Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang
berarti menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa
kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Fotosintesis merupakan hal yang
paling penting bagi tumbuhan hijau dalam memproduksi karbohidrat yang berupa
glukosa. Pada tahun 1964 reaksi fotosintesis pertama kali dapat digambarkan secara
jelas sebagai pertukar gas sebagai berikut : 6CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6O2. Proses ini
dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO 2 dan H2O.
Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai
panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga
berbeda. Proses fotosintesis memerlukan cahaya yang ditunjukan dengan adanya
pengaruh intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis. Pada intensitas cahaya yang besar
akan mempengaruhi keseluruhan reaksi fotosintesis. Dalam keadaan intensitas cahaya
rendah maka laju fotosintesis  juga akan rendah.
  Setiap makhuk hidup memiliki beberapa ciri atau sifat dasar. Salah satu yang
utama adalah makhluk hidup perlu makanan dan mengeluarkan zat sisa. Apabila kita
cermati, sifat dasar tersebut mengarahkan kita kepada suatu mekanisme yang terjadi di
dalam tubuh makhluk hidup yang disebut dengan metabolisme.
Metabolisme yang terjadi pada setiap jenis makhluk hidup tentunya tidak
sama.Bergantung pada komponen penyusun makhluk hidup tersebut dari tingkat seluler
hingga organisme. Dalam proses metabolisme terjadi berbagai reaksi kimia baik untuk
menyusun maupun menguraikan senyawa tertentu. Proses penyusunan tersebut disebut
anabolisme,sedangkan proses penguraiannya disebut katabolisme.

1.2 Tujuan praktikum


Tujuan dari praktikum ini adalah untuk dapat mengetahui bagaimana fotosintesis terjadi
pada makhluk hidup
1.3 Manfaat praktikum

Praktikan dapat mengtahui bagaimana fotosintesis terjadi pada tumbuhan

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai


kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan
suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun
satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya
matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut.
Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses
fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada di dalam daun tidak dapat
menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya
matahari (Dwidjoseputro, 2014).
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makananatau
energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan
menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya
matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam
fotosintesis.Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi
(Utomo, 2007).  
Dalam reaksi fotosintesis, sebanyak 691.000 kalori energi radiasi diserap dan
dikonversi ke dalam bentuk glukosa. Kenyataan bahwa proses fotosintesis memerlukan
cahaya, menunjukkan adanya pengaruh intensitas cahaya yang besar terhadap laju
keseluruhan reaksi fotosintesis. Pada keadaan intensitas cahaya rendah, laju fotosintesis
akan akan rendah pula. Keadaan ini dapat dikatakan sebagai faktor pembatas (Ismail,
2011).Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul
yang kompleks dan besar.Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti
sukrosa, monosakarida, dan polisakarida.Monosakarida adalah karbohidrat yang paling
sederhana.Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer,
trimer dan lain-lain.Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer
terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2013). 

2
BAB III
METODOLOGI KERJA

3.1 Waktu dan tempat


Praktikum biologi umum ini dilaksanakan pada hari jum’at 25 -Oktober 2019
bertempat di Laboraturium Biologi Laut, Fakultas Kelautan Dan Perikanan Universitas
Syiah Kuala Banda Aceh .
3.2 Alat dan bahan
3.2.1 alat

alat jumlah fungsi

Tabung reaksi 1unit untuk tempat hydrilla yang akan diamati


stopwatch 1unit untuk menghitung waktu
1 unit untuk menyayat ujung batang hydrilla
pisau
1 unit untuk penerangan fotosintesis dalam
bola lampu
Ruangan

Tabel 3.2.1 alat

3.2.2 bahan

No bahan jumlah fungsi

1 Hydrilla verticilata secukupnya untuk bahan yang akan


diamati
2 air secukupnya untuk hydrillla

Tabel 3.2.2 bahan

3.3 Cara kerja

3
1.diisi tabung reaksi dengan air secukupnya

2.dimasukkan sepotong hydrilla verticilata

3.disinari dengan bola lampu dengan jarak 20 cm

4.disinari dengan sinar matahari

5.dihitung gelembungnya

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan

Menit jumlah gelembung

Didalam Di luar

1
2 75 95
3 73 111
4 72 122
5 77 50
74 170

Tabel 4.1 hasil pengamatan

4.2 Pembahasan
Semua mahluk hidup membutuhkan makanan. Tak terkecuali Hydrilla sp, salah
satu jenis tanaman hijau yang hidup di air. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan
hijau biasa disebut dengan fotosintesis. Karena itu fotosintesis bisa diartikan dengan
suatu peristiwa pengolahan atau pemasakan makanan yang terjadi pada daun dengan
bantuan cahaya matahari.
Pada praktikum kali ini akan dibahas yaitu tentang fotosintesis, dan pengaruh
intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis. Fotosintesis adalah suatu proses biologi
yang kompleks, proses ini menggunakan energi matahari yang dapat dimanfaatkan oleh
klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Fotosintesis selain memerlukan cahaya matahari

