
sebanyak 897 orang,kasus sembuh 54.979 orang, meninggal dunia 3.600
orang sehingga yang terkonfirmasi sampai tanggal 2 Januari 2021 menjadi
82.613 kasus.Sedangkan untuk update kasus di Kabupaten cilacap sendiri
per tanggal 6 Januari 2021 mencapai total konfirmasi 2238 kasus dengan

1
rincian kasus meninggal 63 kasus,yang dirawat 716 orang dan yang
dikonfirmasi sembuh sebanyak 1459 orang terkhusus kasus di Kecamatan
maos sudah mencapai 28 kasus terkonfirmasi dengan rincian kasus dirawat 6
orang dan yang sembuh 22 orang.
Melihat dari latar belakang diatas kasus covid-19 di Indonesia
semakin bertambah hingga sampai ke kecamatan seperti daerah maos,maka
dari itu perlu adanya analisis SWOT untuk dapat mengetahui dan
memahami program P2PM khususnya di Puskesmas Maos dengan tujuan
umum untuk mengetahui analisa SWOT di program Puskesmas Maos dan
Untuk mengetahui hasil dari analisa SWOT-nya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami program P2PM di Puskesmas Maos.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui analisa SWOT di program Puskesmas Maos.
b. Untuk mengetahui hasil dari analisa SWOT.
C. Manfaat Penulisan
1. Untuk Institusi Pendidikan
Sebagai pengajuan laporan kasus praktik keperawatan klinis dan untuk
menambah referensi perpustakaan institusi.
2. Untuk Puskesmas
Sebagai bukti hasil pratek keperawatan klinis di Puskesmas dan
membantu kinerja petugas kesehatan dalam menjalankan program di
pelayanan khususya di Puskesmas.
3. Untuk Petugas Kesehatan
Sebagai referensi penambahan pengetahuan dalam pengelolaan
program-program di Puskesmas khususnya Program di pelayanan

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Teori SWOT


1. Definisi
Analisa SWOT adalah metode perencana strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan (Strength) dan ancaman (Threaths) dalam
suatu proyek atau spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronium SWOT (Strength, Weekness, Opportunity dan
Threaths). Proses ini yang melibatkan penentuan tujuan yang spesifik
dddari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi daktor internal
dan ekstrenal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan
tersebut. Analisa SWOT dapat diterangkan dengan cara menganalisa
berebagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian
menerapkannya dalam gambar matriks SWOT dimana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan atau strength mampu mengambil keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunity) yang ada, bagaimana cara
mengatasi kelemahan (Wekness) yang menceah keuntungan (advantage)
dari peluang (Opportunity) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan
mampu menghadapi ancaman yang ada dan yang terakhir adalah
bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mampu membuat ancaman
menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Sebelum dilakukan analisa swot, dilakukan klasifikasi dan analisis
faktor internal. Prosedur analisis faktor-faktor internal adalah sebagai
berikut
a. disusun faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan.
b. Dilakukan pemberiaan bobot dari 1,00 hingga 0,00 ( dari sangat
penting hingga tidak penting) tergantung dari besarnya dampak
faktor tersebut

3
c. Dilakuka pemberian rating skala 4-1 untuk kekuatan (kekuatan
yang besar diberikan nilai 4 dan yang paing kecil di berikan nilai 1)
d. Dilakukan pemberian rating skala 1-4 untuk kelemahan
(kelemahan yang besar di berikan nilai 1 dan yang paling kecil di
berikan nilai 4
e. Dilakukan perkalian antar bobot dengan rating sehingga di perole
nilai untuk setiap faktor
f. Nilai setiap faktor dijumlahkan sehingga di peroleh nilai total
untuk nilai strategi internal. Nilai ini menunjukkan bagaimana
puskesmas bereaksi terhadap faktor-faktor internalnya yang dapat
digunakan sebagai pembanding untuk program puskesmas.
Setelah itu dlakukan klasifikasi dan analisis strategi eksternal.
Prosedur analisis faktor-faktor adalah sebagai berikut:
a. Disusun faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman
b. Dilakukan pemberian bobot dari 1,00 hingga 0,00 ( dari sangat
penting hingga tidak penting) tergantung besarnya dampak faktor
tersebut
c. Dilakukan pemberian rating skala 4-1 untuk peluang (peluang
yang besar)
d. Dilakukan pemberian rating skala 1-4 untuk ancaman (ancaman
yang besar)
e. Dilakukan perkalian antar bobot dengan rating sehingga
diperoleh nilai untuk setiap faktor
f. Nilai setiap faktor dijumlahkan sehingga diperolah nilai total
untuk faktor strategi eksternal. Nilai ini menunjukkan bagaimana
puskesmas bereaksi terhadap faktor-faktor eksternal yang dapat
digunakan sebagai pembanding untuk program puskesmas.
2. Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu:
a. Streghts (S)
Adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
organisasi atau program pada saat ini.

