KEGIATAN
PEMBELAJARAN V
LARUTAN
1. Pendahuluan
Learning point pembelajaran materi stokiometri antara lain:
a. mahasiswa dapat menjelaskan dengan tepat karakteristik dan
perbedaan sistem campuran: larutan, koloid dan suspensi.
b. mahasiswa dapat menjelaskan dan mengetahui cara menyatakan
konsentrasi dan menggunakan satuan-satuan konsentrasi: persen,
normalitas, molaritas, molalitas, fraksi mol, ppm, formalitas.
c. mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik sifat koligatif larutan.
d. mahasiswa mengetahui dan menjelaskan sifat khas partikel koloid
dan cara pembuatan sistem koloid.
Learning objective pembelajaran materi stokiometri adalah :
a. mahasiswa dapat menjelaskan komponen larutan.
b. mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis larutan.
c. mahasiswa dapat menjelaskan dan menginterpretasikan cara
menentukan konsentrasi larutan.
d. mahasiswa dapat menjelaskan sifat kologatif larutan dan dapat
menentukan secara kuantitatif sifat koligatif larutan elektrolit dan
non elektrolit.
2. Latihan
Selesaikan soal-soal latihan berikut ini dan diskusikan dengan teman-teman
sekelas Anda.
a. ppm
b. ppb.
4. Selesaikan perhitungan berikut yang terkait dengan garam yang ada di dapur rumah Sdr.
:
a. Hitung berapa % berat NaCl yang dibuat dengan melarutkan 20g NaCl dalam
55g air.
b. Hitung berapa gram NaCl yang terdapat dalam 500g NaCl 16% berat.
c. Hitung fraksi mol NaCl dan fraksi mol H2O dalam larutan 117 g NaCl dan 3
kg H2O.
d. Seorang mahasiswa mencampurkan 3,5 L NaCl 0,15 M dengan 5,5 L NaCl
0,175 M dan memperoleh larutan sebanyak 9 liter. Hitung konsentrasi akhir
larutan tersebut.
e. Suatu larutan dibuat dengan melarutkan 15,2 g NaCl dalam 197 g air. Larutan
ini mempunyai berat jenis 1,012 g/ml. Hitung fraksi mol, molalitas dan
molaritas NaCl.
f. Bagaimana cara membuat membuat larutan 1,2 molar dan 1,2 molal larutan
NaCl dalam air. Coba lakukan di dapur Sdr. Bisa tidak ? Apa yang
perlu diasumsikan ?
5. Kasus berikut terkait dengan satuan konsentrasi yang sering digunakan di lapangan:
a. Berapa gram urea yang dibutuhkan untuk membuat larutan urea 10% dalam
500 mL air.
b. Hitung konsentrasi Na+ dalam %, jika 5 mL darah mengandung 0,14 mg Na+.
c. Hitung jumlah miliekivalen ion Ca2+ yang terdapat dalam 100 mL darah
0,1% (W/V) Ca2+.
d. Hitung berapa mg ion K+ yang terdapat dalam cuplikan darah
yang mengandung 2,5 m ekuivalen ion K+.
6. Tekanan uap eter (Mr 74) adalah 442 mmHg pada 293 K. Jika 3 g senyawa A
dilarutkan ke dalam 50 g eter pada temperature ini, tekanan uap menjadi 426 mmHg.
Hitung massa molekul relative (Mr) senyawa A.
7. Kalau Sdr. pernah tinggal di daerah yang mengalami musim dingin atau musim salju,
anda akan melihat jalanan ditaburi dengan garam. Apa gunanya tindakan tersebut ?
Teori apa, terutama yang ada dalam bab ini, yang bisa membenarkan tindakan tersebut
? Kalau Sdr. belum pernah tinggal di daerah demikian, coba taburkan garam
di freezer kulkas Sdr. Apa yang terjadi ?
3. Lembar Diskusi
Mahasiswa menyelesaikan tugas pada lembar diskusi ini dengan menuliskan pada
kolom-kolom berikut ini.
1. a. Larutan.
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua jenis molekul tercampur.
Larutan tidak dapat dipisahkan dengan diendapkan dan perbedaan zat penyusunnya
tidak kasat mata.
Aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari yaitu Obat kumur terdiri dari sejumlah
bahan kimia yang dilarutkan dalam air. Tingtur iodin diperoleh dengan melarutkan
kristal yodium dalam alkohol. Soda mengandung gula, karbon dioksida, warna, dan
lain-lain dalam air. Kool Aid mengandung gula dan warna dalam air. Cuka diperoleh
saat kita mencampur asam asetat dalam air. Larutan hidrogen peroksida terbentuk
dengan mencampur hydrogen peroksida dalam air. Larutan deterjen diperoleh
dengan mencampur deterjen dalam air. Pembersih jendela terdiri dari sejumlah
bahan kimia dan wangi-wangian yang dilarutkan dalam air. Larutan larutan asam
sulfat yang terdapat pada aki. Serta Larutan asam karbonat yang terdapat dalam
tubuh, sebagai larutan penyangga/buffer.
b. Konsentrasi.
Konsentrasi adalah istilah umum untuk menyatakan banyaknya bagian zat terlarut
dan pelarut yang terdapat dalam larutan. Konsentrasi dapat dinyatakan secara
kuantitatif maupun secara kualitatif.
Contoh serta aplikasinya yaitu larutan Zat terlarut Gas Cairan Padatan Pelarut Gas
Udara (oksigen dan gas-gas lain dalam nitrogen) Uap air di udara (kelembapan) Bau
suatu zat padat yang timbul dari larutnya molekul padatan tersebut di udara Cairan
Air terkarbonasi (karbon dioksida dalam air) Etanol dalam air, campuran berbagai
hidrokarbon (minyak bumi) Sukrosa (gula) dalam air, natrium klorida (garam dapur)
dalam air, amalgam emas dalam raksa Padatan Hidrogen larut dalam logam,
misalnya platina Air dalam karbon aktif dan uap air dalam kayu.
c. Larutan jenuh.
Larutan jenuh adalah larutan kimia yang mengandung konsentrasi maksimum zat
terlarut dalam pelarut. Larutan tambahan tidak akan larut dalam larutan jenuh.
Contoh serta aplikasinya yaitu Soda adalah larutan karbon dioksida jenuh dalam air.
Inilah sebabnya, ketika tekanan dilepaskan, gas karbon dioksida membentuk
gelembung. Menambahkan bubuk cokelat ke dalam susu sehingga berhenti larut
membentuk larutan jenuh. Garam dapat ditambahkan ke mentega cair atau minyak
ke titik di mana butiran garam berhenti larut, membentuk larutan jenuh. Jika Anda
menambahkan cukup gula ke kopi atau teh, Anda bisa membentuk larutan jenuh.
Anda akan tahu bahwa Anda telah mencapai titik jenuh ketika gula berhenti larut.
Teh atau kopi panas memungkinkan lebih banyak gula untuk larut daripada yang
bisa Anda tambahkan ke minuman dingin. Gula dapat ditambahkan ke cuka untuk
membentuk larutan jenuh.
d. Larutan elektrolit
Larutan elektrolit adalah zat-zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan terurai
menjadi ion-ion atau dapat terionisasi sehingga mampu menghantarkan arus listrik.
Zat yang termasuk elektrolit yaitu asam, basa, dan garam. Contohnya yaitu H₂SO₄
asam sulfat, NaOH natrium hidroksida, Ca₃(PO₄)₂ kalsium fosfat, NaCl garam
dapur, KI kalium iodida.
Aplikasi larutan elektrolit dalam kehidupan sehari-hari yaitu Dalam tubuh manusia
larutan elektrolit bermanfaat untuk melancarkan berbagai mekanisme di dalam
tubuh, termasuk metabolisme. Larutan elektrolit dalam bentuk oralit atau minuman
isotonik bisa menggantikan ion tubuh. Larutan garam dapur, juga merupakan
elektrolit, bermanfaat untuk menambah rasa makanan dan memenuhi kebutuhan
mineral. Air accu, untuk menghasilkan listrik pada kendaraan bermotor atau mesin
lainnya. Air jeruk, untuk menyegarkan tubuh dan menyembuhkan berbagai penyakit.
e. Sifat koligatif.
