Poin B
Poin B
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman
Struktur bangunan Bank yang didesain ini terdiri atas struktur utama yang disebut juga struktur
primer dan struktur pendukung yang disebut juga struktur sekunder.
Struktur utama bangunan Homestay yang akan dibangun ini berupa portal, dengan
struktur orientasi bidang memanjang bangunan mempunyai panjang 11.97 m. Idealisasi struktur
portal tiga lantai ini dengan perletakan jepit yang menghubungkan fondasi tapak dengan ujung
kaki kolom-kolomnya. Pada lantai nol dengan tinggi portal 4 m, pada lantai satu dengan tinggi
portal 4 m, pada lantai dua dengan tinggi portal 4 m, dan homestay ini menggunakan atap
galvalume dengan rangka baja ringan dan kemiringan sudut 12◦ dengan tingi 1.07 m, maka tinggi
total portal ini adalah 13.07 m. Struktur ini memiliki portal 4 bentang dengan rincian portal pada
teras ukuran bentangnya 6.12 m dan portal lainnya masing-masing memiliki ukuran bentang
11.97 m .
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2021–2022 Kelompok : III (KELAS A)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman
Struktur sekunder dari bangunan homestay yang didesain ini terdiri atas struktur pengaku
Pada bangunan homestay ini struktur pengaku dinding melintangnya atau disebut juga
struktur sekunder melintang yaitu struktur yang bidangnya berorientasi melintang bangunan dan
diidealisasikan sebagai pengaku terhadap beban lateral. Terdapat 26 buah struktur sekunder yang
arah melintang bangunan. Dengan rincian terdapat 13 struktur sekunder arah melintang pada
lantai satu dan 13 buah struktur sekunder arah melintang untuk lantai. Balok sebagai komponen
mendatar diidealisasikan sebagai balok anak arah meintang bangunan yang disambungkan secara
sendi pada struktur skunder arah melintang bangunan yaitu pada balok anak. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada gambar b-3 dan gambar b-4.
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2021–2022 Kelompok : III (KELAS A)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman
Gambar b-3 Jarak antar Struktur Sekunder Melintang ( tampak atas lantai 0 )
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2021–2022 Kelompok : III (KELAS A)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2021–2022 Kelompok : III (KELAS A)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman
Analisa struktur (perhitungan untuk memperoleh gaya-gaya dalam pada komponen struktur)
pada bagian struktur yang merupakan struktur statis tak tentu dilakukan dengan menggunakan
program komputer yaitu SAP 2000, versi 20. Digunakan untuk menganalisa struktur statis tak tentu
yang lebih kompleks, serta untuk menganalisa struktur statis tak tentu yang sederhana. Sedangkan
untuk menganalisa struktur statis tertentu, digunakan teori-teori analisa struktur dalam mekanika
statis.
Pembebanan yang ditinjau dalam desain ini terdiri dari beban gravitasional seperti beban mati
(D) dan beban hidup (L). Berikut adalah penjelasan umum mengenai beban yang ditinjau dalam
desain struktur.
Format T-1
TUGAS Struktur Baja-2 Semester Genap 2021–2022 Kelompok : III (KELAS A)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman
Beban mati adalah semua beban yang berasal dari berat setiap komponen bangunan itu
sendiri seperti penutup atap, pasangan dinding dan lain-lain yang umumnya berorientasi
terhadap gaya gravitasi dan bersifat tetap. Beban mati yang diperhitungkan dalam struktur
bangunan ini adalah sebagai berikut :
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman
b) Berat keramik per cm tebal (PPIUG tabel 2.1 halaman 12) = 24 kg/m2
Berat keramik ukuran 40 cm x 40 cm dengan tebal 2 cm (Lampiran 6) = 18 kg/m²
Berat semen berdasarkan PPIUG 1983 tabel 2.1 halaman 11 = 21 kg/m²
Berat semen untuk pemasangan lantai keramik 2 x 21 kg/m² = 42 kg/m²
Berat total penutup lantai = 60 kg/m2
c) Berat spesifik beton bertulang (PPIUG 1983 Tabel 2.1 halaman 11 = 2400 kg/m³
Tebal pelat lantai yang diasumsikan = 0,12 m
Berat pelat beton bertulang pada lantai 2400 kg/m3 x 0,12 m = 288 kg/m2
d) Berat bondek (Lampiran 11) = 6,95 kg/m2
e) Berat plafon (PPIUG 1983 tabel 2.1 hal. 12) = 11 kg/m2
f) Penggantung langit-langit dari kayu
(PPIUG 1983 tabel 2.1 halaman 12) = 7 kg/m2
l) Berat akibat pasangan bata ringan per meter
Berat bata ringan ( Lampiran 4) = 800 kg/m³
Tebal dinding = 0.15 m
Tinggi dinding =4m
Berat total pasangan dinding = 480 kg
g) Berat AC (Lampiran 8) = 13 kg
h) Berat partisi PVC ( Lampiran 8 ) = 11,73 kg/m2
i) Berat saluran air bersih (Lampiran 9) = 5,44 kg/m’
j) Berat saluran air kotor (Lampiran 9) = 8,286 kg/m’
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman : dari halaman