Anda di halaman 1dari 11

Format T-1

TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2021–2022 Kelompok : III (KELAS A)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman

B. Idealisasi Struktur, Metode Analisa Struktur dan Kebijakan Umum Pembebanan

B.1. Idealisasi Struktur

Struktur bangunan Bank yang didesain ini terdiri atas struktur utama yang disebut juga struktur
primer dan struktur pendukung yang disebut juga struktur sekunder.

B.1.1. Struktur Utama

Struktur utama bangunan Homestay yang akan dibangun ini berupa portal, dengan
struktur orientasi bidang memanjang bangunan mempunyai panjang 11.97 m. Idealisasi struktur
portal tiga lantai ini dengan perletakan jepit yang menghubungkan fondasi tapak dengan ujung
kaki kolom-kolomnya. Pada lantai nol dengan tinggi portal 4 m, pada lantai satu dengan tinggi
portal 4 m, pada lantai dua dengan tinggi portal 4 m, dan homestay ini menggunakan atap
galvalume dengan rangka baja ringan dan kemiringan sudut 12◦ dengan tingi 1.07 m, maka tinggi
total portal ini adalah 13.07 m. Struktur ini memiliki portal 4 bentang dengan rincian portal pada
teras ukuran bentangnya 6.12 m dan portal lainnya masing-masing memiliki ukuran bentang
11.97 m .
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2021–2022 Kelompok : III (KELAS A)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman

Gambar b-1 Jarak antar Portal Utama ( tampak atas lantai 0 )


Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2021–2022 Kelompok : III (KELAS A)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman

Gambar b-2 Idealisasi Perletakan Pada Struktur Utama ( Tampak Samping )


Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2021–2022 Kelompok : III (KELAS A)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman

B.1.2. Struktur Pendukung

Struktur sekunder dari bangunan homestay yang didesain ini terdiri atas struktur pengaku

dinding memanjang dan struktur pengaku dinding melintang..

B.1.2.1. Struktur Pengaku Dinding Melintang

Pada bangunan homestay ini struktur pengaku dinding melintangnya atau disebut juga
struktur sekunder melintang yaitu struktur yang bidangnya berorientasi melintang bangunan dan
diidealisasikan sebagai pengaku terhadap beban lateral. Terdapat 26 buah struktur sekunder yang
arah melintang bangunan. Dengan rincian terdapat 13 struktur sekunder arah melintang pada
lantai satu dan 13 buah struktur sekunder arah melintang untuk lantai. Balok sebagai komponen
mendatar diidealisasikan sebagai balok anak arah meintang bangunan yang disambungkan secara
sendi pada struktur skunder arah melintang bangunan yaitu pada balok anak. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada gambar b-3 dan gambar b-4.
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2021–2022 Kelompok : III (KELAS A)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman

Gambar b-3 Jarak antar Struktur Sekunder Melintang ( tampak atas lantai 0 )
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2021–2022 Kelompok : III (KELAS A)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2021–2022 Kelompok : III (KELAS A)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman

Gambar b-2 Idealisasi Perletakan Pada Struktur Utama ( Tampak Depan )


Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2021–2022 Kelompok : III (KELAS A)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman

B.1.2.2. Struktur Pengaku Dinding Memanjang


Pada gedung homestay ini Struktur pengaku dinding memanjangnya atau disebut juga
struktur sekunder memanjang yaitu struktur yang bidangnya berorientasi memanjang bangunan
dan diidealisasikan sebagai pengaku terhadap beban lateral. Terdapat 10 buah struktur sekunder
yang arah memanjang bangunan secara keseluruhan, yaitu pada lantai satu dan dua masing-
masing terdapat 5 balok anak pada lantai satu dan 5 balok anak pada lantai dua d. Balok sebagai
komponen mendatar diidealisasikan sebagai balok anak arah memanjang bangunan yang
disambungkan secara sendi pada struktur skunder arah memanjang bangunan yaitu pada balok
anak.

B.2. Metode Analisa Struktur

Analisa struktur (perhitungan untuk memperoleh gaya-gaya dalam pada komponen struktur)
pada bagian struktur yang merupakan struktur statis tak tentu dilakukan dengan menggunakan
program komputer yaitu SAP 2000, versi 20. Digunakan untuk menganalisa struktur statis tak tentu
yang lebih kompleks, serta untuk menganalisa struktur statis tak tentu yang sederhana. Sedangkan
untuk menganalisa struktur statis tertentu, digunakan teori-teori analisa struktur dalam mekanika
statis.