Sifat koligatif larutan itu adalah suatu sifat larutan yang tergantung pada jumlah
partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada sifat zat terlarut tersebut.
Contoh dan aplikasinya yaitu penurunan titik beku yaitu garam dapur untuk
mencairkan salju, etilen glikol pada radiator mobil, garam dapur untuk pembuatas es
putar. tekanan osmotic yaitu
cairan tetes mata, garam dapur untuk membunuh lintah, cairan infus yang masuk ke
dalam pembuluh darah. penurunan tekanan uap yaitu pembuatan kolam renang
apung. serta kenaikan titik didih yaitu penyulingan minyak bumi.
f. Larutan ideal.
Larutan ideal atau campuran ideal adalah suatu larutan dengan sifat termodinamika
yang serupa dengan campuran gas ideal. Larutan ideal mematuhi hukum Raoult,
yaitu tekanan uap pelarut (cair) berbanding tepat lurus terhadap fraksi mol pelarut
dalam larutan. Larutan yang benar-benar ideal tidak ada dialam, tetapi larutan
memenuhi hukum Raoult sapai batas tertentu. Contoh larutan yang pas dianggap
ideal ialah campuran benzana serta toluene.
g. Larutan pekat.
Larutan pekat merupakan larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute.
Contohnya yaitu HNO3 Pekat. Aplikasinya yaitu dalam pembuatan yoghurt.
h. System Koloid.
Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat
yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar
(1 - 1000 nm), sehingga mengalami Efek Tyndall.
Contoh koloid yaitu sabun, santan, susu, selai, dan mentega.
Aplikasi sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari yaitu Pemutihan Gula yaitu Gula
tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Penggumpalan Darah, Darah
mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Penjernihan Air.
Pembentukan delta di muara sungai. Pengambilan endapan pengotor. Mengurangi
polusi udara. Penggumpalan lateks. Membantu pasien gagal ginjal.
i. Elektroforesis.
Elektroforesis merupakan suatu peristiwa bergerkanya partikel-partikel koloid yang
memiliki muatan ke suatu elektroda. Elektroforesis juga dapat diatikan sebagai
peristiwa bergeraknya partikel-partikel koloid dalam suatu alisran medan listrik.
Contoh dan aplikasinya yaitu Elektroferesis dapat digunakan dalam berbagai bidang,
elektroforesis koloid dalam industri diantaranya yaitu pada proses pembuatan sarung
tangan karet, mengurangi pencemaran udara pada corong uap pembakaran batu bara,
penyaring debu pada pabrik, pengidentifikasi DNA manusia serta mampu
mengidentifikasi kelainan genetic pada makhluk hidup.
j. Dialisis.
Dialisis merupakan teknik pemisahan partikel koloid dengan ion-ion lain yg memiliki
ukuran lebih kecil melalui membran semipermeabel. Contoh dan aplikasinya yaitu
Dalam bidang kedokteran berfungsi untuk proses cuci darah bagi penderita gagal
ginjal, Untuk penjernihan air, dan Sebagai Deodoran.
Massa 1.000
Penyelesaian: M = ×
Mr mL
Massa 1.000
0,125 = ×
170 250
Massa
0,125 = ×4
170
(0,125 ×170) 21,25
Massa = = =5,31 gram
4 4
Massa 1.000
Penyelesaian: M = ×
Mr mL
Massa 1.000
0,2 = ×
25 0 10 0
Massa
0,2 = ×10
25 0
(0,2 ×25 0) 50
Massa = = =5 gram
10 10
Membuat 100 ml larutan CuSO4 0,2 M dari padatan CuSO4.5H2O
1. Hitung terlebih dahulu berapa gram CuSO4.5H2O yang dibutuhkan untuk membuat
100ml larutan CuSO4 0,2M. Maka setelah dihitung didapatkan bahwa berat
CuSO4.5H2O yang dibutuhkan sebesar 5 gram.
2. Timbanglah padatan CuSO4.5H2O sebanyak 5 gram dengan neraca analitik.
3. Setelah ditimbang larutkan padatan tersebut dalam gelas kimia dengan aquades
secukupnya. Aduk hingga benar-benar larut sempurna.