4
sebagai bahan bakar juga memerlukan karbondioksida dan air sebagai bahan anorganik
yang akan diproses untuk menghasilkan karbohidrat dan melepaskan oksigen.
Gelembung yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas oksigen / O2.
Gas ini terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen yang
akan muncul berupa gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
2H2O → 4H+ + O2
Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian air.
Pada beaker glass kondisi normal (tempat terkena cahaya matahari langsung), proses
fotosintesis berjalan cepat karena pada air sebenarnya telah terdapat sejumlah
CO2 terlarut dan mendapat energi yang banyak untuk melakukan proses fotosintesis
tersebut.
Reaksi yang terjadi saat fotosintesis adalah :
CO2 + H2O  C6H12O6 + O2 + Energi panas
Dari reaksi tersebut kita dapat memperkirakan bahwa pada fotosintesis terbentuk
oksigen. Percobaan ini membuktikan hal tersebut, Hydrilla dimasukkan ke dalam gelas
beaker yang terlebih dahulu telah dilengkapi dengan corong penutup dan gelas kimia,
kemudian dimasukkan air yakinkan pada saat air memenuhi gelas beaker dan masuk
kedalam gelas kimia tidak terdapat gelembung udara dari luar. Dan setelah Gelas beaker
yang berisi air ini diberi cahaya yang berasal dari cahaya matahari langsung yang
bertujuan untuk memperoleh hasil gelembung sehingga didapatkan hubungan antara
jumlah gelembung dengan kadar cahaya yang ada.
Gelembung udara yang dihasilkan menandakan bahwa proses fotosintesis
pada Hydrilla verticilata menghasilkan oksigen. Hal ini membuktikan bahwa intensitas
cahaya sangat mempengaruhi proses fotosintesis. Intensitas cahaya yang optimum
sangat baik untuk proses fotosintesis, sebaliknya dengan intensitas cahaya yang terlalu
rendah atau terlalu tinggi dapat menghambat berlangsungnya proses fotosintesis.
            Dari data hasil percobaan dapat diketahui jumlah gelembung yang
muncul makin bertambah seiring mendekatnya objek percobaan terhadap sumber
cahaya. Hal ini diakibatkan energi cahaya (dalam bentuk foton) yang ditangkap oleh
pigmen, kemudian diubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH) yang akan
digunakan sebagai bahan baku pembentukan karbohidrat, Sehingga semakin dekat objek
pengamatan dengan sumber cahaya, semakin besar pula intensitas cahaya yang
didapatkan Hydrilla sp untuk melakukan fotosintesis.

5
Namun karena cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing
spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap
proses fotosintesis juga berbeda. Semakin tinggi intensitas cahaya maka semakin
banyak ATP yang terbentuk, sehingga mempercepat fotosintesis, tetapi cahaya yang
terlalu tinggi akan merusak klorofil sehingga mengurangi kecepatan fotosintesis.

6
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1.      Yang mempengaruhi proses fotosintesis diantaranya intensitas cahaya, suhu,


dan penambahan substratuntuk reaksi fotosintesis.
2.      Proses Fotosintesis menghasilkan O2 dibuktikan dengan adanya gelembung –
gelembung udara yang terdapat pada perlakuan yang di tempatkan di tempat yang
terang.
3.Faktor yang mempengaruhi fotosintesis pada percobaan ini, adalah
a.       Cahaya matahari
b.      Konsentrasi CO2.    
4. Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks dengan menggunakan energi
matahari, CO2 dan H2O yang menghasilkan karbohidrat dan oksigen.
5. Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk
karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam
tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil.

5.2 Saran
Sebaiknya di dalam praktikum ini waktu yang telah ditetapkan digunakan
sebaik baiknya agar praktikum berjalan lancar sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan

7
AR PUSTAKA

Dwidjoseputro. 2014. Biologi. Erlangga. Jakarta.


Kimball.2013 . Biologi Universitas. Jakarta : Erlangga.

Utomo,. 2009.Fotosintesis pada Tumbuhan [Karya Ilmiah]. Medan: Fakultas Pertanian,


Universitas Sumatera Utara.

8
LAMPIRAN

Gambar 1 hydrilla disinari bola lampu

9
Gambar 2 hydrilla disinari sinar matahari

10

Anda mungkin juga menyukai