B.3. Kebijakan Umum tentang Perhitungan Pembebanan

Pembebanan yang ditinjau dalam desain ini terdiri dari beban gravitasional seperti beban mati
(D) dan beban hidup (L). Berikut adalah penjelasan umum mengenai beban yang ditinjau dalam
desain struktur.
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2021–2022 Kelompok : III (KELAS A)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman

B.3.1. Beban Mati (D)

Beban mati adalah semua beban yang berasal dari berat setiap komponen bangunan itu
sendiri seperti penutup atap, pasangan dinding dan lain-lain yang umumnya berorientasi
terhadap gaya gravitasi dan bersifat tetap. Beban mati yang diperhitungkan dalam struktur
bangunan ini adalah sebagai berikut :

 Beban yang bekerja pada rangka atap


a) Berat spesifik beton bertulang (PPIUG 1983 tabel 2.1 halaman 11) = 2400 kg/m3
Tebal pelat lantai yang direncanakan = 0,07 m
Berat pelat beton bertulang = 168 kg/m2
b) Berat galvalum (Lampiran 4) = 3.84 kg/m2
Tebal galvalume yang direncanakan untuk dua buah lapisan = 0.40 mm
Berat total galvalume = 4 kg/m2
c) Berat plafon (PPIUG 1983 tabel 2.1 hal. 12) = 11 kg/m2
d) Penggantung langit-langit (PPIUG tabel 2.1 halaman 11) = 7 kg/m2
 Beban mati pada lantai 2
a) Berat sendiri struktur profil baja (Profil baja belum diusulkan)
(PPIUG 1983 tabel 2.1 halaman 11) = 7850 kg/m3
b) Berat keramik per cm tebal (PPIUG tabel 2.1 halaman 12) = 24 kg/m2
Berat keramik ukuran 40 cm x 40 cm dengan tebal 2 cm (Lampiran 5) = 18 kg/m²
Berat semen berdasarkan PPIUG 1983 tabel 2.1 halaman 11 = 21 kg/m²
Berat semen untuk pemasangan lantai keramik 2 x 21 kg/m² = 42 kg/m²
Berat total penutup lantai = 60 kg/m2
c) Berat spesifik beton bertulang (PPIUG 1983 Tabel 2.1 halaman 11) = 2400 kg/m³
Tebal pelat lantai yang diasumsikan = 0,12 m
Berat pelat beton bertulang pada lantai 2400 kg/m3 x 0,12 m = 288 kg/m2
d) Berat bondek (Lampiran 6) = 6,95 kg/m2
e) Berat plafon (PPIUG 1983 tabel 2.1 hal. 12) = 11 kg/m2
f) Penggantung langit-langit dari kayu
(PPIUG 1983 tabel 2.1 halaman 12) = 7 kg/m2
g) Berat spesifik pasangan bata ringan clc
Berat bata ringan ( Lampiran 7) =800 kg/m³
Tinggi dinding = 0.15 m
Tinggi dinding =4m
Berat akibat pasangan dinding ( 800 x 0.15 x 4 ) = 480 kg
h) Berat AC (Lampiran 8) = 13 kg
i) Berat partisi PVC ( Lampiran 8 ) = 11,73 kg/m’
j) Berat saluran air bersih (Lampiran 9) = 2,9297
kg/m’
k) Berat saluran air kotor (Lampiran 9) = 8,286 kg/m’
 Beban pada lantai 1
a) Berat sendiri struktur profil baja (Profil baja belum diusulkan)
(PPIUG 1983 tabel 2.1 halaman 11) = 7850 kg/m3
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2021–2022 Kelompok : III (KELAS A)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman

