Anda di halaman 1dari 7

Kode Harta Pajak

Kode harta pajak merupakan salah satu kolom yang perlu diisi saat
melakukan pelaporan SPT PPh Orang Pribadi. Sebagai wajib pajak
pribadi, Anda perlu mengisi kolom tersebut dengan kode harta
yang dimiliki atau dikuasai pada akhir Tahun Pajak. Apa Anda tahu
daftar kode harta pajak yang perlu diisi dalam formulir pelaporan
pajak tersebut?

Kode Harta dalam SPT PPH Orang Pribadi


Sebelumnya membahas kode harta pajak, Anda perlu memahami
tentang SPT PPh Orang Pribadi. SPT atau Surat Pemberitahuan
adalah laporan pajak yang disampaikan kepada pemerintah
Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pajak. Dalam Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan, pemerintah mengharuskan seluruh wajib pajak
untuk melaporkan SPT sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Seperti yang pernah dibahas sebelumnya dalam artikel “SPT: Surat


Pemberitahuan Pajak“, ada beberapa kategori SPT dalam
pelaporan perpajakan, dan salah satunya adalah SPT Tahunan. Ini
adalah laporan pajak yang disampaikan satu tahun sekali oleh
wajib pajak badan maupun pribadi. SPT Tahunan merupakan
laporan pajak yang berhubungan dengan perhitungan dan
pembayaran pajak penghasilan, objek pajak penghasilan,
dan/atau bukan objek pajak penghasilan, dan/atau harta dan
kewajiban sesuai dengan peraturan pajak untuk satu tahun pajak,
atau bagian dari tahun pajak.

Jika melihat dari bentuknya, ada SPT formulir kertas atau manual
dan dokumen elektronik atau e-SPT yang dapat diisi langsung
melalui e-Filing. Untuk SPT Tahunan PPh Orang Pribadi, ada 3 jenis
formulir yang berbeda:

1. Formulir 1770 untuk wajib pajak yang bekerja tanpa


ikatan kerja tertentu.
2. Formulir 1770 SS untuk wajib pajak pribadi dengan jumlah
penghasilan kurang dari atau sama dengan Rp60 juta
setahun dan bekerja hanya di satu perusahaan.
3. Formulir 1770 S untuk wajib pajak pribadi yang
berpenghasilan lebih dari Rp60 juta setahun dan bekerja
pada lebih dari 1 perusahaan.
Daftar Kode Harta
Salah satu kolom yang perlu Anda isi dalam lapor SPT Tahunan PPh
Orang Pribadi formulir 1770 dan 1770 S adalah Kode Harta Pajak.
Ada beberapa kode harta yang perlu Anda ketahui:

Kas dan Setara Kas

 011= Uang tunai.


 012= Tabungan.
 013= Giro.
 014= Deposito.
 015= Setara kas lain.

Piutang

 021= Piutang.
 022= Piutang afiliasi atau piutang kepada instansi yang
memiliki hubungan istimewa (pasal 18 ayat 4 UU PPh).
 029= Piutang lain.

Investasi

 031= Saham yang dibeli untuk dijual kembali.


 032= Saham.
 033= Obligasi perusahaan.
 034= Obligasi pemerintah, seperti Obligasi Ritel Indonesia
(ORI) maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
 035= Surat utang lain.
 036= Reksadana.
 037= Instrumen derivatif seperti rights, waran, kontrak
berjangka dan sebagainya.
 038= Penyertaan modal perusahaan lain seperti
penyertaan modal pada CV, firma, dan sebagainya.
 039= Inevstasi lainnya.

Alat Transportasi

 041= Sepeda.
 042= Sepeda motor.
 043= Mobil.
 049= Alat transportasi lain.
Harta Bergerak Lain

 051= Logam mulia seperti emas batangan, perhiasan,


platina batangan, platina perhiasan dan logam mulia
lain.
 052= Batu mulia seperti intan, berlian dan batu mulia lain.
 053= Barang seni dan antik.
 054= Kapal pesiar, pesawat terbang, helikopter, jet ski,
dan peralatan olahraga khusus.
 055= Peralatan elektronik dan furnitur.
 059= Harta bergerak lainnya.