4
b. Weekness (W)
Adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari
organisasi atau program pada saat ini.
c. Opporttunity (O)
Adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi
dimasa depan.
d. Threats (T)
Adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang
dating dari luar organisasi dan dapat mengancam ekstensi
organisasi dimasa depan.
3. Konsep Analisis SWOT
a. Model Kuantitatif
Model kuantitatif adalah sebuah asumsi dasar dari model ini,
kondisi yang berpasangan antara S dengan W dan O dengan T.
Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan dalam sebuah
kekuatan bahwa selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari
setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus
diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan steghts harus selalu
memeliki pasangan Weekness dan Setiap satu rumusan Opporttunity
harus memiliki pasangan Threats. Kemudian setelah masing-masing
komponen dirumuskan dan dipasangkan, langkah selanjutnya adalah
melakukan proses penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara
memberikan score pada masing-masing sub komponen dimana satu
sub komponen yang sama atau mengikuti laju vertikal. Sub
komponen yang lebih menentukan dalam jalannya organisasi
diberikan score yang lebih besar. Standar penilaian dibuat
berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar
subyektifitas penilaian model kualitatif.
Data SWOT kualitatif diatas dapat dikembangkan secara
kuantitatidf melalui perhitungan analisis SWOT yang dikembangkan

5
oleh Pearce dan Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi
organisasi yang sesungguhnya. Perhitungan yang dilakukan melalui
tiga tahap yaitu:
a. Melakukan penghitungan skor (a) ddan bobot (b) point faktor
serta jumlah total perkalian skor dan bobot (c=a x b) pada
setiap faktor SWOT, menghitung skor (a) masing-masing pont
faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian terhadap
sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau
mempengaruhi penilaian terhadap point faktor lainnya).
Pilihan rentang besarnya skor sangat menentukan akurasi
penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai
10 dengan asdumsi 1 berarti skor paling rendah dan 10 paling
tinggi.
b. Melakukan pengurangan antara jumlah total S dengan W (d)
dan faktor O dengan T adalah €, perolehan angka (d=x)
selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X sementara
perolehan angka (e=y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada
sumbu Y.
c. Mencari posisi organisasi yang ditunjukan oleh titik (x, y) pada
kuadran SWOT.

Opportunity

(-, +) (+, +)
Ubah Strategi Progresif

Kuadran III Kuadran I


Weekness Srength
Kuadran IV Kuadran II

(-, -) (+, -)

6
Strategi bertahan Diversifikasi Strategi

Threath

Keterangan:
a. Kuadran I (Positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan
berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah progresif
artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat
dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
b. Kuadran II (Positif, Negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun
menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang
diberikan adalah Diversifikasi strategi, artinya organisasi dalam
kondisi mantap namun mengahadpi sejumlah tantangan berat sehingga
diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus
berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelunya. Oleh
karenanya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam
strategi taktisnya.
c. Kuadran III (Negatif, Negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun
sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang dilakukan adalah ubah
strategi artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi
sebelumnya. Sebab strategi lama dikhawatirkan sulit untuk dapat
menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja
organisasi.
d. Kuadran IV ( Negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan
mengahadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan

7
adalah strategi bertahan, artinya kondisi intenal organisasi berada pada
pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disdarankan untuk
menggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar
tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus
berupaya membenahi diri.

b. Model Kualitatif
Urutan dalam membuat analisa SWOT kualitatif tidak beda-
beda dengan urutan kuantitatif. Perbedaan besar diantara keduanya
adalah pada saat pembuatan sub komponen dari masing-masing
komponen. Apabila pada model kuantitatif setiap sub komponen S
memiliki pasangan sub komponen W dan sub komponen O memiliki
pasangan sub komponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak
terjadi. Selain itu sub komponen pada masing-masing komponen
SWOT berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lain.
Ini berarti model kualitatif tidak dapat dibuat diagram Cartesian,
karena mungkin su komponen S lebih banyak dari sub komponen W.
Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT sebagaimana dikembangkan
oleh Kearns menampilkan delapam kotak yaitu dua paling atas adalah
kotak faktor eksternal (Peluang dan ancaman) sedangkan dua kotak
sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan kelemahan). Empat
kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil
titik pertemuan antara dfaktor-faktor intenal dan eksternal.
Tabel 2.1 Matriks SWOT Kearns
INTERNAL/EKSTERNA Opportunity Threats
L
Srengths Comparative Mobilization
Advantage
Weekness Divestment/Investment Damage Control