4. Selanjutnya, larutan tersebut dituangkan ke dalam labu ukur dengan ukuran 100ml.
5. Terakhir kita tambahkan aquades kedalam labu ukur hingga tanda batas. Kocok
larutan tersebut hingga rata.
Membuat larutan 0,2 m naftalena (C10H8) menggunakan 50g CCl4 sebagai pelarut.
1. Hitung terlebih dahulu berapa gram C10H8 yang dibutuhkan untuk membuat larutan
0,2m naftalena. Maka setelah dihitung didapatkan bahwa berat C10H8 yang dibutuhkan
sebesar 1,28 gram.
2. Timbanglah padatan C10H8 sebanyak 1,28 gram dengan neraca analtik.
3. Setelah ditimbang, larutkan padatan tersebut dala, gelas kimia dengan menggunakan
50g CCl4 sebagai pelarut. Aduk hingga benar-benar larut sempurna.
d. Larutan sukrosa (C12H22O11) dengan fraksi mol 0,0348 menggunakan 100 g air (p= 1
g/ml)
Ar C = 12, Ar H = 1, Ar O = 16
Mr C12H22O11 = (12 12) + (8 1) + (11 16)
Mr C10H8 = 144 + 22 + 176 = 342
Fraksi mol terlarut (Xt) = 0,0348
Fraksi mol pelarut (Xp) = 1 – 0,)348 = 0,9652
g 100
mol air = = =5,56
Mr 18
mol pelarut
Xp =
mol pelarut +mol terlarut
5,56
0,9652 =
5,56+mol terlarut
mol terlarut = 0,2
g
mol terlarut =
Mr
g
0,2 =
342
g = 342 0,2
g = 68,4 gram
Membuat larutan sukrosa (C12H22O11) dengan fraksi mol 0,0348 menggunakan 100 g air
(p= 1 g/ml).
1. Hitung terlebih dahulu beberapa gram C12H22O11 yang dibutuhkan untuk membuat
larutan sukrosa C12H22O11. Maka setelah dihitung didapatkan bahwa berat C12H22O11
yang dibutuhkan sebesar 68,4 gram.
2. Timbangah padatan C12H22O11 sebanyak 168,4 gram dengan neraca analtik.
3. Setelah ditimbang larutkan padatan tersebut dalam gelas kimia dengan menggunakan
100 ml air sebagai palarut. Aduk hingga benar-benar larut sempurna.
3. Diketahui:
m aseton = 8,60 mg = 8,6 x 10⁻³ gram
V larutan = 21,4 L = 21400 mL
ρ = 0,997 gram/mL
Sesuai dengan uraian sebelumnya kadar senyawa dalam larutan dapat dinyatakan dalam
beberapa satuan salah satunya adalah ppm dan ppb. Agar diperoleh kadar dalam satuan
tersebut kalian harus mengetahui perbandingan massa senyawa dan massa larutan terlebih
dahulu. Pada soal telah diketahui massa aseton adalah 8,6 x 10⁻³ gram. Adapun massa larutan
belum diketahui. Kalian dapat menentukan massa larutan menggunakan data volume larutan
dan data massa jenis larutan. Berikut penghitungan massa larutan:
m larutan = ρ x V
= 0,997 x 21400
= 21335,8 gram
Ditanyakan:
Konsentrasi larutan dalam: a. ppm
b. Ppb
Penyelesaian:
a. Konsentrasi larutan dalam ppm
8,6 ×10−3 g
ppm= −3
×106 =0.402 ppm
( 21,4 ×10 ×0,997 ) g
b. Konsentrasi larutan dalam ppb
8,6× 10−3 g
ppb= −3
× 109=402 ppb
( 21,4 × 10 ×0,997 ) g
4. 20
a. berat NaCl = × 100
20+55
=26,67
X
b. 16= ×100
500
16 × 500
X=
100
= 80 g
117
c. 117 g NaCl = =2 mol
58,5
3000
3 Kg air = =166,6 mol
18
Maka:
2
Fraksi mol NaCl= =0,012
2+ 166,6
Fraksi mol air= 0,988
d. Dalam 3,5 liter NaCl 0,150 M terdapat 3,5 0,150 = 0,5250 mol NaCl
Dalam 5,5,liter NaCl 0,175 M terdapat 5,5 0,175 = 0,9625 mol NaCl
Jadi, dalam 9 liter terdapat
0,5250 + 0,9625 = 1,4875 mol NaCl
1,4875
Konsentrasi= =0,1653 M
9
e. Fraksi mol
nt= 15,2 g NaCl
np= 197 g air
nt
x t=
nt +np
15,2 15,2
¿ = =0,08
15,2+197 212,2
np 197 197
x p= = = =0,92
nt + np 15,2+197 212,2
x t + x p=1
0,08 + 0,92 = 1
Molalitas
n gram 1000
m= = ×
p(kg) Mr p ( gram )
NaCe= 23 + 35 = 58
15,2 1000 15.200
m= × = =1,33
58 197 11.426
Molaritas
n gram 1000
M= = ×
V (liter) mr V ( ml)
15,2 1000
¿ ×
58 1,012
15.200
¿ =258,96
58,696
N urea = M x V
= 0,2 X 0,5
= 0,1 mol
c. Hitung jumlah miliekivalen ion Ca2+ yang terdapat dalam 100 mL darah 0,1% (W/V)
Ca2+.