Harta Tidak Bergerak

 061= Tanah maupun bangunan tempat tanggal.


 062= Tanah maupun bangunan usaha seperti toko,
pabrik, gudang dan sebagainya.
 063= Tanah atau lahan untuk usaha seperti lahan
pertanian, perkebunan, perikanan darat dan
sebagainya.
 069= Harta tidak bergerak lainnya.
Itulah daftar kode harta pajak yang perlu Anda ketahui dalam
mengisi SPT Tahunan PPh orang pribadi. Jadi ketika mengisi e-SPT
di e-Filing OnlinePajak, Anda tidak lagi bingung dalam menentukan
kode harta yang perlu dimasukkan ke dalam kolom tersebut.

Berbicara mengenai pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi,


jangan lupa untuk melaksanakan kewajiban tersebut di tahun 2020
mendatang. Anda dapat melaporkan SPT Tahunan PPh Orang
Pribadi melalui e-Filing OnlinePajak. Cari tahu lebih lengkap
mengenai e-Filing OnlinePajak di sini!

 E-FILING, PAJAK PRIBADI, SPT

Sekilas tentang Utang Pajak


Utang pajak merupakan pajak yang wajib dibayarkan termasuk
sanksi administrasi seperti bunga, denda, atau kenaikan yang
tertera pada surat ketetapan pajak atau surat-surat sejenisnya
yang dikeluarkan berdasarkan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku.

Utang pajak timbul karena dikeluarkannya surat ketetapan pajak


oleh fiskus. Selain itu, utang pajak juga timbul karena adanya
undang-undang. Apakah utang pajak ini bisa terhapus dari
seorang wajib pajak? Tentu.

Apakah utang pajak ini bisa hilang begitu saja? Tentu saja tidak.
Kecuali, wajib pajak melakukan pembayaran pajak dengan
nominal yang tepat beserta utangnya, mendapatkan kompensasi,
melewati masa daluwarsa penagihan, mendapatkan pembebasan
sanksi administrasi pajak, penghapusan utang pajak berdasarkan
kondisi keuangan wajib pajak itu sendiri

Daftar Kode Utang Pajak


Bagi Anda yang ingin mengisi SPT Tahunan Orang Pribadi, maka
ada beberapa hal yang wajib Anda isi, salah satunya
mencantumkan daftar utang yang wajib pajak miliki pada tahun
sebelumnya. Terdapat kolom khusus kode utang yang perlu diisi
oleh wajib pajak.

Jika Anda menggunakan aplikasi seperti e-SPT atau aplikasi e-Filing,


maka Anda akan dengan mudah mengisinya karena aplikasi tentu
saja sudah menyediakan daftar kode utang beserta keterangan
setiap kodenya.

Nah, berikut ini daftar kode utang pajak dalam mengisi SPT
Tahunan Orang Pribadi yang perlu Anda ketahui:

Kode
Nomor Utang Keterangan
Pajak
Utang Bank / Lembaga keuangan bukan bank, seperti KPR, leasing
1. 101
kendaraan bermotor, dan sejenisnya.
2. 102 Utang kartu kredit.
Utang afiliasi atau pinjam dari pihak-pihak yang memiliki hubungan
3. 103 istimewa sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 18 ayat (4)
Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU PPh).
Utang lainnya yang tidak termasuk utang-utang yang dimaksud di
4. 109
atas.

Bagi Anda yang memiliki penghasilan lebih dari Rp60 juta selama
satu tahun, maka Anda memiliki kewajiban untuk melakukan
pelaporan dengan formulir 1770 S. Di mana Anda bisa melakukan
pelaporan? Anda bisa melakukan laporan langsung melalui fitur e-
Filing pada aplikasi OnlinePajak.
Pada e-Filing OnlinePajak, Anda bisa melakukan pelaporan SPT
Tahunan PPh Orang Pribadi dengan menggunakan formulir 1770 S.
Formulir 1770 S ini memang memiliki struktur yang jauh lebih
kompleks ketimbang formulir 1770 SS karena terdapat beberapa
lampiran yang tidak ada di formulir 1770 SS namun ada dalam
formulir 1770 S.