Keterangan:
a. Sel A: Comparative Advantages

8
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang
sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa
berkembang lebih cepat.
b. Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interkasi antara ancaman dan kekuatan. Disini
harus dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan
kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut,
bakhan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.
c. Sel C: Divestment/ Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang
dari lain. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi
yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak
dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk
menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah melepas
peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain atau
memaksakan peluang itu.
d. Sel D: Damage Control
Sel ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel
karena merupakan pertemuan antara kelemhaan organisasi dengan
ancaman dari luar dank arena keputusan yang salah akan membawa
bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil
adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak
menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.
4. Matrik SWOT
Mantrik SWOT adalah alat untuk menyusun faktor-faktor stategis
organisasi yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang
dan ancaman eksternal yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilki. IFAS (Internal Stategic
Faktors Analysis Summary) adalah ringkasan atau rumusan faktor-faktor
stategis internal dalam kerangtka kekuatan (Strengths) dan kelemahan
(Weekness). EFAS (External Stategic Faktors Analysis Summary) adalah

9
ringkasan atau rumusan faktor-faktor strategis eksternal dalam kerangka
kesempatan (Opportunuty) dan ancaman (Threats). Dibawah ini beberapa
strategi SWOT yaitu:
a. Strategi S-O adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan jaln pikiran
organisasi yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk
merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi W-O adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan
pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada
c. Strategi S-T adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan kekuatan
yang dimiliki organisasi untuk mengatasi ancaman
d. Strategi W-T adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan kegiatan
yang bersifat defensive dan berusaha menimalkan kelemahan yang
ada serta menghindari ancaman
B. Program P2PM (Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular)
1. Devinisi
Penyakit menular merupakan salah satu penyebab utama kematian
di dunia. Munculnya penyakit baru dan muncunya kembali penyakit
menular yang lama membuat Indonesia menanggung beban berlebih
dalam penanggulangan penyakit (Kemenkes, 2013)
Penyakit menular merupakan penyakit infeksi yang disebabkan
microorganisme seperti virus, bakter, parasit atau jamur, dan dapat
berpindah ke orang lain yang sehat (Yuzar, 2019).
penyakit menular ialah penyakit yang dapat berpindah dari
seseorang ke orang lain dan penyakit ini dapat ditularkan baik melalui
kontak langsung atau dengan perantara yang sudah tercemar oleh
bakteri virus dan jamur (Putri, 2020)

10
11
BAB III
ANALISA SWOT
PRORGAM PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB)

A. Tujuan

B. Visi dan Misi


1. Visi
2. Misi

C. Model Kualitatif
1. Internal Faktor (IFAS)
a. Strengt (Kekuatan)
b. Weakness (Kelemahan)
2. Eksternal Faktor (EFAS)
a. Opportunity (Peluang)
b. Tereated (Ancaman)

D. Pendekatan Kuantitatif
Keterangan Bobot Skor Jumlah (bobot x
skor )
S:
a.

12
Jumlah
W:
a.
Jumlah

Keterangan Bobot Skor Jumlah (bobot x


skor)
O:
a.

Jumlah
T:
a.

Jumlah

S–W=
O–T=

E. Diagram SWOT
S

13
3
2,5
2
1,5
1
T 0,5 O

-3 -2 -1 1 2 3
-1

-2

W
F. Hasil Analisa SWOT
1.

BAB IV
PENUTUP

14
A. Kesimpulan
1. .

B. Saran

15
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap. 2015. Profil Kesehatan Kabupetan Cilacap


Tahun 2015. Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap: Cilacap
Fauziah, S. 2020. Buku Ajar Praktik Asuhan Pelayanan Keluarga Berencana.
Jawa Tengah: CV. Pena Persada
Handayani, S. 2017. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:
Pustaka Rihama
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pusat Kesehatan Masyarakat.
Kemenkes RI: Jakarta
Manuaba, I. 2013. Ilmua Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Untuk
Pendidikan Bidan Ed 2. Jakarta: EGC
Maritalia, D. 2014. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar

1. https://corona.cilacapkab.go.id/
2. https://jogja.tribunnews.com/2021/01/02/update-peta-sebaran-kasus-covid-19-
hingga-sabtu-2-januari-2021-pagi-ini-data-rinci-di-34-provinsi
3.https://www.researchgate.net/publication/341096752_MAKALAH_BAHASA_I
NDONESIA_PENGERTIAN_COVID-
19_DAN_BENTUK_PARTISIPASI_DALAM_MEMERANGI_NYA

16

Anda mungkin juga menyukai