b) Berat keramik per cm tebal (PPIUG tabel 2.1 halaman 12) = 24 kg/m2
Berat keramik ukuran 40 cm x 40 cm dengan tebal 2 cm (Lampiran 6) = 18 kg/m²
Berat semen berdasarkan PPIUG 1983 tabel 2.1 halaman 11 = 21 kg/m²
Berat semen untuk pemasangan lantai keramik 2 x 21 kg/m² = 42 kg/m²
Berat total penutup lantai = 60 kg/m2
c) Berat spesifik beton bertulang (PPIUG 1983 Tabel 2.1 halaman 11 = 2400 kg/m³
Tebal pelat lantai yang diasumsikan = 0,12 m
Berat pelat beton bertulang pada lantai 2400 kg/m3 x 0,12 m = 288 kg/m2
d) Berat bondek (Lampiran 11) = 6,95 kg/m2
e) Berat plafon (PPIUG 1983 tabel 2.1 hal. 12) = 11 kg/m2
f) Penggantung langit-langit dari kayu
(PPIUG 1983 tabel 2.1 halaman 12) = 7 kg/m2
l) Berat akibat pasangan bata ringan per meter
Berat bata ringan ( Lampiran 4) = 800 kg/m³
Tebal dinding = 0.15 m
Tinggi dinding =4m
Berat total pasangan dinding = 480 kg
g) Berat AC (Lampiran 8) = 13 kg
h) Berat partisi PVC ( Lampiran 8 ) = 11,73 kg/m2
i) Berat saluran air bersih (Lampiran 9) = 5,44 kg/m’
j) Berat saluran air kotor (Lampiran 9) = 8,286 kg/m’

 Beban mati pada lantai 0


a) Berat sendiri struktur profil baja (Profil baja belum diusulkan)
(PPIUG 1983 tabel 2.1 halaman 11) = 7850 kg/m3
b) Berat keramik per cm tebal (PPIUG tabel 2.1 halaman 12) = 24 kg/m2
Berat keramik ukuran 60 cm x 60 cm dengan tebal 2 cm (Lampiran 6) = 48 kg/m²
Berat semen berdasarkan PPIUG 1983 tabel 2.1 halaman 11 = 21 kg/m²
Berat semen untuk pemasangan lantai keramik 2 x 21 kg/m² = 42 kg/m²
c) Berat total penutup lantai = 90 kg/m2
d) Berat spesifik beton bertulang (PPIUG 1983 Tabel 2.1 halaman 11) = 2400 kg/m³
Tebal pelat lantai yang diasumsikan = 0,12 m
Berat pelat beton bertulang pada lantai 2400 kg/m3 x 0,12 m = 288 kg/m2
e) Berat akibat pasangan bata ringan per meter
Berat bata ringan ( Lampiran 4) = 800 kg/m³
Tebal dinding = 0.15 m
Tinggi dinding =4m
Berat total pasangan dinding = 480 kg
f) Berat sloof beton bertulang (PPIUG 1983 tabel 2.1 hal. 11) = 2400 kg/m3
g) Berat AC (Lampiran 8) = 13 kg
h) Berat partisi PVC ( Lampiran 8 ) = 11,73 kg/m2
i) Berat saluran air bersih (Lampiran 9) = 1,5897
kg/m’
j) Berat saluran air kotor (Lampiran 9) = 8,006 kg/m’
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2021–2022 Kelompok : III (KELAS A)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman

B.3.2 Beban Hidup(L)

 Beban Hidup Pada Lantai Bangunan


Beban hidup pada lantai bangunan Bank ini di asumsikan bersifat merata areal yang lalu
ditransferkan pada balok sebagai beban merata linear dan diteruskan ke kolom sebagai
beban terpusat. Beradasarkan PPIUG 1983 Tabel 3.1 poin C, beban hidup pada lantai
bangunan sebesar 250 kg/m2.
 Beban Hidup pada Tangga Bangunan
Beban hidup yang akan ditinjau pada tangga bangunan Bank ini adalah beban yang
diakibatkan oleh pengguna tangga. Muatan hidup yang bekerja pada tangga yang di
transferkan ke balok dan diteruskan ke kolom.Sesuai dengan PPIUG 1983 Tabel 3.1 butir
H mengenai beban hidup pada tangga dan bordes tangga pada Bank maka diambil beban
hidup pada tangga dan bordes sebesar 300 kg/m2.
 Beban Hidup Pada Atap Bangunan
Beban hidup pada atap gedung Bank ini dapat dicapai dan dibebani oleh orang sehingga
diambil beban hidup sebesar 100 kg/m2 sesuai PPIUG 1983 halaman 13.

Anda mungkin juga menyukai