Kesimpulan
 Utang pajak adalah pajak yang harus dibayarkan termasuk
sanksi administrasi perpajakan yang tertera dalam surat
ketetapan pajak atau surat lainnya yang
dikeluarkan berdasarkan UU yang berlaku.
 Utang pajak dapat dihapus jika wajib pajak membayarkan
pajak, mendapat kompensasi, melewati masa daluwarsa
penagihan, mendapat pembebasan sanksi administrasi
pajak, dan penghapusan utang pajak karena kondisi
keuangan wajib pajak itu sendiri.
 Daftar kode utang pajak terdiri dari 4 kode yang masing-
masing memiliki keterangan yang berbeda.
 Kode utang pajak wajib Anda masukkan ketika Anda mengisi
formulir SPT Tahunan PPh wajib pajak orang pribadi.
 Formulir yang digunakan wajib pajak orang pribadi adalah
Formulir 1770 S.
 Dalam melakukan lapor SPT Tahunan ini Anda bisa
melakukannya di fitur e-Filing OnlinePajak.
 E-FILING, KODE UTANG PAJAK, PPH 21, WAJIB PAJAK PRIBADI

CARA MENGISI TABEL DAFTAR HARTA


NAMA HARTA – Kolom (3)
Kolom ini diisi dengan nama harta yang dimiliki atau dikuasai pada akhir
Tahun Pajak, misalnya:
 Tanah (cantumkan lokasi dan luas tanah);
 Bangunan (cantumkan lokasi dan luas bangunan);
 Kendaraan bermotor, mobil, sepeda motor (cantumkan merek dan tahun
pembuatannya);
 Kapal pesiar, pesawat terbang, helikopter, jetski, peralatan olah raga
khusus, dan sejenisnya (cantumkan merek/jenis dan tahun
pembuatannya);
 Uang Tunai Rupiah, Valuta Asing sepadan US Dollar;
 Simpanan termasuk tabungan dan deposito di Bank Dalam dan Luar Negeri
(cantumkan nama bank untuk setiap rekening simpanan),
 Piutang (cantumkan identitas pihak yang menerima);
 Efek-efek (saham, obligasi, commercial paper, dan sebagainya)
(cantumkan nama penerbit);
 Keanggotaan perkumpulan eksklusif (keanggotaan golf, time sharing dan
sejenisnya) (cantumkan nama perkumpulan);
 Penyertaan modal lainnya dalam perusahaan lain yang tidak atas saham
(CV, Firma) (cantumkan nama tempat penyertaan modal);
 Harta berharga lainnya, misalnya batu permata, logam mulia, dan lukisan.

TAHUN PEROLEHAN – Kolom (4)


Kolom ini diisi tahun perolehan dari masing-masing harta yang dimiliki.

HARGA PEROLEHAN – Kolom (5)


Kolom ini diisi harga perolehan dari masing-masing harta yang dimiliki
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
(Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang PPh)

KETERANGAN – Kolom (6)


Kolom ini diisi dengan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.
Misalnya untuk rumah dan tanah 14 diberi keterangan Nomor Objek Pajak
(NOP) sesuai yang tertera dalam SPPT PBB atau untuk kendaraan
bermotor diisi Nomor Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKP).

CARA MENGISI TABEL DAFTAR HUTANG


NAMA PEMBERI PINJAMAN – Kolom (3)
Kolom ini diisi nama pemberi pinjaman.

ALAMAT PEMBERI PINJAMAN – Kolom (4)


Kolom ini diisi dengan alamat pemberi pinjaman.

TAHUN PEMINJAMAN – Kolom (5)


Kolom ini diisi dengan tahun diperolehnya pinjaman.

JUMLAH – Kolom (6)


Kolom ini diisi dengan sisa utang pada Tahun Pajak yang bersangkutan
yang masih harus dilunasi (termasuk utang bunga).

JUMLAH BAGIAN C
Diisi dengan hasil penjumlahan seluruh kewajiban/utang pada kolom (6).

Anda mungkin juga menyukai