BAB I
PENDAHULUAN
yang terkandung di dalam laporan keuangan dan yang sangat penting bagi
masyarakat bahwa perusahaan mereka masih dalam kondisi yang baik atau
dasar akrual bukan dasar kas. Selain itu, berdasarkan prinsip akuntansi
pengaruh finansial dari transaksi atas kejadian usaha yang dialami oleh
suatu entitas yang mempunyai konsekuensi tunai bagi entitas tersebut pada
bukan hanya pada saat kas diterima atau dibayarkan oleh entitas
akuntansi yang dapat memberikan informasi laba lebih baik (Tobing et al,
laba.
Indonesia “.
1.2. Perumusan Masalah
manajemen laba?
laba?
penelitian selanjutnya.
di BEI.
sampel perusahaan yang terdaftar di BEI, dari data laporan keuangan akan
kesimpulan.
Gambar 1.1.
Kerangka Pikir Penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
Hanafi dan Halim (2000), secara umum ada tiga jenis laporan keuangan
1. Neraca
perusahaan. Ada tiga elemen pokok, yaitu aktiva, hutang, dan modal.
Aktiva adalah manfaat ekonomi yang akan diterima pada masa yang
ke pihak lain di masa yang akan datang, sebagai akibat dari transaksi
muncul. Ada tiga elemen pokok dalam laporan rugi laba, yaitu
asset yang naik nilainya atau hutang yang semakin berkurang atau
saham.
agent. Agent m
empunyai lebih banyak informasi mengenai kapasitas diri,
kebijakan akuntansi oleh manajer dari standar akuntansi yang ada dan
secara alamiah dapat memaksimumkan utilitas mereka dan atau nilai pasar
secara signifikan dipengaruhi oleh laba, resiko dan spekulasi. Oleh sebab
itu, perusahaan yang labanya selalu mengalami kenaikan dari periode ke
bukan. Sementara itu sebagian yang lain menilai manajemen laba sebagai
ruang lingkup prinsip akuntansi. Hal ini yang menyebabkan setiap pihak
a. Bonus Plans
Manajer akan berusaha untuk mengatur laba bersih tersebut
b. Debt Covenant
c. Political Motivation
d. Taxation Motivation
e. Pergantian CEO
Scott (2000):
a. Taking a Bath
b. Income Minimization
politis.
c. Income Maximization
d. Income Smoothing
Pihak manajemen dengan sengaja menurunkan atau meningkatkan laba
a. Corporate Governance
i. Keterbukaan (transparency)
seperti Bank Indonesia (BI), Bapepam, Bursa Efek dan pihak lain
yang terkait.
ii. Akuntabilitas (accountability)
Adanya sistem yang kondusif agar terjadinya pengawasan yang efektif, seperti
Suatu kewajiban perusahaan agar para pemegang saham mengetahui secara jelas
1. Kualitas Auditor
Kualitas audit dari sebuah perusahaan audit dapat dilihat dari kemampuan
2. Dewan Komisaris
53-54 ).
3. Komite Audit
secara negatif dan signifikan dengan manajemen laba. Auditor yang berkualitas
akan melakukan tugas audit secara lebih efisien dibandingkan dengan auditor
yang memiliki kualitas yag rendah, sehingga penggunaan auditor berkualitas akan
Hal ini menunjukkan bahwa auditor dengan kualitas baik melakukan audit secara
lebih efisien dibandingkan dengan auditor dengan kualitas yang lebih rendah,
resiko letigasi klien dapat mempengaruhi pilihan akuntansi auditor untuk lebih
konservatif daripada manajemen, bagi klien yang lebih berisiko. Hal ini berarti
bahwa komite audit dapat mengurangi aktivitas manajemen laba. Hasil penelitian
manajemen laba.
Penelitian Klein (2002) dalam Siregar dan Utama (2005) menemukan bahwa
perusahaan yang mempunyai komite audit yang terdiri dari banyak komisaris
keberadaan komite audit tidak terbukti dapat membatasi manajemen laba yang
Komite audit dibentuk sebagai salah satu komite khusus di perusahaan untuk
jawab penuh dari dewan komisaris. Komite audit terdiri dari sedikitnya tiga orang,
keuangan yang dikeluarkan oleh suatu instansi. Auditor dengan reputasi yang
baik (KAP big four) memiliki kemampuan lebih untuk berspesialisasi dan
dan Utama, 2006). Selain itu untuk menjaga reputasi baik yang dimiliki, KAP
big four a kan menghindari hal-hal yang akan mempengaruhi nama baiknya,
four atau non Big four. Apabila sebuah perusahaan diaudit oleh KAP Big four
akutansi dan keuangan dapat meningkatkan jika ada kesalahan yang material akan
langsung di tindak lanjuti oleh komite audit tepat waktu sehingga efektif dalam
Selain hal di atas tugas komite audit juga mengevaluasi seberapa jauh
peraturan telah mematuhi standar akunting dan prinsip akutansi yang berterima
umum, maka keahlian komite audit dalam bidang akutansi atau keuangan akan
manajemen perusahaan.
keuangan, hasil usaha, dan komitmen perusahaan jangka panjang, maka keahlian
anajemen laba.
dan mekanisme corporate governance berpengaruh terhadap m
keahlian komite audit menunjukkan proses audit yang semakin baik sehingga
terhadap manajemen laba. Hal ini juga didukung penelitian Prastiti (2013).
manajemen laba.
mereka lebih hati-hati dalam mendeteksi kecurangan dalam salah saji laporan
reputasi auditor berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Hal ini juga
manajemen laba.
BAB III
METODE PENELITIAN
suatu hal yang mutlak dipenuhi dalam suatu penelitian ilmiah. Jenis data
ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder, yaitu dari sumber lain yang sudah
3.3.1.Variabel Dependen
Variabel dependen dari penelitian ini adalah Manajemen Laba yang diukur
dan Rahmawati(2008)
- Cash Flow from Operationi,t
TAACi,t = Net Incomei,t .....(1)
Nilai TACCi,t dari persamaan (1) dipakai untuk menghitung nilai TACCi,t yang
Selanjutnya nilai konstanta regresi α1/TAi,t-1 serta nilai koefisien regresi α2 dan α3
(Sulistiyanto, 2008):
Dimana:
tahun t.
tahun t.
tahun t-1.
pada tahun t.
sebelum tahun t.
3.3.2Variabel Independen
Keahlian komite audit merupakan jumlah komite audit yang dimiliki perusahaan
komite audit.
Tabel: Daftar KAP yang berafiliasi dengan KAP Big Four 2009
No KAP Lokal yang berafiliasi dengan KAP Big four
Tabel: Daftar KAP yang berafiliasi dengan KAP Big Four 2010-2013
dari = 0,05.
Model yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini adalah:
Notasi :
Abs_dacc = |discretionary accruals|
Ke_KA = keahlian komite audit (persentase komite
audit berpendidikan akuntansi dengan total
komite audit)
Rep_Aud = reputasi auditor (dummy variabel)
Uk_KA = ukuran komite audit (jumlah komite audit)
e = error