Anda di halaman 1dari 6

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER

KONSEP DASAR SAINS DAN TEKNOLOGI


“ALAT PENDETEKSI DINI KEBAKARAN SEDERHANA”

DOSEN PENGAMPU: GIRI WAHYU WIRIASTO ST, MT

NAMA : LALU ALAUDIN IBNU TAJUDDIN FAQIH


KELAS : B
NIM : F1B020059

UNIVERSITAS MATARAM
2020/2021
Bab I
Pendahuluan

A.Latar Belakang
Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Kebakaran (PPK) Damkar Kabupaten
Malang, Goly Karyanto, Sabtu (19/10) mengatakan mayoritas penyebab
terjadinya kebakaran di wilayah setempat disebabkan adanya korsleting listrik atau
hubungan arus pendek. Sebanyak 15 dari 18 kasus kebakaran kasus pada periode 1
September hingga 16 Oktober 2020 dipicu adanya korsleting listrik (Sumber:
https://republika.co.id/berita/qicivd428/korsleting-listrik-dominasi-penyebab-kebakaran-di-
malang).
Tak hanya itu masih banyak faktor lainnya yang juga dapat menyebabkan kebakaran
di rumah. Berangkat dari masalah ini penulis ingin membuktikan bahwa dengan biaya yang
murah kita dapat membuat alat pendeteksi kebakaran sederhana. Hal ini dapat meminimalisir
potensi korban jiwa dan juga kerugian materi yang disebabkan oleh kebakaran. Apabila alat
menemukan adanya titik api maka alat akan memberi tanda berupa Led yang menyala dan
juga buzzer akan berbunyi.

Skema pada rangkaian.


B.Pendahuluan
Kebakaran merupakan hal yang membahayakan dan dapat menyebabkan kerugian
materi bahkan nyawa. Tindakan pencegahan merupakan hal yang mutlak diperlukan sehingga
kebakaran dapat dihindari maupun diminimalisir akibatnya. Solusi yang ditawarkan lewat
penelitian ini adalah dengan membuat sistem pemantau titik api yang berpotensi
menyebabkan kebakaran dengan biaya yang seminim mungkin. Rumusan masalah ini adalah
bagaimana sensor dapat mendeteksi api oleh photodiode dan disalurkan ke buzzer sehingga
dapat memberi tanda. Tujuan alat ini dibuat adalah membuat suatu detector api yang berupa
sensor, Led, dan uga buzzer yang dapat memantau jika ada titik api dan memberikan tanda.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebakaran didefinisikan sebagai “peristiwa
terbakarnya sesuatu (rumah, hutan dan sebagainya)”. Referensi lainnya, menyebutkan bahwa
kebakaran dapat terjadi dimana saja seperti di perumahan, kantor, jalan raya, pusat
perbelanjaan, hutan, laut, jalan raya, kebun maupun persawahan. Kebakaran dapat
disebabkan oleh adanya tiga komponen terjadinya proses kebakaran yaitu panas, bahan bakar
dan oksigen. Sebagai contoh, Greenpeace.org menuliskan mengenai kebakaran yang
menimbulkan banyak asap karena api yang membakar hutan. Kebakaran dapat pula terjadi di
tempat kerja.
Metode pendekatan yang digunakan adalah penalaran deduktif sehingga menemukan
sebuah solusi dari permasalahan yang ada disekitar.
Dalam dalam sistem deteksi alat akan menerima sinyal dari titik api maka alat akan
memberikan tanda berupa bunyi dari buzzer dan juga lampu Led yang menyala sebagai tanda.
Bab II
Pembahasan

C.Perancangan Prototype
Alat dan Bahan
1. Solder
2. Kawat solder/ Timah
3. IR receiver Photodiode
4. Transistor C945
5. Buzzer
6. LED berwarna
7. Resistor 150 ohm
8. Baterai 9 volt
9. Baterai holder

Cara kerja
1. siapkan alat dan bahan.
2. rangkai kabel pada Infrared receiver (+) menuju basis Transistor C945.
3. lalu sambungkan kolektor Transistor ke (-) Led dan selanjutkan sambung resistor 150 ohm
di (-) Led. Dan sambung ujung lain dari resistor ke (-) Infrared receiver.
4. sambungkan (-) dari buzzer di (-) Led dan ujung lainnya di basis Transistor.
5. lakukan pengujian sebelum menyolder baterai.
6. apabila alat sudah berfungsi maka solder baterai.

D.Analisis penerapan prototype


Dari hasil percobaan yang dilakukan penulis mendapatkan hasil bahwa alat berfungsi
dengan baik dalam mendeteksi sumber api melalui sinar UV yang dihasilkan. akan tetapi
namun pada jarak maupun sudut tertentu api tidak dapat di deteksi. Oleh karena itu
kedepannya perlu di update dengan system yang lebih memumpuni seperti ditambahkan
flame detector
E.Hipotesa akhir
Alat dapat bekerja apabila sumber api berada didekat sensor dan kurang peka apabila
sumber api tidak dalam jangkauan sensor. Maka dirasa perlunya penelitian lebih lanjut guna
mengembangkan alat untuk mendekati sempurna sebagai alat pendeteksi dini suatu
kebakaran.

Hasil Prototype
Bab III
Penutup

F.Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari percobaan membuat alat pendeteksi kebakaran yang murah
dapat disimpulkan bahwa alat dapat bekerja dengan baik selama sumber api masih dalam
jangkauan sensor. Akan tetapi apabila sumber api tidak dalam jangkauan sensor maka alat
tidak berfungsi. Oleh karena itu penulis merasa masih perlu adanya penelitian lebih lanjut
guna mengembangkan alat seperti penambahan Smoke detector maupun menggunakan
microcontroller agar dapat menggunakan perintah selanjutnya seperti mengirim pesan singkat
yang berisi peringatan. Dan masih banyak pengembangan yang dapat dilakukan pada alat ini.

G.Saran
1. Menambahkan smoke detector sehingga alat lebih peka terhadap sumber api.
2. Menggunakan microcontroller sehingga dapat menerima perintah lebih banyak.
3. Membuat desain rumah dari alat supaya terlihat lebih rapi.

Anda mungkin juga menyukai