0,1 g Ca2+¿
Ca2+¿ ¿ 0,1 (W/V) = ¿
100 ml
Dalam 100 ml Ca2+¿ ¿0,1 (W/V) mengandung 0,1 g Ca2+¿ ¿
1Eq Ca2+¿ ¿= 20 g
Ca 2+¿
0,1 g Ca2+¿ ¿= 0,1 g 1 Eq 1 Eq ¿= 0,005Ca 2+¿ ¿Eq atau 5 m Eq Ca2+¿ ¿
20 g
d. Hitung berapa mg ion K+ yang terdapat dalam cuplikan darah yang mengandung 2,5
m ekuivalen ion K+.
1 Eq k + ¿¿= 39,1 g
= 0,0025 99,1
+ ¿¿
2,5 m Eq k
= 0,09805 g
= 98 mg k + ¿¿
6. Diketahui:
P= 442mmHg
Mr eter = 74
Na+¿ x
Massa= 3 gram0,14 mg = ¿
5,0 ml 100ml
p= 50 gram
P= 426 mmHg
Ditanyakan:
Massa molekul relative (Mr) senyawa A?
Jawab:
P = X p . P°
np
= . P°
nt+ np
50
74
426 = .442
50
nt +
74
0,68
426 = .442
nt + 0,68
426 (nt + 0,68) = 0,68442
426 nt + 289,68 = 300,56
426nt = 300,56 – 289,68
426 nt = 10,88
10,88
nt =
426
= 0,026 mol
massa
nt =
nt
3
= = 115,39 gram/mol
0,026
7. Ketikaa suatu pelarut dimasuki oleh zat lain terlarut akan terjadi perubahan suhu yang
diperlukan untuk mencairkan atau membekukan larutan tersebut.
Dalam hal ini zat pelarut adalah air. Air murni tanpa zat terlarut apapun akan membeku pada
0 C dan mendidih pada suhu 100 C. Namun ketika dimasukkan zat terlarut kedalamnya
seperti garam titik beku dan didih akan berubah menjadi lebih rendah dan air yang dalam
bentuk es akan lebih mudah mencair.
Garam memiliki sifat hidrofilik. Artinya garam akan mengikat molekul air sehingga
molekul. air tidak membeku kembali. Sifat ini merubah kondisi ekuilibrium pada titik beku
air, sehingga mempermudah air es mencair dan mencegah air yang cair membeku.
Perbedaan ini dapat diamati di alam dimana air laut lebih lambat membeku dari air tawar.
Semakin besar kandungan garam maka perubahan titik beku air akan semakin besar. Air
dengan kandungan garam terlarut sebesar 10 % akan membeku pada suhu -6 C, sementara
air dengan kandungan garam terlarut 20 % akan membeku pada suhu -16 C.
Fenomena menurunya titik beku air ini dimanfaatkan di negara beriklim dingin untuk
membersihkan salju dari jalanan ketika musim dingin. Di negara seperti Amerika Serikat
atau Jerman, petugas setempat akan menaburkan saljilu ke jalan setelah turun salju, agar
salju mudah mencair dan jalan tidak lagi licin.